Anda di halaman 1dari 6

IRMA YULIANTI

C11200011
S1 AKUNTANSI A (REGULER SORE)
INTERNAL AUDIT

JAWABAN UTS INTERNAL AUDIT

SOAL 1
a. Internal audit adalah kegiatan evaluasi independen yang dilakukan oleh tim audit internal atau
departemen internal audit di suatu organisasi untuk mengevaluasi dan mengukur keefektifan
sistem pengendalian internal, kebijakan dan prosedur, serta kinerja organisasi.

b. Tujuan utama dari internal audit adalah untuk membantu organisasi mencapai tujuan bisnisnya
dengan memberikan jaminan dan konsultasi yang independen tentang efektivitas sistem
pengendalian internal, manajemen risiko, dan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang
berlaku.
Berikut ini beberapa fungsi dan manfaat dari kegiatan internal audit:
- Mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal organisasi
- Menilai tingkat kepatuhan organisasi terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
- Mendeteksi dan mencegah penyalahgunaan sumber daya organisasi
- Menyediakan informasi dan saran kepada manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas operasional organisasi
- Mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi di dalam organisasi dan memberikan
rekomendasi untuk mengurangi atau mengelola risiko tersebut
- Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan sumber daya organisasi
- Meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap organisasi.

c. IIA menyatakan bahwa internal audit memiliki lima tujuan utama, yaitu:
- Memberikan jaminan tentang efektivitas dan efisiensi sistem pengendalian internal
organisasi, termasuk dalam pengelolaan risiko-risiko yang dihadapi oleh organisasi.
- Memberikan konsultasi yang independen dan objektif kepada manajemen organisasi
mengenai masalah-masalah operasional, manajemen risiko, dan kepatuhan.
- Menilai kepatuhan organisasi terhadap peraturan dan hukum yang berlaku serta kode etik
organisasi.
- Memberikan rekomendasi kepada manajemen tentang cara-cara untuk meningkatkan
sistem pengendalian internal dan proses manajemen organisasi lainnya.
- Meningkatkan reputasi dan integritas organisasi dengan memberikan jaminan tentang
kepatuhan dan transparansi yang diperlukan kepada para pemangku kepentingan.
d. Ruang lingkup internal audit meliputi berbagai kegiatan audit yang mencakup evaluasi terhadap
sistem pengendalian internal, manajemen risiko, kepatuhan pada peraturan dan kebijakan, serta
efisiensi dan efektivitas operasional organisasi. Beberapa contoh ruang lingkup kegiatan
internal audit:
- Pengendalian internal
Internal audit mengevaluasi dan mengukur efektivitas sistem pengendalian internal
organisasi, termasuk dalam hal pengelolaan aset, pengendalian keuangan, dan manajemen
risiko.
- Kepatuhan
Internal audit mengevaluasi dan menilai kepatuhan organisasi terhadap peraturan dan
kebijakan yang berlaku, termasuk dalam hal kepatuhan terhadap hukum, standar etika, serta
aturan-aturan internal organisasi.
- Efisiensi dan efektivitas operasional
Internal audit mengevaluasi dan menilai efisiensi dan efektivitas operasional organisasi,
termasuk dalam hal efektivitas strategi dan rencana bisnis organisasi, kinerja operasional,
dan penggunaan sumber daya organisasi.
- Manajemen risiko
Internal audit mengevaluasi dan mengukur efektivitas manajemen risiko organisasi,
termasuk dalam hal identifikasi risiko, penilaian risiko, dan strategi pengelolaan risiko.
- TI dan keamanan informasi
Internal audit mengevaluasi dan mengukur efektivitas pengendalian keamanan informasi
dan teknologi informasi organisasi.
- Pemantauan
Internal audit mengevaluasi dan memantau tindak lanjut atas rekomendasi audit
sebelumnya dan memastikan bahwa tindakan korektif telah diambil.

SOAL 2
a. Ya, saya setuju bahwa peran audit internal sebagai mitra strategis dan konsultan sangat penting.
Hal ini karena melalui kegiatan audit internal, auditor internal dapat memberikan rekomendasi
dan saran yang berharga kepada manajemen dalam meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
kepatuhan organisasi terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku. Dengan demikian, audit
internal dapat menjadi mitra strategis dan konsultan yang membantu organisasi mencapai
tujuan bisnisnya dengan lebih baik dan mampu menghadapi tantangan yang dihadapi organisasi
secara lebih efektif.
b. Perencanaan audit adalah proses yang dilakukan oleh tim audit internal untuk merencanakan
kegiatan audit yang akan dilakukan, memahami sasaran dan tujuan audit, menentukan ruang
lingkup audit, serta menetapkan strategi dan metodologi audit yang tepat.
Beberapa langkah dalam melakukan perencanaan internal audit:
- Memahami organisasi
Tim audit internal perlu memahami struktur organisasi, bisnis dan lingkungan di mana
organisasi beroperasi, serta masalah-masalah terkait yang dapat mempengaruhi operasional
organisasi.
- Menentukan sasaran dan tujuan audit
Tim audit internal perlu menentukan sasaran dan tujuan audit, dan memastikan bahwa
sasaran dan tujuan tersebut mendukung tujuan organisasi secara keseluruhan.
- Menentukan ruang lingkup audit
Tim audit internal perlu menentukan ruang lingkup audit dengan mempertimbangkan
sasaran dan tujuan audit, risiko-risiko yang dihadapi oleh organisasi, serta masalah-masalah
operasional yang perlu diperiksa.
- Menetapkan metodologi dan strategi audit
Tim audit internal perlu menetapkan metodologi dan strategi audit yang tepat untuk
mencapai sasaran dan tujuan audit. Metodologi dan strategi audit yang digunakan harus
didasarkan pada risiko, ruang lingkup, dan sumber daya yang tersedia.
- Menetapkan jadwal audit
Tim audit internal perlu menetapkan jadwal audit yang realistis dan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia, termasuk sumber daya manusia dan waktu yang dibutuhkan.
- Melakukan komunikasi
Tim audit internal perlu melakukan komunikasi dengan manajemen dan pemangku
kepentingan lainnya, untuk memastikan bahwa sasaran dan tujuan audit dipahami dan
didukung oleh semua pihak yang terlibat.

c. karena perencanaan audit memungkinkan auditor untuk memastikan bahwa audit akan
dilaksanakan secara efektif dan efisien dan alasan mengapa perencanaan audit sangat penting
yaitu untuk memastikan audit dilakukan secara tepat sasaran, menentukan ruang lingkup audit,
menentukan strategi dan metodologi audit, mengalokasikan sumber daya dengan efektif, dan
menjaga independensi dan objektivitas.

d. Jika perencanaan audit dilakukan dengan baik, auditor dapat memperoleh manfaat :
- Efektivitas audit
Dengan melakukan perencanaan audit yang baik, auditor dapat memastikan bahwa audit
dilaksanakan secara efektif, sehingga dapat mencapai tujuan audit dengan tepat.
- Efisiensi audit
Perencanaan audit yang baik dapat membantu auditor untuk mengidentifikasi dan
mempersiapkan sumber daya yang dibutuhkan dengan efisien dan efektif, sehingga dapat
meningkatkan produktivitas audit.
- Menentukan prioritas
Perencanaan audit yang baik dapat membantu auditor untuk menentukan prioritas audit,
sehingga dapat memfokuskan perhatian pada hal-hal yang penting dan relevan bagi
organisasi.
- Meningkatkan kualitas audit
Perencanaan audit yang baik dapat membantu auditor untuk merencanakan dan
mengevaluasi audit dengan lebih teliti, sehingga dapat meningkatkan kualitas audit.
- Meningkatkan independensi dan objektivitas
Perencanaan audit yang baik dapat membantu auditor untuk menjaga independensi dan
objektivitas dalam melaksanakan audit, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan
integritas auditor.
- Mengurangi risiko kesalahan
Perencanaan audit yang baik dapat membantu auditor untuk mengidentifikasi risiko-risiko
yang terkait dengan audit dan menyusun rencana tindakan untuk mengurangi risiko
tersebut, sehingga dapat mengurangi risiko kesalahan dalam melaksanakan audit.

e. Tujuan dari perencanaan audit secara keseluruhan adalah untuk memastikan bahwa audit
dilaksanakan dengan cara yang efektif, efisien, dan sesuai dengan standar-standar audit yang
berlaku.

f. langkah-langkah dalam persiapan perencanaan audit:


- Memahami bisnis dan proses organisasi
Auditor harus memahami bisnis dan proses organisasi yang akan diaudit. Ini akan
membantu auditor dalam menentukan sasaran audit, ruang lingkup, metodologi audit, dan
mengevaluasi risiko.
- Menentukan tujuan dan sasaran audit
Auditor harus menentukan tujuan dan sasaran audit yang jelas dan terdefinisi dengan baik.
Tujuan dan sasaran harus mencakup aspek-aspek yang penting dan relevan bagi organisasi,
dan sejalan dengan kebijakan dan strategi organisasi.
- Menentukan ruang lingkup audit
Auditor harus menentukan ruang lingkup audit yang sesuai dengan tujuan dan sasaran
audit. Ruang lingkup audit harus mencakup semua area yang relevan dan penting bagi
organisasi.
- Mengidentifikasi risiko dan masalah
Auditor harus mengidentifikasi risiko dan masalah yang mungkin terjadi dalam proses
audit. Ini akan membantu auditor dalam menentukan metodologi audit yang tepat dan
memberikan perhatian khusus pada area yang berisiko tinggi.
- Menentukan metodologi audit
Auditor harus menentukan metodologi audit yang tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran
audit. Metodologi audit harus disesuaikan dengan tujuan, sasaran, dan ruang lingkup audit.
- Mengalokasikan sumber daya
Auditor harus mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan audit.
Sumber daya yang diperlukan dapat mencakup anggaran, waktu, dan tenaga kerja.
- Menentukan jadwal audit
Auditor harus menentukan jadwal audit yang tepat. Jadwal audit harus mempertimbangkan
jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan audit dengan efektif dan mencakup
semua area yang relevan dan penting bagi organisasi.
- Menentukan tim audit
Auditor harus menentukan tim audit yang terdiri dari orang-orang yang memiliki
kualifikasi, pengalaman, dan keterampilan yang tepat. Tim audit harus dapat bekerja sama
dengan baik dan terkoordinasi dengan baik selama audit.

SOAL 3
a. faktor yang harus dipertimbangkan oleh seorang auditor sebelum menerima suatu penugasan
audit:
- Kepentingan objektivitas
Auditor harus memastikan bahwa dia dapat menjaga objektivitasnya dalam melaksanakan
audit. Hal ini bisa menjadi masalah jika auditor memiliki hubungan yang terlalu dekat
dengan klien atau terlalu terikat dengan klien.
- Kualifikasi dan kompetensi
Auditor harus memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan bidang yang akan
diaudit. Ini termasuk memahami undang-undang dan regulasi yang berlaku, dan memiliki
keterampilan teknis yang diperlukan.
- Sumber daya
Auditor harus mempertimbangkan apakah sumber daya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan audit tersedia. Ini termasuk anggaran, waktu, dan tenaga kerja.
- Risiko
Auditor harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan bidang yang akan diaudit. Ini
akan membantu auditor dalam menentukan metodologi audit yang tepat dan mengevaluasi
tingkat risiko yang terkait dengan audit.
- Ruang lingkup audit
Auditor harus mempertimbangkan ruang lingkup audit yang diinginkan oleh klien dan
apakah dia memiliki sumber daya yang cukup untuk menyelesaikan audit dengan baik.
- Waktu
Auditor harus mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit dan
apakah waktu yang tersedia cukup untuk menyelesaikan audit dengan baik.
- Kebijakan perusahaan
Auditor harus memastikan bahwa dia memahami kebijakan perusahaan dan prosedur audit
yang diperlukan untuk melaksanakan audit.

b. Ya, temuan-temuan sebelumnya dapat menjadi informasi penting dalam membuat persiapan
audit yang efektif. Hal ini karena temuan-temuan sebelumnya dapat memberikan wawasan
tentang masalah atau risiko potensial yang mungkin terjadi di bidang yang akan diaudit. Dengan
mempertimbangkan temuan-temuan sebelumnya, auditor dapat mempersiapkan rencana audit
yang lebih baik dan lebih fokus pada masalah-masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Selain itu, mempertimbangkan temuan-temuan sebelumnya dapat membantu auditor untuk
memperbaiki proses audit yang digunakan pada audit sebelumnya, sehingga dapat
meningkatkan kualitas audit pada penugasan berikutnya.

c. Ya, lamanya pelaksanaan audit biasanya menjadi pertimbangan dalam persiapan audit. Hal ini
karena lamanya pelaksanaan audit dapat memengaruhi waktu dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan audit, serta dapat memengaruhi jadwal klien dan jadwal
auditor. Oleh karena itu, dalam melakukan perencanaan audit, auditor perlu
mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi lamanya pelaksanaan audit,
seperti kompleksitas bidang yang akan diaudit, jumlah dokumen yang harus diperiksa,
ketersediaan sumber daya yang diperlukan, serta jadwal klien. Dengan mempertimbangkan
faktor-faktor ini, auditor dapat membuat rencana audit yang realistis dan memastikan bahwa
audit dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat dan dengan kualitas yang baik.

d. Lama atau tidak lamanya waktu pelaksanaan audit bukanlah satu-satunya faktor yang
menentukan keberhasilan pemeriksaan. Terdapat banyak faktor lain yang dapat memengaruhi
keberhasilan audit, seperti ketepatan dalam mengidentifikasi masalah, keakuratan dalam
mengevaluasi risiko, dan kualitas dalam menyusun rekomendasi. Oleh karena itu, keberhasilan
audit tidak dapat diukur hanya berdasarkan lamanya waktu pelaksanaan audit, tetapi juga harus
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi hasil audit secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai