Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN MENINGITIS TB

DI RSUD CIAWI BOGOR

DI SUSUN OLEH :
Nabila Suci Rahayu
P17320321100
Tingkat 2C

DOSEN PEMBIMBING
Ibu Farial Nurhayati, M. Kep

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR
TAHUN AJARAN 2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Diagnosa Medis : Meningitis TB
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak
dan medula spinalis) yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur (Brunner &
Suddart, 2002). Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosis (Brunner & Suddart, 2002). Tuberkulosis adalah
penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru, dapat ditularkan ke
bagian tubuh lainnya, termasuk meninges, ginjal, tulang dan nodus limfe
(Soeparman, 1998). Meningitis tuberkulosis (TBM) dapat terjadi sebagai satu-
satunya manifestasi TB atau bersamaan dengan infeksi paru atau ekstrapulmoner
lainnya. TBM membawa mortalitas dan morbiditas yang tinggi, terutama di antara
pasien koinfeksi HIV.

II. Masalah Utama : Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0001)

III. Definisi dari Masalah :


Bersihan jalan nafas tidak efektif adalah ketidakmampuan membersihkan
sekret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten.
Adapun tanda dan gejala yang ditimbulkan seperti, batuk tidak efektif, sputum
berlebih, suara napas mengi atau wheezing dan ronkhi(Tim Pokja SDKI DPP
PPNI, 2017).

IV. Faktor- faktor yang Mempengaruhi :


Fisiologis
1. Spasme jalan napas
2. Hipersekresi jalan napas
3. Disfungsi neuromuskuler
4. Benda asing dalam jalan napas
5. Adanya jalan napas buatan
6. Sekresi yang tertahan
7. Hiperplasia dinding jalan napas
8. Proses infeksi
9. Respon alergi
10. Efek agen farmakologis (mis.anastesi)
Situasional
1. Merokok aktif
2. Merokok pasif
3. Terpajan polutan

V. Proses Terjadinya Masalah Utama :


Penyakit Meningitis TB bisa disebabkan dari gaya hidup tidak sehat yaitu terpapar
bersin, batuk, percikan dahak orang yang sebelumnya terkena TB akhirnya
muncul masalah keperawatan tuberculosis.
VI. Pohon Masalah
Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001)

Defisit Nutrisi (D.0019)

Intoleransi Aktivitas (D.0056)

VII. Data Yang Perlu Dikaji


1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0001)
- Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)

Objektif
1. Batuk tidak efektif
2. Tidak mampu batuk
3. Sputum berlebih
4. Mengi, wheezing dan/atau ronkhi kering
5. Mekonium di jalan napas (pada neonatus)

- Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
1. Dispnea
2. Sulit bicara
3. Ortopnea
Objektif
1. Gelisah
2. Sianosis
3. Bunyi napas menurun
4. Frekuensi napas berubah
5. Pola napas berubah

2. Defisit Nutrisi (D.0019)


- Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
(tidak tersedia)

Objektif
1. Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal

- Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
1. Cepat kenyang setelah makan
2. Kram/nyeri abdomen
3. Nafsu makan menurun

Objektif
1. Bising usus hiperaktif
2. Otot pengunyah lemah
3. Otot menelan lemah
4. Membran mukosa pucat
5. Sariawan
6. Serum albumin turun
7. Rambut rontok berlebihan
8. Diare

3. Intoleransi Aktivitas (D.0056)


- Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Mengeluh Lelah
Objektif
1. Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat

- Gejala dan Tanda Minor


Subjektif
1. Dispnea saat/setelah aktivitas
2. Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
3. Merasa lemah
Objektif
1. Tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat
2. Gambaran EKG menunjukkan aritmia saat/setelah aktivitas
3. Gambaran EKG menunjukkan iskemia
4. Sianosis

VIII. Diagnosa Keperawatan


1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0001)
2. Defisit Nutrisi (D.0019)
3. Intoleransi Aktivitas (D.0056)
IX. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan
1. Bersihan jalan Pertukaran Gas Manajemen Jalan - Untuk
napas tidak (L.01003) Napas mengetahui pola
efektif (D.0001) Setelah dilakukan (I.01011) napas klien
tindakan Observasi - Untuk
keperawatan 2 x 24 - Monitor pola mengetahui
jam diharapkan napas adanya bunyi
eliminasi - Monitor bunyi napas tambahan
karbondioksida napas tambahan atau tidak pada
pada membran - Monitor sputum klien
alveolus normal Terapeutik - Untuk
dengan kriteria - Posisikan semi mengetahui
hasil : fowler atau sputum klien
1. Batuk efektif fowler - Untuk
meningkat - Berikan minum memberikan
2. Produksi hangat rasa nyaman
sputum - Berikan kepada klien
menurun oksigen, jika - Untuk
perlu memberikan
Edukasi tambahan
- Anjurkan oksigen pada
asupan cairan klien
2000 ml/hari - Untuk
- Ajarkan teknik memenuhi
batuk efektif asupan cairan
Kolaborasi klien
- Kolaborasi - Untuk
pemberian mengajarkan
bronkodilator, Teknik batuk
ekspektoran, efektif pada
mukolitik jika klien
perlu - Untuk
memberikan
obat kolaborasi
pada klien
2. Defisit nutrisi
(D.0019) Status Nutrisi
(L.03030) Manajemen Nutrisi - Untuk
Setelah dilakukan (I.03119) mengidentifikasi
tindakan Observasi status nutrisi
keperawatan 2 x 24 - Identifikasi status klien
jam diharapkan nutrisi - Untuk
status nutrisi - Identifikasi mengidentifikasi
terpenuhi dengan makanan yang makanan yang
kriteria hasil : disukai disukai
1. Porsi makan - Monitor asupan - Untuk
yang makanan memonitor
dihabiskan - Monitor berat asupan makanan
meningkat badan klien
2. Berat badan Terapeutik - Untuk
meningkat - Sajikan makanan memonitor berat
3. Nafsu makan secara menarik dan badan klien
meningkat suhu yang sesuai - Untuk
- Berikan makanan membuat klien
tinggi serat untuk menarik
mencegah terhadap
konstipasi makanan yang
- Berikan makanan diberikan
tinggi kalori dan - Untuk
tinggi protein memberikan
Edukasi makanan yang
- Anjurkan posisi tinggi serat
duduk, jika mampu - Untuk
memberikan
makanan yang
tinggi kalori dan
tinggi protein
- Untuk
3. mengajurkan
Intoleransi klien makan
aktivitas dengan duduk
(D.0056) Toleransi Aktivitas
(L.05047) jika mampu
Setelah dilakukan
tindakan Manajemen Energi
(I.05178) - Untuk
keperawatan 2 x 24 mengetahui pola
jam diharapkan Observasi
- Monitor pola dan dan jam tidur
toleransi aktivitas klien
meningkat dengan jam tidur
- Monitor lokasi dan - Untuk
kriteria hasil : mengetahui
1. Kemudahan ketidaknyamanan
selama melakukan lokasi yang
dalam tidak nyaman
melakukan aktivitas
Terapeutik - Untuk
aktivitas memberikan
sehari-hari - Sediakan
lingkungan nyaman rasa aman dan
meningkat nyaman kepada
2. Kekuatan dan rendah stimulus
- Lakukan latihan klien
tubuh - Untuk
bagian atas rentang gerak
pasif/aktif menurunkan
dan bawah resiko terjadi
meningkat - Fasilitasi duduk
disisi tempat tidur nya trauma
3. Keluhan - Untuk
lelah Edukasi
- Anjurkan tirah mengurangi
menurun resiko
baring
- Anjurkan jatuh/sakit pada
melakukan aktivitas klien
secara bertahap - Istitrahat yang
cukup dapat
memulihkan
energi kembali
- Untuk melatih
kekuatan otot
dan pergerakan
klien

Anda mungkin juga menyukai