Tafsir Hudha
ABSTRACT
This research is entitled Analisis Struktur Naskah Ludruk Lakon Mliwis Hitam. This research focused on
documenting folk theater in form ofwriting manuscript and the structural analysis. The script will no longer
be developed into a wos, but into a modern structure one. The existence of Mliwis Hitam script is become
an affirmation of folk art embodying solicitation of theater spirit in Nusantara. It is worthwhile that it
can emerge new idiom to enrich kinds of theater in Indonesia. Structural analysis of Mliwis Hitam script
is also done to ease director and actors to understand the story. This analysis can also be a reference in
transformation process from textual script into a dramatic scene on stage.
I. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara yang keraton yang dirancang dan dilatih sedemikian
berkultur majemuk tidak bisa lepas dari rupa supaya dapat mencapai mutu tertentu.
hasil-hasil kulturnya yang kaya. Hasil-hasil Sifatnya yang merakyat inilah yang membuat
kultur tersebut salah satunya adalah kesenian teater rakyat begitu digemari karena menyatu
tradisional dalam bentuk seni pertunjukan. dengan tata cara kehidupan mereka (Achmad,
Berbagai macam seni pertunjukan ini tentunya 2006: 8).
tidak pernah berdiri lepas dari masyarakat di
Meskipun tidak terlalu ketat seperti
mana seni pertunjukan itu muncul, berada, dan
teater istana yang mempunyai syarat-syarat
tumbuh di tengah-tengah masyarakat (Sumardjo,
khusus dalam pertunjukannya, bukan berarti
1992: 3-4). Maka dari itu, seni pertunjukan akan
teater rakyat tidak mempunyai konvensi atau
selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan
ciri khusus yang menandai ia sebagai suatu
hasil pemikiran masyarakat pada masa itu.
bentuk pertunjukan yang eksis. Teater rakyat
Salah satu bentuk seni pertunjukan selalu digelar di ruang-ruang terbuka, di tengah
yang dekat dengan masyarakat adalah teater masyarakat, sehingga sangat mungkin bagi
rakyat. Berbeda dengan teater istana yang benar- para penonton untuk melakukan komunikasi
benar disiapkan untuk kepentingan hiburan aktif atau sekedar menyahut kata-kata pemain.
raja, teater rakyat justru hidup dari berbagai Permasalahan yang diangkat sebagai topik
konflik serta persoalan-persoalan masyarakat. dalam pertunjukan teater rakyat adalah juga
Teater rakyat jauh dari estetika-estetika baku
179
Jurnal Penelitian Seni Budaya
persoalan sehari-hari masyarakat, atau bisa dihadapkan dengan masa depan kelangsungan
juga mencakup peristiwa sejarah, dongeng- hidupnya sebagai bentuk pertunjukan teater
dongeng, maupun mitologi yang juga dekat rakyat karena kurangnya perhatian terhadap
dengan rakyat. Selain itu, terdapat dialog wawasan naskah lakon-lakon Ludruk.
dan nyanyian, lawakan, serta musik-musik
Pertanyaan yang muncul kemudian
tradisional. Semua unsur-unsur tersebut
adalah bagaimana cara agar Ludruk dapat
dimainkan dengan tanpa naskah (Sumardjo,
dimainkan kembali oleh generasi-generasi muda
1992: 18-19). Yang ada hanyalah wos atau
dan dapat digunakan sebagai baha pembelajaran
kerangka-kerangka adegan yang disampaikan
secara terus-menerus? Jawabannya adalah
dengan cara ‘penuangan’. Cara seperti ini
dengan melakukan penyusunan naskah
diwariskan dari angkatan ke angkatan dalam
pertunjukan ludruk sebagai salah satu bentuk
jangka waktu yang panjang (Saini, 1988: 32).
pendokumentasian terhadap pertunjukan
Demikianlah para pelaku teater rakyat secara
tersebut.Pendokumentasian pertunjukan
terus-menerus menghidupkannya.
Ludruktelah dilakukan melalui media rekaman
Ludruk adalah satu dari sekian banyak video maupun penulisan kerangka adegan-
teater rakyat yang hingga saat ini masih dapat adegan pada beberapa lakon-lakon Ludruk,
dinikmati kehadirannya. Lahir dari Jawa Timur namun lebih dari itu, penyusunan naskah
yang kental dengan dialeknya, Ludruk berhasil pertunjukan Ludruk sangat dibutuhkan sebagai
menjadi teater rakyat yang digemari oleh salah satu bentuk pendokumentasian teater
masyarakat Jawa Timur dan juga di daerah- rakyat. Dengan adanya penyusuanan naskah,
daerah lain. Cerita yang disajikan adalah Ludruk kemudian dapat dipentaskan oleh
sketsa-sketsa kehidupan dalam masyarakat, siapapun karena sudah disusun sedemikian rupa
kemudian sedikit dikembangkan dengan cerita- dalam struktur naskah modern. Penyusunan
cerita perlawanan melawan penindasan atau naskah kemudian dilanjutkan dengan analisis
kesewenang-wenangan (Achmad, 2006: 152). secara struktural terhadap naskah ludruk
Apa yang ditampilkan dalam pertunjukan sebagai pijakan dalam perancangan garapan
Ludruk dapat juga dikatakan sebagai cerminan serta perwujudan dramatik.
kehidupan manusia, ia sarat dengan kritik
Dari sekian banyak lakon pertunjukan
soisal dan sindiran terhadap pihak-pihak yang
Ludruk, terdapat satu judul lakon yang menarik,
dikontrakan, namun dikemas secara apik
yaitu Mliwis Hitam. Lakon ini bercerita tentang
dengan lawakan-lawakan yang ‘renyah’.
pimpinan perampok Mliwis Hitam bernama
Ludruk tidak memiliki patokan naskah Ilham yang berambisi untuk menikahi adik
baku yang lengkap beserta pengarangnya. tirinya. Keiningannya tersebut membuat ia
Hal itu membuat Ludruk hanya bisa memerintahkan anak buahnya untuk melakukan
dimainkan oleh orang-orang tertentu yang penculikan dan penganiayaan kepada orang
mempunyai jam terbang tinggi sebagai yang telah menghambat cita-citanya. Ilham
pemain Ludruk. Kebanyakan dari orang- yang sangat gemar berjudi ini kemudioan
orang tersebut sudah terlampau tua, sehingga membuat keonaran bersama anak buahnya.
kurang menarik bila dipertontonkan di atas Walaupun pada akhirnya ia dibekuk oleh polisi,
panggung, sedangkan generasi muda yang namun ulahnya telah membuat orang-orang
ingin mendalami Ludruk mengalami kesulitan terdekatnya mengalami situasi yang amat sulit
dalam mengimplementasikan wos di atas dan merugikan.
panggung karena keterbatasan kemampuan
Sesuai dengan sifat lakon Ludruk yang
bahasa. Persoalan ini cukup dilematis, Ludruk
konteks dengan kondisi sosial masyarakat,
180
Tafsir Hudha: Analisis Struktur Naskah Ludruk Lakon Mliwis Hitam
lakon Mliwis Hitam ini juga dekat dengan untuk disampaikan kepada penonton.
persoalan hari ini. Masyarakat di kota-kota Peristiwanya dapat kita indera melalui dialog
besar seperti Yogyakarta dan Solo sering yang dihadirkan, suasana, dan spektakel yang
mengalami klitih yang didalangi oleh remaja- dimunculkan di panggung. Hanya saja, tanpa
rem,aja liar maupun kelompok-kelompok adanya naskah sebagai acuan, penggarapan
pemdua yang tidak bertanggungjawab. dan permainan aktor tentunya akan melebar
Mereka melakukan penjambretan, pencegatan, sehingga menimbulkan beberapa ketimpangan.
pencurian, bahkan sampai pembacokan. Ulah Nilai-nilai dramatik yang diwujudkan di atas
liar kelompok-kelompok tersebut sering panggung tidak menjadi maksimal. Penyusunan
membawa korban jiwa. Peristiwa itu membuat naskah inilah yang kemudian dianggap perlu
keresahan warga secara berkepanjangan. untuk meminimalisir berbagai ketimpangan
Pada konteks inilah Mliwis Hitam dirasa dan dijadikan acuan dalam mewujudkan nilai-
penting untuk ditranskripsikan agar dapat nilai dramatik di atas panggung.
digarap dan dimainkan secara terbuka oleh
Naskah yang telah disusun nantinya
siapapun, sehingga isu yang dibawakan dapat
akan dianalisis struktur dramatiknya. George
dikomunikasikan kepada masyarakat luas.
R. Kernodle dalam bukunya The Invitation to
Penelitian ini diharapkan sebagai The Theatre (1966) menyatakan bahwa struktur
bentuk pendokumentasian terhadap teater naskah yang dimaksud merupakan tiga nilai
rakyat juga dapat menjadi salah satu sumber dramatik pertama, yaitu plot, karakter, dan
bagi teaterawan, khususnya kepada dosen tema. Analisis ini penting dan mutlak dilakukan
dan mahasiswa Program Studi S1 Seni Teater untuk mempermudah penggarap maupun aktor
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dalam dalam memahami dan mendalami naskah.
mencari idiom-idiom teatrikal baru dari bentuk- Selain itu, analisis struktur naskah juga menjadi
bentuk pertunjukan teater rakyat sebagai acuan dalam proses transformasi dari naskah
perwujudan penggalian spririt teater tradisi lakon menjadi sebuah peristiwa dramatik di
nusantara. Penelitian ini juga merupakan salah atas panggung.
satu penguatan terhadap kesenian rakyat,
a. Penyusunan Naskah Lakon Mliwis Hitam
membuka kemungkinan terhadap bentuk-
bentuk penggarapan baru yang lebih cermat Lakon Mliwis Hitam ditulis wosnya secara
karena terbantu oleh adanya naskah dan lengkap oleh Henri Supriyanto, pada buku
analisis struktur tanpa kehilangan esensinya Himpunan Lakon Sandiwara Ludruk yang
sebagai teater rakyat yang kaya dengan disusunnya tahun 1993. Henri menuliskan wos
berbagai persoalan-persoalan dalam kehidupan Mliwis Hitam sebanyak 12 adegan, antara lain
bermasyarakat. adegan jalan, adegan sarang, adegan jalan,
adegan jalan, adegan rumah kaya, adegan
jalan, adegan rumah kaya, adegan rumah desa,
II. HASIL DAN PEMBAHASAN adegan jalan, adegan rumah, adegan jalan,
dan yang terakhir adegan sarang (Supriyanto,
Ludruk seperti halnya pertunjukan
1993: 115-117). Runtutan adegan ini memuat
teater, merupakan suatu perwujudan usaha
12 tokoh pula, yaitu Isnu, Purnomo, Aida,
tafsir naskah menjadi bentuk peristiwa di atas
Ibu, Ilham, Istri Ilham, Pak Kromo, istri Pak
panggung. Meskipun Ludruk bertolak dari
Kromo, polisi, tamu-tamu, gerombolan Mliwis
wos, namun ia tidak pernah kehilangan nilai-
Hitam, dan Bastam (anak buah Ilham). adegan
nilai dramatiknya. Ia masih tetap memiliki
jalan dan rumah paklik, lalu adegan penutup di
plot, penokohan, dan tema yang diperjuangkan
markas Mliwis Hitam.
181
Jurnal Penelitian Seni Budaya
Pendalaman terhadap naskah dimulai pada saat dengan persoalan-persoalan lain yang kurang
proses wawancara dengan H. M. Syakirun, mendukung jalan cerita itu sendiri. Beberapa
seorang seniman Ludruk asli Jawa Timur yang peristiwa seperti penangkapan Ilham sebagai
akrab disapa Abah Kirun. Beliau menyatakan pengedar narkoba, cerita yang berselang
bahwa lakon Mliwis Hitam menjadi panjang beberapa tahun, Purnomo yang tiba-tiba
dan kurang efektif karena lakon tersebut menjadi polisi dan menangkap Ilham, serta
merupakan lakon yang biasa dibawakan penyamaran Aida dan pembantunya, semua
semalam suntuk seperti layaknya wayang kulit, peristiwa itu tidak menggambarkan keterjalinan
atau dapat juga disebut dengan ‘lakon terop’. peristiwa yang utuh. Akibatnya, klimaks yang
Lakon-lakon semacam ini dipertunjukkan dibangun menjadi kabur, dan tentu saja hal itu
mulai pukul 9 malam sampai jam 4 dini hari. akan membuat penonton menjadi jenuh.
Durasi pementasan yang cukup panjang akan
Berdasarkan pertimbangan atas hal-hal tersebut,
membuat pertunjukan menjadi lambat dan
maka diputuskan untuk melakukan beberapa
cenderung membosankan. Jalan cerita dibuat
penyesuaian dalam penyusunan naskah ludruk
panjang dan terkesan mengada-ada. Maka dari
lakon Mliwis Hitam tanpa menghilangkan
itu, penyusunan naskah secara efektif perlu
esensi konflik yang terdapat dalam naskah ini.
dilakukan dengan mempertimbangkan durasi
Adegan-adegan perlu dipadatkan, termasuk juga
sebagai salah satu bagian penting dari sebuah
memusatkan konflik agar seluruh adegan dapat
pertunjukan teater tradisional.
mendukung jalannya alur. Konflik difokuskan
Proses wawancara selama kurang lebih 48 menit pada persoalan cinta segitiga antara Ilham,
ini menghasilkan perpadatan adegan. Beberapa Aida, dan Purnomo. Persaingan cinta dimulai
adegan yang kurang penting dibuang dan saat Ilham berencana untuk memisahkan dua
digantikan dengan yang lebih relevan menurut orang yang saling mencintai, yaitu Purnomo
Kirun. Ia juga menyarankan untuk mengganti dan Aida. Ilham berdalih melindungi Purnomo
tokoh ibu menjadi bapak. Tokoh ibu yang dan membujuk bapak untuk mengusir Aida
dibuang pada lakon tersebut dianggap terlalu yang ternyata bukan anak kandung bapak.
kejam dan tidak rasional, sehingga digantikan Cara tersebut akan memudahkan Ilham untuk
oleh tokoh bapak agar lebih manusiawi. Tokoh dapat merebut cinta Aida. Mliwis Hitam
penting lain yang dibuang dalam lakon ini sebagai sebuah kelompok perampok yang
adalah Isnu, adik laki-laki Ilham dan Purnomo. dipimpin Ilham menjadi salah satu senjata
Terdapat penambahan tokoh, yaitu tokoh untuk dapat menyelesaikan persaingan cinta
pembantu, seorang laki-laki yang senantiasa mereka. Ilham menggunakan kekuatan Mliwis
merawat bapak dengan rajin. Susunan adegan Hitam untuk menjalankan berbagai muslihat
yang disarankan beliau berjumlah 6 adegan, demi mengenyahkan Purnomo. Kekuatan cinta
meliputi adegan taman/kantin kampus, adegan yang terjalin di dalam hati Purnomo dan Aida
di dalam rumah, adegan diskotik, adegan pada akhirnya akan mempersatukan mereka
rumah Ilham,adegan jalan dan rumah paklik, kembali.
lalu adegan penutup di markas Mliwis Hitam.
Naskah lakon Mliwis Hitam ini disusun
Jalan cerita versi Abah Kirun lebih pendek dan sebanyak 5 babak. Lakon ini dibuat cukup
tersusun rapi, tidak terjadi banyak pengulangan singkat dan padat untuk menjaga keterjalinan
tempat maupun peristiwa. Namun, logika peristiwa antar adegan. Hal ini penting
cerita yang ditawarkan Abah kurang relevan dilakukan untuk mempererat keutuhan plot agar
dan masih terkesan mengada-ada. Hal-hal tetap linear. Namun, di sisi lain, masih terbuka
yang menjadi masalah utama justru tertutup kemungkinan untuk melakukan improvisasi
182
Tafsir Hudha: Analisis Struktur Naskah Ludruk Lakon Mliwis Hitam
pada naskah ini, terutama untuk kebutuhan sebuah cerita yang secara khusus menerangkan
pertunjukan Mliwis Hitam ke depan. Candaan sebagian besar unsurnya dengan cara yang
ringan masih dapat dibubuhkan pada beberapa sederhana (Stanton, 1965: 21). Tema juga
adegan agar dapat lebih menghidupkan suasana merupakan makna cerita, gagasan sentral,
namun tidak mengaburkan esensi konflik yang atau dasar cerita (Sayuti, 2000: 187). Dari
ada. berbagai pendapat ini dapat kita garis bawahi
bahwa tema merupakan hal dasar yang dapat
b. Analisis Struktur Naskah Ludruk Lakon
kita temukan dalam sebuah karya sebagai
Mliwis Hitam
sebuah ide atau gagasan pokok yang melatari
Penyusunan naskah ludruk lakon jalannya cerita dan peristiwa, sesuatu yang
Mliwis Hitam perlu diimbangi dengan analisis diperjuangkan pengarang untuk disampaikan,
secara struktural.Analisis ini dilakukan untuk dan juga sebagai pesan atau amanat yang patut
melihat bagaimana relasi antara berbagai dijadikan renungan dalam kehidupan.
unsur yang hadir dalam sebuah naskah teater.
Jalan cerita bermula dari peristiwa
Unsur-unsur tersebut meliputi tema,plot,
perampokan dan penculikan perempuan yang
karakter, dan dialog. Kesinambungan antara
terjadi pada sebuah kampung. Peristiwa ini
ketiga unsur di atas akan menghidupkan
dilakukan dan didalangi oleh gerombolan
naskah dan memperlihatkan bagaimana naskah
Mliwis Hitam. Jika drama diibaratkan sebagai
bekerja sebagai bagian dari perjuangan diri
cermin kehidupan, maka akan sama seperti yang
manusia dalam menghadapi berbagai peristiwa
dituliskan dalam naskah ludruk lakonMliwis
kehidupan. Relasi-relasi dan kesinambungan
Hitam. Masyarakat kota-kota besar seperti
antar unsur itulah yang kemudian akan
Jakarta dan Yogyakarta sering mengalami
mendasari seluruh konstruksi dramatik menjadi
peristiwa yang mengerikan seperti yang terjadi
logika artistik yang dihadirkan di atas panggung.
dalam naskah Mliwis Hitam. Berbagai televisi
negeri maupun swasta banyak memberitakan
mengenai penculikan dan perampokan di
Indonesia yang pelakunya notabene merupakan
1. Tema pemuda-pemuda berusia produktif.
183
Jurnal Penelitian Seni Budaya
telah saling jatuh cinta. Ia merasa terhalang sedangkan penjara sudah menanti.
karena ia sudah menikah. Ia juga merasa
Dari beberapa uraian mengenai naskah
terhalang karena kedekatan Purnomo dengan
ludruk lakon Mliwis Hitam, dapat disimpulkan
Aida. Untuk menutupi keinginan memisahkan
bahwa tema naskah tersebut adalah “ketulusan
mereka berdua, ia menggunakan bapak
cinta lebih mampu menyelesaikan masalah
untuk mengusir Aida dari rumah sehingga ia
dibandingkan dengan cara kekerasan.” Penulis
lebih leluasa untuk bergerak. Selain itu, ia
merealisasikan tema tersebut melalui tokoh
menggunakan bapak agar ia dapat menutupi
Ilham yang melakukan berbagai kekerasan
kejelekannya dan terlihat bersih di hadapan
untuk mewujudkan cintanya pada Aida,
banyak orang.
kemudian dibenturkan dengan Purnomo yang
Kedua, Ilham melakukan kekerasan lembut menyelesaikan masalah cintanya dengan
kepada istrinya untuk menunjukkan kekuatan Aida. Meskipun dengan kekuatan penuh Ilham
dan kengerian. Sedangkan sesungguhnya ia berusaha merebut Aida, namun tetap tak dapat
tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan menandingi kuatnya kelembutan Purnomo
rumah tangga dan terlalu banyak berjudi, yang tulus mencintai Aida.
hingga harus merampas semua perhiasan yang
2. Plot
dipunyai istrinya. Ketiga, ia menggunakan
Miliwis Hitam sebagai alat untuk mendapatkan Plot menurut Aristoteles terbagi
Aida. Dengan cara kekerasan, ia menyangka menjadi empat bagian, yaitu protasio yakni
bahwa Aida bisa berada dalam genggaman. tahap permulaan, epitasio atau jalinan kejadian,
Hal ini bersinggungan dengan apa yang terjadi catastasis yang merupakan puncak laku, dan
pada pemuda-pemuda hari ini. Hingga hari ini yang terakhir catastrophe yakni penutup drama
kasus penjambretan, perampokan, atau bahkan (Kernodle, 1966: 345; Harymawan, 1988:
pembacokan di jalan-jalan yang dilakukan oleh 18; Dewojati, 2010: 164; Novianto, 2015:
pemuda usia produktif semakin bertambah 23). Sedangkan Gustaf Freytag membagi plot
dan kian parah. Mereka melakukan kekerasan menjadi tujuh bagian. Pertama, tahap exposition,
untuk menyelesaikan berbagai konflik sesama pengenalan awal yang memberikan gambaran
pemuda. Seperti misalnya, banyak kasus tentang peristiwa yang dialami oleh tokoh.
pembacokan yang dilakukan oleh gerombolan Kedua, tahap complication, tahap ini konflik
pemuda jalanan dikarenakan dendam atas cinta, mulai muncul dan persoalan menjadi kompleks.
atau permasalahan sepele lain yang sebenarnya Ketiga adalah climax, merupakan puncak laku,
dapat diselesaikan secara baik-baik. pada tahap ini seluruh konflik mencapai titik
kulminasinya.Keempat yaitu resolution, tahap di
Pilihan sikap Purnomo berbanding
mana rahasia motif para tokoh mulai tergambar.
terbalik dengan Ilham. Meskipun ia dan
Kelima adalah conclution, atau kesimpulan.
Ilham sama-sama mencintai Aida, Purnomo
Keenam, catastrophe, yang merupakan bencana
tidak pernah memaksa Aida untuk menerima
baru. Terakhir adalah denoument, merupakan
cintanya. Purnomo hanya berusaha sekuat
penyelesaian ikatan (Kernodle, 1966: 348;
dirinya untuk menyelamatkan Aida dari
Harymawan, 1988: 19; Dewojati, 2010: 348;
ancaman Mliwis Hitam. Di akhir cerita,
Novianto, 2015: 23). Naskah ludruk lakon
Purnomo juga mampu untuk mengungkapkan
Mliwis Hitamakan dianalisis menggunakan plot
perasaannya secara baik-baik kepada Aida.
yang dikemukakan oleh Gustaf Freytag, namun
Perbuatan Ilham yang merugikan orang banyak
hanya lima tahapan saja yang diambil, yaitu
akhirnya berbentur dengan polisi yang datang
exposition, complication, climax, resolution,
untuk menangkapnya. Ia tak mendapat apa-apa,
dan conclution. Analisis plot naskah ludruk
184
Tafsir Hudha: Analisis Struktur Naskah Ludruk Lakon Mliwis Hitam
lakon Mliwis Hitam adalah sebagai berikut: adiknya pada Mondol. Dari Mondollah ia tahu
bahwa Aida telah pergi dari rumah itu. Purnomo
a) Exposition
segera menyusul Aida. Setelah Purnomo pergi
Peristiwa awal yang dihadirkan mengejar Aida, Ilham menyingkirkan bapak
pada naskah Mliwis Hitam adalah kekacauan dari rumah dengan cara menyuruh bapak
yang terjadi di sebuah kampung dikarenakan opname di Rumah Sakit.
ulah segerombolan orang bercadar hitam.
Peristiwa berikutnya berlanjut di
Mereka merampok dan menculik perempuan-
rumah Ilham.Ia dan istrinya bertengkar hebat
perempuan remaja. Selanjutnya, mereka
karena semua uang dan perhiasan sang istri
berkumpul di sarang Mliwis Hitam untuk
diminta paksa olehnya. Semua barang-barang
membagi hasil rampokan dan merencanakan
itu digunakan untuk berjudi. Istri Ilham
pergerakan selanjutnya. Pergerakan itu tidak
berusaha melawan, karena melawan itulah
dibicarakan bentuknya secara lebih lanjut agar
sang istri dihempaskan keras ke lantai dan
tetap menjadi pertanyaan besar bagi penonton.
semua perhiasan direbut paksa dari tubuhnya.
Babak kedua berlatarkan sebuah kantin Sang istri hanya bisa menangis seraya meratapi
kampus. Aida dan Purnomo, dua saudara itu kelakuan kasar Ilham.
sedang duduk sambil bercengkerama hangat.
c) Climax
Aida bercerita bahwa ia ditaksir kakak tingkat.
Ia juga mangatakan bahwa selama ini laki- Puncak dari kompleksitas konflik ialah
laki sempurna di matanya hanyalah Purnomo ketika jalan cerita kembali lagi pada sosok Aida.
saja, tak ada yang lain. Jika ia mencari pacar, Ia merasa diikuti seseorang. Aida mempercepat
setidaknya ia akan mencari laki-laki seperti jalannya dan seketika itulah ia dibekap dari
Purnomo. Sejalan dengan sang adik, Purnomo belakang dan dibawa kabur oleh seseorang
juga mengaku bahwa perempuan yang masuk bercadar hitam. Lampu kemudian padam. Saat
di hatinya hanyalah Aida. Kemudian mereka lampu pelan-pelan menyala kembali, Aida telah
bercanda sambil asyik menikmati makanan dan berada di diskotik. Ia memakai baju yang mini
minuman yang dipesan. Ilham datang dengan dan ketat. Dengan muka masam ia mengantar
tiba-tiba dan menyuruh keduanya pulang. Ia tak minuman-minuman keras ke pengunjung
suka melihat mereka berdekatan. diskotik. Seringkali ia dicolek dan dirayu agar
mau melayani pelanggan. Karena merasa risih,
b) Complication
Aida berniat menjauh dari kerumunan orang-
Bapak terbaring sakit di sebuah kamar orang yang sedang dugem. Belum sempat
ditemani pembantu bernama Mondol. Ilham Aida melangkah, tangannya sudah ditarik
datang dan meminta bapak segera membuka oleh seseorang. Aida dibawa paksa ke sebuah
rahasia di antara mereka kepada Aida. Ilham ruangan yang penuh dengan orang-orang
ingin agar bapak mengusir Aida karena Aida bercadar hitam. Ia dijatuhkan di depan sang
bukan saudara kandungnya. Dalam rasa pemimpin. Seketika ia kaget ketika mendapati
bimbang yang amat sangat, bapak terpaksa orang yang membuka cadar hitam itu adalah
memberi tahu Aida bahwa ia bukan anak kakaknya sendiri, Ilham, orang yang selama ini
kandung dan menyuruh Aida pergi dari rumah ia hormati. Ilham menyatakan perasaan cinta
sementara waktu. Aida terpaksa meninggalkan yang sesungguhnya pada Aida. Terdorong oleh
rumah menuruti permintaan bapak. Beberapa nafsu, Ilham bermaksud untuk memperkosa
saat setelah Aida pergi, Purnomo mencari Aida.Saat Ilham berusaha membekap Aida dan
Aida di dalam rumah. Ia tak mendapati Aida menarik-narik tangannya, pintu didobrak keras
di mana-mana, lalu ia menanyakan keberadaan oleh seseorang dari luar hingga jebol, rusak
185
Jurnal Penelitian Seni Budaya
parah. 3. Penokohan
Secara mengejutkan Purnomo muncul Kehadiran tokoh di dalam sebuah
dari balik pintu yang telah didobrak.Purnomo naskah drama adalah sesuatu yang esensial.
akhirnya datang menyelamatkan Aida.Tentu Masing-masing tokoh yang berada di dalam
saja, Ilham dan Purnomo terlibat adu mulut. naskah mempunyai karakter yang berbeda-
Tidak terima atas pembicaraan Purnomo, Ilham beda. Mereka membawa bermacam-macam
menyerang Purnomo dengan buas.Sebelum kepentingan yang kemudian akan melandasi
sempat keduanya beradu, datanglah beberapa berbagai sikap mereka dalam merespon suatu
orang polisi memasuki ruangan sambil peristiwa di dalam naskah. Ketidaksamaan
tangannya memborgol para anggota cadar hitam watak melahirkan pergerseran, tabrakan
yang berada di luar ruangan.Semua nampak kepentingan, dan konflik, sehingga membentuk
panik saat polisi berteriak, “angkat tangan!” sebuah cerita (Harymawan, 1988: 106). Maka
dari itu, kehadiran tokoh dalam sebuah naskah
d) Resolution
akan mempengaruhi laku cerita dari awal
Aida menghambur ke pelukan Purnomo hingga akhir.
sambil menangis.Polisi segera ambil tindakan
Nurgiyantoro (2009: 178) menyatakan
terhadap Ilham diawali dengan pernyataan,
bahwa berdasarkan dari peran tokoh-tokoh
“Diam! Ikut kami ke kantor polisi!Saudara
dalam pengembangan plot dapat dibedakan
ditangkap karena terbukti menjadi pimpinan
adanya tokoh utama dan tokoh tambahan,
sindikat Mliwis Hitam, yaitu sindikat perampok
dilihat dari fungsi penampilan tokoh dapat
dan perdagangan perempuan. Pihak kami
dibedakan ke dalam tokoh protagonis, tokoh
sudah lama menyelidiki kasus-kasus seperti
antagonis, dan lain sebagainya. Penokohan
ini. Termasuk juga mengincar saudara dan
yang akan dianalisis dalam naskah ini akan
juga seluruh anggota Mliwis Hitam. Silahkan
dibahas menggunakan tokoh protagonis, tokoh
saudara memberi keterangan atas perbuatan
antagonis, dan tokoh tritagonis.
saudara di kantor polisi! Ikut kami ke kantor
polisi!” Ilham digelandang keluar ruangan, ia a) Tokoh Protagonis
berteriak-teriak meminta tolong pada Purnomo
Tokoh protagonis merupakan tokoh
namun tak digubris sama sekali. Mereka semua
utama atau sentral yang digunakan oleh penulis
keluar ruangan, menyaksikan Ilham dan seluruh
naskah untuk menyampaikan gagasan pokok
anak buah sindikat Mliwis Hitam dibawa pergi
atau tema cerita (Novianto, 2015: 41).Tokoh
oleh polisi.
ini ibarat corong untuk menyampaikan pesan
e) Conclution atau hal-hal yang diperjuangkan oleh penulis
atau pencipta.Dalam menyampaikan ideologi
Purnomo mendekap Aida erat seolah
penulis, tokoh protagonis pasti mendapatkan
tak mau berpisah lagi.Beberapa saat setelah
lawan, yaitu tokoh antagonis yang selalu
keduanya berpelukan, Purnomo memandang
menentang tujuan utamanya. Gesekan yang
mata Aida lekat-lekat.Lalu keduanya mengucap
ditimbulkan oleh tumbukan antara dua macam
sumpah untuk saling mencintai sepenuh hati.
tokoh ini akan menimbulkan konflik. Dilihat
Aida dan Purnomo saling menatap dengan
dari fungsi dan kedudukannya, tokoh protagonis
mesra. Bersamaan dengan diucapkannya janji
dalam naskah ludruk lakon Mliwis Hitam antara
suci mereka, di luar hujan gerimis pelan-pelan
lain yaitu Purnomo dan Aida.
menyambut hari dan harapan baru untuk mereka
berdua. 4. Purnomo
186
Tafsir Hudha: Analisis Struktur Naskah Ludruk Lakon Mliwis Hitam
187
Jurnal Penelitian Seni Budaya
188
Tafsir Hudha: Analisis Struktur Naskah Ludruk Lakon Mliwis Hitam
merawat bapak. Di dalam naskah Mliwis antara Mliwis Hitam dengan masyarakat
Hitam, tokoh ini tidak begitu menonjol. Peran yang terdapat pada gambaran peristiwa babak
tokoh ini adalah sebagai pencair suasana bagi pertama. Tertangkapnya gerombolan Mliwis
keadaan bapak yang sangat memprihatinkan. Hitam di tangan polisi menandakan adanya
Mondol sebagai pencair suasana juga nampak angin segar bagi masyarakat yang telah menjadi
saat ia berbicara dengan Purnomo. Kelambatan korban sindikat perampok.
Mondol dalam berpikir membuat suasana yang
4.Dialog
tadinya tegang menjadi sedikit cair. Dalam
perbincangannya dengan Purnomo, tokoh ini Dialogmerupakan alat
berperan penting kerena ialah yang bercerita mengkomunikasikan pesan secara verbal.
pada Purnomo bahwa Aida telah pergi dari Dialog juga berfungsi dalam mengidentifikasi
rumah. naskah cerita maupun penokohannya. Sehingga
dapat diketahui latar budaya masyarakatnyaserta
Setelah peristiwa tersebut, Mondol
karakteristik tokohnya.
tidak dimunculkan kembali karena cerita
difokuskan kepada tiga tokoh utama, yaitu Dialog yang digunakan dalam
Purnomo, Aida, dan Ilham. Dari beberapa pementasan ludruk meliputi;
bukti dialog dan peristiwa yang dibangun
a. Jula-juli sejenis pantun berbahasa jawa
dalam naskah ini, dapat disimpulkan bahwa
yang terdiri dari dua atau empat bait. Bait
Mondol merupakan pembantu yang setia dan
pertama atau kedua merupakan “umpan
menghargai majikannya. Ia turut membangun
pembuka”, sedangkan bait ke tiga dan ke
cerita dan berperan sebagai perantara menuju
empat merupakan isi atau inti pesan yang
klimaks.
akan disampaikan. Jula juli berbentuk
parikan atau kidungan, yang berfungsi
sebagai pitutur (nasehat) kepada penonton.
3. Polisi
Pengantar cerita dalam pertunjukan ludruk
Tokoh polisi hanya muncul satu kali, sering kali diawali dengan jula juli dalam
tepat pada peristiwa klimaks terjadi. Munculnya bentuk kidungan, sedangkan parikan
tokoh ini menyelesaikan semua masalah yang digunakan dalam pengungkapan dialog
ada dengan menangkap Ilham sebagai penjahat tetapi memiliki benang merah terhadap
yang telah menculik Aida. Tokoh polisi tersebut persoalan.
telah lama mengintai gerak-gerik Ilham dan
b. Bahasa jawa ngoko merupakan gaya bahasa
gerombolan Mliwis Hitam. Kemunculan polisi
yang lazim dipakai dalam pementasan
membawa resolusi bagi konflik yang tengah
ludruk. Ungkapannya menggunakan logat
menuju titik kulminasinya.
dan dialek jawa timuran atau suroboyoan,
Tokoh ini mewakili kebenaran dan yang memiliki cirilugas, keras dan terkesan
keadilan, yang berarti bahwa kebenaran akan kasar (sarkas), sehingga sering disebut gaya
menemukan jalan untuk terkuak dengan bahasa suroboyoan.
sendirinya. Meskipun tokoh polisi tidak
c. Geculanatau dagelan merupakan aspek
muncul sejak awal, namun kemunculan di akhir
bahasa yang harus muncul, karena
cerita membawa pesan dan solusi bagi pihak-
bentuk pementasan ludruk adalah komedi
pihak yang terlibat konflik sejak awal, yaitu
(walaupun cerita yang dibawakan adalah
Purnomo, Ilham, dan Aida. Polisi dalam naskah
tragedi). Bahasa yang dipilih adalah bahasa
ini bukan hanya menyelesaikan konflik antara
sehari-hari, tanpa memperindah dialog atau
tiga bersaudara tersebut, namun juga konflik
189
Jurnal Penelitian Seni Budaya
KEPUSTAKAAN
Achmad, A.Kasim. 2006. Mengenal Teater
Tradisional di Indonesia. Jakarta :
Dewan Kesenian Jakarta
Dewojati, Cahyaningrum. 2010. Drama,
190