Renca Na Pelaksanaan Layanan (RPL) Bimbinga N Klasikal (Luring) Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021
Renca Na Pelaksanaan Layanan (RPL) Bimbinga N Klasikal (Luring) Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021
Pertemuan II:
1. Bahaya Self Diagnosis pada gangguan kesehatan mental
2. Kiat-Kiat menjaga kesehatan mental pada saat pandemic
3. Hal yang dilakukan ketika kesehatan mental sedang
terganggu
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
M Pelaksanaan
Pertemuan I
Peserta Didik:
Modeling: peserta didik mengamati tampilan media
yang diberikan oleh guru BK tentang kesehatan
mental (Pengertian, Ciri-ciri, Penyebab, Tanda-
tanda, Macam-Macam gangguan kesehatan mental)
Quetioning: peserta didik mampu memberikan
2. Tahap Inti
feedback tentang materi kesehatan mental, ketika
guru BK memberikan pertanyaan, peserta didik
mampu mamahami secara umum tentang kesehatan
mental
Learning Community: peserta didik berpartisipasi
dalam berdiskusi terkait dengan kesehatan mental
Inkuiri: peserta didik mampu mengidentifikasi
macam-macam gangguan kesehatan mental
Constructiv ism: peserta didik memahami dan
mengerti tanda-tanda kesehatan mental yang
terganggu
Reflection: peserta didik merefleksi hasil kegiatan
dengan memberikan pendapat tentang layanan yang
diberikan
Guru BK:
Modeling: menyampaikan materi tentang apa itu
kesehatan mental (Pengertian, Ciri-ciri, Penyebab,
Tanda-tanda, Macam-Macam gangguan kesehatan
mental)
Quetioning: memberikan pertanyaan, tentang
kesehatan mental (Pengertian, Ciri-ciri, Penyebab,
Tanda-tanda, Macam-Macam gangguan kesehatan
mental) mengarahkan peserta didik tentang
kesehatan mental yang dialami,
menggeneralisasikan pemahaman peserta didik
tentang kesehatan mental
Learning community: mengajak peserta didik untuk
berpartisipasi untuk berdiskusi terkait dengan
kesehatan mental
Inkuiri: mengarahkan peserta didik menemukan dan
mengidentifikasi macam-macam gangguan
kesehatan mental
Constructiv ism: membantu peserta didik memahami
kesehatan mental yang terganggu
Reflection: meminta peserta didik untuk merefleksi
hasil kegiatan layanan.
Pertemuan II
Peserta Didik:
Modeling: peserta didik mengamati tampilan media
yang diberikan oleh guru BK tentang kesehatan
mental (Bahaya self diagnosis, Kiat-kiat menjaga
kesehatan mental, Hal yang harus dilakukan ketika
kesehatan mental sedang terganggu)
Quetioning: peserta didik mampu memberikan
feedback tentang materi kesehatan mental (Bahaya
self diagnosis, Kiat-kiat menjaga kesehatan mental,
Hal yang harus dilakukan ketika kesehatan mental
sedang terganggu), ketika guru BK memberikan
pertanyaan, peserta didik mampu mamahami secara
umum tentang bahaya diagnosis pada kesehatan
mental
Learning Community: peserta didik berpartisipasi
dalam berdiskusi terkait dengan bahaya diagnosis
dan kiat-kiat menjaga kesehatan mental
Inkuiri: peserta didik mampu mengidentifikasi kiat-
kiat menjaga kesehatan mental
Constructiv ism: peserta didik memahami dan
mengerti bahaya diagnosis dan kiat-kiat menjaga
kesehatan mental
Reflection: peserta didik merefleksi hasil kegiatan
dengan memberikan pendapat tentang layanan yang
diberikan
Guru BK:
Modeling: menyampaikan materi tentang apa itu
kesehatan mental (Bahaya self diagnosis, Kiat-kiat
menjaga kesehatan mental, Hal yang harus
dilakukan ketika kesehatan mental sedang
terganggu)
Quetioning: memberikan pertanyaan, tentang
kesehatan mental (Bahaya self diagnosis, Kiat-kiat
menjaga kesehatan mental, Hal yang harus
dilakukan ketika kesehatan mental sedang
terganggu) mengarahkan peserta didik tentang
kesehatan mental Bahaya self diagnosis, Kiat-kiat
menjaga kesehatan mental, Hal yang harus
dilakukan ketika kesehatan mental sedang
terganggu) yang dialami, menggeneralisasikan
pemahaman peserta didik tentang Bahaya self
diagnosis
Learning community: mengajak peserta didik untuk
berpartisipasi untuk berdiskusi terkait dengan
kesehatan mental Bahaya self diagnosis, Kiat-kiat
menjaga kesehatan mental, Hal yang harus
dilakukan ketika kesehatan mental sedang
terganggu)
Inkuiri: mengarahkan peserta didik menemukan dan
mengidentifikasi kiat-kiat menjaga kesehatan mental
Constructiv ism: membantu peserta didik memahami
bahaya diagnosis dan kiat-kiat menjaga kesehatan
mental
Reflection: meminta peserta didik untuk merefleksi
hasil kegiatan layanan.
MATERI PERTEMUAN 1
Menurut teori psikologi humanistic Maslow (Alwisol, 2009) indiv idu yang memiliki
kondisi yang sehat secara psikologis yaitu apabila indiv idu mampu mengaktualisasikan
dirinya sebagai puncak dari pemenuhan hirarki kebutuhan (kebutuhan fisiologis, rasa
aman, dicintai, penghargaan diri, aktualisasi diri).
Kesehatan mental menurut seorang ahli kesehatan Merriam Webster (Dewi, 2012),
merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana indiv idu dapat
memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi berfungsi dalam komunitasnya, dan
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah kondisi dimana keadaan jiwa
indiv idu dalam keadaan tenang , sehingga ia mampu secara maksimal melakukan
kegiatan sehari-hari dengan potensi yang dimilikinya.
Orang yang sehat mentalnya orang-orang yang mampu merasakan kebahagian dalam
hidup, karena orang-orang inilah yang dapat merasa bahwa dirinya berguna, berharga
dan mampu menggunakan segala potensi dan bakat semaksimal mungkin, yang
membawa kebahagian bagi dirinya sendiri dan orang lain. Di samping itu, ia mampu
menyesuaikan diri dalam arti yang luas (dengan dirinya, orang lain, dan suasana sekitar).
Dari sinilah kita dapat mengetahui betapa pentingnya kesehatan mental dalam
psikologi Islam sebab kalau seseorang itu terganggu kesehatan mentalnya tentu akan
muncul tanda-tanda yang ditimbulkan dari gejala mentalnya yang tidak sehat. Adapun
tanda-tanda mental tidak sehat antara lain:
Tanda kesehatan mental yang terganggu memang tampak abu-abu tak seperti
kesehatan fisik, yang bisa kita ketahui secara gamblang. Namun, bukan hal yang sulit
untuk mengantisipasi adanya gangguan pada kesehatan mental diri sendiri dan orang-
orang sekitar kita. Hal yang perlu kita lakukan hanyalah lebih peka terhadap kondisi dir i
dan lingkungan kita. Berikut berbagai gejala yang bisa terjadi saat kondisi kesehatan
mental terganggu:
8. merasa sangat bingung, pelupa, gelisah, marah, kesal, khawatir, atau takut
10. mengalami perubahan suasana hati yang parah hingga menyebabkan masalah
dalam hubungan
11. memiliki ingatan akan peristiwa tertentu yang tidak bisa dilepaskan dari kepala
Dari sekian banyak jenis gangguan mental, beberapa yang paling sering terjadi adalah:
1. Depresi
Skizofrenia adalah gangguan mental yang menimbulkan keluhan halusinasi, delusi, serta
kekacauan berpikir dan berperilaku. Skizofrenia membuat penderitanya tidak bisa
membedakan antara kenyataan dengan pikirannya sendiri.
3. Gangguan kecemasan
4. Gangguan bipolar
Gangguan bipolar adalah jenis gangguan mental yang ditandai dengan perubahan
suasana hati. Penderita gangguan bipolar dapat merasa sangat sedih dan putus asa
dalam periode tertentu, kemudian menjadi sangat senang dalam periode yang lain.
5. Gangguan tidur
Gangguan tidur merupakan perubahan pada pola tidur yang sampai mengganggu
kesehatan dan kualitas hidup penderitanya. Beberapa contoh gangguan tidur adalah sulit
tidur (insomnia), mimpi buruk (parasomnia), atau sangat mudah tertidur (narkolepsi).
MATERI PERTEMUAN 2
1. Risiko misdiagnosis
Bahaya self-diagnosis pertama adalah risiko misdiagnosis, yang akan berdampak
negatif pada diri sendiri.
Misalnya, ada seseorang yang melakukan self-diagnosis bahwa ia
menderita gangguan kecemasan. Padahal, jika ia mau mencari pertolongan dokter,
ada kemungkinan lain berupa gejala fisik yang ia alami. Bisa saja, yang dialaminya
bukanlah gangguan mental, melainkan penyakit fisik yang harus diobati,
seperti kondisi aritmia.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di masa
pandemi yaitu dengan melakukan penyesuaian diri dengan apa yang terjadi di
lingkungan sekarang. Penyesuaian diri perlu dilakukan untuk mendapatkan
keharmonisan dan keselarasan antara tuntutan lingkungan dengan tuntutan di dalam
diri. Yang mana bahwa seseorang harus menerima hal-hal ketika ia tidak mempunyai
kontrol akan keadaan. Penyesuaian diri yang baik diukur dari seberapa baik
seseorang mengatasi setiap perubahan yang terjadi dalam hidupnya. Penyesuaian
diri adalah aspek mental penting dan sangat berkaitan dengan keyakinan seseorang
terhadap kemampuan diri dalam mengendalikan berbagai rintangan dan
menggunakan potensi diri. Dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan, masalah,
maupun hal-hal baru diperlukan sebuah proses serta usaha dan apabila kita gagal
dalam menyesuaikan diri tentu saja dapat menimbulkan kesehatan mental yang
terganggu dan berujung pada stres.
Menjaga kesehatan mental dengan cara melakukan penyesuaian diri bisa diawali
oleh menumbuhkan mindset dan motivasi. Menjalani hobi sebagai escape dari
kesibukan dan pemikiran sehari-hari yang menumpuk. Melakukan hobi membantu
meningkatkan mood dan positivitas serta melepaskan tekanan stres. Sekali lagi
kembali ditekankan bahwa menjaga mental health adalah hal yang sangat
penting.Kesehatan mental mempengaruhi kesehatan fisik. Kesehatan mental
berpengaruh terhadap keputusan yang akan kita ambil, pastinya setiap keputusan
berdampak apa yang akan terjadi kedepannya. Selain itu, kesehatan mental seorang
indiv idu juga memengaruhi suasana lingkungan sekitarnya.Kesehatan mental
membantu kita untuk menggali potensi-potensi dan menjadi faktor produktiv itas kita
dalam menjalani sebuah pekerjaan.
Tips Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Virus Corona Berikut ini adalah
beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mental selama
pandemi virus Corona:
1. Melakukan aktivitas fisik Berbagai olahraga ringan, seperti lari kecil atau lompat di
tempat, dapat Anda lakukan selama menjalani karantina di rumah. Dengan
melakukan aktiv itas fisik, tubuh Anda akan memproduksi hormon endorfin yang
dapat meredakan stres, mengurangi rasa khawatir, dan memperbaiki mood Anda.
Latihan peregangan dan pernapasan juga dapat membantu Anda untuk
menenangkan diri. Jangan lupa untuk berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk
meningkatkan sistem imun.
5. Lebih bijak memilah informasi Batasi waktu Anda untuk menonton, membaca,
atau mendengar berita mengenai pandemi, baik dari televisi, media cetak, maupun
media sosial untuk mengurangi rasa cemas. Meski begitu, jangan menutup dir i
sepenuhnya dari informasi yang penting. Pilah informasi yang Anda terima secara
kritis dan bijak. Dapatkan informasi mengenai pandemi virus Corona hanya dari
sumber yang terpercaya.
Jika merasa diri sendiri mengalami gangguan kondisi mental, kita juga harus
melakukan pertolongan utama. Hal utama yang bisa kita lakukan ketika merasa
kondisi mental tak stabil adalah dengan mengubah gaya hidup seperti berikut:
1. mengurangi kebiasaan tak sehat seperti menghindari konsumsi alkohol, istirahat
yang cukup, dan menerapkan pola makan sehat
2. memberi jeda istirahat dari pekerjaan atau masalah yang sedang terjadi
3. melakukan relaksasi seperti meditasi, praktik mindfulness, atau latihan
pernapasan
4. menulis jurnal untuk meluapkan semua perasaan atau emosi kita
5. mencari dukungan dengan meminta bantuan teman, keluarga, atau mengunjungi
profesional kesehatan mental.
*) LAMPIRAN 2 EVALUASI PROSES
Petunjuk:
Bacalah pernyataan dibawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan
apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan klasikal
dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan
layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
Keterangan :
4= SangatBaik
3=Baik
2 = Cukup
1=Kurang
*) LAMPIRAN 3 EVALUASI HASIL
SKOR
No PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang
Total Skor =…
Keterangan:
4= Sangat Setuju
3= Setuju
2= Cukup Setuju
1= Kurang Setuju