Anda di halaman 1dari 2

1.

(1).Peraturan perundang-undangan menurut UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan, menyatakan bahwa peraturan perundang-undangan merupakan peraturan
tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan
Perundang-undangan.

Ada lima unsur produk hukum itu dikatakan sebagai peraturan perundang-undangan itu. Unsur-
unsur tersebut adalah peraturan tertulis, memuat norma hukum, mengikat secara umum, dibentuk
atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang, dan melalui prosedur yang
ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.

Peraturan perundang-undangan itu bentuknya tertulis.

(2). Ketentuan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) memegang

kekuasaan membentuk undang-undang, namun kekuasaan membentuk undang-undang DPR


tersebut tidak

bersifat tunggal melainkan dibahas dan memerlukan persetujuan bersama dengan Presiden
berdasarkan Pasal

20 ayat (2) UUD 1945. Selain itu Presiden juga berhak mengajukan rancangan undang-undang
kepada DPR

sesuai Pasal 5 ayat (1) UUD 1945. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat kita simpulkan bahwa
lembaga

yang memegang kekuasaan pembentuk undang-undang adalah DPR bersama Presiden untuk
merumuskan

pengaturan lebih lanjut dari ketentuan yang telah digariskan oleh Konstitusi.

2.

(A). NORMA PRIMER dalam hal parkir tertuang dalam Undang-Undang no. 22 Tahun 2009 tentang
lalu lintas dan Angkutan Jalan Pasal 106 ayat (4) huruf e berbunyi:Setiap orang yang mengemudikan
kendaraan bermotor wajib mematuhi ketentuan:

Rambu perintah atau rambu larangan;

a.Marka jalan;

b.Alat pemberi isyarat lalu lintas;

c.Gerakan lalu lintas;

d.Berhenti dan parkir

e.Peringatan dengan bunyi dan sinarf.Kecepatan maksimal atau minimal; dan / atau;

g.Tata cara penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain.

(B).NORMA SEKUNDER dalam hal parkir tertuang dalam Undang-Undang no. 22 Tahun 2009 tentang
Lalu lintas dan Angkutan Jalan Pasal 287 ayat (3) berbunyi:Setiap orang yang mengemudikan
kendaraan bermotor di jalan yang melanggar aturan gerakan lalu lintas sebagaimana dimaksud
dalam pasal 106 ayat (4) huruf d atau tata caraberhenti dan parkir sebagaimana dimaksud dalam
pasal 106 ayat (4) huruf e dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda
paling banyak Rp. 250.000.

(C).Dalam Hal Parkir kendaraan tertuang dalam Undang-Undang no.22 tahun 2009 tentang lalu lintas
dan Angkutan Jalan Pasal 106 ayat (4) huruf e berbunyi : Setiap orang yang mengemudikan
kendaraan bermotor wajib mematuhi ketentuan yang berlaku dalam Undang-Undang.Dan jika setiap
orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dijalan yang melanggar aturan gerakan lalu lintas
sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat (4) huruf e dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.250.000 .

3.

(1). Verorndung adalah peraturan pelaksana dan Autonome Satzung adalah peraturan
otonom.Kedua peraturan ini terletak dibawah undang-undang yang berfungsi menyelenggarakan
ketentuan dari undang-undang.Contoh dari norma Verordnung adalah Peraturan
Pemerintah,Atribusi kewenangan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan ialah
kewenangan membentuk peraturan perundang-undangan yang diberikan oleh undang-undang dasar
atau undang-undang kepada suatu lembaga negara pemerintahan dan kewenangan ini bersifat terus
menerus dan dapat dilaksanakan atas prakarsa sendiri setiap waktu diperlukan.Contohnya UUD
1945 pasal 5 ayat (1) memberikan kewenangan kepada presiden untuk membentuk.Dan UU no.5
tahun 1974,memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah membentuk perda dengan sanksi
pidana serendah-rendahnya 6 bulan kurungan dan denda sebanyak Rp.50.000.Delegasi adalah
kewenangan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan ,yaitu pelimpahan kewenangan
membentuk peraturan perundang-undangan yang dilakukan oleh peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi kepada peraturan perundang-undangan dibawahnya,baik pelimpahan itu
dinyatakan dengan maupun tidak dengan delegasi berlainan dengan atribusi kewenangan tersebut
tidak diberikan melainkan diwakilkan.Dan juga kewenangan delegasi bersifat sementara dalam
artinya kewenangan ini dapat dilaksanakan sepanjang pelimpahan trtsebut masih ada.

(2). Verorndung adalah peraturan pelaksana dan Autonome Satzung adalah peraturan
otonom.Kedua peraturan ini terletak dibawah undang-undang yang berfungsi sama yaitu
menyelenggarakan ketentuan dari Undang-Undang.

Anda mungkin juga menyukai