MENGUCAP SYUKURLAH DENGAN CARA YANG BERKENAN KEPADANYA Ibrani 12:18-29.......Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan penulis Surat Ibrani membut perbandingan antara pemberian Hukum di Gunung Sinai & Perjanjian yang bar oleh Yesus, seperti antara Gunung Sinai & Gunung Sion: 1. Di Gunung Sinai, keagungan Allah tak dapat dihampiri oleh orang berdosa. Kedasyatan kekudusanya-nyala. Jangankan manusia, hewanpun jika menyentuh gunung itu pasti mati. Itulah pengalaman orang-orang yang hidup dibawah hukum taurat. Penuh dengan rasa takut & ancaman maut. 2. Gunung Sion yaitu Yerusalem adalah tempat yang menjadi tujuan kita. Kita tak perlu pergi ke gunung Sinai yang tak bisa disentuh, Kita justru mendengar suara Yesus yang lemah lembut memanggil: “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku memberi kelegaan kepadamu’. Pada dasarnya semua orang mengidamkan selalu berada di tempt yang indah dan aman. Tempat tersebut sungguh ada. Kitab Ibrani menyatakan bahwa Bukit Sion merupakan kota Allah yang hidup dan menjadi satusatunya tempat idaman ideal bagi manusia. Ini menerangkan kondisi kita yang aman karena menjadi bagian dari tempat itu. Meski masih ada di dunia, namun Nama- nama kita terdaftar di surga. Bagaimana bisa? Itu karena iman, Kita menjadi ‘anak-anak sulung’. Hidup Sebagai milik Kristus merupakan anugerah yang layak disyukuri. Karena kasih Karunia & damai sejahtera Allah senantiasa hadir dalam komunitas kita orang yang beriman kepadaNya. Ada orang yang berkata bahwa ia Mempunyai iman yang kuat & tangguh. Namun hal itu hanya terbukti jika sukses diuji. Tidak ada cara yang paling jitu untuk membuktikannya selain ia harus mengalami situasi hidup yang ‘dibanting atau diguncang’ dengan hebat. Sesungguhnya guncangan apa pun yang kita Alami hari ini adalah cara Tuhan untuk melatih kekuatan iman kita. Kita mengucap syukur kepada Allah karena kita menerima kerajaan yang tak Tergoncangkan. Untuk itu, kita Patut mengucap syukur melalui cara yang berkenan kepadaNya. Terpujilah nama Tuhan. Ia memberkati Kita. Amin !