5.Alinea pembuka
Unsur Kebahasaan Surat
Lamaran Pekerjaan
● Unsur kebahasaan dalam
surat lamaran pekerjaan
adalah ketentuan yang harus
diperhatikan dalam menulis
suatu surat lamaran
pekerjaan,hal tersebut terkait
dengan aturan dan ketentuan
dalam penggunaan bahasa.
Unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan
meliputi:
•Bentuk surat standar
Surat lamaran yang dibuat menggunakan format standar.Format surat
Standar adalah bentuk surat yang biasa digunakan dalam surat atau
surat resmi.
•Menggunakan bahasa yang baik dan benar
Dalam menulis surat lamaran pekerjaan,harus menggunakan bahasa
yang tidak bertele-tele,agar maksud yang ingin disampaikan jelas.
•Menggunakan kata-kata sopan
Kata-kata yang digunakan dalam surat lamaran pekerjaan harus
sopan, sederhana,dan ringkas, surat lamaran kerja tidak boleh
bernada belas kasihan atau yang bersifat merendahkan sendiri
martabat sang pelamar.
•Menggunakan kata pengantar yang jelas,singkat,pasar,dan infromatif
Isi surat lamaran pekerjaan harus menggambarkan informasi tentang pelamar
dan kemampuan kerja pelamar.Serta meyakinkan bahwa bidang atau posisi
pekerjaan yang dilamar sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikan
orang yang melamar.
•Menggunakan kalimat permohonan pada paragraf penutup
Kalimat penutup berisi harapan dan permohonan kepada pimpinan institusi yang
dilamarnya agar bisa diterima.
•Penyampaian maksud surat pada isi surat
Penggunaan kalimat yang jelas untuk melamar kerja, termasuk dalam
menentukan jabatan yang diinginkan oleh pelamar menjadi hal yang sangat
penting dalam menyusun surat lamaran pekerjaan.
Contoh surat lamaran pekerjaan
Sekian
Terima kasih
ِ ص ْر َمةَ َر
: َض يَ هللاُ عَ ْنهُ قَال ِ َوعَنْ أ َ ِب ي
ُ. ي َو َحسه نَه َ َ ُ ْ َ َ َ
ُّ ّللَاُ عَل ْيهَِ أَ َر َ ه أ بُو دَا ُودَ َوالتِ ْر ِم ِذ
ق ه ق ُمسَلِ ًما شَ ه َ
سلِ ًما ضَا هرهُ اهلل َو َمنْ شَا ه قَالَ َرسُو ُل َ ه
ْ ّللَاِ صَلهى هللاُ عَلَ ْيهِ َوسَلهمَ َمنْ ضَا هر ُم
Dari Abi Shirmah radhiallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah ﷺbersabda, “Barang
siapa yang memberi kemudaratan kepada seorang muslim, maka Allah akan
memberi kemudaratan kepadanya, barang siapa yang merepotkan
(menyusahkan) seorang muslim maka Allah akan menyusahkan dia.”