Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN DENGAN TINGKAT KOHESITIF KOMITMEN

MAHASISWA PADA ORGANISASI X


Disusun untuk memenuhi tugas Alat Ukur Konstruksi

yang diampu oleh Rahmatika Sari Amalia, M.Psi.

Oleh:

Ahmad Rofiul Abror 19410217

Konstruksi Alat Ukur E

FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
begitu banyak nikmat sehingga makhluk-Nya pun tidak menyadari banyaknya nikmat yang
telah diperoleh dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena
telah mendapatkan hidayah-Nya baik secara iman maupun Islam.

Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis juga dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang

merupakan tugas Ujian Tengah Semester pada mata kuliah Konstruksi Alat Ukur dengan judul “Hubungan

Tingkat Kekompakan dan Komitmen Mahasiswa Terhadap Organisasi X”. Ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Konstruksi Alat Ukur, Ibu Rahmatika Sari Amalia, M.Psi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan kali ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik
isi maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
positif untuk perbaikan kedepannya.

Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca secara
umum dan khususnya bagi penulis sendiri.

Malang, 29 Maret 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1

DAFTAR ISI............................................................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................3

A. Latar belakang.....................................................................................................................1

B. Formulasi masalah...................................................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORITIS................................................................................................................................3

BAB III CETAK BIRU................................................................................................................................. 5

BIBLIOGRAFI.......................................................................................................................................6

I
BABI

PERKENALAN

A. Latar belakang
Faktor terpenting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi adalah
sumber daya manusianya. Sebuah asosiasi harus memiliki nilai lebih dari yan lain. Di
perguruan tinggi, organisasi kemahasiswaan berfungsi sebagai wadah pengembangan
kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa yang meliputi pengembangan nalar, pengetahuan,
minat, bakat, dan kegemaran mahasiswa itu sendiri (Sudarman, 2004). Mahasiswa
yang mengikuti kegiatan ormawa diharapkan mampu menanamkan sikap ilmiah,
memahami profesi, meningkatkan kerjasama, serta menumbuhkan rasa persatuan dan
kesatuan. Tujuan organisasi kemahasiswaan adalah untuk pengembangan diri
mahasiswa ke arah perluasan wawasan, peningkatan intelektualitas, dan pencapaian
tujuan pendidikan tinggi.
Partisipasi dan kontribusi dari anggota diperlukan untuk organisasi untuk
mencapai tujuan yang dimaksudkan. Sebuah organisasi akan berfungsi secara efektif
ketika anggotanya mampu berkolaborasi. Di sisi lain, organisasi tidak akan dapat
mencapai tujuannya secara maksimal jika anggotanya tidak dapat berkolaborasi.
Menurut Luthans (2002), anggota organisasi yang berkinerja terbaik cenderung
memiliki komitmen organisasi yang kuat. Tanggung jawab hierarkis adalah hubungan
seseorang dengan asosiasi yang saat ini diikuti Mowdy (Robbins, 2005). Tujuan dari
komitmen ini adalah untuk mengikat individu pada suatu organisasi.
Tanggung jawab dalam asosiasi secara efektif membuat hubungan antara
asosiasi dan individu-individunya. Selain itu, komitmen membantu individu dalam
organisasi bekerja lebih baik. Menurut temuan penelitian yang dilakukan oleh Firdausz
dan Mas'ud (2013), terdapat lima faktor yang berpengaruh terhadap faktor intrinsik.
Faktor-faktor tersebut adalah aspirasi, kecerdasan, bakat, persepsi, dan minat. Persepsi
adalah yang paling penting dari kelima faktor ini bagi mahasiswa untuk
mempertimbangkan bergabung dengan organisasi mahasiswa intra kampus. Sedangkan
faktor-faktor seperti keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat merupakan contoh

1
faktor ekstrinsik. Sekolah merupakan faktor ekstrinsik terpenting yang memotivasi
mahasiswa untuk bergabung dalam organisasi kemahasiswaan intra kampus.

B.Formulasi masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kekompakan kelompok?
2. Apa peran kekompakan dalam kelompok?
3. Apa hubungan antara keterpaduan dan komitmen kelompok?

C.Tujuan

1. Untuk memahami kekompakan kelompok


2. Untuk mengetahui peran kekompakan dalam kelompok
3. Untuk mengetahui hubungan antara kekompakan dan komitmen suatu kelompok?

1
BAB II

LANDASAN TEORI

A.Definisi Konseptual
Kohesi didefinisikan oleh sejumlah ahli, antara lain Forsyth (2010) menegaskan bahwa
suatu kelompok dapat terjalin ketika ada kepentingan individu di dalam kelompok tersebut.
Selain itu, Forsyth menentukan elemen-elemen yang memengaruhi perkembangan kelompok,
termasuk kedekatan, pengulangan kolaborasi, kemiripan, pemenuhan, korespondensi yang
memberdayakan perkembangan suatu pertemuan. Kelompok yang dimaksud disini adalah Unit
Kegiatan Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Menurut Forsyth (2010),
“kekompakan kelompok” mengacu pada kesatuan yang ada dalam suatu kelompok sebagai hasil
dari interaksi interpersonal yang kuat di antara anggota yang bermanfaat bagi kedua belah pihak
dan kekuatan tingkat kelompok yang mempersatukan kelompok, seperti komitmen bersama.
tujuan kelompok dan moral yang tinggi. Keterikatan Sosial. b.) Melakukan Lampiran. c) Kohesi
emosional dan persepsi kohesi

B.Definisi Operasional
Secara operasional, kohesivitas kelompok dalam penelitian ini merupakan
kekuatan dalam organisasi X yang menghubungkan para anggotanya, baik sebagai
individu maupun anggota menjadi satu kesatuan organisasi yang dapat dilihat dari
beberapa dimensi komponen.

C. Dimensi
Keempat faktor yang berkontribusi terhadap kohesivitas kelompok tersebut kemudian
dijadikan sebagai dasar penilaian kohesivitas kelompok. Berikut adalah komponen-komponen
yang digunakan dalam penelitian ini yang memiliki pengaruh.
1. Kohesi sosial (Social cohesion) adalah keinginan anggota suatu kelompok untuk bersatu
secara utuh.
2. Kohesi tugas (task cohesion) adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan.
3. Perceived cohesion, juga dikenal sebagai keterpaduan tentang perasaan, adalah kesatuan
anggota kelompok berdasarkan rasa memiliki.
Kohesi emosional (Emotional cohesion) adalah intensitas afektif suatu kelompok. Ini sering
disebut sebagai rasa kebersamaan dan emosi positif.

1
BAB III
BLUEPRINT
A. Dimensi-
Indikator

No. Aspek Indikator


1 kohesi sosial(sosialkohesi) 1) Suka satu sama lain sebagai anggota organisasi X
2) Kebersamaan dalam kegiatan yang diadakan oleh
organisasi X

3) Ada komunikasi antar anggota organisasi X

4)Menjunjung tinggi nama baik organisasi X


5)Bangga menjadi anggota organisasi X
2 Kohesi tugas(tugaskohesi) 1) komitmen terhadap tugas
2) disepakati dalam tugas
3) mengerjakan tugas bersama
4) percaya pada kemampuan anggota
kelompok untuk menyelesaikan tugas
5) percaya pada kemampuan kelompok untuk
menyelesaikan tugas

3 Kohesi yang dirasakan 1)memiliki rasa kebersamaan


(Kohesi tentang rasa) 2)melihat diri sendiri sebagai bagian
dari kelompok
4 Kohesi emosional 1) membantu sesama anggota organisasi X
(Kohesi emosional)
2) memberikan pendapat yang membangun
3) memperbaikikinerja pribadi untuk
mendukung kinerja kelompok

1
BIBLIOGRAFI

Forsyth, DR (2010).Dinamika Grup.

Hanggardewa, AA (2018). Hubungan antara Kekompakan Kelompok dan Komitmen OrganisasiAnggota


Organisasi Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Periode 2017. Jurnal Penelitian Psikologi,5(3), 1.

Abdillah, R., & Ardiyansyah, AY (2019). Kekompakan Kelompok Dengan Komitmen Organisasi
Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa. Jurnal Roh,9(2), 35. https://doi.org/10.30738/spirits.v9i2.6325

Anda mungkin juga menyukai