Anda di halaman 1dari 70

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari

sejarah.”
― Pramoedya Ananta Toer, Rumah Kaca
Da ar Is

Sekapur Siri 4

Belajar Teater 5 Komunita 2 Rup 37 Teater Gemblon 50

AKBS Bera 15 Sanggar Sen Lenter 40 Teater Gent Bahan 52

Teater FF 17 Sanggar Siran Bastar 42 Teater Pitalok 59

Teater
TERKAMFF FSD UNM 25 SKSD Bera 44 Teater [KAH] 63

Teater
HMJFFTEATER ISI 29 Teater Bastr 46 Sanggar Ana Banu 66

Naska Berusah Melawa Lup 68


Sekapur Siri
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Tunggal atas limpahan
berkah kasih sayang-Nya hingga kami berkemampuan mewujudkan Kompilasi
Konsep Karya Lomba Monolog Lanjong Art Fes val 2017 ini. Kami patut
mengapresiasi se nggi- ngginya kepada segenap peserta lomba yang dengan
gigihnya hingga menit-menit akhir batas waktu menyerahkan naskah konsep masing-
masing. Perlu diketahui, sebulan sebelum penyelenggaraan fes val ap peserta
terpilih kami “paksa” untuk menyusun konsep karya pentas yang akan ditampilkan
sebagai salahsatu syarat tambahan mengiku lomba. Berat memang (bagi peserta
tentunya), namun hasilnya sungguh mengharukan.
Maka lahirlah kompilasi ini. Satu naskah “Berusaha Melawan Lupa” karya Kang Acep
Zamzam Noor yang diadaptasi oleh Kang Ab Asmarandana lalu dikulik oleh dan dari
lima belas sudut pandang yang berbeda. Anda dapat melihat bagaimana WanKawan
dari: Belajar Teater, Teater KAH, Teater Bastra (Samarinda); AKBS & SKSD (Berau);
K2R, Teater FF (Tenggarong); Teater Gemblong (Tegal); Sanggar Anam Banua
(Banjarmasin); Sanggar Sirang Bastari (Tapin); HMJ Teater ISI (Yogyakarta), Teater
Genta Bahana (Banten); Teater Pitaloka (Tasikmalaya); Sanggar Seni Lentera (Palu);
dan TERKAM FSD UNM (Makassar) membaca “Berusaha Melawan Lupa” dari
beragam sudut pandang masing-masing yang mereka miliki. Kesemuanya dak ada
yang sama. Baik itu interpretasi naskah, pendekatan, metodologi, pun eksekusi
pemanggungannya. Dan Anda patut membacanya satu persatu untuk membuk kan
itu semua.

Kompilasi semacam ini kemudian menjadi pen ng agar se daknya para pembaca
maupun khalayak umum tahu bahwa seni yang tersaji di atas pentas “hanyalah”
bagian dari rentetan panjang proses pengkaryaan seni yang dilakoni secara terus
menerus. Dengan segenap kerendahan ha kami berharap kiranya naskah-naskah
konsep karya dalam edisi kali ini dapat meman k proses pengkaryaan WanKawan
sekalian di kemudian hari. Semoga edisi kompilasi semacam ini ke depannya dapat
menjadi semakin baik dan bermutu serta dapat menjadi sebuah medium tulis yang
dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ilmu seni budaya di
Indonesia khususnya teruntuk seni teater. Pada kesempatan ini, sebagai pengakhir
pengantar redaksional ini, ijinkan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu penerbitan kompilasi ini, terutama kepada
segenap peserta lomba monolog LAF 2017 yang telah menjadi kontributor naskah
Kompilasi Konsep Monolog LAF 2017 untuk edisi kali ini.

Salam Hangat,

Yayasan Lanjong Indonesia


BELAJAR TEATER
Belajar Teater
LATAR BELAKANG cerita drama yang baru akan menjadi karya teater setelah divisualisasikan ke
Seni teater merupakan salah satu bentuk kesenian yang paling tua di dunia. dalam pementasan. Naskah Lakon pada dasarnya adalah karya sastra
Teater terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Selain sebagai dengan media bahasa kata. Mementaskan drama berdasarkan naskah
media hiburan, teater kerap digunakan sebagai media kri k sa r terhadap drama berar memindahkan karya seni dari media bahasa kata ke media
kondisi kekinian. Di Indonesia sendiri, seni teater telah berkembang dari bahasa pentas. Dalam visualisasi tersebut karya sastra kemudian berubah
teater tradisional hingga teater modern yang telah mengadopsi pengaruh esensinya menjadi karya teater. Pada saat transformasi inilah karya sastra
budaya luar. Teater tradisional lebih cenderung menggunakan improvisasi bersinggungan dengan komponen-komponen teater; yaitu sutradara,
sehingga bisa menjadi hiburan masyarakat dalam kemasan yang santai. pemain, dan tata ar s k.
Sejak masuknya pengaruh barat, teater mulai mengurangi improvisasi dan
terpaku pada naskah yang menyebabkan penonton sering mendapatkan Naskah lakon sebagaimana karya sastra lain, pada dasarnya mempunyai
tontonan yang serius. struktur yang jelas, yaitu: tema, plot, se ng dan tokoh. Akan tetapi, naskah
lakon yang khusus dipersiapkan untuk dipentaskan mempunyai struktur lain
Namun dinamika teater kini mulai bergeser ke arah yang dak lagi sesuai yang spesifik. Struktur ini pertama kali dirumuskan oleh penganut
dengan akar dan prinsip dari teater itu sendiri. Kebanyakan dikarenakan Arestotelian yang membaginya menjadi lima bagian besar, yaitu: eksposisi
revolusi dan perubahan yang ingin dilakukan pada badan teater, perubahan (pemaparan), komplikasi, klimaks, an klimaks atau resolusi, dan konklusi
banyak dilakukan dengan alasan eksplorasi krea fitas. Memang, krea fitas (cathastrope). Kelima bagian tersebut pada perkembangannya kemudian
dalam berkarya merupakan suatu keseharusan yang akan membuat suatu dak diterapkan secara kaku, tetapi lebih bersifat fungsionalis k.
karya menjadi lebih kaya. Mengeksplorasi krea fitas seluas-luasnya dapat
dilakukan selama krea fitas tersebut masih dalam batasan dan dak Naskah Berusaha Melawan Lupa karya Acep Zamzam Noor dipilih menjadi
melenceng dari nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. satu-satunya teks dalam ajang Lanjong Art Fes val 2017 tangkai lomba
monolog. Teks yang penuh dengan otokri k menuai banyak pengalaman
Karya seni berawal dari sebuah konsep berupa gagasan-gagasan atau ide- empiris penulis melihat se ap jengkal peris wa perubahan yang ada di
ide pencipta yang akan dikomunikasikan kepada penonton. Konsep itu negeri ini. Baik fenomena sosial, poli k, dan budaya yang melingkupinya.
kemudian dituangkan ke dalam media ungkap teater, maka lahirlah sebuah Teks berupaya mereview kembali ingatan tentang sejumlah fragmen
karya teater. Proses produksi yang diawali dengan konsep hingga peris wa yang faktanya pernah terjadi dengan bebas. Barangkali hanya
terwujudnya sebuah karya teater disebut proses kekaryaan teater. dengan kebebasan penulis mampu menelanjangi apa yang ia gelisahkan.
Produk-produk reformasi salahsatunya.
Nilai karya teater dan karya seni lainnya terletak pada keunikannya. Is lah
lain dapat disebut orisinal. Ar nya, karya seni itu dak ada duanya dan Lupa barangkali merupakan harga ma yang mes dibayar dari sebuah
belum pernah diciptakan atau digagas orang lain sebelumnya. Sesuatu yang kebebasan. Jamak, tak tunggal. Itulah kebebasan. Hak meluber jauh lebih
unik adalah sesuatu yang lain daripada yang lain, utuh ciptaan sesorang banyak daripada kewajiban. Dalam sehari manusia bisa melontarkan 20 ribu
(seniman) atau kelompok seniman yang tergabung dalam suatu produk kata, bukan hanya karena ngginya kadar protein FOXP2 di dalam otaknya,
karya seni. Keutuhan, orisinalitas, keunikan merupakan hal-hal yang melainkan banyaknya ruang komunikasi yang bebas tersedia, bahkan
menjadi target capaian dalam proses karya cipta seni. Keunikan bukan hingga ujung jemari mereka. 
semata-mata dambaan seorang atau kelompok pencipta seni, melainkan Manusia begitu lekat dengan kata curhat (curahan ha ). Hampir di semua
juga harapan dan tuntutan apresiator seni. tempat, menceritakan apa yang mereka rasakan. Hingga mereka lupa telah
Eko Santosa (1998: 45) menerangkan bahwa salah satu ciri teater modern memakai baju 3 lapis, sementara banyak di sekitar mereka orang yang masih
adalah digunakannya naskah lakon yang merupakan bentuk tertulis dari bertelanjang dada.
Belajar Teater
Menjadi menarik teks tersebut untuk didengar dan dilihat di atas panggung malam melewa mereka, rambut panjang dan baju dengan belahan dada
teater. Isu dan wacana lokalitas memiliki high value tersendiri untuk dijadikan rendah selalu menyapa kelelakian. Ada saja perasaan geli muncul.
bahan perenungan dan penyadaran. Pasalnya ia berada tak jauh dari kita.
Dekat. Namun pada satu k, hal tersebut bukan malah menjauhkan pikiran tentang
keberadaan mereka. Kenyataannya hal tersebut membuat pikiran semakin
“Perjuangan manusia melawan kekuasan adalah perjuangan melawan lupa," dekat tertuju kepada mereka. Ini bukan persoalan jarak tongkrongan mereka
begitu kata Mirek, tokoh utama dalam The Book of Laugher and Forge ng, yang tak jauh dari indekos. Ini tentang mbulnya kecurigaan besar di tengah
karya penulis terkenal Cekoslowakia, Milan Kundera pada tahun 1971. rasa geli itu. Apakah rasa geli tersebut wujud dari sebuah penolakan. Jika
Pernyataan tersebut menjadi pengantar untuk mengar kulasikan esensi teks benar tentu di dalamnya ada konflik. Sederhananya ada 2 hal yang saling
Berusaha Melawan Lupa Karya Acep Zamzam Noor. Kenda tak ditempatkan ber kai. Perbedaan berfungsi sebagai kulit terluar. Sementara perlawanan
pada mula teks. jelas menjadi bumbu. Menarik untuk dicerma keberadaan mereka di tengah
masyarakat rasional.
Kalimat itu seakan menjelma menjadi pisau bagi Acep Zamzam Noor menguli
se ap wajah yang nggal di negeri ini. Ia mencoba mengupas kemudian Se daknya butuh nyali dan keberanian melakukan apa yang dilakukan para
melemparkan daging ke wajah kita, “Melek! Bangun!” teriaknya, kira-kira shemale tersebut. Mari sejenak kita buka memori kita puluhan tahun ke
seper itu. Tanpa ampun, tanpa basa-basi, tanpa pui s dan liris ia muntahkan belakang. Di New York, Amerika Serikat, pada Juni tahun 1969 berlangsung
peris wa maupun fenomena. Tapi pertanyaannya, untuk apa kita dimelekkan? Huru-Hara Stonewall, ke ka kaum waria dan gay melawan represi polisi yang
Mengapa kita harus dibangunkan? Apa yang harus kita lawan? Kekuasan? khususnya terjadi pada sebuah bar bernama Stonewall Inn. Peris wa ini
Bukankah kekuasan saat ini telah menjadi milik kita? Jangan-jangan kita dianggap sebagai permulaan pergerakan gay dan waria yang terbuka dan
dipaksa untuk melawan diri kita sendiri. militan di Barat.

IDE PENCIPTAAN KARYA Hingga sampai hari ini, gerakan perlawanan tersebut senan asa dirayakan
Ide menjadi bahan dasar meramu sebuah karya dari ada menjadi ada. dengan pawai dan acara-acara lain. Tidak hanya di Amerika Serikat, perayaan
Sumber penciptaan ide tentu tak terlepas dari teks atau naskah. Seorang tersebut juga dilakukan di beberapa Negara termasuk di Israel, Amerika La n,
penggarap tentu melwa proses perenungan usai menelaah teks yang Jepang, Filipina, India dan di Indonesia. Pada tanggal 22 Juli 1996 diketahui jika
dihadapinya. Perenungan teks tersebutlah yang menjadi cikal bakal lahirnya salah satu partai peserta pemilu di Indonesia, yakni Partai Rakyat Demokrat
sebuah karya pertunjukan teater. (PRD) menjadi partai pertama dalam sejarah Indonesia yang mencantumkan
"hak-hak homoseksual dan transeksual" dalam manifestonya.
Namun ide dasar yang nan nya bakal menjadi landasan konsepsional tak ujuk-
ujuk tercipta hanya berdasarkan teks. Ide penciptaan biasanya dibarengi dari Manifesto ini sekaligus menegaskan keberpihakan PRD terhadap kelompok
proses mengilhami suatu kejadian, peris wa atau kondisi di mana hal tersebut minoritas yang memang menjadi spirit dan khi ah gerakan partai ini, yakni
begitu lekat dan mempunyai keterikatan dengan capaian teks yang diinginkan gerakan kiri (marxisme) yang ke ka itu masih dianggap haram bagi orde baru.
penulis. Hingga akhirnya, setelah berakhirnya kejayaan Orde Baru dengan pucuk
pimpinan negara dan pemerintahannya adalah Soeharto, maka pada bulan
Seper apa yang penggarap alami. Bagi sebagian orang bertemu dengan Juni 1999 Gay Pride dapat dirayakan di Surabaya, bekerja sama antara GN,
Shemale alias waria mungkin menjadi sebuah kesialan. Sapaan dari mulut Persatuan Waria Kota Surabaya (PERWAKOS) dan Pusat Kebudayaan Prancis
'perempuan jadi-jadian' menurut sebagian kalangan dapat membuat bulu (CCCL).
merinding dan tubuh geli seke ka. Penggarap sempat mengamininya. Se ap
Belajar Teater
Lalu kemudian pada Oktober 1999 di ajang Interna onal Congress on AIDS in Spirit 'out of the box', mencari kemungkinan-kemungkinan lain di luar dari
Asia and the Pacific (ICAAP) ke-5 di Kuala Lumpur, Malaysia, dibentuk jaringan auto direc on text cukup ampuh menghadirkan sebuah pertunjukan yang
lesbian, gay, biseks, waria, interseks dan queer (LGBTIQ) se-Asia/Pasifik sederhana namun memiliki kemegahan di beberapa sudutnya. Seper
bernama Asia/Pacific Rainbow (APR). Gaya Nusantara (GN) ikut menjadi pemilihan usia tokoh Nagari yang nampak terlihat uzur, hal tersebut dak ada
pendiri jaringan ini. Jaringan ini, sekali lagi diharapkan membawa perubahan di dalam teks namun ke ka dihadirkan menjadi ger tersendiri apalagi
besar bagi keberlangsungan eksistensi kaum LGBTIQ di Asia, terkhusus di mempunyai korelasi yang kuat dengan apa yang hendak disampaikan.
I n d o n e s i a . ( S u m b e r : h p : / / m a t a p e n a -
nalar.blogspot.co.id/2011/10/perjuangan-eksistensi-kaum-waria.html). Kemudian soal pemilihan 'mabuk' yang dipilih menjadi kebiasaan tokoh, yang
bisa dikatakan cukup melekat di rompi penulis dan seniman kebanyakan.
Akar perlawanan begitu melekat pada tubuh mereka. Menarik jika energi Berangkat dari sana kemudian terciptalah sebuah situasi bagaimana tokoh
tersebut bisa melingkari aktor. Secara visual kita mampu melihat kontradiksi dalam bercerita pada posisi setengah sadar atau jauh dari realitas kesadaran.
secara gamblang pada tubuh aktor. Sementara bicara kedalaman perlawanan Hal itu disambut baik guna mempermudah penciptaan-penciptaan logika
penokohan se daknya menjadi impuls untuk menciptakan emosi dan mood ar s k dalam menunjang permainan tokoh di atas panggung.
dalam pertunjukan.
Semisal logika bunyi, beberapa part penempatan kehadiran sumber bunyi
TINJAUAN KARYA seper di konsep dak konsisten. Terkadang muncul dari sumber yang rill,
Berbicara peninjauan pas nya berujung pada merefleksikan pengalaman seper dentang jam, tukang bakso lewat, alat musik klasik, dan lain
empiris menonton sebuah karya pertunjukkan. Tak hanya melulu karya teater, sebagainya. Namun, terdapat beberapa part bunyi yang hadir secara absurd
pengilhaman bisa saja muncul melalui pertunjukan tari, wayang bahkan film. yang sumbernya jauh dari rasio realitas. Misalnya, bunyi yang hadir mewakili
Karya-karya tersebut tentunya bertebaran di laman You Tube. Salah satu apa yang dirasakan aktor banyak hadir dan sumbernya pun dapat dikatakan
pertunjukan monolog Teater Yupa Universitas Mulawarman berjudul Rahiim adalah aktor itu sendiri. Kondisi 'mabuk' atau jauh dari realitas kesadaran
Karya Cok Savitri yang Disutradarai Gopqal Pona (2015) menjadi njauan m. tersebut yang kemudian mematahkan keabsurdan itu sendiri. Sehingga, yang
Terutama dalam proses penciptaan ar s k. Video yang bisa dilihat. nampak adalah penonton seper menerima logika tersebut menjadi sah dan
(h ps://www.youtube.com/watch?v=ZbOjA01_qCY). bisa diterima akal dan pikiran saat menonton pertunjukan.

Upaya pembongkaran teks begitu nampak di atas panggung, seakan kita bisa Kemudian logika cahaya, mereka berani menempatkan sumber pencahayaan
melihat proses edi ng teks dan visual yang penuh dengan segala di beberapa k, untuk dimainkan oleh aktor di atas panggung. Di dalam set
per mbangan. Ditambah lagi nada dasar pemanggungan yang dipilih panggung kita diyakinkan dengan adanya stop kontak lampu di se ap bagian
menggunakan pendekatan realisme di mana logika ruang, logika cahaya, ruang. Sehingga kita dapat menikma hadirnya cahaya begitu rill, meskipun
logika bunyi, logika berpikir sangat menjadi k tumpu dalam perangkaian ada beberapa part adegan yang kemudian cahaya berbicara tentang intensitas
peris wa teater. Di mana kecocokan, aksi-reaksi, hukum sebab-akibat menjadi pencahayaan demi kepen ngan drama sasi dan fokus adegan [zoom-in atau
digdaya posisinya dalam pertunjukan dan apabila meleset tentunya akan zoom out).
menimbulkan interpretasi lain.
Logika ruang, mereka mendesain sebuah rumah kontrakan seorang penulis
Kecerdasan pertama terletak pada edi ng teks atau pembongkaran teks, jika beserta lingkungan sosial di sekitarnya. Meskipun ada peletakan bagian
membaca 'teks' dan menonton 'pertunjukan' tentu isu, wacana, narasi bahkan suges f di salah satu part ruang, di mana ruang toilet sengaja dibuka
esensi yang dimaksudkan dak akan berbeda; sama. Tetapi usaha untuk dindingnya hal tersebut dak berpengaruh banyak terhadap penerimaan
merekonstruksi ulang teks dak bisa dipungkiri terasa apabila seandainya rasio, pasalnya apapun yang ada di panggung itu bukanlah realitas yang sama
anda membaca 'teks'-nya. seper posisi kita saat membaca tulisan ini.
Belajar Teater

Keterbatasan penciptaan realitas pemanggungan itu pada akhirnya menjadi 2002, Yogjakarta. Buku tersebut menjadi acuan penyaji untuk mengetahui
kekayaan pertunjukan, asal didasari dengan pertanggungjawaban. Lalu tentang teater realisme dan penyutradaraan. Buku The Art Of Ac ng
sempat saya bergeming sambil menggaruk kepala padahal saat itu dak karangan Eka D. Sitorus terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama 2003, Jakarta.
sedang kegatalan, penyadaran akan pola komunika f yang dibangun oleh Buku ini berguna untuk mengetahui dan mempelajari keahlian menjadi
aktor kepada penontonnya pada akhirnya menjadi situasi yang rill bagi aktor. seorang aktor.
Karena saya dan penonton pertunjukan pada malam hari itu menjadi objek
imajinasi aktor, bukan pada kesadaran aktor merasakan kehadiran wujud KONSEP GARAPAN
saya sebagai penonton secara nyata. Upaya mendekatkan pertunjukan ini ke Hal yang diingat adalah hal yang dak dilupakan, dan hal yang dilupakan
arah realitas pada umumnya, yang saya akui harus membuat saya adalah hal yang dak diingat. Lupa bagi sebagian orang merupakan hal yang
mengapresiasi karya tersebut. lumrah. Bahkan ada yang menyebut manusia tempatnya lupa. Jika memang
begitu, maka berha -ha lah mulai dari sekarang. Tak hanya rokok yang bisa
Namun, apalah ar kecerdasan tanpa keyakinan. Niscaya konstruksi membunuhmu, barangkali lupa juga bisa melakukan hal yang sama.
kecerdasan tersebut akan ambruk seke ka, ke ka aktor dan ar s k dak
memiliki keyakinan yang kuat dalam menunaikan dan mengeksekusi sajian Poli sasi lupa. Sudah menjadi barang klasik bagi aktor-aktor poli k. Lupa
yang muaranya akan jatuh pada kata 'meyakinkan'. Meyakinkan siapa saja menjadi bagian pen ng demi merancang kekuasaan. Lupa bagi mereka
yang melihat, mendengar, memikirkan dan merasakan keluhuran dari apa bukan lagi hal yang alamiah, melainkan by design. Siapa yang mampu
yang ingin disampaikan dalam sebuah peris wa teater di atas panggung. mengelola lupa ialah pemenangnya. Ingin merebut kekuasan?
Mempertahankan kekuasan? Syarat mutlaknya adalah lupa.
Tahapan kerja penyutradaraan membutuhkan acuan, pedoman dan sumber
tertulis sebagai salah satu pemandu kerja. Buku sebagai salah satu panduan Saat bapak bangsa ini merebut kemerdekaan sekaligus kekuasan dari para
dalam perancangan pemeranan tersebut dibutuhkan untuk memberikan penjajah, bagaimana suara gemuruh dari bibirnya yang keluar melalui
arahan dalam proses krea f sehingga se ap tahapan kerja mampu speaker mampu membuat rakyat pada saat itu lupa. Lupa bahwa bangsa ini
dipertanggungjawabkan secara konseptual. Berikut ini buku-buku yang telah dijajah ratusan tahun. Lupa bahwa Belanda, Jepang dan para sekutu
digunakan sebagai panduan di dalam proses perancangan sampai dengan memiliki peralatan tempur canggih. Rasa takut rakyat terlupakan. Kema an
terwujudnya pementasan. menjadi hal yang tak diingat. Semua bergerak, semua angkat senjata, kenda
mereka lupa yang dipanggul bukan AK 47 melainkan sekedar bambu runcing.
Selain itu beberapa buku juga dijadikan acuan, seper El Saptaria dalam
bukunya Ac ng: Panduan Prak s Ac ng.Film Dan Teater: Rekayasa Sains, Kekuatan lupa terbuk mampu mengusir rasa takut. Kedigdayaan mengelola
2006, Jakarta. Buku ini sebagai acuan untuk mengetahui struktur dalam lupa mampu merebut sebuah kemerdekaan bangsa yang hampir setengah
naskah lakon. Piotr Sztompka dalam bukunya Sosiologi Dalam Perubahan abad dijajah bangsa asing. Lupa bisa mengantarkan seseorang menuju
Sosial: Prenada Media, 2004, Yogyakarta. Buku ini sebagai acuan untuk gerbang kekuasaan. Jika tak dikelola dengan baik, maka ia mampu
memperdalam pengatahuan penyaji tentang perubahan sosial. Harimawan menggiring ke jurang hitam yang jauh dari tongkat komando dan kursi
dalam bukunya Dramaturgi: CV. Rosda, 1988, Jakarta. Buku ini menjadi kekuasan. Se daknya 2 hal tersebut dirasakan Soekarno, Presiden Republik
panduan penyaji untuk mengetahui tekstur dalam naskah lakon. Indonesia pertama. Slogan Jas Merah miliknya nyatanya tak mampu
mempertahankan kekuasaan yang mengalungi tubuhnya. Ia terpaksa
Dra. Yudiaryani dalam bukunya Panggung Teater Dunia: Pustaka Gonho, terdegradasi.
Belajar Teater
Lain halnya dengan Bapak Pembangunan Bangsa. Ia bisa dibilang sukses menaklukan jutaan penguasa. Gerakan poli sasi lupa harus digenjot lebih
mempoli sasi lupa hingga akhirnya bisa duduk nyaman se daknya 31 tahun, massif, sistema s dan terstruktur. Seper yang dikemukan teori Interferensi,
pasalnya setahun terakhir kursi yang lekat di pantatnya tak lagi adem. yang beranggapan bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori
Sepanjang tahun ia ditemani rong-rongan rakyat yang kembali mengingat jangka panjang masih ada dalam gudang memori ( dak mengalami keausan).
bahwa kemerdekaan merupakan milik rakyat bukan milik segelin r golongan. Akan tetapi proses lupa terjadi karena informasi yang satu menggangu proses
Kekuasan mutlak adalah milik rakyat, bukan milik oknum maupun golongan mengingat informasi lainnya. Bisa terjadi bahwa informasi yang baru diterima
sempit. Panggung dan film yang dicipta sebagai alat propaganda lupa, mengganggu proses mengingat informasi yang lama, tetapi bisa juga
seper nya tak mampu memengaruhi kecerdasan rakyat yang kian meningkat sebaliknya.
seiring bangsa ini tumbuh. Kasihan sekali, ia dipaksa turun. Untuk mengisi
kursi kekuasan yang kosong, tentunya memerlukan kekuasan baru. Aktor-aktor poli k tersebut cukup membuka keran informasi. Jangan ditutup,
biarkan informasi terus meluberi se ap kepala. Jika buku adalah jendela dunia
Sebuah era dipersiapkan usai simbol ran dilengserkan. Sebut saja ia dan internet mata dunia, pertanyaannya adalah: apakah seorang manusia
Reformasi. Saat itulah perubahan besar secara komprehensif terjadi di batang mampu melihat seluruh isi dunia? Bila ada yang bilang mampu, baiklah. Tapi
tubuh bangsa ini. Masa di mana ia mengeluarkan the new product demi apakah mereka mampu mengingat semuanya? Jika ada yang bilang mampu,
keberlangsungan bernegara. Nama Rakyat menjadi brand utama. Kata rakyat maka tulisan ini cukup sampai di sini.
menjadi populis. Rakyat terlupa dengan definisi 'seluruh orang yang berada
pada suatu wilayah negara dan taat pada kekuasan pemerintahan.' Rakyat Sebelum membuat tekstur di panggung, saya sebagai sutradara tentu perlu
ba- ba dijelmakan menjadi kekuasan itu sendiri. menyelesaikan terlebih dahulu urusan struktur naskahnya. Analisis naskah
adalah hal pertama yang dilakukan. Dalam proses ini saya sebagai sutradara
Hingga lahirlah 'Dari rakyat, Oleh Rakyat dan Untuk rakyat'. Suara rakyat bersama aktor, penata ar s k dan penata musik menganalisis tokoh, alur, latar
menjadi suara Tuhan. Demokrasi muncul sebagai produk yang dilahirkan oleh tempat dan waktu. Hasil analisis itu menghasilkan beberapa gambaran konsep
era perubahan besar bangsa ini. Totalitarian dicabut hingga akarnya. Rakyat penyutradaraan.
memegang kendali atas perubahan dan kekuasan. Kekuasan saat ini tak lagi
tunggal. Kemanunggalan kekuasan digaungkan. Kebebasan tak lagi menjadi A. Penokohan
barang an k. Tokoh utama dalam naskah ini secara spesifik iden tasnya samar, baik dari
nama, profesi, maupun asal-usul. Sehingga tokoh tersebut dapat mewakili
Dewasa kini se ap orang tampaknya berhak atas kekuasannya masing- siapa saja. Seper nya penulis sengaja menyamarkan iden tas tokoh agar
masing. Seper halnya penguasa kebanyakan yang menaruh hak lebih nggi dapat memberikan ruang penafsiran lebih luas bagi penonton maupun
dari apapun. Individualitas jadi harga ma . Orang-orang sibuk meneriakkan sutradara.
haknya, lalu menaruh kewajiban di balik selimut.
Pergeseran nilai poli k terjadi. Tujuannya bukan lagi merebut kekuasan. Namun, seorang aktor memerlukan jalan untuk memulai proses penciptaan
Namun bagaimana cara menggengam kekuasaan itu sendiri. Bagaimana bentuknya. Se daknya dibutuhkan iden fikasi penokohan dalam mencapai
caranya? Tinggal lingkarkan saja tali di leher para penguasa. Urusan selesai hal tersebut. Sesuai dengan ide penciptaan yang diperoleh dari pengalaman
dalam sekejap. Berikan apa yang ingin mereka makan. Apa yang ingin mereka empiris lalu dikonversi melalui proses perenungan serta mengaitkan pada
lihat. Apa yang ingin mereka dengar. Karena pada dasarnya manusia ingin konteks capaian teks. Penggarap ingin menampilkan sosok yang mampu
melihat apa yang ingin mereka lihat, dan mendengar apa yang ingin mereka mewakili kompleksitas konflik yang dihadirkan teks. Sosok nyata yang berada
dengar. di sekitar kita. Sosok yang melawan dirinya sendiri. Hingga pilihan jatuh pada
Poli sasi lupa tetap menjadi senjata ampuh merengkuh kekuasaan untuk Queer People.
Belajar Teater
Harry Benshoff dan Sean Griffin dalam buku Queer Cinema The Film Reader sebaliknya perempuan yang suka dengan pakaian laki-laki. Bagaimana dengan
(2004) menyatakan bahwa teori Queer memposisikan seksualitas sebagai area interseksual? Rumit mendefinisikan intereksual. Kasus semacam ini biasanya
yang kompleks melipu bukan hanya sekedar orientasi seksual seseorang atau ditemukan pada seseorang yang mempunyai kelamin ganda (hermaprodit).
sikap seksualitas seseorang, tetapi termasuk juga factor- faktor sosial, budaya, Interseksual adalah keadaan di mana seseorang mempunyai dua jenis
dan sejarah yang ikut mendefinisikan dan membuat kondisi-kondisi bagi kelamin. Contoh yang sangat dekat dengan interseks adalah tentang shemale,
manusia untuk memilih bentuk seksualitas pilihannya sendiri. biasanya shemale ini mempunyai payudara hanya saja ia mempunyai penis.

Hal itu jelas mensyaratkan bahwa ke ka membaca Queer maka yang harus Queer people pada prak knya sering mendapatkan perlakuan yang
diperha kan adalah bagaimana kita meniadakan lagi seksualitas seseorang itu diskrimina f. Perlakuan ini disebabkan karena masih adanya dikotomi antara
“alami” atau “kodra ”, karena poin tersebut menyebabkan problem. Masalah yang normal dan dak normal. Seorang heteroseksual dianggap normal, dan
terjadi ke ka seseorang memulai dengan kata “kodrat”, pada prakteknya kita yang dak sesuai dengan karakteris k itu maka dianggap dak normal.
menemukan banyak sekali hal yang dak sama dengan karakteris k “kodrat”
itu dan kaum yang dak masuk alam kategori “kodrat” ini mendapat perlakuan Seksualitas adalah pilihan seseorang, dan ini adalah hak manusia untuk
diskrimina f. mendapatkan hidup bahagia. Apakah kebahagiaan hanya untuk kaum
heteroseksual saja? Seseorang biasanya takut gagal dalam mendefinisikan
Queer bermula dari penolakan terhadap hegemoni heteroseksual, bahwa dirinya. Jika memang kita gagal mendefinisikan diri kita dikarenakan definisi
manusia itu hanya dan harus tertarik pada lawan jenis kelaminnya. Hal yang yang ada ternyata dak memuaskan kita, mengapa kita dak mengiku kata
harus diingat, bahwa heteroseksual itu juga termasuk dalam Queer itu sendiri. ha untuk menentukan siapa diri kita sendiri. Queer memberanikan diri dan
Queer memen ngkan pada proses seseorang untuk menjadi sesuatu secara menantang seseorang untuk menggoyahkan idenitasnya sendiri, karena
baru. Sudahkah kita mengetahui mengapa kita menjadi laki-laki atau mengapa melalui penggoyahan itulah akan ditemukan keyakinan dan pilihan untuk
kita menjadi perempuan atau bahkan mengapa kita dak menjadi laki-laki dirinya sendiri.
atau perempuan?
Dengan modal tersebut se daknya aktor mempunyai perangkat untuk
Kita dapat melihat bagaimana sulitnya memetakan Queer, karena dak menemukan keterasingan yang lain di dalam tubuhnya.
berhen pada orientasi seksualitas seseorang, tetapi termasuk juga pada
sikap seksualitasnya. Kita ambil contoh, ada dua orang gay yang satu sangat B. Alur
macho dan yang satu mirip dengan perempuan. Kedua gay itu dak salah, hal Alur maju. Peris wa terjadi di awal dan di akhir cerita.
ini disebabkan karena selama proses menjadi gay keduanya mengalami proses
dengan kejadian-kejadian yang berbeda. Queer membantu kita dalam C. Latar Tempat dan Waktu
menjelaskan bahwa gay dak terikat pada karakteris k tertentu. Menjelang malam. Di sebuah ruang kamar.

Faktor sosial, budaya, dan sejarah juga ikut membantu bagaimana orientasi D. Konsep Ar s k
seksual seseorang. Queer juga memunculkan kaum minoritas lain dalam Menerjemahkan ide dan gagasan sutradara, lalu mengubahnya menjadi hal
seksualitas, Harry Benshoff dan Sean Griffin juga menyebutkan beberapa yang wujud merupakan tugas dan fungsi ar s k.
kaum minoritas lain seper cross-dressers yaitu orang yang memakai pakaian
berlawanan dari pakaian yang seharusnya dia pakai sesuai jenis kelaminnya.
Cross-dressers ini misalnya laki-laki yang suka memakai bikini atau rok dan
Belajar Teater
1. Se ng Panggung teater. Konsep menerangi dan diterangi menjadi bagian dasar tata cahaya
Pada prinsipnya tata panggung dibuat sederhana namun memiliki daya dalam pertunjukan. Meskipun di beberapa bagian secara sadar disengaja
fungsional, simbolis dan este s. Agak sulit sebenarnya menge k karena lebih untuk dibiaskan.
sering memegang palu dan gergaji. Namun, penata panggung berkewajiban
untuk mendeskripsikan set yang dibuat dalam sebuah tulisan. Konsep mata kamera banyak memberikan inspirasi dalam tata cahaya yang
ingin kami visualisasikan. Bagaimana cahaya dari lampu tersebut membuka
Baru saja membaca naskah paragraph pertama, ada teks berhuruf kapital ruang-ruang este s dan imajiner bagi yang melihatnya. Secara sederhana,
yang menjelaskan kondisi tokoh dan ruangnya, sebelum monolog dimainkan. dapat diar kan dak selamanya dalam sebuah pertunjukan lampu harus
Sedikit terbantukan oleh penulis mungkin. Namun setelah bedah naskah menerangi seutuhnya pertunjukan. Namun hal tersebut tetap menjadi
kondisi ruang yang dibangun penulis berbeda sekali dengan interpretasi konsep dasar yang dak dapat dipisahkan merunut fungsi cahaya itu sendiri.
sutradara dalam membuat ruang yang akan dihadirkan ke pementasan.
Akhirnya setelah diskusi yang menyenangkan dan alot, keputusan bersama 3. Musik
diambil. Di situ juga telah kami sepaka bagaimana nan nya ruang yang Selain visualisasi terhadap bentuk secara sadar, ar s k juga harus mengemas
diciptakan di atas panggung. sebuah pertunjukan dengan unsur audiovisual. Karena pertunjukan dak
hanya dinikma melalui mata, namun juga melalui indera-indera lainnya.
Sebenarnya cukup simple setnya, yakni ruang kamar. Sebuah kamar yang Andil musik memberikan makna dan penafsiran dari segi fungsi, namun dari
berisi meja rias, baju bergantung-gantung lalu ada kursi untuk bersantai. keutuhan ar s k unsur tersebut juga bagian yang dak dapat dipisahkan.
Kamar adalah sebuah ruangan yang akan dapat membantu kita untuk Melalui musik, unsur audio dapat dinikma melalui indera pendengaran yang
mengenali karakter manusia pada umumnya. Dalam hal ini suasana kamar kemudian diteruskan ke dalam wilayah perasaan.
yang akan dihadirkan sedikit banyak menjelaskan tentang aktor dan lakonnya
di atas panggung. Kehidupan dengan segala macam tetek bengeknya dak lepas dari latar
belakang musikalnya, bahkan dia menjadi berkaitan dengan sejarah kelahiran
Dalam diskusi lebih lanjut isi kamar pun dibuat untuk menegaskan ruangan musik itu sendiri, disadari ataupun dak. Nada-nada suram, bahagia, serta
tersebut. Isi kamar pun digunakan oleh aktor dengan fungsi harfiahnya dan silang sengkarutnya seringkali mewakili banyak peris wa di se ap zamannya.
juga digunakan sebagai simbol. Segala bentuk symbol hadir dalam set kamar Bahkan perlawanan dak melulu menggunakan senjata rupanya, terbuk
tersebut. Seolah dari dalam kamar kita bisa melihat, mengetahui dan para kaum kulit hitam menjadikan musik jazz sebagai metafora dari rasa the
memahami seluruh peris wa yang terjadi. Dalam hal ini kamar juga oppressed condi on yang mereka alami hampir puluhan tahun (apartheid),
memenuhi fungsi harfiah serta simboliknya sebagai ruangan pribadi dan dan sampai saat ini musik tetap menghantui, seakan tak mau berhen .
menunjukkan ja diri manusia yang menempa kamar tersebut.
Seluruh dunia dari dalam kamar. Pernyataan ini yang coba dihadirkan oleh Dari proses tersebut menghasilkan berbagai variasi emosional yang berujung
penataan panggung. pada apresiasi bagi seluruh indera. Di dalam pertunjukan peran musik untuk
mempertegas suasana tempat, mewakili perasaan, atau bahkan
menciptakan ruang lain yang secara sadar maupun dak sadar, tentunya
2. Tata Cahaya dalam dimensi audi f. Kami memakai iringan musik live dan digital.
Cahaya merupakan salah satu elemen pen ng dalam sebuah pertunjukan.
Tanpa adanya cahaya panggung akan menjadi benda yang tak bernyawa. Tak Nah, bagaimana dengan peran musik sebagai bagian dari pertunjukkan
salah jika ada pendapat yang menyatakan bahwa cahaya merupakan ruh teater? Tentu saja sangat pen ng, karena ia memiliki daya ungkap yang bisa
panggung yang tak dapat dipisahkan dalam elemen sebuah pertunjukan menafsirkan teks dari segi audionya.
Belajar Teater
Kemampuan ajaib itu dak bisa lepas dari peran seorang penata musik, karena Penataan busana juga demikian. Busana yang biasanya digunakan sebagai
untuk meramu gejala-gejala bunyi dengan segala kemungkinannya dak bisa pembentuk dan penegas karakter, dalam pementasan ini busana juga sebagai
terjadi tanpa sebuah proses diskusi, memetakan premis yang terdapat di simbol saat pementasan berlangsung. Kostum-kostum yang juga diletakkan
dalam teks. Teks bukan liturgi, teks dak bisa kebal terhadap waktu, dia sangat sebagai proper panggung, berperan pen ng dalam penggambaran peris wa
lentur dan terus berpacu dengan kala, maka peran musik adalah sebagai mesin pementasan. Laku aktor yang didukung dengan permainan kostum selama
waktunya. pementasan menjadi hal yang ditawarkan dari pementasan ini. Kuas rias dan
kain baju mereka pun bercerita. Mereka juga punya peris wanya sendiri.
Di proses monolog kali ini, naskah yang berjudul Berusaha Melawan Lupa Melalui aktor yang menghidupkannya peran mereka pun menjadi sempurna.
memiliki tekstur yang padat, banyak guliran perisi wa yang acak, dak sedikit
nama orang-orang yang muncul di teks ini, adalah korban ataupun pelaku 5. KERANGKA TEKNIS
kepen ngan gelap negara kita ini. Penata musik di dalam garapan ini mencoba a. Adegan 1
melakukan beberapa pendekatan este kanya antara lain bedah kronologi Pertunjukan dibuka dengan teror audi f. Suara-suara yang menggambarkan
historis dan sinkre sme budaya (lampau dan kini, mur dan barat), digitalisasi peris wa-peris wa yang bergulir begitu cepat. Kejadian-kejadian datang silih
musikal sebagai penanda era gadget sedang berkuasa. bergan , kasus-kasus mbul tenggelam tanpa memberikan kesempatan pada
kita untuk mengingatnya, apalagi merenungkannya dalam-dalam. Tokoh yang
4. Tata Rias dan Busana berhadapan dengan komputer jinjing, sibuk melakukan ak vitas pikiran.
Tata rias dan busana dalam teater tentu saja memiliki fungsi yang lebih Sesekali ia meneguk alkohol yang berada di atas meja. Cahaya harus mampu
kompleks, yaitu: mencitrakan keindahan penampilan, sebagai pembeda, mengar kulasikan sumber audi f yang muncul.
menggambarkan karakter tokoh, memberikan efek gerak pemain, dan
memberikan efek drama k. Interupsi muncul dari sebuah kotak bernama smartphone. Pintu penyadaran
bahwa pertunjukkan telah dimulai terbuka. Aktor masih dengan ak vitas
Rias dan busana diperlukan dalam sebuah pementasan sebagai pembentuk sederhana. Pelan-pelan ia mencari sela untuk menyapa dinding tepat 10 meter
tokoh dari segi visual. Selain itu rias dan busana juga sering digunakan sebagai dari tempat ia berdiri. “Saudara-saudara,” ucapnya.
penegasan laku tokoh di atas panggung. Rias dan busana juga berperan dalam
penceritaan tokoh dari segi historisnya. b. Adegan 2
Mukadimah itu ternyata pen ng. Eksposisi harus jelas meskipun harus
Untuk konsep penataan rias dalam pementasan ini tokoh yang berperan menyisakan beberapa misteri. Tokoh ngobrol dan bercanda, sambil memilah
utama. Penataan rias dilakukan di atas panggung selama peris wa diceritakan pakaian yang ingin dikenakan. Serba ramah dan sok kenal. Ha -ha , barangkali
dan dilakukan langsung oleh tokohnya. Penataan rias di sini juga dimaksudkan saja ia hanya berak ng. Menguji dan mengetes sejauh mana orang-orang yang
sebagai visual rasa aktor dalam menceritakan peris wa peris wa yang dihadapinya. Pakaian pada akhirnya menjadi jalan untuk mengar kulasikan
berlangsung. iden tas. Siapa bilang pemain bola harus memakai baju bola?

Alat-alat rias yang tersedia di atas panggung juga menjadi sebuah proper c. Adegan 3
yang dimainkan aktor dalam pementasan. Penggambaran peris wa dari laku “Nampaknya kita juga akan melupakan mereka,” kata aktor dengan mata
rias inilah yang ingin disampaikan dalam pementasan ini. Bahwa menantang. Bisakah kita memulai konflik dari bait ini. Jika bisa maka, mari
sesungguhnya penataan rias itu juga berperan banyak dalam peris wa membuat jarak. Ini bukan persoalan meter, tapi mosi tak percaya. Sang aktor
pementasan yang berlangsung di atas panggung, bukan hanya sekedar dengan mudahnya memalingkan wajah dari penontonnya. Jelas ia marah. Jelas
keindahan visual yang ditawarkan dalam penataan rias tapi juga menawarkan ia kecewa.
bentuk emo onal stage yang lain.
Belajar Teater
Hanya cermin dengan bayangan dirinya yang mungkin dapat dipercaya. Ia itu. Tokoh menyapa. Ia tersennyum, kemudian menghilang pelan-pelan.
menyingkap rambutnya dengan ganas. Menempeli alas bedak dengan sadis
ke wajahnya. Blush on ditumpahkan pada tulang pipinya. Maskara dan pensil I. Lain-lain
alis dihujamkan ke matanya. Gincu ditusuk pelan-pelan menembus bibirnya. Mengenai konsep pemanggungan pada prinsipnya sutradara dak meruntut
Laki-laki itu can k, tatapannya lembut seperi orang yang ingin membunuh. kepada salah satu aliran teater. Namun jika melihat bentuk pola-pola
pendekatan realisme Stanislavsky menjadi landasan di penciptaan
a. Adegan 4 pengkaryaan ini. Baik dimulai dari penciptaan ide dan gagasan, penciptaan
Konfrontasi dimulai. Genderang perang dibunyikan. Konflik awal dimulai. ar s k, hingga pola-pola pembentukan keaktoran di atas panggung.
Persolaan kelokalan jadi s mulan menarik. Bagaimana jadinya saat mata
bertemu mata. Roman s, bukan? Tak ada palingan, yang tersisa hanya Tidak ada kata akhir dari sebuah proses penemuan hingga ujung
kejujuran. Interupsi kembali muncul. Gadget kembali ada. “Kita ada tapi pementasan, semua dapat berubah karena ide dan gagasan seper kilat
ada,” begitu kata AB Asmarandana. (Putu Wijaya). Kebenaran hari ini juga bukan berar menjadi kebenaran
untuk esok hari, tapi paling dak kami telah membangun rel dan jalan ke
b. Adegan 5 sebuah k tujuan. Tinggal bagaimana kami menentukan seberapa banyak
Pada tahap ini tokoh terlibat persoalan yang lebih serius, semakin menajam. belokan, tanjakan, turunan bahkan jalan berlobang.
Komplikasi. Tokoh makin memperlihatkan keinginan atau tujuan yang hendak
dicapai. Pernak-pernik yang melekat di tubuh jadi teror. Pengaruh alkohol 6.  DAFTAR SUMBER RUJUKAN
mulai bereaksi keras seper nya. Ia menuju chek point terakhir bernama Harymawan, RMA, Dramaturgi, Bandung: CV. Rosdakarya, 1988.
Dajjal. Yudiaryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 2002.
Rikrik El Saptaria, Ac ng handbook, Jakarta, Rekayasa Sains, 2006.
c. Adegan 6 Piotr Sztompka, Sosiologi dalam Perubahan Sosial, Yogyakarta, Prenada
Konflik menajam bergerak ke arah puncak. Tokoh memberikan pilihan atau Media, 2004.
tawaran jalan keluar. Lagu menjadi pilihan menyampaikan isi. Ia tertawa, air Eko Santosa dkk, Seni Teater, Jakarta, Direktorat Pembinaan Sskolah
matanya mengalir. Tubuhnya bergoyang, ha nya mematung. Alunan Menengah Kejuruan, bekerja sama dengan Direktorat Jendral Manajmen
gendang menyayat lebih tajam daripada bela . “Klimaks! Jangan di-cut, Pak Pendidikan Dasar Dan Menengah Depertemen Pendidikan Nasional 2008.
Sutrdara!!” Eka D. Sitorus, The Art Of Ac ng, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003

d. Adegan 7
An klimaks. Konflik mereda. Langit bersahabat. Tak ada lagi kilat dan guntur.
Hanya gemercik air yang tersisa, jatuh dari genteng memeluk bumi. Aktor
menempuh penyelesaian yang ia putuskan sendiri. Dengan atau tanpa
kesepakatan. "Perjuangan manusia melawan kekuasan adalah perjuangan
melawan lupa,”

e. Adegan 8
Lagu dangdut picisan kembali menyeruak. Tokoh sendiri bingung, apakah ia
berperan sebagai pelupa atau pengingat. Kilat menyapa, bukan pe r, kamera
AKBS BERAU
AKBS Bera

AKTOR
Menjadi seorang orator bukanlah pilihanya ke ka terlahir ke dunia. Namun kala
muda, dia adalah seorang kri kus yang sangat pandai bermain kata-kata.
Hampir se ap tulisannya memuat ke dakadilan di negrinya walau dia lihat dari
sudut pandang yang bisa saja kurang pas. Kini ia adalah seorang tua.

Dalam garapan kali ini kami lebih meni k beratkan pada elemen keaktoran dari
si aktor disbanding elemen pemanggungan lainnya.

Berkisah tentang kakek tua yang merasa ada ke dakadilan terhadap dirinya
dan orang-orang di sekitarnya, yang dia ungkapkan dengan kekuatan
verbalnya.

SETTING
Hanya sebuah kursi yang berbentuk kotak-kotak yang dak beraturan
bentuknya. Sebisa mungkin konsep se ng ini namun memiliki makna yang
tersirat ke ka penonton meilihatnya.

TATA CAHAYA
Hanya mengunakan satu lampu yang menyorot ke aktor.

MAKE UP DAN KOSTUM


Kekuatan make up kali ini adalah harus mampu merubah aktor yang tadinya
muda menjadi lebih tua sekitar umur 50 tahun.

MUSIK
Penggarapan musiK kali ini lebih banyak mucul dan tengelam di atas panggung.
TEATER FF
Teater FF

A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH


Mendapatkan kesempatan sebagai penampil membuat saya berpikir keras Berdasarkan ulasan di atas, rumusan ide pertunjukan yang ditawarkan adalah:
menghasilkan sebuah pertunjukan yang berbeda. dengan satu naskah · Mengapa Monolog dan apa itu monolog.
“Berusaha Melawan Lupa” dan dipentaskan oleh se daknya 15 aktor jelas · Bagaimana konsep surealisme Antonin Artaud, dan efek alinasi Bertold
merupakan sebuah tantangan besar. Sebab selain tuntutan nyata akan Brecht digunakan dalam monolog”Berusaha Melawan Lupa”.
iden fikasi pengkaryaan terkait dengan tawaran konsep dari ap- ap
individu yang memainkan naskah ini juga bagi saya pribadi adalah bagaimana C. TUJUAN DAN MANFAAT
gagasan yang saya miliki dapat saya pindahkan ke ranah panggung secara Secara konseptual pementasan ini bertujuan sebagai upaya eksplorasi ar s k
este k sekaligus menjadi kendaraan yang tepat untuk menyampaikan pesan terhadap teks yang melaluinya teks diubah menjadi konteks di atas panggung.
dari teks ini kepada audiens. Secara teori s se daknya pertunjukan ini dapat memperkaya penggunaan
simbol terhadap sebuah isu secara menarik dan menggeli k.
Membaca teks naskah Berusaha Melawan Lupa kami merasa dibawa
bernostalgia ke dalam sebuah keadaan yang carut marut dalam kehidupan di Secara harfiah pertunjukan ini secara tersirat kembali menyadarkan betapa
sebuah negeri (Indonesia). Oleh karna itu kami membawakan teks naskah banyaknya peris wa atau kejadian yang terjadi dan terlewatkan begitu saja,
“Berusaha Melawan Lupa” melalui sebuah pertunjukan teater monolog baik yang terjadi dalam diri penulis ataupun di lingkungan sekitar.
dengan menggunakan konsep surealisme dan alienasi.
KONSEP PENCIPTAAN
Sebagai penutup latar belakang ini, marilah kita dengarkan bersama-sama LANDASAN TEORI
sebuah lagu dangdut dari Anita Kemang, yang mungkin bisa sedikit MONOLOG
menyegarkan ingatan tentang siapa sebenarnya kita: Monolog adalah is lah keilmuan yang diambil dari kata mono yang ar nya
satu dan log dari kata logi yang ar nya ilmu. Secara harfiah monolog adalah
Sudah mabuk minuman suatu ilmu terapan yang mengajarkan tentang seni peran di mana hanya
Ditambah mabuk judi dibutuhkan satu orang atau dialog bisu untuk melakukan adegan/sketsanya.
Masih saja kakang Kata monolog lebih banyak ditujukan untuk kegiatan seni terutama seni peran
Tergoda janda kembang dan teater.
Tak sudi ku tak sudi
Monolog pertama kali diperkenalkan di Hollywood pada tahun 1964.
Sudah banyak buk nya Kemudian berkembang menjadi sarana seni atau teater dan telah menjadi
Suami mabuk janda salah satu teori dari karya seni teater. Monolog adalah percakapan aktor
Lupa kasih sayang seorang diri. Pada awalnya monolog merupakan salah satu bentuk la han
Juga tak pulang-pulang bagi seorang aktor.
Istri disengsarakan….
Teater FF
Dalam sebuah naskah drama, biasanya ada pembicaraan panjang seorang suara rin han, teriakan dan juga boneka-boneka yang sangat besar. Hal itu
tokoh di hadapan tokoh lainnya, dan hanya ia sendiri yang akan berbicara. digunakan untuk meruntuhkan pikiran dan logika penonton, sehingga
Percakapan tokoh inilah yang disebut sebagai monolog karena panjangnya penonton sadar bahwa ia berada di dalam dunia yanag berantakan.
percakapan, maka emosi dan perasaan pada karakter tokoh akan berubah-
ubah sesuai dengan pokok pembicaraan. Dalam pertunjukan “Berusaha Melawan Lupa” saya menggunakan landasan
surealisme ini dengan menghadirkan tafsir teks melalui adegan-adegan
Dinamika perubahan karakter ini sangat menarik dan menantang untuk fantasi. Properti dan handprop sebagai salah satu pilihan simbol dari tafsir
dicoba. Daya tarik para aktor dalam berla h monolog adalah melahirkan saya pada naskah.
permainan secara mandiri. Permainan aktor seorang diri ini akhirnya
berkembang dan menjadi satu bentuk pertunjukan teater. Khas monolog ALIENASI BERTOLD BRECHT
terus berkembang hingga munculnya soliloquy dan monoplay. Teori teater yang digagas Brecht merupakan an tesis dari teori tragedi
Aristoteles. Kalau Aristoteles menggagas apa yang disebutnya sebagai teater
Jika dalam monolog aktor berpura-pura atau sedang berada di hadapan tokoh drama k, sedangkan Brecht menamai gagasannya sebagai teater epik, yakni
atau orang lain, maka dalam soliloquy tokoh akan tampil sendirian di atas suatu jenis pertunjukan yang dianggapnya paling cocok untuk menghibur
panggung sehingga ia bisa dengan bebas mengungkapkan isi ha nya, rahasia- orang-orang yang berada dalam abad ilmu pengetahuan. Bila teater drama k
rahasia yang ia ketahui, harapan-harapan yang ingin dia wujudkan, dan memiliki tujuan untuk mencapai katarsis, maka teater epik bertujuan agar
bahkan ia bisa mengungkapkan rencana jahatnya. Sementara itu monoplay, di penonton sadar tentang kondisi kehidupan yang ada di sekelilingnya. Dalam
mana tokoh harus bermain drama sendirian. Terkadang ia manjadi tokoh teater epik, empa atau keterlibatan emosional penonton terhadap
tertentu tapi pada saat yang bersamaan ia menjadi tokoh yang lain. pertunjukan bukanlah dihindarkan sebagaimana dalam absurditas tapi justru
penonton disadarkan bahwa yang ditontonnya itu bukan peris wa
Dengan bermain seorang diri, aktor dituntut untuk dapat bermain secara sungguhan, namun hanya pura-pura. Untuk mencapai ke arah itu, maka
prima. Eksplorasi yang dilakukan dak hanya tertuju pada satu karakter atau diciptakanlah V-Effect atau biasa disebut efek alienasi. Melalui efek alienasi
satu ekspresi, tetapi semua karakter dan ekspresi yang ada di dalam cerita itulah penonton seolah-olah diganggu kenikmatannya dalam menyaksikan
harus ditampilkan secara proporsional. Perpindahan dan perbedaan antara tuturan-tuturan peris wa di atas pentas.
karakter satu dan lainnya harus jelas. Oleh karena itu, aktor harus bisa
mempersiapkan diri dah mengarahkan segala kemampuannya untuk bermain Diharapkan dengan terjadi seper itu penonton dapat menjaga jarak dengan
monolog. yang ditontonnya, dan kemudian bisa menilai secara kri s masalah-masalah
yang tersaji dalam pertunjukan yang sedang dinikma nya tersebut.
SUREALISME
Antonin Artaud membuat sebuah konsep yang kontroversional yang dikenal Dalam karya “Berusaha Melawan Lupa" ini maka saya mengawalinya
dengan “Theater of Cruelty” dengan menyerukan bahwa penonton dan aktor dengan memberi penonton peman k imaji lewat set serta adegan awal yang
itu harus menyatu didasarkan pada keyakinan bahwa peradaban saat itu telah penuh dengan suguhan visual dan audio visual. Dalam prosesnya pada
mengubah manusia menjadi mahluk yang “sakit” dan ter ndas sehingga akhirnya saya menyadari bahwa selain sebagai sebuah "jalan" atau metode
teater bisa berfungsi untuk membahasakan manusia lepas dari penindasan. penyampaian pesan dari isi teks kepada audiens, pilihan gaya ini juga bagian
Di dalam teaternya Artaud melepas pembatas panggung antara aktor dengan dari strategi saya untuk berusaha membuat pertunjukan menjadi dak
penonton, dan menciptakan pertunjukan yang berisi dengan mantra-mantra, monoton dan membosankan.
Teater FF
IDE PENCIPTAAN ranjang berdinding, lemari buku, meja dan kursi, pintu, hanger yang penuh
Ide dasar pementasan ini tentu dak bisa saya pungkiri sangat dipengaruhi mengait pakaian beserta handprop yang tersusun sesuai kebutuhan.
oleh kecenderungan minat saya terhadap prespek f visual dan elemen
ar s k yang saya coba hadirkan secara intens dengan memaksimalkan peran Audio sirine berbunyi Widji gugup tergesa-gesa ketakutan masuk ke dalam
ruang, properti, tata pentas, tata suara serta tata cahaya. kostnya. Menutup pintu, mengunci, dan mengganjal dengan segala barang
yang ada di sekitarnya. Perlahan dengan gontai Widji duduk, mengambil
KERANGKA KONSEP segelas air dan meminumnya lalu melemparkannya. Kemudian
Secara teks, naskah “Berusaha melawan Lupa” dibagi menjadi dua secara menenangkan diri Widji pun bertarsul (bersyair).
garapan. bagian pertama adalah teks yang berisi isu-isu kekinian akan
dihadirkan melalui Audio visual sedangkan di bagian teks lainnya yang berisi Peris wa-peris wa bergulir begitu cepat, kejadian-kejadian datang silih
interpretasi maupun bentuk pergulatan ba n tokoh akan menjadi laku aksi bergan , kasus demi kasus mbul dan tenggelam tanpa memberikan
dari aktor. Kalimat “perjuangan manusia melawan kekuasaan adalah kesempatan pada kita untuk mengingatnya, apalagi merenungkannya
perjuangan manusia melawan lupa” kemudian menjadi pijakan dasar bagi dalam-dalam. Rasanya belum lama Pak SBY pensiun, rindu kantung matanya.
konsep penyutradaraan dalam pementasan ini. Kalimat tersebut menjadi Rasanya baru kemarin Megawa dielu-elukan dan amin rais nyinyir melihat
benang merah tak kasat mata yang mengikat ap situasi yang dihadirkan di Ahok. Ha a Rajasa yang dulu begitu terkenal kini menghilang entah ke mana,
atas panggung. Pemaknaan kalimat tersebut digambarkan melalui simbol- tak seorang pun yang mempersoalkannya rambutnya. Prabowo yang dulu
simbol visual juga peran keaktoran yang melipu penokohan, adegan serta begitu gagah naik kuda, kuda-kudaan bukan kuda betulan.
pengkayaan teks yang dimainkan oleh aktor.
Kita sudah lupa pada Munir, nenek Minah dan juga Saya yang lenyap bagaikan
ditelan bumi. Bahkan kita sudah tak ingat lagi nama-nama konglomerat yang
KERANGKA TEKNIS dulu pernah membobol uang rakyat. Tahu-tahu bermunculan para pembobol
Secara teknis, konsep visual isu-isu kekinian dalam naskah ini akan baru yang lebih canggih dan terla h. Nampaknya kita juga akan segera
digambarkan lewat keberadaan properti yang ada di atas panggung melalui melupakan mereka.
screen. Hal ini didasari oleh landasan bahwa unsur visual sebagai modus
komunikasi lebih dapat “berbicara” dibandingkan dengan teks literer yang Dialog dibawakan secara nge-rap
monoton, flat, dan minim dimensi. Dialog dalam naskah sebagai representasi Aburizal Bakrie tenang-tenang saja. Fadli Zon masih menyimpan foto
kesaksian seorang tokoh diujarkan melalui perilaku-perilaku yang ekspresif selfie yang mumpuni dengan Donald Trump. Fahri Hamzah dengan cerdik tak
dan represif dimaksudkan demi menjaga penonton untuk terlibat secara meninggalkan PKS. Haji Lulung semakin linglung. M Taufik semakin chubby.
emosional terhadap apa yang ditontonnya. Ahmad Dani ingin jadi mentri. Si Poltak Ruhut main sinetron lagi. Yusril Ihza
Mahendra tak bisa nyalon gubernur. Robby Abbas menjual ar s bahenol.
KONSEP PERWUJUDAN GARAPAN Seorang bocah menikahi nenek-nenek dan kamu masih jomblo, jomblo,
UNSUR CERITA jomblo, jomblo aja. Banyak pesawat jatuh, banyak kapal tenggelam, banyak
Alur atau adegan monolog ”Berusaha Melawan Lupa” dibuat menjadi satu ferry terbakar, banyak kereta api yang bertabrakan. banjir di mana-mana.
babak yaitu: Longsor jadi hal biasa. Gempa menjadi lumrah. Jembatan runtuh jadi
anugrah. Wisata bencana sambil selfie. Nyawa hanya sekedar urusan angka
Di panggung terdapat se ng kamar kost-kostan, didalamnya satu set belaka.
Teater FF
Kita tengah terjerumus ke dalam satu kotak bernama gadget, nonton pegang Abang tak pernah pulang, sepucuk surat tak datang..
handphone, makan pegang handphone, berdoa pegang handphone, Sadar sadarlah abang, ingat anak istrimu..
alhamdullilah.... kita dak ke mana-mana selain jempol dan jari yang semakin
cekatan untuk menembus harga sorga dengan like dan share. KITA ADA TETAPI Cepat cepatlah pulang, semua rindukan dirimu..
TIADA begitu kata Ab Asmarandana...siapa nya tu? We're stunned but cannot Kalau di jalan yang benar selamatkan lah dia..
remember of all. Peris wa peris wa baru bergulir kembali, kejadian-kejadian Kalau di jalan yang salah sadarkanlah dirinya
lama terulang lagi, kasus demi kasus seper tak ada habis habisnya. TKW-TKW Bang Toyib.. Bang Toyib......
terus dikirim keluar negeri. Para jamaah haji kita berangkat dari Filipina ke
Lama-lama rakyat terbiasa makan berita. Lama-lama rakyat terla h untuk
tanah suci.
dak peduli pada sesama, lama-lama rakyat gembira menanggung semua
derita. Lama-lama rakyat senang dengan datangnya bencana. Lama-lama
Menirukan ustadz Arifin Ilham yang sedang viral rakyat kebal dengan kenaikan harga. Lama-lama lagu dangdut menjadi lagu
Cukup satu saja, tapi kalau akur begini.. bagaimana sayang? Bagaimana kebangsaan kita. Anak-anak menyanyi dekat lampu stopan. waria waria
sayang? Allahu akbar.. assalamu'alaikum Aa Gym?, apa kabar Mamah berjoget di tengah kemacetan, bayi-bayi menjadi komodi di pinggir jalan.
Dedeh? KPU hanya mata rantai kekuasaan. Begitu juga panwaslu. Jusuf kalla dan siapaun yang akan menjadi presiden, gubernur, bupa , walikota, camat,
tak pernah duduk di nomor satu. Ternyata banyak juga pelawak yang terpilih RT, mbahmu, bapakmu, pakdemu rasanya dak akan bisa menghen kan
sebagai wakil rakyat. korupsi. Memang sebagian koruptor mulai diadili, namun kebanyakan
dibebaskan kembali. Inul Dara sta hilang entah kemana. Angel Lelga
Audio suasana genderang fade in diberitakan menjadi istri kelima juragan batubara. Duo serigala menggila
Poso kembali bergolak. Beberapa polisi ma tertembak. Surya Paloh mendribel bola. Organ tunggal merajalela sampai ke desa-desa.
berpidato di mana-mana. Habib Rizieq belum pulang dari liburannya. Amin
Rais yang sudah memu h rambutnya konon sudah menemukan Dajjal. Apa Music fade in reff mabuk janda
benar Dajjal sudah datang? Sementara Bang Toyib belum pulang! Aaah ba- Sudah mabuk minuman ditambah mabuk judi...
ba saya teringat pada “Bang Toyib”, lagu dangdut yang menceritakan nasib Masih saja kakang tergoda janda kembang..
istri yg di nggal suaminya. Meskipun liriknya sangat nelangsa namun para Tak sudi ku tak sudi..
penyanyinya berbusana sexy slalu membawakanya dengan riang dan Sudah banyak buk nya suami mabuk janda...
gembira. Bahkan dengan memutar-mutar dada dan pinggul segala. Seolah- Lupa kasih sayang juga tak pulang pulang...
olah antara lagu dan lirik, antara wadah dan isi, antara tubuh dan ha sudah Istri di sengsarakan....
dak ada hubungannya sama sekali.
Panggung gelap, screen fade in 1 min, lampu kembali fade in
Musik fade in nada Despacito lirik Bang Toyib Widji bersenandung sembari meninggalkan panggung, lampu fade out
“PERJUANGAN MANUSIA MELAWAN KEKUASAAN ADALAH PERJUANGAN
Bang Toyib mengapa abang tak pulang pulang.. MELAWAN LUPA ITU KATA MILAN KUNDERA”.
Anakmu panggil panggil namamu..
Mengapa tak pulang pulang.. 3X Screen shoot tle
Transisi musik mayor ke minor Musik ending
Tiga kali puasa, ga kali lebaran..
Teater FF

ARTISTIK PENATAAN SUARA


PENATAAN PANGGUNG Dalam pertunjukan ini suara-suara (selain suara aktor) memiliki
Penataan panggung sebagai bahasa rupa, sebuah ruang kost Di area se daknya dua fungsi utama yaitu: sebagai ilustrasi dan efek. adapun
permainan sebagai set juga berfungsi sebagi handprop. Sebagai berikut: ilustrasi dan efek yang digunakan adalah: gitar, cajoon, gendang, biola dan
suara-suara hasil rekaman peris wa maupun berita.

TATA RIAS DAN KOSTUM


Menggunakan kostum harian kaos oblong dan celana pendek hitam
bertransisi menggunakan pakaian lengkap melipu jaket, jeans, celana
panjang hitam, berikut sepatu pantofel. mempresentasikan wajah
“indonesia” sebagai bagian dari konteks dan teks yang aktor mainkan
dalam pertunjukan ini.

TATA CAHAYA
Penataan cahaya digunakan untuk mempertajam dari adegan ke adegan
lainnya.Plot pencahayaan dalam pertunjukan monolog “berusaha
melawan lupa” sebagai berikut plot pencahayaan keseluruhan:

KETERAN G AN

R a n ja n g M e ja Le m a ri b u ku

H angar K u rsi P in t u

Depan panggung

Lampu atas

Lampu bawah/foot
Teater FF

DESAIN PRODUKSI menggunakan pendekatan teori suarealisme Antonin Arteud serta


TEAM PRODUKSI MONOLOG BERUSAHA MELAWA LUPA alienasi Bertold Brecht.
SUTRADARA  : Firman Maulani
AKTOR  : Ahmad Faruk Wijaya Adapun tahapan proses pengkaryaan kami adalah sebagai berikut:
ARTISTIK  : Dovianda Tegar, Irwan 1. Bedah naskah dan iden fikasi tokoh serta ide, yaitu tahapan
MUSIK  : Ilham, Arif, Jesdy, Sarah mengelompokkan se ap isu-isu teks naskah menjadi beberapa
LIGHTING  : Leroy kelompok, memilah teks yang dijadikan dialog dan ditransformasi dalam
TEAM PRODUKSI : TEATER “FF” bentuk visual.

TINJAUAN KARYA 2. Observasi ar s k. Di sini sutradara dan unsurnya mulai


Teks “Berusaha Melawan Lupa“ adalah teks aritkel karya Acep Zamzam mengkongkretkan gagasan melalui bentuk ar s k (se , proper , musik,
Noor yang diadaptasi menjadi sebuah naskah drama oleh Ab tata lampu) dan menuangkan ide- ide dalam bentuk adegan.
Asmarandana. sebuah teks yang membicarakan peris wa-peris wa,
kejadian-kejadian dan isu-isu yang terjadi di sebuah negara “Indonesia” 3. Konsultasi, tahapan ini adalah tahapan pengajuan konsep pengkaryaan
,baik kejadian yang sudah lampau ataupun yang baru saja bergulir. yang akan dipertunjukan.

Menurut penulis teks naskah tersebut enak untuk baca akan tetapi sulit 4. Eksplorasi, sutradara dan unsurnya mulai mengaplikasikan konsep
utuk dipentaskan dalam sebuah pertunjukan. Sebuah teks yang berpesan dalam bentuk pemanggungan.
agar kita harus selalu mengingat segala sesuatu yg telah terjadi dalam
sebuah kehidupan baik secara individu ataupun komunal. Dari kegalauan Dalam penuangan ide ide serta eksplorasi proses untuk pertunjukan,
kesulitan tersebutlah, akhirnya penulis memutuskan untuk sutradara dan aktor dak serta merta begitu saja mengalir dengan
mengelompokan dari se ap peris wa atau kejadian yang terdapat dalam pendekatan teori tersebut di atas, tentunya ada pengaruh-pengaruh atau
teks naskah tadi menjadi beberapa kelompok, yaitu: kelompok urutan pengendapan empirik yang muncul (baik yang dialami dan dirasakan
peris wa-peris wa yang didialogkan dan urutan peris wa yang langsung ataupun dak langsung) dan menginspirasi sang sutradara dan
dirubah/ditransformasi ke dalam bentuk visual dan simbol, tanpa aktor dalam mewujudkan gagasannya.
menghilangkan esensi dari pesan teks tersebut, dengan konsep yang
Teater FF

PROSES PENGKARYAAN

Schedul proses
No. proses 1 juli 2017 – 11 agustus 2017
1. Bedah naskah

2. konsultasi
3. Menghafal
naskah
4. Membuat
artistik
5. latihan

DAFTAR SUMBER RUJUKAN

https://en.wikipedia.org/wiki/antonin artaud

https://www.academia.edu/3079910/tanda_di_dalam_teater_surealisme_
theater_of_cruelty
TERKAM FSD UNM
Teater
TERKAMFF FSD UNM

Latar Belakang Penciptaan Saya sebagai sutradara merasa bahwa hal ini sungguh memilukan sebab bahkan
Berusaha Melawan Lupa naskah Acep Zamzam Noor yang terpilih menjadi materi sampai iden tas warga negarapun telah di korupsi. Hal tersebut menjadi ide dasar
dalam ajang lomba monolog yang diadakan oleh Yayasan Lanjong adalah sebuah dalam merepresentasikan proses kerja mesin pembuatan E-KTP menjadi latar utama
naskah yang menceritakan peris wa-peris wa pen ng dalam perjalanan roda yang membungkus rentetan peris wa yang ada di dalam karya Acep Zamzam Noor.
pemerintahan dari tahun ketahun. Naskah ini tentunya memberikan tantangan
tersendiri dalam penggarapannya baik dari segi pengolahan struktur maupun Tinjauan Pustaka dan Tinjauan Karya
tekstur pertunjukannya. TERKAM FSD UNM sebagai salah satu peserta lomba Indonesia yang terkenal dengan keragaman budaya dan agama menjadi ciri khas
mencoba menganalisa dan mengeksplor kembali hasil dari analisis tersebut. Kasus atas kekayaan keberagaman itu sendiri. Peris wa-peris wa yang terjadi di Indonesia
korupsi E-KTP yang masih hangat di telinga menjadi salah satu “pintu masuk” untuk seper yang dijelaskan dalam naskah Acep Zamzam Noor memang benar adanya.
mengolah peris wa yang diceriterakan oleh penulis naskah. Hal tersebut akan menjadi bom waktu yang akan segera meledak melahirkan
bencana dan perpecahan bila pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dak
Hal ini sangat pen ng untuk dilakukan karena ini menyangkut iden tas warga negara bersinergi dalam menata tatanan sosial dan lingkungan. Pertunjukan teater yang
yang telah dirampok oleh wakil rakyat. Pementasan ini sebagai suatu penyadaran banyak membahas tentang kondisi sosial dan lingkungan telah banyak dipentaskan
bagi se ap warga bahwa bahkan iden tas kewarganagaraanpun telah menjadi oleh para seniman di berbagai kota di Indonesia. Rahman sabur seorang sutradara
bahan korupsi. Tetapi di balik peris wa itu ternyata juga membongkar satu persatu dari kelompok Payung Hitam telah banyak berbicara tentang kondisi sosial yang
rentetan peris wa yang melanda negeri ini. Ar nya representasi proses kerja mesin terjadi di negeri ini dengan merepresentasikan teks dengan menampilkan simbol-
pembuatan E-KTP menjadi latar utama membungkus rentetan peris wa yang ada di simbol yang menceriterakan suatu peris wa kondisi sosial.
dalam karya Acep Zamzam Noor.

Ide Penciptaan Karya Kerangka Konsep


Ide dalam pertunjukan Berusaha Melawan Lupa karya Acep Zamzam Noor ini Berusaha Melawan Lupa karya Acep Zamzam Noor sebuah seruan untuk dak boleh
membuat saya kembali mundur beberapa langkah ke belakang dan kemudian melupakan rentetan peris wa yang terjadi di beberapa tahun yang lalu sampai saat
mengingat rentetan peris wa yang melanda negeri ini. Di mulai dari hilangnya ini. Meskipun belum dibahas dalam naskah, isu terbaru muncul dengan dak kalah
beberapa ak vis, pembobolan uang rakyat (Korupsi), Penghinaan sesama wakil fenomenalnya. Kasus korupsi E-KTP Setya Novanto akhirnya terbongkar dan hal
rakyat, bencana yang datang silih berga , demo di mana-mana, terror bom, Lapindo inilah yang menjadi inspirasi bagi bagi sutradara TERKAM FSD UNM untuk mencoba
yang belum usai, bendungan yang jebol, Jembatan runtuh, tembak ma , mahalnya menganalisa lebih dalam. Sutradara merasa bahwa apa yang dilakukan oleh Setya
tarif listrik, kasus kekerasan TKW, jamaah haji yang terlantar, kasus penistaan agama, Novanto secara sosial telah mengambil dan merampok seluruh iden tas warga
kasus Jessica, gejolak Poso yang kembali memanas dan mengakibatkan beberap negara. Hal tersebut menjadi ide dasar dalam merepresentasikan proses kerja mesin
polisi ma tertembak, bayi-bayi yang menjadi barang dagangan dan beberapa pembuatan E-KTP menjadi latar utama yang membungkus rentetan peris wa yang
rentetan peris wa lainnya mewarnai layar TV yang sesungguhnya juga saling ada di dalam karya Acep Zamzam Noor. Secara ar s k, sutradara mencoba
menuding dan tak lagi dipercaya oleh Masyarakat. Berita terakhir menjadi acuan merepresentasikan mesin pencetak E-KTP yang kemudian dijadikan sebagai proper
dalam ide pertunjukan setelah saya mendengar berita terbongkarnya kasus korupsi utama dalam pertunjukan. Tata cahaya tentunya memiliki warna yang relevan
E- KTP yang dilakukan oleh Setya Novanto. dengan proper yang ada. Monologer menjadi salah satu cetakan E-KTP yang
menceritakan peris wa-peris wa yang dituliskan dalam naskah Acep Zamzam Noor.
Teater
TERKAMFF FSD UNM

Kerangka Teknis
Dalam pertunjukan ini realisme Stanilavsky digunakan dalam
mengucapan teks verbal yaitu dengan meyakinkan penonton bahwa apa
yang telah diceritrakan benar-benar terjadi. Selain itu pendekatan S lisasi
juga digunakan dalam pertunjukan ini yaitu di mana penambahan
rancangan simbolis, ekspresif, abstrak, dan penampilan-penampilan
eksplosif. Secara pemanggungan pertunjukan ini menggunakan gaya
representasi yaitu keinginan seniman untuk menghadirkan panggung
sebagai interpretasi.

Metode Penciptaan
· Objek Penciptaan
Pertunjukan ini menggunakan properti mekanik yaitu representasi
berupa mesin pembuatan E-KTP. Sebuah proses pembuatan E-KTP yang
dananya telah di korupsi oleh Setya Novanto. Aktor dalam pertunjukan ini
menjadi salah satu lembaran E-KTP yang menceritakan peris wa yang
terjadi di negeri ini. Dia adalah salah satu korban dari jutaan warga negara
yang iden tasnya telah dikorupsi.
Teater
TERKAMFF FSD UNM

· Tahapan Penciptaan
Tahapan penciptaan karya ini berawal dengan menganalisis naskah yang
telah dibagikan oleh pani a pelaksana lomba. Analisis dimulai dengan
menganalisis struktur yaitu analisis tema, plot dan penokohan. Meninjau
rentetan peris wa yang ada dalam naskah di beberapa media online.
Selanjutnya aktor memahami naskah dan membaca secara drama k
(Drama k reading). Reading merupakan la han awal dalam perancangan
untuk menjajaki penafsiran naskah. Orientasi lain dari reading adalah
pencarian nada dasar vokal bagi kebutuhan peran. Pusat perha an
sutradara kemudian diarahkan pada diksi, intonasi dan ar kulasi vokal.
Selain mengantarkan pada pemahaman lakon, reading pada akhirnya
difungsikan untuk menemukan karakter dan perubahan emosi se ap
tokoh dalam lakon. Proses berlanjut dengan pembentukan ruang imajinasi
keaktoran. Setelah diskusi yang panjang dengan sutradara, m ar s k
kemudian menawarkan properti yang akan digunakan di atas panggung.
Set kemudian dimasukkan satu persatu dengan penambahan-
penambahan ar s k lainnya. Jika seluruh set telah dihadirkan, la han
aktor dengan properti dimulai sampai akhirnya dilanjutkan dengan la han
pemantapan lainnya sampai dianggap sesuai dengan apa yang di
harapkan.

Da ar Sumber Rujukan
Yudiaryani, Panggung Teater Dunia, Pustaka Gondo Suli, Yogyakarta, 2002.
HMJ ISI YOGYAKARTA
Teater
HMJFFTEATER ISI
1. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN yang hanya akan dibawakan oleh satu aktor di atas panggung. Jika aktor dak
“Keberadaan teater sebagai karya seni sangat tergantung pada situasi mampu berkomunikasi dengan baik maka pertunjukan itu akan nampak sebagai
masyarakat dan kebudayaan yang terjadi pada saat itu” bentuk ceramah atau pidato yang sengaja dijiplak oleh seniman teater dan
Prof. Dra. Yudiaryani, M.A, diberi nama monolog. Tetapi ke ka manusianya sudah dipilih untuk
Panggung Teater Dunia berkomunikasi, maka teater akan berbicara sebagai sebuah hasil dari
Perkembangan dan Perubahan Konvensi, 2002, hlm.1 kebudayaan dan dak lagi menjadi momok yang hanya dipandang sebagai
produk manusia urakan. Teater akan berbicara kepada masyarakatnya lewat
Teater merupakan sebuah representasi kehidupan manusia, begitu wacana manusia, bukan sebagai robot yang kasar dan mengerikan.
yang biasa diungkapkan oleh teman-teman seniman dalam menyikapi sebuah
pertunjukan teater. Betulkah demikian? Lalu siapa yang menghasilkan Teater? Tetapi aktor juga dak akan berperan sendirian. Karena itu pertunjukanya
Dan bagaimana teater menjadi salah satu produk kebudayaan manusia? disebut pertunjukan teater, bukan pertunjukan aktor atau ceramah ataupun
Jangan-jangan ternyata justru sebaliknya, ternyata justru teater yang membaca pidato. Seluruh pendukung aktor itu saya sebut sebagai elemen-elemen yang
kehidupan manusia. Tidak ada kebenaran yang mutlak untuk menjawab akan mendukung aktor dalam menyampaikan tujuan teaternya. Elemen-
pertanyaan-pertanyaan di atas. Kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut elemen tersebut adalah pendukung yang kita kenal sebagai ar s k; musik, set-
justru menjadi abstraksi dalam meman k ide-ide pengkarya dalam menyikapi panggung, make-up dan kostum, dan seluruh media pendukung lainya. Elemen-
dan menggarap teks yang berjudul Berusaha Melawan Lupa Karya Acep elemen tersebut juga harus lahir dari manusia yang dihadirkan sang aktor,
Zamzam Noor adaptasi Budi Darma ini. karena elemen-elemen itu dak hanya hadir sebagai sebuah atraksi keindahan,
tetapi juga sebagai wujud kebudayaan dari manusia yang diciptakan oleh aktor
Manusia adalah obyek utama untuk menghasilkan teater, yang juga sekaligus dan teater.
bahwa manusia adalah pencipta teater itu sendiri. Ar nya betapa pen ngnya
manusia dalam teater. Mungkin bisa dianggap benar kiranya jika belajar teater Abstraksi-abstraksi di atas adalah sumber yang melatar belakangi penciptaan
adalah belajar tentang kemanusiaan. Manusia dan teater adalah satu lingkaran dalam karya kami. Lalu bagaimana cara kami memilih manusia dan mewujudkan
este ka yang tak terbantahkan. Ibarat kita membuat ro tepung adalah bahan elemen-elemenya dalam pertunjukan teater kami? Itulah yang akan kita bahas
utamanya, maka ke ka kita mencipta teater maka manusia adalah bahan utama selanjutnya dalam konsep karya ini. Kami akan mencoba menguraikan secara
dan tak bisa diabaikan apalagi sengaja dilupakan. rinci untuk mendeskripsikan maksud dan tujuan kami dalam penciptaan teater
kami kali ini.
Teks monolog yang berjudul Berusaha Melawan Lupa Karya Acep Zamzam
Noor adaptasi Budi Darma ini, memiliki satu keunggulan yang membebaskan 2. IDE PENCIPTAAN KARYA
pengkarya dalam memilih manusia macam apa yang akan mengungkapkan isu- Video-Blogging atau bisa disingkat vlogging atau lebih viral di Indonesia dengan
isu yang menjadi bagian pen ng dari teks. Pengkarya bisa memilih manusia nama vlog menjadi sangat viral di media sosial terutama youtube. Vlog seolah
paling tepat untuk berkomunikasi kepada khalayaknya untuk menyampaikan menjadi cara komunikasi baru seseorang kepada publiknya. Bahkan banyak
maksud dari teks tersebut. Teks yang hampir seluruhnya berisi isu-isu terkini itu, orang yang menggunakan vlog untuk sekedar mencari ketenaran. Kemudian
sangat memungkingkan untuk dikomunikasikan oleh bermacam-macam muncullah ar s-ar s baru yang lahir dari sosial media vlog tersebut. Tetapi dak
manusia dengan latar belakang dan pengetahuannya, yang tentunya di situlah semua orang menggunakanya sebagai alat mendongkrak ketenaran. Banyak
menariknya, karena manusia-manusia tersebutlah yang akan melahirkan juga orang-orang yang menggunakanya sebagai alat komunikasi baru untuk
banyak sudut pandang yang berbeda. menyampaikan ideologi dan gagasan hidupnya. Sebagai contoh kecil mari kita
 Aktor yang berfungsi sebagai ar kulatoris adalah ujung tombak teater soro vlog Awkarin dan vlog Tsamara Amany Alatas. Dari kedua vlog itu kita akan
untuk berkomunikasi dengan publiknya. Maka aktor harus mampu menuju mendapat perbedaan yang mencolok dalam penggunaanya sebagai wadah
menusia (tokoh) yang paling tepat dan sesuai dengan landasan teks yang komunikasi.
dibawakan untuk berkomunikasi. Apalagi dalam konteks pertunjukan monolog
Teater
HMJFFTEATER ISI

2. IDE PENCIPTAAN KARYA Karena di dalam media sosial seper instagram dan Whats-App sudah
Video-Blogging atau bisa disingkat vlogging atau lebih viral di Indonesia dilengkapi dengan fitur video yang berdurasi pendek untuk menceritakan
dengan nama vlog menjadi sangat viral di media sosial terutama youtube. keseharian kita kepada khalayak pengguna internet. Video-blogging bukan
Vlog seolah menjadi cara komunikasi baru seseorang kepada publiknya. lagi menjadi sekedar fashion atau sebuah media yang sedang viral dalam
Bahkan banyak orang yang menggunakan vlog untuk sekedar mencari kehidupan kita, tetapi dalam pengamatan yang lebih serius vlog sudah
ketenaran. Kemudian muncullah ar s-ar s baru yang lahir dari sosial media menjadi a tude. Vlogging beralih fungsi dari sekedar fashion dan media
vlog tersebut. Tetapi dak semua orang menggunakanya sebagai alat untuk menceritakan kehidupan sehari-hari di media sosial menjadi salah satu
mendongkrak ketenaran. Banyak juga orang-orang yang menggunakanya wakil e ka sekelompok orang tertentu yang didapat dari public figure-nya.
sebagai alat komunikasi baru untuk menyampaikan ideologi dan gagasan
hidupnya. Sebagai contoh kecil mari kita soro vlog Awkarin dan vlog Tsamara Orang-orang sudah dak lagi merasa dibatasi dalam melakukan apapun.
Amany Alatas. Dari kedua vlog itu kita akan mendapat perbedaan yang Segalanya menjadi sah dilakukan dalam hidup. Orang-orang akan meniru
mencolok dalam penggunaanya sebagai wadah komunikasi. siapapun public figure yang dirasa mewakili keinginannya untuk melakukan
sesuatu dalam kehidupanya. Tidak perduli dalam hal apa, termasuk yang dak
Namun bukan berar bahwa vlog hanyalah kedua ak vitas di atas. Video- sesuai dengan norma-norma masyarakatnya. Semua itu sudah terwadahi dan
Blogging merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan diwakili oleh tokoh media yang hari ini menjadi panutan masyarakat kita.
medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai sumber media Bebas! Sebebas-bebasnya! Begitulah kiranya uraian yang sangat singkat
utama. Berbagai perangkat seper ponsel berkamera, kamera digital yang mengenai generasi millennial. Generasi saya yang lahir dan hidup berdasarkan
bisa merekam video, atau kamera murah yang dilengkapi dengan mikrofon kecanggihan teknologi yang menjadi simalakama bagi kami. Generasi hebat
merupakan modal yang mudah untuk melakukan ak vitas video-blogging. yang hidup penuh tantangan. Kita sangat bebas untuk memilih, sebab menu
Video-blogging menawarkan pengalaman situs yang lebih kaya dibandingkan makan kita sudah sangat beragam, dan kita dak bisa memilih dengan cermat.
dengan blogging dalam bentuk teks, karena ia mengkombinasikan video, Sebab semuanya sudah siap disuapkan ke dalam mulut kita yang selalu dibikin
suara, gambar, dan teks, meningkatkan kandungan informasi, serta emosi, lapar. Sebuah tantangan jaman baru, apalagi untuk menghadapi isu-isu yang
yang dibagi dengan para pengguna internet lainya. Media seper itu bertumpuk yang disuguhkan media yang harus kita telan dan dak boleh
membuat para penggunanya menjadi lebih bisa mengeksplorasi berbagai cara dilupakan.
baru dalam berkomunikasi, di mana kebanyakan pengguna yakin bahwa video
akan menghasilkan ekspresi yang lebih alami daripada tulisan. Di Indonesia Itulah kiranya kegelisahan yang meman k ide-ide kami dalam memilih dan
peggunaan video-blogging mulai disadari ke ka pada tahun 2009 muncul mewujudkan manusia seper apakah yang akan berkomunikasi dalam
sebuah rekaman pribadi seorang aktris dan penyanyi muda terkenal bernama pertunjukan monolog dengan naskah yang berjudul Berusaha Melawan Lupa
Marshanda, yang tersebar luas di Youtube dan menjadi topik yang segera Karya Acep Zamzam Noor adaptasi Budi Darma. Kita akan mengeksplorasi
hangat dibicarakan saat itu, karena video tersebut berisikan ungkapan dan memasuki dunia video-blogging untuk mengetahui berbagai tanggapan
perasaan pribadi sang ar s. Fenomena 2010 adalah dengan hadirnya dua dari dalam dunia itu, perihal “melawan lupa” yang disuguhkan oleh teks
orang gadis asal Jawa Barat bernama Sinta dan Jojo dengan keong racunya. monolog di atas. Singkatnya, bagaimana jika teks dengan isu-isu poli k besar
(sumber : h ps://id.m.wikipedia.org) itu jika dibicarakan dan ditanggapi oleh generasi millennial seper kita?
Jawaban itu akan kita dapatkan setelah pertunjukan ini hadir di depan
Kini penggunaan vlog semakin akrab di kalangan masyarakat Indonesia, dak khalayak. Kemudian kita akan mengurai dalam obrolan-obrolan ringan yang
hanya ar s, malah juga merambah ke semua umur. Disadari atau dak kita akan menjawab pertanyaan kita bersama.
semua sudah menggunakan video-blogging dalam kehidupan sehari-hari kita.
Teater
HMJFFTEATER ISI

3. TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KARYA mengemukakan bahwa dunia realitas dan dunia hiper-realitas media/televisi
a. Tinjauan karya sudah sulit dibedakan, kedua-duanya sama-sama nyata. Arthur Kroker dan
· Video-Bloging Awkarin, Raditya Dika, dan Tsamara Amany Alatas, Talk David Cook secara lebih khusus menyatakan bahwa televisi telah berkembang
Show yang mengulas Prily Latuconsina sebagai njauan untuk menciptakan menjadi sebuah realitas kedua. (Yasraf Amir Piliang, Semio ka Dan
tokoh dalam metode pendekatan keaktoran. Hipersemio ka; Kode, Gaya dan Ma nya Makna, 2012, hlm.130-133)
· Talk Show ILK yang disiarkan oleh Trans7, sebagai njauan untuk
pemangguang dan sekaligus keaktoran. Talk Show akan dipilih untuk menjadi · Jins, Dangdut dan Dosen : Fashion Sebagai Pernyataan Diri
bentuk pemanggungan. Terutama talk show ILK. Sehingga penonton dan Feather Stone mengatakan bahwa walaupun kabur, gaya hidup adalah sesuatu
pemain akan menjadi satu kesatuan dalam panggung pertunjukan. Penonton yang berhubungan dengan “individualitas, ekspresi diri, serta kesadaran diri
adalah juga yang mengalami peris wa secara langsung baik lewat media yang stylis c”. Budaya populer, walaupun sering kali dianggap sebagai
digital maupun secara live dipanggung pertunjukan. berselera rendah, tetap berjalan dengan cara yang melarutkan apa yang
· Shadow Play Oleh Anino Shadow Play Collec ve dan Iklan Clas Mild Simply disebut sebagai perbedaan cita rasa. Cita rasa rendah dan nggi pada akhirnya
Authen c sebagai landasan bentuk untuk menciptakan bentuk-bentuk visual merupakan cita rasa yang berbeda. Yang lebih produk f daripada budaya
yang akan hadir sebagai elemen untuk membantu pengadeganan dalam popular, yang dak seper budaya avant garde atau budaya kelas nggi lain,
pertunjukan. adalah bahwa budaya populer hampir selalu termanifestasi atau dimanifestasi
dalam produk sehari-hari. Dengan cara ini, orang-orang harus berurusan
b. Tinjauan Pustaka dengan budaya populer lebih sering, dan karena itu kita selalu diingatkan akan
· Hiper-realitas eksistensinya dengan cara yang dak dapat dilakukan oleh “budaya nggi”.
Bagi Baudrillard, sebagaimana yang telah disinggung sebelum ini, simulasi Budaya nggi dak mengonfrontasi kita se ap hari. Nilai-nilai keseharian
adalah proses atau strategi intelektual, sedangkan hiper-realitas adalah efek, budaya populer ini yang kemudian disebut Bordieu sebagai “habitus”, juga
keadaan, atau pengalaman kebendaan dan atau ruang yang dihasilkan dari diku p dari Feather Stone, yang salah satu implikasinya adalah bahwa budaya
proses tersebut. Dunia hiper-realitas adalah dunia yang disara oleh silih populer ditorehkan pada tubuh. Karena itu kelas dan cita rasa ditubuhi, dan
bergan nya reproduksi objek-objek simulacrum-objek-objek yang murni karena itu menjadi tampak (visible). Dengan demikian, hidup keseharian kita
penampakan, yang tercerabut dari realitas sosial masa lalunya, atau sama sesungguhnya merupakan pernyataan keseharian diri kita. Pilihan kita atas
sekali tak mempunyai realitas sosial sebagai refrensinya. Di dalam dunia shampoo, sabun, produk perawatan gigi, perawatan kulit, pakaian, mobil,
seper ini subjek sebagai consumer digiring ke dalam pengalaman ruang hiburan, makanan, minuman, dan se ap pilihan yang kita lakukan untuk
hipre-real-pengalaman silih bergan nya penampakan di dalam ruang, kelangsungan hidup kita sehari-hari adalah pernyataan iden tas kita,
berbaur dan meleburnya realitas dengan fantasi, fiksi, halusinasi, dan perbedaan kita, atau kesamaan kita dengan yang lain. Itu ar nya pilihan-
nostalgia, sehingga perbedaan antara satu sama lainya sulit ditemukan. Ke ka pilihan kita –saya atas produk atau yang lain bukanlah suatu kondisi yang ajeg
seseorang berada di depan televisi, film ga dimensi, video, video game, dan mengenai konstruk kita, atau lebih tepat lagi, konstruk kita selalu berada
kini, virtual reality lewat komputer, totalitas hidup seseorang (kegembiraan, dalam proses yang berubah-ubah, dan proses itu sendiri dak akan pernah
kesedihan, kesukaan, keberanian, dan sebagainya) secara tak sadar mencapai k akhir. Dengan demikian proses itu merepresentasi dengan lebih
terperangkap di dalam dunia hiper-realisme media, namun apabila seseorang tepat siapa kita pada waktu dan ruang tertentu. (Aquarini Priyatna
tersebut mencoba melihat media dengan kesadaran, maka ia akan Prabasmoro, Kajian Budaya Feminis: Tubuh,Sastra, dan Budaya Pop, 2006,
menyadarai bahwa apa yang ia saksikan tak lebih dari sebuah fantasi, fiksi, hlm. 400-403).
atau fatamorgana-sebuah kesemuan. Baudrillard tanpa ragu lagi
Teater
HMJFFTEATER ISI
· Ekspresionisme bertele-tele, tetapi dak menunjukan kekunoannya. (Prof. Dra. Yudiaryani,
Eksplorasi mimpi yang dikembangkan oleh Strinberg dan Pirandello segera M.A, Panggung Teater Dunia; Perkembangan dan Perubahan Konvensi, 2002,
diiku oleh sebuah gerakan yang disebut ekspresionisme. Ekspresionisme hlm.170-172).
mengungkapkan kemarahan manusia yang tak mampu memberontak 4. KERANGKA KONSEP
terhadap dominasi teknologi dan keterbelahan lingkungan. Ekspresionisme Fungsi penyutradaraan dipandang dengan mapan sebagai sintesa antara teks,
dalam teater terkait erat dengan apa yang terjadi dengan karya seni di akhir desaign, dan ac ng yang menjadi peris wa teatrikal yang unik dan indah.
Perang Dunia I. di sekitar tahun 1917-an sebuah kelompok disilusionis Zurich Apabila teater berkomunikasi dengan kepekaan impresi yang bergerak secara
memulai satu gerakan Dadaisme yang menghancurkan pola-pola konvensi simultan, maka tugas dan tanggung jawab seorang sutradara adalah
penciptaan seni. Banyak anggapan mengatakan bahwa se ap pemberontakan menghadirkan impresi-impresi, dan menambah bobot keyakinan terhadap
terhadap Realisme berar Ekspresionisme. Ekspresionisme memiliki sisi-sisi pergerakan simultanitas tersebut (Yudiariyani, 2002: 235).
yang mempu dicuatkan ke permukaan. Strindberg misalnya mengutamakan
siksaan dan penghancuran jiwa sebagai cara memberontak terhadap Kesenian paska Perang Dunia I merupakan zaman “kekacauan” ar s k. Se ap
objek vitas dunia. bentuk eksperimen Ekspresionisme dicobakan diatas panggung (Yudiariyani,
2002: 170). Dari ku pan di atas kiranya menjadi satu landasan dalam
Demikianlah, mimpi dan teknologi mesin industri adalah dua sisi imajinasi penggarapan karya. Eksperimen dalam ruang penyutradaraan akan coba
Ekspresionisme paska Perang Dunia I. Kesenian paska Perang Dunia I dibangun dengan menggunakan teknik mix media. Media-media kekinian
merupakan zaman “kekacauan” ar s k. Se ap bentuk eksperimen yang menjadi acuan dalam bab sebelumnya akan dirangkai menjadi satu
Ekspresionisme dicobakan di atas panggung. Eksperimen dapat kesatuan yang membentuk dramatik pertunjukan.
diklasifikasikan menjadi empat kelompok. Kelompok pertama,
mengembangkan teknik yang berguna untuk mendrama sasikan kehidupan Sebuah pilihan menghadirkan media kekinian adalah untuk mendukung
ba n, yaitu melalui teknik soliloquy adalah aside. Kelompok kedua, pertunjukan sekaligus juga sebagai produk yang mengimpulsi manusia yang
op malisasi penggunaan efek suara, gerak, dan cahaya untuk membangun sedang dalam hiper-realitasnya. Sutradara akan membantu aktor untuk
drama ka klimaks. Kebisingan dan kekacauan menunjukan kegelisahan yang memasuki dunia realitas dan hiper-realitasnya secara simultan. Berbagai
memuncak sangat mengerikan. Kelompok ke ga, menggunakan teknik metode pendekatan akan coba dilakukan untuk mengarahkan aktor pada
s lisasi irama dan pengendalian suara dan gerak yang mengacu pada mimpi konsep bagaimana mewujudkan manusia millennial dengan segala pengaruh
dan mesin industri. S lisasi merupakan unsur pen ng dalam merencanakan produk di sekililingnya.
ekpresionisme dan memberikan sentuhan teatrikal. Kelompok ke empat,
mengungkapkan generaliasasi manusia bertentangan dengan individualisasi Konsep ar s k yang berdasarkan media kekinian akan coba dieksplorasi dan
dalam rangka menciptakan karakter. Gerakan Ekspresionisme berlangsung dielaborasikan dalam sebuah pemanggungan yang utuh dan menarik. Tata
singkat antara tahun 1910-1925. Hal ini disebabkan, di satu sisi, idealisme panggung akan coba diwujudkan seper sebuah acara televisi yang sedang
yang terlalu berlebihan pada ke adaan individu dan pada keinginan menyiarkan acara talk show seorang ar s. Tata cahaya dak akan hanya
menantang gelombang mesin nampak menakutkan dan terasing. berfungsi sebagai penerangan. Tetapi eksplorasi cahaya alterna f akan coba
diwujudkan sebagai bentuk impresi-impresi di dalam pertunjukan. Tata rias
Di sisi lain, mesin mengalami perubahan dari suara bergemuruh dan bentuk akan juga mengejawantahkan kehidupan aktor sebagai generasi masa kini.
besar yang mengganggu kenyamanan lingkungan menjadi bentuk-bentuk Hidup tokoh akan menentukan bagaimana cara dia memilih baju dan riasnya
kecil dan bersuara halus, sehingga sikap masyarakat terhadap mesin berubah. dalam kehidupan pribadinya. Musik selain berfungsi sebagai pengiring dalam
Maka, visi baru tentang mesin mulai berkembang. Misalnya kehalusan mesin pertunjukan, dia juga akan sama dengan cahaya yang dalam bagian tertentu
mempengaruhi nada bunyi musik pop dengan gaya anggun, sedikit sinis, dak menjadi bentuk impresi dari pertunjukan.
Teater
HMJFFTEATER ISI
Karena pertunjukan kali ini bersifat eksplorasi yang mencoba pada Banyak hal yang kami coba dalam la han. Dari mulai yang hanya live
pendekatan ekspresionisme, maka sutradara dak akan mengintervensi kerja instagram, kemudian semacam acara meet and greet, talk show dan kami
ar s k di se ap divisi masing-masing. Dengan satu konsep perwujudan kemudian mencoba masuk ke ruang publik, seper la han di sebuah bazaar
manusia millennial maka seluruh pendukung, seper penata rias, penata dan kafe-kafe untuk menguji sejauh mana respon publik dalam menyikapi isu-
cahaya, dan penata musik, akan melakukan kerja eksplorasinya pada divisi isu yang kami hadirkan.
masing-masing. Sutradara akan coba merangkai seluruh eksplorasi itu
menjadi satu-kesatuan dalam pertunjukan. sebuah eksplorasi yang dilakukan Eksplorasi visual dengan proyektor dan OHP kami lakukan se ap kali
juga dak akan menutup kemungkinan untuk selalu ada perubahan sampai eksplorasi di ruang publik kami cobakan di panggung dengan konsep tata
panggung yang kami sepaka seper sebuah talk show dalam acara televisi.
pada k pertunjukan diberlangsungkan di hadapan penonton.
Eksplorasi visual digunakan untuk membantu memperjelas antara dunia
realitas dan hiper-realitasnya tokoh. Meskipun secara pemahaman dak
5. KERANGKA TEKNIS DAN METODE PENCIPTAAN
tampak perbedaanya, tetapi ia juga harus hadir sebagai fungsi este k dan
Bagaimana teknis eksplorasi itu dilakukan oleh kerja kolek f kami kali ini?
membantu penonton dalam memahi pertunjukan. (Ahmad Suharno:
Begitulah kiranya pertanyaan yang tepat untuk menguraikan bab ini.
Director)
Pemaparan ini akan coba saya uraikan satu persatu mengenai kerja eksplora f
se ap divisi ar s k kami.
2. Keaktoran
Proses keaktoran yang dijalani oleh aktor bersifat eksplora f.
1. Penyutradaraan
Pada wilayah ini sutradara mencoba membangun wacana-wacana yang
1. membaca teks menggunakan metode membaca pelan dan cepat untuk
memungkinkan terjadinya eksplorasi pada se ap divisi ar s k dan juga
kemudian selain dapat memahami teks aktor juga dapat melafalkannya
keaktoran. Sutradara mencoba berbagai metode pendekatan untuk
dengan baik.
mengarahkan aktor pada kebiasaan hidup yang akan dijalani tokohnya.
Eksplorasi terhadap teks coba dilakukan dengan menjadikan teks sebagai
2. melepas diri dengan menggunakan metode bergerak mengiku musik
informasi dan akan selalu bergan cara pandang dan pengucapanya se ap kali
sesuai dengan keinginan tubuh bergerak. Musik pertama mengimpulsi untuk
la han. Perubahan itu berdasarkan “model” yang sedang di-mimesis oleh
kemudian aktor membuat sebuah peris wa realis, kedua musik mengimpulsi
aktor dalam menjalani eksplorasi ketokohannya. Dalam sebuah la han kami
tubuh untuk kemudian bergerak sesuai beat musik yang berubah-rubah dan
temukan bahwa kita bersepakat untuk mengubah sudut pandang orang ke ga
bergerak diluar realitas.
menjadi sudut pandang orang pertama, karena se ap kali mendiskusikan
tentang efek yang berujung pada dialog yang mengarah kepada “rakyat” maka
3. mendeka kebiasaan tokoh seper merubah kebiasaan berpakaian, cara
kami selalu berbenturan dengan satu kondisi bahwa menurut kami kondisi
merias dan apa-apa saja yang melekat pada tokoh. dengan berubah se ap kali
hiper-realitas itu sudah menjangki semua lapisan masyarakat. Siapapun
model/manusia yang dicontoh/di ru berbeda.
masyarakat itu.
4. membuat topeng; dengan metode ini aktor membuat berbagai tokoh
Eksplorasi teks yang dilakukan juga mempengaruhi banyak perubahan dalam
dengan merubah mimik muka – membentuk seluruh tubuh sampai cara bicara
penataan set-panggung, tata rias, dan eksplorasi musik sesuai ruang yang kita
tokoh yang dibentuknya di depan cermin. Dan kemudian mencobakan tokoh
masuki dalam la han.
itu sambil berjalan dan mengucapkan dialog yang mungkin keluar dari tokoh
yang sedang dibuatnya.
Teater
HMJFFTEATER ISI

5. Melakukan ak vitas vlog diruang publik, dalam tahap ini aktor membiasakan Nampak gambar di atas cu ngan yang ganjil dari designer yang benar-benar
diri untuk melakukan ak vitas live instagram dengan instagram yang dibuat tahu mengenai cu ng. Meskipun terlihat aneh dilihat namun cu ngan
sengaja untuk mempost tokoh yang dibuatnya. Kemudian melakukan ak vitas tersebut memiliki iden tas. Design di atas akan diaplikasikan ketubuh aktor
vlog di ruang publik seper bazaar dan juga lingkungan kampus. dengan cara dicat. (Mailani Sumelang: Penata Rias Dan Kostum).

Melalui tahapan la han tersebut aktor membiasakan diri untuk berhadapan 4. Eksplorasi Visual
dengan ruang publik dengan gaya yang kekinian. Dalam ruang publik tersebut Eksplorasi visual dengan menghadirkan media digital did alamnya. Antara
aktor mencoba melempar topik-topik yang ada di naskah dan juga berita-berita lain berupa video animasi, video footage, cuplikan berita, dan lain-lain.
baru untuk mendapatkan respon dari publik. (Ghea Fajriyani: Aktor). Video akan diproyeksikan sebagai latar pertunjukan ini. Dengan efek visual
yang disajikan, akan memberikan efek yang memperkuat konsep
3. Proses eksplora f make up dan costum pertunjukan. Selain efek visual dari media elektronik, saya juga akan
Cara berpakaian dan berias dak hanya sebagai fashion belaka melainkan salah mengeksplor efek visual dari OHP (Over Head Projector) yang
satu jalan personal branding. Make up dan kostum menggunakan teknik body menggambarkan suasana-suasana yang mendukung pertunjukan. (Dani
paint. Seluruh tubuh aktor dilukis menggunakan cat dengan model fashion yang Mar n: Art Director).
tengah booming. Wajah aktor pun dicat sesuai trend make up 2017. Cu ngan
trend baju 2017 yang ganjil dan cara berhias yang semakin beragam semakin 5. Eksplorasi Musik
memperkaya perbendaharaan penata make up dan kostum untuk terus Media musik yang akan digunakan dalam pertunjukan ini bersumber dari
melakukan eksplorasi pendekatan-pendekatan media kekinian yang juga sebagai latar belakang
untuk memperkuat karakter aktor.
Mengama trend fashion yang tengah hits dikalangan generasi millennial.
Mengumpulkan bahan eksplorasi make up dengan melihat chalengge make up Musik di sini juga dimanfaatkan sebagai impresi-impresi tokoh dalam
yang pernah hits di kalangan para millennial seper memakai lips ck yang keseluruhan pertunjukan.
digunakan hingga berlapis-lapis. Warna make up kini pun semakin beragam.
jenis musik yang akan di gunakan melipu musik elektronik yang akan di-mix
dengan alat musik akus k yang sedang saya eksplor menjadi sebuah
kesatuan instrumen yang dapat menghasilkan berbagai jenis bunyi-bunyian.
(Lutvan Hawari: Penata Musik).

6. Eksplorasi Cahaya
Eksplorasi cahaya kali ini akan menggunakan berbagai cahaya alterna f dari
OHP dan proyektor. Selain itu saya juga akan menggunakan senter yang di-
distorsi melalui berbagai media. Meskipun dalam pencahayaan kali ini saya
juga akan menggunakan lampu basic panggung yang disediakan pani a.
Cahaya-cahaya eksplorasi saya hanya bersifat sebagai efek dan memperkuat
penggambaran adegan. (Arif Dharmawan: Penata Cahaya).
Teater
HMJFFTEATER ISI

DAFTAR PUSTAKA SETTING PANGGUNG


Piliang, Yasraf Amir, Semio ka dan Hipersemio ka, Matahari, Bandung, 2010.
Prabasmoro, Aquarini Priyatna, Kajian Budaya Feminis, Jala Sutra, Yogyakarta SCREEN
dan Bandung, 2006.
Yudiaryani, Panggung Teater Dunia; perkembangan dan perubahan konvensi,
Pustaka Gondosuli, Yogyakarta, 2002.
h ps://www.youtube.com/watch?v=SZ-pjY0-Y-8
h ps://www.youtube.com/watch?v=IR2c7qlhvyM
h ps://www.youtube.com/watch?v=auZT OT6LU
h ps://www.youtube.com/watch?v=3gN7mreFzEw
h ps://www.youtube.com/watch?v=qedJR4pSCGA
h ps://www.youtube.com/watch?v=cXE-DbdIbs8
h ps://www.youtube.com/watch?v=gN84xSXR0mU MEJA & KURSI
h ps://www.youtube.com/watch?v=Z_GFyVc7HTU
h ps://www.youtube.com/watch?v=OxM5FRBzdmo SOUNDMAN
h ps://www.youtube.com/watch?v=ZidVav81CVs
OPERATOR OHP
KOMUNITAS 2 RUPA
Komunita 2 Rup
1. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN 4. KERANGKA KONSEP
Latar belakang penciptaan karya pentas ini adalah terletak pada keungulan Penyutradaraan yang dilakukan pada garapan ini dengan konsep yang
dalam penuturan karya seni yang sangat verbal dan cukup mudah dicerna sebenarnya sangat umum dilakukan, melakukan pembedahan naskah dan
untuk umum, penggarapan yang banyak dibumbui dengan simbolik yang diskusi, melakukan permintaan konsepsi dan penawaran-penawaran sang
menjadi konflik naskah walaupum konflik yang dihadirkan naskah ini cukup aktor lalu menerjemahkan se ap bloking dan gerak, intonasi nada, dan
sulit dicerna masyarakat namun dengan gaya bertutur unik yang dihadirkan di penempatan emosi pada se ap dialog dalam menginterpretasikan naskah ini.
pentas ini membuat jadi mudah dipahami dengan dak menghilangkan Konsep tata ar s k sendiri menggunakan simbol seper meja dan kursi
esensinya. sebagai ruang make up, leveling di tengah panggung dan menghadirkan jas
yang tergantung sebagai bentuk penerjemahan tentang isu-isu konflik yang
2. IDE PENCIPTAAN KARYA hadir di naskah.
Ide yang lahir dari penggarapan naskah ini ke ka saya bertemu dengan teman
saya yang mempunyai kecenderungan kewanitaan walaupun ia adalah Pada penempatan tata lampu banyak menggunakan warna dasar, warna
seorang lelaki, saya banyak mencoba membayangkan beberapa karakter saya merah di k tengah sebagai bentuk penekanan emosi yang meluap, warna
rasa cukup kuat dalam mengangkat konflik yang ada di naskah ini namun ke ka hijau ditata ruang make up sebagai simbol keglamoran dan warna biru di
di coba sewaktu la han ternyata dak melekat kuat seper bayangan saya dan artsi k jas sebagai bentuk kesemuan. Lalu pada tata rias aktor dipercan k
malah terkesan hanya tempelan saja. menjadi menor layaknya wanita dengan tata rias wajah yang merah merona
lengkap dengan pakain seksi serta handprof tas gadget dan sebagainya dan
Saya memperha kan dengan seksama mulai dari gaya bertutur dan cara yang terakhir pada tata musik yang menggunakan genre pop modern,
teman saya berinteraksi dengan orang yang bahkan baru dikenal tetapi dia membuat musik orisinal penciptaan tata musik pengiring suasana sesuai
tetap asyik mencairkan suasana, dari kejadian itulah pertanyaanku berubah dengan emosi yang dihadirkan dan me-remix beberapa potongan lagu modern
ternyata bukan karakter yang pas pada aktor saya, namun kecenderungan yang disemat dalam garapan.
pada ngkah mime snya dalam memerankan tokoh banci yang menjadi dasar
penggarapan saya dalam mementaskan naskah ini dengan menempatkan 5. KERANGKA TEKNIS
aktor saya sebagai korban dari konflik naskah. Penggarapan naskah ini kemungkinan sangat dekat dengan teater epic oleh
Bertold Brecht. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan mungkin mengarah
3. TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KARYA ke sana karna banyak unsur-unsur alienasi yang menggangu penonton untuk
Tinjauan pustaka dan njauan karya dari penggarapan saya dalam naskah ini sadar akan keadaan, ruang pentas yang dihadirkan sehingga menghasilkan
ada pada pementasan- pementasan Teater Yayasan Lanjong Kutai adegan-adegan yang membuat penonton jadi berpikir akan kesadarannya
Kartanegara. Ada beberapa pengaplikasian adengan dari naskah-naskah yang sendiri.
dibawakan Lanjong yang dak secara persis namun menyerupai, seper
beberapa teknik lampu padam menyala pada naskah “Tabib Gadungan” di Pemilihan simbol-simbol yang menggeli k penonton, pemakaian ar s k yang
mana aktor berpindah posisi dan lalu kembali ke posisi awal, lalu gerakan- bukan pada penggunaan sebenarnya pada kehidupan nyata yang akhirnya
gerakan dan sikap patung pada naskah “Lysistrata” yang banyak menekankan menjadi pilihan penggarap walaupun pada pendekatan tata rias dan kostum
pada ketahanan tubuh sang aktor serta beberapa symbol-simbol khas Lanjong serta ar s k dibuat realis. Pada pendekatan musik pun demikian mengambil
di se ap pementasannya yang menggunakan barang sebagai penggan orang bentuk realis yang ada pada kehidupan nyata, seper musik dangdut dan pop,
kedua dalam pemeranan tokoh. lalu dibuat potongan-potongan dan penempatan adegan yang unik sehingga
menghasilkan adegan yang mendukung alienasi dan simbol tertentu.
Komunita 2 Rup
6. METODE PENCIPTAAN c. Tahapan Penciptaan
a. Objek Penciptaan terdapat pada tokoh waria yang diperankan sang Proses pertama adalah 1 bulan hapalan sang aktor di bulan juni 2017, masuj
aktor yang ditempatkan sebagai korban pada konflik dinaskah ini. di awal juli 2017 setelah menghafal masuk ke pembedahan naskah,
penerjemahan dan penafsiran se ap dialog yang dihadirkan, 1 minggu
b. Durasi + 30 menit.
pertama pembedahan naskah lalu masuk ke minggu ke 2 la han media
panggung langsung, mula-mula membahas opening, membongkar pasang
tawaran-tawaran dan menentukan pilihan dan permintaan, setelah
SETTING DAN POLA LANTAI seminggu di minggu ke 3 mengunci blocking pemain, mematenkan beberapa
adengan, lalu membahas pilihan-pilihan musik yang masuk di se ap adegan,
mengisi kekosongan-kekosongan adegan yang sudah dengan garap dengan
symbol-simbol verbal sebagai bumbu jembatan antar adegan, mengulang-
ulang dari awal sampai akhir beberapa kali se ap la han dengan melakukan
perubahan-perubahan kecil untuk mempertajam adegan selama, lalu
mengunci keseluruhan di akhir bulan juli 2017, lalu masuk di tanggal 2
Agustus memulai penulisan Kerangka konsep karya.

7. DAFTAR SUMBER RUJUKAN


Aksarabhumi.blogspot.co.id

TATA RIAS & MAKE UP

Keterangan:

Kasur
Gantungan baju

Meja rias & Kursi


Arah pergerakan

Titik jatuh lampu


SANGGAR SENI LENTERA
Sanggar Sen Lenter
LATAR BELAKANG Tata cahaya: bagian awal lampu berwarna merah, setelah itu netral dan di
Indonesia adalah negara kepulauan yang wilayah perairannya lebih luas dari bagian akhir kembali seper awal berwarna merah.
wilayah daratan. Peris wa-peris wa yang terjadi dari satu wilayah ke wilayah
yang lain. Kejayaan mari m pada masa dahulu, Indonesia sangat terkenal Tata rias: menyesuaikan dengan karakter tokoh yang akan diperankan yaitu
juga demikian pula para pelautnya. Kapal menjadi transportasi pen ng pada seorang seniman.
masa itu, baik untuk kebutuhan perniagaan maupun alat transportasi untuk
menjangkau wilayah satu ke wilayah yang lain. Pada saat ini semua itu masih Tata busana: sebuah jubah yang di lukis mo f ba k.
berlangsung, seper di Kalimantan adanya pasar terapung. Kehidupan
manusia bagaikan mengarungi lautan di sana banyak tantangan. Kita adalah Tata musik: ilustra f.
penumpang dalam sebuah kapal, yang kapal tersebut diharapkan
nahkodanya mampu membawa para penumpangnya sampai ke tujuan. Kita KERANGKA TEKNIS
adalah aku, kau, kamu, serta mereka, kita adalah rakyat, kita adalah mengaitkan teks sastra yang ada dalam naskah dengan pola lantai serta gerak
bermacam-macam peris wa. Peris wa-peris wa yang datang silih bergan tubuh sang aktor.
dan sangat cepat sampai kita sulit untuk mengingatnya kembali. Berbagai
macam ingatan yang sangat melelahkan pikiran membuat otak harus bekerja KONSEP GARAPAN
bagaikan kapal mengarungi arus dan gelombang namun kita tetaplah harus Berdasarkan tempat berlangsungnya Lanjong Art Fes val maka ide-ide yang
terus mendayung. diangkat menggunakan kapal, bertujuan mengadaptasikan naskah itu
IDE PENCIPTAAN KARYA sendiri, dan menggali ingatan penonton bahwa bumi borneo adalah bumi
Ide kami terilhami dari ak vitas yang ada di pasar terapung dan tranportasi yang dikenal dengan budaya kapalnya.
yang ada di Kalimantan. Kami membawakan pertunjukan ini dengan karakter
seorang seniman. Sinopsis : Melawan lupa adalah ingat, ingatan bagaikan sebuah perjalanan
TINJAUAN KARYA kapal mengarungi arus. Kadang kapal begitu tenang, kadang harus bertahan
· Buku sejarah Indonesia dari arus gelombang, dak jarang kita harus pasrah sebab ancaman pas lah
· Berdasarkan imaji, intuisi, dan pengalaman hidup. tetap datang. Sebagai sebuah kapal dia akan melintas dari waktu ke waktu,
· Referensi yang menjadi inspirasi penciptaan karya ialah melalui tontonan- dari 1 wilayah menuju wilayah yang lain memberikan bekas pada tubuh kapal
tontonan pertunjukan baik pertunjukan lokak maupul maupun luar daerah yang makin lama makin rapuh, tapi sebagai kapal ia telah mencatat segala
yang kemudian ditafsir secara utuh, yang berkaitan dengan teknik peris wa di waktu yang mungkin orang lain dak mengingatnya. Sebagai
pemanggungan. kapal kadang ia ragu haruskah terus mengingat atau ikut lupa bersama sama
sebab mengingat adalah kemenangan sekaligus kekalahan.
KERANGKA KONSEP
Pemain: Arifin Noer
· konsep penyutradaraan: lebih memberikan kebebasan kepada aktor untuk
Penata Musik: Moh. Ikbal
eksplorasi dan terus komunikasi dengan berbagai narasumber
Penata ar s k, make up dan kostum: Eka Purwasih
· konsep ar s k Sutadara: Paul
tata panggung: sebuah panggung kosong dengan hanya menggunakan
sebuah handprop yaitu dayung.
SANGGAR SIRANG BASTARI
Sanggar Siran Bastar

Konsep Garapan Konsep Penokohan


Pada pertunjukan kali ini, sutradara dan aktor mencoba menyampaiakan Tokoh yang dipilih adalah tokoh pengamen jalanan. Pengamen jalanan
sebuah pertunjukan dengan berlandaskan teori teater yang digagas oleh adalah salah satu kaum marjinal yang turut merasakan dampak dari
Brecht. Teori yang merupakan an tesis dari teori tragedi Aristoteles yang perjalanan negeri ini. Lagu-lagu sa r kadang kerap kali didengar dari
disebutnya sebagai teater drama k. Sedangkan teater yang berdasarkan pengamen, sebagai cerminan apa dan bagaimana kemajuan negeri ini.
gagasannya itu dinamai sebagai teater epik, yakni suatu jenis pertunjukan
yang dianggapnya paling cocok untuk menghibur orang-orang yang berada Konsep Pencahayaan
dalam abad ilmu pengetahuan. Pencahayaan atau lampu yang dipakai hanya sekedar penerang. Karena
cahaya dalam garapan kali ini digunakan sebagai penerang saja, dak
Bila teater drama k memiliki tujuan untuk mencapai katarsis, maka teater mewakili simbol-simbol lainnya.
epik bertunjuan agar penonton sadar tentang kondisi kehidupan yang ada
di sekelilingnya. Dalam teater epik, empa atau keterlibatan emosional Konsep Musik
penonton terhadap pertunjukan, dihindarkan, tapi justru ia disadarkan Musik yang digunakan dalam garapan kali ini menyatu pada aktor. Aktor
bahwa yang ditontonnya itu bukan peris wa sungguhan, namun hanya sebagai pengamen memainkan gitar sebagai pengiring lagu, cerita dan efek
pura-pura. Untuk mencapai ke arah itu, maka diciptakanlah V-Effect atau pengantar dalam penyampaian-penyampaian tuturannya. Selain itu ada
biasa disebut efek alienasi. Melalui efek alienasi itulah penonton seolah- juga musik yang diperdengarkan dari radio sebagai pengantar gimmick awal
olah diganggu kenikmatannya dalam menyaksikan tuturan-tuturan dari pertunjukan.
peris wa yang disajikan aktor.
Konsep Panggung
Dengan terjadi hal seper itu, penonton dapat berjarak sekaligus tak Panggung yang akan dipakai untuk area permainan tak terbatas. Sutradara
berjarak dengan aktor hingga kemudian bisa menilai secara kri s masalah- menginginkan aktornya bebas dari property set dan batas panggung, agar
masalah yang tersaji dalam pertunjukan yang sedang dinikma nya tak ada batas antara aktor dan penonton.
tersebut. Teater epik tampak memiliki kemiripan dengan teater tradisional
Indonesia yang senan asa membaurkan antara dunia nyata dan dunia reka,
namun masih dapat mencapai katarsis bagi para penonton.

Pada garapan kali ini, sutradara mencoba menawarkan keterlibatan dan


saling keterekaitan antara aktor dengan penonton dalam penuntasan-
penuntasan masalah yang ada dalam cerita, hingga penonton dapat
menentukan sendiri ending dari permasalahan-permasalahan yang
disampaikan dan ditawarkan oleh aktor.
SKSD BERAU
SKSD Bera
LATAR BELAKANG PENCIPTAAN · Tahapan Penciptaan:
Melihat kondisi di negara kita saat ini, di mana media saling beradu untuk - Lolos seleksi
dapat menampilkan kepen ngannya masing-masing. selanjutnya yang paling - Rapat pembentukan ar s k dan non ar s k
utama bagaimana sosok pemangku pimpinan dapat dengan mudahnya - Pencarian dana
mencuci otak siapapun yang diinginkannya. Maka konseptor bermaksud - Bedah naskah oleh sutradara
menciptakan sebuah karya dengan in dari garapan yaitu “Cuci Otak”. Aktor - La han
akan berperan sebagai seorang profesor/ilmuan yang berusaha menghapus
semua pikiran dalam otak seseorang/sosok. DAFTAR SUMBER RUJUKAN
Sumber rujukan yang kami ambil yaitu berasal dari film Pirates Of The
IDE PENCIPTAAN KARYA Caribbean “Dead Man's Chest”.
Ide penciptaan karya berasal dari menonton pertarungan video dari media
arus utama melawan media sosial di mana se ap kubu bisa menciptakan
kehendak yang bisa diviralkan.

TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KARYA


Referensi penggunaan property otak manusia berasal dari sebuah film, yaitu
film Pirates of the Caribbean “Dead Man's Chest”. Yang dalam film tersebut
terdapat adegan mengambil jantung, namun konseptor ubah menjadi otak
manusia.

KERANGKA KONSEP
· Konsep penyutradaraan dengan menjajalkan keba nan pada aktor
dan membiarkan aktor bebas untuk bermain sesuai koridor sutradara.
· Konsep ar s k, sutradara mengutamakan atau meni kberatkan
kepada kekuatan sang aktor. Jadi dak terlalu banyak properti yang
digunakan, properti yang digunakan yaitu peralatan profesor/ilmuan.

KERANGKA TEKNIS
Konsep yang diambil konseptor yaitu konsep realis, dengan penataan
panggung dibuat seper sebuah tempat bedah.

METODE PENCIPTAAN
· Objek Penciptaan : Sosok, Otak dan detektor ilmuan.
· Desain : sebuah kursi ditempatkan di atas panggung dengan arah
membelakangi penonton. Di kursi tersebut duduk sosok yang dibedah
otaknya. Disamping kursi terdapat meja dengan detektor dan beberapa alat
bedah.
TEATER BASTRA
Teater Bastr
IDE DASAR padukan ke dalam satu pementasan.
Ide dasar sutradara mengenai penggarapan yang ia ciptakan adalah
berdasarkan kegelisahan akan dirinya terhadap isi naskah yang sangat unik. Dari segi se ng, kostum, dan lampu akan dibuat epic. Sedangkan dari segi
Alasan mengapa sutradara memilih aktor menjadi anak teater karena anak keaktoran akan dibuat dak berfokus pada satu k karakter saja.
teater juga peduli terhadap peris wa-peris wa yang dipaparkan dalam naskah
dan menurut sutradara ini sangat unik untuk dipentaskan. OBJEK PENCIPTAAN
Sutradara ingin menjadikan anak teater sebagai sasaran utama dari aktor.
IDE DASAR PENCIPTAAN KARYA Karena anak teater dekat diri kita sendiri, serta sutradara memiliki pemikiran
Awalnya sutradara ingin membuat seorang pejabat yang membawakan naskah bahwa anak teater memiliki sikap kri s serta perduli terhadap peris wa-
“Berusaha Melawan Lupa”. Karena menurutnya pejabat masih ada yang dak peris wa yang terjadi.
peduli dengan peris wa-peris wa yang terjadi, dan anak teater lebih peduli
dan kri s terhadap peris wa yang ada di dalam naskah, akhirnya sutradara TAHAPAN PENCIPTAAN
membuat karakter aktor menjadi anak teater. 1. Cas ng
cas ng dilakukan pada tanggal 15 Mei 2017. Yang hadir pada saat cas ng
TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KARYA adalah sutradara, pimpinan produksi beserta divisi bagian ar s k Teater
· Aktor Bastra.
Membuat aktor yang ada dalam pementasan merasa gelisah dengan naskah 2. Aktor
yang akan dibawakan dan pementasan tersebut sudah H-3. aktor sudah ditentukan pada tanggal 23 Mei 2017 dengan berjenis kelamin
· Pemanggungan perempuan.
Sutradara akan memposisikan tempatnya di panggung dan backstage. 3. Penentuan lini ar s k beserta non ar s k
· Kostum penentuan lini ar s k dan non ar s k ditentukan pada tanggal 23 Mei 2017.
Kostum dibuat bergan -gan sesuai dengan kebutuhan. 4. Bedah naskah internal dan eksternal
· Se ng Bedah naskah internal ( m peserta lomba) ga hari setelah penentuan lini
Beberapa se ng akan dibuat mul fungsi. non ar s k dan ar s k dan bedah naskah eksternal dilaksanakan pada
tanggal 7 juni 2017.
KONSEP PENYUTRADARAAN 5. Penentuan konsep
Sutradara akan membuat dengan konsep eksperimental. Karena menurut Konsep ditentukan sembari berjalannya bedah naskah internal yang dilakukan
sutradara, konsep tersebut dak dibatasi oleh konvensi-konvensi teater. oleh m.
Naskah yang “unik” inilah yang menjadikan sutradara ingin membuat konsep 6. Pergan an aktor
eksperimental. Anggapan sutradara mengenai anak teater yang perduli Pada tanggal 5 juli 2017 aktor sakit dan memilih untuk mengundurkan diri
terhadap peris wa-peris wa yang bergulir di lingkungan bahkan negara itulah keesokan harinya, yaitu pada tanggal 6 juli 2017. Empat hari setelah aktor
yang ingin ditumpahkan ke dalam penggarapannya. mengundurkan diri, m sudah mendapatkan aktor baru berjenis kelamin
Penggarapan yang dilakukan ini menceritakan tentang seorang aktor yang laki-laki untuk menggan kan aktor pertama yang sakit pada tanggal 10 juli
gelisah karena sudah mendeka pementasan yang sudah nggal H-3. 2017. Sembilan hari setelahnya, aktor baru ikut mengundurkan diri
Kegelisahan ini terjadi karena aktor tak kunjung hapal naskah sedangkan dikarenakan ada masalah pribadi dan dak bisa melanjutkan. Kemudian,
pementasan sudah dekat. pada tanggal 20 juli 2017 m kembali mendapatkan aktor baru dengan
menjadikan pimpinan produksi/koordinator se ng menjadi aktor yang juga
KERANGKA TEKNIS
berjenis kelamin laki-laki sampai saat ini.
Sutradara akan membuat pementasan ini dengan konsep eksperimental di
mana entah gaya dari Berthold Brecht, Aristoteles, dan lain sebagainya disatu
Teater Bastr
KERANGKA KONSEP ARTISTIK 2. LIGHTING
1. SETTING Tata cahaya adalah penataan cahaya untuk menerangi panggung dan untuk
Konsep panggung yang akan dihadirkan adalah panggung dan backstage (ruang mendukung sebuah pementasan.
tunggu dan ruang make up). Sesuai dengan konsep yang dipilih oleh sutradara
adalah kehidupan seorang anak teater yang dak jauh dengan panggung dan Fungsi ligh ng dalam pementsan ini terbagi menjadi dua:
backstage. Panggung adalah tempat aktor untuk berlakon dan mencoba 1.Sebagai penerang. Ligh ng yang hanya menerangi panggung dan unsur
memerankan orang lain dan backstage adalah tempat aktor untuk pementasan agar dapat terlihat.
mempersiapkan diri untuk tampil. 2.Sebagai ilustrasi. Sebagai unsur ar s k pementasan. Bermanfaat untuk
membentuk dan mendukung suasana sesuai dengan ketentuan naskah.

Ligh ng memakai lampu netral dan lampu merah disatukan dengan warna
hijau untuk memberikan suasana kepada aktor. Hijau untuk kesedihan dan
LAYOUT ARTISTIK
merah untuk kekesalan.
TUMPUKAN BOX GANTUNGAN BAJU
Berikut adalah paparan mengenai k fokus lampu di atas panggung.
1. Mainlight dak terpakai
2. Spot light warna netral fokus ke bagian level
3. Spot light par can warna netral fokus ke bagian kursi yang berada di tengah
LEVEL 1X1 panggung
4. Spot light par can warna netral jatuh k fokus ke bagian gantungan baju
5. Main light dak terpakai
LEVEL 2X1 6. Spot light per can warna hijau jatuh k fokus ke bagian kotak yang berada
MEJA RIAS
di belakang level
7. Spotlight per can netral fokus ke bagian meja rias
8. Spot light per can warna merah fokus ke bagian kursi yang berada di tengah
LEVEL BERTANGGA
9. Main light dak terpakai.

MAINLIGHT TUMPUKAN BOX GANTUNGAN BAJU

STAGE
PAR CAN 64
LEVEL 1X1

LEVEL 2X1
MEJA RIAS

LEVEL BERTANGGA

STAGE
Teater Bastr
3. MUSIK MAKE UP DAN KOSTUM
Fungsi musik sama dengan fungsi lini ar s k lainnya. Yaitu, untuk memperkuat Konsep make up aktor menggunakan make up karakter. Untuk konsep
suasana yang dihadirkan di atas panggung dan memperkuat este ka yang kostum menyesuaikan dengan konsep penata panggung yaitu konsep
dipersembahkan penyaji kepada penikmat. backstage, di mana di dalam ruangan itu terdapat banyak kostum. Untuk
adegan pertama, aktor menggunakan kostum super hero asal jepang
· Adegan pembuka: bernama Saitama. Alasan mengapa memilih karakter Saitama?
Pada adegan pembukaan ini, musik yang digunakan lebih fight atau lebih up Karena sosok karakter sang aktor sama dengan karakter super hero yang
karena adegan ini aktor diceritakan sedang la han fisik. peduli terhadap lingkungan sekitar.
Chord yang digunakan pada bagian ini adalah D, C, A# D, F, A#, C Pada adegan berikutnya, sang aktor menggunakan kostum seper layaknya
Instrumen yang digunakan adalah jimbe dan gitar host talkshow pada umumnya.
· Setelah adegan la han fisik, adegan aktor mencari-cari naskahnya ditambahkan
musik film kartun “Pink Panther Show”. Musik berakhir setelah aktor sudah
mendapatkan naskahnya.
Chord yang digunakan adalah A, B,C, D, E, G, G#, A.
Instrumen yang digunakan adalah jimbe dan gitar.
· Adegan selanjutnya adalah aktor berpuisi ditambahkan musik yang sedikit
sendu karena aktor mengangkat isu yang miris.
Chord yang digunakan adalah A, C#m, D, E
Instrumen yang digunakanadalah gitar.
· Bagian paragraf ke ga ditambahkan musik yang sendu juga. Instrumen yang
digunakan adalah gitar dan diberi sedikit tambahan jimbe. Vokal sedikit
bergumam agar meningkatkan suasana lebih kuat. chord yang digunakan adalah
C#m, G#m.
· Bagian selanjutnya adalah pada adegan aktor menjadi host/presenter acara
talkshow. Di sini musik yang digunakan adalah musik digital. Link yang digunakan
untuk men-download video musik digital adalah
h p://m.youtube.com/watch?v=CI2nU5v3ICw
· Bagian paragraf 5 itu dijadikan lagu dengan rincian sebagai berikut:
Intro: D, C#m, G#m.
G  f#m
Kita dak kemana-mana
G   f#m
Selain jempol dan jari yang cekatan
G  f#m
Kita dak kemana-mana
Em    b
Untuk menembus harga surga
Em    b
Hanya dengan like dan share
TEATER GEMBLONG
Teater Gemblon
LATAR BELAKANG PENCIPTAAN -Tata musik: bukan sekedar musik dan lagu, tetapi juga memunculkan suara-
- Monolog merupakan salah satu seni pentunjukan yang menjadi media suara/ilustrasi yang menggambarkan isi dalam cerita.
penyampaian pesan, nilai kebaikan, dan kri k terhadap segala ke mpangan.
- Naskah monolog karya Acep Zamzam Noor yang berjudul “BERUSAHA KERANGKA TEKNIS
MELAWAN LUPA” merupakan naskah yang sangat menarik untuk dikaji dan dalam karya yang akan kami pentaskaan ini, kami menggunakan teknis yang
dipentaskan, bukan hanya berisi pesan-pesan dan kri kan yang aktual sederhana, misalnya pada teknis muncul pementasan, pergerakan aktor,
terhadap bangsa kita, tetapi juga kami melihat begiitu banyak ruang ilustrasi musik, ar s k, kostum make-up, dan tata cahaya. Di se ap geraknya
eksplorasi yang bisa diekspresikan dalam mementaskan naskah tersebut. aktor mempunyai sebab dan alasan tersendiri, begitu pula dengan
munculnya suara ilustrasi, kostum yang dipakai, ar s k yang dipakai dan juga
IDE PENCIPTAAN cahaya yang dinyalakan.
- Ide pementasan kami didapat dari beberapa peris wa yang kami saksikan di
METODE PENCIPTAAN
sekitar kami
a) Naskah “BERUSAHA MELAWAN LUPA” karaya Acep Zamzam Noor ini kami
- Adapun pengembangan-pengembangan ide kami dapatkan dari perjalanan
tampilkan dengan media panggung yang didukung menggunakan tata ar s k
la han.
dan tata cahaya
b)
TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KARYA 1 2 3
- Begitu banyak pementasan-pementasan yang menginspirasi kami, baik dari
4 5 6
sisi pemanggungan, adegan, karakter, tata ar s k, ligh ng, kostum make up
dan lain sebagainya, sehingga kami dapat mengaplikasikan semua itu ke 7 8 9
dalam naskah yang aka kami pentaskan.
- Pada pola lantai, kami membagi stage menjadi 9 bagian
- Durasi pementasan yang akan disajikan sekitar 30 menit
KERANGKA KONSEP
- Setting panggung menggunakan koran yang berserakan
- Konsep penyutradaraan: Dengan menggunakan metode diskusi
- Kostum yang digunakan terlihat absurd
brainstorming ide-ide, dan kemudian dari hasil diskusi ini diramu oleh
- Musik juga sebagai pengiring yang juga menggambarkan kejadian-kejadian
sutradara sehingga menjadi pementasan yang sederhana tetapi tetap
menekankan este ka dan bahasa yang mudah ditangkap dan dipahami oleh
c) Tim kerja dibentuk menjadi dua m: m produksi dan m ar s k
penonton.
1. Pembentukan m produksi, ar s k, dan musik. Tim ar s k melipu penata
cahaya, costum dan make-up, dan penata ar s k.
-Tata cahaya: Tidak terlalu banyak memainkan lampu, hanya pada beberapa
2. Berdiskusi untuk membedah naskah
adegan yang membutuhkan sedikit penekanan, adapun selebihnya hanya
3. Sutradara menyampikan konsep dan bentuk pada m ar s k, musik, dan
sebagai pencahaya (penerang) saja.
aktor
-Tata panggung: koran bekas mendominasi se ng panggung dengan
4. Menggali dan pendekatan terhadap naskah
penataan yang cenderung berantakan. Selain itu ada jemuran, handuk, dan
5. Tim ar s k, musik, dan aktor memaparkan hasil yang kemudian akan
peralatan mandi yang ditempatkan di panggung bagian belakang.
aplikasikan
-Tata rias: Tidak menggunakan make-up yang berlebihan, atau
6. Sutradara mengkonstruksi semuanya
menggambarkan karakter tertentu tetapi lebih natural, adapun kostum yang
7. La han terus menerus
digunakan cenderung absurd.
TEATER GENTA BAHANA
Teater Gent Bahan

A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN


Mencipta teater ibarat mencipta daya hidup. Mencipta ruang dan waktu dalam
membaca lingkungan sekitar. Melalui pembacaan itulah hasrat untuk hidup,
gairah untuk hidup menggelora seiring perjalanan jamannya. Teater sebagai
media ungkap peris wa-peris wa aktual dalam konten kehidupan dari waktu
ke waktu seakan menjadi perjalanan yang penuh dengan problema ka dan
Kata Pengantar dinamika. Seper putaran waktu yang terus berputar tanpa hen sampai
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas limpahan Rahmat dan waktu itu sendiri yang menghen kannya. Seper yang diungkapkan oleh
hidayahNya serta yang memberikan kekuatan dan kemauan dalam Meyerhold bahwa “teater sebagai alat perubahan sosial...”(Yudiaryani, 2002:
menyelesaikan kerangka konsep karya ini yang diperuntukan sebuah acara 247) maka teater yang dipentaskan diharapakan dapat memberikan informasi
Lomba Monolog LAF 2017. Penulis dalam hal ini adalah salah satu peserta kepada penonton untuk direnungkan dan disikapi secara kri s.
penggarap fes val monolog menyadari sangat banyak sekali kekurangan di Terkait akan diselenggarakannya peris wa kesenian yang diselenggarakan
dalam penulisannya. Tentu penulis berusaha semaksimal mungkin oleh Yayasan Lanjong yaitu berupa Lomba Monolog Lanjong Art Fes val tahun
memberikan yang terbaik demi suksesnya acara tersebut dan semoga pula 2017 di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, maka penulis dalam
karya ini bisa diterima oleh masyarakat dengan penuh ketulusan. hal ini merupakan salah satu peserta penggarap Lomba Monolog LAF 2017
akan mementaskan naskah monolog karya Acep Zam Zam Noor yang berjudul
Semoga pembaca dapat memberikan saran dan kri k pembuatan kerangka “Berusaha Melawan Lupa”
konsep karya ini supaya lebih baik lagi. Seiring dengan kesibukan yang dijalani Penggarap sangat tertarik sekali dengan naskah monolog karya Acep Zam Zam
tulisan ini bisa diselesaikan pada waktunya. Noor ini yang berjudul “Berusaha Melawan Lupa”. Isu-isu yang diangkat begitu
kontekstual dengan kondisi negara Indonesia saat ini. Sehingga sangat menarik
Atas perha annya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dipentaskan sebagai upaya pembacaan situasi tentang kriris negara
kepada pani a LAF 2017 atas kesempatannya untuk berpar sipasi Indonesia dan membuka peluang untuk bersikap kri s.
menunjukkan karya sederhana kami kepada publik di Kalimantan Timur Masyarakat perlu disadarkan akan gambaran negeri ini. Sehingga dak
khususnya dan siapapun yang hadir pada umumnya. Sekian dan terima kasih. melupakan peris wa-peris wa yang sampai saat ini belum menemukan
penyelesaian, justru cenderung sengaja ditutup tutupi agar masyarakat lupa
dan yang terlibat dapat bebas seolah dak terjadi apa-apa. Melalui
pementasan monolog dengan judul “Berusaha Melawan Lupa” karya Acep
Zam Zam Noor ini berharap ada ndakan hukum sebagai konsekuensi
Penulis, penyelesaian persoalan negeri ini.
Giri Mus ka Konsep yang akan dieksplorasi oleh penggarap dalam mewujudkan naskah ke
dalam pentas ini dengan melakukan pendekatan teater rakyat. Agar kemasan
garapan dan ak ngnya dapat lebih akrab dan ringan untuk disaksikan oleh
penonton. Teater rakyat pada umumnya memiliki banyak fungsi bagi
kehidupan masyarakat Indonesia. Beberapa fungsi yang paling umum di
antaranya adalah sebagai alat pendidikan bagi masyarakat, penebal perasaan
solidaritas kolek f, alat kontrol sosial, alat kri k sosial, dan berfungsi sebagai
hiburan masyarakat (Dananjaja, 1983: 81).
Teater Gent Bahan
A. IDE PENCIPTAAN KARYA B. TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KARYA
Dalam mewujudkan naskah monolog “Berusaha Melawan Lupa” Karya:
Acep Zam Zam Noor ini, penggarap berangkat dari naskahnya itu sendiri. Konsep Ubrug Banten
Setelah membaca dan melakukan kajian analisis serta potensi naskah Seni Ubrug adalah salah satu jenis kesenian teater rakyat yang ada di
monolog “Berusaha Melawan Lupa” karya Acep zam Zam Noor ini, daerah Banten. Seper halnya teater rakyat di daerah lain, ubrug juga
Penggarap menemukan kecenderungan naskah ini dibawakan dengan memiliki fungsi sebagai hiburan rakyat karena bentuk permainannya
pendekatan tokoh yang sedang stres. Karena melihat karakter dari dialog yang dinamis dan fleksible. Menurut asal katanya Ubrug berasal dari
yang dungkapkan seper orang sedang meracau. Kalimatnya dak bahasa Sunda yang berar “sagebrugan” atau apa adanya berar
beraturan cenderung meloncat-loncat. Logika dialog dengan suasana pertunjukan yang dilakukan di mana saja dan apa adanya. Unsur-
unsur yang ada dalam Ubrug terdiri dari unsur nyanyian, tarian dan
yang terpotong-potong dan memberikan kesan orang yang membacakan
lakon. Tahapan pementasan Ubrug terdiri dari tatalu, tarian, lakon,
dialog itu seper orang yang sedang stres.
penutup. Alat musik yang digunakan adalah alat musik salendro
berbentuk ketuk lu yaitu, saron, bonang, kendang, rebab dan gong.
Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Dalam perkembangannya alat musik Ubrug mengalami penambahan
Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. alat yaitu berupa keybord dan gitar serta kecrek.
Bahkan stres dapat membuat produks vitas menurun, rasa sakit dan
gangguan mental. Sumber stres disebut dengan stressor dan ketegangan Dalam memanggungkan naskah monolog “Berusaha melawan Lupa”
yang diakibatkan karena stres disebut strain. (Smet,Bart, 1994). Menurut karya Acep Zam Zam Noor ini penggarap mengambil spirit teater
Robbins (2001) stres juga dapat diar kan sebagai suatu kondisi yang rakyat dari Banten ini, yaitu Ubrug. Adapun yang diambil dari
menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan pertunjukan Ubrug untuk kebutuhan pementasan ini adalah
dimana untuk mencapai suatu kesempatan tersebut terdapat batasan nyanyiannya yaitu nyanyi (Dangdut), tariannya yaitu tari joget
atau penghalang (Chris an, 2005). dangdut, lakonnya namun dak sepenuhnya menggunakan humor.
Dalam proses pemanggungannyapun mengedepankan
Dalam kaitannya dengan konteks cerita yaitu peris wa seorang pasien kesederhanaan, namun dak lepas dari penataan yang dibuat
yang sedang ada di Rumah Sakit Jiwa yang mengalami gangguan akibat sedemikian rupa. Konsep se ng yang minimalis, musik yang
terlalu keras memikirkan situasi sosial poli k di negara Indonesia minimalis, properti minimalis. Pada segi keaktoranpun berusaha
untuk lebih mengefek an se ap gerakan sehingga dak terlalu
menyebabkan dia meracau tentang kejadian-kejadian yang dia saksikan
banyak porsi bergerak. Arena pertunjukanpun dak menggunakan
selama ini. Kegelisahan, kemarahan, kesedihan, berbagai macam
seluruh panggung pementasan namun hanya seputar lingkaran yang
perasaan campur aduk yang menyebabkan dia seper orang linglung. dibuat agar lebih sempit namun memiliki gaung yang lebih besar.
Konsep ruang sempit namun memiliki makna yang besar.
Masyarakat Indonesia saat ini sedang sakit, dekadensi moral yang terus Kaitannya dengan membawakan naskah monolog ini dengan
merosot, ke mpangan keadlilan, permainan hukum, korupsi, kolusi yang pendekatan Ubrug, penggarap menyadari bahwa seni Ubrug hanyalah
semakin akut menjadi sumber penyakit yang tak kunjung sembuh dan bahan inspirasi pemanggungan dengan konsep kesederhanaan dan
yang menjadi korbannya adalah rakyat jelata semakin tertekan. penggarap juga ingin menggaris bawahi bahwa pemanggungan ini
bukan untuk membuat Ubrug, tapi hanya spiritnya saja, mengambil
sebagian kecil yang ada di dalam Ubrug itu sendiri.

Foto: Ubrug Mang Cantel


Teater Gent Bahan
A. KERANGKA KONSEP musik disini sebagai pengiring sekaligus pengisi suasana adegan yang
diciptakan oleh tokohnya. Nuansa yang dihadirkan lebih kepada nuansa yang
a. Konsep penyutradaraan riang namun berbenturan dengan suasana psiokologis tokoh dan peris wa
Pada proses pemanggungan naskah monolog “Berusaha Melawan Lupa” yang ada dalam cerita.
karya: Acep Zam zam Noor ini penggarap menggunakan konsep eksplorasi
la han. Sebuah konsep yang melakukan penemuan-penemuan ide dan f. Cahaya
gagasan pada saat berla h. Aktor dibiarkan melakukan pencarian sendiri Tata cahaya yang digunakan penggarap menyempitkan ruang pertunjukan,
dalam melakukan pengadeganan lalu melakukan perubahan-perubahan yaitu hanya menggunakan arena lingkaran yang sudah dibuat. Terdapat lampu
sehingga mencapai k temu untuk dijadikan adegan yang pas untuk Footlight untuk memberikan efek ruang imaji yang lain pada peris wa
dipanggungkan. Sutradara hanya mengarahkan dan mengontrol porsi dan pertunjukan yang disajikan. Penggarap dak menggunakan ruang cahaya
proporsi tubuh, vokal dan sukmanya saja. sepenuh panggung tapi hanya berpusat di tengah panggung saja. (Gambar
terlampir, satu paket dengan gambar se ng)
b. Konsep ar s k
Konsep tata pentas dalam naskah ini adalah konsep ruang sempit menuju g. Se ng
ruang besar. Ar nya tata pentas yang digunakan lebih sempit, yaitu Se ng yang digunakan dalam garapan ini sangat minimalis. Hanya
menggunakan arena lingkaran tengah panggung. Bahan yang digunakan pada menggunakan kertas koran sebagai lantainya, sebuah kursi, dan satu ang
tata pentas adalah menggunakan kursi, kertas korang yang ditumpuk dan infusan. Menggambarkan suasana rumah sakit. Berlantai koran menandakan
melingkar serta beberapa ang infusan sebagai penanda bahwa tokoh yang bahwa peris wa-peris wa yang terjadi di negeri ini, disebarkan melalui media
dihadirkan adalah tokoh yang sedang sakit. surat kabar. Kursi merupakan tempat duduk sekaligus penggambaran tentang
kekuasaan. Infusan yang berdiri tegak menggambarkan tentang manusia yang
c. Kostum sedang sakit, masyarakat Indonesia sekarang ini sedang sakit, negara
Kostum yang digunakan oleh aktor adalah kostum serba pu h. Seper halnya Indonesia sekarang ini sedang sakit. Hanya segelin r orang saja yang menolak
baju pasien di sebuah rumah sakit. Harapan penggarap selain lupa, meski berontak namun tetap dilupakan (Gambar terlampir).
menggambarkan efek pasien sebuah rumah sakit juga memunculkan efek
ar s k secara visual, sehingga ke ka diberi warna (Colouring) menimbulkan B. KERANGKA TEKNIS
efek visual yang enak untuk dilihat sekaligus memunculkan dampak psikologis Konsep pemeranan dan penyutradaraan
aktor atau tokohnya (Gambar terlampir). Sejujurnya, dalam menggarap proses monolog “Berusaha Melawan Lupa”
karya Acep Zamzam Noor ini, penggarap dak berpikir tentang teori
d. Rias pemeranan (apalagi dari Barat). Dalam menggarap naskah ini penggarap lebih
Tata rias yang digunakan adalah tata rias natural dengan bahannya hanya cenderung mengeksplorasi aktor ke wilayah yang lebih elementer. Sebuah
menggunakan baby oil agar kulit muka nampak berminyak. Kenapa yang pendekatan la han dasar pemeranan. Misalnya pengolahan bahasa tubuh,
diharapkan dari rias ini ingin memunculkan karakter psikologis manusiayang pengolahan vokal agar ngkat ar kulasi, intonasi, mo vasi dapat terjada
sedang sakit. Pendekatan usiapun dak menunjukan karakter yang terlalu dengan baik sehingga bisa terkomunikasikan terhadap penonton, pengolahan
tua maupun yang terlalu muda tapi lebih cenderung manusia berumur sukma agar aktor dapat menjiwai tokohnya dengan baik melalui pendekatan
sekitar 21 atau 25 tahunan. psikologis. Namun penggarap juga tetap menghorma sebuah kajian teori s
yang di buat oleh para ilmuwan teater sebagai sebuah pendekatan yang lebih
e. Musik
baik. Walhasil penggarap juga membaca beberapa buku tentang pemeranan.
Musik menggunakan konsep dangdut minimalis. Alat yang digunakan adalah
Pendekatan konsep pemeranan dalam garapan ini adalah dengan
kendang dan gitar saja. Disertai vokal namun dak terlalu banyak. Fungsi
menggunakan konsep Brech an.
Teater Gent Bahan
Pada proses aktor dalam menjiwai tokoh yaitu menggunakan pendekatan Langkah-langkah inilah yang ditempuh oleh penggarap dalam proses
Brecht di mana penonton disadarkan tentang peris wa peris wa pertunjukan menciptakan teater dari mulai gagasan ide pertama sampai akhir produksi.
agar sadar dan kri s terhadap peris wa yang terjadi, yang disebut tekhnik
alienasi. Brecht mengingatkan penonton akan fungsi utama media panggung. D. DAFTAR SUMBER RUJUKAN
Aktor terkadang keluar panggung untuk bernyanyi dan berbicara kepada Yudiaryani, 2002. Panggung Teater Dunia. Pusaka Gondho Suli, Yogyakarta.
penonton. Aktor dibuat untuk menampilkan karakter dan dak menjadi
karakter (Yudiaryani, 2002: 251).Untuk berhasil memang diperlukan proses Danandjaja. 1983. Fungsi Teater Rakyat Bagi Kehidupan Masyarakat
panjang, namun penggarap percaya kolaborasi konsep pemeranan ini dapat Indonesia. Gramedi, Jakarta.
tercapai seiring berjalannya waktu. Tentu dengan terus berproses secara
berkala sampai menemukan k temu yang diharapkan. Smet, Bart. 1994. Psikologi Kesehatan. Gramedia, jakarta.
Pada garapan monolog ini, aktor melakukan pengadegan yang lebih simple,
sederhana dan apa adanya. Realitas ak ng yang bukan ak ng. Sementara Dewoja , Cahyaningrum. 2012. Drama Sejarah, Teori dan Penerapannya.
kostum yang dipakai cenderung satu warna agar dapat difungsikan dengan Javakarsa Media, Yogyakarta.
efek tata cahaya untuk menggambarkan ruang suasana yang berbeda dari
adegan sebelumnya dan juga menimbulkan efek visual yang enak dilihat.

C. METODE PENCIPTAAN
a. Objek Penciptaan
Objek penciptaan karya yang akan digarap adalah naskah monolog karya Acep
Zamzam Noor yang berjudul “Berusaha Melawan Lupa”. Pendekatan
pemanggungan dengan spirit Seni Ubrug Banten. Tapi dak membuat
pertunjukan Ubrug.
b. Desain
(Terlampir)
c. Tahapan Penciptaan
Tahapan penciptaan dalam garapan ini penggarap mengacu pada tugas
seorang sutradara dalam melakukan proses pemanggungannya dan
melakukan beberapa tahapan. Seper yang diungkapkan oleh Prof. Yudiaryani
dalam buku “Panggung Teater Dunia” bahwa tahapan tugas seorang sutradara
terdiri dari, pertama, sutradara menerjemahkan naskah untuk menentukan
gaya panggung sebagai konsep dasar produksi. Gaya ini kemudian berguna
untuk membentuk panggung. Kedua, sutradara memilih dan mela h pemain.
Ke ga, sutradara menjalin kerja sama dengan penata ar s k. Keempat,
sutradara menyatukan seluruh elemen kerja hingga akhir produksi.
(Yudiaryani, 2002:344).
Teater Gent Bahan
LAMPIRAN

POLA LANTAI
“BERUSAHA MELAWAN LUPA”,KARYA:ACEPZAM ZAM NOOR,SUTRADARA:GIRI MUSTIKA
TEATER GBBBANTEN TUJUH Tokohmajuketengaharenalaluberbicara
ADEGAN PERISTIWA POLA LANTAI tentangPosoyangterus bergejolaksambil
SATU Overturemusikdangdut,aktormenyanyi berjoget
laguBangToyibCpt:dipopulerkanoleh:

DELAPAN Tokohmulaiberteriakdanmelempar
DUA Seorangtokohsedangdudukdikursisambil
lempartumpukankorankeatassambil
melamunmembahastentangperis wa mengumpulkanuntukdiangkatkeatas
peros wayangbergulirbegitucepatnyadi kepalanya
negri Indonesia

TIGA Tokohberdiridiaataskusrisambil
menerawangkedepandanberbicara SEMBILAN Tokohtablolalumenutupadegandengan
tentangJokowiyangtelahmenjadi menjatuhkankorandari ataskepalanyake
presiden bawah.Selesai.

EMPAT Tokohmencobaberkomunikasidengan
penontonsambilmembahaspenyakitdan
bencanadinegriini

LIMA Tokohberjalankearahbelakangkursi
sambilmembahastentangmanusiayang
terjebakdenganGadget

ENAM Tokohmengangkatkursilaluberbicara
tentang
Teater Gent Bahan

Rancangan Kostum Rancangan Setting

Gambar Setting & Tata Cahaya panggung tampak atas


Teater GBB Banten

Backdrop

PEMUSIK

KETERANGAN:
Proses Latihan
MERAH: KURSI
TEATER PITALOKA
Teater Pitalok
LATAR BELAKANG PENCIPTAAN
Seper ucapan Kundera, melawan lupa sama halnya melawan kekuasaan. Di satu sisi seni peran tetaplah primi f karena selalu mengandalkan kekuatan
Pertunjukan yang akan diangkat Teater Pitaloka dalam LAF 2017 akan tubuh dan sukma manusia sebagai medianya. Yang namanya aktor sejak
membawa semangat di atas. Hal ini terasa kentara dan kontekstual dengan jaman cina purba, kurang lebih 2200 tahun SM, kemudian pada teater Yunani
kondisi kebinekaan kita yang tak kunjung selesai menjadi kudapan para pakar purba (500 tahun SM), lewat jaman Renaissance, hingga abad 21, tetap saja
dalam kontestasi ploli k, ekonomi bahkan kebudayaan. Dalam kondisi bermodalkan kekuatan, keterampilan krea vitas yang tersalur lewat tubuh
tertentu “lupa” merupakan kepas an yang manusiawi, di mana daya ingat dan sukmanya”. Sutradara hanya mengarahkan aktornya agar masuk pada
yang lemah itu mengingat-ingat apa yang terjadi. Baik yang bersifat sesaat konsep yang akan disuguhkan.
atau sementaun. Namun pada kondisi lain, “lupa” bisa berfungsi sebagai
ajisaka paling ampuh untuk berpura-pura bahkan sengaja melupakan sesuatu “Sutradara adalah para penerjemah, para guru dan seniman-seniman
demi menyelamatkan reputasi personal juga komunal. krea f. Kemampuan mereka dalam menangkap keberadaan orang lain harus
jeli. Rasa tanggung jawab kepada penulis naskah dan pada penonton harus
Bahkan kita sudah tak bisa lagi mengelak, bahwa kemungkinan yang kedua tulus. Dengan kebajikan pengalaman dan la han-la han, mereka memiliki
menduduki makom paling nggi di tanah air tercinta ini. Muncul dan saling keterampilan-keterampilan organisasi dan pengetahuan vocal sebagai
tenggelamnya kasus lama dengan kasus baru, korupsi yang ada ujung bagian dari keahlian menyutradarai”.
pangkal, memasak kasus sara yang dipandang adonan paling murah akan
tetapi bisa menimbulkan dampak luar biasa, jual beli hukum, pencucian uang, Setelah melakukan beberapa kali perubahan pada karakter tokoh akhirnya ide
fasilitas penjara yang lebih mewah nimang rumah rakyat ekonomi atau gagasan terinspirasi oleh sosok pemulung sampah yang dari pagi sampai
menengah, gonjang-ganjing kekuasaan, hingga gegap gempita informasi larut malam bekerja untuk mena ahi anak juga istrinya. Ia membawa
HOAK yang ada kendali, adalah cara seseorang untuk sekilat mungkin gerobak besi berpakaian lusuh dan segudang permasalahan di kepalanya.
mengenali kata 'lupa' sebagai dalil paling sohih. Namun akan menjadi sia-sia apabila ide-ide tersebut dak dijadikan sebuah
karya dan dimanusiakan di atas pentas.
Pepatah lama Tak kan ada asap kalau tak ada api, menilik pada fenomena di
atas tentu bisa kita ubah redaksinya menjadi 'Tak kan ada asap asal ada duit'. Pemulung, pemandangan yang lumrah di kota kami. Mungkin juga di kota
Hantu panjang umur inilah yang mampu menyihir otak waras menjadi dak saudara. Pemulung boleh dikatakan lambang angka kemiskinan suatu kota,
waras sama sekali. namun bisa juga bermakna lemahnya nilai kemanusiaan antar sesama.
Keberadaannya sudah dapat dipas kan sebagai polusi pertumbuhan. Maka
Bentuk pementasan kami menangkap realitas yang terjadi. Di mana posisi sering kita saksikan mereka yang dikejar petugas pamong praja dan sederet
'lupa' jadi issu sentral status quo. Dan kita mes menyatakan sikap, di mana nasib buruk lainnya.
kita memijakan kedua kaki yakni “MELAWAN”!
Fenomena menyakitkan itu, yang meman k saya untuk menggarap naskah
IDE PENCIPTAAN KARYA BERUSAHA MELAWAN LUPA karya Acep Zamzam Noor. Pemulung ibarat pelor
Menjembatani dari teks menuju bentuk yang masih diangan-angankan butuh karatan dari pestol emas. Mereka bersuara meski cuma gema yang terdengar.
waktu yang cukup melelahkan apalagi menghadapi aktor yang memang Tapi gema, lama-kelamaan akan meledak jua.
samasekali dak pernah berkecimpung dalam dunia teater khususnya seni
peran, Dimana kita harus mengiyakan kalimat “bentuk dan hancurkan”.
Teater Pitalok
TINJAUAN PUSTAKA DAN TUNJAUAN KARYA mul media, karena kembali ke konsep dasar, bahawa aktor dan tubuhnya
Seper ma umnya pertunjukan-pertunjukan yang terjadi di pentas. sebagai medium sentral penyampai pesan. Kekuatan aktor tersebut
Pertunjukan yang akan kami pentaskan berusaha disiplin terhadap teks. Teks dikawinkan dengan keberadaan ar s k merah pu h yang terpasang pada
dijadikan sumbu utama pada se ap lakuan. Meski dalam beberapa adegan, ang di suatu sudut. Sebagaimana Tasikmalaya dikenal pula sebagai kota
ada aksian-aksian yang diubah berdasarkan kebutuhan pengadegan. pelahir banyak ar s dangdut, suasana itu pun dijadikan salah satu kekuatan
dalam adegan. Aktor menyanyikan lagu “Bang Toyib” sesuai teks. Dangdut
Berangkat dari hasil observasi singkat pemulung di Tasikmalaya, maka peran nyaris lagu yang tak kenal rasa nestapa. Pendengar selalu berjoget meski
aktor juga sebagai pemulung. Ia dengan rodanya dak pernah terlepas untuk liriknya sakit. Jadi dalam Dangdut, antara kesedihan dan kegembiraan nyaaris
memuja bahkan menggutuk keadaan. Cara ia mengutuk dan memuja itu, ialah tak ada jarak.
cara ia mencintai tanah kelahirannya.
Musik: Dalam pertunjukan ini, kehadiran musik yang sifatnya menggunakan
Pendekatan teori s untuk aktor ini dilakukan dengan menggunakan cara alat musik sama sekali dak dipakai. Sesuai dengan konsep yang dibangun,
pendekatan mul -dimensional atau penggunaan berbagai disiplin ilmu yang bahwa kekuatan tubuh dan verbalitas aktorlah yang dijadikan tumpuan
berkaitan dengan keperluan pemeranan, yang dalam hal saya sandarkan utama. Begitu pula dengan tata rias, aktor alamiah sebagai wujudnya. Tanpa
kepada berbagi rujukan (kepustakaan) yang ada, adapun sumber bacaan sentuhan make-up karakter dan lain sebagainya.
tersebut antara lain:
1. K. Stanislavski dalam “Persiapan Menjadi Seorang Aktor” KERANGKA TEKNIS
Untuk memperluas wawasan peran sebagai dasar pemeranan yang dilihat dari Pemulung merupakan simulakra. Keutuhan yang melekat pada pemulung
aspek-aspek yang mendetail tentang pemeranan itu sendiri. kami terapkan pada aktor dalam se ap lakuan drama snya. Dalam beberapa
2. Teater Untuk Dilakoni adegan dilakukan upaya s lisasi sebagai bentuk penghayatan terhadap teks
Walaupun hanya kumpulan tentang teater dan pembahasan di dalamnya yang “kadang” terasa sulit jika hanya disampaikan lewat verbal. Begitu pula
begitu komplek namun hubungan dengan naskah lakon “Berusaha Melawan mengenai pemakaian kostum dan seperangkat kebutuhan pentas lainya,
Lupa” bisa dikatakan relevan karena dalam buku tersebut membahas juga disesuaikan dengan hasil observasi kami terhadap pemulung di Tasikmalaya.
tentang seni peran.
3. Kaledioskop Teater Indonesia (Saini KM) METODE PENCIPTAAN
Berisikan pembahasan yang kiranya merupakan sumbangan berbagai ilmu a. Objek penciptaan
dan kesenian tentang teater, maka dari itu bahasan teori tersebut bisa Pada garapan ini kami memakai bambu kain merah trap dan juga
dijadikan penunjang untuk kebutuhan naskah yang penulis butuhkan. gerobak untuk se ng panggung.
4. Manusia Dalam Kemelut Ideologi (karya Barbara Ward) b. Desain
Hubungan buku dengan naskah “Berusaha Melawan Lupa” tersebut hanyalah
Bambu & Bendera
sebagai penunjang karena secara teori-teori yang ada dalam buku tersebut
ada kaitannya dengan naskah yaitu tentang sejarah yang membawa kemelut
terhadap perkembangan manusia (masyarakat). Gerobak sampah

KERANGKA KONSEP
Pementasan yang akan digelar Teater Pitaloka pada LAF 2017, murni Trap
menggunakan kekuatan tubuh dan verbal aktor. Tidak melibatkan perangkat

Teater Pitalok

Porsi La han dari Juli - Agustus


TEATER [KAH]
Teater [KAH]

1. Latar Belakang Penciptaan 3. Tinjauan Pustaka dan Tinjauan Karya


Pada dasarnya sastra merupakan suatu seni dalam kehidupan di masyarakat. Karya ini terilhami dari naskah 'Sang Malam' karya AB Asmarandana dan
Se daknya, tanpa sastra kehidupan masyarakat dak akan berwarna. naskah 'Sang Malam Menggugat' karya Fatqurozi. Dengan tokoh individu
Disamping itu, se ap kehidupan masyarakat pas mempunyai budaya. rekaan yang mengalami peris wa atau perlakuan di dalam berbagai peris wa
Budaya tersebut dapat dimasukkan dalam kategori sastra maupun sejarah. cerita di masyarakat. Penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh pun
Dengan begitu tentunya sastra mempunyai nilai-nilai yang dapat dipelajari terilhami dari kedua naskah tersebut dengan kembali mengusung sosok tokoh
dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan disini kami menganalisis sebuah “Sang Malam” yang merupakan sosok seniman kri kus berpakaian serba
naskah, yang mana naskah ini merupakan bahan lomba monolog di Lanjong pu h sebagai wujud perlambangan dari netral nya pemikiran sang tokoh
Art Fes val 2017. tersebut yang dak memihak hanya pada salah satu personal atau genre.

Naskah drama (monolog) 'Berusaha Melawan Lupa' karya Acep zamzam noor 4. Kerangka Konsep
ini, mendeskripsikan beberapa konflik atau kasus ataupun peris wa besar Naskah 'Berusaha Melawan Lupa' karya Acep Zamzam Noor ini, pada bagian
yang sudah dak hanya menjadi isu dalam masyarakat luas. pertama berisi beberapa konflik atau kasus ataupun peris wa besar yang
sudah dak hanya menjadi isu dalam masyarakat luas yang akan dihadirkan
Dan sebagai penutup latar belakang penciptaan karya ini, marilah kita memalui simbol-simbol audio visual. Sedangkan, di bagian teks lainnya yang
bersama sedikit menyegarkan ingatan kita tentang bagaimana keadaan negeri berisi interpretasi maupun bentuk pergulatan ba n tokoh akan menjadi laku
ini melalui lirik lagu 'Ibu Per wi' yang seringkali diakui sebagai lagu patrio k ac ng dari aktor.
yang ditulis oleh Ismail Marzuki, sebenarnya disusun oleh komposer sekitar
tahun 1950-an hingga 1960-an. Yang mana lirik lagu ini adalah tentang Ibu Pada kalimat penutup 'perjuangan manusia melawan kekuasaan adalah
Per wi, personifikasi nasional dari Indonesia atau nusantara: perjuangan manusia melawan lupa', kalimat tersebut menjadi puncak dari
pergulatan ba n sang tokoh yang mengikat ap situasi yang dihadirkan diatas
Ku lihat ibu per wi panggung melalui penokohan, adegan serta penghayatan pengkayaan teks
Sedang bersusah ha yang dimainkan oleh aktor.
Air mata nya berlinang
Emas intannya terkenang 5. Kerangka Teknis
Hutan gunung sawah lautan Secara teknis, konsep visual isu-isu dalam naskah ini akan digambarkan
Simpanan kekayaan melalui keberadaan proper yang ada di atas panggung, dengan
Kini ibu sedang lara menghadirkan proper berupa pohon-pohon yang terbuat dari koran-koran
Merin h dan berdoa… bekas serta pot yang terbuat dari kaleng-kaleng bekas, panggung dise ng
seper sebuah ruang tempat seniman/sang tokoh menuangkan ide-ide karya
2. Ide Penciptaan Karya nya, juga ilustrasi siaran radio/televisi melalui audio visual.
Ide dasar penciptaan karya ini dipengaruhi oleh kecenderungan minat kami
(Keluarga Besar Teater [KAH]) terhadap perspek f visual dan kear s kan Dengan adanya audio visual, harapan kami penonton lebih dapat merasakan
sebuah karya pertunjukan yang kami coba hadirkan dengan memaksimalkan terlibat secara emosional yang dak hanya dihadirkan melalui peranan aktor
peran ruang, tata letak property, suara dan tata cahaya. yang ekspresif.
Teater [KAH]
6. Metode Penciptaan
DESAIN TATA CAHAYA
a.Objek Penciptaan:
Dalam penciptaan karya ini, objek yang kami gunakan sebagai acuan dalam
penciptaan karya adalah kegelisahan pemuda bangsa Indonesia yang merasa
bahwa kini bangsa nya sudah dak sesuai lagi dengan yang diharapkan.

Yang mana pada jaman ini berita yang seharusnya diangkat justru
ditenggelamkan sedangkan berita yang hanya sekedar isu belaka diangkat dan
disebarluaskan melalui media. Sehingga banyak anak bangsa yang berprestasi
luput dari sorotan media.

DESAIN PANGGUNG

NEUTRAL: A, 1, C & 6 RED: 2 & 5


BLUE: D, 3 & 4 GREEN: B

b. Makeup & Kostum


Makeup dan kostum yang digunakan oleh aktor merupakan wujud visual
netral nya sang tokoh terhadap peris wa-peris wa yang terus bergulir di
negeri ini. Dengan mengenakan pakaian serba pu h dan tata rias wajah
natural look. Yang mana tampilan ini merupakan perwujudan dari tokoh sang
malam. Yang ingin dipresentasikan disini ialah wujud Indonesia yang pu h
bersih namun mudah ternodai oleh isu-isu dan atau berita-berita peris wa
maupun konflik yang sengaja di buat demi kepen ngan pihak tertentu.
PENONTON
c. Tahapan Penciptaan:
1. Mendownload dan mencetak naskah yang akan di pertunjukan,
2. Bedah naskah dan memilih teks yang pas untuk dijadikan dialog agar dapat
lebih mudah disampaikan,
3. Menuangkan ide-ide ar s k dalam bentuk se ng, proper dan adegan,
4. Konsultasi konsep pengkaryaan sebelum di pertunjukan,
5. Eksplorasi pemanggungan.
SANGGAR ANAM BANUA
Sanggar Ana Banu
1. Latar belakang penciptaan sebagainya. Aktor dila h agar terbiasa dalam perubahan konsep-
Dalam kondisi masyarakat Indonesia yang terdorong ke kehidupan konsep dan gaya pementasan yang diinginkan sutradara, hal ini
globalisasi dalam perekonomian yang kapitalis k dan materialisis bertujuan untuk memperkaya dan mengasah keaktoran si aktor.
hanya melihat para pejabat negara baik itu legisla f, ekseku f Salah satu contoh dari proses ini adalah pada pentas pamit yang akan
maupun yudika f yang sering kali terserang penyakit hiprokit atau dilaksanakan di wilayah Banjarmasin pada tanggal 6 Agustus 2017 di
kemunafikan. Ke ka sebuah perpoli kkan menjadi ajang pencitraan, Taman Budaya Kalimantan Selatan. Si aktor ditantang untuk
seolah keadaan baik-baik saja tapi di sisi lain korupsi semakin banyak, membawakan konsep pementasan yang berbeda dengan yang akan
kriminalitas semakin meningkat, perseteruan antara elit poli k dipentaskan pada Lanjong Art Fes val.
sering kali menimbulkan keributan antar pendukungnya.
Sinopsis:
2. Ide penciptaan karya Aku ada di jejak-jejak euforioa dunia sukma raga dalam bingkai
Merujuk dari naskah monolog “Berusaha Melawan Lupa” karya Acep programa. Jiwaku dikemudikan prosesor mul media, merasuk ke
Zamzam Noor dan kondisi pada saat ini maka kami dari Sanggar Anam dalam otak-otak gadget mania. Crack visit tour click run down war it is
Banua mencoba menghadirkan teater monolog dengan konsep not to be proxy war.
teater kontemporer yang berlandaskan dari pencarian dan
eksperimen kami untuk menghadirkan karya panggung yang
merespon kondisi-kondisi aktual pada jaman ini.

3. Kerangka konsep
Bentuk monolog ini ditampilkan dengan sajian yang futuris k, di
mana sutradara mengimajinasikan sosok yang hidup dalam
kehidupan mul dimensi, panggung menggambarkan dimensi ruang
di mana manusia terjebak dalam kelupaannya, khayal, angan-angan,
dan mimpinya. Disajikan dengan musik digital yang lebih dominan
dari alat musik lainnya serta tata cahaya dan tata panggung yang
menggambarkan dimensi masa depan.

4. Penciptaan
A. Objek penciptaan:
Sebuah lubang dimensi, di mana sosok yang tersesat akan keluar dari
dalamnya.

B. Desain:
Durasi kurang lebih 30 menit.

C. Tahap penciptaan:
Tahap penciptaan dimulai dari diskusi pengkajian terhadap materi
naskah, pencarian gerak tubuh, pengolahan warna dialog dan lain
Naska
BERUSAHA MELAWAN LUPA
Karya: Acep Zamzam Noor | Adaptasi: AB Asmarandana
Lelaki atau perempuan itu melihat Beberapa gambar dari mulai mantan Aburizal Bakrie tenang-tenang saja. Fadli Zon masih menyimpan foto selfie
presiden sampai penyanyi dangdut. Ia duduk di kursi sesekali meminum yang mumpuni dengan Donald Trump. Fahri Hamzah dengan cerdik tak
teh. Ia tersenyum, merengut kesal, tertawa lalu marah menjambak meninggalkan PKS. Haji Lulung semakin linglung, M. Taufik semakin chubby,
rambutnya sendiri. Kesakitan, ia belai rambutnya lalu menarik napasnya Ahmad Dhani inginnya menjadi mentri, si Poltak Ruhut main sinetron lagi. Yusril
panjang sekali. Musik yang lirih terlibas suara berita yang tumpang ndih Ihza Mahendra tak bisa nyalon gubernur. Robbi Abbas menjual ar s bahenol.
hanya sebentar kemudian sepi Banyak pesawat yang jatuh, banyak kapal yang tenggelam, banyak ferry yang
terbakar, banyak kereta api yang bertabrakan. Banjir di mana-mana. Longsor
Peris wa-peris wa bergulir begitu cepat, kejadian-kejadian datang silih menjadi hal biasa. Gempa menjadi lumrah. Bendungan jebol menjadi berkah.
bergan , kasus demi kasus mbul dan tenggelam tanpa memberikan Jembatan runtuh menjadi anugerah. Wisata bencana sambil selfie, nyawa
kesempatan pada kita untuk mengingatnya, apalagi merenungkannya dalam- sekedar urusan angka belaka.
dalam. (Ia kembali menarik napas) Rasanya belum lama Pak SBY pensiun, rindu
melihat kantung matanya. Rasanya baru kemarin Megawa dielu-elukan dan “Kita tengah terjerumus ke dalam satu kotak bernama gadget. Nonton pegang
Amien Rais kembali nyinyir melihat Ahok. Ha a Rajasa yang dulu terkenal kini hape, makan main hape, berdoa pakai hape. Kita dak kemana-mana selain
menghilang entah ke mana, tak seorang pun yang mempersoalkan rambutnya. jempol dan jari yang semakin cekatan untuk menembus harga surga dengan like
Prabowo yang dulu begitu gagah naik kuda, kuda betulan bukan kuda kudaan. dan share. Kita ada tapi ada “ begitu kata Ab Asmarandana.
Kita sudah lupa pada Widji Thukul, Munir, juga Nenek Minah yang lenyap
bagaikan ditelan bumi. Bahkan kita sudah tak ingat lagi nama-nama Kita terperangah, namun tak mungkin mengingat semuanya. Peris wa-
konglomerat yang dulu pernah membobol uang rakyat. Tahu-tahu peris wa baru bergulir kembali, kejadian-kejadian lama terulang lagi, kasus
bermunculan para pembobol baru yang lebih canggih dan terla h. Nampaknya demi kasus seper tak habis-habisnya. Tax amnesty dan Sri Mulyani Indrawa .
kita juga akan segera melupakan mereka. Fredy Budiman ditembak ma . Narkoba sudah sampai desa. Rhoma Irama
membuat partai baru. Ayu Ting-Ting dan Raffi Ahmad berlibur bersama. Dedi
Jokowi terpilih menjadi presiden RI. Sidang kopi sianida menjadi fenomenal. Corbuzier semakin licin. Taka da anak-anak yang bercita-cita menjadi petani.
Mario Teguh tak setangguh yang dikira. Irman Gusman tertangkap tangan KPK, Pemerintah mengimpor beras, Bulog benar-benar telah menjadi sarang kus.
disusul mantan-mantan menteri lainnya yang terbuk korupsi. KPU juga Listrik masih sering dipadamkan, sementara minyak tanah menjadi barang
ternyata ikut-ikutan korupsi, padahal anggotanya semua akademisi. Banjir langka. BBM kembali dinaikkan lagi. Para cendekiawan ramai-ramai memasang
bandang datang, Garut cemberut, disusul bencana demi bencana yang tak iklan dukungan.
kalah dahsyatnya. Sinetron di televisi semakin ajaib. Tunjangan untuk wakil
rakyat digelembungkan seolah ingin menghina akal sehat. Mulan Jameela tetap TKW-TKW terus dikirim ke luar negeri. Ada yang dijatuhi hukuman ma , ada
di-bully. Dimas Kanjeng Taat Pribadi tak bisa lagi menggandakan uang. juga yang babak-belur dipukuli. Para jemaaah haji kita berangkat dari Philipina
Kebakaran hutan tak bisa dipadamkan, Tsunami terus menghantui pesisir ke tanah suci. Assalamualaikum Aa Gym, apa kabar mamah dedeh? Ridwan
selatan, disusul angin pu ng beliung. Bantuan untuk bencana alam menjadi Kamil bergandengan tangan sama Ibu Risma, KPU hanya mata rantai kekuasaan,
bisnis menggiurkan. LSM semakin mirip perusahaan. Para ak vis tak jauh beda begitu juga dengan Panwaslu. Di mana-mana Pilkada selalu menyisakan
dengan pegawai negeri. Partai-partai baru tak bisa diharapkan, apalagi partai- perkara lucu. Habibie meluncurkan buku baru. Jusuf Kalla tak pernah duduk di
partai lama. Demo dimana-mana, bom Molotov, busur panah atas nama rakyat nomer satu. Duo Serigala semakin binal. Fahri Hamzah bukan hanya pecinya
atas nama keadilan atas nama keyakinan. Demam berdarah tetap mengintai yang miring. Para selebri ikut-ikutan mencalonkan diri menjadi walikota.
mangsa. Ada ibu membunuh anak-anaknya. Ayah menghamili puteri-
puterinya. Apa kabar Lapindo? Sejumlah desa menghilang dari peta Jawa Timur.
Naska
Ternyata banyak juga pelawak yang terpilih sebagai wakil rakyat. Poso kembali Lama-lama rakyat terbiasa makan berita. Lama-lama rakyat terla h untuk
bergolak, beberapa polisi ma tertembak. dak peduli pada sesama. Lama-lama rakyat gembira menanggung semua
 SBY menyiapkan anaknya untuk bersiap-siap maju. Wiranto derita. Lama-lama rakyat senang datangnya bencana. Lama-lama rakyat kebal
memasang ancang-ancang. Su yoso mencari jalan pulang. Surya Paloh dengan kenaikan harga. Lama-lama dangdut menjadi lagu kebangsaan kita.
berpidato di mana-mana. Tim sukses sibuk memasang baliho. Sri Sultan Anak-anak menyanyi dekat lampu stopan. Waria-waria berjoget di tengah
Hamengkubuwono X termangu-mangu. Amien Rais yang sudah memu h kemacetan. Bayi-bayi menjadi komodi di pinggir jalan. Dan siapapun yang
semua rambutnya, konon sudah menemukan Dajjal. Apakah benar Dajjal akan menjadi presiden, gubernur, bupa atau walikota, rasanya dak akan
telah datang tanda tanya sedang Bang Toyib belum pulang tanda seru. Ahh… bisa menghen kan korupsi. Sebagian koruptor memang mulai diadili, namun
ba- ba saya teringat pada “Bang Toyib”, lagu dangdut yang menceritakan kebanyakannya dibebaskan kembali. Inul Dara sta menghilang entah ke
nasib istri di nggal pergi suaminya. Meskipun liriknya sangat nelangsa namun mana. Angel Lelga diberitakan menjadi istri kelima juragan batubara. Organ
para penyanyi berbusana seksi selalu membawakannya dengan riang dan tunggal merajalela sampai ke desa-desa.
gembira, bahkan dengan memutar-mutar dada dan pinggul segala. Seolah
antara lagu dan lirik, antara wadah dan isi, atau antara tubuh dan ha , sudah Sang tokoh gontai di salah satu pojok berteriak:
dak ada hubungannya sama sekali: “Perjuangan manusia melawan kekuasaan adalah perjuangan melawan
lupa,”
Sang aktor seakan memegang mik lalu bernyanyi dan menirukan penyanyi Lalu berbisik:
dangdut dengan goyang semblodeh: "Begitu kata Milan Kundera.”

Tokoh duduk di atas meja. Beberapa gambar kembali muncul. Di radio


Bang Toyib Bang Toyib mengapa tak pulang-pulang tetangga terdengar sebuah lagu dangdut dari Anita Kemang:
Anakmu anakmu panggil-panggil namamu
Bang Toyib Bang Toyib kapankah Abang kan pulang Sudah mabuk minuman
Anakmu anakmu rindu akan dirimu Ditambah mabuk judi
Masih saja kakang
Bang Toyib Bang Toyib… Tergoda janda kembang
Tak sudi ku tak sudi
Tiga kali puasa, ga kali lebaran
Abang tak pernah pulang, sepucuk surat tak datang Sudah banyak buk nya
Sadar sadarlah abang, ingat anak istrimu Suami mabuk janda
Cepat cepatlah pulang, semua rindukan dirimu Lupa kasih sayang
Juga tak pulang-pulang
Kalau di jalan yang benar selamatkanlah dia Istri disengsarakan….
Kalau di jalan yang salah sadarkanlah dirinya

Bang Toyib Bang Toyib… Panggung gelap


YAYASAN LANJONG INDONESIA
JL. H. BACHRIN SEMAN RT.12 MANGKURAWANG
TENGGARONG - KUTAI KARTANEGARA
lanjongyayasan@gmail.com www.lanjongar ounda on.org

Anda mungkin juga menyukai