Anda di halaman 1dari 14

Desain Grafis: Typography dan Layout

Disusun Oleh:

1. Sherly Putri Cahyani (202110060311007)


2. Hanifa A’isy Zahrani (202110060311033)

Dosen Desain dan Animasi Grafis:

Minatun Nadlifah, S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2022/2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………... i

BAB I PENDAHULUAN …………………………………..…………………………… 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………. 1


1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ………………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………… 3

2.1 Konsep Dasar Typography pada Desain Grafis ……………………………… 3


2.2 Anatomi Huruf Berdasarkan Konsep Typography ………………………….. 3
2.3 Ragam Ruang Huruf (counter space) Berdasarkan Konsep Typography …… 5
2.4 Konsep Huruf Alay pada Karya Desain Grafis …………………………….... 6
2.5 Konsep Layout pada Desain Grafis ………………………………………….. 7
2.6 Jenis Layout pada Desain Grafis ……………………………………………. 7
2.7 Ragam Teknik Layout pada Desain Grafis …………………………………... 8

BAB III PENUTUP ………………………………………………………...……………. 10

1.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….… 10


1.2 Saran ………………………………………………………………………... 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………...…………………………………………… 11

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desain lahir di tengah-tengah masyarakat modern yaitu mayarakat industri yang
bermula dari revolusi industri. Desain timbul sebagai salah satu usaha kreatif dan
inovatif manusia untuk memenuhi kebutuhan aktivitasnya. Pemenuhan kebutuhan
aktifitas manusia dapat ditemui dalam karya grafis berupa poster, buku, koran, dan lain
sebagainya. Perkembangan teknologi informasi saat ini juga membawa pengaruh yang
besar kepada desainer.
Pengaruh ini menimbulkan tuntutan kepada para desainer untuk mengembangan
kreatifitas dirinya dengan memaksimalkan alat atau teknologi yang telah banyak
berkembang. Selain itu, para desainer dituntut untuk berpikir out of the box agar dapat
menghasilkan karya-karya yang menarik dilihat dan mempunyai daya saing tinggi.
Dengan demikian, menjadi desainer grafis diwajibkan untuk mengetahui, memahami,
dan mengamalkan mengenai ilmu-ilmu yang melandasinya termasuk pada typography
dan layout.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan konsep dasar typography pada desain grafis?
2. Bagaimana anatomi huruf berdasarkan konsep typography?
3. Bagaimana ragam ruang huruf (counter space) berdasarkan konsep typography?
4. Bagaimana konsep huruf alay pada karya desain grafis?
5. Jelaskan konsep layout pada desain grafis?
6. Bagaimana jenis layout pada desain grafis?
7. Bagaimana ragam teknik layout pada desain grafis?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan Pengkajian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini terbagi
menjadi tujuh yaitu sebagai berikut.
1. Mengetahui konsep dasar typography pada desain grafis?

1
2. Mengetahui anatomi huruf berdasarkan konsep typography
3. Mengetahui ragam ruang huruf (counter space) berdasarkan konsep
typography
4. Mengetahui konsep huruf alay pada karya desain grafis
5. Mengetahui konsep layout pada desain grafis
6. Mengetahui jenis layout pada desain grafis
7. Mengetahui ragam teknik layout pada desain grafis
1.3.2 Manfaat Pengkajian
Manfaat pengkajian ini mencakup manfaat secara teoretis dan manfaat secara
praktis yang dijelaskan sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis adalah manfaat dari hasil pengkajian yang berhubungan
dengan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek pengkajian.
Manfaat teoretis dalam penelitian ini yaitu:
a) Berkontribusi pada khazanah ilmu pengetahuan terutama dalam bidang
pendidikan matematika khususnya dalam mengetahui mengenai desain
grafis khususnya dalam typography dan layout.
b) Sebagai sumber referensi bagi pengkaji lain untuk melakukan kajian
sejenis atau melanjutkan kajian sejenis secara lebih mendalam.
2. Manfaat Praktis
a) Manfaat bagi penulis
Pengkajian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis mengenai
desain grafis khususnya dalam typography dan layout.
b) Manfaat bagi pembaca
Pengkajian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca mengenai
desain grafis khusnya dalam typography dan layout.
c) Manfaat bagi jurusan Pendidikan Matematika
Pengkajian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta menjadi bekal
sebagai calon guru mengenai desain grafis khususnya dalam typography
dan layout.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Typography pada Desain Grafis


Typography atau tipografi adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf
dengan pengaturan penyebarannya pada ruang‐ruang yang tersedia untuk menciptakan
kesan tertentu sehingga pembaca dapat merasakan kenyamanan dalam membaca. Hal
ini berarti peran daripada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi
dari ruang-ruang tersebut ke pengamat Typography adalah representasi visual dari
sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan
efektif.
Tipografi hadir dalam sebuah media terapan visual yang membedakan antara desain
grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Melalui kandungan nilai fungsional
dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menerjemahkan suasana yang tersirat
dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk‐bentuk
visual. Menurut definisinya pesan tipografi selain dari keindahan intrinsik harus
menyampaikan sebuah makna. Makna dan ekspresinya merupakan inti dari aktivitas
tipografi, pada tingkat kata-kata individual dan seluruh bagian teks. Hal ini yang disebut
makna linguistik karena termasuk ke dalam bahasa visual atau visual language.
Dengan pembuat karya mengikuti prinsip tipografi dengan baik dan benar dalam
pembuatan karyanya maka akan mudah dicerna oleh pengamat atau pembaca karena
komunikasi yang jelas, teratur, terarah, dans esuai prinsip desain pada umumnya. Prinsip
dasar tipografi selalu berkembang untuk memaksimalkan fungsi baik dari segi
keindahan bentuk huruf atau pun kemudahan dibaca ketika dituangkandalam
komunikasi secara tertulis (Setiautami, 2011).

2.2 Anatomi Huruf Berdasarkan Konsep Typography


Dalam mempelajari tipografi langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengenali
atau memahami anotomi huruf. Seperti halnya tubuh manusia, huruf memiliki berbagai
organ yang berbeda. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan
identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan huruf yang

3
lain. Dengan memahami anatomi huruf dengan baik maka dapat dengan mudah untuk
mengenali sifat dan karakteristik dari tiap huruf.

Berikut ini adalah terminologi yang umum digunakan dalam penamaan setiap
komponen visual yang tertekstur dalam fisik huruf.
a. Baseline
Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari again terbawah dari
setiap huruf besar.
b. Capline (Cap height)
Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap
huruf besar.
c. Meanline (Lowercase)
Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan
setiap huruf kecil
d. X-Height
Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-height merupakan tinggi dari
badan huruf kecil. Cara yang termudah mengukur ketinggian badan huruf kecial
adalah dengan menggunakan huruf ‘x’.
e. Ascender
Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline.
f. Descender
Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada dibawah baseline.

Setiap individu huruf, angka dan tanda baca dalam tipografi disebut dengan
character. Seluruh character secara optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf

4
kecil secara optis rata dengan X-height. Setiap character apakah itu huruf besar atau
huruf kecil, memiliki batang (stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan
beberapa garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal. Pada dasarnya setiap huruf
terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu
guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder (secondary strokes).

Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur
huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 besar yaitu sebagai berikut.
a. Kelompok garis tegak-datar, yaitu pada huruf E, F H, I, T dan L.
b. Kelompok garis tegak-miring, yaitu pada huruf A, K, M, N, V, W, X, Y, dan Z.
c. Kelompok garis tegak-lengkung, yaitu pada huruf B, D, G, J, P, R, dan U.
d. Kelompok garis lengkung, yaitu pada huruf C, O, Q, dan S.

2.3 Ragam Ruang Huruf (counter space) Berdasarkan Konsep Typography


Huruf memiliki dua ruang dasar bila ditinjau dalam hukum persepsi dari teori
Gestalt, yaitu figure dan ground. Apabila kita menelaah keberadaan ruang negatif dari
seluruh huruf maka secara garis besar dapat dipecah menjadi tiga kelompok yaitu
sebagai berikut.
5
a. Ruang negatif bersudut lengkung, yaitu pada huruf B, C, D, G, O, P, Q, R, S, dan U.
b. Ruang negatif bersudut persegi empat, yaitu pada huruf E, F, H, I, L, dan T.
c. Ruang negatif bersudut persegi tiga, yaitu pada huruf A, K, M, N, V, W, X, Y, dan
Z.

2.4 Konsep Huruf Alay pada Karya Desain Grafis


Dikutip dari Wikipedia, bahasa alay adalah sebuah istilah yang merujuk pada
sebuah fenomena perilaku ramaja di Indonesia. Istilah ini merupakan stereotipe yang
menggambarkan gaya hidup yang dianggap norak arau kampungan. Dalam gaya bahasa,
terutama bahasa tulis, alay merujuk pada kesenanangan dalam mengganbungkan huruf
besa-huruf kecil, menggabungkan dengan angka dan symbol, dan dapat juga dengan
menyingkat kata dalam suatu kalimat secara berlebihan.
Konsep huruf alay pada karya desain grafis merupakan konsep huruf yang di
dalamnya terdiri dari beberapa ukuran, gaya, serta bentuk huruf. Hal mengenai
penggambaran atau pendefinisian huruf alay tentu berbeda bagi setiap orang. Sehingga,
konsep huruf alay pada karya desain grafis secara garis besar dapat digambarkan sebagai
konsep huruf yang memuat lebih dari satu ukuran, gaya, dan bentuk pada keseluruhan
huruf ataupun setiap hurufnya, bahkan dalam satu kata dapat memuat angka di
dalamnya.

2.5 Konsep Layout pada Desain Grafis

6
Dalam bahasa layout memiliki arti tata letak. Layout merupakan tata letak yang
dipakai untuk mengatur sebuah komposisi dalam sebuah desain, seperti huruf teks, garis,
bidang, gambar, bentuk pada konteks tertentu. Atau layout adalah tata letak elemen-
elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung
konsep/pesan yang dibawanya dan dalam hal topik ini adalah media komputer. Tujuan
utama dari layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks supaya menjadi
komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan penyampaian informasi
dengan lengkap dan tepat serta untuk tujuan kenyamanan pengunjung dalam membaca
dan mencari informasi di situs tersebut. Layout situs yang baik juga harus
memperhitungkan kemudahan navigasi serta estetika dari tiap halamannya.
Layout merupakan usaha untuk menyusun, menata unsur-unsur grafis (teks dan
gambar) menjadi media komunikasi yang efektif. Jika data atau unsur grafis dan warna
yang akan dipakai telah dipastikan sebelumnya, maka selanjutnya kita dapat melakukan
proses tata letak/layout. Dalam mengerjakan layout ini memerlukan kaidah-kaidah
seperti proporsi, keseimbangan, irama, kesatuan, fokus, dan kontras. Terkadang
desainer grafis sulit untuk memenuhi semua kaidah tersebut ke dalam desainnya
sehingga lebih mudah jika hanya fokus pada salah satu kaidah tersebut dan kompromi
dengan kaidah lainnya.

2.6 Jenis Layout pada Desain Grafis


Jenis-jenis layout pada desain grafis dapat dibedakan menjadi enam bagian yaitu
sebagai berikut.
a. Mondrian
Jenis layout Mondrian mengacu pada bentuk kotak, landscape (horizontal) atau
portrait (vertikal). Pada jenis ini, setiap bidang akan sejajar dengan ruang
presentasi yang berisi konten informasi atau gambar untuk membentuk komposisi
yang konseptual.
b. Circus
Layout ini tidak menerapkan desain layout standar, melainkan mengacu pada
layout dengan elemen yang tidak teratur (namun menghasilkan desain yang
efektif).

7
c. Multiple
Layout multiple dibagi menjadi beberapa bagian atau tema dalam bentuk yang
sama seperti persegi panjang, persegi, kubus dan lainnya.
d. Silhouette
Layout silhouette (siluet) mengacu pada teknik ilustrasi atau fotografi yang
menyoroti bentuk bayangan. Presentasi layout ini dapat berbentuk barisan teks,
ilustrasi warna atau pembiasan warna yang halus dengan teknik fotografi.
e. Big-Type
Layout jenis big-type menekankan gaya penggunaan font berukuran besar
sehingga bisa menarik perhatian audiens. Jenis ini biasa digunakan untuk
membuat suatu judul atau desain poster.
f. Alphabet-Inspired
Layout alphabet-inspired berfokus pada susunan huruf atau angka dalam urutan
yang tepat sehingga bisa membuat kata-kata yang memiliki makna. Penggunaan
kata-kata ini dimaksudkan untuk menyampaikan cerita atau informasi.

2.7 Ragam Teknik Layout pada Desain Grafis


Dalam membuat layout pada desain grafis terdapat tahap-tahapan yang harus
dikerjakan secara runtut agar sebuah desain dapat tercipta dengan baik. Berikut ini
merupakan tahapan dalam membuat layout yaitu sebagai berikut.
a. Membuat layout sketsa kecil (thumbnail)
b. Membuat layout kasar (abrupt layout)
c. Membuat layout komprehensif

Ragam teknik layout dapat dilihat pada prinsip dasar layout yaitu sebagai berikut.

a. Keseimbangan (balancing)
Keseimbangan merupakan prinsip dalam layout yang menghindari kesan
berat/ketidakseimbangan bidang atau ruang yang terisi oleh unsur unsur seni rupa.
Keseimbangan ini terdiri dari keseimbangan simetris dan asimetris
b. Alur baca (movement)

8
Alur baca dibuat oleh desainer yang dirancang secara sistematis dengan tujuan
mengarahkan mata.
pembaca dari bagian satu ke bagian lainnya dalam menelusuri sebuah informasi.
c. Penekanan (emphasis)
Sebuah teknik yang digunakan untuk memberikan penekanan pada unsur visual
seperti gambar, judul teks, dan lain sebagainya pada layout. Penekanan dibuat
dengan cara membuat unsur visual yang diperbesar, dipertebal atau cara lainnya
yang membuatnya lebih menonjol.
d. Kesatuan (unity)
Menciptakan sebuah kesatuan dalam sebuah desain, seperti menyatukan beberapa
gambar dengan pemisah garis dan memberikan informasi dari beberapa bagian
tersebut sehingga tercipta keselarasan visual yang seimbang.

Dengan memperhatikan prinsip dasar tersebut para desainer grafis dapat


membuat berbagai macam teknik dalam pengolahan layout yang baik dalam sebuah
desain. Dengan demikian, dalam pembuatan layout setiap desainer berpeluang dapat
menciptakan tekniknya sendiri dalam mendesain suatu karya untuk kebutuhan
tertentu termasuk dalam kebutuhan komersial. Hal ini dapat pula disebut dengan ciri
khas setiap desainer grafis dalam menyusun komponen-komponen penyusun desain
grafis.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Typography atau tipografi adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan
pengaturan penyebarannya pada ruang‐ruang yang tersedia untuk menciptakan kesan
tertentu sehingga pembaca dapat merasakan kenyamanan dalam membaca. Dalam
mempelajari tipografi langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengenali atau memahami
anotomi huruf. Dengan memahami anatomi huruf dengan baik maka dapat dengan mudah
untuk mengenali sifat dan karakteristik dari tiap huruf.
Ruang huruf dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu ruang negatif bersudut
lengkung, ruang negatif bersudut persegi empat, dan ruang negatif bersudut persegi tiga.
Konsep huruf alay pada karya desain grafis secara garis besar dapat digambarkan sebagai
konsep huruf yang memuat lebih dari satu ukuran, gaya, dan bentuk pada keseluruhan huruf
ataupun setiap hurufnya, bahkan dalam satu kata dapat memuat angka di dalamnya.
Layout atau tata letak merupakan usaha untuk menyusun, menata unsur-unsur grafis
(teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif. Jenis-jenis layout dapat
dibedakan menjadi enam bagian yaitu mondrian, circus, multiple, silhouette, big-type, dan
alphabet-inspired. Dalam pembuatan layout setiap desainer berpeluang dapat menciptakan
tekniknya sendiri dalam mendesain suatu karya untuk kebutuhan tertentu termasuk dalam
kebutuhan komersial.

3.2 Saran
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh pengkaji, maka pengkaji menyarankan
agar kajian mengenai desain grafis mengenai typography dan layout dilakukan secara luas
dan lebih mendalam khususnya pada bagian ragam teknik layout pada desain grafis.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dabner, D., Stewart, S., & Vickress, A. (2017). Graphic design school: The principles and
practice of graphic design. John Wiley & Sons.

Monica, M. (2010). Pengaruh Warna, Tipografi, dan Layout pada Desain Situs. Humaniora,
1(2),

Normansyah, D. M. (2017). Perancangan Tipografi Berkarakter Punk (Doctoral dissertation)


http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/26573

Rirqy, M. (2020). Perancangan Katalog CV. Mutiara Jepara Indofurni Menggunakan Fotografi
Desain (Doctoral dissertation, UNISNU Jepara).

Setiautami, D. (2011). EksperimenTipografi Dalam Visual Untuk Anak. Humaniora 2(1):311.

Swandawidharma, Y. E. (2015). LKP: Perancangan Stationery Set Persatuan Golf Alumni-ITS


di PT. Pendopo Agung Poetrokoesoeman (Doctoral dissertation, Institut Bisnis dan
Informatika Stikom Surabaya).

Vit, A., and Palacio, B. G. (2009). Graphic Design, Referenced: A Visual Guide to the
Language, Applications, and History of Graphic Design. Rockport Publishers.

http://srini.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/73037/4.+Proses%26Teknik+MendesainM
odelGrafik.pdf

https://adoc.pub/typografi-desain-grafis-tipografi.html

https://design.tutsplus.com/id/articles/typography-the-anatomy-of-a-letter--cms-29828

https://garethdavidstudio.com/tutorials/series/beginners_guide_graphic_design/

https://ilearntypography.wordpress.com/2012/01/09/anatomi-huruf-pada-tipografi/

https://www.academia.edu/43282699/TIPOGRAFI_DALAM_DESAIN_KOMUNIKASI_VI
SUAL

https://www.scribd.com/document/496759368/Jenis-Layout-dalam-Desain-Grafis

https://www.slideshare.net/YogaTsumadeva/tipografi-i-pertemuan-08

11
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/LayOut(Tata_Letak).pdf

12

Anda mungkin juga menyukai