Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PPH ORANG PRIBADI

Tugas Mata Kuliah : Perpajakan 2

Dosen Pengampu : Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR., CSRS

Nama : Vira Anggraini


NIM : C1C021104
Kelas : R-12

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah
Nya, saya sebagai penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PPh Orang Pribadi”dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Perpajakan 2. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang apa yang termasuk subjek dan objek pajak dan bagaimana
mekanisme perhitungan PPh Orang Pribadi bagi pembaca dan juga saya sendiri
sebagai penyusun.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Wirmie Eka Putra, S.E.,
M.Si., CIQnR., CSRS. Selaku dosen mata kuliah Perpajakan 2. Saya menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Jambi, 24 Oktober 2022

Vira Anggraini

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

1.1.Latar Belakang ...................................................................................... 4

1.2.Rumusan Masalah ................................................................................. 4

1.3.Tujuan Penulisan ................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5

2.PPh Orang Pribadi .................................................................................... 5

2.1.Pengertian PPh Orang Pribadi ............................................................... 5

2.2.Subjek dan Objek PPh Orang Pribadi ................................................... 5

2.3.Mekanisme Perhitungan PPh Orang Pribadi ......................................... 9

2.4.Tarif PPh Orang Pribadi ...................................................................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11

3.1.Kesimpulan.......................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pajak Penghasilan Orang Pribadi atau PPh OP adalah objek pajak
orang penghasilan pribadi dengani cara hitung, bayar dan lapor SPT yang
beda. Pajak Penghasilan Orang Pribadi atau PPh OP adalah objek pajak
orang penghasilan pribadi dengani cara hitung, bayar dan lapor SPT yang
beda. Sebagai Wajib Pajak, Anda perlu tahu cara menghitung pajak
penghasilan orang pribadi atau yang biasa disebut dengan PPh.

Pajak penghasilan merupakan pajak yang dipungut atas


penghasilan orang pribadi yang diterima dalam satu tahun masa pajak
(Januari – Desember). Kemudian, pajak penghasilan yang telah dibayarkan
harus dilaporkan dalam bentuk SPT tahunan form 1770 setidaknya paling
lama pada bulan Maret setelah masa tahun pajak berakhir. Oleh karena itu,
dalam makalah ini akan membahas bagaimana cara menghitung pajak
penghasilan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang kami kemukakan
adalah sebagai berikut.
1. Bagaiaman perhitungan PPh Orang Pribadi ?
2. Apa saja subjek dan objek PPh Orang Pribadi ?
3. Bagaiaman Tarif PPh Orang Pribadi ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan yang hendak dicapai melalui makalah ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana perhitungan PPh Orang Pribadi.
2. Mengetahui subjek dan objek PPh Orang Pribadi.

4
3. Mengetahui Tarif PPh Orang Pribadi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PPh Orang Pribadi


Pajak Penghasilan Orang Pribadi ini terbagi menjadi 2 yakni orang
pribadi yang bekerja sebagai karyawan, dan orang pribadi yang melakukan
pekerjaan atau usaha (pengusaha). Pajak Penghasilan Orang Pribadi atau PPh
Orang Pribadi (PPh OP) adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak
Orang Pribadi (OP) atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam
Tahun Pajak maupun bagian Tahun Pajak.

2.2 Subjek dan Objek PPh Orang Pribadi


Sesuai Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh), subjek Pajak
Penghasilan Orang Pribadi adalah orang atau pihak yang bertanggung jawab
atas pajak penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam Tahun Pajak
maupun bagian Tahun Pajak Artinya, subjek pajak penghasilan yakni orang
yang harus membayar PPh dan disebut sebagai Wajib Pajak (WP), yang
ditetapkan melalui kepemilikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Namun
subjek Pajak Penghasilan Orang Pribadi atau PPh OP ini terbagi menjadi 2
jenis, yakni:
1. Subjek Pajak Penghasilan Orang Pribadi Dalam Negeri Merujuk pada
Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020, subjek PPh Orang
Pribadi Dalam Negeri adalah WP Orang Pribadi yang merupakan Warga
Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA), yang:
 Bertempat tinggal di Indonesia
 Berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan

5
 Atau dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai
niat untuk bertempat tinggal di Indonesia

PPh Orang Pribadi Dalam Negeri ini dikenakan pada bagi WP OP


yang telah menerima atau memperoleh penghasilan yang besarnya
melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

2. Subjek Pajak Penghasilan Orang Pribadi Luar Negeri Masih sesuai UU


Cipta Kerja, sedangkan subjek PPh Orang Pribadi Luar Negeri WP
Orang Pribadi, yang:
 Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia
 WNA yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan
 WNI yang berada di luar Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan serta memenuhi persyaratan.

Objek Pajak Penghasilan Pribadi

Objek Pajak Penghasilan Orang Pribadi adalah penghasilan yang


merupakan setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh orang pribadi, baik berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Jenis-Jenis Objek Pajak Penghasilan

Orang Pribadi Merujuk Pasal 4 ayat (1) UU PPh No. 36 Tahun 2008,
berikut jenis-jenis objek PPh Orang Pribadi:

A. Penghasilan dari Pekerjaan Penghasilan yang merupakan objek PPh


Orang Pribadi dari pekerjaan ini meliputi:

6
1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa
yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan,
honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan
dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam undang-
undang
2. Hadiah dari pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan.
3. Penghasilan dari Usaha atau Pekerjaan Bebas

Objek PPh Orang Pribadi yang merupakan penghasilan dari


usaha atau pekerjaan bebas adalah:
1. Laba usaha
2. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya
yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan atau pekerjaan
bebas.

B. Penghasilan dari Modal (Investasi) Penghasilan dari modal atau investasi


yang merupakan objek pajak penghasilan orang pribadi / PPh Orang
Pribadi diantaranya:
1. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta
termasuk:
 Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan,
persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau
penyertaan modal
 Keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan dan badan
lainnya karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu
atau anggota
 Keuntungan pengalihan harta dalam likuidasi, penggabungan,
peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambilalihan usaha; atau
reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun

7
 Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau
sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah
dalam garis keturunan lurus satu derajat dan badan keaagamaan,
badan pendidikan, badan sosial, termasuk yayasan, koperasi, atau
orang pribadi yang menjalankan usaha mikro kecil, koperasi, atau
orang pribadi yang menjalankan usaha mikro kecil, yang
ketentuannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri
Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan usaha, pekerjaan,
kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang
bersangkutan
 Keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau
seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan,
atau permodalan dalam perusahaan pertambangan
2. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan
pengembalian utang
3. Deviden, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk deviden
dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian
laba dari sisa hasil usaha koperasi
4. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak
5. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.

C. Penghasilan lain-lain Sedangkan penghasilan lain-lain yang masuk dalam


kategori objek pajak penghasilan orang pribadi / PPh Orang Pribadi
adalah:
1. Hadiah dari undian
2. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan
sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak
3. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala

8
4. Keuntungan karena pembebasan utang kecuali sampai jumlah
tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
5. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing
6. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum
dikenakan pajak
7. Penghasilan dari usaha berbasis Syariah
8. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam UU yang mengatur
mengenai KUP
9. Surplus Bank Indonesia

Dari penegasan bahwa tambahan kekayaan neto yang berasal dari


penghasilan yang belum dikenakan pajak merupakan objek pajak kecuali
ditetapkan sebaliknya.

2.3 Mekanisme Penghitungan Pajak Penghasilan Orang Pribadi


Pada dasarnya terdapat tiga mekanisme perhitungan PPh OP yang
dibedakan berdasarkan jumlah penghasilan dan penggunaan metode
pencatatan atau pembukuan yang dilakukan, yaitu:
1. Mekanisme PPh OP secara Umum
Mekanisme umum ini berlaku bagi WP OP yang menjalankan
usaha dan/atau pekerjaan bebas dengan melakukan pembukuan.
Pembukuan di sini adalah proses pencatatan keuangan yang meliputi
harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga
perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan
menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk
periode Tahun Pajak tersebut. Perhitungan pajak bagi orang pribadi
yang menyelenggarakan pembukuan ini dilakukan dengan menggunakan
mekanisme perhitungan biasa sesuai ketentuan tarif pada UU PPh Pasal
17.
2. Mekanisme PPh Final PP 23/2018

9
Mekanisme perhitungan PPh OP ini berlaku bagi wajib pajak
pribadi yang memiliki peredaran bruto tidak lebih dari Rp4,8 miliar
dalam setahun. WP OP ini hanya menyelenggarakan pencatatan saja
dalam satu tahun pajak. Perhitungan PPh OP ini tidak
menyelenggarakan pembukuan, sehingga akan dikenakan PPh yang
bersifat final sesuai tarif dan ketentuan pada PP 23 Tahun 2018, yakni
tarif PPh Final sebesar 0,5% dari omzet bruto.
3. Mekanisme PPh OP secara NPPN
Penghitungan PPh OP dengan mekanisme NPPN ini bagi yang
tidak menyelenggarakan pembukuan. Norma penghitungan penghasilan
neto ini bisa digunakan oleh wajib pajak dengan peredaran bruto kurang
dari Rp4,8 miliar dalam satu tahun.

2.4 Tarif PPh Orang Pribadi


Tarif pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi dalam negeri adalah
sebagai berikut:
 Penghasilan orang pribadi sampai dengan Rp 50 juta dikenai tarif 5
persen.
 Penghasilan di atas Rp 50 juta sampai dengan Rp 250 juta dikenai tarif 15
persen.
 Penghasilan di atas Rp 250 juta sampai dengan Rp 500 juta dikenai tarif
25 persen.
 Penghasilan di atas Rp 500 juta dikenai tarif 30 persen.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pajak Penghasilan Orang Pribadi ini terbagi menjadi 2 yakni orang
pribadi yang bekerja sebagai karyawan, dan orang pribadi yang melakukan
pekerjaan atau usaha (pengusaha).
Pajak Penghasilan Orang Pribadi atau PPh Orang Pribadi (PPh OP)
adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak Orang Pribadi (OP) atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam Tahun Pajak maupun bagian
Tahun Pajak.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. 2019. “ Perpajakan”.Yogyakarta: Andi.


Siti Resmi. 2019. “Perpajakan: Teori dan kasus”. Jakarta: Salemba Empat.
F. (2022, January 31). Pajak Penghasilan Orang Pribadi: Objek, Subjek, Hitung,
Cara Bayar dan Lapor Pajaknya.
Klikpajak. Retrieved April 19, 2022, from https://klikpajak.id/blog/pajak-
penghasilan-orang-pribadi Idris, M. (2021, December 1).
Apa Itu Pajak Penghasilan Orang Pribadi dan Bagaimana Menghitungnya? -
Kompas.com. KOMPAS.com. Retrieved April 19, 2022, from
https://amp.kompas.com/money/read/2021/12/01/174304726/apa-itupajak-
penghasilan-orang-pribadi-dan-bagaimana-menghitungnya

12

Anda mungkin juga menyukai