Anda di halaman 1dari 1

Etnosentrisme, prasangka, dan diskriminasi adalah tiga masalah sosial yang sering terjadi di

Indonesia. Ketiganya saling terkait dan dapat menjadi sumber permasalahan dalam masyarakat.
Etnosentrisme adalah sikap yang melebih-lebihkan kebudayaan sendiri dan merendahkan kebudayaan
orang lain. Etnosentrisme dapat mengakibatkan terjadinya konflik antar kelompok yang berbeda
budaya atau agama di Indonesia. Misalnya, ketika sekelompok orang merasa bahwa kebudayaan
mereka lebih baik dan mulai memaksakan nilai-nilai dan budaya mereka pada kelompok lain. Hal ini
dapat menyebabkan ketegangan dan konflik antara kelompok, seperti yang terjadi dalam konflik antar
agama di Indonesia.
Prasangka adalah sikap negatif atau stereotipe terhadap kelompok tertentu, berdasarkan pandangan
atau keyakinan yang tidak benar atau tidak adil. Prasangka dapat mengakibatkan diskriminasi dalam
masyarakat. Misalnya, ketika sekelompok orang memandang bahwa suatu kelompok atau ras
memiliki karakteristik yang buruk dan mulai memperlakukan mereka secara tidak adil. Contohnya
adalah ketika orang pribumi dianggap lebih rendah dan tidak mampu bersaing dengan orang asing,
sehingga mendapatkan diskriminasi dalam hal pekerjaan, pendidikan, dan kesempatan ekonomi.
Diskriminasi adalah perlakuan tidak adil atau tidak sama terhadap kelompok tertentu, berdasarkan
perbedaan karakteristik seperti agama, ras, gender, dan lain sebagainya. Diskriminasi dapat
mengakibatkan ketidakadilan dan kesenjangan sosial di Indonesia. Misalnya, diskriminasi terhadap
kelompok minoritas seperti perempuan, orang miskin, dan kelompok etnis tertentu dapat
menyebabkan mereka tidak memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan
pekerjaan.

Contoh kasus untuk masing-masing masalah tersebut antara lain:


Etnosentrisme: Konflik antara kelompok agama di Maluku dan Poso, yang terjadi karena sekelompok
orang merasa bahwa kebudayaan dan agama mereka lebih baik dan mulai memaksakan nilai dan
budaya mereka pada kelompok lain.
Prasangka: Prasangka terhadap orang asing atau orang dari luar daerah, seperti ketika orang pribumi
dianggap tidak mampu bersaing dengan orang asing dan mendapatkan diskriminasi dalam hal
pekerjaan dan ekonomi.
Diskriminasi: Diskriminasi terhadap kelompok minoritas seperti perempuan, orang miskin, dan
kelompok etnis tertentu, seperti ketika mereka tidak memiliki akses yang sama terhadap layanan
kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan seperti kelompok mayoritas.

Referensi :
https://www.kompasiana.com/maullana/6293778f53e2c34212782c64/bagimana-etnosentrisme-
prejudis-dan-diskriminasi-dapat-menjadi-permasalahan-bagi-indonesia
MKDU4109

Anda mungkin juga menyukai