DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS BANJARANGKAN II
Dusun Losan, Desa Takmung Telp. (0366) 5583610
Laporan Hasil Kegiatan Pengawasan Pengakungtan Sampah Medis Oleh Pihak Ke 3 PT.Triata Mulia Abadi
Ke UPTD Puskesmas Banjarangkan II
i. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai pelayanan Kesehatan tingkat pertama merupak kotak masyarakat terhadap
Kesehatan, sebagai pelayanan primer peran puskesmas sebagai upaya promotive dan preventif tanpa
meninggalkan upaya pelayanan kuratif dan rehabilitative.
Upaya Kesehatan lingkungan adalah pengendalian faktor-faktor, biologis, sosial yang dapet
merugikan Kesehatan dan daya hidup manusia ruang lingkup yang luas terkait dengan media
lingkungan air, udara, makanan, tanah, dan limbah yang ada di tempat pemukiman.
iii. TUJUAN
Risiko limbah medis
Jika tidak dikelola dengan benar, limbah medis bisa membahayakan, terutama bagi para petugas
medis dan petugas kebersihan rumah sakit. Berikut ini beberapa risiko yang mungkin timbul.
• Luka atau sayatan akibat tertusuk jarum suntik bekas atau pisau bedah bekas
• Paparan racun yang membahayakan kesehatan
• Luka bakar kimiawi
• Peningkatan, polusi udara apabila limbah medis dimusnahkan dengan cara dibakar
• Risiko terkena paparan radiasi berlebih tanpa pengaman
• Peningkatan risiko penyakit berbahaya seperti HIV dan hepatitis
Itulah alasannya, limbah medis memerlukan pengelolaan khusus. Biasanya, di fasilitas kesehatan,
ada tim khusus yang bertugas untuk memastikan semua limbah medis sudah dibuang dengan cara
yang benar.
Limbah ini jika tidak dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber kontaminasi. Pada limbah darah,
misalnya, jika berasal dari pasien yang mengidap penyakit infeksius, maka jika tidak sengaja tersentuh
orang, akan bisa menularkan penyakit. Begitu pula dengan limbah jarum suntik yang bisa melukai
orang lain jika dibuang sembarangan. Maka dari itu, pengelolaan limbah medis adalah hal yang sangat
penting dilakukan.
3. Limbah kimia
Selain yang bersifat biologis, limbah medis juga bisa bersifat kimia. Contoh limbah kimia dari fasilitas
kesehatan adalah cairan reagen yang digunakan untuk tes laboratorium dan sisa cairan disinfektan.
4. Limbah farmasi
Limbah medis yang satu ini juga perlu dikelola dengan baik. Sebab jika dibuang sembarangan, maka
bukan tidak mungkin ada orang-orang tak bertanggung jawab yang menyalahgunakannya. Contoh
limbah farmasi di fasilitas kesehatan adalah obat-obat yang sudah kedaluwarsa, maupun yang sudah
tidak layak konsumsi karena adanya kontaminasi. Selain obat, vaksin yang tak terpakai juga masuk
sebagai kategori limbah farmasi.