Anda di halaman 1dari 3

Perspektif sosial ilmu komunikasi

1. Struktur Konflik Sosial


Menurut Dahrendorf (1986), konflik sosial mempunyai sumber
struktural, yakni hubungan kekuasaan yang berlaku dalam struktur organisasi
sosial. Dengan kata lain, konflik antar kelompok dapat dilihat dari sudut
keabsahan hubungan kekuasaan yang ada atau dari sudut struktur sosial setempat.
Sementara itu Damsar (2011: 55) mendefiniskan struktural konflik merupakan
antitesis dari teori struktural fungsional, dimana teori struktural fungsional sangat
mengedepankan keteraturan dalam masyarakat.

Teori stuktural konflik muncul sebagai pengkritik dari teori struktural


fungsional. Struktural fungsional lebih memandang masyarakat dari sisi
keseimbangannya. Padahal masyarakat penuh dengan ketegangan dan selalu
berpotensi melakukan konflik. Struktural konflik melihat bahwa di dalam masyarakat
tidak akan selamanya berada pada keteraturan. Buktinya dalam masyarakat manapun
pasti pernah mengalami konflik-konflik atau ketegangan-ketegangan. Kemudian
struktural konflik juga melihat adanya dominasi, koersi, dan kekuasaan dalam
masyarakat.

Menurut Usman, (2006: 389) secara terperinci penyebab terjadinya konflik


dapat diperjelas diantaranya sebagai berikut:
1) Konflik diri sendiri dengan seseorang dapat terjadi karena perbedaan peranan,
kepribadian, dan kebutuhan.
2) Koflik diri sendiri dengan kelompok dapat terjadi karena individu tersebut
mendapat tekanan, atau individu bersangkutan telah melanggar norma- norma
kelompok sehingga dimusuhi atau dikucilkan oleh kelompoknya.
3) Konflik dapat terjadi karena adanya suantu ambisi salah satu kelompok untuk
berkuasa, ada kelompok yang menindas, ada kelompok yang melanggar norma-
norma budaya kelompok lainnya, ketidakadilan kelomok lainnya, dan keserakahan
kelompok lainnya.
2. Intreaksionis Sosial
Bentuk umum dari sebuah proses sosial adalah interaksi sosial, dan arena
bentuk-bentuk lain dari proses sosial hanyalah sebuah bentuk-bentuk khusus dari
sebuah interaksi. Dengan begitu yang dapat disebut proses sosial, hanyalah interaksi
sosial itu sendiri. Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, tanpa
adanya interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan secara Bersama-sama.
Syarat utama dari adanya atau hadirnya aktivitas-aktivitas sosial adalah adanya
interaksi sosial (Wulandari). Interaksi sosial sendiri merupakan hubungan yang
dinamis, dimana hubungan tersebut berkaitan dengan hubungan antar perseorangan,
antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya, maupun hubungan antara
perseorangan dengan kelompok.

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang


dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu
yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok
lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Interaksi sosial dapat terjadi bila
antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak
sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi
merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap
informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat
menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber
Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik,
adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis
kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk
tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.

Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi
ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas.
Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak
intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall
juga menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya
batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang
terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi
merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini
dibuat oleh individu dan masyarakat.

Referensi :
Damsar. 2011. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Dahrendorf, Ralf. 1986. Konflik dan Konfllik dalam Masyarakat Industri, Sebuah Analisa
Kritik (terjemahan). Yogyakarta: Rajawali.
Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wulandari, T. A. (n.d.). Materi Pengantar Sosiologi, onesearch.id

Anda mungkin juga menyukai