SEMINAR KEPERAWATAN
TAHUN 2023
Proposal Seminar Keperawatan DPK PPNI Komisariat Sleman Timur Tahun 2023 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas anugerah-Nya, sehingga
penyusunan “Proposal Seminar Keperawatan dengan Tema Kesehatan Mental Masyarakat di
Era Transisi Pandemi ke Endemi Covid-19. ” dapat diselesaikan. Proposal seminar
keperawatan ini diharapkan sebagai pedoman bagi segenap panitia seminar dalam
melaksanaan kegiatan seminar agar bisa berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang
diharapkan.
Kami menyadari bahwa Proposal Seminar Keperawatan ini masih perlu
disempurnakan, untuk itu kami mengharapkan masukan dan saran untuk lebih sempurnanya
penyusunan proposal ini di waktu yang akan datang dan kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya Proposal
Seminar Keperawatan ini.
Kami berharap mudah-mudahan Proposal Seminar Keperawatan ini bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan.
Proposal Seminar Keperawatan DPK PPNI Komisariat Sleman Timur Tahun 2023 2
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………….. 1
Kata Pengantar .......................................................................................... 2
Daftar Isi ..................................................................................................... 3
Proposal Seminar Keperawatan DPK PPNI Komisariat Sleman Timur Tahun 2023 3
BAB I
PENDAHULUA
N
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan mental merupakan sebuah kondisi dimana individu terbebas dari segala bentuk
gejala-gejala gangguan mental. Individu yang sehat secara mental dapat berfungsi secara
normal dalam menjalankan hidupnya khususnya saat menyesuaikan diri untuk menghadapi
masalah-masalah yang akan ditemui sepanjang hidup seseorang dengan menggunakan
kemampuan pengolahan stres. Kesehatan mental merupakan hal penting yang harus
diperhatikan selayaknya kesehatan fisik. Diketahui bahwa kondisi kestabilan kesehatan mental
dan fisik saling mempengaruhi. Gangguan kesehatan mental bukanlah sebuah keluhan yang
hanya diperoleh dari garis keturunan. Tuntutan hidup yang berdampak pada stress berlebih
akan berdampak pada gangguan kesehatan mental yang lebih buruk. Gangguan kesehatan
mental yang kerap terjadi di masa pandemi COVID19 ini mulai dari yang ringan sampai yang
berat, yakni seperti cemas berlebihan, stress, gangguan stress pasca trauma, depresi,
xenophobia (ketakutan terhadap orang dari negara lain yang mereka nilai dapat
membahayakan keselamatannya), serta permasalahan kesehatan mental lainnya.
Kelompok yang paling merasakan dampak psikologis dari pandemi COVID-19 adalah
perempuan, anak dan remaja, serta lanjut usia. Diawali dengan kecemasan yang merupakan
respon terhadap situasi yang mengancam dan biasa terjadi. Kecemasan terbagi menjadi reaksi
yang sifatnya hanya sementara dan reaksi cemas permanen. Rasa cemas ini seperti cemas
tertular Virus Covid-19, cemas akan pekerjaan yang terbengkalai di kantor, atau cemas akan
keselamatan keluarga. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam gejala reaksi
cemasnya. Gangguan ini akan menimbulkan suatu gejala psikis seperti demam, sakit
tenggorakan, pusing, padahal seseorang tersebut tidak terinfeksi COVID-19. Hal ini disebut
dengan psikosomatik. Namun, ada pula reaksi cemas yang tidak menimbulkan gejala
fisiologis pada penderitanya. Mengingat pada masa pandemi banyak perubahan dan tekanan
yang timbul secara cepat, maka tidak menutup kemungkinan bagi seseorang untuk mengalami
stress. Sebagai contoh, orang tua yang mengalami stress akibat perubahan gaya belajar anak
yang harus bersekolah di rumah selama masa pandemi.
Setelah hampir tiga tahun sejak pandemi Covid-19, pemerintah memutuskan
untuk menghentikan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat. Pencabutan PPKM
Proposal Seminar Keperawatan DPK PPNI Komisariat Sleman Timur Tahun 20234
adalah salah satu program pemerintah dari keseluruhan strategi transisi pandemi menjadi
endemic. Dalam proses transisi ini, harus dipastikan secara bertahap menurunkan intervensi
pemerintah dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Begitu menjadi endemi, masyarakat
memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dirinya dan lingkungan sekitar.
Kebijakan yang diambil pemerintah sejauh ini adalah pencabutan PPKM diikuti
terbitnya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 53/2022 tentang Pencegahan
dan Pengendalian Covid-19 pada Masa Transisi Menuju Endemi. Kebijakan itu merupakan
upaya mengendalikan penyebaran Covid-19 dan mencegah terjadinya lonjakan kasus untuk
memuluskan masa transisi pandemi menuju kondisi masa endemi. Antara lain, tetap
menerapkan protokol kesehatan dengan mendorong masyarakat untuk tetap menggunakan
masker dengan benar, terutama pada keadaan kerumunan dan keramaian aktivitas masyarakat,
di dalam gedung/ruangan tertutup dan sempit (termasuk dalam transportasi publik),
masyarakat yang bergejala penyakit pernapasan (seperti batuk, pilek, dan bersin), dan
masyarakat yang kontak erat dan terkonfirmasi. Kemudian mendorong masyarakat untuk tetap
mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Mengingatkan masyarakat bahwa risiko
penularan Covid-19 masih bisa terjadi sehingga tetap waspada dan meningkatkan ketahanan
mandiri agar tidak tertular Covid-19.
Pemerintah mengatakan akan memulai proses transisi dari pandemi ke endemi.
Presiden menegaskan bahwa Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat, maka dari itu
masyarakat harus siap hidup berdampingan dengan Covid-19. Endemi adalah penyakit yang
biasanya mewabah di suatu wilayah tertentu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit Amerika (CDC), endemi mengacu pada kehadiran suatu wabah penyakit terus
menerus pada populasi di bentang geografis tertentu, seperti satu wilayah, negara, atau benua.
Lainnya, mengartikan endemi adalah wabah penyakit yang secara konsisten ada, tetapi
terbatas pada wilayah tertentu, sehingga hal ini yang membuat penyebaran penyakit dan
tingkat penularan dapat diprediksi dan virus tidak hilang sepenuhnya, hanya saja sudah lebih
terkendali.Ada beberapa indikator pandemi bisa jadi endemi, antara lain meningkatnya
kekebalan masyarakat melawan virus. Selain itu, menurunnya angka infeksi alamiah sehingga
jumlah pasien dan angka kematian akibat virus menurun.
Dari hal tersebut diatas maka kami Dewan Pengurus Komisariat PPNI Komisariat
Sleman Timur akan menyelenggarakan Seminar Keperawatan dengan Tema Kesehatan Mental
Masyarakat di Era Transisi Pandemi ke Endemi Covid-19.
B. SUSUNAN ACARA
IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap (dengan : dr. CAHYA PURNAMA, M.KES
gelar)
2. Tempat/Tanggal Lahir : YOGYAKARTA, 30 AGUSTUS 1966
3. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
4. Alamat : PURWOKINANTI PA I/219 YOGYAKARTA
5. Telepon / HP : 0816688156
6. Alamat e-mail : cpurnamacp@gmail.com
7. Agama : ISLAM
8. Status Pernikahan : MENIKAH
9. N I P : 196608301997031004
10. Jabatan saat ini : KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
SLEMAN
11. Eselon & Gol. Ruang : II b, PEMBINA TINGKAT I, IV/c
12. Unit Kerja (setingkat Es : DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN
II)
RIWAYAT PENDIDIKAN
IDENTITAS DIRI
Nama : Shanti Wardaningsih
NIP/NIK 173058
Tempat dan Tanggal Lahir : Sleman, 22 Juli 1979
Agama : Islam
Golongan / Pangkat : IIIB
Jabatan Akademik : Asisten Ahli
Perguruan Tinggi : Univeritas Muhammadiyah Yogyakarta
Alamat : Jl. Lingkar Selatan Tamantirto Kasihan Bantul
Yogyakarta
Telp./Faks. : 0274-387656/387646 ext 385
Alamat e-mail : shanti.wardaningsih@umy.ac.id
NIRA 34020165334
4. NIP. 197110101998031001
5. NIDN 4010107101
6. E-mail suharsonomn@yahoo.co.id
9. NIRA 33710196987
10. MK yang diampu 1. Kep Jiwa
2. Komunikasi keperawatan
3. Konsep dasar Keperawatan
Riwayat Pendidikan
D-III S2 S3