Anda di halaman 1dari 8

Laporan Penelitian Sejarah

Dukuh Jetis

Disusun Oleh:
Asqia Tsabita Killah
XII IPS
03
SMA IT HIDAYAH KLATEN
Tahun Pelajaran 2021/2022
PENDAHULUAN

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “Sejarah
Dukuh Jetis” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas ujian
praktik mata pelajaran sejarah. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
dan pengetahuan tentang sejarah Dukuh Jetis bagi penulis dan pembaca laporan ini.
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Ilham Syifa’I S.Pd,
selaku guru sejarah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan saya sebagai murid IPS.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada narasumber saya yaitu Bapak Qasim selaku
ketua Rw tahun 1999 dan Bapak Tama selaku ketua Rw tahun 2021. Terima kasih atas
bantuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan penelitian ini.
Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.
DAFTAR ISI

Halaman judul 1
Pendahuluan 2
Daftar isi 3
Latar belakang 4
Hasil penelitian 5
Kesimpulan 7
Daftar pustaka 8
LATAR BELAKANG

Sejarah merupakan peristiwa kejadian atau apa yang telah terjadi di masa lampau. Setiap
peristiwa hanya sekali terjadi dan tidak akan pernah terulang kembali. Setiap peristiwa
meninggalkan bekas yang kemudian digunakan sebagai “saksi” atau “bukti” bahwa kejadian itu
sungguh – sungguh terjadi, sejarah sangat berperan dalam berbagai hal seperti pada diri sendiri ,
benda, dan sebagainya. Setiap yang berada di dunia ini mempunyai sejarah yang memang harus
diketahui asal usulya agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan waktu dan kegunaannya. Sejarah
memang hanya menceritakan yang terjadi dimasa lampau, akan tetapi sejarah pula akan
berpengaruh besar bagi kehidupan saat ini dan masa depan, agar dapat berkembang sesuai yang
diharapkan. Sejarah juga menjadi tolak ukur dalam setiap perubahan yang terjadi dimasa
sekarang dan masa yang akan datang.
Maka dari itu, latar belakang saya menulis penelitian ini adalah untuk mengetahui asal
usul atau sejarah Dukuh Jetis yang menjadi tempat tinggal saya. Selain untuk laporan penelitian,
tugas ini juga membuat saya mengerti dan memahami asal usul, seluk beluk, serta perkembangan
Dukuh Jetis. Penelitian ini juga didasari atas tugas ujian praktik sejarah, sehingga dengan adanya
ujian praktik ini membuat saya tahu tentang sejarah Dukuh Jetis.
HASIL PENELITIAN

Dahulu Jetis itu kecamatannya adalah Ketandan. Ketandan adalah kecamatan antara
Ngawen dengan Klaten Utara. Tetapi karena perluasan kota, Ngawen dengan Klaten Utara
dipisah. Lokasi Jetis terdapat di Jln. Klaten-Solo, km 4 yang merupakan posisi strategis di jalan
negara.
Mata pencaharian di Dukuh Jetis itu yang menonjol adalah petani dan meubel. Meubel
yang paling besar dimiki oleh Mbah Joyo. Karena sebagian masyarakat Dukuh Jetis pada saat itu
adalah tukang kayu. Tetapi, lama kelamaan meubel atau tukang kayu juga meredup karena,
terkendala bahan bakunya yang mahal. Sementara tani ini di Desa Belang Wetan merupakan
desa pertanian, tetapi yang punya sawah tidak ingin menggarap sawah dan akhirnya sawah
tersebut dibangun rumah.
Sementara itu, susunan yang menjabat sebagai ketua Rw dari 80 an Hingga sekarang
adalah Mbah Mitro ( tahun 80 an – 90 an), Bapak Widodo (hanya beberapa bulan), Bapak Qasim
(5 tahun), Bapak Sarjono ( 2 tahun), Bapak Widodo PLT ( 1 tahun), Bapak Slamet Riyadi (10
tahun jadi ), dan Bapak Tama.
Di Jetis Terdapat 4 Rt dan 1 Rw dan terdapat 3 masjid yaitu masjid Al – Ikhlas, Masjid
Nurul Iman, dan Masjid Al - Firdaus. Masjid Al – Ikhlas ini merupakan masjid yang pertama kali
dibangun. Dulunya masjid ini merupakan langgar yang belum terdapat listrik, sedangkan listrik
masuk ke wilayah Jetis pada tahun 1982 dan meteran nya masih lingkaran karena bekas Belanda.
hanya beralaskan damen, tetapi lambat laun karena semakin banyak masyarakat sholat maka
dibangunlah masjid Al – Ikhlas dan sampai sekarang masjid telah direnovasi itu semakin berdiri
kokoh. Dan pada akhirnya Masjid Al – Ikhlas diwakafkan ke Muhammadiyah. Sementara Masjid
Nurul Iman ini adalah masjid yang awalnya hanya mushola untuk belajar mengaji dan tanpa
adanya unsur ormas. Masjid ini dibangun atau didirikan olah tiga orang yaitu Bapak Tama,
Bapak Marjo, dan Bapak Hartoyo. Tetapi lama kelamaan masjid ang dulunya mushola ini
berubah menjadi masjid dan karena lama kelamaan dibawa ke organisasi. Sebelum didirikan
masjid, mengadakan pengajian akbar dari Semarang dan yang hadir adalah Bapak Bupati, yaitu
Bapak Sunarno dan bertempat di lapangan. Setelah itu dibangun lah masjid Nurul Iman yang
awalnya tidak untuk sholat juamt tapi hanya sholat lima waktu, tapi katena seiring baerjalanya
waktu dan berbeda ormas akhirnya masjid Nurul Iman diwakafkan ke NU dan ini dipakai untuk
pengajian NU. Masjid Al – Firdaus merupakan masjid milik Pondok Pesantren Al – Fatih.
Dukuh Jetis ini juga memiliki batasan wilayah. Sebelah barat berbatasan dengan SD IT
Hidayah Belang Wetan atau Gading Tulung, sebelah selatan berbatasan dengan Ketandan atau
Kerun Baru, sebelah timur berbatasan dengan Perumda, dan sebelah utara berbatasan dengan
Sidorejo. Sementara di Jetis memiliki nama jalan yang diambil dari tokoh atau sesepuh,
pahlawan dan nama pewayangan. Sesepuh ada Jl. Slamet Riyadi di Rt 1, pewayangan ada di Rt 1
dan 2, serta Jl. Suparman yang merupakan nama pahlawan yang gugur saat mengusir Belanda
kemudian di makam kan di Gading Santren.
Di Jetis sendiri terdapat Sekolah Dasar yaitu SD Belang Wetan 2 karena ini merupakan
program dari Bapak Hartoyo, terdapat juga kantor KUA, dan Kelurahan yang bertempat. Jetis
juga mempunyai lapangan yang merupakan satu satunya lapangan yang ada di Belang Wetan.
Tempat di Dukuh Jetis yang sampai saat ini masih berdiri kokoh adalah Makam dan
Masjid. Makam di Jetis ada dua Yaitu makam kidul dan makam lor. Makam kidul dibangun pada
tahun 1932 sementara makam Jetis lor merupakan makam yang pertama kali ada di Dukuh Jetis.
KESIMPULAN

Dari hasil pemaparan penelitian sejarah diatas dapat ditarik kesimpulan di antaranya :
1. Bahwasanya Dukuh Jetis pada masa lampau hanya beberapa anggota keluarga saja.
2. Mata pencaharian yang sangat menonjol adalah sebagai petani dan pengrajin kayu
(meubel).
3. Sekarang banyak para tokoh serta sesepuh yang sudah wafat dan regenerasi.
4. Sementara tempat yang sampai saat ini masih berdiri kokoh walaupun sempat beberapa
kali mengalami renovasi adalah makam dan masjid.
DAFTAR PUSTAKA

Semua hasil penelitian diambil dari narasumber dan beberapa warga sekitar.

Anda mungkin juga menyukai