Anda di halaman 1dari 7

A.

Salat Tarawih

1. Pengertian dan Hukum Salat Tarawih

Tarawih berasal dari bahasa Arab yang artinya istirahat. Salat


Tarawih adalah salat yang dilaksanakan dengan diselingi
istirahat. Salat Tarawih dikerjakan pada malam bulan
Ramadan setelah melaksanakan salat Isya’. Salat Tarawih
memiliki rakaat dan bacaan yang panjang sehingga dalam
melaksanakannya memerlukan istirahat. Istirahat dilakukan
setiap selesai salam dan hanya sebentar, setelah itu salat
Tarawih dilanjutkan lagi.
Salat Tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya salat
sunah yang sangat dianjurkan. Rasulullah saw. senantiasa
melaksanakan salat Tarawih selama bulan Ramadan.
2. Pelaksanaan Salat Tarawih dan Witir
Pelaksanaan salat Tarawih dapat dikerjakan secara berjamaah
atau sendirian. Tempatnya bisa di masjid atau di rumah. Waktu
pelaksanaannya adalah setelah salat Isya’ hingga sebelum
masuk waktu salat Subuh.
Jumlah rakaat salat Tarawih ada dua macam, sebagaimana
yang dilaksanakan umat Islam pada saat ini. Ada yang
mengerjakan salat Tarawih dengan 8 rakaat dan ada pula yang
mengerjakannya dengan 20 rakaat. Masing-masing memiliki
ketentuan atau tata cara yang berbeda.
Bagi umat Islam yang melaksanakan salat Tarawih sebanyak 8
rakaat, pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
a. Niat salat Tarawih.

Artinya:
Aku niat salat tarawih empat rakaat menghadap kiblat menjadi
imam/makmum karena Allah Ta’ala.
b. Setiap salat dilaksanakan dengan empat rakaat sehingga
seluruhnya dikerjakan dengan dua kali salam. Di setiap
rakaatnya, imam membaca Surah al-Fwtipah dan surah-
surah pendek. Setelah selesai empat rakaat, dilanjutkan
dengan istirahat sebentar. Ketika istirahat, para jamaah
membaca doa sebagai berikut.

Artinya:
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, Aku mohon
ampun kepada Allah, aku mohon surga kepada-Mu dan aku
belindung dari api neraka, ya Allah sesungguhnya Engkau
Maha Pengampun dan suka memberikan pengampunan
maka ampunilah aku.
c. Selesai berdoa, dilanjutkan mengerjakan salat Tarawih
empat rakaat lagi. Selesai salam, beristirahat sebentar
sambil membaca doa di atas.
d. Setelah selesai salat Tarawih, dilanjutkan dengan salat Witir
sebanyak tiga rakaat.
Pelaksanaan salat Tarawih sebanyak 8 rakaat ini mengikuti apa
yang dilakukan oleh Rasulullah saw., sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Aisyah, yang artinya sebagai berikut.

Aisyah r.a. ditanya tentang salatnya Rasulullah saw. pada


bulan Ramadan. Aisyah berkata, ”Tidak pernah Rasulullah
saw. menambah di bulan Ramadan dan tidak juga di bulan
lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat
maka jangan engkau tanyakan kebaikan dan panjangnya
rakaat-rakaat itu. Kemudian beliau salat (lagi) empat rakaat
maka jangan engkau tanyakan kebaikan dan panjangnya
rakaat-rakaat itu. Kemudian beliau salat lagi tiga rakaat.” (H.R.
Bukhari Muslim)
Adapun umat Islam yang melaksanakan salat Tarawih
dengan 20 rakaat, tata cara pelaksanaannya adalah sebagai
berikut.
a. Niat salat Tarawih.

Artinya:
Aku niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat
menjadi imam/makmum karena Allah Ta’ala.
b. Setiap salat terdiri atas dua rakaat sehingga dalam pelak-
sanaan salat Tarawih dengan sepuluh kali salam. Di setiap
rakaatnya imam membaca Surah al-Fwtipah dan surah-
surah pendek.
Setiap selesai dua rakaat, istirahat sebentar. Saat istirahat,
imam mengucapkan selawat sebagai berikut.
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada junjungan kami,
Nabi Muhammad.
Kemudian para jamaah menjawab sebagai berikut.

Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepa-
danya.
Kemudian dilanjutkan salat dua rakaat lagi. Setelah salam,
istirahat sambil membaca selawat seperti sebelumnya sampai
pada salat Tarawih yang terakhir.
Selesai salat Tarawih dilanjutkan dengan salat Witir tiga rakaat
dengan dua kali salam. Salat Witir pertama sebanyak dua
rakaat, kemudian dilanjutkan salat Witir dengan satu rakaat.
Pelaksanaan salat Tarawih dengan jumlah rakaat dua puluh ini
mulai dipraktikkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Praktik ini dilanjutkan oleh para sahabat, generasi tabiin, dan
umat Islam sampai sekarang.
3. Keutamaan Salat Tarawih
a. Menambah ketaatan kita kepada Allah Swt.
b. Melatih kedisiplinan dan kesabaran dalam melaksanakan
kegiatan ibadah salat seharihari, baik salat fardu maupun
salat sunah
c. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. dan memper-
tebal keyakinan kita kepada-Nya
d. Dapat menghapuskan dosa atau amalan-amalan tercela
lainnya
e. Dikabulkan doanya dan mendapatkan ampunan dari Allah
f. Mendapatkan lailatul qadar (malam yang lebih baik dari
seribu bulan)
g. Mempererat silaturahmi sesama kaum muslimin

Anda mungkin juga menyukai