Adimas Surya Bilateral and Multilateral Diplomacy
Adimas Surya Bilateral and Multilateral Diplomacy
Absen : 35
Setelah memahami sejarah, definisi dasar dari diplomasi dan bagaimana proses negosiasi
sebagai bagian dari diplomasi. Di resume kali ini akan membahas 2 bentuk paling umum
dari diplomasi itu sendiri, yaitu diplomasi secara bilateral dan multilateral.
A. Diplomasi Bilateral
Definisi paling umum dan dasarnya adalah praktik diplomasi (komunikasi) yang
dilakukan diantara dua pemerintahan suatu negara. Kemudian, tipe diplomasi ini dibagi
lagi menjadi dua bedasarkan metode yang digunakan:
a. Metode Konvensional
Pada metode ini, praktik diplomasi dilakukan langsung diantara negara dengan
negara lainnya melalui entititas yang formal dan diakui, umumnya berupa
diplomat dan gedung kedutaan.
Metode ini memiliki sejarah yang panjang dan banyak mengadopsi dari sistem
diplomasi Perancis, salah satunya keberadaan gedung kedutaan. Namun, sistem
dari Perancis ini juga membawa kelemahan seperti konsep kerahasiaan dalam
praktik diplomasi yang berujung pada meletusnya perang dunia 1 dan
kecendurungan diplomat menjadi go native, yaitu keadaan ketika kesetiaan dari
diplomat itu berpindah dari negara asalnya ke negara dimana mereka ditugaskan.
Hal ini terjadi diduga akibat diplomat terlalu terikat (lama) dengan warga lokal,
dan untuk menghindari ini dilakukan perputaran individu yang ditugaskan setiap
beberapa periode (umumnya 4 tahun).
b. Metode Inkonvensional
Sebagai gantinya ada empat alternatif dari gedung kedutaan dengan tujuan
komunikasi antara kedua negara tetap dapat terlaksana. Diantaranya adalah,
interest sections (bentuk non-formal yang menumpang di gedung kedutaan negara
lain), consulates (cabang dari gedung kedutaan yang fungsi utamanya terkait
administrasi), representative offices (diplomat yang di gedung kantor asing), dan
front missions.
B. Multilateral
Selanjutnya adalah praktik diplomasi yang dilaksanakan di antara tiga negara-lebih atau
disebut dengan multilateral. Pada umumnya bentuk diplomasi ini dilakukan karena
beberapa alasan, [1]
permasalahan atau isu yang dihadapi dinilai tidak cukup bila hanya
dibahas oleh dua negara (mendatangkan negara lain), [2]
Isu yang dihadapi merupakan
permasalahan yang menyangkut kepentingan banyak negara (global), seperti isu global
warming,perdamaian, dan Kesehatan seperti pada masa kini terkait pandemi Covid-19.
Penyatuan sumber daya dan tenaga diantara negara dengan kepentingan yang
sama dapat menjadi kesempatan bagi suatu negara untuk mencapai kepentingan
nasionalnya. Contohnya seperti kerja sama antar pemerintahan suatu negara
dalam memberantas penyakit cacar melalui World Health Organization (WHO),
pengolahan atau manajemen bentang alam yang masuk dalam dua atau lebih
teritori negara seperti sungai dapat menjadi topik projek yang dikerjakan diantara
pemerintahan suatu negara.
d. Mempengaruhi perilaku
f. Agenda domestik