Anda di halaman 1dari 14

EFEKTIVITAS PROGRAM PIK R TERHADAP KEKERASAN SEKSUAL PADA

PEREMPUAN DI SMAN 2 KOTA MAKASSAR

PROPOSAL

Oleh

MIFTAHUL JANNAH

70200120052

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut data WHO tahun 2021 menyebutkan satu dari tiga perempuan di seluruh
dunia menjadi korban kekerasan seksual atau sekitar 30% perempuan telah menjadi sasaran
kekerasan seksual, dengan rentan usia 15-49 tahun. Tindak kekerasan diseluruh dunia telah
menjadi pandemi di setiap negara. Tindak kekerasan ini dialami sebagian besar perempuan
muda ataupun usia anak-anak dengan rata-rata usia 15 tahun. Kondisi paling parah terjadi di
negara-negara dengan tingkat ekonomi yang rendah yakni Kiribati, Fiji, Papua Nugini,
Bangladesh, Republik Demokratik Kongo dan Afganistan(Krahé, 2016)

Berkisar dari 20% di Pasifik Barat, 22% di negara-negara berpenghasilan tinggi dan
Eropa dan 25% di Wilayah Amerika hingga 33% di wilayah Afrika, 31% di wilayah
Mediterania Timur, dan 33% di wilayah Asia Tenggara(Krahé, 2016)

Tercatat pada tahun 2021 dilaporkan oleh komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap
perempuan, bahwa Pemerkosaan mendominasi kasus kekerasan seksual, tercatat 597 jumlah
kasus pemerkosaan terhadap perempuan terjadi di Indonesia (Alifia Putri Yudanti, 2020).

Sebelumnya Komnas Perempuan mencatat pada tahun 2014 terdapat 4.475 kasus
kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak dibawah umur, lalu di tahun 2015 meningkat
sebanyak 6.499 kasus, di tahun 2016 mengalami penurunan yakni 5.785 kasus dan terakhir
tercatat pada tahun 2017 menurun sebanyak 2.979 kasus kekerasan seksual ditanah air (CNN
Indonesia, 2018).

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menguak fakta


mengejutkan bahwa kasus kekerasan seksual di Indonesia menjadi yang tertinggi yaitu
sekitar 7.191 kasus di tahun 2020. Tercatat 3.014 di tahun 2022 laporan kasus kekerasan
seksual yang terjadi, termasuk diantaranya 860 kasus kekerasan seksual di ranah
publik/komunitas dan 899 kasus di ranah personal (Komnas Perempuan, 2022).

Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selama


2022 hingga 20 September 2022 pukul 12.00 WIB, terdapat 17.150 kasus kekerasan dengan
jumlah korban perempuan sebanyak 15.759 orang dan korban laki-laki sebanyak 2.729 orang
(Metrotv, 2022)
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK melihat masih banyaknya
kekerasan seksual di dunia pendidikan. Terdapat 634 pemohon di mana 379 pemohon
diantaranya berstatus sebagai korban. Sementara itu, sebanyak 84 pelaporan kekerasan
seksual di antaranya terjadi di lingkungan pendidikan. Sebanyak 25 persen pemohon adalah
korban kekerasan seksual terkait dunia pendidikan. Artinya kekerasan seksual di dunia
pendidikan masih ada. Terjadinya kekerasan seksual di dunia pendidikan dikarenakan faktor
relasi kuasa yang begitu besar di dunia pendidikan. Dengan berbagai macam modus yang
digunakan pelaku untuk menjebak korban kekerasan seksual.

Berdasarkan data Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan


dan Anak (PPA) Makassar Kasus kekerasan terhadap anak di Kota Makassar, Sulawesi
Selatan (Sulsel) tahun 2022 meningkat drastis hingga 70 %. Kasus yang paling menonjol di
tahu 2022 ialah kekerasan seksual terhadap anak yang mencapai 132 kasus sedangkan untuk
kasus kekerasan fisik tercatat ada 84 kasus. Dibandingkan pada tahun 2021 kasus kekerasan
seksual yang melibatkan anak hanya mencapai 31 persen.(PPID, 2022).

Terdapat juga penelitian (Harnoko, 2012), yang berjudul Dibalik Tindak Kekerasan
Terhadap Perempuan, dimana membahas isu-isu kekerasan terhadap perempuan. Dimana akar
masalah adalah adanya ketimpangan relasi gender yang dibentuk oleh budaya patriarkhi
sehingga dalam berbagai sisi kehidupan perempuan dianggab sebagai makhluk nomor dua.
Sedangkan sebab yang lain terjadi karena sebab utama tersebut telah menguasai seluruh sisi
kehidupan dan masuk ke berbagai ranan baik politik, ekonomi bahkan agama.

Berdasarkan hasil penelitian (Amalia, Afdila dan Andriani, 2018), yang berjudul
Pengaruh Pemberian Pendidikan Seksual Terhadap Kejadian Kekerasan Seksual Pada Anak
Di Sd Negeri 04 Balai Rupih Simalanggang Payakumbuh mengenai pengaruh pemberian
pendidikan seksual terhadap kejadian kekerasan seksual di SDN 04 Balai Rupih
Simalanggang Payakumbuh. Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kejadian
kekerasan seksual Sebelum intervensi ditemui lebih dari sebagian responden mengalami
kejadian kekerasan seksual. Sesudah intervensi ditemui hanya sebagian kecil responden
mengalami kejadian kekerasan seksual dan sebagian besar responden tidak mengalami
kejadian kekerasan seksual.

Pemerintah indonesia bersama Nations Population Fund (UNFPA) berkerja sama


dalam memastikan akses Universal terhadap informasi dan layanan kesehatan seksual dan
reproduksi (kespro). Kementrian PPN/Bappenas sebagai koordinator pelaksana memaparkan
rencana program tahunan dalam 5 tahun kedepan 2021-2025 yang dilaksanakan oleh Badan
Kependudukan dan Keluaga Berencana Nasional (BKKBN), Kementrian Kesehatan, Badan
Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(KPPPA), Kementerian Dalam Negeri, dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap
Perempuan (Bappenas RI, 2021).

Melalui Badan Kependudukan dan Keluaga Berencana Nasional (BKKBN) indonesia


telah mengupayakan pengembangan karakter dimana memberi informasi seks pranikah,
menjauhi pernikahan dini, bahaya (Napza), memberikan informasi mengenai perencanaan
kehidupan berkeluarga dan membentuk generasi yang tangguh dan dapat bermanfaat bagi
kehidupan bangsa dalam membangun Indonesia Sehat (“Pembinaan PIK Remaja,” tanpa
tanggal).

Program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikelola dari,
oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan
reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga. PIK R diharapkan dapat membantu dalam
menyambut masa transisi kehidupan remaja. Transisi kehidupan yang dimaksud menurut
Progress Report World Bank adalah:

 Melanjutkan sekolah (continue learning)


 Mencari pekerjaan (start working)
 Memulai kehidupan berkeluarga (form families)
 Menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship)
 Mempraktekkan hidup sehat (practice healthy life).

Perlu disadari Pemilihan SMAN 2 Kota Makassar sebagai lokasi penelitian


dikarenakan tingkat kekerasan seksual pada Ibu Kota Provinsi seperti Makassar dinilai
meningkat disetiap tahunya. Masa SMA adalah masa remaja, peralihan dari anak-anak ke
masa dewasa. Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi
kehidupan masa depan mereka selanjutnya.

Memilih SMAN 2 Kota Makassar dikarenakan Sekolah tersebut merupakan salah-


satu sekolah unggulan yang ada di makassar dan menjadikan Program PIK R ini sebagai
kegiatan ekstra kulikuler.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Efektivitas Program PIK R terhadap Kekerasan Seksual
pada Perempuan di SMAN 2 Kota Makassar?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk Efektivitas Program PIK R terhadap Kekerasan Seksual pada
Perempuan di SMAN 2 Kota Makassar.

D. Manfaat Penulisan
Dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi kami
sendiri maupun bagi pihak lain yang berkepentingan dalam penelitian ini. Adapun manfaat
penelitian yang diharapkan oleh penulis yaitu:
1. Manfaat akademis
2. Manfaat praktis

E.
F.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kajian Pustaka
B. Konsep Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas
2. Ukuran efektivitas
C. Konsep Program PIK R
1. Latar belakang di bentuk
2. Tujuan Program PIK R
D. Kekerasan seksual
1. Pengertian kekerasan seksual
2. Bahaya dan dampak
E. Kerangka teori dan kerangka konsep
1. Kerangka teori

Program

Kuantitas Ketepatan waktu Efektivitas Kualitas kerja kemandirian

Sumber Daya Sarana dan prasarana  Keberhasilan program  Pemahaman program


 Keberhasilan sasaran  Tepat sasaran
 Skill Hubungan timbal balik  Kepuasan terhadap  Tepat waktu
 Input antara organisasi dan program  Tercapainya tujuan
 Proses
lingkungan  Tingkat input output  Perubahan nyata
 output
 Seluruh pencapaian

 Effort
 Cost
 Result
 Impact

Sumber : Robbins (2016); Arens and Lorbecke (1999); Sondang P. Siagian (2001); Gibson dkk ( 1994);
2. Cambel J.P (1989); Sutrisno (2010); Moroney dkk (2008)Kerangka konsep

variabel independen

Sumber Daya

variabel dependen

Pemahaman Program
Efektivitas Program PIK R terhadap Kekerasan seksual pada
perempuan

Tepat Sasaran

Seluruh Pencapain
F. Fokus Penelitian

Penetapan fokus bertujuan untuk dapat membatasi bidang inquiry (penyelidikan). Kedua,
penetapan fokus ini juga berfungsi untuk memenuhi kriteria memasukkan - mengeluarkan atau
inklusi - eksklusi suatu informasi yang terdapat di lapangan.

Mengingat pentingnya fokus penelitian tersebut, maka yang dijadikan fokus dalam penelitian
ini adalah Program PIK R di SMAN 2 Kota Makassar dengan menggunakan teori pengukuran
efektivitas yang dikemukakan oleh Sutrisno (2010), Cambel J.P, ( 1989) dan Sondang P. Siagian
(2001).
 Sumber Daya
 Pemahaman Program
 Tepat Sasaran
 Seluruh Pencapain
G. Deskripsi fokus
Adapun deskripsi fokus dalam penelitian ini, yaitu :

1. Sumber Daya yaitu melihat Skill yang dimiliki Anggota PIK R SMAN 2 , serta Input,
Proses dan Output yang ada pada program PIK R di SMAN 2 Kota Makassar.
2. Pemahaman Program yaitu bagaimana program PIK R di SMAN 2 Kota Makassar ini
dapat direalisasikan sehingga dapat dengan mudah dan efektif diterima dan dipahami.
Dalam proses pelaksanaannya pihak yang perlu memahami ini adalah semua pihak yang
terlibat dalam proses kegiatan program PIK R di SMAN 2 kota Makassar.
3. Tepat Sasaran yaitu keberadaan program R di SMAN 2 kota Makassar yang dirancang
apakah sudah sesuai dengan aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Program PIK R
diharapakn efektif sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan sejak awal.
4. Seluruh Pencapain yaitu untuk mengetahui sejauh mana keselarasan antara hasil dari
Program PIK R dengan tujuan yang sudah ditetapkan oleh BKKBN sebagai pelaksana
program.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan lokasi penelitian


1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif,
Adapun tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif. Penelitian
deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa
sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar mengungkapkan fakta dan memberikan
gambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari obyek yang diteliti.
2. Lokasi penelitian
Penelitian yang berjudul “Efektivitas Program PIK R terhadap Kekerasan Seksual
pada Perempuan di SMAN 2 Kota Makassar” berlokasi di SMAN 2 kota Makassar, jalan
Baji Gau No.17 Kecamatan. Mamajang, Provinsi Sulawesi Selatan.
B. Kriteria Informan
Teknik pemilihan informan pada penelitian kualitatif ini menggunakan teknik purposive
sampling, Merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa
yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti
menjalani obyek/situasi social yang diteliti.
Dalam penelitian ini yang menjadi bahan pertimbangan utama dalam pengumpulan data
yaitu pemilihan informan. Penelitian mengenai Efektivitas Program PIK R di Kota Makassar
ini memerlukan informan yang mempunyai pemahaman yang berkaitan langsung dengan
masalah penelitian guna memperoleh data dan informasi yang lebih akurat.
C. Teknik Pengumpulan Data
Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu observasi
dan wawancara dan studi dokumentasi.
1. Observasi
Teknik observasi dalam pengumpulan data ini adalah dengan melihat atau mengamati
secara langsung situasi dan kondisi, tempat penelitian dilakukan.Observasi dilakukan
pada lokasi penelitian dengan mengidentifikasi Efektivitas Pelaksanaan Program PIK R di
Kota Makassar.
2. Wawancara
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara.
Wawancara yaitu bentuk penelitian yang dilakukan untuk memperoleh sejumlah data
dengan melakukan tanya jawab dan dialog atau diskusi langsung kepada pihak-pihak
yang bersangkutan/informan.
3. Studi Dokumentasi
Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dengan melalui berbagai sumber data
yang ada dan berhubungan dengan masalah kondisi objektif dan pendukung data lainnya.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan proses menyusun dan mencari secara sistematis data
yang didapatdari hasil catatan, wawancara, lapangan dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, melakukan sintesa, menjabarkan kedalam unit-
unit, menyusun kedalam pola, membuat dan memilih kesimpulan sehingga mudah
dimengertioleh diri sendiri atauorang lain. Komponen dalam analisis data yaitu :
1. Reduksi data
Mereduksi data yaitu merangkum, memusatkanpada hal-hal yang penting, memilih
hal-hal pokok, mencari tema danmenghilangkanyang tidak perlu. Reduksi data
ialahproses berfikir sensitif yang membutuhkan keluasan dan kecerdasan dalam
kedalaman wawasan tinggi. Dalam penelitian ini penelitian ini peneliti memilah data yang
akan dibutuhkan dalam Efektivitas pelaksanaan program PIK R di SMAN 2 Kota
Makassar.
2. Penyajian data
Penyajian data yaitu untuk memudahkan peneliti melihat gambaran secara
keseluruhanmaupun bagian tertentu.Batasan yang diberikandi dalam penyajian datayaitu
sekumpulan informasi yang tersusun serta memberi kemungkinan adanya pengambilan
tindakan dan penarikan kesimpulan. Penyaji data dilakukan dengan cara memaparkan
atau mendeskripsikan hasil temuan dalam wawancara dengan informan terkait dengan
program PIK R di SMAN 2 Kota Makassar.
3. Kesimpulan
Penarikan kesimpulan yaitu melakukanpemeriksaansecara terus menerus selama
proses penelitian berlangsung. Terhitung dariawal memasuki lokasi penelitiansertaselama
proses pengumpulan data. Penelitian menganalis dan mencari tema, pola, hubungan
persamaan, hal-hal yang terkadangtimbul dan dikemukakan dalam kesimpulan.Pada
penelitian ini peneliti memberikan kesimpulan berdasarkan hasil observasi, wawancara
dan dokumentasi.

E. Teknik Pengabsahan Data


Pengabsahan data adalah standar validitas dari sebuah data yang diperoleh. Terdapat
tiga macam tringulasi yang menentukan keabsahan data yaitu :
1. Tringulasi sumber
Yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara memeriksa data yang
diperoleh dari beberapa sumber.
2. Tringulasi teknik
Yaitu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dangan cara mengecek data terhadap
sumber yang sama menggunakan teknik berbeda.
3. Tringulasi waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data.Maka dari itu dalam melakukan
kredibilitas data dilakukan dengan waktu atau situasi berbeda.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tringulasi jenis tringulasi sumber yaitu dengan
melakukan observasi, wawancara serta dokumentasi yang dilakukan secara langsung dengan
Anggota Program PIKR di SMAN 2 Kota Makassar.
Referensi

Alifia Putri Yudanti, I. A. (2020) “10 Negara dengan Kasus Pemerkosaan Tertinggi.” Tersedia
pada: https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/19/220000665/10-negara-dengan-kasus-
pemerkosaan-tertinggi?page=all.

Amalia, E., Afdila, F. L. dan Andriani, Y. (2018) “Pengaruh Pemberian Pendidikan Seksual
Terhadap Kejadian Kekerasan Seksual Pada Anak Di Sd Negeri 04 Balai Rupih
Simalanggang Payakumbuh Tahun 2018,” JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s
Health Journal), 5(2), hal. 162–168. doi: 10.33653/jkp.v5i2.125.

Bappenas RI (2021) “Teken CPAP 2021-2025, RI-UNFPA Fokus Tingkatkan Akses Layanan
Kesehatan Seksual dan Reproduksi _ Kementerian PPN_Bappenas.”

CNN Indonesia (2018) “Menguak Data Jumlah Kekerasan Perempuan Tahun ke Tahun,” Senin,
26/11/2018 11:41 WIB, hal. 1. Tersedia pada:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181126110630-284-349231/menguak-data-
jumlah-kekerasan-perempuan-tahun-ke-tahun.

Harnoko, B. R. (2012) “Dibalik Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan,” Muwazah: Jurnal


Kajian Gender, 2(1), hal. 181–188. Tersedia pada:
http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah/article/view/16.

Komnas Perempuan (2022) “Komnas Perempuan,” Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun
2020. Tersedia pada: https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/catahu-2020-komnas-
perempuan-lembar-fakta-dan-poin-kunci-5-maret-2021.

Krahé, B. (2016) “Violence against women,” Aggression and Violence: A Social Psychological
Perspective, hal. 241–258. doi: 10.4324/9781315524696.

Metrotv (2022) Deretan Kasus Kekerasan Seksual Pada Anak di Indonesia - metrotvnews,
metrotvnews.

“Pembinaan PIK Remaja” (tanpa tanggal).

PPID (2022) “DP3A Makassar Terus Berupaya Tekan Kekerasan Anak dan Perempuan.”

Anda mungkin juga menyukai