Anda di halaman 1dari 2

BIOTEKNOLOGI FARMASI

TUGAS RESUME VIDIO RPS 5 “ENZIM UNTUK BIOTEKNOLOGI “

Dosen pengampu :
Dr. Muhammad Yanis Musdja, apt,M.Sc

Disusun Oleh :
Alexandra Misel Kristie 201030700050
05FKKE001

PROGRAM STUDI S1 FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS


STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
KOTA TANGERANG SELATAN
2023
Link Youtube : 1. https://youtu.be/KM3TtYZoeQg 2. https://youtu.be/TPagprfzrfg
Judul : Enzim Untuk Bioteknologi, Teknologi Enzim
Resume :
Pemanfaatan enzim di dalam bioteknologi semakin menuntut adanya enzim bersifat
tahan lingkungan yang mampu melakukan aktifitas pada kondisi ekstrim, salah satunya enzim
termostabil yang mampu bekerja pada temperatur tinggi. Salah satu faktor utama yang paling
merusak enzim adalah suhu, maka usaha pertama yang dilakukan adalah mencari mikroba
penghasil enzim-enzim termostabil dari berbagai sumber alam seperti sumber air panas, daerah
kawah gunung berapi dan daerah ekstrim lainnya. Hal ini berkaitan dengan keuntungan yang
akan diperoleh bila proses produksi dilakukan pada suhu tinggi, diantaranya mengurangi
kontaminasi, meningkatkan kecepatan transfer massa, dan menurunkan viskositas dari larutan
(Anna Rakhmawati dan Evy Yulianti, 2011: 1).
Pemilihan mikroba sebagai sumber enzim memiliki beberapa keuntungan bila
dibandingkan dengan sumber enzim dari tumbuhan atau hewan, sebab sel mikroba lebih mudah
ditumbuhkan, kecepatan pertumbuhan lebih cepat, skala produksi sel lebih mudah ditingkatkan
bila dikehendaki, biaya produksi relatif rendah, kondisi selama produksi tidak tergantung oleh
adanya pergantian musim, dan waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi lebih pendek
(Poernomo, 2003: 103-107).
Mikroorganisme termofilik telah berhasil diisolasi dari sumber air panas Sileri Dieng
Jawa Tengah, dan mampu hidup sampai suhu 85 0 C. (Indrajaya et al., 2003: 53-56).
Mikroorganisme termofilik juga berhasil diisolasi dari sumber air panas Songgoriti (Karina
dkk, 2010: 1). Mikroorganisme ini dapat tumbuh pada suhu di atas 45 0 C dan beberapa di
antaranya tumbuh di atas 80 0 C. Mikroorganisme ini dapat dengan mudah ditemukan pada
daerah dengan aktivitas geotermal, seperti daerah pegunungan. berapi, sumber air panas, dan
juga tempat cadangan minyak bumi atau batubara (Heru, 2006: 11).
Anna Rakhmawati dan Evy Yulianti (2011: 21), berhasil mengisolasi bakteri termofilik
penghasil amilase dari Kali Gendol Atas, Cangkringan pasca erupsi Merapi, yaitu diisolasi
bakteri termofil pasca erupsi Merapi dari sampel air dan pasir kali Gendol Atas dengan suhu
inkubasi 55 0 C diperoleh 480 isolat, setelah diseleksi pada suhu 70 0 C diperoleh 253 isolat.
Dari hasil penelitian didapatkan isolat bakteri termofilik yang dapat menghasilkan enzim
amilase sebanyak 9 isolat, enzim protease sebanyak 4 isolat, dan 1 isolat penghasil enzim
selulase pada suhu inkubasi 70 0 C. Bakteri termofilik penghasil enzim amilase sangat
potensial peranannya dalam bidang industri, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai
upaya pencarian sumber daya alam penghasil enzim amilase pasca erupsi merapi. Terutama
yang diproduksi oleh bakteri termofilik sehingga pada penelitian kali ini akan melanjutkan
penelitian yang sebelumnya, yaitu menyeleksi, karakterisasi, dan identifikasi bakteri penghasil
amilase dari sampel pasir, yaitu dari 480 isolat yang berhasil diisolasi akan diteliti sebanyak 96
isolat sampel pasir Kali Gendol Atas, yang diinkubasi pada suhu 55 0 C.

Anda mungkin juga menyukai