Anda di halaman 1dari 95

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN JANUARI 2018


NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT
1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil

- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium - Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
Mengetahui,
screening kehamilan yang merupakan bagian dari screening laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
kehamilan dan bayinya)
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan
jadwal yang ditentukan oleh petugas - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang - Melakukan konseling KB kepada pasien agar
pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
ulang.
2. GIZI
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
3. IMUNISASI
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
membawa balita keposyandu dan kurangnya tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya

4. PROMKES
- Masih ada masyarakat yang belum - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
memahami masalah kesehatan - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
- Menggerakkan masyarakat agar hadir disetiap
kegiatan melalui inovasi
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM

Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi


NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN FEBRUARI 2018

NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT


1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan
- Melakukan konseling KB kepada pasien agar
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
jadwal yang ditentukan oleh petugas ulang.
2. GIZI
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
3.IMUNISASI
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
membawa balita keposyandu dan kurangnya tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya
- Cakupan imunisasi ORI Difteri masih belum - Masih kurang sadarnya masyarakat - Melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang
tercapai tentang pentingnya ORI difteri ORI Difteri

4. PROMKES
- Masih ada masyarakat yang belum - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
memahami masalah kesehatan - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
- Menggerakkan masyarakat agar hadir disetiap
kegiatan melalui inovasi
5. KESLING
- Masih ada warga yang BAB dan buang - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
sampah disungai BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
(Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) belum - Masih kurangnya kesadaran pemilik TPM - Melakukan pengawasan setiap TPM
ada sertifikat laek hygiene sanitasi - Melakukan pembinaan TPM yang belum
untuk membuat sertifikat memiliki sertifikat laek hygiene sanitasi
- Masyarakat merasa repot untuk melakukan - melakukan pengambilan sample untuk
pengurusan sertifikat laek hygiene dilakukan pemeriksaan di laboratorium

6.P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)


1. DBD - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
- Masih ditemukan kasus DBD melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD

2. HIV/AIDS dan Hepatitis - Melakukan promosi kesehatan tentang


- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
ibu hamil belum tercapai pentingnya screening pemeriksaan pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
HIV/AIDS dan hepatitis.
3. TB PARU
- Belum dilakukan penyuluhan TB
diposyandu atau sekolah - Penyuluhan belum dilakukan diposyandu - Melakukan penyuluhan diposyandu dan
- Tidak aktifnya kader TB atau disekolah sekolah.
- Belum aktifnya kader TB untuk ikut - melakukan pelatihan kader TB
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB membantu menemukan suspek/terduga TB
- Ketidak teraturan minum obat - Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
pelacakan penderita mangkir dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
minum OAT.

- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Masyarakat malu dalam memeriksakan diri - Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru dan takut mengetahui tentang penyakitnya. memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
diobati.
4. PTM (Penyakit Tidak Menular)
- Cakupan Hipertensi dan Diabetes - Penderita Hipertensi dan Diabetes Mellitus - Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
Mellitus yang belum tercapai malas untuk minum obat rutin dan kontrol penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
ulang. minum obat.
- Sosialisasikan tentang posbindu dimasyarakat
- Aktifkan lagi posbindu PTM -Aktifkan Posbindu dan bentuk posbindu PTM
lagi (tidak hanya satu posbindu PTM saja).

5. ISPA
- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih - Mengadakan pelatihan bagi petugas kesehatan
rendah - Kurangnya pengetahuan petugas dan kader.
kesehatan dan masyarakat tentang penyakit - Memberikan sosailisasi dan penyuluhan
ISPA dan Pneumonia tentang ISPA dan Pneumonia
22UKM PENGEMBANGAN
1. KESEHATAN JIWA - Stigma yang buruk terhadap pendeita/aib - Pelacakan kasus melalui Pis-Pk
- Masih ada warga yang tidak membawa - Koordinasi dengan Linsek dan terkait untuk
keluarga dengan gangguan jiwa ke melaporkan ke Puskesmas orang dengan
Puskesmas gangguan jiwa yang tidak ditangani

- Tingkat pendidikan yang rendah atau - Memberikan penjelasan tentang perawatan


- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kurang informasi tentang gangguan jiwa pasien dengan gangguan jiwa saat kunjungan
penyebab gangguan jiwa dan cara merawat rumah maupun saat berobat ke Puskesmas.
pasien dengan gangguan jiwa - Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
- Kurang kesadaran keluarga untuk jiwa dimasyarakat.
- Kunjungan penderita gangguan jiwa ke membawa kepuskesmas dengan alasan
Puskesmas masih sangat kurang sibuk atau tidak ada keluhan

2. UKK - Belum memiliki tempat Pos UKK - Merencanakan Pembentukan Pos UKK
- Belum adanya Pos UKK - Tidak memiliki data ruang ASI ditempat - Melakukan pendataan ulang tempat kerja
- Tidak adanya data kerja formal untuk kerja formal formal diwilayah kerja Puskesmas OPI.
ruang ASI

- Screening belum dilakukan diposyandu - Penyuluhan dilakukan oleh promkes tentang


3. PROGRAM INDERA lansia screening kesehatan indera di posyandu lansia
- Belum dilakukan screening dilingkungan
masyarakat tentang kesehatan indera
penglihatan dan pendengaran

4. KESEHATAN LANSIA - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu posyandu lansia pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
lansia itu sendiri
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan - Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
tidak ada yang mengantar keposyandu tidak dapat datang keposyandu lansia
lansia

5. UKS - Sekolah tidak memiliki guru khusus - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
- Masih ada sekolah yang belum UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) melakukan pengukuran status gizi murid sekolah pada saat kegiatan
murid sekolah - Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
- Kurang pengetahuan para penjual jajanan - Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
sekolah tentang jajanan sehat dan tidak kantin sehat
- Masih ada kantin yang menjual jajanan sehat
yang tidak sehat

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM
Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi
NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id
RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN MARET 2018

NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT


1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan
- Melakukan konseling KB kepada pasien agar
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
jadwal yang ditentukan oleh petugas ulang.

2. GIZI
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
3. IMUNISASI
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
membawa balita keposyandu dan kurangnya tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya
- Cakupan Ori difteri tahap 1 masih belum - Masyarakat masih belum mengetahui - Melakukan penyuluhan dan sosialisasi
tercapai tentang pentingnya Imunisasi ORI Difteri kesekolah dengan mengikut sertakan orang tua
murid
4. PROMKES
- Masih ada masyarakat yang belum - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
memahami masalah kesehatan - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
- Menggerakkan masyarakat agar hadir disetiap
kegiatan melalui inovasi
5. KESLING
- Masih ada warga yang BAB dan buang - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
sampah disungai BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
(Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) belum - Masih kurangnya kesadaran pemilik TPM - Melakukan pengawasan setiap TPM
ada sertifikat laek hygiene sanitasi untuk membuat sertifikat - Melakukan pembinaan TPM yang belum
- Masyarakat merasa repot untuk melakukan memiliki sertifikat laek hygiene sanitasi
pengurusan sertifikat laek hygiene - melakukan pengambilan sample untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium
6. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)
1. DBD - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
- Masih ditemukan kasus DBD melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD

2. HIV/AIDS dan Hepatitis - Melakukan promosi kesehatan tentang


- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
ibu hamil belum tercapai pentingnya screening pemeriksaan pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
HIV/AIDS dan hepatitis.
3. TB PARU
- Belum dilakukan penyuluhan TB
diposyandu atau sekolah - Penyuluhan belum dilakukan diposyandu - Melakukan penyuluhan diposyandu dan
atau disekolah sekolah.
- Tidak aktifnya kader TB - Belum aktifnya kader TB untuk ikut - melakukan pelatihan kader TB
membantu menemukan suspek/terduga TB
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB - Ketidak teraturan minum obat - Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
pelacakan penderita mangkir dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
minum OAT.

- Masyarakat malu dalam memeriksakan diri - Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk dan takut mengetahui tentang penyakitnya. memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru diobati.

4. PTM (Penyakit Tidak Menular) - Penderita Hipertensi dan Diabetes Mellitus - Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
- Cakupan Hipertensi dan Diabetes malas untuk minum obat rutin dan kontrol penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
Mellitus yang belum tercapai ulang. minum obat.
- Sosialisasikan tentang posbindu dimasyarakat
- Aktifkan lagi posbindu PTM -Aktifkan Posbindu dan bentuk posbindu PTM
lagi (tidak hanya satu posbindu PTM saja).

5. ISPA - Kurangnya pengetahuan petugas - Mengadakan pelatihan bagi petugas kesehatan


- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih kesehatan dan masyarakat tentang penyakit dan kader.
rendah ISPA dan Pneumonia - Memberikan sosailisasi dan penyuluhan
tentang ISPA dan Pneumonia

22UKM PENGEMBANGAN
1. KESEHATAN JIWA - Stigma yang buruk terhadap pendeita/aib - Pelacakan kasus melalui Pis-Pk
- Masih ada warga yang tidak membawa - Koordinasi dengan Linsek dan terkait untuk
keluarga dengan gangguan jiwa ke melaporkan ke Puskesmas orang dengan
Puskesmas gangguan jiwa yang tidak ditangani

- Tingkat pendidikan yang rendah atau - Memberikan penjelasan tentang perawatan


- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kurang informasi tentang gangguan jiwa pasien dengan gangguan jiwa saat kunjungan
penyebab gangguan jiwa dan cara merawat rumah maupun saat berobat ke Puskesmas.
pasien dengan gangguan jiwa - Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
- Kurang kesadaran keluarga untuk jiwa dimasyarakat.
- Kunjungan penderita gangguan jiwa ke membawa kepuskesmas dengan alasan
Puskesmas masih sangat kurang sibuk atau tidak ada keluhan

2. UKK - Belum memiliki tempat Pos UKK - Merencanakan Pembentukan Pos UKK
- Belum adanya Pos UKK - Tidak memiliki data ruang ASI ditempat - Melakukan pendataan ulang tempat kerja
- Tidak adanya data kerja formal untuk kerja formal formal diwilayah kerja Puskesmas OPI.
ruang ASI

3. PROGRAM INDERA - Screening belum dilakukan diposyandu - Penyuluhan dilakukan oleh promkes tentang
- Belum dilakukan screening dilingkungan lansia screening kesehatan indera di posyandu lansia
masyarakat tentang kesehatan indera
penglihatan dan pendengaran
4. KESEHATAN LANSIA
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
lansia posyandu lansia pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
itu sendiri
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan - Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
tidak ada yang mengantar keposyandu tidak dapat datang keposyandu lansia
lansia
5. UKS
- Masih ada sekolah yang belum - Sekolah tidak memiliki guru khusus - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
murid sekolah melakukan pengukuran status gizi murid sekolah pada saat kegiatan
- Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
- Kurang pengetahuan para penjual jajanan - Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
- Masih ada kantin yang menjual jajanan sekolah tentang jajanan sehat dan tidak kantin sehat
yang tidak sehat sehat

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM
Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi
NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN APRIL 2018


NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT
1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan
- Melakukan konseling KB kepada pasien agar
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
jadwal yang ditentukan oleh petugas ulang.

4. GIZI
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
5. IMUNISASI
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
membawa balita keposyandu dan kurangnya tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya
- - Cakupan Ori difteri tahap 1 masih belum - Masyarakat masih belum mengetahui - Melakukan penyuluhan dan sosialisasi kembali
tercapai tentang pentingnya Imunisasi ORI Difteri tentang ORI difteri tahap 1 dan ke-2 kesekolah
dengan mengikut sertakan orang tua murid
4. PROMKES
- Masih ada masyarakat yang belum - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
memahami masalah kesehatan - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
- Menggerakkan masyarakat agar hadir disetiap
kegiatan melalui inovasi
5. KESLING
- Masih ada warga yang BAB dan buang - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
sampah disungai BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
(Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) belum - Masih kurangnya kesadaran pemilik TPM - Melakukan pengawasan setiap TPM
ada sertifikat laek hygiene sanitasi untuk membuat sertifikat - Melakukan pembinaan TPM yang belum
- Masyarakat merasa repot untuk melakukan memiliki sertifikat laek hygiene sanitasi
pengurusan sertifikat laek hygiene - melakukan pengambilan sample untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium
7. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)
1. DBD - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
- Masih ditemukan kasus DBD melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD

2. HIV/AIDS dan Hepatitis - Melakukan promosi kesehatan tentang


- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
ibu hamil belum tercapai pentingnya screening pemeriksaan pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
HIV/AIDS dan hepatitis.
3. TB PARU
- Belum dilakukan penyuluhan TB
diposyandu atau sekolah - Penyuluhan belum dilakukan diposyandu - Melakukan penyuluhan diposyandu dan
- Tidak aktifnya kader TB atau disekolah sekolah.
- Belum aktifnya kader TB untuk ikut
membantu menemukan suspek/terduga TB - melakukan pelatihan kader TB
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB - Ketidak teraturan minum obat
- Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
pelacakan penderita mangkir dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
minum OAT.
- Masyarakat malu dalam memeriksakan diri
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk dan takut mengetahui tentang penyakitnya. - Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
diobati.
4. PTM (Penyakit Tidak Menular) - Penderita Hipertensi dan Diabetes Mellitus
- Cakupan Hipertensi dan Diabetes malas untuk minum obat rutin dan kontrol - Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
Mellitus yang belum tercapai ulang. penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
minum obat.
- Aktifkan lagi posbindu PTM - Sosialisasikan tentang posbindu dimasyarakat
-Aktifkan Posbindu dan bentuk posbindu PTM
lagi (tidak hanya satu posbindu PTM saja).

5. ISPA - Kurangnya pengetahuan petugas kese


- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih hatan dan masyarakat tentang penyakit - Mengadakan pelatihan bagi petugas
rendah ISPA dan Pneumonia kesehatan dan kader.
- Memberikan sosailisasi dan penyuluhan
tentang ISPA dan Pneumonia
22UKM PENGEMBANGAN
1. KESEHATAN JIWA - Stigma yang buruk terhadap pendeita/aib - Pelacakan kasus melalui Pis-Pk
- Masih ada warga yang tidak membawa - Koordinasi dengan Linsek dan terkait untuk
keluarga dengan gangguan jiwa ke melaporkan ke Puskesmas orang dengan
Puskesmas gangguan jiwa yang tidak ditangani

- Tingkat pendidikan yang rendah atau - Memberikan penjelasan tentang perawatan


- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kurang informasi tentang gangguan jiwa pasien dengan gangguan jiwa saat kunjungan
penyebab gangguan jiwa dan cara merawat rumah maupun saat berobat ke Puskesmas.
pasien dengan gangguan jiwa - Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
- Kurang kesadaran keluarga untuk jiwa dimasyarakat.
- Kunjungan penderita gangguan jiwa ke membawa kepuskesmas dengan alasan
Puskesmas masih sangat kurang sibuk atau tidak ada keluhan

2. UKK - Belum memiliki tempat Pos UKK - Merencanakan Pembentukan Pos UKK
- Belum adanya Pos UKK - Tidak memiliki data ruang ASI ditempat - Melakukan pendataan ulang tempat kerja
- Tidak adanya data kerja formal untuk kerja formal formal diwilayah kerja Puskesmas OPI.
ruang ASI

3. PROGRAM INDERA - Screening belum dilakukan diposyandu - Penyuluhan dilakukan oleh promkes tentang
- Belum dilakukan screening dilingkungan lansia screening kesehatan indera di posyandu lansia
masyarakat tentang kesehatan indera
penglihatan dan pendengaran
4. KESEHATAN LANSIA
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
lansia posyandu lansia pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
itu sendiri
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan - Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
tidak ada yang mengantar keposyandu tidak dapat datang keposyandu lansia
lansia
5. UKS
- Masih ada sekolah yang belum - Sekolah tidak memiliki guru khusus - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
murid sekolah melakukan pengukuran status gizi murid sekolah pada saat kegiatan
- Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
- Kurang pengetahuan para penjual jajanan - Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
- Masih ada kantin yang menjual jajanan sekolah tentang jajanan sehat dan tidak kantin sehat
yang tidak sehat sehat

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM
Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi
NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN MEI 2018

NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT


1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan
- Melakukan konseling KB kepada pasien agar
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
jadwal yang ditentukan oleh petugas ulang.

2. GIZI
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
3. IMUNISASI
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
membawa balita keposyandu dan kurangnya tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.serta
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya meningkatkan cakupan ORI difteri diposyandu
- Cakupan ORI Difteri tahap 1 - Masih kurangnya pengetahuan masyarakat - Melakukan penyuluhan dan sosialisasi lagi
tentang pentingnya ORI Difteri tahap 1 dan tentang ORI Difetri tahap ke-2
tahap ke-2
4. PROMKES
- Masih ada masyarakat yang belum - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
memahami masalah kesehatan - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
- Menggerakkan masyarakat agar hadir disetiap
kegiatan melalui inovasi
5. KESLING
- Masih ada warga yang BAB dan buang - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
sampah disungai BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
(Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) belum - Masih kurangnya kesadaran pemilik TPM - Melakukan pengawasan setiap TPM
ada sertifikat laek hygiene sanitasi untuk membuat sertifikat - Melakukan pembinaan TPM yang belum
- Masyarakat merasa repot untuk melakukan memiliki sertifikat laek hygiene sanitasi
pengurusan sertifikat laek hygiene - melakukan pengambilan sample untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium

6. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)


- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
1. DBD melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
- Masih ditemukan kasus DBD nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD

- Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang - Melakukan promosi kesehatan tentang


2. HIV/AIDS dan Hepatitis pentingnya screening pemeriksaan pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada HIV/AIDS dan hepatitis. pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
ibu hamil belum tercapai

3. TB PARU - Penyuluhan belum dilakukan diposyandu - Melakukan penyuluhan diposyandu dan


- Belum dilakukan penyuluhan TB atau disekolah sekolah.
diposyandu atau sekolah - Belum aktifnya kader TB untuk ikut - melakukan pelatihan kader TB
- Tidak aktifnya kader TB membantu menemukan suspek/terduga TB
- Ketidak teraturan minum obat - Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB pelacakan penderita mangkir dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
minum OAT.

- Masyarakat malu dalam memeriksakan diri - Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk dan takut mengetahui tentang penyakitnya. memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru diobati.

4. PTM (Penyakit Tidak Menular) - Penderita Hipertensi dan Diabetes Mellitus - Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
- Cakupan Hipertensi dan Diabetes malas untuk minum obat rutin dan kontrol penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
Mellitus yang belum tercapai ulang. minum obat.
- Aktifkan lagi posbindu PTM - Sosialisasikan tentang posbindu dimasyarakat
-Aktifkan Posbindu dan bentuk posbindu PTM
lagi (tidak hanya satu posbindu PTM saja).

5. ISPA - Kurangnya pengetahuan petugas kese


- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih hatan dan masyarakat tentang penyakit - Mengadakan pelatihan bagi petugas
rendah ISPA dan Pneumonia kesehatan dan kader.
- Memberikan sosailisasi dan penyuluhan
tentang ISPA dan Pneumonia
22UKM PENGEMBANGAN
1. KESEHATAN JIWA - Stigma yang buruk terhadap pendeita/aib - Pelacakan kasus melalui Pis-Pk
- Masih ada warga yang tidak membawa - Koordinasi dengan Linsek dan terkait untuk
keluarga dengan gangguan jiwa ke melaporkan ke Puskesmas orang dengan
Puskesmas gangguan jiwa yang tidak ditangani
- Tingkat pendidikan yang rendah atau - Memberikan penjelasan tentang perawatan
- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kurang informasi tentang gangguan jiwa pasien dengan gangguan jiwa saat kunjungan
penyebab gangguan jiwa dan cara merawat rumah maupun saat berobat ke Puskesmas.
pasien dengan gangguan jiwa - Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
- Kurang kesadaran keluarga untuk jiwa dimasyarakat.
- Kunjungan penderita gangguan jiwa ke membawa kepuskesmas dengan alasan
Puskesmas masih sangat kurang sibuk atau tidak ada keluhan

2. UKK - Belum memiliki tempat Pos UKK - Merencanakan Pembentukan Pos UKK
- Belum adanya Pos UKK - Tidak memiliki data ruang ASI ditempat - Melakukan pendataan ulang tempat kerja
- Tidak adanya data kerja formal untuk kerja formal formal diwilayah kerja Puskesmas OPI.
ruang ASI

3. PROGRAM INDERA - Screening belum dilakukan diposyandu - Penyuluhan dilakukan oleh promkes tentang
- Belum dilakukan screening dilingkungan lansia screening kesehatan indera di posyandu lansia
masyarakat tentang kesehatan indera
penglihatan dan pendengaran

4. KESEHATAN LANSIA
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
lansia pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
posyandu lansia itu sendiri
- Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan tidak dapat datang keposyandu lansia
tidak ada yang mengantar keposyandu
5. UKS lansia
- Masih ada sekolah yang belum - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) - Sekolah tidak memiliki guru khusus kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
murid sekolah UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat sekolah pada saat kegiatan
melakukan pengukuran status gizi murid - Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
- Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
- Masih ada kantin yang menjual jajanan - Kurang pengetahuan para penjual jajanan kantin sehat
yang tidak sehat sekolah tentang jajanan sehat dan tidak
sehat

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM

Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi


NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN JUNI 2018

NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT


1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan
- Melakukan konseling KB kepada pasien agar
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
jadwal yang ditentukan oleh petugas ulang.
2. GIZI
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
3. IMUNISASI
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
membawa balita keposyandu dan kurangnya tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya
- Cakupan ORI Difteri tahap ke-2 masih - Masih kurangnya pengetahuan masyarakat - Melakukan sweeping diposyandu dan sekolah
rendah tentang pentingnya ORI Difteri tahap 2
lanjutan
4. PROMKES
- Masih ada masyarakat yang belum - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
memahami masalah kesehatan
- Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
- Menggerakkan masyarakat agar hadir disetiap
kegiatan melalui inovasi
5. KESLING
- Masih ada warga yang BAB dan buang - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
sampah disungai BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
(Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) belum - Masih kurangnya kesadaran pemilik TPM - Melakukan pengawasan setiap TPM
ada sertifikat laek hygiene sanitasi untuk membuat sertifikat - Melakukan pembinaan TPM yang belum
- Masyarakat merasa repot untuk melakukan memiliki sertifikat laek hygiene sanitasi
pengurusan sertifikat laek hygiene - melakukan pengambilan sample untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium

6. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)


1. DBD - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
- Masih ditemukan kasus DBD melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD

- Melakukan promosi kesehatan tentang


2. HIV/AIDS dan Hepatitis pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
ibu hamil belum tercapai pentingnya screening pemeriksaan
HIV/AIDS dan hepatitis.
3. TB PARU
- Belum dilakukan penyuluhan TB - Melakukan penyuluhan diposyandu dan
diposyandu atau sekolah - Penyuluhan belum dilakukan diposyandu sekolah.
- Tidak aktifnya kader TB atau disekolah - melakukan pelatihan kader TB
- Belum aktifnya kader TB untuk ikut
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB membantu menemukan suspek/terduga TB - Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
- Ketidak teraturan minum obat pelacakan penderita mangkir dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
minum OAT.

- Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera


- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Masyarakat malu dalam memeriksakan diri memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru dan takut mengetahui tentang penyakitnya. diobati.

4. PTM (Penyakit Tidak Menular) - Melakukan kunjungan rumah dan lakukan


- Cakupan Hipertensi dan Diabetes - Penderita Hipertensi dan Diabetes Mellitus penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
Mellitus yang belum tercapai malas untuk minum obat rutin dan kontrol minum obat.
ulang. - Sosialisasikan tentang posbindu dimasyarakat
-Aktifkan Posbindu dan bentuk posbindu PTM
- Aktifkan lagi posbindu PTM lagi (tidak hanya satu posbindu PTM saja).

5. ISPA
- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih - Mengadakan pelatihan bagi petugas
rendah - Kurangnya pengetahuan petugas kese kesehatan dan kader.
hatan dan masyarakat tentang penyakit - Memberikan sosailisasi dan penyuluhan
ISPA dan Pneumonia tentang ISPA dan Pneumonia

22UKM PENGEMBANGAN
1. KESEHATAN JIWA - Stigma yang buruk terhadap pendeita/aib - Pelacakan kasus melalui Pis-Pk
- Masih ada warga yang tidak membawa - Koordinasi dengan Linsek dan terkait untuk
keluarga dengan gangguan jiwa ke melaporkan ke Puskesmas orang dengan
Puskesmas gangguan jiwa yang tidak ditangani
- Memberikan penjelasan tentang perawatan
- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang - Tingkat pendidikan yang rendah atau pasien dengan gangguan jiwa saat kunjungan
penyebab gangguan jiwa dan cara merawat kurang informasi tentang gangguan jiwa rumah maupun saat berobat ke Puskesmas.
pasien dengan gangguan jiwa - Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
jiwa dimasyarakat.
- Kunjungan penderita gangguan jiwa ke - Kurang kesadaran keluarga untuk
Puskesmas masih sangat kurang membawa kepuskesmas dengan alasan
sibuk atau tidak ada keluhan

2. UKK - Merencanakan Pembentukan Pos UKK


- Belum adanya Pos UKK - Belum memiliki tempat Pos UKK - Melakukan pendataan ulang tempat kerja
- Tidak adanya data kerja formal untuk - Tidak memiliki data ruang ASI ditempat formal diwilayah kerja Puskesmas OPI.
ruang ASI kerja formal

3. PROGRAM INDERA - Penyuluhan dilakukan oleh promkes tentang


- Belum dilakukan screening dilingkungan - Screening belum dilakukan diposyandu screening kesehatan indera di posyandu lansia
masyarakat tentang kesehatan indera lansia
penglihatan dan pendengaran

4. KESEHATAN LANSIA
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
lansia - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
posyandu lansia
itu sendiri
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan - Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
tidak ada yang mengantar keposyandu tidak dapat datang keposyandu lansia
lansia
5. UKS
- Masih ada sekolah yang belum - Sekolah tidak memiliki guru khusus - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
murid sekolah melakukan pengukuran status gizi murid sekolah pada saat kegiatan
- Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
- Kurang pengetahuan para penjual jajanan - Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
- Masih ada kantin yang menjual jajanan sekolah tentang jajanan sehat dan tidak kantin sehat
yang tidak sehat sehat

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM

Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi


NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN JULI 2018

NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT


1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan
- Melakukan konseling KB kepada pasien agar
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
jadwal yang ditentukan oleh petugas ulang.
2. GIZI
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
3. IMUNISASI
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
membawa balita keposyandu dan kurangnya tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya
- Cakupan Imunisasi MR yang masih rendah - Masih banyak orang tua/wali murid yang - Melakukan kampanye MR dan sosialisasi
belum yakin anaknya diimunisasi MR disekolah-sekolah
4. PROMKES
- Masih ada masyarakat yang belum - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
memahami masalah kesehatan - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
- Menggerakkan masyarakat agar hadir disetiap
kegiatan melalui inovasi

5. KESLING
- Masih ada warga yang BAB dan buang - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
sampah disungai BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
(Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) belum - Masih kurangnya kesadaran pemilik TPM - Melakukan pengawasan setiap TPM
ada sertifikat laek hygiene sanitasi untuk membuat sertifikat - Melakukan pembinaan TPM yang belum
- Masyarakat merasa repot untuk melakukan memiliki sertifikat laek hygiene sanitasi
pengurusan sertifikat laek hygiene - melakukan pengambilan sample untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium

6. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)


1. DBD - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
- Masih ditemukan kasus DBD melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD

- Melakukan promosi kesehatan tentang


2. HIV/AIDS dan Hepatitis pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
ibu hamil belum tercapai pentingnya screening pemeriksaan
HIV/AIDS dan hepatitis.
3. TB PARU
- Belum dilakukan penyuluhan TB - Melakukan penyuluhan diposyandu dan
diposyandu atau sekolah - Penyuluhan belum dilakukan diposyandu sekolah.
- Tidak aktifnya kader TB atau disekolah - melakukan pelatihan kader TB
- Belum aktifnya kader TB untuk ikut
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB membantu menemukan suspek/terduga TB - Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
- Ketidak teraturan minum obat pelacakan penderita mangkir dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
minum OAT.

- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru - Masyarakat malu dalam memeriksakan diri memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
dan takut mengetahui tentang penyakitnya.
diobati.
4. PTM (Penyakit Tidak Menular)
- Cakupan Hipertensi dan Diabetes - Penderita Hipertensi dan Diabetes Mellitus - Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
Mellitus yang belum tercapai malas untuk minum obat rutin dan kontrol penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
ulang. minum obat.
- Sosialisasikan tentang posbindu dimasyarakat
- Aktifkan lagi posbindu PTM -Aktifkan Posbindu dan bentuk posbindu PTM
lagi (tidak hanya satu posbindu PTM saja).
5. ISPA
- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih - Kurangnya pengetahuan petugas kese - Mengadakan pelatihan bagi petugas
rendah hatan dan masyarakat tentang penyakit kesehatan dan kader.
ISPA dan Pneumonia - Memberikan sosailisasi dan penyuluhan
tentang ISPA dan Pneumonia

22UKM PENGEMBANGAN
1. KESEHATAN JIWA - Stigma yang buruk terhadap pendeita/aib - Pelacakan kasus melalui Pis-Pk
- Masih ada warga yang tidak membawa - Koordinasi dengan Linsek dan terkait untuk
keluarga dengan gangguan jiwa ke melaporkan ke Puskesmas orang dengan
Puskesmas gangguan jiwa yang tidak ditangani

- Tingkat pendidikan yang rendah atau - Memberikan penjelasan tentang perawatan


- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kurang informasi tentang gangguan jiwa pasien dengan gangguan jiwa saat kunjungan
penyebab gangguan jiwa dan cara merawat rumah maupun saat berobat ke Puskesmas.
pasien dengan gangguan jiwa - Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
jiwa dimasyarakat.
- Kunjungan penderita gangguan jiwa ke - Kurang kesadaran keluarga untuk
Puskesmas masih sangat kurang membawa kepuskesmas dengan alasan
sibuk atau tidak ada keluhan

2. UKK - Merencanakan Pembentukan Pos UKK


- Belum adanya Pos UKK - Belum memiliki tempat Pos UKK - Melakukan pendataan ulang tempat kerja
- Tidak adanya data kerja formal untuk - Tidak memiliki data ruang ASI ditempat formal diwilayah kerja Puskesmas OPI.
ruang ASI kerja formal

3. PROGRAM INDERA - Penyuluhan dilakukan oleh promkes tentang


- Belum dilakukan screening dilingkungan - Screening belum dilakukan diposyandu screening kesehatan indera di posyandu lansia
masyarakat tentang kesehatan indera lansia
penglihatan dan pendengaran

4. KESEHATAN LANSIA
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
lansia - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
posyandu lansia itu sendiri
- Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan tidak dapat datang keposyandu lansia
tidak ada yang mengantar keposyandu
5. UKS lansia
- Masih ada sekolah yang belum - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
murid sekolah - Sekolah tidak memiliki guru khusus sekolah pada saat kegiatan
UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat - Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
melakukan pengukuran status gizi murid - Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
- Masih ada kantin yang menjual jajanan kantin sehat
yang tidak sehat - Kurang pengetahuan para penjual jajanan
sekolah tentang jajanan sehat dan tidak
sehat

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM

Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi


NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN AGUSTUS 2018

NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT


1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan
- Melakukan konseling KB kepada pasien agar
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
jadwal yang ditentukan oleh petugas ulang.
2. GIZI
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
3. IMUNISASI
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang -Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
membawa balita keposyandu dan kurangnya tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya
- cakupan imunisasi MR masih rendah - Masih adanya orang tua/wali murid yang - Memberikan sosialisasi tentang MR disekolah
takut akan efek imunisasi MR

4. PROMKES
- Masih ada masyarakat yang belum - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
memahami masalah kesehatan - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
- Menggerakkan masyarakat agar hadir disetiap
kegiatan melalui inovasi
5. KESLING
- Masih ada warga yang BAB dan buang - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
sampah disungai BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
(Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) belum - Masih kurangnya kesadaran pemilik TPM - Melakukan pengawasan setiap TPM
ada sertifikat laek hygiene sanitasi untuk membuat sertifikat - Melakukan pembinaan TPM yang belum
- Masyarakat merasa repot untuk melakukan memiliki sertifikat laek hygiene sanitasi
pengurusan sertifikat laek hygiene - melakukan pengambilan sample untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium

6. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)


1. DBD - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
- Masih ditemukan kasus DBD melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD

- Melakukan promosi kesehatan tentang


2. HIV/AIDS dan Hepatitis pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
ibu hamil belum tercapai pentingnya screening pemeriksaan
HIV/AIDS dan hepatitis.
3. TB PARU
- Belum dilakukan penyuluhan TB - Melakukan penyuluhan diposyandu dan
diposyandu atau sekolah - Penyuluhan belum dilakukan diposyandu sekolah.
- Tidak aktifnya kader TB atau disekolah - melakukan pelatihan kader TB
- Belum aktifnya kader TB untuk ikut
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB membantu menemukan suspek/terduga TB - Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
- Ketidak teraturan minum obat pelacakan penderita mangkir dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
minum OAT.

- Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera


- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Masyarakat malu dalam memeriksakan diri memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru
dan takut mengetahui tentang penyakitnya. diobati.
4. PTM (Penyakit Tidak Menular)
- Cakupan Hipertensi dan Diabetes - Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
Mellitus yang belum tercapai - Penderita Hipertensi dan Diabetes Mellitus penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
malas untuk minum obat rutin dan kontrol minum obat.
ulang. - Sosialisasikan tentang posbindu dimasyarakat
-Aktifkan Posbindu dan bentuk posbindu PTM
- Aktifkan lagi posbindu PTM lagi (tidak hanya satu posbindu PTM saja).
5. ISPA
- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih
rendah - Melakukan kunjungan rumah (Sweeping)
- Kurangnya pengetahuan petugas kese penderita ISPA dan Pneunomia
hatan dan masyarakat tentang penyakit - Melakukan pendataan keklini swasta dan DPM
ISPA dan Pneumonia atau BPS yang ada diwilayah kerja Puskesmas
OPI
22UKM PENGEMBANGAN
1. KESEHATAN JIWA - Stigma yang buruk terhadap pendeita/aib - Pelacakan kasus melalui Pis-Pk
- Masih ada warga yang tidak membawa - Koordinasi dengan Linsek dan terkait untuk
keluarga dengan gangguan jiwa ke melaporkan ke Puskesmas orang dengan
Puskesmas gangguan jiwa yang tidak ditangani

- Tingkat pendidikan yang rendah atau - Memberikan penjelasan tentang perawatan


- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kurang informasi tentang gangguan jiwa pasien dengan gangguan jiwa saat kunjungan
penyebab gangguan jiwa dan cara merawat
pasien dengan gangguan jiwa rumah maupun saat berobat ke Puskesmas.
- Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
- Kunjungan penderita gangguan jiwa ke - Kurang kesadaran keluarga untuk jiwa dimasyarakat.
Puskesmas masih sangat kurang membawa kepuskesmas dengan alasan
sibuk atau tidak ada keluhan

2. UKK
- Belum adanya Pos UKK - Belum memiliki tempat Pos UKK - Merencanakan Pembentukan Pos UKK
- Tidak adanya data kerja formal untuk - Tidak memiliki data ruang ASI ditempat - Melakukan pendataan ulang tempat kerja
ruang ASI kerja formal formal diwilayah kerja Puskesmas OPI.

3. PROGRAM INDERA
- Belum dilakukan screening dilingkungan - Screening belum dilakukan diposyandu - Penyuluhan dilakukan oleh promkes tentang
masyarakat tentang kesehatan indera lansia screening kesehatan indera di posyandu lansia
penglihatan dan pendengaran

4. KESEHATAN LANSIA
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu
lansia - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
posyandu lansia pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
itu sendiri
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan - Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
tidak ada yang mengantar keposyandu tidak dapat datang keposyandu lansia
lansia
5. UKS
- Masih ada sekolah yang belum - Sekolah tidak memiliki guru khusus
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
murid sekolah melakukan pengukuran status gizi murid kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
sekolah pada saat kegiatan
- Kurang pengetahuan para penjual jajanan - Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
- Masih ada kantin yang menjual jajanan sekolah tentang jajanan sehat dan tidak - Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
yang tidak sehat sehat kantin sehat

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM

Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi


NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN SEPTEMBER 2018

NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT


1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan - Melakukan kerjasama dengan BPS,DPM/Klinik
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang - Melakukan konseling KB kepada pasien agar
jadwal yang ditentukan oleh petugas pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
ulang.
2. GIZI
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
3. IMUNISASI
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
membawa balita keposyandu dan kurangnya tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya
- cakupan imunisasi MR masih rendah - Masih adanya orang tua/wali murid yang - Memberikan sosialisasi tentang MR disekolah
takut akan efek imunisasi MR - Mengajak para orang tua/wali murid untuk ikut
serta mendengarkan sosialisasi disekolah
4. PROMKES
- Masih ada masyarakat yang belum - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
memahami masalah kesehatan - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
- Menggerakkan masyarakat agar hadir disetiap
kegiatan melalui inovasi
5. KESLING
- Masih ada warga yang BAB dan buang - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
sampah disungai BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
(Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) belum - Masih kurangnya kesadaran pemilik TPM - Melakukan pengawasan setiap TPM
ada sertifikat laek hygiene sanitasi untuk membuat sertifikat - Melakukan pembinaan TPM yang belum
- Masyarakat merasa repot untuk melakukan memiliki sertifikat laek hygiene sanitasi
pengurusan sertifikat laek hygiene - melakukan pengambilan sample untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium

6. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)


1. DBD - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
- Masih ditemukan kasus DBD melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD

2. HIV/AIDS dan Hepatitis - Melakukan promosi kesehatan tentang


- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
ibu hamil belum tercapai pentingnya screening pemeriksaan pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
HIV/AIDS dan hepatitis.
3. TB PARU
- Belum dilakukan penyuluhan TB
diposyandu atau sekolah - Penyuluhan belum dilakukan diposyandu - Melakukan penyuluhan diposyandu dan
- Tidak aktifnya kader TB atau disekolah sekolah.
- Belum aktifnya kader TB untuk ikut - melakukan pelatihan kader TB
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB membantu menemukan suspek/terduga TB
- Ketidak teraturan minum obat - Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
pelacakan penderita mangkir dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
minum OAT.

- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Masyarakat malu dalam memeriksakan diri - Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru dan takut mengetahui tentang penyakitnya. memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
diobati.
4. PTM (Penyakit Tidak Menular)
- Cakupan Hipertensi dan Diabetes - Penderita Hipertensi dan Diabetes Mellitus - Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
Mellitus yang belum tercapai malas untuk minum obat rutin dan kontrol penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
ulang. minum obat.
- Sosialisasikan tentang posbindu dimasyarakat
- Aktifkan lagi posbindu PTM -Aktifkan Posbindu dan bentuk posbindu PTM
5. ISPA lagi (tidak hanya satu posbindu PTM saja).
- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih
rendah - Kurangnya pengetahuan petugas kese - Melakukan kunjungan rumah (Sweeping)
hatan dan masyarakat tentang penyakit penderita ISPA dan Pneunomia
ISPA dan Pneumonia - Melakukan pendataan keklini swasta dan DPM
atau BPS yang ada diwilayah kerja Puskesmas
OPI
22UKM PENGEMBANGAN
1. KESEHATAN JIWA - Stigma yang buruk terhadap pendeita/aib - Pelacakan kasus melalui Pis-Pk
- Masih ada warga yang tidak membawa - Koordinasi dengan Linsek dan terkait untuk
keluarga dengan gangguan jiwa ke melaporkan ke Puskesmas orang dengan
Puskesmas gangguan jiwa yang tidak ditangani

- Tingkat pendidikan yang rendah atau - Memberikan penjelasan tentang perawatan


- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kurang informasi tentang gangguan jiwa pasien dengan gangguan jiwa saat kunjungan
penyebab gangguan jiwa dan cara merawat rumah maupun saat berobat ke Puskesmas.
pasien dengan gangguan jiwa - Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
jiwa dimasyarakat.
- Kunjungan penderita gangguan jiwa ke - Kurang kesadaran keluarga untuk
Puskesmas masih sangat kurang membawa kepuskesmas dengan alasan
sibuk atau tidak ada keluhan

2. UKK - Merencanakan Pembentukan Pos UKK


- Belum adanya Pos UKK - Belum memiliki tempat Pos UKK - Melakukan pendataan ulang tempat kerja
- Tidak adanya data kerja formal untuk - Tidak memiliki data ruang ASI ditempat formal diwilayah kerja Puskesmas OPI.
ruang ASI kerja formal

3. PROGRAM INDERA - Penyuluhan dilakukan oleh promkes tentang


- Belum dilakukan screening dilingkungan - Screening belum dilakukan diposyandu screening kesehatan indera di posyandu lansia
masyarakat tentang kesehatan indera lansia
penglihatan dan pendengaran

4. KESEHATAN LANSIA
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
lansia - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
posyandu lansia itu sendiri
- Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan tidak dapat datang keposyandu lansia
tidak ada yang mengantar keposyandu
5. UKS lansia
- Masih ada sekolah yang belum - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
murid sekolah - Sekolah tidak memiliki guru khusus sekolah pada saat kegiatan
UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat - Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
melakukan pengukuran status gizi murid - Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
- Masih ada kantin yang menjual jajanan kantin sehat
yang tidak sehat - Kurang pengetahuan para penjual jajanan
sekolah tentang jajanan sehat dan tidak
sehat

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM

Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi


NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN OKTOBER 2018

NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT


1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan - Melakukan kerjasama dengan
Pustu,BPS,DPM/Klinik yang ada diwilayah kerja
Puskesmas
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang - Melakukan konseling KB kepada pasien agar
jadwal yang ditentukan oleh petugas pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
ulang.
- Melakukan kunjungan PUS yang DO untuk
memberikan penyuluhan tentang KB
2. GIZI
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
- Melakukan kunjungan rumah ibu bersalin
untuk memberikan motivasi agar memberikan
asi ekslusif.
3. IMUNISASI
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
membawa balita keposyandu dan kurangnya tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya
- cakupan imunisasi MR masih rendah - Masih adanya orang tua/wali murid yang - Memberikan sosialisasi tentang MR disekolah
takut akan efek imunisasi MR - Mengajak para orang tua/wali murid untuk ikut
serta mendengarkan sosialisasi disekolah
- Meningkatkan pelayanan imunisasi dengan
membuka layanan imunisasi MR setiap hari
dipuskesmas.

4. PROMKES
- Masih ada masyarakat yang belum - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
memahami masalah kesehatan - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
- Menggerakkan masyarakat agar hadir disetiap
kegiatan melalui inovasi
5. KESLING
- Masih ada warga yang BAB dan buang - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
sampah disungai BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
(Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) belum - Masih kurangnya kesadaran pemilik TPM - Melakukan pengawasan setiap TPM
ada sertifikat laek hygiene sanitasi untuk membuat sertifikat - Melakukan pembinaan TPM yang belum
- Masyarakat merasa repot untuk melakukan memiliki sertifikat laek hygiene sanitasi
pengurusan sertifikat laek hygiene - melakukan pengambilan sample untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium
6. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)
1. DBD - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
- Masih ditemukan kasus DBD melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD
- Menerapkan 1 rumah 1 jumantik dalam
kegiatan 3 M plus dalam rangka kegiatan inovasi
Puskesmas yaitu PAKAM NIAN ( Payo kito ajak
masyarakat niadoke nyamuk )
2. HIV/AIDS dan Hepatitis
- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang - Melakukan promosi kesehatan tentang
ibu hamil belum tercapai pentingnya screening pemeriksaan pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
HIV/AIDS dan hepatitis. pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
- Melakukan kerjasama dengan
Pustu,BPS,DPM/Klinik untuk menjaring ibu hamil
dalam deteksi dini HIV/HBsag.
3. TB PARU - Penyuluhan belum dilakukan diposyandu - Melakukan penyuluhan aktif diposyandu dan
- Belum dilakukan penyuluhan TB atau disekolah sekolah.
diposyandu atau sekolah - Belum aktifnya kader TB untuk ikut - Melakukan pelatihan kader TB
- Tidak aktifnya kader TB membantu menemukan suspek/terduga TB - Melakukan kunjungan rumah dalam menjaring
suspek/terduga TB dalam kegiatan Kontak
serumah TB dan Gerakan Ketuk Pintu TB
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB - Ketidak teraturan minum obat - Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
pelacakan penderita mangkir dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
minum OAT.
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Masyarakat malu dalam memeriksakan diri - Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru dan takut mengetahui tentang penyakitnya. memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
diobati.
4. PTM (Penyakit Tidak Menular)
- Cakupan Hipertensi dan Diabetes - Penderita Hipertensi dan Diabetes Mellitus - Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
Mellitus yang belum tercapai malas untuk minum obat rutin dan kontrol penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
ulang. minum obat.
- Sosialisasikan tentang posbindu dimasyarakat
- Aktifkan lagi posbindu PTM di 2 kelurahan -Aktifkan Posbindu di 2 kelurahan yaitu
Posbindu 15 ulu dan Posbindu Tuan kentang.
5. ISPA
- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih - Kurangnya pengetahuan petugas kese - Melakukan kunjungan rumah (Sweeping)
rendah hatan dan masyarakat tentang penyakit
ISPA dan Pneumonia penderita ISPA dan Pneunomia
- Libatkan BPS,DPS/Klinik dalam menjaring
pasien Ispa/Pneumonia - Melakukan pendataan keklini swasta dan DPM
atau BPS yang ada diwilayah kerja Puskesmas
OPI
22UKM PENGEMBANGAN
1. KESEHATAN JIWA - Stigma yang buruk terhadap pendeita/aib - Pelacakan kasus melalui Pis-Pk
- Masih ada warga yang tidak membawa - Koordinasi dengan Linsek dan terkait untuk
keluarga dengan gangguan jiwa ke melaporkan ke Puskesmas orang dengan
Puskesmas gangguan jiwa yang tidak ditangani

- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang - Tingkat pendidikan yang rendah atau - Memberikan penjelasan tentang perawatan
penyebab gangguan jiwa dan cara merawat kurang informasi tentang gangguan jiwa pasien dengan gangguan jiwa saat kunjungan
pasien dengan gangguan jiwa rumah maupun saat berobat ke Puskesmas.
- Kunjungan penderita gangguan jiwa ke - Kurang kesadaran keluarga untuk - Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
Puskesmas masih sangat kurang membawa kepuskesmas dengan alasan jiwa dimasyarakat.
sibuk atau tidak ada keluhan
2. UKK - Pos UKK yang baru mulai dibentuk - Pembentukan Pos UKK di 2 keluarahan yaitu
- Pembentukan Pos UKK di 2 kelurahan - Tidak memiliki data ruang ASI ditempat Pos UKK 15 Ulu dan Pos UKK tuan kentang
- Tidak adanya data kerja formal untuk kerja formal - Melakukan pendataan ulang tempat kerja
ruang ASI formal diwilayah kerja Puskesmas OPI.

3. PROGRAM INDERA - Screening belum dilakukan diposyandu - Penyuluhan dilakukan oleh promkes tentang
- Belum dilakukan screening dilingkungan
masyarakat tentang kesehatan indera lansia screening kesehatan indera di posyandu lansia
penglihatan dan pendengaran - Melakukan screening indera penglihatan dan
pendengaran baik dipuskesmas atau
4. KESEHATAN LANSIA diposyandu
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat
lansia posyandu lansia - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
tidak ada yang mengantar keposyandu itu sendiri
lansia - Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
5. UKS tidak dapat datang keposyandu lansia
- Masih ada sekolah yang belum - Sekolah tidak memiliki guru khusus
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat
murid sekolah melakukan pengukuran status gizi murid - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
- Masih ada kantin yang menjual jajanan - Kurang pengetahuan para penjual jajanan sekolah pada saat kegiatan
yang tidak sehat sekolah tentang jajanan sehat dan tidak - Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
sehat - Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
kantin sehat
Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM

drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi


NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN NOVEMBER 2018


NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT
1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan - Melakukan kerjasama dengan
Pustu,BPS,DPM/Klinik yang ada diwilayah kerja
Puskesmas
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang - Melakukan konseling KB kepada pasien agar
jadwal yang ditentukan oleh petugas pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
ulang.
- Melakukan kunjungan PUS yang DO untuk
memberikan penyuluhan tentang KB
2. GIZI
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
- Melakukan kunjungan rumah ibu bersalin
untuk memberikan motivasi agar memberikan
asi ekslusif.
3. IMUNISASI
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
membawa balita keposyandu dan kurangnya tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya
- cakupan imunisasi MR masih rendah - Masih adanya orang tua/wali murid yang - Memberikan sosialisasi tentang MR disekolah
takut akan efek imunisasi MR - Mengajak para orang tua/wali murid untuk ikut
serta mendengarkan sosialisasi disekolah
- Meningkatkan pelayanan imunisasi dengan
membuka layanan imunisasi MR setiap hari
dipuskesmas.
4. PROMKES
- Masih ada masyarakat yang belum - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
memahami masalah kesehatan - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
- Menggerakkan masyarakat agar hadir disetiap
kegiatan melalui inovasi
5. KESLING
- Masih ada warga yang BAB dan buang - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
sampah disungai BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
(Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) belum - Masih kurangnya kesadaran pemilik TPM - Melakukan pengawasan setiap TPM
ada sertifikat laek hygiene sanitasi untuk membuat sertifikat - Melakukan pembinaan TPM yang belum
- Masyarakat merasa repot untuk melakukan memiliki sertifikat laek hygiene sanitasi
pengurusan sertifikat laek hygiene - melakukan pengambilan sample untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium

6. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)


- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
1. DBD melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
- Masih ditemukan kasus DBD nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD
- Menerapkan 1 rumah 1 jumantik dalam
kegiatan 3 M plus dalam rangka kegiatan inovasi
Puskesmas yaitu PAKAM NIAN ( Payo kito ajak
masyarakat niadoke nyamuk )

2. HIV/AIDS dan Hepatitis - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang - Melakukan promosi kesehatan tentang
- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada pentingnya screening pemeriksaan pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
ibu hamil belum tercapai HIV/AIDS dan hepatitis. pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
- Melakukan kerjasama dengan
Pustu,BPS,DPM/Klinik untuk menjaring ibu hamil
dalam deteksi dini HIV/HBsag.

- Penyuluhan belum dilakukan diposyandu - Melakukan penyuluhan aktif diposyandu dan


atau disekolah
3. TB PARU - Belum aktifnya kader TB untuk ikut sekolah.
- Belum dilakukan penyuluhan TB membantu menemukan suspek/terduga TB - Melakukan pelatihan kader TB
diposyandu atau sekolah - Melakukan kunjungan rumah dalam menjaring
- Tidak aktifnya kader TB suspek/terduga TB dalam kegiatan Kontak
- Ketidak teraturan minum obat serumah TB dan Gerakan Ketuk Pintu TB
- Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB pelacakan penderita mangkir dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
- Masyarakat malu dalam memeriksakan diri minum OAT.
dan takut mengetahui tentang penyakitnya. - Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru diobati.
- Penderita Hipertensi dan Diabetes Mellitus
4. PTM (Penyakit Tidak Menular) malas untuk minum obat rutin dan kontrol - Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
- Cakupan Hipertensi dan Diabetes ulang. penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
Mellitus yang belum tercapai minum obat.
- Aktifkan lagi posbindu PTM - Sosialisasikan tentang posbindu dimasyarakat
-Aktifkan Posbindu dan bentuk posbindu PTM
lagi (tidak hanya satu posbindu PTM saja).
5. ISPA - Kurangnya pengetahuan petugas kese
- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih hatan dan masyarakat tentang penyakit - Melakukan kunjungan rumah (Sweeping)
rendah ISPA dan Pneumonia penderita ISPA dan Pneunomia
- Libatkan BPS,DPS/Klinik dalam menjaring
pasien Ispa/Pneumonia
- Melakukan pendataan keklini swasta dan DPM
atau BPS yang ada diwilayah kerja Puskesmas
OPI
22UKM PENGEMBANGAN
1. KESEHATAN JIWA - Stigma yang buruk terhadap pendeita/aib - Pelacakan kasus melalui Pis-Pk
- Masih ada warga yang tidak membawa - Koordinasi dengan Linsek dan terkait untuk
keluarga dengan gangguan jiwa ke melaporkan ke Puskesmas orang dengan
Puskesmas gangguan jiwa yang tidak ditangani
- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang - Tingkat pendidikan yang rendah atau - Memberikan penjelasan tentang perawatan
penyebab gangguan jiwa dan cara merawat kurang informasi tentang gangguan jiwa pasien dengan gangguan jiwa saat kunjungan
pasien dengan gangguan jiwa rumah maupun saat berobat ke Puskesmas.
- Kunjungan penderita gangguan jiwa ke - Kurang kesadaran keluarga untuk - Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
Puskesmas masih sangat kurang membawa kepuskesmas dengan alasan jiwa dimasyarakat.
sibuk atau tidak ada keluhan
2. UKK
- Belum adanya Pos UKK - Belum memiliki tempat Pos UKK - Merencanakan Pembentukan Pos UKK
- Tidak adanya data kerja formal untuk - Tidak memiliki data ruang ASI ditempat - Melakukan pendataan ulang tempat kerja
ruang ASI kerja formal formal diwilayah kerja Puskesmas OPI.
3. PROGRAM INDERA
- Belum dilakukan screening dilingkungan - Screening belum dilakukan diposyandu - Penyuluhan dilakukan oleh promkes tentang
masyarakat tentang kesehatan indera lansia screening kesehatan indera di posyandu lansia
penglihatan dan pendengaran - Melakukan screening indera penglihatan dan
pendengaran baik dipuskesmas atau
diposyandu
4. KESEHATAN LANSIA
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
lansia posyandu lansia pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
itu sendiri
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan - Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
tidak ada yang mengantar keposyandu tidak dapat datang keposyandu lansia
lansia
5. UKS
- Masih ada sekolah yang belum - Sekolah tidak memiliki guru khusus - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
murid sekolah melakukan pengukuran status gizi murid sekolah pada saat kegiatan
- Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
- Masih ada kantin yang menjual jajanan - Kurang pengetahuan para penjual jajanan - Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
yang tidak sehat sekolah tentang jajanan sehat dan tidak kantin sehat
sehat

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM

Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi


NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN DESEMBER 2018

NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT


1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan - Melakukan kerjasama dengan
Pustu,BPS,DPM/Klinik yang ada diwilayah kerja
Puskesmas
- Melakukan konseling KB kepada pasien agar
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
jadwal yang ditentukan oleh petugas ulang.
- Melakukan kunjungan PUS yang DO untuk
memberikan penyuluhan tentang KB
2. GIZI
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
- Melakukan kunjungan rumah ibu bersalin
untuk memberikan motivasi agar memberikan
asi ekslusif.
3. IMUNISASI
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
membawa balita keposyandu dan kurangnya tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya
- cakupan imunisasi MR masih rendah - Masih adanya orang tua/wali murid yang - Memberikan sosialisasi tentang MR disekolah
takut akan efek imunisasi MR - Mengajak para orang tua/wali murid untuk ikut
serta mendengarkan sosialisasi disekolah
- Meningkatkan pelayanan imunisasi dengan
membuka layanan imunisasi MR setiap hari
dipuskesmas.
4. PROMKES
- Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
- Masih ada masyarakat yang belum - Pendidikan yang masih rendah terkait disetiap wilayah
memahami masalah kesehatan - Perilaku yang sudah terbiasa - Menggerakkan kegiatan gotong royong
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk dilingkungan (sesuai program Walikota
melakukan hidup sehat palembang)
- Menggerakkan masyarakat agar hadir disetiap
kegiatan melalui inovasi
5. KESLING
- Masih ada warga yang BAB dan buang - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
sampah disungai BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
(Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) belum - Masih kurangnya kesadaran pemilik TPM - Melakukan pengawasan setiap TPM
ada sertifikat laek hygiene sanitasi untuk membuat sertifikat - Melakukan pembinaan TPM yang belum
- Masyarakat merasa repot untuk melakukan memiliki sertifikat laek hygiene sanitasi
pengurusan sertifikat laek hygiene - melakukan pengambilan sample untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium

6. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)


1. DBD - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
- Masih ditemukan kasus DBD melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD
- Menerapkan 1 rumah 1 jumantik dalam
kegiatan 3 M plus dalam rangka kegiatan inovasi
Puskesmas yaitu PAKAM NIAN ( Payo kito ajak
masyarakat niadoke nyamuk )

2. HIV/AIDS dan Hepatitis - Melakukan promosi kesehatan tentang


- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
ibu hamil belum tercapai pentingnya screening pemeriksaan pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
HIV/AIDS dan hepatitis. - Melakukan kerjasama dengan
Pustu,BPS,DPM/Klinik untuk menjaring ibu hamil
dalam deteksi dini HIV/HBsag.

- Melakukan penyuluhan aktif diposyandu dan


3. TB PARU - Penyuluhan belum dilakukan diposyandu sekolah.
- Belum dilakukan penyuluhan TB atau disekolah - Melakukan pelatihan kader TB
diposyandu atau sekolah - Belum aktifnya kader TB untuk ikut - Melakukan kunjungan rumah dalam menjaring
membantu menemukan suspek/terduga TB suspek/terduga TB dalam kegiatan Kontak
- Tidak aktifnya kader TB serumah TB dan Gerakan Ketuk Pintu TB
- Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
- Ketidak teraturan minum obat pelacakan penderita mangkir dan lakukan
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
minum OAT.
- Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera
- Masyarakat malu dalam memeriksakan diri memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk dan takut mengetahui tentang penyakitnya. diobati.
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru
- Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
4. PTM (Penyakit Tidak Menular) - Penderita Hipertensi dan Diabetes Mellitus penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
- Cakupan Hipertensi dan Diabetes malas untuk minum obat rutin dan kontrol minum obat.
Mellitus yang belum tercapai ulang. - Sosialisasikan tentang posbindu dimasyarakat
-Aktifkan Posbindu PTM di 2 kelurahan 15 ulu
- Aktifkan lagi posbindu PTM dan tuan kentang
- Melakukan kegiatan UBM kesekolah-sekolah
- Tingkatkan lagi kegiatan UBM kesekolah- yang ada diwilayah kerja Puskesmas
- Cakupan Prevalensi Merokok yang masih sekolah
rendah
- Melakukan kunjungan rumah (Sweeping)
5. ISPA - Kurangnya pengetahuan petugas kese penderita ISPA dan Pneunomia
- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih hatan dan masyarakat tentang penyakit
rendah ISPA dan Pneumonia - Melakukan pendataan keklini swasta dan DPM
- Libatkan BPS,DPS/Klinik dalam menjaring atau BPS yang ada diwilayah kerja Puskesmas
pasien Ispa/Pneumonia OPI

22UKM PENGEMBANGAN
1. KESEHATAN JIWA - Stigma yang buruk terhadap pendeita/aib - Pelacakan kasus melalui Pis-Pk
- Masih ada warga yang tidak membawa - Koordinasi dengan Linsek dan terkait untuk
keluarga dengan gangguan jiwa ke melaporkan ke Puskesmas orang dengan
Puskesmas gangguan jiwa yang tidak ditangani

- Kurangnya pengetahuan keluarga tentang - Tingkat pendidikan yang rendah atau - Memberikan penjelasan tentang perawatan
penyebab gangguan jiwa dan cara merawat kurang informasi tentang gangguan jiwa pasien dengan gangguan jiwa saat kunjungan
pasien dengan gangguan jiwa rumah maupun saat berobat ke Puskesmas.
- Kunjungan penderita gangguan jiwa ke - Kurang kesadaran keluarga untuk - Memberikan penyuluhan tentang kesehatan
Puskesmas masih sangat kurang membawa kepuskesmas dengan alasan jiwa dimasyarakat.
sibuk atau tidak ada keluhan
2. UKK
- Belum adanya Pos UKK - Pembentukan Pos UKK di 2 kelurahan - Pembentukan Pos UKK dilaksanakan
- Tidak adanya data kerja formal untuk yaitu kel 15 ulu dan kel tuan kentang - Melakukan pendataan ulang tempat kerja
ruang ASI - Tidak memiliki data ruang ASI ditempat formal diwilayah kerja Puskesmas OPI.
kerja formal
3. PROGRAM INDERA
- Belum dilakukan screening dilingkungan - Screening belum dilakukan diposyandu - Penyuluhan dilakukan oleh promkes tentang
masyarakat tentang kesehatan indera lansia screening kesehatan indera di posyandu lansia
penglihatan dan pendengaran - Melakukan screening indera penglihatan dan
pendengaran baik dipuskesmas atau
diposyandu
4. KESEHATAN LANSIA
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
lansia - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
posyandu lansia itu sendiri
- Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan tidak dapat datang keposyandu lansia
tidak ada yang mengantar keposyandu
5. UKS lansia - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
- Masih ada sekolah yang belum - Sekolah tidak memiliki guru khusus kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat sekolah pada saat kegiatan
murid sekolah melakukan pengukuran status gizi murid - Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
- Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
- Masih ada kantin yang menjual jajanan - Kurang pengetahuan para penjual jajanan kantin sehat
yang tidak sehat sekolah tentang jajanan sehat dan tidak
sehat
Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas Penanggung Jawab UKM

Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi


NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN JANUARI 2019


NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT
1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan - Melakukan kerjasama dengan
Pustu,BPS,DPM/Klinik yang ada diwilayah kerja
Puskesmas
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang - Melakukan konseling KB kepada pasien agar
jadwal yang ditentukan oleh petugas pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
ulang.
- Melakukan kunjungan PUS yang DO untuk
memberikan penyuluhan tentang KB
2. GIZI - Tingkat pengetahuan ibu masih kurang - Memberikan penyuluhan tentang asi ekslusif
- Cakupan Asi ekslusif masih kurang tentang Asi ekslusif kepada ibu menyusui dan ibu hamil agar mau
memberikan asi ekslusif pada anak dari umur 0-
6 bulan.
- Melakukan kunjungan rumah ibu bersalin
untuk memberikan motivasi agar memberikan
asi ekslusif.
3. IMUNISASI - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
membawa balita keposyandu dan kurangnya
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya - Masih adanya orang tua/wali murid yang - Memberikan sosialisasi tentang ORI Difteri
- cakupan imunisasi ORI Difteri masih rendah takut akan efek imunisasi ORI Difteri disekolah
- Mengajak para orang tua/wali murid untuk ikut
serta mendengarkan sosialisasi disekolah
- Memberikan pelayanan Imunisasi ORI Difteri
di Posyandu
4. PROMKES - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
- Masih ada masyarakat yang belum - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
memahami masalah kesehatan - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
5. KESLING
- Masih ada warga yang BAB dan buang - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
sampah disungai (Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
- Masih ada beberapa pemilik TPM belum - Melakukan pengawasan setiap TPM
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) belum membuat sertifikat - Melakukan pembinaan TPM yang belum
ada sertifikat laek hygiene sanitasi - Masyarakat merasa repot untuk melakukan memiliki sertifikat laek hygiene sanitasi
pengurusan sertifikat laek hygiene - melakukan pengambilan sample untuk
dilakukan pemeriksaan di laboratorium

- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat


6. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit) melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
1. DBD nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah

- Melakukan road show disekolah tentang DBD


- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD
- Menerapkan 1 rumah 1 jumantik dalam
kegiatan 3 M plus dalam rangka kegiatan inovasi
Puskesmas yaitu PAKAM NIAN ( Payo kito ajak
masyarakat niadoke nyamuk )
2. HIV/AIDS dan Hepatitis
- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang - Melakukan promosi kesehatan tentang
ibu hamil belum tercapai pentingnya screening pemeriksaan pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
HIV/AIDS dan hepatitis. pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
- Melakukan kerjasama dengan
Pustu,BPS,DPM/Klinik untuk menjaring ibu hamil
dalam deteksi dini HIV/HBsag.
3. TB PARU - Penyuluhan belum dilakukan diposyandu - Melakukan penyuluhan aktif diposyandu dan
- Belum dilakukan penyuluhan TB atau disekolah sekolah.
diposyandu atau sekolah - Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
pelacakan penderita mangkir dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
minum OAT.
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB - Ketidak teraturan minum obat - Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera
memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
diobati.
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Masyarakat malu dalam memeriksakan diri - Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru dan takut mengetahui tentang penyakitnya. penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
minum obat.
4. PTM (Penyakit Tidak Menular)
- Cakupan Prevalensi Merokok yang masih - Tingkatkan lagi kegiatan UBM kesekolah- - Melakukan kegiatan UBM kesekolah-sekolah
rendah
sekolah yang ada diwilayah kerja Puskesmas
5. ISPA
- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih - Kurangnya pengetahuan petugas kese - Melakukan kunjungan rumah (Sweeping)
rendah hatan dan masyarakat tentang penyakit penderita ISPA dan Pneunomia
ISPA dan Pneumonia - Melakukan pendataan keklini swasta dan DPM
- Libatkan BPS,DPS/Klinik dalam menjaring atau BPS yang ada diwilayah kerja Puskesmas
pasien Ispa/Pneumonia OPI
22UKM PENGEMBANGAN
1. UKK - Terbentuknya Pos UKK di 2 kelurahan yaitu - Pos UKK dilaksanakan
- Belum adanya Pos UKK kel 15 ulu dan kel tuan kentang

2. KESEHATAN LANSIA
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
lansia posyandu lansia pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
itu sendiri
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan - Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
tidak ada yang mengantar keposyandu tidak dapat datang keposyandu lansia
lansia
3. UKS
- Masih ada sekolah yang belum - Sekolah tidak memiliki guru khusus - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
murid sekolah melakukan pengukuran status gizi murid sekolah pada saat kegiatan
- Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
- Masih ada kantin yang menjual jajanan - Kurang pengetahuan para penjual jajanan - Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
yang tidak sehat sekolah tentang jajanan sehat dan tidak kantin sehat
sehat

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM

Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi


NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN FEBRUARI 2019

NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT


1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan - Melakukan kerjasama dengan
Pustu,BPS,DPM/Klinik yang ada diwilayah kerja
Puskesmas
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang - Melakukan konseling KB kepada pasien agar
jadwal yang ditentukan oleh petugas pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
ulang.
- Melakukan kunjungan PUS yang DO untuk
memberikan penyuluhan tentang KB
2. GIZI - Tingkatkan penyuluhan tentang pentingnya - Memberikan penyuluhan tentang tablet tambah
- Cakupan Remaja Putri yang mendapat tablet tablet tambah darah bagi remaja putri darah kepada remaja putri disekolah.
tambah darah disekolah
3. IMUNISASI - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
membawa balita keposyandu dan kurangnya
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya
4. PROMKES - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
- Masih ada masyarakat yang belum - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
memahami masalah kesehatan - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
5. KESLING - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
- Masih ada warga yang BAB dan buang BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
sampah disungai (Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
6. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)
1. DBD - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD
- Mengevaluasi hasil inovasi kegiatan PAKAM
NIAN yang telah dilaksanakan ditempat yang
banyak kasus DBD nya seperti di RT 21 dan
sekitarnya
2. HIV/AIDS dan Hepatitis
- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang - Melakukan promosi kesehatan tentang
ibu hamil belum tercapai pentingnya screening pemeriksaan pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
HIV/AIDS dan hepatitis. pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
- Melakukan kerjasama dengan
Pustu,BPS,DPM/Klinik untuk menjaring ibu hamil
dalam deteksi dini HIV/HBsag.
- Penyuluhan belum dilakukan diposyandu - Melakukan penyuluhan aktif diposyandu dan
3. TB PARU atau disekolah sekolah.
- Belum dilakukan penyuluhan TB - Ketidak teraturan minum obat - Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
diposyandu atau sekolah - Masyarakat malu dalam memeriksakan diri pelacakan penderita mangkir dan lakukan
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB dan takut mengetahui tentang penyakitnya. penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
minum OAT.
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
diobati.
- Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
minum obat.

- Tingkatkan lagi kegiatan UBM kesekolah- - Melakukan kegiatan UBM kesekolah-sekolah


4. PTM (Penyakit Tidak Menular) sekolah yang ada diwilayah kerja Puskesmas
- Cakupan Prevalensi Merokok yang masih
rendah
- Kurangnya pengetahuan petugas kese - Melakukan kunjungan rumah (Sweeping)
5. ISPA hatan dan masyarakat tentang penyakit penderita ISPA dan Pneunomia
- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih ISPA dan Pneumonia
rendah - Libatkan BPS,DPS/Klinik dalam menjaring - Melakukan pendataan keklini swasta dan DPM
pasien Ispa/Pneumonia atau BPS yang ada diwilayah kerja Puskesmas
OPI

22UKM PENGEMBANGAN
1. KESEHATAN LANSIA - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat - Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu posyandu lansia pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
lansia itu sendiri
- Pasien lansia tidak datang dikarenakan - Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
tidak ada yang mengantar keposyandu tidak dapat datang keposyandu lansia
lansia

2 UKS - Sekolah tidak memiliki guru khusus - Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
- Masih ada sekolah yang belum UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) melakukan pengukuran status gizi murid sekolah pada saat kegiatan
murid sekolah - Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
- Kurang pengetahuan para penjual jajanan - Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
- Masih ada kantin yang menjual jajanan sekolah tentang jajanan sehat dan tidak kantin sehat
yang tidak sehat sehat

Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM

Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi


NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan 15 Ulu Kecamatam Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711) 5620648
E-mail: puskesmas_opi@yahoo.co.id

RENCANA PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA BULAN MARET 2019

NO MASALAH ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT


1 UKM ESSENSIAL
1. KIA dan KB - Kesibukan ibu-ibu hamil dalam melakukan -menyepakati waktu luang ibu-ibu hamil, dimana
- Susahnya untuk mengumpulkan ibu hamil kegiatan harian sebagai ibu rumah tangga mereka dapat berkumpul bersama
dalam kegiatan kelas ibu hamil - Melakukan promosi kesehatan khususnya
- Masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya manfaat pemeriksaan
- Ibu hamil tidak mau diperiksa labaoratorium tentang pentingnya pemeriksaan HIV/HBSag laboratorium HIV/HBSag bagi kehamilan ibu (ibu
HIV/HBSag yang merupakan bagian dari yang merupakan bagian dari screening dan bayinya)
screening kehamilan kehamilan - Melakukan kerjasama dengan
Pustu,BPS,DPM/Klinik yang ada diwilayah kerja
Puskesmas
- Pasien KB datang tidak sesuai dengan - Pasien tidak datang sesuai jadwal KB ulang - Melakukan konseling KB kepada pasien agar
jadwal yang ditentukan oleh petugas pasien datang tepat waktu jadwal kunjungan
ulang.
- Melakukan kunjungan PUS yang DO untuk
memberikan penyuluhan tentang KB
2. GIZI - Tingkatkan penjaringan bumil KEK - Memberikan penyuluhan tentang Bumil KEK di
- Cakupan prevalensi bumil KEK Posyandu
3. IMUNISASI - Masih kurangnya kesadaran masyarakat - Meningkatkan sosialisasi / pengetahuan
- Masih kurangnya jumlah ibu-ibu yang tentang pentingnya imunisasi di posyandu tentang pentingnya imunisasi diposyandu.
membawa balita keposyandu dan kurangnya
kesadaran ibu untuk mengimunisasi balitanya
4. PROMKES - Pendidikan yang masih rendah - Melakukan penyuluhan dengan lintas sektor
- Masih ada masyarakat yang belum - Perilaku yang sudah terbiasa terkait disetiap wilayah
memahami masalah kesehatan - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Menggerakkan kegiatan gotong royong
melakukan hidup sehat dilingkungan (sesuai program Walikota
palembang)
6. KESLING - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan kunjungan rumah dan melakukan
- Masih ada warga yang BAB dan buang BAB dan buang sampah pada tempatnya promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku
sampah disungai (Perilaku/kebiasaan sehari-hari) hidup bersih dan sehat )
- Lokasi rumah masyarakat yang berdekatan
dengan sungai, pendidikan yang rendah dan
juga status ekonomi yang rendah.
6. P2P(Pengendalian pencegahan penyakit)
1. DBD - Kurangnya kesadaran masyarakat untuk - Melakukan pendekatan kepada masyarakat
melakukan kegiatan pemberantasan sarang untuk pemeriksaan jentik berkala (PJB)
nyamuk (PSN). - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) jika
ada kasus terjadinya DBD
- Membagikan serbuk Abate diwilayah yang
memiliki kasus DBD tinggi
- Melakukan pembinaan kader jumantik cilik
disekolah
- Melakukan road show disekolah tentang DBD
- Melakukan penyuluhan dipuskesmas dan
posyandu tentang pencegahan penyakit DBD
- Mengevaluasi hasil inovasi kegiatan PAKAM
NIAN yang telah dilaksanakan ditempat yang
banyak kasus DBD nya seperti di RT 21 dan
sekitarnya
- Lanjutkan kegiatan yang sudah berjalan.
2. HIV/AIDS dan Hepatitis
- Screening HIV/AIDS Dan hepatitis pada - Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang - Melakukan promosi kesehatan tentang
ibu hamil belum tercapai pentingnya screening pemeriksaan pentingnya pemeriksaan laboratorium berupa
HIV/AIDS dan hepatitis. pemeriksaan HIV/AIDS dan Hepatitis.
- Melakukan kerjasama dengan
Pustu,BPS,DPM/Klinik untuk menjaring ibu hamil
dalam deteksi dini HIV/HBsag.
- Sudah melakukan kerjasama dengan BPS
tetapi cakupan Bumil yang mau melakukan
deteksi dini masih sedikit.

3. TB PARU - Penyuluhan belum dilakukan diposyandu - Melakukan penyuluhan aktif diposyandu dan
- Belum dilakukan penyuluhan TB atau disekolah sekolah.
diposyandu atau sekolah - Ketidak teraturan minum obat - Melakukan kunjungan rumah dalam rangka
- Pasien tidak teratur saat minum obat TB - Masyarakat malu dalam memeriksakan diri pelacakan penderita mangkir dan lakukan
dan takut mengetahui tentang penyakitnya. penyuluhan tentang pentingnya teratur dalam
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk minum OAT.
memeriksakan diri tentang penyakit TB paru - Memotivasi pasien atau keluarga untuk segera
memeriksakan diri kepuskesmas dan segera
diobati.
- Melakukan kunjungan rumah dan lakukan
penyuluhan tentang pentingnya keteraturan
minum obat.
- Melakukan kegiatan ketuk pintu dalam rangka
hari TB sedunia

4. PTM (Penyakit Tidak Menular) - Tingkatkan lagi kegiatan UBM kesekolah- - Melakukan kegiatan UBM kesekolah-sekolah
- Cakupan Prevalensi Merokok yang masih sekolah yang ada diwilayah kerja Puskesmas
rendah
- Melakukan kunjungan rumah (Sweeping)
5. ISPA - Kurangnya pengetahuan petugas kese penderita ISPA dan Pneunomia
- Cakupan ISPA DAN PNEUMONIA masih hatan dan masyarakat tentang penyakit
rendah ISPA dan Pneumonia - Melakukan pendataan keklini swasta dan DPM
- Libatkan BPS,DPS/Klinik dalam menjaring atau BPS yang ada diwilayah kerja Puskesmas
pasien Ispa/Pneumonia OPI

UKM PENGEMBANGAN - Kurang pahamnya lansia tentang manfaat Memberikan penjelasan (Promkes) tentang
1. KESEHATAN LANSIA posyandu lansia pentingnya manfaat posyandu lansia bagi lansia
- Kurangnya kunjungan lansia diposyandu itu sendiri
lansia - Pasien lansia tidak datang dikarenakan - Melakukan kunjungan rumah bagi lansia yang
tidak ada yang mengantar keposyandu tidak dapat datang keposyandu lansia
lansia
- Koordinasi dengan guru UKS melibatkan kader
2 UKS - Sekolah tidak memiliki guru khusus kesehatan sebagai dokcil /kader kesehatan
- Masih ada sekolah yang belum UKS/Petugas sendiri sehingga tidak sempat sekolah pada saat kegiatan
melakukan pengukuran status gizi (TB/BB) melakukan pengukuran status gizi murid - Menunggu jadwal screening dari Puskesmas.
murid sekolah - Kurang pengetahuan para penjual jajanan - Pembinaan dan Memberikan informasi tentang
- Masih ada kantin yang menjual jajanan sekolah tentang jajanan sehat dan tidak kantin sehat
yang tidak sehat sehat
Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas OPI Penanggung Jawab UKM

Drg. H. M. Erwan Naufal dr. Feby Lispandan Wangi


NIP. 19750125003121003 NRPTT.1821100116180254

Anda mungkin juga menyukai