Anda di halaman 1dari 3

- Makna 10 Hukum Tuhan (dekalog)

1. Larangan Untuk Menduakan Tuhan


“Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” (Keluaran 20:3)
Tuhan adalah Allah pencemburu. Dia tidak ingin diduakan oleh apa pun dan dengan siapa
pun. Karena memang hanya Dia saja yang layak dipuji dan disembah oleh manusia. Sebab
Dialah satu-satunya Allah, Pencipta manusia. Apalagi dalam konteks umat Israel pada masa
itu, Dialah yang membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir.
Karena itu, orang Israel tidak boleh memanggil atau menyebut-nyebut nama allah lain, nama
mereka tidak boleh keluar dari mulut orang Israel (Keluaran 23:13).
2. Larangan Untuk Membuat Patung Dan Menyembahnya
“Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau
yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud
menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah
Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada
keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku
menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan
yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.” (Keluaran 20:4-6)
Firman kedua ini masih berkaitan dengan Firman yang pertama. Selain tidak boleh
menyembah pada allah atau ilah lain, kita pun tidak boleh membuat patung apa pun dan
sujud menyembahnya, ini adalah kekejian bagi Tuhan.
3. Larangan Untuk Menyebut Nama Tuhan Dengan Sembarangan
“Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan
memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.” (Keluaran
20:7)
Firman ketiga ini terutama berkaitan dengan sumpah. Kadang orang yang bersumpah hanya
menyebut nama Tuhan dalam sumpahnya, tetapi tidak sungguh-sunggh melakukan
sumpahnya tersebut. Dia hanya memperalat nama Tuhan. Ini adalah menyebut nama Tuhan
dengan sembarangan.
Tuhan tidak melarang umat Israel untuk bersumpah dengan menyebut nama Tuhan, asal
mereka melakukan apa yang disumpahkannya. Tetapi Tuhan melarang mereka bersumpah
palsu, tidak menepati sumpahnya, sehingga melanggar kekudusan nama Tuhan (Imamat
19:12).
4. Perintah Untuk Menguduskan Hari Sabat
“Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan
melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu;
maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu
perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang
asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit
dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya
TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” (Keluaran 20:8-11)
Sabat bukan sekedar hari untuk beristirahat dari kesibukan beraktivitas, tetapi juga
merupakan hari untuk beribadah kepada Tuhan. Inilah hari perkumpulan kudus (Imamat
23:1-3).
Sabat itu didasarkan pada prinsip penciptaan, di mana Tuhan beristirahat pada hari ketujuh,
setelah Ia selesai menciptakan alam semesta dan isinya pada hari pertama sampai hari
keenam (Kejadian 2:1-3).
5. Perintah Untuk Menghormati Orang Tua
“Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN,
Allahmu, kepadamu.”  (Keluaran 20:12)
Orang Israel, sebagaimana umumnya orang Timur, sangat menghormati orang yang lebih tua,
termasuk orang tua sendiri. Hal ini selaras dengan ajaran Alkitab Perjanjian Lama yang
mengajarkan penghormatan kepada orang tua sendiri.
Karena itu orang yang membunuh orang tuanya pasti dihukum mati (Keluaran 21:17).
Bahkan orang yang “hanya” mengutuki ayah dan ibunya pun harus dihukum mati juga
(Imamat 20:9).
Tujuan menghormati orang tua salah satunya adalah agar diberi panjang umur. Tetapi hal ini
tentu tidak berarti bahwa setiap orang yang menghormati orang tuanya pasti panjang umur,
atau bahwa setiap orang yang tidak panjang umur pasti karena ia tidak menghormati orang
tuanya; apalagi dalam konteks Perjanjina Baru.
6. Larangan Untuk Membunuh
“Jangan membunuh.” (Keluaran 20:13)
Manusia adalah ciptaan Tuhan paling mulia. Karena itu, Tuhan melarang pembunuhan
terhadap manusia ciptaanNya, yang diciptakanNya sesuai dengan gambar dan rupaNya
sendiri. Bunuh diri sudah pasti tercakup dalam firman Allah ini. Bunuh diri jelas adalah
perbuatan membunuh, sekalipun hal itu adalah membunuh diri sendiri.
Namun larangan ini tidak mencakup semua pembunuhan. Ini tidak mencakup pembunuhan
tanpa disengaja dan tanpa perencanaan (Keluaran 21:13). Dan orang yang membunuh
sesamanya tanpa sengaja mendapat perlindungan resmi di kota-kota perlindungan suku Lewi
(Bilangan 35).
7. Larangan Untuk Berzinah
“Jangan berzinah.”  (Keluaran 20:14)
Larangan dalam Firman Tuhan ketujuh ini aslinya adalah untuk para lelaki (baik yang sudah
menikah ataupun yang belum) agar tidak melakukan hubungan seksual dengan perempuan
yang sudah menikah, dan bukan pasanganya. Orang-orang yang melakukan hal seperti ini
pasti dihukum mati, baik laki-lakinya maupun perempuannya (Imamat 20:10).
Kendati demikian, Firman Tuhan ini juga mencakup perempuan yang belum menikah. Jadi
ini adalah larangan terhadap segala perbuatan hubungan seksual dengan orang yang bukan
pasangannya, entah masing-masing mereka sudah menikah atau belum.
8. Larangan Untuk Mencuri
“Jangan mencuri.”  (Keluaran 20:15)
Firman Tuhan kedelapan ini memberi penghormatan atas hak milik pribadi seseorang. Dan
mencuri yang dimaksud di sini pastilah menyangkut barang/benda ataupun uang.
Pencurian akan dihukum dengan memberi ganti rugi terhadap apa yang dicuri. Dan apabila si
pencuri kedapatan mencuri lalu dipukul hingga mati, maka orang yang memukul tidak
dianggap bersalah, asalkan hal itu terjadi sebelum matahari terbit (Keluaran 22:1-4).
Ada kaitan antara kemiskinan dengan mencuri, dan juga sifat buruk. Untuk mengatasi hal ini,
rasul Paulus menasihatkan agar orang percaya bekerja keras sehingga mendapat penghasilan,
bahkan bisa membantu orang lain, dan tidak lagi mencuri (Efesus 4:28).
9. Larangan Untuk Bersaksi Dusta Tentang Orang Lain
“Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.” (Keluaran 20:16)
Firman kesembilan ini aslinya adalah bentuk dusta di persidangan pengadilan atau di
hadapan para hakim/tetua bangsa Israel.
Tuhan melarang orang Israel untuk membenarkan orang yang salah atau menyalahkan orang
yang benar. Mereka tidak boleh bersaksi bohong terhadap orang benar, ataupun membantu
orang yang salah dengan ketidakbenaran (Keluaran 23:1).
10. Larangan Untuk Mengingini Milik Sesama
“Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-
laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang
dipunyai sesamamu.” (Keluaran 20:17)
Firman Tuhan kesepuluh ini adalah larangan terhadap segala keinginan akan harta atau milik
orang lain. Firman kesepuluh ini merupakan motif dasar atas Firman kelima sampai Firman
kesembilan.
Dalam Alkitab, dosa bukan hanya sekedar melakukan, tetapi juga mengingini. Seperti yang
dikatakan oleh Tuhan Yesus, apa yang akan dilakukan oleh seseorang bermula di dalam hati.
Karena itu keinginan berdosa di dalam hati atau pikiran sudah termasuk dosa (lihat poin 7 di
atas).
Demikian juga mengingini milik sesama, sudah termasuk dosa yang dilarang oleh Tuhan.
Keinginan yang dimaksud di sini mecakup harta benda dan manusia. Larangan mengingini
istri sesama yang disebut dalam Firman kesepuluh ini tentu juga mencakup larangan untuk
mengingini suami sesama. Sedangkan keinginan untuk memiliki hamba-hamba mungkin
berarti menjadikannya sebagai budak ataupun memperistrinya.

- Makna hukum kasih


1) Mengajarkan tentang Bahagia( Matius 5:3-12)
2) Mengajarkan tentang Garam dan Terang ( Matius 5 : 13-16 ).
3) Pengajaran tentang hubungan Yesus dan hukum Torat (Mat. 5:17- 20).
4) Pengajaran untuk jangan bersumpah palsu (Matius 5:33-37)
5) Pegajaran tentang pembalasan dendam (Matius 5:38-42).
6) Pengajaran tentang kasih (Mataius 5:42-48).
7) Pengajaran tentang persembahan (Matius 6:1-4)
8) Pengajaran tentang doa (Matius 6:5-15).
9) Pengajaran tentang Puasa (Matius 6:16-18).
10) Pengajaran tentang sikap terhadap harta (Matius 6:19-24)
11) Pengajaran tentang perintah untuk tidak menghakimi (Matius 6 :22 –24)
12) Pengajaran tentang kekuatiran (Matius 6 :25 –34).
13) Pengajaran tentang pengambulan doa (Matius 7:7-912)
14) Pengajaran tentang pilihan hidup (Matius 7:15-23)

Sumber :
https://rubrikkristen.com/10-perintah-allah-dan-maknanya/2/

Anda mungkin juga menyukai