Anda di halaman 1dari 4

Nama : Shary Desta Fajryah

Npm : 02.19.106

Kelas/Semester : Administrasi Negara Non Reguler/6

Mata Kuliah : Ekonomi Publik

Dosen : Faila Sufa Marhamah, S.Hum.,

1. Sebutkan, jelaskan dan berikan contoh objek-objek retribusi yang dipungut oleh pemerintah
Provinsi, Kota dan Kabupaten!

2. Apa perbedaan pajak daerah dan retribusi daerah? Berikan contoh masing-masing keduanya!

3. Jelaskan dengan menggunakan table perkembangan pajak dan retribusi daerah dari waktu ke
waktu (regulasi)!

Jawab

1. Retribusi daerah atau retribusi adalah pungutan daerah yang berguna sebagai pembayaran atas
jasa atau pemberian izin tertentu yang disediakan maupun diberikan khusus oleh Pemerintah
Daerah demi kepentingan pribadi atau badan. Pada hakikatnya, fungsi utama pemungutan
retribusi adalah hampir mirip dengan pajak, yaitu sebagai sumber anggaran daerah, stabilitas
ekonomi daerah serta pemerataan pendapatan masyarakat daerah. Retribusi yang berperan
sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) berfungsi sebagai anggaran guna membiayai
seluruh kebutuhan sehari-hari pemerintahan dan juga pembangunan daerah.

a) Retribusi Jasa Umum

Retribusi Jasa Umum merupakan pungutan atas pelayanan yang disediakan atau
diberikan pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta
dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

1) Retribusi Pelayanan Kesehatan untuk pungutan atas pelayanan kesehatan di


laboratorium kesehatan daerah (labkesda).
2) Retribusi Pelayanan Pendidikan untuk pungutan atas pelayanan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan teknis oleh pemerintah daerah, seperti pelayanan
pendidikan pada BPSDMD dan Balai Latihan Kerja pada Disnakertrans.
b) Retribusi Jasa Usaha

Retribusi Jasa Usaha merupakan pungutan atas pelayanan yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial, baik itu pelayanan dengan
menggunakan/memanfaatkan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal
dan/atau pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum dapat disediakan secara
memadai oleh pihak swasta.

1) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah untuk pungutan atas pemakaian kekayaan


daerah berupa pemakaian tanah dan bangunan, ruangan untuk pesta, dan
kendaraan/alat-alat berat/alat-alat besar milik daerah. Tidak termasuk penggunaan
tanah yang tidak mengubah fungsi dari tanah tersebut, misal pemancangan tiang
listrik/telepon, dan lain-lain.
2) Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Vila untuk pungutan atas pelayanan
tempat penginapan/pesanggrahan/vila yang dimiliki dan/atau dikelola oleh daerah,
terkecuali yang dimiliki/dikelola oleh pemerintah, BUMN, BUMD, dan swasta.
3) Retribusi Pelayanan Jasa Kepelabuhan (DKP) untuk pungutan atas pelayanan jasa
kepelabuhan yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh pemerintah daerah.
c) Retribusi Perizinan Tertentu
 Retribusi Izin Trayek untuk pungutan atas pelayanan pemberian izin usaha untuk
penyediaan pelayanan angkutan penumpang umum pada satu atau beberapa trayek
tertentu yaitu Izin Trayek Orang Pribadi (DISHUB) dan Izin Trayek Badan (DISHUB).
 Retribusi Izin Usaha Perikanan kepada orang pribadi (DKP) untuk pungutan atau
pemberian izin untuk melakukan kegiatan usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan .
 Retribusi Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA) untuk pungutan atas
pemberian perpanjangan IMTA kepada pemberi kerja tenaga.

2. Berdasarkan Pasal 1 angka 8 UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD), pajak daerah
adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan
definisi tersebut dapat diketahui terdapat ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak daerah, antara
lain dipungut berdasarkan undang-undang, tidak mendapat imbalan atau kontraprestasi secara
langsung, dan digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah bagi kemakmuran rakyat.

Sementara itu, merujuk Pasal 1 angka 64, retribusi daerah adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau
diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Berbeda dengan pajak daerah, retribusi hanya dapat dikenakan apabila pemerintah daerah
memberikan pelayanan langsung atau memberikan izin tertentu. Layanan dan perizinan tesebut
diberikan apabila orang pribadi atau badan mengajukan permintaan jasa atau permohonan izin
tertentu. Hal ini berarti retribusi hanya dipaksakan kepada orang pribadi atau badan yang
mendapatkan jasa atau perizinan tertentu dari pemerintah. Sedangkan, pajak daerah bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang. Dengan demikian, apabila terdapat wajib pajak yang
tidak memenuhi kewajiban pajaknya akan terkena sanksi.

3.

Tabel

Penerimaan PDRD Provinsi Secara Nasional selama Periode 2010,2011,2012

(dalam Jutaan Rupiah)

PAJAK DAERAH
DAERAH/WILAYAH 2010 2011 2012 JUMLAH
Provinsi 39,575,139,636,388 50,199,838,774,14 64,212,600,641,397 153,987,579,051,926

2
Kab/Kota 8,107,661,227,218 13,440,355,342,678 17,519,238,449,664 39,067,255,019,559
Total 47,682,800,863,605 63,640,194,116,819 81,731,839,091,060 193,054,834,071,485

PAJAK DAERAH
Daerah/Wilayah 2010 2011 2012 JUMLAH
Provinsi 1,429,811,984,994 1,235,837,119,934 1,309,071,605,662 3,974,720,710, 590
Kab/Kota 6,604,304,786,098 6,699,714,286,567 6,813,842,246,188 20,117,861,318,853
Total 8,034,116,771,092 7,935,551,406,501 8,122,913,851,850 24,092,582,029,443

Anda mungkin juga menyukai