Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Perbankan
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
BANJARMASIN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik serta tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa terlimpah curah kepada
Rasullulah SAW. Dalam membuat makalah ini mempunyai harapan agar dapat
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi
pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kami, dan bagi para pengguna
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dan kurang
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Dosen mata kuliah Akuntansi Perbankan. Kepada pihak yang sudah
menolong dan turutdalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya,
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..
BAB I………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………….
1.2 Rumusan
Masalah………………………………………………………………
1.3 Tujuan………………………………………………………………………….
BAB II
…………………………………………………………………………………..
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Surat Beharga yang Diteribitkan, Pinjaman yang diterima, dan
Berharga…………………………………………………
Diterbitkan……………………………………
Diterima…………………………………………………..
Diterima……………………………………….
2.6 Pendapatan yang Diterima Dimuka……………………………………………
Neraca……………………………………………………….
BAB III…………………………………………………………………………………
PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………
3.2 Saran…………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
pembayaran akan dibayar tidak secara tunai, melainkan dengan menerbitkan surat
berharga. Jadi surat berharga yang diterbitkan oleh pembeli sebagai penerbit itu,
mempunyai nilai atau harga sebesar yang diperjanjikan dalam transaksi yang telah
surat berharga karena adanya perjanjian terlebih dahulu di antara para pihak, yang
mana perjanjian tersebut disebut perikatan dasar. Tanpa adanya perikatan dasar tidak
sebelum digunakan serta bagaimana prosedur akuntansi dan pencatatan surat berharga
dicatat termasuk perhitungannya pada saat jatuh tempo, tersedia untuk dijual kembali,
diperdagangkan di pasar uang, serta saat terjadi perhitungan bunga dan pemindahan
Dengan demikian, akuntansi surat berharga yang diterbitkan akan dicatat pada
saat penerbitan, penjualan, dan pelunasan. Sehingga surat berharga yang diterima
bank darinasabah/masyarakat/bank lain akan menjadi sumber dana bank bila dijual di
pasar uang.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar dapat memahami
secara eksternal tentang surat berharga yang diterima, pinjaman yang diterima, dan
kewajiban lain-lain.
BAB 11
PEMBAHASAN
dokumen yang memiliki nilai uang yang diakui dan dilindungi oleh hukum untuk
Tujuan surat berharga ini merupakan surat-surat berharga yang diterbitkan oleh bank
untuk kemudian dijual kepada pihak lain melalui pasar uang antar bank. Dalam
penerbitan surat berharga terdapat dua pihak penerbit dan penerima surat berharga.
Selain dana masyarakat yang lazimnya diserap oleh bank, seringkali suatu
bank menerima pinjaman dari pihak ketiga yang bukan nasabah perorangan, seperti
lembaga keuangan didalam atau luar negeri, pemerintah atau lembaga lainnya.
Pinjaman ini akan menambah komponen dana suatu bank disisi passiva.
Jenis kewajiban lain-lain antara lain adalah pendapatan yang diterima dimuka,
biaya-biaya listrik, telepon, dan lain sebagainya yang belum dibayar, setoran jaminan
L/C atau garansi bank yang jumlahnya relatif kecil, hutang pajak penghasilan yang
dihitung berdasarkan laba akuntansi yang disebabkan oleh pos tidak lancar (saldo
tersebut memiliki ciri dan syarat yang mirip secara umum, namun kegunaan dan
fungsinya berbeda-beda :
1. Wesel.
tanggal, dan ditandatangani oleh penerbit yang memberikan perintah tanda syarat
kepada pihak terkait perihal hari pembayaran kepada penerima yang telah ditunjuk
2. Cek
Cek merupakan suatu surat yang sifatnya sebagai alat bayar dan di dalamnya
terdapat kata cek dan dikeluarkan pada tanggal dan tempat tertentu serta memiliki
perintah tanpa syarat dari pihak nasabah kepada bank untuk membayar sejumlah uang
yang sudah tertulis di dalamnya atau kepada pihak pembawa cek tersebut.
Surat sanggup adalah surat kontrak yang didalamnya terdapat janji yang detail
dari suatu pihak atau pembayar guna membayarkan sejumlah uangnya kepada pihak
lain. Kewajiban ini bisa timbul karena adanya kewajiban pelunasan atas suatu utang.
Surat sanggup ini memiliki jatuh tempo paling lama satu tahun, sehingga dinilai
sebagai salah satu instrumen investasi jangka pendek. Surat ini merupakan janji
4. Saham
Saham diatur dalam 40 KUHD yang berarti modal perseroan dibagi atas
saham-saham atau sero-sero atau nama atau blanko. Saham juga dapat didefinisikan
sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang maupun badan dalam suatu
5. Obligasi
Obligasi adalah jenis sertifikat bukti utang yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan atau badan pemerintah sebagai pihak yang nantinya akan berhutang dan
berjanji untuk membayarnya dengan bunga dan pokok utang dalam kurun waktu
SBPU adalah surat berharga yang diterbitkan dan ditandatangani oleh nasabah
yang pada umumnya dilakukan sebagai jaminan atas pelunasan hutang nasabah
kepada bank yang bersangkutan. Surat berharga yang diterima bank dari
nasabah/bank akan menjadi sumber dana bank bila dijual di pasar uang.
Akuntansi surat berharga diterbitkan dicatat pada saat penerbitan, penjualan dan
pelunasan. Saat penerbitan bank sebernarnya baru mendapat pengakuan hutang dari
nasabah atau bank lain yang selanjutnya menjadi asset bank yang sewaktu-waktu
dapat dijual untuk memenuhi likuiditas bank. Sebagai asset bank, maka bank
mencatat sebesar harga nominal. Harga nominal ini sebesar nilai kewajiban nasabah
kepada bank.
Surat berharga yang diterima bank dari nasabah/bank lain akan menjadi
sumber dana bank bila dijual di pasar uang. Penjualan surat berharga ini akan diterima
sebesar harga jualnya (nilai tunai). Bila terdapat selisih nilai tunai dan nilai nominal
dicatat sebagai diskonto SBPU yang belum diamortisasi (disusutkan). Diskonto yang
telah diperhitungkan harus diamortisasi setiap akhir bulan sehingga SBPU itu jatuh
pengakuan hutang atas pinjaman yang telah diterima sebesar Rp. 80 juta beserta
bunga Rp. 20 juta atau keseluruhan sebesar Rp. 100 juta dengan suku bunga 14%
setahun jangka waktu 6 bulan, kemudian pada hari yang sama dijual oleh Bank
Omega kepada bank Indonesia dan dibebankan diskonto 13,5% setahun. Hasil
penjualan dibukukan untuk rekening giro Bank Omega pada Bank Indonesia.
Surat berharga yang diterima dari nasabah sebagai pelunasan debitur dapat dijual ke
salah satu bank untuk mendapatkan alat likuid bagi bank yang sedang memilikinya.
Sebagai contoh, apabila surat berharga tersebut akan diterbitkan dan dijual ke Bank
Indonesia, oleh Bank Indonesia akan dikenakan diskonto. Proses ini dibuat dengan
rediskonto ke Bank Indonesia. Pada waktu rediskonto ke Bl akan terjadi hutang atau
kewajiban Bank Omega kepada BI atas surat berharga yang telah dijual tersebut.
Kewajiban ini dicatat dalam rekening Surat Berharga - SBPU. Sifat dari rekening ini
adalah sama dengan notes receivable discounted dimana Bank Omega tetap
Jenis pinjaman yang diterima oleh suatu bank dapat terdiri dari beberapa
ragam pinjaman antara lain Pinjaman jangka panjang dari bank lain, pinjaman dari
luar negeri yang disalurkan kepada pemerintah untuk kemudian diteruskan kepada
bank pelaksana, obligasi, maupun pinjaman dalam rangka pembiayaan bersama satu
Pinjaman dari bank lain yang sifatnya jangka panjang lazimnya berupa
penerbitan surat berharga dari bank yang menerima pinjaman, baik dalam bentuk
Pinjaman yang diterima dari suatu lembaga di luar negeri yang disalurkan
melelui pemerintah sebelum diterima oleh bank pelaksana lazimnya dikenal dengan
nama Two Step Loan, biasanya disingkat TSL. Disebut Two Step Loan karena
pinjaman yang diberikan oleh kreditur luar negeri ini akan diterima oleh pemerintah
sebagai penjamin pinjaman tersebut untuk kemudian disalurkan kepada bank-bank
harus mendapatkan kontrol yang baik dan cermat. Lazimnya, persetujuan untuk
memndapatkan pinjaman yang diterima jangka panjang ini harus disetujui dan
diadministrasikan oleh kantor pusat. Pelaksanaanya dapat saja dilakukan oleh cabang-
cabang. Berikut ini akan dibahas perlakuan akuntansi untuk beberapa jenis pinjaman
Two Step Loan menurut UUD No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3843) adalah pinjaman yang diterima oleh Pemerintah Republik Indonesia dari
Lembaga Keuangan Internasional yang diteruskan kepada Bank Umum dan Bank
Bank LN
Sebagai bank Sebagai
penerima kredit penjamin dan Lembaga LN
TSL Penyalur TSL Pemerintah
Akuntansi untuk penerimaan dana TSL ini harus diadministrasikan oleh
Kantor Pusat dan akan dibukukan kedalam rekering Pinjaman Yang Diterima - TSL.
Rekening ini merupakan hutang jangka panjang bagi bank yang bersangkutan.
Pemerintah Republik Indonesia dari Bank Of Japan sebesar Rp. 12 milyar yang
disalurkanmelalui Bank Indonesia. Oleh kantor pusat akan dibukukan dengan ayat
Pada jatuh waktu pinjaman TSL ini, rekening TSL akan didebetkan dengan
jumlah yang sama dan tidak akan tampak lagi pada neraca Bank Omega.
pada sisi passiva. Pendapatan yang diterima dimuka ini akan dialokasikan secara
Pendapatan yang diterima dimuka, yang meliputi jumlah uang atau aktiva lain
yang diperoleh tetapi belum diakui sebagai pendapatan untuk periode yang
bersangkutan, seperti pendapatan sewa jangka panjang yang diterima dimuka, uang
Sebagai contoh, apabila Bank Omega menempatkan dananya pada Bank ABC dalam
bentuk Sertifikat Berjangka yang bunganya diterima dimuka sebesar Rp. 200 juta
suku bunga 14,4 persen setahun dengan jangka waktu 6 bulan. Pembayaran dilakukan
dengan bilyet giro Bank Indonesia. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah
sebagai berikut:
sekarang sebasar Rp. 14.400.000, maka setiap bulannya harus dialokasikan sebesar
Rp. 2.400.000 kedalam rekening pendapatan. Ayat jurnal untuk mencatat alokasi
Ayat jurnal ini dibuat setiap bulan hingga saldo kewajiban tersebut nihil.
kewajiban lancar mengingat jangka waktu dan sifat dari kewajiban tersebut yang
relatif akan diselesaikan dalam tempo paling lama kurang dari setahun.
BAB 111
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas
kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari
penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang.
Jenis-jenis surat berharga yaitu :wesel, surat cek, surat sanggup/surat aksep, kuitansi
dan promes atas tunjuk,bilyet giro, konosemen, saham, obligasi, deposito. Penerbitan
Surat Berharga adalah sebagai pelaksanaan dari kewajiban membayar dengan kata
lain, perjanjian adalah perikatan dasar, tanpa ada perikatan dasar tidak mungkin
diterbitkan Surat Berharga. Jadi, penerbitan Surat Berharga, bukan perbuatan yang
3.2 Saran
berharga yang diterbitkan. Jika ada yang kurang berkenan bagi para pembaca, maka
kami berharap agar mendapat kritikan dan saran yang bersifat relevan atau masukan
untuk dapat membuat makalah ini menjadi bermanfaat. Dari makalah ini penulis
mengharapkan agar para pembaca dapat memahami dari isi makalah yang telah
disampaikan.