sejarah.”
― Pramoedya Ananta Toer, Rumah Kaca
Da ar Is
Sekapur Siri 4
Teater
TERKAMFF FSD UNM 25 SKSD Bera 44 Teater [KAH] 63
Teater
HMJFFTEATER ISI 29 Teater Bastr 46 Sanggar Ana Banu 66
Kompilasi semacam ini kemudian menjadi pen ng agar se daknya para pembaca
maupun khalayak umum tahu bahwa seni yang tersaji di atas pentas “hanyalah”
bagian dari rentetan panjang proses pengkaryaan seni yang dilakoni secara terus
menerus. Dengan segenap kerendahan ha kami berharap kiranya naskah-naskah
konsep karya dalam edisi kali ini dapat meman k proses pengkaryaan WanKawan
sekalian di kemudian hari. Semoga edisi kompilasi semacam ini ke depannya dapat
menjadi semakin baik dan bermutu serta dapat menjadi sebuah medium tulis yang
dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan ilmu seni budaya di
Indonesia khususnya teruntuk seni teater. Pada kesempatan ini, sebagai pengakhir
pengantar redaksional ini, ijinkan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu penerbitan kompilasi ini, terutama kepada
segenap peserta lomba monolog LAF 2017 yang telah menjadi kontributor naskah
Kompilasi Konsep Monolog LAF 2017 untuk edisi kali ini.
Salam Hangat,
IDE PENCIPTAAN KARYA Hingga sampai hari ini, gerakan perlawanan tersebut senan asa dirayakan
Ide menjadi bahan dasar meramu sebuah karya dari ada menjadi ada. dengan pawai dan acara-acara lain. Tidak hanya di Amerika Serikat, perayaan
Sumber penciptaan ide tentu tak terlepas dari teks atau naskah. Seorang tersebut juga dilakukan di beberapa Negara termasuk di Israel, Amerika La n,
penggarap tentu melwa proses perenungan usai menelaah teks yang Jepang, Filipina, India dan di Indonesia. Pada tanggal 22 Juli 1996 diketahui jika
dihadapinya. Perenungan teks tersebutlah yang menjadi cikal bakal lahirnya salah satu partai peserta pemilu di Indonesia, yakni Partai Rakyat Demokrat
sebuah karya pertunjukan teater. (PRD) menjadi partai pertama dalam sejarah Indonesia yang mencantumkan
"hak-hak homoseksual dan transeksual" dalam manifestonya.
Namun ide dasar yang nan nya bakal menjadi landasan konsepsional tak ujuk-
ujuk tercipta hanya berdasarkan teks. Ide penciptaan biasanya dibarengi dari Manifesto ini sekaligus menegaskan keberpihakan PRD terhadap kelompok
proses mengilhami suatu kejadian, peris wa atau kondisi di mana hal tersebut minoritas yang memang menjadi spirit dan khi ah gerakan partai ini, yakni
begitu lekat dan mempunyai keterikatan dengan capaian teks yang diinginkan gerakan kiri (marxisme) yang ke ka itu masih dianggap haram bagi orde baru.
penulis. Hingga akhirnya, setelah berakhirnya kejayaan Orde Baru dengan pucuk
pimpinan negara dan pemerintahannya adalah Soeharto, maka pada bulan
Seper apa yang penggarap alami. Bagi sebagian orang bertemu dengan Juni 1999 Gay Pride dapat dirayakan di Surabaya, bekerja sama antara GN,
Shemale alias waria mungkin menjadi sebuah kesialan. Sapaan dari mulut Persatuan Waria Kota Surabaya (PERWAKOS) dan Pusat Kebudayaan Prancis
'perempuan jadi-jadian' menurut sebagian kalangan dapat membuat bulu (CCCL).
merinding dan tubuh geli seke ka. Penggarap sempat mengamininya. Se ap
Belajar Teater
Lalu kemudian pada Oktober 1999 di ajang Interna onal Congress on AIDS in Spirit 'out of the box', mencari kemungkinan-kemungkinan lain di luar dari
Asia and the Pacific (ICAAP) ke-5 di Kuala Lumpur, Malaysia, dibentuk jaringan auto direc on text cukup ampuh menghadirkan sebuah pertunjukan yang
lesbian, gay, biseks, waria, interseks dan queer (LGBTIQ) se-Asia/Pasifik sederhana namun memiliki kemegahan di beberapa sudutnya. Seper
bernama Asia/Pacific Rainbow (APR). Gaya Nusantara (GN) ikut menjadi pemilihan usia tokoh Nagari yang nampak terlihat uzur, hal tersebut dak ada
pendiri jaringan ini. Jaringan ini, sekali lagi diharapkan membawa perubahan di dalam teks namun ke ka dihadirkan menjadi ger tersendiri apalagi
besar bagi keberlangsungan eksistensi kaum LGBTIQ di Asia, terkhusus di mempunyai korelasi yang kuat dengan apa yang hendak disampaikan.
I n d o n e s i a . ( S u m b e r : h p : / / m a t a p e n a -
nalar.blogspot.co.id/2011/10/perjuangan-eksistensi-kaum-waria.html). Kemudian soal pemilihan 'mabuk' yang dipilih menjadi kebiasaan tokoh, yang
bisa dikatakan cukup melekat di rompi penulis dan seniman kebanyakan.
Akar perlawanan begitu melekat pada tubuh mereka. Menarik jika energi Berangkat dari sana kemudian terciptalah sebuah situasi bagaimana tokoh
tersebut bisa melingkari aktor. Secara visual kita mampu melihat kontradiksi dalam bercerita pada posisi setengah sadar atau jauh dari realitas kesadaran.
secara gamblang pada tubuh aktor. Sementara bicara kedalaman perlawanan Hal itu disambut baik guna mempermudah penciptaan-penciptaan logika
penokohan se daknya menjadi impuls untuk menciptakan emosi dan mood ar s k dalam menunjang permainan tokoh di atas panggung.
dalam pertunjukan.
Semisal logika bunyi, beberapa part penempatan kehadiran sumber bunyi
TINJAUAN KARYA seper di konsep dak konsisten. Terkadang muncul dari sumber yang rill,
Berbicara peninjauan pas nya berujung pada merefleksikan pengalaman seper dentang jam, tukang bakso lewat, alat musik klasik, dan lain
empiris menonton sebuah karya pertunjukkan. Tak hanya melulu karya teater, sebagainya. Namun, terdapat beberapa part bunyi yang hadir secara absurd
pengilhaman bisa saja muncul melalui pertunjukan tari, wayang bahkan film. yang sumbernya jauh dari rasio realitas. Misalnya, bunyi yang hadir mewakili
Karya-karya tersebut tentunya bertebaran di laman You Tube. Salah satu apa yang dirasakan aktor banyak hadir dan sumbernya pun dapat dikatakan
pertunjukan monolog Teater Yupa Universitas Mulawarman berjudul Rahiim adalah aktor itu sendiri. Kondisi 'mabuk' atau jauh dari realitas kesadaran
Karya Cok Savitri yang Disutradarai Gopqal Pona (2015) menjadi njauan m. tersebut yang kemudian mematahkan keabsurdan itu sendiri. Sehingga, yang
Terutama dalam proses penciptaan ar s k. Video yang bisa dilihat. nampak adalah penonton seper menerima logika tersebut menjadi sah dan
(h ps://www.youtube.com/watch?v=ZbOjA01_qCY). bisa diterima akal dan pikiran saat menonton pertunjukan.
Upaya pembongkaran teks begitu nampak di atas panggung, seakan kita bisa Kemudian logika cahaya, mereka berani menempatkan sumber pencahayaan
melihat proses edi ng teks dan visual yang penuh dengan segala di beberapa k, untuk dimainkan oleh aktor di atas panggung. Di dalam set
per mbangan. Ditambah lagi nada dasar pemanggungan yang dipilih panggung kita diyakinkan dengan adanya stop kontak lampu di se ap bagian
menggunakan pendekatan realisme di mana logika ruang, logika cahaya, ruang. Sehingga kita dapat menikma hadirnya cahaya begitu rill, meskipun
logika bunyi, logika berpikir sangat menjadi k tumpu dalam perangkaian ada beberapa part adegan yang kemudian cahaya berbicara tentang intensitas
peris wa teater. Di mana kecocokan, aksi-reaksi, hukum sebab-akibat menjadi pencahayaan demi kepen ngan drama sasi dan fokus adegan [zoom-in atau
digdaya posisinya dalam pertunjukan dan apabila meleset tentunya akan zoom out).
menimbulkan interpretasi lain.
Logika ruang, mereka mendesain sebuah rumah kontrakan seorang penulis
Kecerdasan pertama terletak pada edi ng teks atau pembongkaran teks, jika beserta lingkungan sosial di sekitarnya. Meskipun ada peletakan bagian
membaca 'teks' dan menonton 'pertunjukan' tentu isu, wacana, narasi bahkan suges f di salah satu part ruang, di mana ruang toilet sengaja dibuka
esensi yang dimaksudkan dak akan berbeda; sama. Tetapi usaha untuk dindingnya hal tersebut dak berpengaruh banyak terhadap penerimaan
merekonstruksi ulang teks dak bisa dipungkiri terasa apabila seandainya rasio, pasalnya apapun yang ada di panggung itu bukanlah realitas yang sama
anda membaca 'teks'-nya. seper posisi kita saat membaca tulisan ini.
Belajar Teater
Keterbatasan penciptaan realitas pemanggungan itu pada akhirnya menjadi 2002, Yogjakarta. Buku tersebut menjadi acuan penyaji untuk mengetahui
kekayaan pertunjukan, asal didasari dengan pertanggungjawaban. Lalu tentang teater realisme dan penyutradaraan. Buku The Art Of Ac ng
sempat saya bergeming sambil menggaruk kepala padahal saat itu dak karangan Eka D. Sitorus terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama 2003, Jakarta.
sedang kegatalan, penyadaran akan pola komunika f yang dibangun oleh Buku ini berguna untuk mengetahui dan mempelajari keahlian menjadi
aktor kepada penontonnya pada akhirnya menjadi situasi yang rill bagi aktor. seorang aktor.
Karena saya dan penonton pertunjukan pada malam hari itu menjadi objek
imajinasi aktor, bukan pada kesadaran aktor merasakan kehadiran wujud KONSEP GARAPAN
saya sebagai penonton secara nyata. Upaya mendekatkan pertunjukan ini ke Hal yang diingat adalah hal yang dak dilupakan, dan hal yang dilupakan
arah realitas pada umumnya, yang saya akui harus membuat saya adalah hal yang dak diingat. Lupa bagi sebagian orang merupakan hal yang
mengapresiasi karya tersebut. lumrah. Bahkan ada yang menyebut manusia tempatnya lupa. Jika memang
begitu, maka berha -ha lah mulai dari sekarang. Tak hanya rokok yang bisa
Namun, apalah ar kecerdasan tanpa keyakinan. Niscaya konstruksi membunuhmu, barangkali lupa juga bisa melakukan hal yang sama.
kecerdasan tersebut akan ambruk seke ka, ke ka aktor dan ar s k dak
memiliki keyakinan yang kuat dalam menunaikan dan mengeksekusi sajian Poli sasi lupa. Sudah menjadi barang klasik bagi aktor-aktor poli k. Lupa
yang muaranya akan jatuh pada kata 'meyakinkan'. Meyakinkan siapa saja menjadi bagian pen ng demi merancang kekuasaan. Lupa bagi mereka
yang melihat, mendengar, memikirkan dan merasakan keluhuran dari apa bukan lagi hal yang alamiah, melainkan by design. Siapa yang mampu
yang ingin disampaikan dalam sebuah peris wa teater di atas panggung. mengelola lupa ialah pemenangnya. Ingin merebut kekuasan?
Mempertahankan kekuasan? Syarat mutlaknya adalah lupa.
Tahapan kerja penyutradaraan membutuhkan acuan, pedoman dan sumber
tertulis sebagai salah satu pemandu kerja. Buku sebagai salah satu panduan Saat bapak bangsa ini merebut kemerdekaan sekaligus kekuasan dari para
dalam perancangan pemeranan tersebut dibutuhkan untuk memberikan penjajah, bagaimana suara gemuruh dari bibirnya yang keluar melalui
arahan dalam proses krea f sehingga se ap tahapan kerja mampu speaker mampu membuat rakyat pada saat itu lupa. Lupa bahwa bangsa ini
dipertanggungjawabkan secara konseptual. Berikut ini buku-buku yang telah dijajah ratusan tahun. Lupa bahwa Belanda, Jepang dan para sekutu
digunakan sebagai panduan di dalam proses perancangan sampai dengan memiliki peralatan tempur canggih. Rasa takut rakyat terlupakan. Kema an
terwujudnya pementasan. menjadi hal yang tak diingat. Semua bergerak, semua angkat senjata, kenda
mereka lupa yang dipanggul bukan AK 47 melainkan sekedar bambu runcing.
Selain itu beberapa buku juga dijadikan acuan, seper El Saptaria dalam
bukunya Ac ng: Panduan Prak s Ac ng.Film Dan Teater: Rekayasa Sains, Kekuatan lupa terbuk mampu mengusir rasa takut. Kedigdayaan mengelola
2006, Jakarta. Buku ini sebagai acuan untuk mengetahui struktur dalam lupa mampu merebut sebuah kemerdekaan bangsa yang hampir setengah
naskah lakon. Piotr Sztompka dalam bukunya Sosiologi Dalam Perubahan abad dijajah bangsa asing. Lupa bisa mengantarkan seseorang menuju
Sosial: Prenada Media, 2004, Yogyakarta. Buku ini sebagai acuan untuk gerbang kekuasaan. Jika tak dikelola dengan baik, maka ia mampu
memperdalam pengatahuan penyaji tentang perubahan sosial. Harimawan menggiring ke jurang hitam yang jauh dari tongkat komando dan kursi
dalam bukunya Dramaturgi: CV. Rosda, 1988, Jakarta. Buku ini menjadi kekuasan. Se daknya 2 hal tersebut dirasakan Soekarno, Presiden Republik
panduan penyaji untuk mengetahui tekstur dalam naskah lakon. Indonesia pertama. Slogan Jas Merah miliknya nyatanya tak mampu
mempertahankan kekuasaan yang mengalungi tubuhnya. Ia terpaksa
Dra. Yudiaryani dalam bukunya Panggung Teater Dunia: Pustaka Gonho, terdegradasi.
Belajar Teater
Lain halnya dengan Bapak Pembangunan Bangsa. Ia bisa dibilang sukses menaklukan jutaan penguasa. Gerakan poli sasi lupa harus digenjot lebih
mempoli sasi lupa hingga akhirnya bisa duduk nyaman se daknya 31 tahun, massif, sistema s dan terstruktur. Seper yang dikemukan teori Interferensi,
pasalnya setahun terakhir kursi yang lekat di pantatnya tak lagi adem. yang beranggapan bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori
Sepanjang tahun ia ditemani rong-rongan rakyat yang kembali mengingat jangka panjang masih ada dalam gudang memori ( dak mengalami keausan).
bahwa kemerdekaan merupakan milik rakyat bukan milik segelin r golongan. Akan tetapi proses lupa terjadi karena informasi yang satu menggangu proses
Kekuasan mutlak adalah milik rakyat, bukan milik oknum maupun golongan mengingat informasi lainnya. Bisa terjadi bahwa informasi yang baru diterima
sempit. Panggung dan film yang dicipta sebagai alat propaganda lupa, mengganggu proses mengingat informasi yang lama, tetapi bisa juga
seper nya tak mampu memengaruhi kecerdasan rakyat yang kian meningkat sebaliknya.
seiring bangsa ini tumbuh. Kasihan sekali, ia dipaksa turun. Untuk mengisi
kursi kekuasan yang kosong, tentunya memerlukan kekuasan baru. Aktor-aktor poli k tersebut cukup membuka keran informasi. Jangan ditutup,
biarkan informasi terus meluberi se ap kepala. Jika buku adalah jendela dunia
Sebuah era dipersiapkan usai simbol ran dilengserkan. Sebut saja ia dan internet mata dunia, pertanyaannya adalah: apakah seorang manusia
Reformasi. Saat itulah perubahan besar secara komprehensif terjadi di batang mampu melihat seluruh isi dunia? Bila ada yang bilang mampu, baiklah. Tapi
tubuh bangsa ini. Masa di mana ia mengeluarkan the new product demi apakah mereka mampu mengingat semuanya? Jika ada yang bilang mampu,
keberlangsungan bernegara. Nama Rakyat menjadi brand utama. Kata rakyat maka tulisan ini cukup sampai di sini.
menjadi populis. Rakyat terlupa dengan definisi 'seluruh orang yang berada
pada suatu wilayah negara dan taat pada kekuasan pemerintahan.' Rakyat Sebelum membuat tekstur di panggung, saya sebagai sutradara tentu perlu
ba- ba dijelmakan menjadi kekuasan itu sendiri. menyelesaikan terlebih dahulu urusan struktur naskahnya. Analisis naskah
adalah hal pertama yang dilakukan. Dalam proses ini saya sebagai sutradara
Hingga lahirlah 'Dari rakyat, Oleh Rakyat dan Untuk rakyat'. Suara rakyat bersama aktor, penata ar s k dan penata musik menganalisis tokoh, alur, latar
menjadi suara Tuhan. Demokrasi muncul sebagai produk yang dilahirkan oleh tempat dan waktu. Hasil analisis itu menghasilkan beberapa gambaran konsep
era perubahan besar bangsa ini. Totalitarian dicabut hingga akarnya. Rakyat penyutradaraan.
memegang kendali atas perubahan dan kekuasan. Kekuasan saat ini tak lagi
tunggal. Kemanunggalan kekuasan digaungkan. Kebebasan tak lagi menjadi A. Penokohan
barang an k. Tokoh utama dalam naskah ini secara spesifik iden tasnya samar, baik dari
nama, profesi, maupun asal-usul. Sehingga tokoh tersebut dapat mewakili
Dewasa kini se ap orang tampaknya berhak atas kekuasannya masing- siapa saja. Seper nya penulis sengaja menyamarkan iden tas tokoh agar
masing. Seper halnya penguasa kebanyakan yang menaruh hak lebih nggi dapat memberikan ruang penafsiran lebih luas bagi penonton maupun
dari apapun. Individualitas jadi harga ma . Orang-orang sibuk meneriakkan sutradara.
haknya, lalu menaruh kewajiban di balik selimut.
Pergeseran nilai poli k terjadi. Tujuannya bukan lagi merebut kekuasan. Namun, seorang aktor memerlukan jalan untuk memulai proses penciptaan
Namun bagaimana cara menggengam kekuasaan itu sendiri. Bagaimana bentuknya. Se daknya dibutuhkan iden fikasi penokohan dalam mencapai
caranya? Tinggal lingkarkan saja tali di leher para penguasa. Urusan selesai hal tersebut. Sesuai dengan ide penciptaan yang diperoleh dari pengalaman
dalam sekejap. Berikan apa yang ingin mereka makan. Apa yang ingin mereka empiris lalu dikonversi melalui proses perenungan serta mengaitkan pada
lihat. Apa yang ingin mereka dengar. Karena pada dasarnya manusia ingin konteks capaian teks. Penggarap ingin menampilkan sosok yang mampu
melihat apa yang ingin mereka lihat, dan mendengar apa yang ingin mereka mewakili kompleksitas konflik yang dihadirkan teks. Sosok nyata yang berada
dengar. di sekitar kita. Sosok yang melawan dirinya sendiri. Hingga pilihan jatuh pada
Poli sasi lupa tetap menjadi senjata ampuh merengkuh kekuasaan untuk Queer People.
Belajar Teater
Harry Benshoff dan Sean Griffin dalam buku Queer Cinema The Film Reader sebaliknya perempuan yang suka dengan pakaian laki-laki. Bagaimana dengan
(2004) menyatakan bahwa teori Queer memposisikan seksualitas sebagai area interseksual? Rumit mendefinisikan intereksual. Kasus semacam ini biasanya
yang kompleks melipu bukan hanya sekedar orientasi seksual seseorang atau ditemukan pada seseorang yang mempunyai kelamin ganda (hermaprodit).
sikap seksualitas seseorang, tetapi termasuk juga factor- faktor sosial, budaya, Interseksual adalah keadaan di mana seseorang mempunyai dua jenis
dan sejarah yang ikut mendefinisikan dan membuat kondisi-kondisi bagi kelamin. Contoh yang sangat dekat dengan interseks adalah tentang shemale,
manusia untuk memilih bentuk seksualitas pilihannya sendiri. biasanya shemale ini mempunyai payudara hanya saja ia mempunyai penis.
Hal itu jelas mensyaratkan bahwa ke ka membaca Queer maka yang harus Queer people pada prak knya sering mendapatkan perlakuan yang
diperha kan adalah bagaimana kita meniadakan lagi seksualitas seseorang itu diskrimina f. Perlakuan ini disebabkan karena masih adanya dikotomi antara
“alami” atau “kodra ”, karena poin tersebut menyebabkan problem. Masalah yang normal dan dak normal. Seorang heteroseksual dianggap normal, dan
terjadi ke ka seseorang memulai dengan kata “kodrat”, pada prakteknya kita yang dak sesuai dengan karakteris k itu maka dianggap dak normal.
menemukan banyak sekali hal yang dak sama dengan karakteris k “kodrat”
itu dan kaum yang dak masuk alam kategori “kodrat” ini mendapat perlakuan Seksualitas adalah pilihan seseorang, dan ini adalah hak manusia untuk
diskrimina f. mendapatkan hidup bahagia. Apakah kebahagiaan hanya untuk kaum
heteroseksual saja? Seseorang biasanya takut gagal dalam mendefinisikan
Queer bermula dari penolakan terhadap hegemoni heteroseksual, bahwa dirinya. Jika memang kita gagal mendefinisikan diri kita dikarenakan definisi
manusia itu hanya dan harus tertarik pada lawan jenis kelaminnya. Hal yang yang ada ternyata dak memuaskan kita, mengapa kita dak mengiku kata
harus diingat, bahwa heteroseksual itu juga termasuk dalam Queer itu sendiri. ha untuk menentukan siapa diri kita sendiri. Queer memberanikan diri dan
Queer memen ngkan pada proses seseorang untuk menjadi sesuatu secara menantang seseorang untuk menggoyahkan idenitasnya sendiri, karena
baru. Sudahkah kita mengetahui mengapa kita menjadi laki-laki atau mengapa melalui penggoyahan itulah akan ditemukan keyakinan dan pilihan untuk
kita menjadi perempuan atau bahkan mengapa kita dak menjadi laki-laki dirinya sendiri.
atau perempuan?
Dengan modal tersebut se daknya aktor mempunyai perangkat untuk
Kita dapat melihat bagaimana sulitnya memetakan Queer, karena dak menemukan keterasingan yang lain di dalam tubuhnya.
berhen pada orientasi seksualitas seseorang, tetapi termasuk juga pada
sikap seksualitasnya. Kita ambil contoh, ada dua orang gay yang satu sangat B. Alur
macho dan yang satu mirip dengan perempuan. Kedua gay itu dak salah, hal Alur maju. Peris wa terjadi di awal dan di akhir cerita.
ini disebabkan karena selama proses menjadi gay keduanya mengalami proses
dengan kejadian-kejadian yang berbeda. Queer membantu kita dalam C. Latar Tempat dan Waktu
menjelaskan bahwa gay dak terikat pada karakteris k tertentu. Menjelang malam. Di sebuah ruang kamar.
Faktor sosial, budaya, dan sejarah juga ikut membantu bagaimana orientasi D. Konsep Ar s k
seksual seseorang. Queer juga memunculkan kaum minoritas lain dalam Menerjemahkan ide dan gagasan sutradara, lalu mengubahnya menjadi hal
seksualitas, Harry Benshoff dan Sean Griffin juga menyebutkan beberapa yang wujud merupakan tugas dan fungsi ar s k.
kaum minoritas lain seper cross-dressers yaitu orang yang memakai pakaian
berlawanan dari pakaian yang seharusnya dia pakai sesuai jenis kelaminnya.
Cross-dressers ini misalnya laki-laki yang suka memakai bikini atau rok dan
Belajar Teater
1. Se ng Panggung teater. Konsep menerangi dan diterangi menjadi bagian dasar tata cahaya
Pada prinsipnya tata panggung dibuat sederhana namun memiliki daya dalam pertunjukan. Meskipun di beberapa bagian secara sadar disengaja
fungsional, simbolis dan este s. Agak sulit sebenarnya menge k karena lebih untuk dibiaskan.
sering memegang palu dan gergaji. Namun, penata panggung berkewajiban
untuk mendeskripsikan set yang dibuat dalam sebuah tulisan. Konsep mata kamera banyak memberikan inspirasi dalam tata cahaya yang
ingin kami visualisasikan. Bagaimana cahaya dari lampu tersebut membuka
Baru saja membaca naskah paragraph pertama, ada teks berhuruf kapital ruang-ruang este s dan imajiner bagi yang melihatnya. Secara sederhana,
yang menjelaskan kondisi tokoh dan ruangnya, sebelum monolog dimainkan. dapat diar kan dak selamanya dalam sebuah pertunjukan lampu harus
Sedikit terbantukan oleh penulis mungkin. Namun setelah bedah naskah menerangi seutuhnya pertunjukan. Namun hal tersebut tetap menjadi
kondisi ruang yang dibangun penulis berbeda sekali dengan interpretasi konsep dasar yang dak dapat dipisahkan merunut fungsi cahaya itu sendiri.
sutradara dalam membuat ruang yang akan dihadirkan ke pementasan.
Akhirnya setelah diskusi yang menyenangkan dan alot, keputusan bersama 3. Musik
diambil. Di situ juga telah kami sepaka bagaimana nan nya ruang yang Selain visualisasi terhadap bentuk secara sadar, ar s k juga harus mengemas
diciptakan di atas panggung. sebuah pertunjukan dengan unsur audiovisual. Karena pertunjukan dak
hanya dinikma melalui mata, namun juga melalui indera-indera lainnya.
Sebenarnya cukup simple setnya, yakni ruang kamar. Sebuah kamar yang Andil musik memberikan makna dan penafsiran dari segi fungsi, namun dari
berisi meja rias, baju bergantung-gantung lalu ada kursi untuk bersantai. keutuhan ar s k unsur tersebut juga bagian yang dak dapat dipisahkan.
Kamar adalah sebuah ruangan yang akan dapat membantu kita untuk Melalui musik, unsur audio dapat dinikma melalui indera pendengaran yang
mengenali karakter manusia pada umumnya. Dalam hal ini suasana kamar kemudian diteruskan ke dalam wilayah perasaan.
yang akan dihadirkan sedikit banyak menjelaskan tentang aktor dan lakonnya
di atas panggung. Kehidupan dengan segala macam tetek bengeknya dak lepas dari latar
belakang musikalnya, bahkan dia menjadi berkaitan dengan sejarah kelahiran
Dalam diskusi lebih lanjut isi kamar pun dibuat untuk menegaskan ruangan musik itu sendiri, disadari ataupun dak. Nada-nada suram, bahagia, serta
tersebut. Isi kamar pun digunakan oleh aktor dengan fungsi harfiahnya dan silang sengkarutnya seringkali mewakili banyak peris wa di se ap zamannya.
juga digunakan sebagai simbol. Segala bentuk symbol hadir dalam set kamar Bahkan perlawanan dak melulu menggunakan senjata rupanya, terbuk
tersebut. Seolah dari dalam kamar kita bisa melihat, mengetahui dan para kaum kulit hitam menjadikan musik jazz sebagai metafora dari rasa the
memahami seluruh peris wa yang terjadi. Dalam hal ini kamar juga oppressed condi on yang mereka alami hampir puluhan tahun (apartheid),
memenuhi fungsi harfiah serta simboliknya sebagai ruangan pribadi dan dan sampai saat ini musik tetap menghantui, seakan tak mau berhen .
menunjukkan ja diri manusia yang menempa kamar tersebut.
Seluruh dunia dari dalam kamar. Pernyataan ini yang coba dihadirkan oleh Dari proses tersebut menghasilkan berbagai variasi emosional yang berujung
penataan panggung. pada apresiasi bagi seluruh indera. Di dalam pertunjukan peran musik untuk
mempertegas suasana tempat, mewakili perasaan, atau bahkan
menciptakan ruang lain yang secara sadar maupun dak sadar, tentunya
2. Tata Cahaya dalam dimensi audi f. Kami memakai iringan musik live dan digital.
Cahaya merupakan salah satu elemen pen ng dalam sebuah pertunjukan.
Tanpa adanya cahaya panggung akan menjadi benda yang tak bernyawa. Tak Nah, bagaimana dengan peran musik sebagai bagian dari pertunjukkan
salah jika ada pendapat yang menyatakan bahwa cahaya merupakan ruh teater? Tentu saja sangat pen ng, karena ia memiliki daya ungkap yang bisa
panggung yang tak dapat dipisahkan dalam elemen sebuah pertunjukan menafsirkan teks dari segi audionya.
Belajar Teater
Kemampuan ajaib itu dak bisa lepas dari peran seorang penata musik, karena Penataan busana juga demikian. Busana yang biasanya digunakan sebagai
untuk meramu gejala-gejala bunyi dengan segala kemungkinannya dak bisa pembentuk dan penegas karakter, dalam pementasan ini busana juga sebagai
terjadi tanpa sebuah proses diskusi, memetakan premis yang terdapat di simbol saat pementasan berlangsung. Kostum-kostum yang juga diletakkan
dalam teks. Teks bukan liturgi, teks dak bisa kebal terhadap waktu, dia sangat sebagai proper panggung, berperan pen ng dalam penggambaran peris wa
lentur dan terus berpacu dengan kala, maka peran musik adalah sebagai mesin pementasan. Laku aktor yang didukung dengan permainan kostum selama
waktunya. pementasan menjadi hal yang ditawarkan dari pementasan ini. Kuas rias dan
kain baju mereka pun bercerita. Mereka juga punya peris wanya sendiri.
Di proses monolog kali ini, naskah yang berjudul Berusaha Melawan Lupa Melalui aktor yang menghidupkannya peran mereka pun menjadi sempurna.
memiliki tekstur yang padat, banyak guliran perisi wa yang acak, dak sedikit
nama orang-orang yang muncul di teks ini, adalah korban ataupun pelaku 5. KERANGKA TEKNIS
kepen ngan gelap negara kita ini. Penata musik di dalam garapan ini mencoba a. Adegan 1
melakukan beberapa pendekatan este kanya antara lain bedah kronologi Pertunjukan dibuka dengan teror audi f. Suara-suara yang menggambarkan
historis dan sinkre sme budaya (lampau dan kini, mur dan barat), digitalisasi peris wa-peris wa yang bergulir begitu cepat. Kejadian-kejadian datang silih
musikal sebagai penanda era gadget sedang berkuasa. bergan , kasus-kasus mbul tenggelam tanpa memberikan kesempatan pada
kita untuk mengingatnya, apalagi merenungkannya dalam-dalam. Tokoh yang
4. Tata Rias dan Busana berhadapan dengan komputer jinjing, sibuk melakukan ak vitas pikiran.
Tata rias dan busana dalam teater tentu saja memiliki fungsi yang lebih Sesekali ia meneguk alkohol yang berada di atas meja. Cahaya harus mampu
kompleks, yaitu: mencitrakan keindahan penampilan, sebagai pembeda, mengar kulasikan sumber audi f yang muncul.
menggambarkan karakter tokoh, memberikan efek gerak pemain, dan
memberikan efek drama k. Interupsi muncul dari sebuah kotak bernama smartphone. Pintu penyadaran
bahwa pertunjukkan telah dimulai terbuka. Aktor masih dengan ak vitas
Rias dan busana diperlukan dalam sebuah pementasan sebagai pembentuk sederhana. Pelan-pelan ia mencari sela untuk menyapa dinding tepat 10 meter
tokoh dari segi visual. Selain itu rias dan busana juga sering digunakan sebagai dari tempat ia berdiri. “Saudara-saudara,” ucapnya.
penegasan laku tokoh di atas panggung. Rias dan busana juga berperan dalam
penceritaan tokoh dari segi historisnya. b. Adegan 2
Mukadimah itu ternyata pen ng. Eksposisi harus jelas meskipun harus
Untuk konsep penataan rias dalam pementasan ini tokoh yang berperan menyisakan beberapa misteri. Tokoh ngobrol dan bercanda, sambil memilah
utama. Penataan rias dilakukan di atas panggung selama peris wa diceritakan pakaian yang ingin dikenakan. Serba ramah dan sok kenal. Ha -ha , barangkali
dan dilakukan langsung oleh tokohnya. Penataan rias di sini juga dimaksudkan saja ia hanya berak ng. Menguji dan mengetes sejauh mana orang-orang yang
sebagai visual rasa aktor dalam menceritakan peris wa peris wa yang dihadapinya. Pakaian pada akhirnya menjadi jalan untuk mengar kulasikan
berlangsung. iden tas. Siapa bilang pemain bola harus memakai baju bola?
Alat-alat rias yang tersedia di atas panggung juga menjadi sebuah proper c. Adegan 3
yang dimainkan aktor dalam pementasan. Penggambaran peris wa dari laku “Nampaknya kita juga akan melupakan mereka,” kata aktor dengan mata
rias inilah yang ingin disampaikan dalam pementasan ini. Bahwa menantang. Bisakah kita memulai konflik dari bait ini. Jika bisa maka, mari
sesungguhnya penataan rias itu juga berperan banyak dalam peris wa membuat jarak. Ini bukan persoalan meter, tapi mosi tak percaya. Sang aktor
pementasan yang berlangsung di atas panggung, bukan hanya sekedar dengan mudahnya memalingkan wajah dari penontonnya. Jelas ia marah. Jelas
keindahan visual yang ditawarkan dalam penataan rias tapi juga menawarkan ia kecewa.
bentuk emo onal stage yang lain.
Belajar Teater
Hanya cermin dengan bayangan dirinya yang mungkin dapat dipercaya. Ia itu. Tokoh menyapa. Ia tersennyum, kemudian menghilang pelan-pelan.
menyingkap rambutnya dengan ganas. Menempeli alas bedak dengan sadis
ke wajahnya. Blush on ditumpahkan pada tulang pipinya. Maskara dan pensil I. Lain-lain
alis dihujamkan ke matanya. Gincu ditusuk pelan-pelan menembus bibirnya. Mengenai konsep pemanggungan pada prinsipnya sutradara dak meruntut
Laki-laki itu can k, tatapannya lembut seperi orang yang ingin membunuh. kepada salah satu aliran teater. Namun jika melihat bentuk pola-pola
pendekatan realisme Stanislavsky menjadi landasan di penciptaan
a. Adegan 4 pengkaryaan ini. Baik dimulai dari penciptaan ide dan gagasan, penciptaan
Konfrontasi dimulai. Genderang perang dibunyikan. Konflik awal dimulai. ar s k, hingga pola-pola pembentukan keaktoran di atas panggung.
Persolaan kelokalan jadi s mulan menarik. Bagaimana jadinya saat mata
bertemu mata. Roman s, bukan? Tak ada palingan, yang tersisa hanya Tidak ada kata akhir dari sebuah proses penemuan hingga ujung
kejujuran. Interupsi kembali muncul. Gadget kembali ada. “Kita ada tapi pementasan, semua dapat berubah karena ide dan gagasan seper kilat
ada,” begitu kata AB Asmarandana. (Putu Wijaya). Kebenaran hari ini juga bukan berar menjadi kebenaran
untuk esok hari, tapi paling dak kami telah membangun rel dan jalan ke
b. Adegan 5 sebuah k tujuan. Tinggal bagaimana kami menentukan seberapa banyak
Pada tahap ini tokoh terlibat persoalan yang lebih serius, semakin menajam. belokan, tanjakan, turunan bahkan jalan berlobang.
Komplikasi. Tokoh makin memperlihatkan keinginan atau tujuan yang hendak
dicapai. Pernak-pernik yang melekat di tubuh jadi teror. Pengaruh alkohol 6. DAFTAR SUMBER RUJUKAN
mulai bereaksi keras seper nya. Ia menuju chek point terakhir bernama Harymawan, RMA, Dramaturgi, Bandung: CV. Rosdakarya, 1988.
Dajjal. Yudiaryani, Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli, 2002.
Rikrik El Saptaria, Ac ng handbook, Jakarta, Rekayasa Sains, 2006.
c. Adegan 6 Piotr Sztompka, Sosiologi dalam Perubahan Sosial, Yogyakarta, Prenada
Konflik menajam bergerak ke arah puncak. Tokoh memberikan pilihan atau Media, 2004.
tawaran jalan keluar. Lagu menjadi pilihan menyampaikan isi. Ia tertawa, air Eko Santosa dkk, Seni Teater, Jakarta, Direktorat Pembinaan Sskolah
matanya mengalir. Tubuhnya bergoyang, ha nya mematung. Alunan Menengah Kejuruan, bekerja sama dengan Direktorat Jendral Manajmen
gendang menyayat lebih tajam daripada bela . “Klimaks! Jangan di-cut, Pak Pendidikan Dasar Dan Menengah Depertemen Pendidikan Nasional 2008.
Sutrdara!!” Eka D. Sitorus, The Art Of Ac ng, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003
d. Adegan 7
An klimaks. Konflik mereda. Langit bersahabat. Tak ada lagi kilat dan guntur.
Hanya gemercik air yang tersisa, jatuh dari genteng memeluk bumi. Aktor
menempuh penyelesaian yang ia putuskan sendiri. Dengan atau tanpa
kesepakatan. "Perjuangan manusia melawan kekuasan adalah perjuangan
melawan lupa,”
e. Adegan 8
Lagu dangdut picisan kembali menyeruak. Tokoh sendiri bingung, apakah ia
berperan sebagai pelupa atau pengingat. Kilat menyapa, bukan pe r, kamera
AKBS BERAU
AKBS Bera
AKTOR
Menjadi seorang orator bukanlah pilihanya ke ka terlahir ke dunia. Namun kala
muda, dia adalah seorang kri kus yang sangat pandai bermain kata-kata.
Hampir se ap tulisannya memuat ke dakadilan di negrinya walau dia lihat dari
sudut pandang yang bisa saja kurang pas. Kini ia adalah seorang tua.
Dalam garapan kali ini kami lebih meni k beratkan pada elemen keaktoran dari
si aktor disbanding elemen pemanggungan lainnya.
Berkisah tentang kakek tua yang merasa ada ke dakadilan terhadap dirinya
dan orang-orang di sekitarnya, yang dia ungkapkan dengan kekuatan
verbalnya.
SETTING
Hanya sebuah kursi yang berbentuk kotak-kotak yang dak beraturan
bentuknya. Sebisa mungkin konsep se ng ini namun memiliki makna yang
tersirat ke ka penonton meilihatnya.
TATA CAHAYA
Hanya mengunakan satu lampu yang menyorot ke aktor.
MUSIK
Penggarapan musiK kali ini lebih banyak mucul dan tengelam di atas panggung.
TEATER FF
Teater FF
TATA CAHAYA
Penataan cahaya digunakan untuk mempertajam dari adegan ke adegan
lainnya.Plot pencahayaan dalam pertunjukan monolog “berusaha
melawan lupa” sebagai berikut plot pencahayaan keseluruhan:
KETERAN G AN
R a n ja n g M e ja Le m a ri b u ku
H angar K u rsi P in t u
Depan panggung
Lampu atas
Lampu bawah/foot
Teater FF
Menurut penulis teks naskah tersebut enak untuk baca akan tetapi sulit 4. Eksplorasi, sutradara dan unsurnya mulai mengaplikasikan konsep
utuk dipentaskan dalam sebuah pertunjukan. Sebuah teks yang berpesan dalam bentuk pemanggungan.
agar kita harus selalu mengingat segala sesuatu yg telah terjadi dalam
sebuah kehidupan baik secara individu ataupun komunal. Dari kegalauan Dalam penuangan ide ide serta eksplorasi proses untuk pertunjukan,
kesulitan tersebutlah, akhirnya penulis memutuskan untuk sutradara dan aktor dak serta merta begitu saja mengalir dengan
mengelompokan dari se ap peris wa atau kejadian yang terdapat dalam pendekatan teori tersebut di atas, tentunya ada pengaruh-pengaruh atau
teks naskah tadi menjadi beberapa kelompok, yaitu: kelompok urutan pengendapan empirik yang muncul (baik yang dialami dan dirasakan
peris wa-peris wa yang didialogkan dan urutan peris wa yang langsung ataupun dak langsung) dan menginspirasi sang sutradara dan
dirubah/ditransformasi ke dalam bentuk visual dan simbol, tanpa aktor dalam mewujudkan gagasannya.
menghilangkan esensi dari pesan teks tersebut, dengan konsep yang
Teater FF
PROSES PENGKARYAAN
Schedul proses
No. proses 1 juli 2017 – 11 agustus 2017
1. Bedah naskah
2. konsultasi
3. Menghafal
naskah
4. Membuat
artistik
5. latihan
https://en.wikipedia.org/wiki/antonin artaud
https://www.academia.edu/3079910/tanda_di_dalam_teater_surealisme_
theater_of_cruelty
TERKAM FSD UNM
Teater
TERKAMFF FSD UNM
Latar Belakang Penciptaan Saya sebagai sutradara merasa bahwa hal ini sungguh memilukan sebab bahkan
Berusaha Melawan Lupa naskah Acep Zamzam Noor yang terpilih menjadi materi sampai iden tas warga negarapun telah di korupsi. Hal tersebut menjadi ide dasar
dalam ajang lomba monolog yang diadakan oleh Yayasan Lanjong adalah sebuah dalam merepresentasikan proses kerja mesin pembuatan E-KTP menjadi latar utama
naskah yang menceritakan peris wa-peris wa pen ng dalam perjalanan roda yang membungkus rentetan peris wa yang ada di dalam karya Acep Zamzam Noor.
pemerintahan dari tahun ketahun. Naskah ini tentunya memberikan tantangan
tersendiri dalam penggarapannya baik dari segi pengolahan struktur maupun Tinjauan Pustaka dan Tinjauan Karya
tekstur pertunjukannya. TERKAM FSD UNM sebagai salah satu peserta lomba Indonesia yang terkenal dengan keragaman budaya dan agama menjadi ciri khas
mencoba menganalisa dan mengeksplor kembali hasil dari analisis tersebut. Kasus atas kekayaan keberagaman itu sendiri. Peris wa-peris wa yang terjadi di Indonesia
korupsi E-KTP yang masih hangat di telinga menjadi salah satu “pintu masuk” untuk seper yang dijelaskan dalam naskah Acep Zamzam Noor memang benar adanya.
mengolah peris wa yang diceriterakan oleh penulis naskah. Hal tersebut akan menjadi bom waktu yang akan segera meledak melahirkan
bencana dan perpecahan bila pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dak
Hal ini sangat pen ng untuk dilakukan karena ini menyangkut iden tas warga negara bersinergi dalam menata tatanan sosial dan lingkungan. Pertunjukan teater yang
yang telah dirampok oleh wakil rakyat. Pementasan ini sebagai suatu penyadaran banyak membahas tentang kondisi sosial dan lingkungan telah banyak dipentaskan
bagi se ap warga bahwa bahkan iden tas kewarganagaraanpun telah menjadi oleh para seniman di berbagai kota di Indonesia. Rahman sabur seorang sutradara
bahan korupsi. Tetapi di balik peris wa itu ternyata juga membongkar satu persatu dari kelompok Payung Hitam telah banyak berbicara tentang kondisi sosial yang
rentetan peris wa yang melanda negeri ini. Ar nya representasi proses kerja mesin terjadi di negeri ini dengan merepresentasikan teks dengan menampilkan simbol-
pembuatan E-KTP menjadi latar utama membungkus rentetan peris wa yang ada di simbol yang menceriterakan suatu peris wa kondisi sosial.
dalam karya Acep Zamzam Noor.
Kerangka Teknis
Dalam pertunjukan ini realisme Stanilavsky digunakan dalam
mengucapan teks verbal yaitu dengan meyakinkan penonton bahwa apa
yang telah diceritrakan benar-benar terjadi. Selain itu pendekatan S lisasi
juga digunakan dalam pertunjukan ini yaitu di mana penambahan
rancangan simbolis, ekspresif, abstrak, dan penampilan-penampilan
eksplosif. Secara pemanggungan pertunjukan ini menggunakan gaya
representasi yaitu keinginan seniman untuk menghadirkan panggung
sebagai interpretasi.
Metode Penciptaan
· Objek Penciptaan
Pertunjukan ini menggunakan properti mekanik yaitu representasi
berupa mesin pembuatan E-KTP. Sebuah proses pembuatan E-KTP yang
dananya telah di korupsi oleh Setya Novanto. Aktor dalam pertunjukan ini
menjadi salah satu lembaran E-KTP yang menceritakan peris wa yang
terjadi di negeri ini. Dia adalah salah satu korban dari jutaan warga negara
yang iden tasnya telah dikorupsi.
Teater
TERKAMFF FSD UNM
· Tahapan Penciptaan
Tahapan penciptaan karya ini berawal dengan menganalisis naskah yang
telah dibagikan oleh pani a pelaksana lomba. Analisis dimulai dengan
menganalisis struktur yaitu analisis tema, plot dan penokohan. Meninjau
rentetan peris wa yang ada dalam naskah di beberapa media online.
Selanjutnya aktor memahami naskah dan membaca secara drama k
(Drama k reading). Reading merupakan la han awal dalam perancangan
untuk menjajaki penafsiran naskah. Orientasi lain dari reading adalah
pencarian nada dasar vokal bagi kebutuhan peran. Pusat perha an
sutradara kemudian diarahkan pada diksi, intonasi dan ar kulasi vokal.
Selain mengantarkan pada pemahaman lakon, reading pada akhirnya
difungsikan untuk menemukan karakter dan perubahan emosi se ap
tokoh dalam lakon. Proses berlanjut dengan pembentukan ruang imajinasi
keaktoran. Setelah diskusi yang panjang dengan sutradara, m ar s k
kemudian menawarkan properti yang akan digunakan di atas panggung.
Set kemudian dimasukkan satu persatu dengan penambahan-
penambahan ar s k lainnya. Jika seluruh set telah dihadirkan, la han
aktor dengan properti dimulai sampai akhirnya dilanjutkan dengan la han
pemantapan lainnya sampai dianggap sesuai dengan apa yang di
harapkan.
Da ar Sumber Rujukan
Yudiaryani, Panggung Teater Dunia, Pustaka Gondo Suli, Yogyakarta, 2002.
HMJ ISI YOGYAKARTA
Teater
HMJFFTEATER ISI
1. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN yang hanya akan dibawakan oleh satu aktor di atas panggung. Jika aktor dak
“Keberadaan teater sebagai karya seni sangat tergantung pada situasi mampu berkomunikasi dengan baik maka pertunjukan itu akan nampak sebagai
masyarakat dan kebudayaan yang terjadi pada saat itu” bentuk ceramah atau pidato yang sengaja dijiplak oleh seniman teater dan
Prof. Dra. Yudiaryani, M.A, diberi nama monolog. Tetapi ke ka manusianya sudah dipilih untuk
Panggung Teater Dunia berkomunikasi, maka teater akan berbicara sebagai sebuah hasil dari
Perkembangan dan Perubahan Konvensi, 2002, hlm.1 kebudayaan dan dak lagi menjadi momok yang hanya dipandang sebagai
produk manusia urakan. Teater akan berbicara kepada masyarakatnya lewat
Teater merupakan sebuah representasi kehidupan manusia, begitu wacana manusia, bukan sebagai robot yang kasar dan mengerikan.
yang biasa diungkapkan oleh teman-teman seniman dalam menyikapi sebuah
pertunjukan teater. Betulkah demikian? Lalu siapa yang menghasilkan Teater? Tetapi aktor juga dak akan berperan sendirian. Karena itu pertunjukanya
Dan bagaimana teater menjadi salah satu produk kebudayaan manusia? disebut pertunjukan teater, bukan pertunjukan aktor atau ceramah ataupun
Jangan-jangan ternyata justru sebaliknya, ternyata justru teater yang membaca pidato. Seluruh pendukung aktor itu saya sebut sebagai elemen-elemen yang
kehidupan manusia. Tidak ada kebenaran yang mutlak untuk menjawab akan mendukung aktor dalam menyampaikan tujuan teaternya. Elemen-
pertanyaan-pertanyaan di atas. Kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut elemen tersebut adalah pendukung yang kita kenal sebagai ar s k; musik, set-
justru menjadi abstraksi dalam meman k ide-ide pengkarya dalam menyikapi panggung, make-up dan kostum, dan seluruh media pendukung lainya. Elemen-
dan menggarap teks yang berjudul Berusaha Melawan Lupa Karya Acep elemen tersebut juga harus lahir dari manusia yang dihadirkan sang aktor,
Zamzam Noor adaptasi Budi Darma ini. karena elemen-elemen itu dak hanya hadir sebagai sebuah atraksi keindahan,
tetapi juga sebagai wujud kebudayaan dari manusia yang diciptakan oleh aktor
Manusia adalah obyek utama untuk menghasilkan teater, yang juga sekaligus dan teater.
bahwa manusia adalah pencipta teater itu sendiri. Ar nya betapa pen ngnya
manusia dalam teater. Mungkin bisa dianggap benar kiranya jika belajar teater Abstraksi-abstraksi di atas adalah sumber yang melatar belakangi penciptaan
adalah belajar tentang kemanusiaan. Manusia dan teater adalah satu lingkaran dalam karya kami. Lalu bagaimana cara kami memilih manusia dan mewujudkan
este ka yang tak terbantahkan. Ibarat kita membuat ro tepung adalah bahan elemen-elemenya dalam pertunjukan teater kami? Itulah yang akan kita bahas
utamanya, maka ke ka kita mencipta teater maka manusia adalah bahan utama selanjutnya dalam konsep karya ini. Kami akan mencoba menguraikan secara
dan tak bisa diabaikan apalagi sengaja dilupakan. rinci untuk mendeskripsikan maksud dan tujuan kami dalam penciptaan teater
kami kali ini.
Teks monolog yang berjudul Berusaha Melawan Lupa Karya Acep Zamzam
Noor adaptasi Budi Darma ini, memiliki satu keunggulan yang membebaskan 2. IDE PENCIPTAAN KARYA
pengkarya dalam memilih manusia macam apa yang akan mengungkapkan isu- Video-Blogging atau bisa disingkat vlogging atau lebih viral di Indonesia dengan
isu yang menjadi bagian pen ng dari teks. Pengkarya bisa memilih manusia nama vlog menjadi sangat viral di media sosial terutama youtube. Vlog seolah
paling tepat untuk berkomunikasi kepada khalayaknya untuk menyampaikan menjadi cara komunikasi baru seseorang kepada publiknya. Bahkan banyak
maksud dari teks tersebut. Teks yang hampir seluruhnya berisi isu-isu terkini itu, orang yang menggunakan vlog untuk sekedar mencari ketenaran. Kemudian
sangat memungkingkan untuk dikomunikasikan oleh bermacam-macam muncullah ar s-ar s baru yang lahir dari sosial media vlog tersebut. Tetapi dak
manusia dengan latar belakang dan pengetahuannya, yang tentunya di situlah semua orang menggunakanya sebagai alat mendongkrak ketenaran. Banyak
menariknya, karena manusia-manusia tersebutlah yang akan melahirkan juga orang-orang yang menggunakanya sebagai alat komunikasi baru untuk
banyak sudut pandang yang berbeda. menyampaikan ideologi dan gagasan hidupnya. Sebagai contoh kecil mari kita
Aktor yang berfungsi sebagai ar kulatoris adalah ujung tombak teater soro vlog Awkarin dan vlog Tsamara Amany Alatas. Dari kedua vlog itu kita akan
untuk berkomunikasi dengan publiknya. Maka aktor harus mampu menuju mendapat perbedaan yang mencolok dalam penggunaanya sebagai wadah
menusia (tokoh) yang paling tepat dan sesuai dengan landasan teks yang komunikasi.
dibawakan untuk berkomunikasi. Apalagi dalam konteks pertunjukan monolog
Teater
HMJFFTEATER ISI
2. IDE PENCIPTAAN KARYA Karena di dalam media sosial seper instagram dan Whats-App sudah
Video-Blogging atau bisa disingkat vlogging atau lebih viral di Indonesia dilengkapi dengan fitur video yang berdurasi pendek untuk menceritakan
dengan nama vlog menjadi sangat viral di media sosial terutama youtube. keseharian kita kepada khalayak pengguna internet. Video-blogging bukan
Vlog seolah menjadi cara komunikasi baru seseorang kepada publiknya. lagi menjadi sekedar fashion atau sebuah media yang sedang viral dalam
Bahkan banyak orang yang menggunakan vlog untuk sekedar mencari kehidupan kita, tetapi dalam pengamatan yang lebih serius vlog sudah
ketenaran. Kemudian muncullah ar s-ar s baru yang lahir dari sosial media menjadi a tude. Vlogging beralih fungsi dari sekedar fashion dan media
vlog tersebut. Tetapi dak semua orang menggunakanya sebagai alat untuk menceritakan kehidupan sehari-hari di media sosial menjadi salah satu
mendongkrak ketenaran. Banyak juga orang-orang yang menggunakanya wakil e ka sekelompok orang tertentu yang didapat dari public figure-nya.
sebagai alat komunikasi baru untuk menyampaikan ideologi dan gagasan
hidupnya. Sebagai contoh kecil mari kita soro vlog Awkarin dan vlog Tsamara Orang-orang sudah dak lagi merasa dibatasi dalam melakukan apapun.
Amany Alatas. Dari kedua vlog itu kita akan mendapat perbedaan yang Segalanya menjadi sah dilakukan dalam hidup. Orang-orang akan meniru
mencolok dalam penggunaanya sebagai wadah komunikasi. siapapun public figure yang dirasa mewakili keinginannya untuk melakukan
sesuatu dalam kehidupanya. Tidak perduli dalam hal apa, termasuk yang dak
Namun bukan berar bahwa vlog hanyalah kedua ak vitas di atas. Video- sesuai dengan norma-norma masyarakatnya. Semua itu sudah terwadahi dan
Blogging merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan diwakili oleh tokoh media yang hari ini menjadi panutan masyarakat kita.
medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai sumber media Bebas! Sebebas-bebasnya! Begitulah kiranya uraian yang sangat singkat
utama. Berbagai perangkat seper ponsel berkamera, kamera digital yang mengenai generasi millennial. Generasi saya yang lahir dan hidup berdasarkan
bisa merekam video, atau kamera murah yang dilengkapi dengan mikrofon kecanggihan teknologi yang menjadi simalakama bagi kami. Generasi hebat
merupakan modal yang mudah untuk melakukan ak vitas video-blogging. yang hidup penuh tantangan. Kita sangat bebas untuk memilih, sebab menu
Video-blogging menawarkan pengalaman situs yang lebih kaya dibandingkan makan kita sudah sangat beragam, dan kita dak bisa memilih dengan cermat.
dengan blogging dalam bentuk teks, karena ia mengkombinasikan video, Sebab semuanya sudah siap disuapkan ke dalam mulut kita yang selalu dibikin
suara, gambar, dan teks, meningkatkan kandungan informasi, serta emosi, lapar. Sebuah tantangan jaman baru, apalagi untuk menghadapi isu-isu yang
yang dibagi dengan para pengguna internet lainya. Media seper itu bertumpuk yang disuguhkan media yang harus kita telan dan dak boleh
membuat para penggunanya menjadi lebih bisa mengeksplorasi berbagai cara dilupakan.
baru dalam berkomunikasi, di mana kebanyakan pengguna yakin bahwa video
akan menghasilkan ekspresi yang lebih alami daripada tulisan. Di Indonesia Itulah kiranya kegelisahan yang meman k ide-ide kami dalam memilih dan
peggunaan video-blogging mulai disadari ke ka pada tahun 2009 muncul mewujudkan manusia seper apakah yang akan berkomunikasi dalam
sebuah rekaman pribadi seorang aktris dan penyanyi muda terkenal bernama pertunjukan monolog dengan naskah yang berjudul Berusaha Melawan Lupa
Marshanda, yang tersebar luas di Youtube dan menjadi topik yang segera Karya Acep Zamzam Noor adaptasi Budi Darma. Kita akan mengeksplorasi
hangat dibicarakan saat itu, karena video tersebut berisikan ungkapan dan memasuki dunia video-blogging untuk mengetahui berbagai tanggapan
perasaan pribadi sang ar s. Fenomena 2010 adalah dengan hadirnya dua dari dalam dunia itu, perihal “melawan lupa” yang disuguhkan oleh teks
orang gadis asal Jawa Barat bernama Sinta dan Jojo dengan keong racunya. monolog di atas. Singkatnya, bagaimana jika teks dengan isu-isu poli k besar
(sumber : h ps://id.m.wikipedia.org) itu jika dibicarakan dan ditanggapi oleh generasi millennial seper kita?
Jawaban itu akan kita dapatkan setelah pertunjukan ini hadir di depan
Kini penggunaan vlog semakin akrab di kalangan masyarakat Indonesia, dak khalayak. Kemudian kita akan mengurai dalam obrolan-obrolan ringan yang
hanya ar s, malah juga merambah ke semua umur. Disadari atau dak kita akan menjawab pertanyaan kita bersama.
semua sudah menggunakan video-blogging dalam kehidupan sehari-hari kita.
Teater
HMJFFTEATER ISI
3. TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KARYA mengemukakan bahwa dunia realitas dan dunia hiper-realitas media/televisi
a. Tinjauan karya sudah sulit dibedakan, kedua-duanya sama-sama nyata. Arthur Kroker dan
· Video-Bloging Awkarin, Raditya Dika, dan Tsamara Amany Alatas, Talk David Cook secara lebih khusus menyatakan bahwa televisi telah berkembang
Show yang mengulas Prily Latuconsina sebagai njauan untuk menciptakan menjadi sebuah realitas kedua. (Yasraf Amir Piliang, Semio ka Dan
tokoh dalam metode pendekatan keaktoran. Hipersemio ka; Kode, Gaya dan Ma nya Makna, 2012, hlm.130-133)
· Talk Show ILK yang disiarkan oleh Trans7, sebagai njauan untuk
pemangguang dan sekaligus keaktoran. Talk Show akan dipilih untuk menjadi · Jins, Dangdut dan Dosen : Fashion Sebagai Pernyataan Diri
bentuk pemanggungan. Terutama talk show ILK. Sehingga penonton dan Feather Stone mengatakan bahwa walaupun kabur, gaya hidup adalah sesuatu
pemain akan menjadi satu kesatuan dalam panggung pertunjukan. Penonton yang berhubungan dengan “individualitas, ekspresi diri, serta kesadaran diri
adalah juga yang mengalami peris wa secara langsung baik lewat media yang stylis c”. Budaya populer, walaupun sering kali dianggap sebagai
digital maupun secara live dipanggung pertunjukan. berselera rendah, tetap berjalan dengan cara yang melarutkan apa yang
· Shadow Play Oleh Anino Shadow Play Collec ve dan Iklan Clas Mild Simply disebut sebagai perbedaan cita rasa. Cita rasa rendah dan nggi pada akhirnya
Authen c sebagai landasan bentuk untuk menciptakan bentuk-bentuk visual merupakan cita rasa yang berbeda. Yang lebih produk f daripada budaya
yang akan hadir sebagai elemen untuk membantu pengadeganan dalam popular, yang dak seper budaya avant garde atau budaya kelas nggi lain,
pertunjukan. adalah bahwa budaya populer hampir selalu termanifestasi atau dimanifestasi
dalam produk sehari-hari. Dengan cara ini, orang-orang harus berurusan
b. Tinjauan Pustaka dengan budaya populer lebih sering, dan karena itu kita selalu diingatkan akan
· Hiper-realitas eksistensinya dengan cara yang dak dapat dilakukan oleh “budaya nggi”.
Bagi Baudrillard, sebagaimana yang telah disinggung sebelum ini, simulasi Budaya nggi dak mengonfrontasi kita se ap hari. Nilai-nilai keseharian
adalah proses atau strategi intelektual, sedangkan hiper-realitas adalah efek, budaya populer ini yang kemudian disebut Bordieu sebagai “habitus”, juga
keadaan, atau pengalaman kebendaan dan atau ruang yang dihasilkan dari diku p dari Feather Stone, yang salah satu implikasinya adalah bahwa budaya
proses tersebut. Dunia hiper-realitas adalah dunia yang disara oleh silih populer ditorehkan pada tubuh. Karena itu kelas dan cita rasa ditubuhi, dan
bergan nya reproduksi objek-objek simulacrum-objek-objek yang murni karena itu menjadi tampak (visible). Dengan demikian, hidup keseharian kita
penampakan, yang tercerabut dari realitas sosial masa lalunya, atau sama sesungguhnya merupakan pernyataan keseharian diri kita. Pilihan kita atas
sekali tak mempunyai realitas sosial sebagai refrensinya. Di dalam dunia shampoo, sabun, produk perawatan gigi, perawatan kulit, pakaian, mobil,
seper ini subjek sebagai consumer digiring ke dalam pengalaman ruang hiburan, makanan, minuman, dan se ap pilihan yang kita lakukan untuk
hipre-real-pengalaman silih bergan nya penampakan di dalam ruang, kelangsungan hidup kita sehari-hari adalah pernyataan iden tas kita,
berbaur dan meleburnya realitas dengan fantasi, fiksi, halusinasi, dan perbedaan kita, atau kesamaan kita dengan yang lain. Itu ar nya pilihan-
nostalgia, sehingga perbedaan antara satu sama lainya sulit ditemukan. Ke ka pilihan kita –saya atas produk atau yang lain bukanlah suatu kondisi yang ajeg
seseorang berada di depan televisi, film ga dimensi, video, video game, dan mengenai konstruk kita, atau lebih tepat lagi, konstruk kita selalu berada
kini, virtual reality lewat komputer, totalitas hidup seseorang (kegembiraan, dalam proses yang berubah-ubah, dan proses itu sendiri dak akan pernah
kesedihan, kesukaan, keberanian, dan sebagainya) secara tak sadar mencapai k akhir. Dengan demikian proses itu merepresentasi dengan lebih
terperangkap di dalam dunia hiper-realisme media, namun apabila seseorang tepat siapa kita pada waktu dan ruang tertentu. (Aquarini Priyatna
tersebut mencoba melihat media dengan kesadaran, maka ia akan Prabasmoro, Kajian Budaya Feminis: Tubuh,Sastra, dan Budaya Pop, 2006,
menyadarai bahwa apa yang ia saksikan tak lebih dari sebuah fantasi, fiksi, hlm. 400-403).
atau fatamorgana-sebuah kesemuan. Baudrillard tanpa ragu lagi
Teater
HMJFFTEATER ISI
· Ekspresionisme bertele-tele, tetapi dak menunjukan kekunoannya. (Prof. Dra. Yudiaryani,
Eksplorasi mimpi yang dikembangkan oleh Strinberg dan Pirandello segera M.A, Panggung Teater Dunia; Perkembangan dan Perubahan Konvensi, 2002,
diiku oleh sebuah gerakan yang disebut ekspresionisme. Ekspresionisme hlm.170-172).
mengungkapkan kemarahan manusia yang tak mampu memberontak 4. KERANGKA KONSEP
terhadap dominasi teknologi dan keterbelahan lingkungan. Ekspresionisme Fungsi penyutradaraan dipandang dengan mapan sebagai sintesa antara teks,
dalam teater terkait erat dengan apa yang terjadi dengan karya seni di akhir desaign, dan ac ng yang menjadi peris wa teatrikal yang unik dan indah.
Perang Dunia I. di sekitar tahun 1917-an sebuah kelompok disilusionis Zurich Apabila teater berkomunikasi dengan kepekaan impresi yang bergerak secara
memulai satu gerakan Dadaisme yang menghancurkan pola-pola konvensi simultan, maka tugas dan tanggung jawab seorang sutradara adalah
penciptaan seni. Banyak anggapan mengatakan bahwa se ap pemberontakan menghadirkan impresi-impresi, dan menambah bobot keyakinan terhadap
terhadap Realisme berar Ekspresionisme. Ekspresionisme memiliki sisi-sisi pergerakan simultanitas tersebut (Yudiariyani, 2002: 235).
yang mempu dicuatkan ke permukaan. Strindberg misalnya mengutamakan
siksaan dan penghancuran jiwa sebagai cara memberontak terhadap Kesenian paska Perang Dunia I merupakan zaman “kekacauan” ar s k. Se ap
objek vitas dunia. bentuk eksperimen Ekspresionisme dicobakan diatas panggung (Yudiariyani,
2002: 170). Dari ku pan di atas kiranya menjadi satu landasan dalam
Demikianlah, mimpi dan teknologi mesin industri adalah dua sisi imajinasi penggarapan karya. Eksperimen dalam ruang penyutradaraan akan coba
Ekspresionisme paska Perang Dunia I. Kesenian paska Perang Dunia I dibangun dengan menggunakan teknik mix media. Media-media kekinian
merupakan zaman “kekacauan” ar s k. Se ap bentuk eksperimen yang menjadi acuan dalam bab sebelumnya akan dirangkai menjadi satu
Ekspresionisme dicobakan di atas panggung. Eksperimen dapat kesatuan yang membentuk dramatik pertunjukan.
diklasifikasikan menjadi empat kelompok. Kelompok pertama,
mengembangkan teknik yang berguna untuk mendrama sasikan kehidupan Sebuah pilihan menghadirkan media kekinian adalah untuk mendukung
ba n, yaitu melalui teknik soliloquy adalah aside. Kelompok kedua, pertunjukan sekaligus juga sebagai produk yang mengimpulsi manusia yang
op malisasi penggunaan efek suara, gerak, dan cahaya untuk membangun sedang dalam hiper-realitasnya. Sutradara akan membantu aktor untuk
drama ka klimaks. Kebisingan dan kekacauan menunjukan kegelisahan yang memasuki dunia realitas dan hiper-realitasnya secara simultan. Berbagai
memuncak sangat mengerikan. Kelompok ke ga, menggunakan teknik metode pendekatan akan coba dilakukan untuk mengarahkan aktor pada
s lisasi irama dan pengendalian suara dan gerak yang mengacu pada mimpi konsep bagaimana mewujudkan manusia millennial dengan segala pengaruh
dan mesin industri. S lisasi merupakan unsur pen ng dalam merencanakan produk di sekililingnya.
ekpresionisme dan memberikan sentuhan teatrikal. Kelompok ke empat,
mengungkapkan generaliasasi manusia bertentangan dengan individualisasi Konsep ar s k yang berdasarkan media kekinian akan coba dieksplorasi dan
dalam rangka menciptakan karakter. Gerakan Ekspresionisme berlangsung dielaborasikan dalam sebuah pemanggungan yang utuh dan menarik. Tata
singkat antara tahun 1910-1925. Hal ini disebabkan, di satu sisi, idealisme panggung akan coba diwujudkan seper sebuah acara televisi yang sedang
yang terlalu berlebihan pada ke adaan individu dan pada keinginan menyiarkan acara talk show seorang ar s. Tata cahaya dak akan hanya
menantang gelombang mesin nampak menakutkan dan terasing. berfungsi sebagai penerangan. Tetapi eksplorasi cahaya alterna f akan coba
diwujudkan sebagai bentuk impresi-impresi di dalam pertunjukan. Tata rias
Di sisi lain, mesin mengalami perubahan dari suara bergemuruh dan bentuk akan juga mengejawantahkan kehidupan aktor sebagai generasi masa kini.
besar yang mengganggu kenyamanan lingkungan menjadi bentuk-bentuk Hidup tokoh akan menentukan bagaimana cara dia memilih baju dan riasnya
kecil dan bersuara halus, sehingga sikap masyarakat terhadap mesin berubah. dalam kehidupan pribadinya. Musik selain berfungsi sebagai pengiring dalam
Maka, visi baru tentang mesin mulai berkembang. Misalnya kehalusan mesin pertunjukan, dia juga akan sama dengan cahaya yang dalam bagian tertentu
mempengaruhi nada bunyi musik pop dengan gaya anggun, sedikit sinis, dak menjadi bentuk impresi dari pertunjukan.
Teater
HMJFFTEATER ISI
Karena pertunjukan kali ini bersifat eksplorasi yang mencoba pada Banyak hal yang kami coba dalam la han. Dari mulai yang hanya live
pendekatan ekspresionisme, maka sutradara dak akan mengintervensi kerja instagram, kemudian semacam acara meet and greet, talk show dan kami
ar s k di se ap divisi masing-masing. Dengan satu konsep perwujudan kemudian mencoba masuk ke ruang publik, seper la han di sebuah bazaar
manusia millennial maka seluruh pendukung, seper penata rias, penata dan kafe-kafe untuk menguji sejauh mana respon publik dalam menyikapi isu-
cahaya, dan penata musik, akan melakukan kerja eksplorasinya pada divisi isu yang kami hadirkan.
masing-masing. Sutradara akan coba merangkai seluruh eksplorasi itu
menjadi satu-kesatuan dalam pertunjukan. sebuah eksplorasi yang dilakukan Eksplorasi visual dengan proyektor dan OHP kami lakukan se ap kali
juga dak akan menutup kemungkinan untuk selalu ada perubahan sampai eksplorasi di ruang publik kami cobakan di panggung dengan konsep tata
panggung yang kami sepaka seper sebuah talk show dalam acara televisi.
pada k pertunjukan diberlangsungkan di hadapan penonton.
Eksplorasi visual digunakan untuk membantu memperjelas antara dunia
realitas dan hiper-realitasnya tokoh. Meskipun secara pemahaman dak
5. KERANGKA TEKNIS DAN METODE PENCIPTAAN
tampak perbedaanya, tetapi ia juga harus hadir sebagai fungsi este k dan
Bagaimana teknis eksplorasi itu dilakukan oleh kerja kolek f kami kali ini?
membantu penonton dalam memahi pertunjukan. (Ahmad Suharno:
Begitulah kiranya pertanyaan yang tepat untuk menguraikan bab ini.
Director)
Pemaparan ini akan coba saya uraikan satu persatu mengenai kerja eksplora f
se ap divisi ar s k kami.
2. Keaktoran
Proses keaktoran yang dijalani oleh aktor bersifat eksplora f.
1. Penyutradaraan
Pada wilayah ini sutradara mencoba membangun wacana-wacana yang
1. membaca teks menggunakan metode membaca pelan dan cepat untuk
memungkinkan terjadinya eksplorasi pada se ap divisi ar s k dan juga
kemudian selain dapat memahami teks aktor juga dapat melafalkannya
keaktoran. Sutradara mencoba berbagai metode pendekatan untuk
dengan baik.
mengarahkan aktor pada kebiasaan hidup yang akan dijalani tokohnya.
Eksplorasi terhadap teks coba dilakukan dengan menjadikan teks sebagai
2. melepas diri dengan menggunakan metode bergerak mengiku musik
informasi dan akan selalu bergan cara pandang dan pengucapanya se ap kali
sesuai dengan keinginan tubuh bergerak. Musik pertama mengimpulsi untuk
la han. Perubahan itu berdasarkan “model” yang sedang di-mimesis oleh
kemudian aktor membuat sebuah peris wa realis, kedua musik mengimpulsi
aktor dalam menjalani eksplorasi ketokohannya. Dalam sebuah la han kami
tubuh untuk kemudian bergerak sesuai beat musik yang berubah-rubah dan
temukan bahwa kita bersepakat untuk mengubah sudut pandang orang ke ga
bergerak diluar realitas.
menjadi sudut pandang orang pertama, karena se ap kali mendiskusikan
tentang efek yang berujung pada dialog yang mengarah kepada “rakyat” maka
3. mendeka kebiasaan tokoh seper merubah kebiasaan berpakaian, cara
kami selalu berbenturan dengan satu kondisi bahwa menurut kami kondisi
merias dan apa-apa saja yang melekat pada tokoh. dengan berubah se ap kali
hiper-realitas itu sudah menjangki semua lapisan masyarakat. Siapapun
model/manusia yang dicontoh/di ru berbeda.
masyarakat itu.
4. membuat topeng; dengan metode ini aktor membuat berbagai tokoh
Eksplorasi teks yang dilakukan juga mempengaruhi banyak perubahan dalam
dengan merubah mimik muka – membentuk seluruh tubuh sampai cara bicara
penataan set-panggung, tata rias, dan eksplorasi musik sesuai ruang yang kita
tokoh yang dibentuknya di depan cermin. Dan kemudian mencobakan tokoh
masuki dalam la han.
itu sambil berjalan dan mengucapkan dialog yang mungkin keluar dari tokoh
yang sedang dibuatnya.
Teater
HMJFFTEATER ISI
5. Melakukan ak vitas vlog diruang publik, dalam tahap ini aktor membiasakan Nampak gambar di atas cu ngan yang ganjil dari designer yang benar-benar
diri untuk melakukan ak vitas live instagram dengan instagram yang dibuat tahu mengenai cu ng. Meskipun terlihat aneh dilihat namun cu ngan
sengaja untuk mempost tokoh yang dibuatnya. Kemudian melakukan ak vitas tersebut memiliki iden tas. Design di atas akan diaplikasikan ketubuh aktor
vlog di ruang publik seper bazaar dan juga lingkungan kampus. dengan cara dicat. (Mailani Sumelang: Penata Rias Dan Kostum).
Melalui tahapan la han tersebut aktor membiasakan diri untuk berhadapan 4. Eksplorasi Visual
dengan ruang publik dengan gaya yang kekinian. Dalam ruang publik tersebut Eksplorasi visual dengan menghadirkan media digital did alamnya. Antara
aktor mencoba melempar topik-topik yang ada di naskah dan juga berita-berita lain berupa video animasi, video footage, cuplikan berita, dan lain-lain.
baru untuk mendapatkan respon dari publik. (Ghea Fajriyani: Aktor). Video akan diproyeksikan sebagai latar pertunjukan ini. Dengan efek visual
yang disajikan, akan memberikan efek yang memperkuat konsep
3. Proses eksplora f make up dan costum pertunjukan. Selain efek visual dari media elektronik, saya juga akan
Cara berpakaian dan berias dak hanya sebagai fashion belaka melainkan salah mengeksplor efek visual dari OHP (Over Head Projector) yang
satu jalan personal branding. Make up dan kostum menggunakan teknik body menggambarkan suasana-suasana yang mendukung pertunjukan. (Dani
paint. Seluruh tubuh aktor dilukis menggunakan cat dengan model fashion yang Mar n: Art Director).
tengah booming. Wajah aktor pun dicat sesuai trend make up 2017. Cu ngan
trend baju 2017 yang ganjil dan cara berhias yang semakin beragam semakin 5. Eksplorasi Musik
memperkaya perbendaharaan penata make up dan kostum untuk terus Media musik yang akan digunakan dalam pertunjukan ini bersumber dari
melakukan eksplorasi pendekatan-pendekatan media kekinian yang juga sebagai latar belakang
untuk memperkuat karakter aktor.
Mengama trend fashion yang tengah hits dikalangan generasi millennial.
Mengumpulkan bahan eksplorasi make up dengan melihat chalengge make up Musik di sini juga dimanfaatkan sebagai impresi-impresi tokoh dalam
yang pernah hits di kalangan para millennial seper memakai lips ck yang keseluruhan pertunjukan.
digunakan hingga berlapis-lapis. Warna make up kini pun semakin beragam.
jenis musik yang akan di gunakan melipu musik elektronik yang akan di-mix
dengan alat musik akus k yang sedang saya eksplor menjadi sebuah
kesatuan instrumen yang dapat menghasilkan berbagai jenis bunyi-bunyian.
(Lutvan Hawari: Penata Musik).
6. Eksplorasi Cahaya
Eksplorasi cahaya kali ini akan menggunakan berbagai cahaya alterna f dari
OHP dan proyektor. Selain itu saya juga akan menggunakan senter yang di-
distorsi melalui berbagai media. Meskipun dalam pencahayaan kali ini saya
juga akan menggunakan lampu basic panggung yang disediakan pani a.
Cahaya-cahaya eksplorasi saya hanya bersifat sebagai efek dan memperkuat
penggambaran adegan. (Arif Dharmawan: Penata Cahaya).
Teater
HMJFFTEATER ISI
Keterangan:
Kasur
Gantungan baju
KERANGKA KONSEP
· Konsep penyutradaraan dengan menjajalkan keba nan pada aktor
dan membiarkan aktor bebas untuk bermain sesuai koridor sutradara.
· Konsep ar s k, sutradara mengutamakan atau meni kberatkan
kepada kekuatan sang aktor. Jadi dak terlalu banyak properti yang
digunakan, properti yang digunakan yaitu peralatan profesor/ilmuan.
KERANGKA TEKNIS
Konsep yang diambil konseptor yaitu konsep realis, dengan penataan
panggung dibuat seper sebuah tempat bedah.
METODE PENCIPTAAN
· Objek Penciptaan : Sosok, Otak dan detektor ilmuan.
· Desain : sebuah kursi ditempatkan di atas panggung dengan arah
membelakangi penonton. Di kursi tersebut duduk sosok yang dibedah
otaknya. Disamping kursi terdapat meja dengan detektor dan beberapa alat
bedah.
TEATER BASTRA
Teater Bastr
IDE DASAR padukan ke dalam satu pementasan.
Ide dasar sutradara mengenai penggarapan yang ia ciptakan adalah
berdasarkan kegelisahan akan dirinya terhadap isi naskah yang sangat unik. Dari segi se ng, kostum, dan lampu akan dibuat epic. Sedangkan dari segi
Alasan mengapa sutradara memilih aktor menjadi anak teater karena anak keaktoran akan dibuat dak berfokus pada satu k karakter saja.
teater juga peduli terhadap peris wa-peris wa yang dipaparkan dalam naskah
dan menurut sutradara ini sangat unik untuk dipentaskan. OBJEK PENCIPTAAN
Sutradara ingin menjadikan anak teater sebagai sasaran utama dari aktor.
IDE DASAR PENCIPTAAN KARYA Karena anak teater dekat diri kita sendiri, serta sutradara memiliki pemikiran
Awalnya sutradara ingin membuat seorang pejabat yang membawakan naskah bahwa anak teater memiliki sikap kri s serta perduli terhadap peris wa-
“Berusaha Melawan Lupa”. Karena menurutnya pejabat masih ada yang dak peris wa yang terjadi.
peduli dengan peris wa-peris wa yang terjadi, dan anak teater lebih peduli
dan kri s terhadap peris wa yang ada di dalam naskah, akhirnya sutradara TAHAPAN PENCIPTAAN
membuat karakter aktor menjadi anak teater. 1. Cas ng
cas ng dilakukan pada tanggal 15 Mei 2017. Yang hadir pada saat cas ng
TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KARYA adalah sutradara, pimpinan produksi beserta divisi bagian ar s k Teater
· Aktor Bastra.
Membuat aktor yang ada dalam pementasan merasa gelisah dengan naskah 2. Aktor
yang akan dibawakan dan pementasan tersebut sudah H-3. aktor sudah ditentukan pada tanggal 23 Mei 2017 dengan berjenis kelamin
· Pemanggungan perempuan.
Sutradara akan memposisikan tempatnya di panggung dan backstage. 3. Penentuan lini ar s k beserta non ar s k
· Kostum penentuan lini ar s k dan non ar s k ditentukan pada tanggal 23 Mei 2017.
Kostum dibuat bergan -gan sesuai dengan kebutuhan. 4. Bedah naskah internal dan eksternal
· Se ng Bedah naskah internal ( m peserta lomba) ga hari setelah penentuan lini
Beberapa se ng akan dibuat mul fungsi. non ar s k dan ar s k dan bedah naskah eksternal dilaksanakan pada
tanggal 7 juni 2017.
KONSEP PENYUTRADARAAN 5. Penentuan konsep
Sutradara akan membuat dengan konsep eksperimental. Karena menurut Konsep ditentukan sembari berjalannya bedah naskah internal yang dilakukan
sutradara, konsep tersebut dak dibatasi oleh konvensi-konvensi teater. oleh m.
Naskah yang “unik” inilah yang menjadikan sutradara ingin membuat konsep 6. Pergan an aktor
eksperimental. Anggapan sutradara mengenai anak teater yang perduli Pada tanggal 5 juli 2017 aktor sakit dan memilih untuk mengundurkan diri
terhadap peris wa-peris wa yang bergulir di lingkungan bahkan negara itulah keesokan harinya, yaitu pada tanggal 6 juli 2017. Empat hari setelah aktor
yang ingin ditumpahkan ke dalam penggarapannya. mengundurkan diri, m sudah mendapatkan aktor baru berjenis kelamin
Penggarapan yang dilakukan ini menceritakan tentang seorang aktor yang laki-laki untuk menggan kan aktor pertama yang sakit pada tanggal 10 juli
gelisah karena sudah mendeka pementasan yang sudah nggal H-3. 2017. Sembilan hari setelahnya, aktor baru ikut mengundurkan diri
Kegelisahan ini terjadi karena aktor tak kunjung hapal naskah sedangkan dikarenakan ada masalah pribadi dan dak bisa melanjutkan. Kemudian,
pementasan sudah dekat. pada tanggal 20 juli 2017 m kembali mendapatkan aktor baru dengan
menjadikan pimpinan produksi/koordinator se ng menjadi aktor yang juga
KERANGKA TEKNIS
berjenis kelamin laki-laki sampai saat ini.
Sutradara akan membuat pementasan ini dengan konsep eksperimental di
mana entah gaya dari Berthold Brecht, Aristoteles, dan lain sebagainya disatu
Teater Bastr
KERANGKA KONSEP ARTISTIK 2. LIGHTING
1. SETTING Tata cahaya adalah penataan cahaya untuk menerangi panggung dan untuk
Konsep panggung yang akan dihadirkan adalah panggung dan backstage (ruang mendukung sebuah pementasan.
tunggu dan ruang make up). Sesuai dengan konsep yang dipilih oleh sutradara
adalah kehidupan seorang anak teater yang dak jauh dengan panggung dan Fungsi ligh ng dalam pementsan ini terbagi menjadi dua:
backstage. Panggung adalah tempat aktor untuk berlakon dan mencoba 1.Sebagai penerang. Ligh ng yang hanya menerangi panggung dan unsur
memerankan orang lain dan backstage adalah tempat aktor untuk pementasan agar dapat terlihat.
mempersiapkan diri untuk tampil. 2.Sebagai ilustrasi. Sebagai unsur ar s k pementasan. Bermanfaat untuk
membentuk dan mendukung suasana sesuai dengan ketentuan naskah.
Ligh ng memakai lampu netral dan lampu merah disatukan dengan warna
hijau untuk memberikan suasana kepada aktor. Hijau untuk kesedihan dan
LAYOUT ARTISTIK
merah untuk kekesalan.
TUMPUKAN BOX GANTUNGAN BAJU
Berikut adalah paparan mengenai k fokus lampu di atas panggung.
1. Mainlight dak terpakai
2. Spot light warna netral fokus ke bagian level
3. Spot light par can warna netral fokus ke bagian kursi yang berada di tengah
LEVEL 1X1 panggung
4. Spot light par can warna netral jatuh k fokus ke bagian gantungan baju
5. Main light dak terpakai
LEVEL 2X1 6. Spot light per can warna hijau jatuh k fokus ke bagian kotak yang berada
MEJA RIAS
di belakang level
7. Spotlight per can netral fokus ke bagian meja rias
8. Spot light per can warna merah fokus ke bagian kursi yang berada di tengah
LEVEL BERTANGGA
9. Main light dak terpakai.
STAGE
PAR CAN 64
LEVEL 1X1
LEVEL 2X1
MEJA RIAS
LEVEL BERTANGGA
STAGE
Teater Bastr
3. MUSIK MAKE UP DAN KOSTUM
Fungsi musik sama dengan fungsi lini ar s k lainnya. Yaitu, untuk memperkuat Konsep make up aktor menggunakan make up karakter. Untuk konsep
suasana yang dihadirkan di atas panggung dan memperkuat este ka yang kostum menyesuaikan dengan konsep penata panggung yaitu konsep
dipersembahkan penyaji kepada penikmat. backstage, di mana di dalam ruangan itu terdapat banyak kostum. Untuk
adegan pertama, aktor menggunakan kostum super hero asal jepang
· Adegan pembuka: bernama Saitama. Alasan mengapa memilih karakter Saitama?
Pada adegan pembukaan ini, musik yang digunakan lebih fight atau lebih up Karena sosok karakter sang aktor sama dengan karakter super hero yang
karena adegan ini aktor diceritakan sedang la han fisik. peduli terhadap lingkungan sekitar.
Chord yang digunakan pada bagian ini adalah D, C, A# D, F, A#, C Pada adegan berikutnya, sang aktor menggunakan kostum seper layaknya
Instrumen yang digunakan adalah jimbe dan gitar host talkshow pada umumnya.
· Setelah adegan la han fisik, adegan aktor mencari-cari naskahnya ditambahkan
musik film kartun “Pink Panther Show”. Musik berakhir setelah aktor sudah
mendapatkan naskahnya.
Chord yang digunakan adalah A, B,C, D, E, G, G#, A.
Instrumen yang digunakan adalah jimbe dan gitar.
· Adegan selanjutnya adalah aktor berpuisi ditambahkan musik yang sedikit
sendu karena aktor mengangkat isu yang miris.
Chord yang digunakan adalah A, C#m, D, E
Instrumen yang digunakanadalah gitar.
· Bagian paragraf ke ga ditambahkan musik yang sendu juga. Instrumen yang
digunakan adalah gitar dan diberi sedikit tambahan jimbe. Vokal sedikit
bergumam agar meningkatkan suasana lebih kuat. chord yang digunakan adalah
C#m, G#m.
· Bagian selanjutnya adalah pada adegan aktor menjadi host/presenter acara
talkshow. Di sini musik yang digunakan adalah musik digital. Link yang digunakan
untuk men-download video musik digital adalah
h p://m.youtube.com/watch?v=CI2nU5v3ICw
· Bagian paragraf 5 itu dijadikan lagu dengan rincian sebagai berikut:
Intro: D, C#m, G#m.
G f#m
Kita dak kemana-mana
G f#m
Selain jempol dan jari yang cekatan
G f#m
Kita dak kemana-mana
Em b
Untuk menembus harga surga
Em b
Hanya dengan like dan share
TEATER GEMBLONG
Teater Gemblon
LATAR BELAKANG PENCIPTAAN -Tata musik: bukan sekedar musik dan lagu, tetapi juga memunculkan suara-
- Monolog merupakan salah satu seni pentunjukan yang menjadi media suara/ilustrasi yang menggambarkan isi dalam cerita.
penyampaian pesan, nilai kebaikan, dan kri k terhadap segala ke mpangan.
- Naskah monolog karya Acep Zamzam Noor yang berjudul “BERUSAHA KERANGKA TEKNIS
MELAWAN LUPA” merupakan naskah yang sangat menarik untuk dikaji dan dalam karya yang akan kami pentaskaan ini, kami menggunakan teknis yang
dipentaskan, bukan hanya berisi pesan-pesan dan kri kan yang aktual sederhana, misalnya pada teknis muncul pementasan, pergerakan aktor,
terhadap bangsa kita, tetapi juga kami melihat begiitu banyak ruang ilustrasi musik, ar s k, kostum make-up, dan tata cahaya. Di se ap geraknya
eksplorasi yang bisa diekspresikan dalam mementaskan naskah tersebut. aktor mempunyai sebab dan alasan tersendiri, begitu pula dengan
munculnya suara ilustrasi, kostum yang dipakai, ar s k yang dipakai dan juga
IDE PENCIPTAAN cahaya yang dinyalakan.
- Ide pementasan kami didapat dari beberapa peris wa yang kami saksikan di
METODE PENCIPTAAN
sekitar kami
a) Naskah “BERUSAHA MELAWAN LUPA” karaya Acep Zamzam Noor ini kami
- Adapun pengembangan-pengembangan ide kami dapatkan dari perjalanan
tampilkan dengan media panggung yang didukung menggunakan tata ar s k
la han.
dan tata cahaya
b)
TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KARYA 1 2 3
- Begitu banyak pementasan-pementasan yang menginspirasi kami, baik dari
4 5 6
sisi pemanggungan, adegan, karakter, tata ar s k, ligh ng, kostum make up
dan lain sebagainya, sehingga kami dapat mengaplikasikan semua itu ke 7 8 9
dalam naskah yang aka kami pentaskan.
- Pada pola lantai, kami membagi stage menjadi 9 bagian
- Durasi pementasan yang akan disajikan sekitar 30 menit
KERANGKA KONSEP
- Setting panggung menggunakan koran yang berserakan
- Konsep penyutradaraan: Dengan menggunakan metode diskusi
- Kostum yang digunakan terlihat absurd
brainstorming ide-ide, dan kemudian dari hasil diskusi ini diramu oleh
- Musik juga sebagai pengiring yang juga menggambarkan kejadian-kejadian
sutradara sehingga menjadi pementasan yang sederhana tetapi tetap
menekankan este ka dan bahasa yang mudah ditangkap dan dipahami oleh
c) Tim kerja dibentuk menjadi dua m: m produksi dan m ar s k
penonton.
1. Pembentukan m produksi, ar s k, dan musik. Tim ar s k melipu penata
cahaya, costum dan make-up, dan penata ar s k.
-Tata cahaya: Tidak terlalu banyak memainkan lampu, hanya pada beberapa
2. Berdiskusi untuk membedah naskah
adegan yang membutuhkan sedikit penekanan, adapun selebihnya hanya
3. Sutradara menyampikan konsep dan bentuk pada m ar s k, musik, dan
sebagai pencahaya (penerang) saja.
aktor
-Tata panggung: koran bekas mendominasi se ng panggung dengan
4. Menggali dan pendekatan terhadap naskah
penataan yang cenderung berantakan. Selain itu ada jemuran, handuk, dan
5. Tim ar s k, musik, dan aktor memaparkan hasil yang kemudian akan
peralatan mandi yang ditempatkan di panggung bagian belakang.
aplikasikan
-Tata rias: Tidak menggunakan make-up yang berlebihan, atau
6. Sutradara mengkonstruksi semuanya
menggambarkan karakter tertentu tetapi lebih natural, adapun kostum yang
7. La han terus menerus
digunakan cenderung absurd.
TEATER GENTA BAHANA
Teater Gent Bahan
C. METODE PENCIPTAAN
a. Objek Penciptaan
Objek penciptaan karya yang akan digarap adalah naskah monolog karya Acep
Zamzam Noor yang berjudul “Berusaha Melawan Lupa”. Pendekatan
pemanggungan dengan spirit Seni Ubrug Banten. Tapi dak membuat
pertunjukan Ubrug.
b. Desain
(Terlampir)
c. Tahapan Penciptaan
Tahapan penciptaan dalam garapan ini penggarap mengacu pada tugas
seorang sutradara dalam melakukan proses pemanggungannya dan
melakukan beberapa tahapan. Seper yang diungkapkan oleh Prof. Yudiaryani
dalam buku “Panggung Teater Dunia” bahwa tahapan tugas seorang sutradara
terdiri dari, pertama, sutradara menerjemahkan naskah untuk menentukan
gaya panggung sebagai konsep dasar produksi. Gaya ini kemudian berguna
untuk membentuk panggung. Kedua, sutradara memilih dan mela h pemain.
Ke ga, sutradara menjalin kerja sama dengan penata ar s k. Keempat,
sutradara menyatukan seluruh elemen kerja hingga akhir produksi.
(Yudiaryani, 2002:344).
Teater Gent Bahan
LAMPIRAN
POLA LANTAI
“BERUSAHA MELAWAN LUPA”,KARYA:ACEPZAM ZAM NOOR,SUTRADARA:GIRI MUSTIKA
TEATER GBBBANTEN TUJUH Tokohmajuketengaharenalaluberbicara
ADEGAN PERISTIWA POLA LANTAI tentangPosoyangterus bergejolaksambil
SATU Overturemusikdangdut,aktormenyanyi berjoget
laguBangToyibCpt:dipopulerkanoleh:
DELAPAN Tokohmulaiberteriakdanmelempar
DUA Seorangtokohsedangdudukdikursisambil
lempartumpukankorankeatassambil
melamunmembahastentangperis wa mengumpulkanuntukdiangkatkeatas
peros wayangbergulirbegitucepatnyadi kepalanya
negri Indonesia
TIGA Tokohberdiridiaataskusrisambil
menerawangkedepandanberbicara SEMBILAN Tokohtablolalumenutupadegandengan
tentangJokowiyangtelahmenjadi menjatuhkankorandari ataskepalanyake
presiden bawah.Selesai.
EMPAT Tokohmencobaberkomunikasidengan
penontonsambilmembahaspenyakitdan
bencanadinegriini
LIMA Tokohberjalankearahbelakangkursi
sambilmembahastentangmanusiayang
terjebakdenganGadget
ENAM Tokohmengangkatkursilaluberbicara
tentang
Teater Gent Bahan
Backdrop
PEMUSIK
KETERANGAN:
Proses Latihan
MERAH: KURSI
TEATER PITALOKA
Teater Pitalok
LATAR BELAKANG PENCIPTAAN
Seper ucapan Kundera, melawan lupa sama halnya melawan kekuasaan. Di satu sisi seni peran tetaplah primi f karena selalu mengandalkan kekuatan
Pertunjukan yang akan diangkat Teater Pitaloka dalam LAF 2017 akan tubuh dan sukma manusia sebagai medianya. Yang namanya aktor sejak
membawa semangat di atas. Hal ini terasa kentara dan kontekstual dengan jaman cina purba, kurang lebih 2200 tahun SM, kemudian pada teater Yunani
kondisi kebinekaan kita yang tak kunjung selesai menjadi kudapan para pakar purba (500 tahun SM), lewat jaman Renaissance, hingga abad 21, tetap saja
dalam kontestasi ploli k, ekonomi bahkan kebudayaan. Dalam kondisi bermodalkan kekuatan, keterampilan krea vitas yang tersalur lewat tubuh
tertentu “lupa” merupakan kepas an yang manusiawi, di mana daya ingat dan sukmanya”. Sutradara hanya mengarahkan aktornya agar masuk pada
yang lemah itu mengingat-ingat apa yang terjadi. Baik yang bersifat sesaat konsep yang akan disuguhkan.
atau sementaun. Namun pada kondisi lain, “lupa” bisa berfungsi sebagai
ajisaka paling ampuh untuk berpura-pura bahkan sengaja melupakan sesuatu “Sutradara adalah para penerjemah, para guru dan seniman-seniman
demi menyelamatkan reputasi personal juga komunal. krea f. Kemampuan mereka dalam menangkap keberadaan orang lain harus
jeli. Rasa tanggung jawab kepada penulis naskah dan pada penonton harus
Bahkan kita sudah tak bisa lagi mengelak, bahwa kemungkinan yang kedua tulus. Dengan kebajikan pengalaman dan la han-la han, mereka memiliki
menduduki makom paling nggi di tanah air tercinta ini. Muncul dan saling keterampilan-keterampilan organisasi dan pengetahuan vocal sebagai
tenggelamnya kasus lama dengan kasus baru, korupsi yang ada ujung bagian dari keahlian menyutradarai”.
pangkal, memasak kasus sara yang dipandang adonan paling murah akan
tetapi bisa menimbulkan dampak luar biasa, jual beli hukum, pencucian uang, Setelah melakukan beberapa kali perubahan pada karakter tokoh akhirnya ide
fasilitas penjara yang lebih mewah nimang rumah rakyat ekonomi atau gagasan terinspirasi oleh sosok pemulung sampah yang dari pagi sampai
menengah, gonjang-ganjing kekuasaan, hingga gegap gempita informasi larut malam bekerja untuk mena ahi anak juga istrinya. Ia membawa
HOAK yang ada kendali, adalah cara seseorang untuk sekilat mungkin gerobak besi berpakaian lusuh dan segudang permasalahan di kepalanya.
mengenali kata 'lupa' sebagai dalil paling sohih. Namun akan menjadi sia-sia apabila ide-ide tersebut dak dijadikan sebuah
karya dan dimanusiakan di atas pentas.
Pepatah lama Tak kan ada asap kalau tak ada api, menilik pada fenomena di
atas tentu bisa kita ubah redaksinya menjadi 'Tak kan ada asap asal ada duit'. Pemulung, pemandangan yang lumrah di kota kami. Mungkin juga di kota
Hantu panjang umur inilah yang mampu menyihir otak waras menjadi dak saudara. Pemulung boleh dikatakan lambang angka kemiskinan suatu kota,
waras sama sekali. namun bisa juga bermakna lemahnya nilai kemanusiaan antar sesama.
Keberadaannya sudah dapat dipas kan sebagai polusi pertumbuhan. Maka
Bentuk pementasan kami menangkap realitas yang terjadi. Di mana posisi sering kita saksikan mereka yang dikejar petugas pamong praja dan sederet
'lupa' jadi issu sentral status quo. Dan kita mes menyatakan sikap, di mana nasib buruk lainnya.
kita memijakan kedua kaki yakni “MELAWAN”!
Fenomena menyakitkan itu, yang meman k saya untuk menggarap naskah
IDE PENCIPTAAN KARYA BERUSAHA MELAWAN LUPA karya Acep Zamzam Noor. Pemulung ibarat pelor
Menjembatani dari teks menuju bentuk yang masih diangan-angankan butuh karatan dari pestol emas. Mereka bersuara meski cuma gema yang terdengar.
waktu yang cukup melelahkan apalagi menghadapi aktor yang memang Tapi gema, lama-kelamaan akan meledak jua.
samasekali dak pernah berkecimpung dalam dunia teater khususnya seni
peran, Dimana kita harus mengiyakan kalimat “bentuk dan hancurkan”.
Teater Pitalok
TINJAUAN PUSTAKA DAN TUNJAUAN KARYA mul media, karena kembali ke konsep dasar, bahawa aktor dan tubuhnya
Seper ma umnya pertunjukan-pertunjukan yang terjadi di pentas. sebagai medium sentral penyampai pesan. Kekuatan aktor tersebut
Pertunjukan yang akan kami pentaskan berusaha disiplin terhadap teks. Teks dikawinkan dengan keberadaan ar s k merah pu h yang terpasang pada
dijadikan sumbu utama pada se ap lakuan. Meski dalam beberapa adegan, ang di suatu sudut. Sebagaimana Tasikmalaya dikenal pula sebagai kota
ada aksian-aksian yang diubah berdasarkan kebutuhan pengadegan. pelahir banyak ar s dangdut, suasana itu pun dijadikan salah satu kekuatan
dalam adegan. Aktor menyanyikan lagu “Bang Toyib” sesuai teks. Dangdut
Berangkat dari hasil observasi singkat pemulung di Tasikmalaya, maka peran nyaris lagu yang tak kenal rasa nestapa. Pendengar selalu berjoget meski
aktor juga sebagai pemulung. Ia dengan rodanya dak pernah terlepas untuk liriknya sakit. Jadi dalam Dangdut, antara kesedihan dan kegembiraan nyaaris
memuja bahkan menggutuk keadaan. Cara ia mengutuk dan memuja itu, ialah tak ada jarak.
cara ia mencintai tanah kelahirannya.
Musik: Dalam pertunjukan ini, kehadiran musik yang sifatnya menggunakan
Pendekatan teori s untuk aktor ini dilakukan dengan menggunakan cara alat musik sama sekali dak dipakai. Sesuai dengan konsep yang dibangun,
pendekatan mul -dimensional atau penggunaan berbagai disiplin ilmu yang bahwa kekuatan tubuh dan verbalitas aktorlah yang dijadikan tumpuan
berkaitan dengan keperluan pemeranan, yang dalam hal saya sandarkan utama. Begitu pula dengan tata rias, aktor alamiah sebagai wujudnya. Tanpa
kepada berbagi rujukan (kepustakaan) yang ada, adapun sumber bacaan sentuhan make-up karakter dan lain sebagainya.
tersebut antara lain:
1. K. Stanislavski dalam “Persiapan Menjadi Seorang Aktor” KERANGKA TEKNIS
Untuk memperluas wawasan peran sebagai dasar pemeranan yang dilihat dari Pemulung merupakan simulakra. Keutuhan yang melekat pada pemulung
aspek-aspek yang mendetail tentang pemeranan itu sendiri. kami terapkan pada aktor dalam se ap lakuan drama snya. Dalam beberapa
2. Teater Untuk Dilakoni adegan dilakukan upaya s lisasi sebagai bentuk penghayatan terhadap teks
Walaupun hanya kumpulan tentang teater dan pembahasan di dalamnya yang “kadang” terasa sulit jika hanya disampaikan lewat verbal. Begitu pula
begitu komplek namun hubungan dengan naskah lakon “Berusaha Melawan mengenai pemakaian kostum dan seperangkat kebutuhan pentas lainya,
Lupa” bisa dikatakan relevan karena dalam buku tersebut membahas juga disesuaikan dengan hasil observasi kami terhadap pemulung di Tasikmalaya.
tentang seni peran.
3. Kaledioskop Teater Indonesia (Saini KM) METODE PENCIPTAAN
Berisikan pembahasan yang kiranya merupakan sumbangan berbagai ilmu a. Objek penciptaan
dan kesenian tentang teater, maka dari itu bahasan teori tersebut bisa Pada garapan ini kami memakai bambu kain merah trap dan juga
dijadikan penunjang untuk kebutuhan naskah yang penulis butuhkan. gerobak untuk se ng panggung.
4. Manusia Dalam Kemelut Ideologi (karya Barbara Ward) b. Desain
Hubungan buku dengan naskah “Berusaha Melawan Lupa” tersebut hanyalah
Bambu & Bendera
sebagai penunjang karena secara teori-teori yang ada dalam buku tersebut
ada kaitannya dengan naskah yaitu tentang sejarah yang membawa kemelut
terhadap perkembangan manusia (masyarakat). Gerobak sampah
KERANGKA KONSEP
Pementasan yang akan digelar Teater Pitaloka pada LAF 2017, murni Trap
menggunakan kekuatan tubuh dan verbal aktor. Tidak melibatkan perangkat
Teater Pitalok
Naskah drama (monolog) 'Berusaha Melawan Lupa' karya Acep zamzam noor 4. Kerangka Konsep
ini, mendeskripsikan beberapa konflik atau kasus ataupun peris wa besar Naskah 'Berusaha Melawan Lupa' karya Acep Zamzam Noor ini, pada bagian
yang sudah dak hanya menjadi isu dalam masyarakat luas. pertama berisi beberapa konflik atau kasus ataupun peris wa besar yang
sudah dak hanya menjadi isu dalam masyarakat luas yang akan dihadirkan
Dan sebagai penutup latar belakang penciptaan karya ini, marilah kita memalui simbol-simbol audio visual. Sedangkan, di bagian teks lainnya yang
bersama sedikit menyegarkan ingatan kita tentang bagaimana keadaan negeri berisi interpretasi maupun bentuk pergulatan ba n tokoh akan menjadi laku
ini melalui lirik lagu 'Ibu Per wi' yang seringkali diakui sebagai lagu patrio k ac ng dari aktor.
yang ditulis oleh Ismail Marzuki, sebenarnya disusun oleh komposer sekitar
tahun 1950-an hingga 1960-an. Yang mana lirik lagu ini adalah tentang Ibu Pada kalimat penutup 'perjuangan manusia melawan kekuasaan adalah
Per wi, personifikasi nasional dari Indonesia atau nusantara: perjuangan manusia melawan lupa', kalimat tersebut menjadi puncak dari
pergulatan ba n sang tokoh yang mengikat ap situasi yang dihadirkan diatas
Ku lihat ibu per wi panggung melalui penokohan, adegan serta penghayatan pengkayaan teks
Sedang bersusah ha yang dimainkan oleh aktor.
Air mata nya berlinang
Emas intannya terkenang 5. Kerangka Teknis
Hutan gunung sawah lautan Secara teknis, konsep visual isu-isu dalam naskah ini akan digambarkan
Simpanan kekayaan melalui keberadaan proper yang ada di atas panggung, dengan
Kini ibu sedang lara menghadirkan proper berupa pohon-pohon yang terbuat dari koran-koran
Merin h dan berdoa… bekas serta pot yang terbuat dari kaleng-kaleng bekas, panggung dise ng
seper sebuah ruang tempat seniman/sang tokoh menuangkan ide-ide karya
2. Ide Penciptaan Karya nya, juga ilustrasi siaran radio/televisi melalui audio visual.
Ide dasar penciptaan karya ini dipengaruhi oleh kecenderungan minat kami
(Keluarga Besar Teater [KAH]) terhadap perspek f visual dan kear s kan Dengan adanya audio visual, harapan kami penonton lebih dapat merasakan
sebuah karya pertunjukan yang kami coba hadirkan dengan memaksimalkan terlibat secara emosional yang dak hanya dihadirkan melalui peranan aktor
peran ruang, tata letak property, suara dan tata cahaya. yang ekspresif.
Teater [KAH]
6. Metode Penciptaan
DESAIN TATA CAHAYA
a.Objek Penciptaan:
Dalam penciptaan karya ini, objek yang kami gunakan sebagai acuan dalam
penciptaan karya adalah kegelisahan pemuda bangsa Indonesia yang merasa
bahwa kini bangsa nya sudah dak sesuai lagi dengan yang diharapkan.
Yang mana pada jaman ini berita yang seharusnya diangkat justru
ditenggelamkan sedangkan berita yang hanya sekedar isu belaka diangkat dan
disebarluaskan melalui media. Sehingga banyak anak bangsa yang berprestasi
luput dari sorotan media.
DESAIN PANGGUNG
3. Kerangka konsep
Bentuk monolog ini ditampilkan dengan sajian yang futuris k, di
mana sutradara mengimajinasikan sosok yang hidup dalam
kehidupan mul dimensi, panggung menggambarkan dimensi ruang
di mana manusia terjebak dalam kelupaannya, khayal, angan-angan,
dan mimpinya. Disajikan dengan musik digital yang lebih dominan
dari alat musik lainnya serta tata cahaya dan tata panggung yang
menggambarkan dimensi masa depan.
4. Penciptaan
A. Objek penciptaan:
Sebuah lubang dimensi, di mana sosok yang tersesat akan keluar dari
dalamnya.
B. Desain:
Durasi kurang lebih 30 menit.
C. Tahap penciptaan:
Tahap penciptaan dimulai dari diskusi pengkajian terhadap materi
naskah, pencarian gerak tubuh, pengolahan warna dialog dan lain
Naska
BERUSAHA MELAWAN LUPA
Karya: Acep Zamzam Noor | Adaptasi: AB Asmarandana
Lelaki atau perempuan itu melihat Beberapa gambar dari mulai mantan Aburizal Bakrie tenang-tenang saja. Fadli Zon masih menyimpan foto selfie
presiden sampai penyanyi dangdut. Ia duduk di kursi sesekali meminum yang mumpuni dengan Donald Trump. Fahri Hamzah dengan cerdik tak
teh. Ia tersenyum, merengut kesal, tertawa lalu marah menjambak meninggalkan PKS. Haji Lulung semakin linglung, M. Taufik semakin chubby,
rambutnya sendiri. Kesakitan, ia belai rambutnya lalu menarik napasnya Ahmad Dhani inginnya menjadi mentri, si Poltak Ruhut main sinetron lagi. Yusril
panjang sekali. Musik yang lirih terlibas suara berita yang tumpang ndih Ihza Mahendra tak bisa nyalon gubernur. Robbi Abbas menjual ar s bahenol.
hanya sebentar kemudian sepi Banyak pesawat yang jatuh, banyak kapal yang tenggelam, banyak ferry yang
terbakar, banyak kereta api yang bertabrakan. Banjir di mana-mana. Longsor
Peris wa-peris wa bergulir begitu cepat, kejadian-kejadian datang silih menjadi hal biasa. Gempa menjadi lumrah. Bendungan jebol menjadi berkah.
bergan , kasus demi kasus mbul dan tenggelam tanpa memberikan Jembatan runtuh menjadi anugerah. Wisata bencana sambil selfie, nyawa
kesempatan pada kita untuk mengingatnya, apalagi merenungkannya dalam- sekedar urusan angka belaka.
dalam. (Ia kembali menarik napas) Rasanya belum lama Pak SBY pensiun, rindu
melihat kantung matanya. Rasanya baru kemarin Megawa dielu-elukan dan “Kita tengah terjerumus ke dalam satu kotak bernama gadget. Nonton pegang
Amien Rais kembali nyinyir melihat Ahok. Ha a Rajasa yang dulu terkenal kini hape, makan main hape, berdoa pakai hape. Kita dak kemana-mana selain
menghilang entah ke mana, tak seorang pun yang mempersoalkan rambutnya. jempol dan jari yang semakin cekatan untuk menembus harga surga dengan like
Prabowo yang dulu begitu gagah naik kuda, kuda betulan bukan kuda kudaan. dan share. Kita ada tapi ada “ begitu kata Ab Asmarandana.
Kita sudah lupa pada Widji Thukul, Munir, juga Nenek Minah yang lenyap
bagaikan ditelan bumi. Bahkan kita sudah tak ingat lagi nama-nama Kita terperangah, namun tak mungkin mengingat semuanya. Peris wa-
konglomerat yang dulu pernah membobol uang rakyat. Tahu-tahu peris wa baru bergulir kembali, kejadian-kejadian lama terulang lagi, kasus
bermunculan para pembobol baru yang lebih canggih dan terla h. Nampaknya demi kasus seper tak habis-habisnya. Tax amnesty dan Sri Mulyani Indrawa .
kita juga akan segera melupakan mereka. Fredy Budiman ditembak ma . Narkoba sudah sampai desa. Rhoma Irama
membuat partai baru. Ayu Ting-Ting dan Raffi Ahmad berlibur bersama. Dedi
Jokowi terpilih menjadi presiden RI. Sidang kopi sianida menjadi fenomenal. Corbuzier semakin licin. Taka da anak-anak yang bercita-cita menjadi petani.
Mario Teguh tak setangguh yang dikira. Irman Gusman tertangkap tangan KPK, Pemerintah mengimpor beras, Bulog benar-benar telah menjadi sarang kus.
disusul mantan-mantan menteri lainnya yang terbuk korupsi. KPU juga Listrik masih sering dipadamkan, sementara minyak tanah menjadi barang
ternyata ikut-ikutan korupsi, padahal anggotanya semua akademisi. Banjir langka. BBM kembali dinaikkan lagi. Para cendekiawan ramai-ramai memasang
bandang datang, Garut cemberut, disusul bencana demi bencana yang tak iklan dukungan.
kalah dahsyatnya. Sinetron di televisi semakin ajaib. Tunjangan untuk wakil
rakyat digelembungkan seolah ingin menghina akal sehat. Mulan Jameela tetap TKW-TKW terus dikirim ke luar negeri. Ada yang dijatuhi hukuman ma , ada
di-bully. Dimas Kanjeng Taat Pribadi tak bisa lagi menggandakan uang. juga yang babak-belur dipukuli. Para jemaaah haji kita berangkat dari Philipina
Kebakaran hutan tak bisa dipadamkan, Tsunami terus menghantui pesisir ke tanah suci. Assalamualaikum Aa Gym, apa kabar mamah dedeh? Ridwan
selatan, disusul angin pu ng beliung. Bantuan untuk bencana alam menjadi Kamil bergandengan tangan sama Ibu Risma, KPU hanya mata rantai kekuasaan,
bisnis menggiurkan. LSM semakin mirip perusahaan. Para ak vis tak jauh beda begitu juga dengan Panwaslu. Di mana-mana Pilkada selalu menyisakan
dengan pegawai negeri. Partai-partai baru tak bisa diharapkan, apalagi partai- perkara lucu. Habibie meluncurkan buku baru. Jusuf Kalla tak pernah duduk di
partai lama. Demo dimana-mana, bom Molotov, busur panah atas nama rakyat nomer satu. Duo Serigala semakin binal. Fahri Hamzah bukan hanya pecinya
atas nama keadilan atas nama keyakinan. Demam berdarah tetap mengintai yang miring. Para selebri ikut-ikutan mencalonkan diri menjadi walikota.
mangsa. Ada ibu membunuh anak-anaknya. Ayah menghamili puteri-
puterinya. Apa kabar Lapindo? Sejumlah desa menghilang dari peta Jawa Timur.
Naska
Ternyata banyak juga pelawak yang terpilih sebagai wakil rakyat. Poso kembali Lama-lama rakyat terbiasa makan berita. Lama-lama rakyat terla h untuk
bergolak, beberapa polisi ma tertembak. dak peduli pada sesama. Lama-lama rakyat gembira menanggung semua
SBY menyiapkan anaknya untuk bersiap-siap maju. Wiranto derita. Lama-lama rakyat senang datangnya bencana. Lama-lama rakyat kebal
memasang ancang-ancang. Su yoso mencari jalan pulang. Surya Paloh dengan kenaikan harga. Lama-lama dangdut menjadi lagu kebangsaan kita.
berpidato di mana-mana. Tim sukses sibuk memasang baliho. Sri Sultan Anak-anak menyanyi dekat lampu stopan. Waria-waria berjoget di tengah
Hamengkubuwono X termangu-mangu. Amien Rais yang sudah memu h kemacetan. Bayi-bayi menjadi komodi di pinggir jalan. Dan siapapun yang
semua rambutnya, konon sudah menemukan Dajjal. Apakah benar Dajjal akan menjadi presiden, gubernur, bupa atau walikota, rasanya dak akan
telah datang tanda tanya sedang Bang Toyib belum pulang tanda seru. Ahh… bisa menghen kan korupsi. Sebagian koruptor memang mulai diadili, namun
ba- ba saya teringat pada “Bang Toyib”, lagu dangdut yang menceritakan kebanyakannya dibebaskan kembali. Inul Dara sta menghilang entah ke
nasib istri di nggal pergi suaminya. Meskipun liriknya sangat nelangsa namun mana. Angel Lelga diberitakan menjadi istri kelima juragan batubara. Organ
para penyanyi berbusana seksi selalu membawakannya dengan riang dan tunggal merajalela sampai ke desa-desa.
gembira, bahkan dengan memutar-mutar dada dan pinggul segala. Seolah
antara lagu dan lirik, antara wadah dan isi, atau antara tubuh dan ha , sudah Sang tokoh gontai di salah satu pojok berteriak:
dak ada hubungannya sama sekali: “Perjuangan manusia melawan kekuasaan adalah perjuangan melawan
lupa,”
Sang aktor seakan memegang mik lalu bernyanyi dan menirukan penyanyi Lalu berbisik:
dangdut dengan goyang semblodeh: "Begitu kata Milan Kundera.”