Anda di halaman 1dari 1

Jalan Bersimpang

Sudah hampir setengah jam, Kamila berdiri di persimpangan jalan sambil menatap
peta dengan bingung. Dia seharusnya sudah sampai ke tempat tujuannya, tapi
justru semakin terjebak di jalan yang salah.
Kamila tidak tahu harus bagaimana. Dia berusaha mencari tanda-tanda yang bisa
membantunya memilih jalan yang benar, namun semakin lama semakin bingung.
Dia merasa kesal dan lelah.
Tiba-tiba, seorang pria datang menghampirinya. Pria itu memperhatikan Kamila
yang kebingungan dan bertanya, "Bolehkah saya membantu? Anda tampak
kesulitan mencari jalan."
Kamila merasa lega dan tersenyum pada pria itu. Pria itu memandangi peta yang
Kamila bawa, lalu berkata, "Kami harus memilih jalan kanan. Di sana, ada sebuah
jalan yang bisa mengantarmu ke tujuanmu."
Kamila merasa bersyukur atas bantuan pria itu. Dia merasa terharu dan
memperhatikan pria itu yang kemudian pergi ke arah yang berlawanan. Kamila
berjalan ke jalan yang telah direkomendasikan oleh pria itu dan menemukan
tempat tujuannya dengan mudah.
Setelah selesai urusannya, Kamila berjalan ke arah persimpangan jalan di mana
dia bertemu dengan pria tadi. Dia melihat pria itu masih berdiri di sana, menatap
jalan yang ramai dengan penuh perhatian. Kamila menghampiri pria itu dan
bertanya, "Bolehkah aku tahu namamu? Aku ingin berterima kasih atas
bantuanmu tadi."
Pria itu tersenyum dan berkata, "Nama saya Rama. Tidak perlu berterima kasih.
Aku senang bisa membantumu."
Kamila merasa terharu atas sikap baik Rama. Mereka berbincang-bincang sejenak,
lalu Kamila pamit untuk pulang. Dia merasa senang atas kejadian di hari ini. Dia
menyadari bahwa di persimpangan jalan, kadang-kadang kita memerlukan
bantuan orang lain untuk menemukan jalan yang benar, dan itu adalah hal yang
baik untuk bertemu dengan orang baru dan menyambut bantuan dengan terbuka.

Anda mungkin juga menyukai