Nama: Ma'ruf
NPM: 2210631080025
Kelas: 2A
Mata Kuliah: Pembelajaran Menulis
Prodi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Data Buku:
Judul Buku: Kami(Bukan) Sarjana Kertas
Penulis: J.S Khairen
Penerbit: Bukune Kreatif Cipta
Kota Terbit: Jagakarsa, Jakarta Selatan
Jumlah Halaman: 355 halaman
ISBN: 978-620-220-304-9
SINOPSIS
Novel ini menceritakan tentang persahabatan 7 mahasiswa dari jurusan yang berbeda
yang terbentuk karena kelas konseling program kampus UDEL (Universitas Daulat
Eka Laksana). Diceritakan bahwa kampus ini merupakan kampus yang isinya lebih
banyak didominasi oleh mahasiswa-mahasiswa yang gagal diterima universitas
manapun, dan kampus inilah satu-satunya yang mau menerima calon mahasiswa
seperti mereka. Ogi, selaku tokoh utama dalam novel ini mengambil jurusan yang
sama dengan dua temannya yaitu Arko dan Ranjau. Mereka bertiga sama-sama
mengambil prodi Ilmu Komunikasi yang kata orang-orang prodi ini hanya ngomong-
ngomong doang. Ternyata salah, prodi ini lebih sulit dari yang dipikirkan, terutama
untuk Ogi. Kehidupan kampus Ogi seringkali naik turun. Terkadang dia bersemangat
mengingat kuliahnya itu dibayar dengan hasil berhutang, tetapi dia lebih banyak ber
malas-malasan karena masuk jurusan Ilmu Komunikasi itu sebenarnya bukan minat
dia.
Titik jatuh dan bangkit Ogi mulai terlihat ketika ayahnya meninggal. Ada rasa
tanggung jawab yang tinggi ketika ibu dan kedua adiknya hidup semakin susah
setelah kepergian sang ayah. Walaupun sempat mengalami jatuh bangun berkali-kali,
masalah hidup yang datang silih berganti membuat ia tak putus asa begitu saja dan
akhirnya bisa menutup kisah dengan bahagia. Dia menjadi seorang ahli komputer di
Silicon Valley dan tentu saja penghasilan pekerjaan itu bisa membuat dia dan keluarga
keluar dari lingkaran kemiskinan.
Pada pertengahan novel, terutama saat Ogi mulai bekerja di Silicon Valley, fokus
cerita lebih ditujukan kepada teman-temannya, Arko, Ranjau, Gala, Sania, Juwisa dan
Cath. Setiap tokoh diceritakan memiliki konflik masing-masing. Tokoh Ranjau
menjadi tokoh yang berhasil merepresentasikan apa yang dialami sebagian besar
mahasiswa di Indonesia.
KELEBIHAN NOVEL
1. Karakter tokoh yang alami.
Walaupun novel ini fiksi/tidak diangkat dari kisah nyata, tetapi penulis semaksimal
mungkin menghadirkan tokoh yang natural. Setiap tokoh menggambarkan tipe-tipe
mahasiswa yang beragam dengan latar belakang kehidupan yang berbeda. Tidak ada
tokoh yang terlalu mendominasi di novel ini, bahkan tokoh utamapun hanya
diceritakan di awal-awal saja, pertengahan cerita difokuskan kepada konflik teman-
temannnya.
KEKURANGAN NOVEL
1. Beberapa tokoh digambarkan terlalu berlebihan dan dirasa kurang realistis,
Tokoh yag dimaksud adalah Ogi dan Gala. Ogi diceritakan bahwa dia berhasil
meretas, memanipulasi, dan mengirimkan sinyal palsu untuk perangkat gawai milik
Gala. Padahal sebelumnya diceritakan bahwa laptop yang dia gunakan itu memiliki
spesifikasi yang rendah dan sering mati. Untuk bisa meretas dengan aman dan privasi
terjaga, setidaknya harus menggunakan laptop dengan spesifikasi menengah supaya
proses peretasan dan pemanipulasian sinyal perangkat bisa dilakukan dengan baik.
Tidak banyak diceritakan apakah Ogi ini memang jenius mengenai ilmu komputer
atau karena belajar otodidak saja. Jika hanya otodidak, dirasa aneh karena
kemampuan mengeai dunia komputernya ini bisa dikatakan berlebihan untuk seorang
mahasiswa tahun pertama jurusan Ilmu Komunikasi dan putus kuliah di tengah jalan.
Penulis juga terlalu menggembor-gemborkan bahwa Ogi ini sangat sukses dalam
dunia teknologi. Patut dipertanyakan mengapa ketika dia sedang melakukan hal-hal
yang berkaitan dengan komputer dan teknologi pasti jalannya selalu mulus. Diterima
kerja di Silicon Valley, belajar menghasilkan suatu hal dari teknologi dalam waktu
yang singkat dan hal-hal mengagumkan lainnya. Padahal dalam bidang kehidupan
lainnya dia selalu mengalami kegagalan dan berproses untuk mencapai sesuatu.
Tokoh Gala juga dirasa berlebihan dalam penceritaanya. Gala adalah anak orang kaya
yang semua kebutuhan dan keinginan hidupnya selalu terpenuhi dengan mudah.
Diceritakan Gala ini tidak akur dengan ayahnya karena selalu dipaksa untuk
mengikuti alur hidup yang sudah disusun oleh ayahnya itu. Beberapa hal yang
berlebihan ini diceritakan hanya untuk memperlihatkan betapa kaya rayanya dia.
Misalnya saat dia lupa membawa kunci villa di pulau pribadinya, dia meminta
pelayannya untuk mengantarkannya, dan pelayan tersebut mengantarkan
menggunakan helikopter. Ini berlebihan, seperti cerita-cerita Wattpad yang berkisah
tentang bos mafia yang termasuk salah satu orang terkaya di dunia.