Anda di halaman 1dari 7

Mengapa Islamophobia?

Bismillahirrahmanirrahim..

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruh


Wana’udzubiillah minsyurruri ‘anfusinaa waminsayyi’ati ‘amaalinnaa
Manyahdihillahu falah mudhillalah Wa man yudh lil falaa haadiyalah Wa
asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna
muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh. Alladzi la nabiya ba’da. Amma Ba'du

Puji serta syukur yang tiada terukur, mari kita panjatkan kehadirat
Allah yang Maha Ghofur, Yang mana atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, Alhamdulillaah 'alaa kulli haal pada kesempatan kali ini kita
masih diberi kesehatan, untuk bisa bertholabul ilmi bersama,

Shalawat serta Salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita


Nabi Besar Muhammad Saw. yang telah membawa kita dari zaman yang
penuh kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan percikan
iman dan Islam.

InsyaaAllah pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sebuah


materi yang berjudul Mengapa Islamophobia?

Apa itu Islamophobia? Islamophobia merupakan sebuah istilah yang


digunakan sebagai sebutan kontroversial yang merujuk pada prasangka,
diskriminasi, ketakutan, dan kebencian terhadap Islam dan umat Muslim

Islam, nama agung agama ini sangat erat dengan nilai dan tema
kedamaian, keselamatan, kemerdekaan, cinta dan keadilan. Nilai dan tema
ini sangat jelas tergambar lewat lima point yang menjadi tujuan inti dari
seluruh syari’at agama, baik perintah maupun larangannya. Kelima point
tersebut diistilahkan dengan sebutan ad dharuuriyaatu al khams, yaitu;

1. Menjaga agama

2. Menjaga akal

3. Menjaga jiwa

4. Menjaga harga diri, nasab dan keturunan

5. Menjaga harta

Kelima poin ini dijadikan sebagai inti dari ajaran agama karena pada
kelima poin inilah sesungguhnya letak dari hakikat keberadaan manusia
sebagai makhluk yang dimuliakan. Maka sebagaimana manusia tanpa jiwa
adalah bangkai, demikianlah juga manusia tanpa agama, tanpa akal, tanpa
harga diri, dan tanpa hak dari harta yang dimilikinya, seperti jasad kaku,
tinggal menunggu waktu untuk kemudian hancur dan lebur bersama tanah.
Sebaliknya, jika seorang terjaga agama, akal, jiwa, harga diri, nasab,
keturunan dan hartanya; disaat itulah mereka akan sampai pada
kesempurnaan dalam kapasitasnya sebagai mahkluk dari Dzat yang Maha
Agung dan Maha Sempurna.

Adakah manusia yang tidak mau menggapai kesempurnaan itu ?.


Seluruh manusia pasti ingin menggapainya. Namun adakah jalan yang mudah
untuk menggapainya ? Hidup ini adalah ujian yang pasti memiliki tingkat
beban dan kesulitan tertentu. Maka sebagaimana untuk lulus ke sebuah
Perguruan Tinggi -misalnya- butuh kesungguhan dan perjuangan,
demikianlah untuk lulus dari ujian dunia ini butuh kesungguhan dan
perjuangan yang tidak sedikit. Betapa tidak wahai saudaraku, sedangkan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
َّ ‫ت ال َّنا ُر ِبال‬
ِ ‫ش َه َوا‬
‫ت‬ ِ ‫ت ا ْل َج َّن ُة ِبا ْل َم َك‬
ِ ‫ َو ُح َّف‬،ِ‫اره‬ ِ ‫ُح َّف‬
“Surga itu dikelilingi dengan hal yang tidak disukai oleh hawa nafsu.
Adapun neraka, maka ia dilingkupi dengan segala hal menggiurkan yang
disenangi oleh hawa nafsu.”. (HR. Muslim)

Hawa nafsu, inilah hal yang menggelincirkan banyak orang hingga


keluar dari fitrah kemanusiaannya. Hawa nafsu berupa keserakahan,
keinginan untuk hidup bebas tanpa aturan, keinginan untuk menjadi yang
terunggul dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, keinginan untuk
menguasai seluruh milik orang lain, keinginan untuk hidup senang tanpa
saingan, dan seterusnya. Hawa nafsu demikian ini yang menjadi titik lemah
manusia, yang selanjutnya dimanfaatkan oleh iblis untuk merekrut dan
mengkader pengikut-pengikutnya dari kalangan jin dan manusia.

Dua poros berseberangan bertemu (poros Islam dan poros selainnya)


dan akan terus berseteru hingga Allah menangkan agama dan para tentara
Nya.

Dalam tradisi masyarakat jahiliyyah, orang-orang menuhankan


berhala. Islam datang dan berkata, “Tiada Tuhan selain Allah.”. Dalam
masyarakat jahiliyyah, mereka memilah manusia menurut strata sosialnya,
budak dan orang merdeka. Islam datang dan berkata, “Orang yang paling
mulia di sisi Allah adalah mereka yang bertakwa.”. Dalam tradisi masyarakat
jahiliyyah, wanita adalah makhluk sekunder yang sangat banyak terdzhalimi.
Islam datang dan berkata; “Orang yang paling berhak untuk diberikan bakti
kepadanya adalah ibu, kemudian ibu, kemudian ibu, kemudian bapak.”.
Dalam tradisi jahiliyyah, perilaku curang dan dzhalim adalah hal biasa. Islam
datang dan berkata, “Celakalah orang-orang yang mengurangi takaran.”.
Dalam tradisi jahiliyyah, para wanita keluar dengan menampakkan aurat
atau sengaja memamerkan perhiasannya kepada laki-laki. Islam datang
menutup sekecil apapun celah yang dapat merusak kehormatan mereka dan
berkata, “wahai nabi katakana kepada istri-istrimu, dan kepada anak-anak
perempuanmu, serta kepada seluruh wanita muslimah, agar mereka
memakai hijab untuk menutup aurat-auratnya.”. Demikianlah, Islam datang
untuk mengeluarkan manusia dari sisi gelap kehidupan kepada cahaya terang
yang bertebar rahmat bagi seluruh alam.

Hal ini tentu saja membuat poros Iblis menjadi sangat tidak nyaman.
Berbagai upaya mereka lakukan untuk menghalangi manusia dari cahaya
tersebut; menuduh Rasulullah sebagai orang gila, menyatakan bahwa Al
Quran adalah produk buatan manusia, menyatakan bahwa hadits adalah
sumber yang tidak teruji validitasnya, menggiring opini dan memutar balik
fakta, menanamkan kebencian dan rasa tidak percaya kepada para ulama
dan orang-orang shaleh, menodai agama, menyatakan bahwa tradisi Islam
adalah tradisi kuno yang akan menjadi penghambat terbesar bagi kemajuan
dan peradaban manusia, berusaha menghilangkan seluruh syi’ar Islam dan
menanamkan kebencian dan stigma negative terhadap syia’ar-syi’ar itu,
membenci bahasa Arab, membenci hijab yang mereka identikkan dengan
budaya Arab, hingga menanmkan ketakutan terhadap symbol terbesar kaum
muslimin yaitu kalimat “laa ilaaha illallah”.

Inilah diantara perjuangan yang mereka lakukan untuk memudarkan


dan melenyapkan cahaya Islam. Para penggiatnya adalah kader-kader iblis.
Dan tujuan utama dari proyek pengkaderan maha besar itu, telah Allah
jelaskan melalui pernyataan iblis yang merupakan pimpinan tertinggi proyek
tersebut, disaat Allah memvonisnya sebagai makhluk terlaknat dan akan
menjebloskannya ke dalam neraka jahannam. Iblis berkata;

َ ‫َف ِب َما َأ ْغ َو ْي َت ِني) َأَل ْق ُعدَنَّ َل ُه ْم صِ َر‬


ْ‫) ُث َّم آَل ِت َي َّن ُه ْ)م مِن‬16( ‫اط َك ا ْل ُم ْس َتقِي َم‬
‫ش َماِئلِ ِه ْم َواَل َت ِج ُد َأ ْك َث َر ُه ْم‬
َ ْ‫َب ْي ِن َأ ْيدِي ِه ْم َومِنْ َخ ْلفِ ِه ْم َو َعنْ َأ ْي َما ِن ِه ْم َو َعن‬
َ
َ‫شاك ِِرين‬
“Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar
akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian
saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari
kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan
mereka bersyukur (taat).”. (Al A’raaf; 16-17)

Para tentara iblis, mereka akan selalu ada ditengah-tengah kehidupan


kita. Mengintip setiap celah kelemahan kita;

√ Tergesa-gesa,

√ Suka berada di zona nyaman,

√ Senang eksis dan terkenal,

√ Senang wanita dan harta,

√ Hasad dan iri,

Demikianlah beberapa titik lemah manusia, yang oleh Islam berusaha


diperbaiki dan ditutup. Hal mana, membuat iblis dan bala tentaranya akan
merasa tidak nyaman dan terus akan melakukan perlawanan dan revolusi.
Apapun akan mereka lakukan dan berapapun nominal dana yang diperlukan
untuk mengerjakan proyek maha dahsyat itu akan mereka keluarkan. Allah
berfirman;
َ ‫يل هَّللا ِ َف‬
‫س ُي ْنفِقُو َن َها‬ ِ ‫س ِب‬
َ ْ‫صدُّوا َعن‬ ُ ‫ِإنَّ ا َّلذِينَ َك َف ُروا ُي ْنفِقُونَ َأ ْم َوا َل ُه ْم لِ َي‬
َ‫ش ُرون‬ َ ‫ُث َّم َت ُكونُ َع َل ْي ِه ْم َح ْس َر ًة ُث َّم ُي ْغ َل ُبونَ َوا َّلذِينَ َك َف ُروا ِإ َلى َج َه َّن َم ُي ْح‬
“Sesungguhnya orang-orang kafir akan membelanjakan harta-harta
mereka untuk menghalangi manusia dari jalan Allah. Mereka betul-betul
akan membelanjakannya, namun kelak seluruh perjuangan mereka itu akan
berbalik dan menjadi bumerang bagi mereka, dan mereka pun akan
terkalahkan. Kelak, orang-orang kafir itu akan dikumpulkan ke dalam neraka
jahannam.”. (Al Anfaal; 36)

Meski berada dalam kelompok yang berbeda-beda, namun gerakan


para tentara iblis ini adalah satu, yaitu gerakan anti islam. Gerakan inilah
yang dikenal dengan gerakan islamophobia. Gerakan ini muncul sebagai
akibat dari adanya perang ideology antara kekufuran dan Islam. Kelompok ini
tidak menginginkan kebebasan dan kesenangan duniawi mereka diusik oleh
ideologi Islam yang memberangus ideology mereka. Keberadaan Islam di
mata para kader iblis ini adalah ancaman besar bagi eksistensinya di dunia.
Maka tidak heran, jika permusuhan mereka terhadap Islam dan kaum
muslimin begitu keras, dan kedengkian yang mereka pendam di dalam
hatinya jauh melebihi apa yang mereka nampakkan.

Olehnya, kenalilah para penggiat islamophobia ini, waspada dengan


trik-trik mereka, bersabarlah terhadap gangguan mereka, berdoalah agar
terus dikokohkan di atas jalan kebenaran, dan ingatlah bahwa kemenangan
akan tetap berada bersama para tentara Allah. Allah berfirman;
‫ون‬)َ ‫الصاَل َة َو ُيْؤ ُت‬
َّ ُ ‫ِإ َّن َما َولِ ُّي ُك ُم هَّللا ُ َو َر‬
َ‫سولُ ُه َوا َّلذِينَ آ َم ُنوا ا َّلذِينَ ُيقِي ُمون‬
ُ ‫) َو َمنْ َي َت َول َّ هَّللا َ َو َر‬55( َ‫الز َكا َة َو ُه ْم َرا ِك ُعون‬
‫سو َل ُه َوا َّلذِينَ آ َم ُنوا َفِإنَّ ح ِْز َب‬ َّ
َ‫هَّللا ِ ُه ُم ا ْل َغالِ ُبون‬
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-
orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya
mereka tunduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya
dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya
kelompok pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.”. (Al Maaidah;
55-56)

‫الدِّين ُك ِّل ِه‬


ِ ‫ِين ا ْل َح ِّق لِ ُي ْظ ِه َرهُ َع َلى‬
ِ ‫سو َل ُه ِبا ْل ُهدَ ى َود‬ َ ‫ه َُو ا َّلذِي َأ ْر‬
ُ ‫سل َ َر‬
ْ ‫َو َل ْو َك ِر َه ا ْل ُم‬
َ‫ش ِر ُكون‬
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan
agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama
meskipun orang musyrik membenci.”. (As Shaf; 9)

Demikian yang bisa saya sampaikan, saya mohon maaf atas tutur kata yang
kurang berkenan, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wallahul musta’an wa huwa hasbuna wa ni’mal wakiil.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu..

Anda mungkin juga menyukai