Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TUTORIAL I

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK (PAUD 4104)

OLEH :

1. 858867962 – NUR AZIZAH

2. 858866462 – CHELSIE ARSYA DIVA

3. 858863886 – VIVI AYUNI ROHMAN

POKJAR MUSI NGANJUK

&

POKJAR SALUT PACITAN

SEMESTER 1

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat


serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK ” kemudian shalawat dan
salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup yakni Al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah


“PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK” pada jurusan PG-PAUD 
lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas
Terbuka. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Dosen pembimbing mata kuliah
bersangkutan dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-


kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Nganjuk, 12 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 1
C. TUJUAN MAKALAH................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
A. ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS................................................2
1. Anak dengan Kebutuhan Khusus Intelektual....................................2
2. Anak Kebutuhan Khusus dengan Masalah Medis, Fisik, Kognitif dan
Emosional................................................................................................. 2
B. TEORI INTELIGENSI MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCES)............3
1. Orientasi Umum Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple
Intelligences)........................................................................................... 3
2. Aspek-aspek Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences)............3
BAB III PENUTUP........................................................................................... 8
A. KESIMPULAN.......................................................................................... 8
B. SARAN..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Anak berkebutuhan khusus mengalami gangguan baik terhadap fisik,
mental, intelegensi, dan emosinya sehingga memerlukan bantuan khusus
untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam kehidupan sehari-sehari.
Keterbatasan yang dimiliki anak berkebutuhan khusus, menjadi tugas dan
kewajiban orang tuanya. Lingkungan yang tepat untuk anak-anak serta pola
asuh yang sesuai dengan kondisi mereka. Banyak orang tua yang hanya
berpikir agar anak-anaknya cukup mandiri dalam memenuhi kehidupan
sehari-harinya. Sehingga para orang tua kurang memperhatikan terhadap
kebutuhan pendidikan, serta potensi yang mungkin bisa dikembangkan dalam
keterbatasan fisik yang ada.
Istilah anak berkebutuhn khusus ini diterapkan karena dianggap baik
dibandingkan dengan sebutan anak cacat atau sebutan lainnya yang
memberikan dampak pengaruh buruk terhadap kejiwaan mereka. Anak
berkebutuhan khusus juga diartikan sebagai anak yang mengalami gangguan
fisik, mental, intelegensi, dan emosi sehingga membutuhkan pembelajaran
secara khusus (E. Kosasih, 2010: 1).

Kecerdasan majemuk adalah teori yang dicetuskan oleh


Howard Gardner untuk menunjukkan bahwa pada dasarnya setiap orang
memiliki bermacam-macam kecerdasan. Pandangan Howard Gardner
dituangkan dalam buku Frames of Mind: The theory of multiple
intelligences (1993). Dalam buku tersebut Gardner membahas teori
kecerdasan majemuk yang mengemukakan tujuh kecerdasan dasar.
Lebih lanjut, untuk mendukung argumentasinya itu Gardner
mengemukan bahwa kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur
yaitu: (1) kecerdasan verbal, (2) kecerdasan logika, (3) kecerdasan
spasial, (4) kecerdasan kinestetik, (5) kecerdasan musikal, (6)
kecerdasan interpersonal,dan (7) kecerdasan intrapersonal. Namun
demikian pada tahun 1999, Howard Gardner mengembangkan teorinya
dan menambahkan satu kecerdasan lagi yaitu kecerdasan natural yang
belum disebutkan sebelumnya, sehingga teori kecerdasan majemuk
menjadi delapan jenis kecerdasan. Dalam teori kecerdasan majemuk,
kunci utamanya ialah setiap orang memiliki semua delapan kecerdasan.
Namun, teori kecerdasan majemuk bukanlah sebuah “teori tipe” untuk
menentukan satu kecerdasan yang paling sesuai. Kecerdasan majemuk
adalah teori fungsi kognitif, dan menyatakan bahwa setiap orang
memiliki kemampuan dan kapasitas dalam delapan jenis kecerdasan.
1
Tentu saja, delapan kecerdasan tersebut berfungsi bersama-sama
dengan cara yang unik bagi setiap orang (Armstrong, 2003).
Gardner menyatakan bahwa hampir semua orang memiliki
kapasitas untukmengembangkan semua delapan jenis kecerdasan ke
tingkat kinerja yangcukup tinggi jika diberi dorongan, pengayaan, dan
pengajaran yang sesuai.Sehingga, teori kecerdasan majemuk
memberikan kontribusi terbesar terhadap pendidikan dengan
menyarankan bahwa pendidik/guru perlu mengembangkan
berbagai kecerdasan yang ada pada dirinya, untuk memudahkan dirinya
selama proses belajar mengajar. Teori kecerdasan majemuk
menunjukkan bahwa tidak ada satu ketentuan strategi pembelajaran
tertentu yang dapat bekerja paling baik bagi semua siswa setiap saat,
karena semua anak memiliki kecenderungan yang berbeda dalam
kedelapan jenis kecerdasan (Armstrong,2003).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu anak dengan kebutuhan khusus ?
2. Apa saja perbedaan anak berkebutuhan khusus keberbakatan dan retardasi mental ?
3. Apa perbedaan Anak Berkebutuhan khusus dengan masalah medis, fisik, kognitif,atau
emosional ?
4. Apa itu Orientasi Umum Teori Kecerdasan Majemuk ?
5. Sebutkan 8 kecerdasan majemuk ?
6. Sebutkan aspek-aspek kegiatan majemuk ?

C. TUJUAN MAKALAH
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan tentang Anak dengan
Kebutuhan Khusus dan Teori Intelegensi Majemuk.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Anak dengan Kebutuhan Khusus


Anak denga Kebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kemampuan di luar rentang
kemampuan anak sebayanya. Salah satu kelompok anak dengan kebutuhan khusus berdasarkan
aspek kecerdasan adalah keberbakatan (giftedness) dan retardasi mental (mentally retarded). Anak
yang dianggap memiliki kemampuan berada di luar rentang kemampuan anak sebayanya.
Anak dengan kebutuhan khusus dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Anak Dengan Kebutuhan Khusus Intelektual

 Keberbakatan
Anak yang memiliki kemampuan kecerdasan pada satu atau bidang yang berada sangat
jauh diatas rata-rata.
 Retardasi Mental
Anak yang memiliki keterlambatan dalam perkembangan, terutama pada aspek
akademik dan fungsi sosial.

2. Anak Brkebutuhan khusus dengan masalah medis, fisik, kognitif,atau emosional

 Medis
Kebutuhan khusus seorang anak yang disebabkan kondisi fisik karena adanya gangguan
medis.
a) Sakit parah
b) Serious Injuries
 Fisik
Masalah pada Fisik, kelainan jantung bawaan, kekurangan pada fisik.

 Kognitif
Anak yang tidak mampu mengikuti proses kegiatan secara tepat Kesulitan belajar yang
umum dialami anak
a) ADHD (inattention, hiperaktivitas dan impulsif)
b) Kesulitan belajar membaca dan menulis ( Dylexia,
Dysgraphia )
 Emosi dan perilaku
a) Depresi
b) Anxiety disorder

3
c) Conduct disorder
d) Autism
Retardasi mental mengacu pada keterlambatan dalam perkembangan, terutama pada
aspek akademik dan fungsi sosial. Diagnosis terhadap anak retardasi mental harus diberikan
oleh professional. Dua Karakteristik dasar anak retardasi mental adalah sebagai berikut :
1. Secara signifikan, kecerdasan umum berada di bawah rata-rata kecerdasan umum
anak seusianya, yaitu dibawah skor 65 dan 70.
2. Tingkah laku adaptif buruk.

B.TEORI INTELIGENSI MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCES)


Orientasi Umum Teori Kecerdasan Majemuk ( Multiple Intelligensi)
A. Menurut Gardner tidak ada yang bodoh atau pintar, yang ada hanyalah
anak yang lebih menguasai satu bidang tertentu atau beberapa bidang
lain. Dan seseorang disebut berhasil bila ia dapat memecahkan masalah
atau menciptakan sesuatu sesuai dengan budaya dimana individu tinggal.
Jadi, bukan kriteria yang dibuat secara umum.

B. Kecerdasan Majemuk (Multiple Intellences)


Ada 8 kecerdasan terdiri dari aspek – aspek berikut:
1. Kecerdasan Verbal Linguistik
2. Kecerdasan Logika Matematika
3. Kecerdasan Visual Spasial
4. Kecerdasan Gerak Tubuh
5. Kecerdasan Musikal Berirama
6. Kecerdasan Antar Diri – Interpersonal
7. Kecerdasan dlm diri Intrapersonal
8. Kecerdaasan Alam Natural
C. Mengenali tanda – tanda Kecerdasan
Sebagai contoh sehari – hari kita selalu mnmui anak – anak yang
menonjol dalam satu bidang. Misalnya, amat lincah, berlari dan menari,
namun kurang bisa menguasai atau memainkan alat musik.

A. Aspek – aspek kegiatan Majemuk


a. Kecerdasan Verbal Linguistik
Yaitu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pendapat atau
pikirannya melaluibahasa verbal maupun non verbal secara jelas dan
lugasdengan tatanan bahasa.
b. Mengasah Bahasa contohnya:

4
- Mengajak anak berbicara
- Membacakan Cerita
- Bermain Peran
- Bernyanyi atau mendengarkan lagu anak-anak.
- Merangkai cerita
- Berdiskusi

B. Kecerdasan Logika Matematika


Ada beberapa kegiatan mengasah kecerdasan yaitu :
a. Mengenal bentuk geometri
b. Mengenal bilangan melalui bermain
c. Menyelesaikan Puzzle
d. Pengenalan Pola
e. Eksperimen Alam
C. Kecerdasan Visual Spasial
Anak dengan kecerdasan Visual Spasial amat peka akan rangsangan
yang bersifat visual sehingga dapat dirancang kegiatan yang
menekankan pada hal tersebut. Contohnya:
a. Membayangkan
b. Menggambar
c. Membuat Kerajinan tangan
d. Mengatur dan merancang
e. Bermain Konstruktif atau bongkar pasang
D. Kecerdasan Gerak Tubuh
a. Mengasah kecerdasan gerak tubuh
b. Menari
c. Bermin peran
d. Drama
e. Olahraga
E. Kecerdasan Musikal Berirama
Beberapa kegitan yang apat dilakukan utuk mengasah kecerdasan
musik berirama adalah:
a. Bernyanyi atau mendengarkan lagu
b. Mengenal ritme dan melatih gerakan dengan irama
c. Bersenandung

5
d. Meniru suara - suara yang ada dijalan
F. Kecerdasan Antar Diri Interpersonal
a. Mengasah kecerdasan antar diri interpersonal
b. Menumbuhkan sikap menghargai perbedaan
c. Membiasakan memberi umpan balik
d. Melakukan tugas dalam kelompok
e. Memberi kesempatan anak bertanggung jawab
f. Menumbuhkan sikap empati

G. Kecerdasan Dalam Diri Intrapersonal


Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan adalah:
a. Membentuk citra diri yang positif
b. Menciptakan sarana untuk menuangkan isi hati
c. Mengenali diri sendiri
d. Memberi kesempatan anak mengerjakan tugas sendiri
H. Kecerdasan Alam Natural
Cara mengasah kecerdasan Alam Natural Yaitu:
a. Mengamati Binatang
b. Mengamati Tumbuhan
c. Mengamati Perubahan Alam
d. Mengamati Hasil Budaya

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam proses perkembangannya secara
signifikan mengalami penyimpangan baik fisik, mental, intelektual, sosial,emosional dibandingkan
dengan anak lain seusianya sehingga memerlukan pendidikan khusus.

Pendidikan inklusif adalah layanan pendidikan yang mengupayakan semua anak termasuk
anak berkebutuhan khusus dilayani sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya di sekolah terdekat
dalam kelas biasa bersama teman sebayanya dengan memperhatikan perbedaannyaKecerdasan
linguistik memiliki korelasi dengan kemampuan menulis deskripsi, ketika seorang siswa memiliki
kecerdasan linguistik dengan skor tinggi, maka kemampuan menulis deskripsi juga sama.
Perkembangan kebahasaan anak setidaknya dipengaruhi pula oleh kecerdasan
dominan yang dimiliki berdasarkan pembagian kecerdasan menurut teori
kecerdasan majemuk.

B. SARAN
Mengingat bahwa ujung tombak pelaksanaan pendidikan adalah guru yang terlibat
langsung dalam upaya pembelajaran anak didik, maka berikut ini penulis menyampaikan
beberapa masukan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya layanan pendidikan bagi
anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif.

Disarankan kepada tenaga pengajar agar benar-benar memperhatikan perkembangan


kecerdasan siswa yang disesuaikan dengan kecerdasan apa yang dimiliki olah siswa tersebut,
dengan demikian memudahkan kita dalam mengembangkan kemampuan atau potensi siswa
sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya. Misalnya saja, seorang siswa yang ternyata
diketahui memiliki kecerdasan linguistik yang tinggi, maka akan lebih baik jika pengajar
memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi murid tersebut untuk mengembangkan potensi
sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Frederickson, N. & Cline, T. (2002). Special Educational Needs, Inclusion and


Diversity, Philadelphia : Open University Press
Gardner, H. (1993) Mulple Intelligences : Theory in Pratice. NY : BasicBooks,

Anda mungkin juga menyukai