Bismillahirrahmanirrahim..
Puji serta syukur yang tiada terukur, mari kita panjatkan kehadirat
Allah yang Maha Ghofur, Yang mana atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, Alhamdulillaah 'alaa kulli haal pada kesempatan kali ini kita
masih diberi kesehatan, untuk bisa bertholabul ilmi bersama,
Islam, nama agung agama ini sangat erat dengan nilai dan tema
kedamaian, keselamatan, kemerdekaan, cinta dan keadilan. Nilai dan tema
ini sangat jelas tergambar lewat lima point yang menjadi tujuan inti dari
seluruh syari’at agama, baik perintah maupun larangannya. Kelima point
tersebut diistilahkan dengan sebutan ad dharuuriyaatu al khams, yaitu;
1. Menjaga agama
2. Menjaga akal
3. Menjaga jiwa
5. Menjaga harta
Kelima poin ini dijadikan sebagai inti dari ajaran agama karena pada
kelima poin inilah sesungguhnya letak dari hakikat keberadaan manusia
sebagai makhluk yang dimuliakan. Maka sebagaimana manusia tanpa jiwa
adalah bangkai, demikianlah juga manusia tanpa agama, tanpa akal, tanpa
harga diri, dan tanpa hak dari harta yang dimilikinya, seperti jasad kaku,
tinggal menunggu waktu untuk kemudian hancur dan lebur bersama tanah.
Sebaliknya, jika seorang terjaga agama, akal, jiwa, harga diri, nasab,
keturunan dan hartanya; disaat itulah mereka akan sampai pada
kesempurnaan dalam kapasitasnya sebagai mahkluk dari Dzat yang Maha
Agung dan Maha Sempurna.
Hal ini tentu saja membuat poros Iblis menjadi sangat tidak nyaman.
Berbagai upaya mereka lakukan untuk menghalangi manusia dari cahaya
tersebut; menuduh Rasulullah sebagai orang gila, menyatakan bahwa Al
Quran adalah produk buatan manusia, menyatakan bahwa hadits adalah
sumber yang tidak teruji validitasnya, menggiring opini dan memutar balik
fakta, menanamkan kebencian dan rasa tidak percaya kepada para ulama
dan orang-orang shaleh, menodai agama, menyatakan bahwa tradisi Islam
adalah tradisi kuno yang akan menjadi penghambat terbesar bagi kemajuan
dan peradaban manusia, berusaha menghilangkan seluruh syi’ar Islam dan
menanamkan kebencian dan stigma negative terhadap syia’ar-syi’ar itu,
membenci bahasa Arab, membenci hijab yang mereka identikkan dengan
budaya Arab, hingga menanmkan ketakutan terhadap symbol terbesar kaum
muslimin yaitu kalimat “laa ilaaha illallah”.
√ Tergesa-gesa,
Demikian yang bisa saya sampaikan, saya mohon maaf atas tutur kata yang
kurang berkenan, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.