Anda di halaman 1dari 5

BUDIDAYA DAN MANAJEMEN KESEHATAN

PADA AYAM BURAS

DISUSUN
OLEH

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN


KABUPATEN LIMAPULUH KOTA
PROVINSI SUMATERA BARAT
2023
BUDIDAYA dan KESEHATAN PENYAKIT MENULAR
PADA AYAM BURAS

Latar Belakang di Tingkatkan Budidaya ayam buras:


- Ayam Buras (bukan Ras)/ ayam kampung lebih mudah dipelihara
- Cepat beradaptasi dengan lingkungan dan lebih tahan terhadap penyakit
- Daging dan telur lebih disukai karena memiliki citra rasa asli masakan masyarakat
sehingga peluang dalam pasar masih tinggi
- Dapat dilakukan dengan modal dan area yang tidak begitu besar

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam beternak ayam buras perlu
diperhatikan:
1. Bibit
2. Pakan
3. Kandang
4. Tatalaksana pemeliharaan
5. Kesehatan
Pencegahan dan penanganan penyakit:
- Vaksinasi rutin ND setiap 3 bulan
- Melakukan pembersihan dan penyemprotan desinfektan kandang dan peralatan
- Pengobatan pada yang sakit
- Melaporkan jika ada penyakit yang dicurigai menular
- Bangkai ayam yang mati karena sakit harus dibakar dan dikubur

Penyakit-penyakit yang penting dan sering dijumpai pada ayam buras:


1. Disebabkan oleh Virus
a. ND/ Tetelo/ Stukua/ Akuak/ Sawan
- Penyebab: Virus ND
- Gejala : Teleng, Berak hijau berlendir, kematian tinggi
- Pengobatan : tidak ada, vaksinasi rutin tiap 3 bulan
- Penanganan : ayam mati dibakar dan dikubur
b. AI / Flu burung
- Penyebab : virus H5N1
- Gejala : Pial Kebiruan, mati mendadak
- Pencegahan : sanitasi kandang dan lingkungan
- Penanganan : Ayam mati jangan dipegang dengan tangan telanjang, bangkai dibakar
dan dikubur, cepat lapor pada petugas setempat

2. Disebabkan oleh kuman atau bakteri


a. Berak putih / pullorum
- Penyebab : Salmonella pulorum
- Gejala : berak putih, bulu kusam, bagian ekor kotor, ada kematian
- Pengobatan : pemberian antibiotik seperti furozolidone, coccilin, neo terramycin,
sulfamix, preparat sulfonamide
b. Berak hijau / kolera unggas
- Penyebab : pasteurella multocida
- Gejala : berak hijau, murung, ada kematian
- Pengobatan : pemberian antibiotik koleridin, sulfamix
c. Coryza/ CRD/ Pilek ayam/ Salemo ayam
- Gejala : Ngorok, bersin, ada leleran hidung
- Pengobatan : pemberian antibiotik cosumix, sulfamix
3. Disebabkan oleh parasit
a. Cacing
- Gejala : pertumbuhan badan tidak sempurna, telur tidak normal, ada keluar cacing
dari kloaka
- pengobatan : pemberian obat cacing seperti cacing exitor, triworm, levamid
b. Berak darah/ koksidiosis
- Gejala : Berak darah, bulu meremang, kusam
- Pengobatan : pemberian preparat sulfa seperti sulfamix
c. Kutu/tungau/ amo
- Pemberian obat anti kutu/ antiparasit seperti siromazin

Tabel Penyakit yang Sering Dijumpai pada Ayam Buras


No Penyakit Gejala Tindakan/ Pengobatan
Disebabkan oleh Virus:
1. ND/ Tetelo/ Stukua/ Teleng, berak hijau, - Vaksinasi ND
Akuak/ Sawan berlendir, kematian tinggi - Belum ditemukan obat
yang dapat menyembuhkan
ND
- Memisahkan yang sehat
dengan yang sakit
2. AI / Flu burung Pial Kebiruan,
Mati mendadak - Vaksinasi AI
- Belum ditemukan obat
yang dapat menyembuhkan
AI
- Memusnahkan unggas
3. IB Batuk, bersin, ngorok, yang sakit.
leleran hidung, eksudat
buih di mata - Vaksinasi IB
- Belum ditemukan obat
Disebabkan oleh Bakteri: yang dapat menyembuhkan
4. Berak putih / pullorum Berak putih, bulu kusam, IB
bagian ekor kotor, Ada
kematian
Antibiotik (amoxicillin, teramicin )
5. Berak hijau / kolera Berak hijau, murung, pial
unggas membesar, ada kematian

6. Coryza/ CRD/ Pilek Ngorok, bersin, ada Antibiotik (Streptomisin,


ayam/ Salemo ayam leleran hidung lambat Terramisin)
laun berubah kuning
kental bernanah Antibiotik (Tetracyclin,
eritromicin, spectinomicin, tylosin)
Disebabkan oleh parasit:
7. Cacing Pertumbuhan badan tidak
sempurna, telur tidak
normal, ada keluar cacing
dari kloaka Pemberian obat cacing seperti
cacing exitor, triworm, levamid
8. Berak darah/ Berak darah, bulu
koksidiosis meremang, kusam

9. Kutu/tungau/ amo Terlihat kutu/ tungau Pemberian preparat sulfa seperti


sulfamix

Pemberian obat anti kutu/


antiparasit seperti siromazin
Mengenal Berbagai Macam Cara Vaksinasi Pada Ternak Ayam

1. Tetes Mata atau Hidung


Cara vaksinasi ini umumnya dilakukan pada ternak ayam yang masih berumur beberapa
hari, misalnya 4 hari. Larutan vaksin yang digunakan dalam larutan dapar.

2. Tetes Mulut
Tahap pertama yang dilakukan adalah melarutkan larutan vaksin dengan larutan dapar,
atau aquades kemudian diaplusing dan diusahakan tidak sampai berbuih. Larutan vaksin
tersebut kemudian diteteskan pada mulut ayam satu tetes tiap ekor.

3. Air Minum
Vaksinasi menggunakan air minum merupakan vaksinasi yang dilakukan pada ayam
dengan cara memuasakan minum ayam selama kurang lebih 2 jam. Jika suasana panas,
maka waktu pemuasaan air minum dapat dipersingkat. Kemudian sediakan air minum dan
skim milk (susu pelarut) dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan proses
vaksinasi. Diusahakan air minum yang digunakan aquades.

4. Injeksi atau Suntikan


Cara vaksinasi injeksi atau suntikan dapat menggunakan vaksin aktif maupun vaksin inaktif.
Vaksinasi ini menggunakan jarum yang telah disterilkan. cara vaksinasi dapat dilakukan
intramuskuler (dibawah otot), intravena (dibawah vena) atau subkutan (dibawah kulit).

5. Tusuk Sayap atau Wing Web


Cara vaksinasi ini menggunakan alat khusus berupa jarum penusuk.. Larutan vaksin yang
akan digunakan aplusing dan diusahakan jangan sampai berbuih. Celupkan jarum penusuk
kedalam larutan vaksin, kemudian tusukkan jarum pada sayam ayam yang telah
direntangkan. Diusahakan menusuknya pada lipatan sayap yang tipis dan jangan sampai
mengenai tulang, otot dan pembuluh darah.

6. Semprot atau Spray


Cara vaksinasi ini hampir sama dengan jika kita melakukan sanitasi kandang, yakni
menggunakan alat semprot (sprayer). Diusahakan sprayer untuk vaksinasi khusus dilakukan
untuk vaksinasi saja.

Anda mungkin juga menyukai