Anda di halaman 1dari 2

Keluarga Rusak

Karakter:
1. Andi (ayah)
2. Sarah (ibu)
3. Rafi (anak pertama laki-laki)
4. Asa (anak kedua perempuan)
5. Putra (anak ketiga laki-laki)
6. Firdaus (kakek)
7. Asna (nenek)
8. Nila (tante)

Dialog:

Andi: Kenapa kalian tidak membantuku membayar tagihan ini? Kalian hanya
menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting.
Sarah: Bagaimana kalau kamu membicarakannya dengan cara yang lebih baik?
Ini membuatku sedih dan terluka.
Rafi: Ayah, ini tidak adil. Kamu harus lebih memperhatikan perasaan ibu dan
menghargainya.
Asa: Aku setuju dengan Rafi. Keluarga kita semakin rusak karena kamu terus
membuat ibu sedih.
Putra: Kalian berdua harus berbicara dengan baik dan menyelesaikan masalah
ini. Jangan terus bertengkar seperti ini.
Firdaus: Ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi?
Asna: Aku khawatir dengan keluarga kita. Kalian terus bertengkar dan
membuat keluarga kita semakin rusak.
Nila: Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu?

Andi: Saya hanya ingin keluarga kita lebih efisien dalam mengelola uang.
Tidak ada yang harus dipersoalkan.
Sarah: Tapi kamu selalu mengkritik dan meremehkan saya. Aku merasa tidak
dihargai.
Rafi: Ayah, kamu harus memahami bahwa ibu juga berjuang keras untuk
keluarga ini.
Asa: Jangan membuat ibu merasa sedih lagi. Mari kita saling mendukung dan
berbicara dengan baik.
Putra: Saya setuju. Kita harus menyelesaikan masalah ini sebagai keluarga.
Firdaus: Ayah, ibu, kalian harus memahami dan menghargai satu sama lain.
Keluarga kita sangat penting.
Asna: Ya, mari kita memperbaiki hubungan kita dan menjadi keluarga yang
lebih baik.
Nila: Aku setuju. Kita harus selalu saling mendukung dan mencintai satu sama
lain.

Andi: Terima kasih, semuanya. Saya menyesal telah membuat keluarga kita
rusak.
Sarah: Sama. Mari kita bekerja sama untuk memperbaiki hubungan kita.
Rafi: Saya senang melihat kalian berdamai. Mari kita selalu saling mendukung
dan menghargai satu sama lain.
Asa: Betul, keluarga kita adalah yang terpenting.
Putra: Mari kita memulai langkah baru untuk menjadi keluarga yang kuat.
Firdaus: Saya bangga dengan kalian. Mari kita menjaga keluarga kita agar
tetap bersatu.
Asna: Saya senang melihat kalian berdamai. Mari kita terus bekerja sama
untuk keluarga kita.
Nila: Aku juga senang. Mari kita jaga hubungan kita sebagai keluarga yang
baik dan harmonis.

Anda mungkin juga menyukai