Anda di halaman 1dari 20

nasikhudinisme

Melihat, membaca, dan mendengarkan, lalu menuliskannya kembali kategori  profil admin

Pelaporan Harta Pada SPT Tahunan PPh


Orang Pribadi
« Previous / Next » Nasikhudin / 21 Jan 2016 / Bangga Bayar Pajak

PERNAH nggak sih, saat mengisi SPT Tahunan PPh Orang Pribadi, kita bertanya-tanya, mengapa saya harus
melaporkan harta saya di SPT? Lalu apa efek/pengaruh dari pelaporan harta ini bagi pelaporan pajak saya?
Apa pelaporan harta ini berbahaya bagi saya dan keluarga saya? Apakah ada hubungannya antara harta yang
saya laporkan dengan pajak-pajak yang saya bayar?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kita bisa berangkat dari pengertian / definisi penghasilan
di Undang-undang PPh kita:

“Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun.”

Mari kita urai:

1. penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis


Setiap tambahan kemampuan untuk membeli/menguasai barang dan jasa merupakan penghasilan. Yang
dimaksud dengan tambahan adalah jumlah neto. Misalnya pada tahun 2012 Tuan A mempunyai uang Rp2
juta, kemudian karena bekerja dan menabung dengan tekun, pada tahun 2013 jumlah uang  Tuan A
menjadi Rp2,5 juta. Dalam hal ini Tuan A memperoleh tambahan kemampuan untuk membeli suatu
barang atau suatu jasa sebesar Rp500 ribu, sehingga Rp500 ribu adalah penghasilan Tuan A.
2. tambahan kemampuan ekonomis tersebut diterima atau diperoleh Wajib Pajak
Tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh Tuan A sebagaimana contoh di atas benar-benar
telah diterima oleh Tuan A, bukan sesuatu yang masih dikhayalkan atau dijanjikan pihak lain namun
belum terealisasi. Sehingga maksud dari frasa diterima atau diperoleh Wajib Pajak berarti penghasilan
tersebut benar-benar telah diterima secara nyata oleh Wajib Pajak. Secara akuntansi, diakui baik
dengan cash basis maupun acrual basis.
3. baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia
penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak merupakan penghasilan yang bersifat world wide, tanpa
dibatasi 0leh batas-batas yurisdiksi kenegaraan.
4. yang dapat dipakai untuk konsumsi maupun untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan
Di dalam ilmu ekonomi kita mengenal rumus Y = C + S, dimana penghasilan /pendapatan merupakan
penjumlahan dari konsumsi dan tabungan masyarakat. Penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak akan
dipergunakan untuk konsumsi dan menabung.
5. dengan nama dan dalam bentuk apapun
Undang-undang PPh mengadopsi prinsip substance over form yang dipergunakan dalam akuntansi. Bahwa
nama dan bentuk tidak membatasi sesuatu barang/kondisi menjadi bukan penghasilan. Yang
menentukan sesuatu barang/kondisi disebut sebagai penghasilan adalah hakikat ekonomisnya, bukan
nama maupun bentuknya. Oleh karena itu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh
Wajib Pajak, dengan nama apapun dan dalam bentuk apapun merupakan penghasilan. Contohnya, Tuan
B mempunyai hutang kepada Tuan C sebesar Rp2 juta. Sudah 10 tahun Tuan B tidak juga membayar
hutang tersebut karena kesulitan dana. Karena kebaikan Tuan C, pada tahun ke-11 hutang tersebut, Tuan
C mengatakan dan dibuktikan dengan dokumen yang sah bahwa hutang tersebut dihapuskan, sehingga
Tuan B tidak lagi mempunyai hutang kepada Tuan C. Meskipun nyata-nyata Tuan B tidak memperoleh
penghasilan berupa uang, namun Tuan B memperoleh tambahan kemampuan ekonomis dari hutang
yang dibebaskan. Sehingga Tuan B memperoleh penghasilan yang harus dilaporkan pajaknya sebesar
Rp2 juta.

Lalu apa hubungannya definisi penghasilan tersebut dengan harta yang saya laporkan? Sudah sama-sama kita ketahui
bahwa penghasilan berkaitan erat dengan harta, bahwa penambahan harta berarti terdapat penghasilan
pada Wajib Pajak tersebut. Namun pengurangan jumlah harta juga bukan berarti berkurangnya penghasilan,
dalam beberapa hal pengurangan harta juga berarti penghasilan bagi Wajib Pajak.
Itulah alasannya harta wajib dilaporkan pada SPT Tahunan PPh Orang Pribadi. Di sisi lain, dengan pelaporan
harta tersebut DJP menjadi lebih mudah dalam melakukan pengawasan, terutama dengan melakukan analisis
penambahan/pengurangan harta, hutang dan penghasilan.

Contoh 1.
Tuan Adhitya bekerja sebagai karyawan pada PT ABC dengan penghasilan sebesar Rp2.5 juta per bulan. Pada
tahun 2012, harta-harta yang dilaporkan Tuan Adhitya berupa:

Rumah tinggal, diperoleh tahun 2003 dengan nilai Rp250 juta


Mobil, diperoleh tahun 2005 dengan nilai Rp120 juta
Motor, diperoleh tahun 2011 dengan nilai Rp10 juta
Tabungan pada akhir tahun 2012 sebesar Rp32 juta

Istri Tuan Adhitya tidak bekerja dan tidak memperoleh penghasilan apapun. Pada SPT Tahun 2013, harta-
harta yang dilaporkan Tuan Adhitya berupa:

Rumah tinggal, diperoleh tahun 2003 dengan nilai Rp250 juta


Mobil, diperoleh tahun 2005 dengan nilai Rp120 juta
Motor, diperoleh tahun 2011 dengan nilai Rp10 juta
Tabungan pada akhir tahun 2013 sebesar Rp80 juta

Berdasarkan jumlah di atas, jenis harta Tuan Adhitya tidak bertambah, tetap terdiri dari rumah, mobil,
motor dan tabungan. Namun, jumlah tabungan Tuan Adhitya mengalami kenaikan dari Rp32 juta menjadi
Rp80 juta, atau naik sebesar Rp48 juta.

Dengan penghasilan sebesar Rp2,5 juta per bulan, atau sekitar Rp30 juta setahun, penambahan tabungan
sebesar Rp48 juta dapat dianalisis sebagai berikut:

Tuan Adhitya menabungkan seluruh penghasilannya, dengan catatan Tuan Adhitya tidak makan dan
minum sepanjang tahun. Namun analisis ini lemah, karena tidak mungkin Tuan Adhitya dan istrinya
puasa sepanjang tahun, dan jumlah penghasilan selama setahun hanya Rp30 juta, bukan Rp48 juta
Tuan Adhitya mendapat pinjaman (baik dari bank maupun dari pihak ketiga) sebesar Rp48 juta dan
pinjaman tersebut disimpan sebagai tabungan. Analisis ini masih bisa diterima, namun harus
dibuktikan Tuan Adhitya dengan pelaporan hutang pada akhir tahun
Tuan Adhitya memperoleh hibah (baik dari orang tuanya, dari keluarga lainnya maupun dari pihak
ketiga) sebesar Rp48 juta. Analisis ini dapat diterima, namun Tuan Adhitya harus melaporkan hibah
tersebut pada SPT Tahunan PPh-nya, baik sebagai objek pajak maupun bukan objek pajak, tergantung
dari siapa hibah tersebut diterima.

Contoh 2.

Tuan Adin adalah seorang pengusaha mebel di daerah Jepara, memiliki usaha dengan nama UD Kayu Agung.
Pada tahun 2012 harta-harta yang dilaporkan Tuan Adin terdiri dari:

Rumah tinggal, yang diperoleh tahun 2000 sebesar Rp400 juta


Mobil, yang diperoleh tahun 2010 sebesar Rp250 juta
Motor, yang diperoleh tahun 2008 sebesar Rp20 juta
Perhiasan yang diperoleh tahun 2010 sebesar Rp100 juta
Tanah, yang diperoleh tahun 2007 sebesar Rp500 juta

Penghasilan bersih Tuan Adin selama tahun 2013 sebesar Rp200 juta. Istri Tuan Adin tidak memperoleh
penghasilan apapun. Harta-harta yang dilaporkan Tuan Adin pada tahun 2013 adalah:

Rumah tinggal, yang diperoleh tahun 2000 sebesar Rp400 juta


Mobil, yang diperoleh tahun 2010 sebesar Rp250 juta
Perhiasan yang diperoleh tahun 2010 sebesar Rp100 juta

Harta-harta yang dilaporkan Tuan Adin berkurang sebanyak 2 items, yaitu motor dan tanah. Meskipun harta-
harta tersebut berkurang, bukan berarti penghasilan Tuan Adin juga berkurang. Justru dengan pengurangan
harta tersebut penghasilan Tuan Adin bertambah. Sehingga penghasilan yang seharusnya dilaporkan Tuan
Adin pada tahun 2013 terdiri dari:

Penghasilan dari usaha sebesar Rp200 juta


Penghasilan dari keuntungan penjualan motor, sebut saja Rp2 juta
Penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan bangunan yang dikenai PPh Final.

Semoga bermanfaat.
#harta apa saja yang harus dilaporkan, #kode harta, #Mengapa harus melaporkan harta, #pelaporan harta,
#Pelaporan harta pada SPT Tahunan PPh OP, #SPT Tahunan PPh OP

Rate this:

Bagikan kepada yang lain

        More

Loading...

Related
Cermat Menyampaikan SPT
Tahunan PPh Orang Pribadi
Tahun 2014
Tulisan ini telah dimuat di Indonesia
Tax Review Volume VIII/Edisi04/2015
Tidak terasa tahun pajak 2014 telah
Amnesti atau Tidak? Jika Saya Tidak/Terlambat berakhir, sebentar lagi kita harus
menunaikan salah satu kewajiban
12 Sep 2016 Melaporkan SPT Tahunan
In "Bangga Bayar Pajak" PPh Orang Pribadi 15 Jun 2015
In "Tulisan di Majalah"
25 Feb 2016
In "Bangga Bayar Pajak"

« Previous Next »
Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Karyawan Randomisasi #2

Published by Nasikhudin
View all posts by Nasikhudin

248 Comments

Pingback: Update Status dan Tagihan Pajak – nasikhudinisme.com

tasrifin 4 Mar 2016 at 11:09 am

Selamat pagi pak

Saya seorang karyawan, pada thn 2013 dgn gaji per bulan 4,5jt dan tidak memiliki sumber
penghasilan lainnya. Pada pertengahan tahun memperoleh NPWP dan di akhir tahun
melakukan KPR rumah senilai 1,5M dan sertifikat atas nama pribadi . Uang muka dan
angsuran setiap bulannya dibayarkan penuh oleh perusahaan. Karena ketidak ngertian
maka pada SPT Tahun 2013 & 2014 (form 1770ss) harta dan hutang tersebut belum
dilaporkan dalam daftar harta/kewajiban.

Menurut bapak apakah sebaiknya harta/hutang itu cukup dilaporkan dalam SPT 2015
dan/atau melakukan pembetulan sekaligus pada SPT 2013/2014. Bukankah dengan
menganalisa dari penghasilan jelas kelihatan bahwa mustahil dapat melakukan
pembayaran angsuran rumah tersebut. Namun pada kenyataannya memang kepemilikan
rumah tersebut atas bantuan berupa pinjaman khusus dari perusahaan, dalam konteks
hutang dibayar sesuka hati.

Sebagai catatan: hubungan istri saya dengan pemilik perusahaan masih ada hubungan
kerabat.

Mohon pencerahannya..terima kasih

 Like
 Reply

 Nasikhudin 5 Mar 2016 at 7:57 am

Selamat pagi Bapak Tasrifin


Terima kasih atas pertanyaan Bapak, Saya akan mencoba menjawabnya sebagai berikut:

Pada dasarnya penghasilan, harta dan hutang harus dilaporkan dalam SPT Tahunan sesuai
tahun perolehannya. Pada saat Bapak membeli rumah, bersamaan dengan pembelian
rumah tersebut pada dasarnya Bapak mempunyai hutang kepada perusahaan sebesar
Rp1,5 miliar. Oleh karena itu perolehan rumah dan hutang tersebut harus dilaporkan pada
SPT Tahunan PPh Bapak. Dimana hutang tersebut akan berkurang setiap tahun sesuai
angsuran yang Bapak lakukan.

Yang perlu Bapak persiapkan untuk menghadapi pertanyaan dari petugas pajak adalah
dokumen-dokumen yang menguatkan. Misalnya apabila ada perjanjian antara Bapak
dengan perusahaan, bisa Bapak persiapkan.
Semoga membantu.

 Like
 Reply

 Kevin 22 Mar 2017 at 10:24 am

Selamat pagi pak,

Saya mempunya Tanah yang sertifikat nya baru atas nama saya tahun 2014. Tanah
tersebut dari orang tua, biaya balik nama juga dibayarkan oleh orang tua. Saya baru
bekerja di September 2015, dan harta tersebut sudah saya laporkan di SPT 1700SS
(Pembetulan 1). Apakah saat saya lapor harta tanah tersebut di SPT tahun 2016 akan
menjadi masalah ? Terima kasih.

 Liked by 1 person
 Reply

tasrifin 10 Mar 2016 at 5:21 pm

Terima kasih pak sebelumnya.

Namun bagaimana perlakuan hutang KPR Bank dimana “rekening ” bank atas nama saya,
bukan nama perusahaan. apakah dalam SPT perlu dicantumkan hutang bank sekaligus
hutang ke perusahaan dgn proporsi sisa hutang bank (pokok) + hutang perusahaan (pokok +
bunga). Dimana setiap tahunnya hutang bank menurun namun hutang perusahaan
meningkat (karena masih dibayarkan terlebih dahulu oleh perusahaan pokok+bunga bank)

Bukankah dengan mencantumkan hutang perusahaan terlihat nilainya lebih besar dari
nilai rumah (kewajiban lebih besar dari nilai asset).

Untuk dokumen atau perjanjian dengan perusahaan tidak ada dikarenakan hubungan
kekerabatan antara istri dengan pimpinan perusahaan. Kalaupun ada, namun dalam
bentuk surat bawah tangan apakah boleh diakui keabsahannya.

Apakah angsuran yang dibayarkan oleh perusahaan terlebih dahulu dikenakan PPH bagi
saya selaku karyawan, dan hutang ke perusahaan tetap dicatat sebagai pinjaman karyawan
oleh perusahaan.

Terima kasih sebelumnya, Pak.

 Like
 Reply
 Nasikhudin 11 Mar 2016 at 8:17 am

dalam ilmu akuntansi kita mengenal istilah aktiva = pasiva dimana harta pada
dasarnya sama dengan nilai hutang (ditambah modal). Dalam hal bapak mempunyai
rumah, rumahnya diperoleh dengan cara berhutang, maka seharusnya nilai akun di
sisi aktiva sama dengan nilai akun di sisi pasiva. Contoh;

Bapak mempunyai uang Rp20juta, bapak menginginkan rumah dengan harga


Rp100juta, maka uang Rp20 juta tersebut Bapak pergunakan untuk DP rumah, dan
sisanya bapak peroleh dengan cara KPR. Maka, harta bapak bertambah sebesar
Rp100juta berupa rumah, uang kas bapak berkurang Rp20 juta karena telah
dipergunakan untuk membayar DP, sementara hutang bapak bertambah Rp80juta.

semoga membantu.

 Like
 Reply

 tasrifin 11 Mar 2016 at 7:35 pm

Terima kasih…

Uraiannya sangat membantu..

 Like

 Nasikhudin 11 Mar 2016 at 10:25 pm

sama-sama pak tasrifin

 Like

 firda 5 Oct 2016 at 9:54 am

maaf ikut nimrung


apakah arti nya dalam memasukkan hutang pada Spt harus plus dengan bunga
nya ?

 Like

Anto 5 Jul 2016 at 6:06 pm

Mohon pencerahan nya pak sy dpt surat dari ktr pajak yg mana saya diharuskan
mengklarifikasi hutang sy sebesar 1 miliar maksudnya gimana pak….pada spt 2015 memang
belum saya laporkan utang tersebut …apakah utang tersebut juga kena pajak…trus
bagaimana cara menghitungnya karna hutang itu saya pergunakan untuk tambah modal
usaha konter hp…dp beli mobil mohon pencerahan nya…trimakasih

 Like
 Reply

glimponk 19 Oct 2016 at 1:49 pm

Bila saya membeli rumah dengan kpr seharga 130 jt dengan dp 30 jt di AJB tertulis 65
juta di njop 98 juta dalam spt tahun 2015 rumah yang belum saya laporkan sedangkan
sisa hutang per desember 2015 73 jt. apakah saya bisa membetulkan spt 2015 dan
berapa harga rumah yang harus saya cantumkan 65 jt atau 100 JT. jika saya tidak ikut
amnesty.

 Like
 Reply
 Nasikhudin 19 Oct 2016 at 8:18 pm

Selamat malam Glimponk


Bpk dapat melakukan pembetulan SPT apabila penghasilan yang Bpk pergunakan
untuk membeli rumah sudah dilaporkan pajak-pajaknya. Nilai yang dilaporkan
adalah nilai rumah yang sebenarnya, demikian jg dg hutang, hutang yang
sebenarnya.

 Like

Sisca 15 Jul 2016 at 9:00 am

Selamat pagi bapak.saya wanita seorang pns dosen.gaji bersih yang saya terima setiap tgl 1
nya 3,9 juta.maka di spt tahunan yang kami terima yaitu sebesar 3,9 jtan per bulan kali 12
bulan. ditambah dgn istilahnya gaji ke 13.
Saya membeli sebuah ruko dengan kpr tahun 2012. harga ruko tersebut 530 juta,. dp saya
180 juta. kpr saya 350 juta di bank.
uang dp 180 juta diperoleh dari tabungan selama ini, ditambah dengan uang pemberian
orang tua dan penjualan perhiasan.
Selama ini saya belum pernah melaporkan harta ruko tersebut dalam spt.
karena saya selalu mengganggap rumah itu blm lunas masih hutang.
Baru pagi ini saya tergerak untuk browsing di google karena saya mendengar tax amnesty.
saya penasaran, makanya saya browsing dan ketemulah web bapak.
Sebagai dosen saya punya penghasilan selain gaji pokok.
saya punya tunjangan struktural dari tahun 2011 hingga 2013 sbsar 1 jutaan yg tidak ada di
daftar spt.
uang makan yng kami terima, walau transfernya tidak tiap bulan, juga tidak ada di rincian
tahunan buat lapor spt.maaf saya tidak tau istilahnya apa,..maksud saya daftar yang
menyatakan penghasilan kita dlm setahun sebagai lampiran pelaporan spt.
kami punya sertifikasi dosen setiap bulan 1 kali gaji pokok. juga tidak termasuk dalam
daftar
punya uang remunerasi juga tidak ada dalam daftar. Besar setiap bulan berbeda2 sesuai
kelebihan mengajar. Besarnya antara 1-3 juta per bulannya.
uang hibah penelitian dan pengabdian. rata-rata per tahun 50 jutaaan.
Sebenarnya semua yang saya sebutkan itu diterimanya setelah di potong pajak.
jadi apa yang harus saya lakukan pak?
sy orang awam yng benar2 gak mengerti.
Bagaimana cara pelaporan kekayaan saya
Saya menikah November tahun 2011. Jadi kami punya penghasilan gabungan.
Mohon penjelasannya..
Terima kasih banyak bapak

 Like
 Reply

 Nasikhudin 16 Jul 2016 at 9:56 am

Selamat pagi ibu Sisca, pertanyaan yg cukup panjang ya. Dapat saya resume beberapa
poin penting dari pertanyaan ibu sebagai berikut:

a. Ibu adalah seorang PNS dosen. Berpenghasilan 3,9 juta/bulan, dibayar 13 kali
setahun
b. Pada tahun 2012 ibu membeli ruko seharga Rp530 juta, dimana Rp180jt sebagai DP
ibu bayar secara cash dari tabungan ibu selama ini dan sisanya dibayar dengan KPR.
Selama ini ibu belum pernah melaporkan ruko tersebut dalam SPT ibu karena
menurut ibu masih kredit
c. Beberapa penghasilan ibu juga menurut ibu belum dilaporkan di SPT yaitu berupa
tunjangan struktural Rp1 jt/ bulan, Uang makan, Tunjangan sertifikasi, dan uang
hibah penelitian rata-rata Rp50 juta/tahun
d. Selain itu juga ibu memiliki penghasilan gabungan

Ibu bertanya mengenai pelaksanaan kewajiban perpajakannya

Berikut penjelasan saya


a. Apabila ibu seorang PNS, seluruh penghasilan yang ibu terima dari kampus tempat
ibu mengajar sudah dipotong pajak. Memang ada yang sifatnya final, dan ada yang
tidak final. Yang sifatnya tidak final, seperti gaji dan tunjangan-tunjangan rutin
seharusnya tercantum dalam bukti potong 1721-A2 yang ibu terima dari
bendaharawan kampus. Sedangkan yang sifatnya final seperti honor-honor
dituangkan dalam bukti potong final
b. Terkait ruko yang ibu beli pada tahun 2012, seharusnya tetap ibu laporkan di SPT
Tahunan PPh ibu, apabila Ruko seharta Rp530 juta dimana RP350 juta diantaranya
hutang, maka dalam SPT ibu akan melaporkan ada harta yang berubah dari uang kas
dan harta2 menjadi ruko sebesar Rp530 juta (Rp180juta dan Rp350 juta), dan ibu akan
melaporkan hutang sebesar RP350juta.
c. Dalam hal ibu punya penghasilan lain, misalnya ibu menulis buku dan mendapat
royalti, atau ibu melakukan usaha sendiri yang tidak berhubungan dengan pekerjaan
ibu sebagai PNS, maka ibu tetap harus melaporkan penghasilan ibu tersebut.

Saran saya, silakan ibu perbaiki SPT ibu dengan membuat pembetulan SPT Tahunan
PPh. dalam hal ada harta yang belum ibu laporkan dalam SPT ibu dan membuat PPh
yang terutang menjadi lebih besar dari yang telah ibu laporkan, ibu dapat
memanfaatkan program amnesti pajak yang diundangkan melalui UU No 11/2016.
Semoga bermanfaat.

 Like
 Reply

Nunuk 4 Aug 2016 at 12:47 pm

Selamat Siang.
Saya menikah 2011, membeli rumah 2011 seharga 87jt, Februari 2012 realisasi KPR dengan
cicilan 875rb/bln, cicilan tiap tahun naik. status rumah SHGB.
Tahun 2014 saya membeli tanah seharga 15 jt (blm ada sertifikat, pedesaan).
Tahun 2015 saya membeli motor senilai 21jt, DP. 8jt, Cicilan 1.545.000 x 9 Bulan. September
2015 Lunas.
Suami status karyawan swasta, NPWP ngikut suami / tdk pisah harta.
Atas aset aset tersebut saya belum pernah melaporkan pada SPT, biasa menggunakan form
SS + lampiran bukti potong dari pemberi kerja.
Mohon pencerahannya atas perpajakan SPT suami saya ? apakah sebaiknya cukup
melakukan pembetulan saja atau ikut tax amnesty ?
Bila pembetulan apakah mulai tahun 2011 – 2015 ?
Bila ikut tax amnesty mohon pencerahan perhitungannya.

Atas penjelasannya disampaikan terima kasih

 Like
 Reply

 Nasikhudin 4 Aug 2016 at 5:14 pm

Selamat sore ibu Nunuk


Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa saat ini tengah gencar
disosialisasikan program amnesti pajak. Merupakan kesempatan yang baik untuk
memperbaiki kesalahan pelaporan SPT suami ibu. Ibu dapat mengikuti program
amnesti pajak dengan membayar uang tebusan dengan tarif 2% dari nilai harta bersih
(total harta – total hutang) jika ibu mengikutinya pada bulan Juli-September 2016. Ibu
dapat bertanya ke petugas DJP di KPP tempat ibu terdaftar. Terima kasih.

 Like
 Reply

 Nunuk 9 Aug 2016 at 1:19 pm

kalau semisal ikut pembetulan pak ?

 Like

 Nasikhudin 11 Aug 2016 at 9:22 pm

Jika ibu melakukan pembetulan, dalam hal ada penghasilan yang belum/kurang dilaporkan,
akan dikenai tarif sebesar 5-35 persen dari penghasilan kena pajak dan dikenai sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Like
 Reply
fengky 13 Aug 2016 at 10:19 pm

Mohon pencerahan,
Sama dengan pertanyaan2 yg lain tetapi saya yg awam msh bingung.
Apakah saya harus ikut tax amnesty atau cukup memasukkan harta yg blm dilaporkan,
dalam hal ini rumah kpr yg belum lunas dengan angsuran 2jt tiap bulan dengan atas nama
istri? Apa konsekuensinya? Tiga tahun ini spt istri belum dilaporkan, ada sanksi, atau brp
denda yang dibayar?
Saya berencana menutup npwp istri utk gabung dengan npwp saya apakah bisa?
Terima kasih.

 Like
 Reply

 Nasikhudin 14 Aug 2016 at 7:05 pm

Selamat malam Bapak Fengky


Pertama terkait apakah bapak harus ikut amnesti pajak atau tidak. Pada dasarnya
amnesti pajak adalah hak Bapak, apakah mau dipergunakan atau tidak. Namun, di sisi
lain melaporkan SPT adalah kewajiban sebagai Wajib Pajak. Jadi, pada intinya Bpk
tetap harus melaporkan rumah tersebut dalam SPT, apakah SPT istri atau SPT Bapak
sendiri.

> Tidak melaporkan SPT Tahunan PPh OrangPribadi, berdasarkan UU KUP dikenai
sanksi denda sebesar Rp100ribu per tahun pajak ditambah pokok pajak yang harus
bapak bayar plus sanksi bunga akibat keterlambatan pembayaran tersebut
> Apabila Bapak memanfaatkan amnesti pajak maka Bpk cukup membayar 2% dari
nilai rumah neto yang Bapak laporkan dalam Surat peryataan
> Terkait NPWP istri dalam hal istri tidak menghendaki melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya sendiri, maka memang seharusnya Bapak hapuskan dan
pelaporan harta dan penghasilannya disatukan dengan NPWP Bapak

Semoga bermanfaat.

 Like
 Reply

fengky 15 Aug 2016 at 9:31 am

Terima kasih atas jawabannya, tapi saya masih bingung, untuk pelaporan rumah yg kpr
dihitung dari neto harga rumah, apakah dipotong dari sisa hutang kpr? Bila njop rumah
180juta, kpr 150, angsuran 2juta, dan masih kurang 9tahun dari 12 tahun. Dan apakah
tebusan itu bisa di angsur ?
Mohon penjelasan ya pak. Terima kasih.

 Like
 Reply

 Nasikhudin 15 Aug 2016 at 5:01 pm

Selamat sore Bpk Fengky, Uang tebusan dihitung dengan cara mengalikan tarif uang
tebusan dengan nilai harta neto, dimana nilai harta neto diperoleh dg cara
mengurangkan nilai perolehan harta dengan hutang terkait harta tersebut. Misalnya
Bapak membeli rumah seharga 1 milyar, dimana 800 juta diantaranya merupakan
KPR, maka nilai harta neto rumah tsb adalah 200juta. Sehingga uang tebusan
dihitung dari nilai tersebut. Uang tebusan cuma dibayr sekali saja Pak, tidak
mengenal istilah angsuran. Dalam hal terjadi kesalahan dalam pengisian Surat
Penyataan Harta, Bapak dapat menyampaikannya hingga maksimal 3 kali. Semoga
bermanfaat.

 Liked by 1 person
 Reply

Gesti 16 Aug 2016 at 3:44 pm


Mohon pencerahannya admin, npwp sy dikeluarkan pd th 1994, terakhir sy laporan SPT
tahun 2012 diterima ktr pajak, tapi intuk SPT th 2013 ditolak dg alasan sy tdk wajib lapor spt
tahunan. Pertanyaan sy: perlukah sy mengikuti program amnesti atas perolehan harta di th
2013 yg sebenarnya sdh sy cantumkan di laporan spt th 2013 yg ditolak ktr pajak. Jika sy
memenuhi syarat u ikut program amnesti pajak, apakah sy harus membayar uang tebusan?
Krn sy merasa tidak bersalah. Bukankah sy sdh berusaha melaporkan lewat spt tahunan
tapi ditolak karena tidak wajib lapor? Kenapa tidak dari tahun 1994 laporan spt tahunan sy
di tolak?

 Like
 Reply

 Nasikhudin 17 Aug 2016 at 9:52 am

Selamat pagi ibu Gesti


Jika saya boleh tau, alasan Ibu tidak wajib SPT seperti apa ya Bu? Misalnya krn
penghasilan ibu di bawah PTKP? atau misalnya karena NPWP ibu merupakan NPWP
cabang? mohon diperjelas lagi.

Terkait amnesti pajak, Wajib Pajak yang dapat memanfaatkan amnesti pajak adalah
Wajib Pajak yang wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh. Dalam hal ibu akan
memanfaatkan amnesti pajak ibu tetap harus membayar uang tebusan. Semoga
bermanfaat.

 Like
 Reply

 Gesti 19 Aug 2016 at 6:36 pm

Mohon pencerahannya, npwp sy kode 001 (cabang) merup npwp semasa masih
status nikah, dan setelah bercerai th 1998 sy masih menggunakan npwp lama dan
tidak melakukan perubahan data. Spt tahun sy ditolak th 2014 dg alasan tidak
wajib lapor, yg wajib lapor npwp 000 (pusat). Mohon sarannya apakah sy harus
merubah no npwp dan bagaimana dg laporan spt tahun sebelumnya yang sempat
diterima ktr pajak, apakah laporan sy sah atau harus diulang dari th 1999. Jelas sy
lupa brp penghasilan sy sbg pekerja bebas. Tks

 Like

 Nasikhudin 19 Aug 2016 at 10:56 pm

Selamat malam ibu Gesti, NPWP cabang (kode selain 000) memang tidak wajib
melaporkan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi. Apabila ibu telah bercerai, maka
sesuai UU PPh ibu tidak dapat menggunakan NPWP tersebut, sehingga ibu dapat
mendaftarkan NPWP baru atas nama ibu sendiri.

Penghasilan, seharusnya dikenai pajak pada tahun diperolehnya. Sehingga


penghasilan-penghasilan yang ibu terima sejak 1998 hingga 2014 tetap harus
dilaporkan. Namun mengingat secara administrasi pelaporan tersebut tidak
dapat dilaporkan, maka penghasilan tsb mjd tidak dapat dilaporkan dengan
benar. Oleh karena itu, setelah ibu memperoleh NPWP baru, ibu dapat
memanfaatkan amnesti pajak yang fasilitanya antara lain salah-satunya adalah
menghapuskan “dosa-dosa” atau kesalahan perpajakan di masa lalu sampai
dengan tahun pajak 2015.
Semoga bermanfaat.

 Like

Victor 17 Aug 2016 at 8:51 pm

Malam. Minta tanya kami toko emas. Kalo menjual emas batangan dan emas perhiasan
lapor pajaknya kena tarif apa? Terima kasih

 Like
 Reply
 Nasikhudin 17 Aug 2016 at 9:28 pm

Selamat malam Bpk Victor, apabila bapak merupakan orang pribadi yang menjual
emas batangan dan emas perhiasan, maka atas penghasilan yang Bpk peroleh dikenai
PPh. Jika omset Bpk dalam 1 tahun pajak tidak lebih dari Rp4,8miliar rupiah, maka
dikenai PPh final 1% dari peredaran bruto Bpk setiap bulannya, jika di atas Rp4,8
miliar rupiah, dikenai PPh dengan tarif umum sesuai pasal 17 UU PPh.

Namun jika Bpk merupakan wajib pajak badan/perusahaan yang mempunyai usaha
menjual emas batangan maupun perhiasan, maka dikenai tarif umum sesuai dengan
pasal 17 UU PPh maupun Pasal 31E UU PPh

Atas penyerahan emas perhiasan berdasarkan UU PPN juga harus dipungut PPN
sebesar 10%.

Semoga bermanfaat.

 Like
 Reply

meliana 18 Aug 2016 at 12:32 pm

Pak sy mau bertanya,selama ini rumah orang tua sy sudah atas nama anak2nya jadi di ajb
dan sertifikat yamg tercantum adalah nama anak2nya, dan sy sbg anaknya tidak pernah
melaporkan harta tersebut di daftar harta SPT. Sy adalah karyawan dari satu pemberi kerja
dimana penghasilan sy sudah dipotong pph 21. Pertanyaan saya berkaitam dengan amnesti
pajak, apabila saya tidak mau ikut amnesti pajak apakah saya bs melakukan pembetulan
SPT ? Karena rumah tersebut adalah hibah dari orangtua dan bukan merupakan kekayaan
yang sy peroleh dari penghasilan sy. Terima kasih

 Like
 Reply

eny 19 Aug 2016 at 10:35 am

Mohon pencerahanya pak…kami bingung sekali krn awam pajak…tempo hari dpt surat
dr kpp bahwa kami tdk melaporkan kepemilikan aset di th 2015…kami pikir krn jual
beli rumah atau ruko sudah lewat notaris maka kami tdk perlu mencantumkan di lap
pajak thunan pribadi…karena kami pikir perolehannya dengan kredit…krg lbh
pembelian kami total 1.4 m bagaimana cara mengatasinya…apakah kami jga lbh baik
ikut amnesti pajak… bagaimana cara menghitung tebusan tersebut…trus nantinya ada
masalah gak utk laporan spt thunan kami sebelumnya…kami sampaikan terimakasih
atas bantuannya..

 Like
 Reply

eny 19 Aug 2016 at 10:33 am

Mohon pencerahanya pak…kami bingung sekali krn awam pajak…tempo hari dpt surat dr
kpp bahwa kami tdk melaporkan kepemilikan aset di th 2015…kami pikir krn jual beli rumah
atau ruko sudah lewat notaris maka kami tdk perlu mencantumkan di lap pajak thunan
pribadi…karena kami pikir perolehannya dengan kredit…krg lbh pembelian kami total 1.4
m bagaimana cara mengatasinya…apakah kami jga lbh baik ikut amnesti pajak…
bagaimana cara menghitung tebusan tersebut…trus nantinya ada masalah gak utk laporan
spt thunan kami sebelumnya…kami sampaikan terimakasih atas bantuannya..

 Like
 Reply

 Nasikhudin 19 Aug 2016 at 10:45 pm

selamat malam ibu Eny. Harta apapun yang kita miliki seharusnya dilaporkan dalam
SPT Tahunan PPh, baik diperoleh dengan cara kredit maupun tunai. Pencatatan yang
dilakukan oleh notaris adalah semata-mata untuk legalitas harta yang ibu miliki, ibu
tetap harus melaporkan harta tersebut pada SPT. Ibu dapat memanfaatkan amnesti
pajak dengan cara membayar uang tebusan yang dihitung dari nilai aset bersih harta
tersebut. misalnya, jika nilai aset sebesar 1,4 miliar, kemudian utang yang belum
dilaporkan terkait aset tersebut sebesar 400juta, maka nilai aset bersihnya adalah 1
miliar. Sehingga apabila harta tsb berada di dalam negeri, atau berada di luar negeri
namun akan ibu bawa ke Indonesia, jika ibu mengikuti amnesti pajak pada periode
pertama (sampai dengan bulan September 2016), ibu cukup membayar uang tebusan
sebesar 2% x 1 miliar = 20 juta rupiah.

Pada dasarnya amnesti pajak membersihkan “dosa-dosa” perpajakan ibu di masa lalu
sampai dengan tahun pajak 2015. Sehingga jika ibu mengikuti amnesti pajak,
kesalahan-kesalahan tsb dianggap lunas/diampuni. Kecuali DJP memiliki data harta
yang tidak ibu laporkan baik di SPT maupun di surat pernyataan amnesti.

Semoga bermanfaat dan selamat mengikuti amnesti pajak.

 Like
 Reply

meliana 20 Aug 2016 at 3:59 pm

Pak sy mau bertanya,selama ini rumah orang tua sy sudah atas nama anak2nya jadi di ajb
dan sertifikat yamg tercantum adalah nama anak2nya, dan sy sbg anaknya tidak pernah
melaporkan harta tersebut di daftar harta SPT. Sy adalah karyawan dari satu pemberi kerja
dimana penghasilan sy sudah dipotong pph 21. Pertanyaan saya berkaitam dengan amnesti
pajak, apabila saya tidak mau ikut amnesti pajak apakah saya bs melakukan pembetulan
SPT ? Karena rumah tersebut adalah hibah dari orangtua dan bukan merupakan kekayaan
yang sy peroleh dari penghasilan sy. Tolong pencerahannya. Terima kasih

 Like
 Reply

Norman 20 Aug 2016 at 7:36 pm

Halo Pak. Saya mau tanya : kalau di des 2015 saya membayar tanda jadi pembelian rumah
sebesar 10 juta dan menandatangani PPJB. DP akan dicicil selama 20 bulan (mulai jan 2016)
dan setelah lunas DP akan dilakukan KPR di 2017. Atas transaksi ini belum dilaporkan dalam
spt 2015. Apakah ikut TA? Kalau ya, apakah dari tanda jadi saja atau bagaimana? Terima
kasih.

 Like
 Reply

 Nasikhudin 21 Aug 2016 at 6:53 pm

Selamat malam Pak Norman. Apabila berdasarkan PPJB diatur bahwa saat ini rumah
tsb sudah sah menjadi milik Bapak, maka Bapak dapat mengikuti TA. Namun apabila
tidak diatur maka harta tersebut belum menjadi milik Bapak dan Bpk tidak perlu
mengikuti TA.

 Like
 Reply

 Hermanto 3 Sep 2016 at 5:59 pm

Selamat malam Pak,


Mohon maaf menambahkan pertanyaan
Kalau memang ikut TA, Harta yang dilaporkan apakah dr tanda jadi saja ? (DP
10jt) Utang (misal 6jt / sdh > 50%)
atau dari nilai keseluruhan rumah , karena kalau dr keseluruhan nilai, hutang
KPR kan blm ditentukan ke lembaga mana, padahal dalam TA hrs menyebutkan
nama lembaga tempat kita utang ? Bagaimana dengan kasus ini ?
Juga kalau dr keseluruhan nilai rumah dikurangi utang yg pasti lebih 50% (TA max
50%), akan berat utk membayar tebusannya.

Terima kasih atas jawabannya


Hermanto

 Like
 Dewi 13 Mar 2019 at 1:08 pm

Selamat siang
Saya dewi mau tanya tahun 2017 akhir kami beli rumah pada tahun 2018 sdh
dilaporkan ke kantor pajak dan tdk ada penambahan pajak tahun ini saya mau
lapor spt apakah rumah tersebut dilaporkan lg?

 Like

Ling 20 Aug 2016 at 8:28 pm

Selamat malam Pak.

Setiap tahun saya selalu melaporkan SPT tahunan sesuai bukti potong dari kantor tetapi
belum pernah melaporkan harta rumah dan apartemen yang sebenarnya kepunyaan orang
tua tetapi atas nama saya karena hanya saya yang memiliki npwp. Apakah saya harus
mengikuti tax amnesty atau cukup dengan pembetulan spt? Jika pembetulan spt apakah
ada sanksinya? Mohon pencerahannya. Terima kasih.

 Like
 Reply

 Nasikhudin 21 Aug 2016 at 6:55 pm

Selamat malam ibu Ling. Harta yang dicatatkan atas nama ibu pada dasarnya adalah
milik ibu secara administrasi dan di hadapan hukum. Dalam hal ibu belum
melaporkannya di SPT Tahunan, maka ibu dapat mengikuti amnesti pajak. Ibu dapat
saja melakukan pembelian SPT, namun berdasarkan logika akan ditanya
penghasilan/uang yang ibu pergunakan untuk memperoleh rumah dan apartemen
tersebut, termasuk juga dihitung sanksinya. Semoga bermanfaat.

 Like
 Reply

vera 21 Aug 2016 at 5:18 pm

Pak, kalau polis asuransi apa jg hrs dilaporkan? Selain itu, kalau jual emas baik LM atau
perhiasan (simpanan pribadi, bukan bisnis toko emas) apakah selisih harga jualnya jg hrs
dilaporkan sbg penghasilan kena pajak? Terima kasih sblmnya.

 Like
 Reply

 Nasikhudin 21 Aug 2016 at 6:57 pm

Selamat malam ibu Vera, asuransi kesehatan berupa unit link harus dilaporkan
sebesar nilai wajarnya. Apabila ibu menjual emas berupa logam mulia maupun
perhiasan dengan harga jual lebih besar dari nilai pda saat perolehan, maka jelas atas
selisihnya harus ibu laporkan sebagai penghasilan dan dihitung pajaknya. Semoga
bermanfaat.

 Like
 Reply

Junaidi 22 Aug 2016 at 9:20 am

Selamat pagi Pak,

Setiap tahun saya selalu melaporkan SPT tahunan, tetapi belum pernah melaporkan harta
rumah. Apakah saya harus mengikuti tax amnesty atau cukup dengan pembetulan spt? Jika
pembetulan spt apakah ada sanksinya? then.. apabila suatu saat rumahnya mao dijual..
kira2 bermasalah ngak? bayar pajak atas penjualan rumah dengan npwp sy… Mohon
pencerahannya. Terima kasih.
 Like
 Reply

 Nasikhudin 22 Aug 2016 at 10:06 pm

Selamat malam Pak Junaidi, Jika ada harta yang belum Bapak laporkan dalam SPT
Tahunan Bapak, silakan Bpk mengikuti amnesti pajak. Jika Bapak hanya melakukan
pembetulan SPT, tentu saja Bpk harus mempertanggungjawabkan terkait penghasilan
yang Bpk pergunakan untuk membeli rumah tersebut, apakah sudah dilaporkan
dalam SPT atau belum? Sebab di UU Amnesti Pajak ada pasal ancaman thd WP yang
tidak mengikuti amnesti, namun DJP memiliki data terkait harta tersebut, terutama
jika Bpk membayar pajak atas penjualan rumah dengan npwp sendiri. Semoga
bermanfaat.

 Like
 Reply

Junaidi 22 Aug 2016 at 9:51 am

Selamat Pagi Pak.

Setiap tahun saya HANYA melaporkan SPT tahunan sesuai pemotongan pajak dari gaji
kantor, tetapi belum pernah melaporkan harta rumah. Harga Beli (NJOP saat itu ±620jtan),
pajak yg timbul dari beli rumah jg sudah sy bayar semuanya, hanya tetapi tidak pernah sy
laporkan di SPT tahunan, Jika di kemudian hari sy jual rumah, dan bayar pajak penjualan
rumah dengan npwp sy, kira2 bagaimana ngak ya? Apakah saya harus mengikuti tax
amnesty atau cukup dengan pembetulan spt? Mohon pencerahannya. Terima kasih.

 Like
 Reply

Junaidi 22 Aug 2016 at 10:08 am

Selamat Pagi Pak.

Setiap tahun saya HANYA melaporkan SPT tahunan sesuai pemotongan pajak dari gaji
kantor, tetapi belum pernah melaporkan harta rumah. Harga Beli (NJOP saat itu ±620jtan),
pajak yg timbul dari beli rumah jg sudah sy bayar semuanya, hanya tetapi tidak pernah sy
laporkan di SPT tahunan, Jika di kemudian hari sy jual rumah, dan bayar pajak penjualan
rumah dengan npwp sy, kira2 bagaimana ngak ya? Apakah saya harus mengikuti tax
amnesty atau cukup dengan pembetulan spt? Mohon pencerahannya. Terima kasih.

 Like
 Reply

test12345122 22 Aug 2016 at 10:15 am

Selamat Pagi Pak.

Mohon Nanya,
Setiap tahun saya HANYA melaporkan SPT tahunan sesuai pemotongan pajak dari gaji
kantor, tetapi belum pernah melaporkan harta rumah. Harga Beli (NJOP saat itu ±620jtan),
pajak yg timbul dari beli rumah jg sudah sy bayar semuanya, hanya tetapi tidak pernah sy
laporkan di SPT tahunan, Jika di kemudian hari sy jual rumah, dan bayar pajak penjualan
rumah dengan npwp sy, kira2 bagaimana ngak ya? Apakah saya harus mengikuti tax
amnesty atau cukup dengan pembetulan spt? Mohon pencerahannya. Terima kasih.

 Like
 Reply

Victor 22 Aug 2016 at 3:53 pm

Sore Pak. Npwp saya sudah non aktif dan dulu saya buatkan anak saya npwp utk
menggantikan saya usaha dagang. Dan saya yang urus dan laporkan spt anak sy. Anak skg
kuliah d aussie dan uda ada permanen resident, dan ada beli rumah di aussie tahun 2015 a/n
anak saya. Pertanyaan saya apakah anak saya ikut TA dan laporkan rumah di assie tersebut
dan gimana dgn PR aussie nya? Terima kasih

 Like
 Reply

 Nasikhudin 22 Aug 2016 at 10:19 pm

Selamat malam Pak Victor. Terkadang permasalahan perpajakan tidak sekedar


masalah administrasi, tetapi juga masalah substansi. Dalam hal ini, yang seharusnya
memiliki NPWP adalah Bpk karena bapak yang memiliki usaha dan penghasilan di
Indonesia, ditambah kemudian Bpk mempunyai properti di luar negeri. Sementara
anak Bpk yang saat ini telah menjadi permanent resident di Australia pada dasarnya
tidak lagi menjadi subjek pajak di Indonesia.

 Like
 Reply

ririnkhairani 22 Aug 2016 at 8:42 pm

Pak pembetulan harta atas tanah hibah pada spt tahunan 2015 bisa dilakukan ga? Karena
tanah yang dihibahkan dari orangtua sudah dibaliknamakan ke anaknya. Anaknya lupa
melaporkan pada spt tahunan 2015. Mau pembetulan untuk harta hibah itu saja melalui
pembetulan spt tahunan bisa kan ya?

 Like
 Reply

 Nasikhudin 22 Aug 2016 at 10:16 pm

Selamat malam ibu Ririn. Sesuai dengan UU KUP, maka ibu tetap dapat melakukan
pembetulan atas SPT Tahunan tersebut. Namun ibu dapat memanfaatkan amnesti
pajak untuk menghapus “kesalahan” ibu yang tidak melaporkan harta tersebut.

 Like
 Reply

Agnes 24 Aug 2016 at 9:54 am

Slmt pagi Pak,


saya ingin bertanya, saya dan suami tinggal serumah dengan org tua, dan memiliki usaha
(toko) bersama org tua. saat ini hanya ada 1 npwp org tua karena suami tidak mempunyai
gaji/penghasilan dan masih bergantung sama org tua untuk keseharian. yang saya mau
tanyakan begini pak, orang tua membeli mobil dan rumah a.n. saya tetapi tidak dilaporkan
dalam SPT Tahunan sblmnya, maka dengan adanya TA ini kami bermaksud melaporkannya.
untuk nilainya saya ingin bertanya apakah nilai perolehan atau nilai saat ini. dan satu lagi
pertanyaan saya apabila nanti suami membuat npwp dan mau melaporkan SPT, bagaimana
dengan harta tersebut apakah harus dialihkan dan apakah akan dikenakan pajak lagi?
sekian pertanyaan saya. mohon pencerahannya. terima kasih.

 Like
 Reply

 Nasikhudin 24 Aug 2016 at 9:32 pm

Selamat malam ibu Agnes.


Nilai yang dilaporkan dalam amnesti pajak adalah nilai wajar harta tersebut ibu. Jika
suami ibu mendaftarkan NPWP dan ibu tidak menghendaki melaksanakan kewajiban
perpajakn sendiri, maka NPWP ibu dapat dihapus dan ibu cukup menggunakan NPWP
suami saja, karena dalam UU PPh keluarga dianggap sebagai satu kesatuan ekonomis.
Untuk harta tersebut tetap dapat ibu laporkan pada SPT Tahunan suami ibu, begitu
juga dengan penghasilan ibu. tidak perlu dialihkan lagi ibu. Semoga bermanfaat.

 Like
 Reply
Mimi 24 Aug 2016 at 10:59 am

Dear PAk Nasikhudin,


Ibu saya punya NPWP tahun 2012 tapi tidak pernah melakukan SPT,
Beliau sudah tua berumur 75 tahun saat ini, tidak punya penghasilan dan hanya memiliki
rumah ditanah yang ditempatinya seluas 5.700M2, itu rumah bersertifikat an/ Suami, PBB
selalu kami bayarkan.
Ayah saya sudah meniinggal tahun 1999
Bagaimana baiknya untuk NPWP Ibu saya ini dan juga hartanya yang rumah tersebut
kepemilikan perolehannya tahun 1999 juga.

Terima kasih

 Like
 Reply

 Nasikhudin 24 Aug 2016 at 9:34 pm

Selamat malam ibu Mimi. Dalam hal orang tua ibu tidak lagi memenuhi syarat
subjektif maupun objektif sebagaimana diatur dalam UU PPh, maka ibu dapat
mengajukan penghapusan NPWP tersebut ke KPP termpat orang tua ibu terdaftar.

 Like
 Reply

Hendra 24 Aug 2016 at 12:43 pm

Siang Pak, saya mempunyai kasus sbb : saya mendapatkan warisan/hibah tahun 2013 dan
selama ini atas tanah warisan/hibah tersebut belum pernah saya laporkan, Dan saya
bermaksud melakukan pembetulan SPT 1770 S 2015 hanya di bagian daftar harta, bisa
dibantu cara pengisiannya :
– apakah ada formulir khusus pembetulan SPT atau tetap menggunakan formulir SPT 1770
S seperti biasa ?
– apakah saya hanya isi di bagian Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak (1770 S I) ?
– apakah perlu saya cantumkan juga di bagian Harta pada akhir tahun ( 1770 S II) ?
– apakah untuk pembetulan untuk penambahan harta hibah/warisan ini akan menjadi
objek yang mempunyai kewajiban pembayaran / menjadi pertanyaan petugas pajak ?
Terima kasih.

 Like
 Reply

 Nasikhudin 24 Aug 2016 at 9:38 pm

Selamat malam Pak Hendra


Terkait pertanyaan Bapak, saya akan jawab sebagai berikut:
a. Ya, pembetulan menggunakan formulir 1770 S
b. Untuk penghasilan berupa hibah menjadi bukan objek pajak jika dilakukan oleh
anggota keluarga dalam garis lurus 1 derajat, sedangkan warisan memang bukan
objek pajak. Maka Bpk dapat mengisi pada kolom penghasilan yang tidak termasuk
objek pajak
c. Warisan/hibah yang telah diserahkan menjadi milik yang menerima, sehingga
selain melaporkan pada bagian penghasilan, bpk juga perlu melaporkannya pada
bagian harta
d. Jika harta yang dihibahkan/diwariskan berupa tanah dan/atau bangunan,maka ada
hal mengenai Pajak Final/BPHTB yang harus bpk laksanakan disana. Semoga
bermanfaat.

 Like
 Reply

vino 24 Aug 2016 at 2:51 pm

pak nasikhudin,
bila di SPT 2015 nilai tabungan tidak dimasukkan di SPT sebagai harta, apa yg harus
dilakukan ? apakah melakukan pembetulan SPT 2015, atau nanti dimasukkan saja ke SPT
2016 ? atau ikut tax amnesti?
mohon info konsekuensi (yg harus dilakukan dan sanksinya bila ada) dari masing-masing
pilihan tersebut

untuk bunga tabungan tersebut, pajak nya kan sudah di potong oleh pihak bank, jadi
apakah bunga tersebut harus dilaporkan juga di SPT ?
dan apakah juga harus disertakan bukti potong pajak bunga tabungan dari bank tersebut?

terimakasih

 Like
 Reply

 Nasikhudin 24 Aug 2016 at 9:41 pm

Selamat malam Bpk Vino


Jika ada harta yang belum Bpk laporkan, bpk bisa mengikuti amnesti pajak yang saat
ini berlaku.

Bpk juga dapat melakukan pembetulan, namun dalam hal harta yang belum bpk
laporkan menyebabkan ada penghasilan yang belum bapak laporkan sehingga
menambah besarnya PPh terutang tentu saja akan ada pajak yang harus bpk lunasi
ditambah sanksinya.

Sedang jika Bpk ikut amnesti bapak cukup membayar uang tebusan sebesar 2% pada
periode pertama dan bpk dibebaskan dari seluruh sanksi maupun ancaman pidana
pajak.

Bpk dapat membandingkan besarnya pajak yang harus bapak bayar jika melakukan
pembetulan dengan bpk mengikuti amnesti pajak.

Bunga tabungan dipotong PPh Final oleh bank, oleh karena itu akan bpk laporkan pada
bagian PPh Final.

Semoga bermanfaat.

 Like
 Reply

 vino 25 Aug 2016 at 10:16 am

pak nasikhudin,

maksud dari “namun dalam hal harta yang belum bpk laporkan menyebabkan ada
penghasilan yang belum bapak laporkan sehingga menambah besarnya PPh
terutang” bagaimana ya pak?

karena harta yg belum dilaporkan (dalam hal ini tabungan) adalah sisa/tabungan
dari penghasilan yg di peroleh dari 1 pemberi kerja saja, dan penghasilan dari 1
pemberi kerja tersebut sudah di potong oleh badan pemberi kerja dimana PPh
dan bukti potong nya sudah dilaporkan dengan form 1770S.
jadi yg maksud dari “ada penghasilan yg belum dilaporkan” ini adalah
penghasilan yg mana/yg seperti apa ya pak?

kemudian untuk sanksi dan/atau ancaman pidana bila melakukan pembetulan


apa saja ya pak?
dan kenapa melakukan pembetulan malah kena sanksi ya?

“Bunga tabungan dipotong PPh Final oleh bank, oleh karena itu akan bpk laporkan
pada bagian PPh Final.”
bila di form 1770S ada di bagian yg mana ya pak?

terimakasih

 Liked by 1 person

 Nasikhudin 25 Aug 2016 at 8:40 pm


Selamat malam bapak Vino
Maksud dari kalimat “namun dalam hal harta yang belum bpk laporkan
menyebabkan ada penghasilan yang belum bapak laporkan sehingga menambah
besarnya PPh terutang” adalah, misalnya Bpk punya harta berupa deposito
sebesar 100juta yang Bpk peroleh pada tahun 2012. Dimana pada tahun 2012, baik
penghasilan maupun akumulasi harta tidak memungkinkan bapak dapat
memiliki deposito tsb. Dalam hal ini dapat dimaknai bahwa tdp penghasilanlain
yang belum bpk laporkan, oleh karena itu harus dihitungkembali besarnya pajak
yang seharusnya terutang.

Dalam hal Bpk dapat menunjukkan bahwa tabungan tsb bpk peroleh dari
akumulasi penghasilan Bpk, tentu saja setelah dikurangi biaya hidup, dll, maka
Bpk tidak perlu khawatir.

Pada formulir 1770S dapat Bpk lihat pada 1770S II bagian A.

 Like

 vino 26 Aug 2016 at 8:11 am

pak nasikhudin,
sebelumnya mohon maaf bila masi nanya lagi….
karena saya melihat situs bapak sangat bagus dan bapak sangat bersahabat dan
gamblang dalam menjawab dan menjelaskan seluruh pertanyaan dari pembaca.
semoga ilmu bapak, menjadi ilmu yg bermanfaat

terkait “Dalam hal Bpk dapat menunjukkan bahwa tabungan tsb bpk peroleh dari
akumulasi penghasilan Bpk, tentu saja setelah dikurangi biaya hidup, dll, maka
Bpk tidak perlu khawatir. ”

berarti kan tetap ada kesalahan dari sisi WP ya pak?


dimana tidak sebenarnya/salah dalam pengisian SPT, kesalahan ini masuk dalam
kesalahan apa ya pak? dan sanksinya menurut aturan apa ya pak?

oh iya pak, untuk pemeriksaan dugaan adanya penghasilan yg belum dilaporkan


dimana menyebabkan ada nya PPj terhutang oleh tim pajak, tim pajak ketika
ketemu WP, akan menunjukkan/membawa bukti WP memiliki penghasilan Rp X
dari sumber Y sehingga ada PPh terhutang sebesar Rp Z yg harus WP bayar,
atau tim pajak menunjukkan WP memiliki harta sebesar/senilai Rp N dan
memiliki PPh terhutang sebesar Rp M, dimana tim pajak tidak menunjukkan
harta Rp N tersebut diduga dari mana sumbernya tetapi malah meminta WP yg
menunjukkan sumber harta Rp N tersebut.
dari 2 hal di atas, yg mana yg dilakukan oleh tim pajak ya pak?

Pada formulir 1770S,1770S II bagian A.


untuk bagian bunga bank, PPh terhutannya di isi nihil (karena PPh sudah
dipotong oleh bank) atau bagaimana ya pak?
bila di isi nihil, apakah perlu dilampirkan bukti potong dari bank ?

1 lagi pak, bila kita menerima pemberian uang dari teman sebesar, misal 100rb,
apakah ini termasuk penghasilan ? dan dikenai PPh juga?

terimakasih

 Like

 Nasikhudin 27 Aug 2016 at 6:04 am

Selamat pagi Bpk Vino, tentu saja itu suatu kesalahan. Pasal 39 UU KUP
menyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja menyampaikan Surat
Pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam)
tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau
kurang dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang dibayar.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh fungsional pajak pada dasarnya bertujuan


untuk menguji kebenaran pelaporan SPT Tahunan Bapak. Dalam pemeriksaan
dapat menggunakan metode pengujian tertentu. Pemeriksa pajak berhak
meminjam catatan/dokumen/bukti pencatatan/bukti transaksi kepada Wajib
Pajak dan Wajib Pajak berkewajiban meminjamkan bukti tersebut.

PPh terutang pada lampiran 1770 S-II bagian A diisi dengan besarnya PPh yang
telah dipotong oleh bank.

Pada dasarnya penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang


diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa
pun. Oleh karena itu pemberian uang 100rb dari teman tsb juga termasuk dalam
definisi penghasilan.

 Like

grace buana 24 Aug 2016 at 5:21 pm

Sore Pak – mohon pencerahannya

Situasi saya saat ini adalah:


1. SPT tahun 2015 adalah yang pertama saya file karena baru memiliki NPWP. sebelumnya
saya bekerja di luar dan lapor pajak di luar. Saya juga lolos untuk residency test sehingga
harta yang saya punya adalah sisa tabungan dari kerja saya di luar negeri.
2. Uang tersebut saya pakai untuk membeli mobil, namun untuk mempermudah proses
dalam pembelian mobil, akhirnya diatasnamakan saudara saya.
3. Di SPT 2015 mobil tersebut tidak tercantum dalam daftar asset saya dikarenakan saya
berpikir itu bukan atas nama saya.
4. Juga ada tabungan yang saya lupa untuk mencantumkan di SPT 2015 namun tabungan
tersebut adalah hasil dari kerja saya di luar negeri yang dimana saya sudah membayarkan
pajak di sana.

Mohon pencerahannya langkah2 apa yang harus saya ambil? apakah saya harus file amnesty
atau cukup untuk revisi SPT 2015 dan mencantumkan mobil dan tabungan?

Terima kasih,
Grace

 Like
 Reply

 Nasikhudin 25 Aug 2016 at 8:28 pm

Selamat malam ibu Grace, pada dasarnya, amnesti pajak memberikan kesempatan
kepada ibu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan di masa lalu terkait pelaporan
harta. Oleh karena itu apabila ada harta yang belum ibu laporkan dalam SPT, maka
amnesti pajak ini adalah kesempatan yang baik untuk ibu memperbaiki kesalahan
tersebut. Harta yang ibu laporkan dalam amnesti pajak adalah harta yang secara
substansi milik ibu, baik itu diatasnamakan ibu sendiri atau atas nama orang lain.
Apabila harta tersebut atas nama orang lain, UU Amnesti Pajak memberikan
kesempatan kepada ibu untuk membalik nama menjadi nama ibu tanpa dikenai pajak
lagi, yaitu dengan mengajukan surat keterangan bebas. Semoga bermanfaat.

 Like
 Reply

wanti 25 Aug 2016 at 9:24 am

pak nasikhudin,

Perusahaan tempat saya bekerja menggunakan konsultan untuk pelaporan spt pribadi
direksinya, Pada spt tahunan op 2015 karena sudah mepet waktunya konsultan melaporkan
posisi hutang sama dengan spt 2014 (ada cicilan). Pertanyaan saya, apa pengaruhnya ke
perusahaan jika ikut amnesty?apakah tebusan akan lebih besar?

Regards,

Wanti
 Like
 Reply

 Nasikhudin 25 Aug 2016 at 8:36 pm

Selamat malam ibu Wanti. Besar kecilnya uang tebusan tergantung dari harta dan
hutang yang belum dilaporkan pada SPT Tahunan terakhir. Jika maksud pertanyaan
ibu adalah ada harta dan hutang yang belum dilaporkan pada tahun 2015, maka tentu
saja besar kecilnya uang tebusan tergantung dari isi laporan tersebut.

 Like
 Reply

Suriani 25 Aug 2016 at 12:15 pm

Siang Pak,
Ayah saya tahun 2011 memenangkan hadiah undian dari Bank yang sudah dipot pajak 25%
oleh Bank. Tapi hadiah tersebut tidak dilaporkan ke SPT Tahunan oleh ayah saya. Dan
sekarang hadiah tersebut sudah berbentuk Deposito di Bank. Yang ingin saya tanyakan
Pak, apakah boleh hanya melakukan Pembetulan SPT Tahunan saja atau harus mengikuti
TAx Amnesty ya Pak? Kalau melakukan Pembetulan SPT denda apa saja yang harus dibayar
ya Pak? Terima Kasih..

 Like
 Reply

 Nasikhudin 25 Aug 2016 at 8:42 pm

Selamat malam ibu Suriani, Pada intinya amnesti pajak memberikan kesempatan
kepada Wajib Pajak untuk memperbaiki kesalahan “tidakmelaporkan harta”. Oleh
karena itu dalam hal ada harta yang belum dilaporkan, ibu dapat memanfaatkan
amnesti pajak.

 Like
 Reply

Ahmad Husin 25 Aug 2016 at 2:59 pm

Assalamu’laikum…
Saya seorang PNS, penghasilan saya hanya berasal dari negara dan sudah dipotong pajak.
Tahun 2013 saya telah melaporkan SPT Tahunan (nihil) dengan lampiran harta rumah,
mobil, motor, dan tabungan. Tahun 2014 saya kelupaan menyampaikan SPT Tahunan, dan
baru tahun 2015 menyampaikan SPT Tahunan (nihil). Karena buru2, lampiran SPT Tahunan
mengenai harta tidak diisi sehingga kosong, padahal rumah, mobil, motor, dan tabungan
masih ada sesuai dalam SPT Tahun 2013. Bagaimana solusinya, apakah perlu pembetulan
SPT?ataukah harus ikut tax amnesty?
Terima kasih

 Like
 Reply

 Nasikhudin 25 Aug 2016 at 8:43 pm

Waalaikumsalam Bpk Husin


Pada dasarnya amnesti pajak memberikan kesempatan kepada Wajib Pajak untuk
memperbaiki pelaporan harta yang salah, baik kurang maupun belum dilaporkan.
Namun tentu saja Bpk dapat melakukan pembetulan SPT karena berlakunya UU
amnesti pajak tidak membuat UU KUP menjadi tidak berlaku. Semoga bermanfaat.

 Like
 Reply

Meld 26 Aug 2016 at 12:14 pm


Pak, org tua saya menghibahkan rumah ke sy pd thn 2013, saya adalah karyawan dari satu
pemberi kerja, dan.saya tidak pernah melaporkan harta tersebut di SPT.
Apabila saya ingin melakukan pembetulan SPT apakah pembetulannya hanya di 2015 saja
ato dari 2013 sampai 2015 ?

 Like
 Reply

 Nasikhudin 27 Aug 2016 at 6:07 am

Selamat pagi Bpk Meld.


Pembetulan yang harus Bpk lakukan dari 2013 s.d. 2015. Bpk juga dapat memanfaatkan
amnesti pajak tanpa melakukan pembetulan SPT.

 Like
 Reply

Rudi 26 Aug 2016 at 9:12 pm

selamat malam pa,


saya baru menjadi wajib pajak pada bulan maret 2016 ini, apabila saya tidak mengikuti tax
amnesty dan hanya melaporkan harta pada spt pertama saya pada 2017 nanti, apa
konsekwensinya?

 Like
 Reply

 Nasikhudin 27 Aug 2016 at 6:15 am

Selamat pagi Bpk Rudi. Pada dasarnya kewajiban perpajakan dihitung sejak kewajiban
subjektif dan objektif terpenuhi. Dalam hal Bpk telah mempunyai penghasilan yang
dikenai PPh sejak 2012, namun Bpk baru memiliki NPWP pada tahn 2016, pada
dasarnya Bpk tetap harus melaporkan penghasilan sejak 2012, tanpa harus menunggu
2017. NPWP hanya sebagai alat administrasi saja. Oleh karena itu Bpk dapat
memanfaatkan amnesti pajak terkait pelaporan harta tersebut.

 Like
 Reply

Rudi 26 Aug 2016 at 9:21 pm

Selamat malam,
Saya baru terdaftar sebagai wajib pajak pada bulan maret 2016 ini. Apabila saya tidak
mengikuti tax amnesty dan hanya melaporkan harta pada SPT pertama pada 2017
mendatang, apa konsekwensinya bagi saya. Mohon pencerahan dari bapak, terimakasih
sebelumnya.

 Like
 Reply

arijani 27 Aug 2016 at 4:23 pm

Saya memiliki mobil yang belum saya laporkan pada SPT 2015. Mobil tersebut atas nama
orang lain. Apabila mobil tersebut termasuk harta yang saya ikutkan dalam Tax Amnesty,
apakah saya mendapatkan fasilitas bebas bea balik nama mobil tersebut menjadi atas nama
saya?

 Like
 Reply

 Nasikhudin 27 Aug 2016 at 9:37 pm

Selamat malam ibu Arijani.


Sesuai Pasal 15 UU Pengampunan Pajak, pengalihan nama dibebaskan dari pengenaan

Anda mungkin juga menyukai