Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

Kebangkian Islam di Asia Tenggara

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Islam Asia Tenggara

Dosen Pengampu:

Dr. ARISMAN, M.Sy

Disusun oleh:

KELOMPOK 3

Naufal Dwiarsyan N : 12220713311

Rivaldi Delvianda : 12220713959

Widi Rizaldi : 12220713334

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah dengan baik.

Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

menunjukan kepada kita jalan kebenaran.

Penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu, yang telah membimbing

dan memberi banyak pengetahuan kepada penulis serta memberikan kesempatan kepada

penulis untuk membuat dan mempresentasikan makalah ini. semoga Allah membalas

dengan sebaik-baiknya.

Sebagai penutup, kritik dan saran penulis harapkan dari segenap pembaca atas

segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini dan juga sebagai bahan koreksi dan

pembelajaran untuk perbaikan makalah berikutnya.

Pekanbaru, 2 April 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................................3
C. Tujuan Masalah.................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebangkitan....................................................................................5
B. Tipe-Tipe Kebangkitan dan Sumber Kebangkitan............................................9
C. Karakteristik dan Fenomena Kebangkitan Islam di Asia Tenggara
a. Gejala-Gejala Kebangkitan Islam di Asia Tenggara............................15
b. Faktor-Faktor Kebangkitan Islam di Asia Tenggara.............................19
c. Ormas Penggerak Kebangkitan Islam di Asia Tenggara.....................27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................32
Daftar Pustaka................................................................................................................34

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Robert W Hefner mengatakan bahwa melakukan studi tentang Islam di Asia

Tenggarakhususnya Indonesia-adalah sangat penting dan menarik. Indonesia

contohnya, adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Dengan

pertimbangan itu, mempelajari dan memahami Islam di Indonesia adalah penting

bagi relasi Islam-Barat dan masa depan kemanusiaan global. Senada dengan

Hefner, John L Esposito melukiskan pengalaman dan keterkejutannya melihat

Islam Asia Tenggara saat ini. Lebih dari dua puluh tahun yang lalu, Esposito tidak

tertarik kepada Islam Asia Tenggara. Salah satu faktornya adalah pandangan

umum yang berkembang di kalangan ilmuwan Barat, bahwa Islam Asia Tenggara

adalah Islam periferal (pinggiran).

Namun tahun 1990-an Esposito mengalami ketertarikan, bahkan kekaguman.

Esposito mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia akan muncul dan

memainkan peran penting dalam dunia Islam (1997). Penilaian Esposito ini

barangkali tidak berlebihan. Islam Asia Tenggara cukup menjanjikan dan akan

muncul menjadi kawasan alternatif bagi kebangkitan Islam. Dalam dunia dimana

pandangan dunia telah memaknai Islam sebagai tidak cocok dengan modernisasi

dan demokrasi, bahkan dikonotasikan dengan radikalisme agama, Asia Tenggara

justru memperlihatkan sosok Islam yang moderat. Kebangkitan Islam di abad ke-

19 hingga 21 adalah sebuah fenomena global. Seiring dengan adanya interaksi

dengan peradaban Barat di abad ke-18, umat Islam menyadari ketebelakangan

2
peradabannya dibandingkan Barat. Interaksi tersebut berlanjut menjadi media

refleksi dan digunakan sebagai kesempatan untuk mempelajari peradaban Barat.

Namun kebangkitan Islam tidak semata-mata terinspirasi oleh kemajuan

peradaban Barat. Evers dan Sharon Siddique mencatat ada empat model ger akan

yang melatarbelakangi kebangkitan Islam.

Pertama, gerakan penolakan atas rasionalisasi, yaitu penolakan atas

demistifikasi dunia. Kedua, gerakan sebagai sebuah usaha untuk mengatasi

tekanan-tekanan modernisasi. Ketiga, gerakan anti imperialis dan hegemoni. Dan

keempat, gerakan pembaruan yang merupakan doktrin agama itu sendiri (1993).

Hal itu menjelaskan bahwa kebangkitan Islam adalah sebuah dorongan dan

dinamika internal. Dari kerangka bepikir ini, kebangkitan Islam di Asia Tenggara

dapat dilihat sebagai sebuah wacana alternatif dunia Islam, ketimbang sebagai

ancaman bagi Barat.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:

a. Apa gejala dan faktor dari sebuah kebangkitan?

b. Apa saja tipe-tipe dan sumber tentang sebuah kebangkitan

c. Apa yang menjadi karakteristik dan fenomena dari sebuah kebangkitan

islam di Asia Tenggara

C. Tujuan Masalah

3
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah:

a. Mengetahui apa yang menjadi gejala dan faktor kebangkitan.

b. Mengetahui dan mempelajari apa saja tipe-tipe dan sumber tentang

kebangkitan

c. Mengetahui dan mempelajari apa yang menjadi karakteristik dan

fenomena dari kebangkitan islam di Asia Tenggara

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebangkitan

Kebangkitan adalah sebuah proses atau peristiwa yang melibatkan

pemulihan atau kembalinya kekuatan, semangat, atau energi yang sebelumnya

telah melemah atau mati. Secara historis, istilah kebangkitan sering digunakan

untuk merujuk pada gerakan sosial, politik, atau keagamaan yang mengalami

kebangkitan setelah sebelumnya mengalami penurunan atau kejatuhan. Dalam

konteks keagamaan, kebangkitan juga dapat merujuk pada pemulihan atau

kebangkitan rohani atau kepercayaan dalam suatu agama atau keyakinan.

Dalam konteks yang lebih luas, kebangkitan dapat merujuk pada proses

pemulihan, perubahan, atau transformasi yang terjadi dalam berbagai aspek

kehidupan, seperti kebangkitan ekonomi, kebangkitan seni dan budaya, atau

kebangkitan teknologi. Kebangkitan dapat berarti kembali bangkit setelah

mengalami kesulitan atau penurunan, dan biasanya dikaitkan dengan harapan dan

optimisme untuk masa depan yang lebih baik.

Kebangkitan atau gerakan kebangkitan adalah periode yang ditandai dengan

munculnya semangat dan keinginan untuk memperjuangkan perubahan dalam

suatu masyarakat atau bangsa. Gejala-gejala kebangkitan dapat bervariasi

tergantung pada konteks sejarah dan budaya suatu masyarakat atau bangsa,

namun beberapa gejala yang umum terkait dengan kebangkitan adalah sebagai

berikut:

5
1. Semangat nasionalisme yang meningkat: Kebangkitan sering kali

ditandai dengan semangat nasionalisme yang meningkat, di mana

masyarakat atau bangsa mulai merasa bangga akan identitas

nasional mereka dan mulai memperjuangkan kepentingan nasional

mereka.

2. Munculnya pemimpin karismatik: Kebangkitan seringkali ditandai

dengan munculnya pemimpin karismatik yang dapat memimpin

masyarakat atau bangsa dalam memperjuangkan perubahan.

Pemimpin ini sering memiliki kemampuan berbicara yang kuat dan

mampu memotivasi massa.

3. Munculnya organisasi sosial: Gerakan kebangkitan seringkali

ditandai dengan munculnya organisasi sosial yang berfungsi untuk

memperjuangkan tujuan-tujuan perubahan. Organisasi ini dapat

berupa kelompok politik, organisasi mahasiswa, atau kelompok

masyarakat sipil.

4. Peningkatan kesadaran politik: Kebangkitan juga ditandai dengan

peningkatan kesadaran politik masyarakat atau bangsa. Masyarakat

mulai memahami hak-hak politik mereka dan memperjuangkan

kebebasan politik.

5. Meningkatnya kesadaran sosial: Selain peningkatan kesadaran

politik, kebangkitan juga seringkali ditandai dengan peningkatan

kesadaran sosial, di mana masyarakat mulai memperjuangkan hak-

hak sosial dan ekonomi mereka.

6
6. Perubahan dalam seni dan budaya: Kebangkitan seringkali

memunculkan perubahan dalam seni dan budaya masyarakat atau

bangsa. Hal ini dapat dilihat dalam bentuk perubahan dalam sastra,

musik, dan seni visual.

7. Meningkatnya aktivitas sosial: Kebangkitan seringkali ditandai

dengan meningkatnya aktivitas sosial masyarakat atau bangsa.

Masyarakat mulai terlibat dalam berbagai kegiatan sosial seperti

penggalangan dana, kampanye sosial, dan aksi protes. 1

Kebangkitan adalah suatu fenomena kompleks yang melibatkan berbagai

faktor yang saling terkait. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat

mempengaruhi kebangkitan suatu negara atau masyarakat:

1. Perubahan sosial dan politik: Kebangkitan sering kali terjadi ketika suatu

negara atau masyarakat mengalami perubahan sosial dan politik yang

signifikan. Contohnya adalah Revolusi Industri di Inggris pada abad ke-18

yang memperkenalkan teknologi baru dan mengubah cara hidup

masyarakat.

2. Kemajuan teknologi: Kemajuan teknologi dapat mempercepat

pertumbuhan ekonomi dan memperluas peluang pekerjaan. Ini dapat

memicu kebangkitan ekonomi dan kemajuan sosial seperti yang terlihat

dalam kasus-kasus seperti Korea Selatan dan Singapura.

1
https://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/Bangkit/Turabi1.html , Kebangkitan Islam dan Negara-
Negara Kawasan Arab_ dikutip 1 April 2023

7
3. Pendidikan: Pendidikan yang berkualitas dapat membuka peluang bagi

individu untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, dan

pada gilirannya dapat membawa perubahan positif pada masyarakat

secara keseluruhan. Contoh negara yang sukses dalam hal ini adalah

Jepang dan Finlandia.

4. Inovasi dan kreativitas: Inovasi dan kreativitas dapat mendorong

perubahan dan kemajuan dalam banyak sektor. Misalnya, Silicon Valley di

Amerika Serikat menjadi pusat inovasi teknologi dunia dan menjadi

pemacu bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

5. Kepercayaan diri dan semangat kepemimpinan: Negara atau masyarakat

yang memiliki kepercayaan diri dan semangat kepemimpinan yang kuat

lebih cenderung untuk berkembang dan mencapai kesuksesan. Contoh

dari hal ini adalah kebangkitan Tiongkok dan India dalam beberapa

dekade terakhir.

6. Kerjasama internasional: Kerjasama internasional dapat memperkuat

ekonomi, perdagangan, dan diplomasi suatu negara. Contoh keberhasilan

dalam hal ini adalah Uni Eropa dan ASEAN yang telah memperkuat

perdagangan dan kerjasama politik di antara negara-negara anggota

mereka.

Namun, perlu diingat bahwa kebangkitan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor

yang kompleks dan tergantung pada kondisi khusus di suatu negara atau

masyarakat.

8
B. Tipe-Tipe Kebangkitan dan Sumber Kebangkitan

Terdapat beberapa tipe kebangkitan atau gerakan sosial yang muncul dalam

sejarah:

1. Kebangkitan Agama: Kebangkitan agama adalah gerakan sosial yang

bermula dari tuntutan untuk kembali ke nilai-nilai keagamaan yang

murni dan menjunjung tinggi moralitas. Contoh kebangkitan agama

yang terkenal adalah gerakan Reformasi di Eropa pada abad ke-16

dan Gerakan Wahabi di Arab Saudi pada abad ke-18.

2. Kebangkitan Nasionalis: Kebangkitan nasionalis muncul sebagai reaksi

terhadap penjajahan dan imperialisme. Gerakan ini sering kali mencari

kemerdekaan politik dan pengakuan identitas nasional. Contoh

gerakan nasionalis yang terkenal adalah Gerakan Kemerdekaan India

pada abad ke-20 dan Gerakan Kemerdekaan Afrika pada akhir abad

ke-20.

3. Kebangkitan Sosial: Kebangkitan sosial terjadi ketika kelompok-

kelompok masyarakat yang tertindas mulai bergerak untuk menuntut

hak-hak mereka. Gerakan ini sering kali berfokus pada isu-isu seperti

kesetaraan ras, gender, dan hak-hak buruh. Contoh gerakan sosial

yang terkenal adalah Gerakan Hak Sipil di Amerika Serikat pada abad

ke-20 dan Gerakan Hak Buruh di seluruh dunia.

4. Kebangkitan Ekonomi: Kebangkitan ekonomi terjadi ketika suatu

wilayah atau negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat dan

signifikan. Gerakan ini sering kali melibatkan investasi dalam

9
infrastruktur dan industri untuk meningkatkan produksi dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contoh kebangkitan

ekonomi yang terkenal adalah Revolusi Industri di Inggris pada abad

ke-18 dan Kebangkitan Ekonomi Tiongkok pada akhir abad ke-20.

Point nomor satu adalah kebangkitan agama, yang merupakan gerakan

sosial yang bermula dari tuntutan untuk kembali ke nilai-nilai keagamaan yang

murni dan menjunjung tinggi moralitas. Gerakan ini seringkali muncul sebagai

reaksi terhadap modernisasi atau perubahan sosial yang dianggap tidak sesuai

dengan ajaran agama. Kebangkitan agama dapat terjadi di berbagai agama,

seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Budha.

Contoh kebangkitan agama yang terkenal adalah Gerakan Reformasi di

Eropa pada abad ke-16, di mana umat Kristen Protestan menuntut reformasi

dalam Gereja Katolik Roma yang dianggap korup dan menjauh dari ajaran aslinya.

Gerakan ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Martin Luther, John Calvin, dan

Huldrych Zwingli.

Contoh lain adalah Gerakan Wahabi di Arab Saudi pada abad ke-18, yang

dipimpin oleh Muhammad ibn Abd al-Wahhab. Gerakan ini menekankan kembali

pemahaman Islam yang murni dan menolak praktik-praktik yang dianggap sebagai

bid'ah atau inovasi dalam agama. Gerakan ini memiliki pengaruh yang besar

dalam pembentukan negara Saudi Arabia yang modern.

Point nomor dua adalah kebangkitan nasionalis, yaitu gerakan sosial yang

muncul sebagai reaksi terhadap penjajahan dan imperialisme oleh kekuatan asing.

10
Gerakan ini bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan politik dan pengakuan

identitas nasional yang sebelumnya diabaikan atau diinjak-injak oleh kekuatan

penjajah.

Contoh gerakan nasionalis yang terkenal adalah Gerakan Kemerdekaan India

pada abad ke-20, yang dipimpin oleh tokoh seperti Mohandas Gandhi, Jawaharlal

Nehru, dan Subhas Chandra Bose. Gerakan ini berjuang untuk mengakhiri

kekuasaan Inggris di India dan memperjuangkan kemerdekaan politik serta

pengakuan hak-hak warga India. Gerakan ini berhasil meraih kemerdekaan pada

tahun 1947.

Selain itu, ada juga Gerakan Kemerdekaan Afrika pada akhir abad ke-20,

yang bertujuan untuk mengakhiri penjajahan Eropa di benua Afrika. Gerakan ini

dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Nelson Mandela di Afrika Selatan, Kwame

Nkrumah di Ghana, dan Jomo Kenyatta di Kenya. Gerakan ini berhasil meraih

kemerdekaan politik bagi sebagian besar negara di Afrika pada tahun 1960-an.

Kebangkitan nasionalis dapat terjadi di berbagai negara dan wilayah yang

dijajah oleh kekuatan asing, dan umumnya mencoba untuk memperjuangkan hak-

hak politik dan identitas nasional yang sebelumnya diabaikan atau diinjak-injak

oleh kekuasaan penjajah.

Point nomor tiga adalah kebangkitan ekonomi, yaitu periode pertumbuhan

ekonomi yang pesat dan berkelanjutan setelah periode stagnasi atau penurunan

ekonomi. Kebangkitan ekonomi dapat terjadi di berbagai sektor ekonomi, seperti

11
pertanian, industri, atau jasa, dan umumnya didorong oleh inovasi teknologi,

perbaikan infrastruktur, dan kebijakan ekonomi yang tepat.

Contoh kebangkitan ekonomi yang terkenal adalah Miracle on the Han River

di Korea Selatan pada tahun 1960-an hingga 1990-an. Pada awal periode

tersebut, Korea Selatan merupakan negara yang miskin dan terpuruk pasca

Perang Dunia II. Namun, dengan adopsi kebijakan ekonomi yang tepat dan fokus

pada sektor industri, Korea Selatan berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang

pesat dan berhasil melampaui negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika

Serikat dalam beberapa sektor industri.

Selain itu, ada pula kebangkitan ekonomi di Tiongkok yang dimulai pada

tahun 1970-an hingga sekarang, yang didorong oleh reformasi ekonomi dan

liberalisasi yang dilakukan oleh Deng Xiaoping. Kebangkitan ekonomi ini telah

mengubah wajah Tiongkok menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di

dunia setelah Amerika Serikat.

Kebangkitan ekonomi dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi

pertumbuhan dan kemakmuran suatu negara, namun juga dapat menimbulkan

ketimpangan dan masalah ekonomi dan sosial yang perlu diatasi dengan

kebijakan yang tepat.

Point nomor empat adalah kebangkitan agama, yaitu gerakan sosial yang

muncul sebagai reaksi terhadap sekularisme dan materialisme dalam masyarakat

modern. Gerakan ini mencoba untuk mengembalikan peran agama dan

kepercayaan sebagai pusat nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat.

12
Contoh gerakan kebangkitan agama yang terkenal adalah Revolusi Islam di

Iran pada tahun 1979, yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini. Gerakan

ini berhasil menggulingkan rezim Shah dan memperjuangkan implementasi syariat

Islam sebagai dasar hukum dan kehidupan sosial-politik di Iran.

Selain itu, ada juga gerakan kebangkitan agama yang terjadi di berbagai

negara di dunia, seperti gerakan evangelis di Amerika Serikat, gerakan Islam

radikal di Timur Tengah dan Asia, serta gerakan Hindu nasionalis di India.

Kebangkitan agama dapat memberikan dampak yang signifikan bagi

masyarakat, seperti meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pada nilai-nilai

agama, namun juga dapat menimbulkan konflik dan ketegangan dengan

kelompok-kelompok yang memiliki pandangan atau keyakinan yang berbeda. 2

Kebangkitan dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik,

sosial, budaya, ekonomi, dan spiritual. Berikut adalah beberapa contoh sumber

kebangkitan yang umum:

1. Perubahan sosial: Kebangkitan dapat dipicu oleh perubahan sosial

seperti revolusi, pergerakan hak-hak sipil, gerakan kemerdekaan,

atau perjuangan hak-hak minoritas. Perubahan ini mendorong orang

untuk memperjuangkan hak mereka dan memberdayakan diri

mereka.

2. Inovasi teknologi: Inovasi teknologi dapat mengubah cara orang

hidup dan bekerja, memberikan kemungkinan baru dan mengilhami


2
Siti Afifatur Rahmawati & Uswatun Hasanah, Teori Kebangkitan Islam dan Realitasnya, Vol. 15,
Al-Burhan, 2015.

13
kreativitas. Contoh teknologi yang telah memicu kebangkitan

termasuk pencetakan, mesin uap, listrik, dan internet.

3. Krisis ekonomi: Krisis ekonomi seperti depresi atau resesi dapat

memicu kebangkitan karena orang terpaksa mencari cara baru untuk

bertahan hidup dan bekerja sama untuk mengatasi masalah.

4. Kebangkitan spiritual: Kebangkitan spiritual dapat terjadi ketika orang

mencari makna dalam hidup mereka dan merenungkan nilai-nilai dan

tujuan hidup mereka. Kebangkitan spiritual dapat dipicu oleh krisis

atau pengalaman yang merubah hidup, seperti kematian, penyakit,

atau pencarian arti hidup.

5. Kebangkitan budaya: Kebangkitan budaya dapat terjadi ketika orang

memperjuangkan identitas budaya mereka dan memperbaiki

pengakuan dan kebanggaan atas budaya mereka. Kebangkitan

budaya dapat memicu perubahan sosial dan politik dan memperkuat

ikatan sosial.

6. Kebangkitan politik: Kebangkitan politik dapat terjadi ketika rakyat

mulai memperjuangkan hak-hak politik mereka dan melawan

ketidakadilan dan korupsi dalam pemerintah. Kebangkitan politik

dapat mengilhami perubahan dan perbaikan dalam sistem politik dan

sosial.3

C. Karakteristik dan Fenomena kebangkitan islam di asia tennggara

3
Wahidin & Arisman ,Sosiohistoris Islam Asia Tenggara, (Yogyakarta: Kalimedia, 2021).

14
1. Gejala-Gejala Kebangkitan Islam di Asia Tenggara

Kebangkitan Islam adalah sebuah masa dimana umat Islam ingin

menghidupkan kembali martabat, latar belakang budaya serta peradaban

yanng sesuai dengan kriteria Islam, dan menolak setiap penguasa dan

pemimpin yang berusaha merendahkan harkat dan martabat Islam. Atau

sebuah tahapan dimana kaum muslimin memiliki keinginan untuk kembali

pada ajaran Islam disetiap kehidupan sosialnya atau menghilangkan

segala bentuk sistem yang diimpor dari Barat dan Timur, menolak segala

bentuk hegemoni politik, ekonomi serta media informasi dan kembali

kepada prinsip dasar Al-Quran yang meneguhkan bahwa Allah SWT

sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk

memusnahkan orang yang beriman. Kebangkitan Islam adalah kristalisasi

kesadaran keimanan dalam membangun tatanan seluruh aspek

kehidupan yang berdasar atau yang sesuai dengan prinsip Islam. Makna

ini mempunyai implikasi kewajiban bagi umat Islam untuk mewujudkannya

melalui gerakan-gerakan, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, dan

budaya. Kebangkitan Islam merupakan sebuah sejarah yang

menumbuhkan kembali semangat iman, pemikiran, fikih, serta gerakan

dan jihad. Kebangkitan membawa ujian bagi umat Islam sehingga

mendorong mereka mencari sebab-sebab kejatuhan dan kehinaan yang

menimpa pada Islam. Sehingga umat Islam menemukan kesadaran baru

yaitu: menghidupkan iman, mengaktifkan pemikiran, dan menggairahkan

gerakan Islam.4
4
Elvriadi, Kebangkitan Generasi Baru Asia Tenggara, (Pekanbaru: Suska Pers, 2005).

15
Islam Sebagai sebuah peradaban merupakan tanda wujudnya

peradaban, menurut Ibnu Khaldun adalah berkembangnya ilmu

pengetahuan seperti fisika, kimia, geometri, aritmetik, astronomi, optik,

kedokteran Bahkan maju mundurnya suatu peradaban tergantung atau

berkaitan dengan maju mundurnya ilmu pengetahuan. Jadi substansi

peradaban yang terpenting dalam teori Ibnu Khaldun adalah ilmu

pengetahuan. Namun ilmu pengetahuan tidak mungkin hidup tanpa

adanya komunitas yang aktif mengembangkannya. Karena itu suatu

peradaban atau suatu umran harus dimulai dari suatu “komunitas kecil

dan ketika komunitas itu membesar maka akan lahirumran besar.

Komunitas itu biasanya muncul di perkotaan atau bahkan membentuk

suatu kota.Dari kota itulah akan terbentuk masyarakat yang memiliki

berbagai kegiatan kehidupan yangtimbul dari suatu sistem kemasyara

katan dan akhirnya lahirlah suatu Negara. Kota Madinah, kotaCordova,

kota Baghdad, kota Samara, kota Kairo dan lainlain adalah sedikit contoh

dari kota yangberasal dari komunitas yang kemudian melahirkan Negara.

Tanda-tanda lahir dan hidupnya suatuumran bagi Ibnu Khaldun di

antaranya adalah berkembangnya teknologi, (tekstil, pangan, danpapan /

arsitektur), kegiatan ekonomi, tumbuhnya praktek kedokteran, kesenian

(kaligrafi, musik,sastra dsb). Di balik tanda-tanda lahirnya suatu

peradaban itu terdapat komunitas yang aktif dankreatif menghasilkan ilmu

pengetahuan. Namun di balik faktor aktivitas dan kreativitasmasyarakat

masih terdapat faktor lain yaitu agama, spiritualitas atau kepercayaan.

16
Para sarjana Muslim kontemporer umumnya menerima pendapat bahwa

agama adalah asas peradaban, menolak agama adalah kebiadaban.

Sayyid Qutb menyatakan bahwa keimanan adalah sumber peradaban.

Meskipun dalam peradaban Islam struktur organisasi dan bentuknya

secara material berbeda-beda, namun prinsip-prinsip dan nilai-nilai

asasinya adalah satu dan permanen. Prinsip-prinsip itu adalah ketaqwaan

kepada Tuhan (taqwa), keyakinan kepada keesaan Tuhan (tauhid),

supremasi kemanusiaan di atas segala sesuatu yang bersifat material,

pengembangan nilai-nilai kemanusiaan dan penjagaan dari keinginan

hewani, penghormatan terhadap keluarga, menyadari fungsinya sebagai

khalifah Allah di Bumi berdasarkan petunjuk dan perintah-Nya (syariat).

Sejalan dengan Sayyid Qutb, Syeikh Muhammad Abduh menekankan

bahwa agama atau keyakinan adalahasas segala peradaban. Bangsa-

bangsa purbakala seperti Yunani, Mesir, India, dll, membangun peradaban

mereka dari sebuah agama, keyakinan atau kepercayaan. Arnold Toynbee

juga mengakui bahwa kekuatan spiritual (batiniyah) adalah kekuatan yang

memungkinkanseseorang melahirkan manifestasi lahiriyah (outward

manifestation) yang kemudian disebut sebagai peradaban itu. Adanya

organisasi-organisasi Islam di dunia juga menjadi tanda dari kebangkitan

Islam. Sebab organisasi Islam itu dapat berperan langsung dalam

kehidupan masyarakat, karena organisasiorganisasi itu yang biasanya

dekat dengan masyarakat. Kebangkitan Islam di asia tenggara terjadi

sekitar abad ke-19 hingga sekarang, dimana kebangkitan ini merupakan

17
hasil dari interaksi dengan peradaban yang ada di Barat pada abad ke18,

para umat Islam menyadari jika ada ketertinggalan peradaban dengan

Barat. Interaksi umat Islam dengan barat ini dimanfaatkan umat islam

untuk mempelajari peradaban yang ada di Barat. Peradaban yang ada di

Barat bukanlah hal pokok yang menjadikan umat Islam bangkit namun ada

beberapa gerakan yang menjadikan umat Islam bermotivasi untuk menjadi

lebih maju. Ada empat tipe gerakan kebangkitan yang dicatat oleh Hans-

Dieter Evers dan Sharon siddiq yaitu :

1. Gerakan penolakan atas rasionalisasi, yaitu penolakan atas

demistifikasi dunia.

2. Gerakan sebagai sebuah usaha untuk mengatasi tekanan-

tekanan modernisasi.

3. Gerakan anti imperialis dan hegemoni.

4. Gerakan pembaruan yang merupakan doktrin agama itu

sendiri.

Kebangkitan Islam yang dilatari oleh faktor pertama hingga ketiga

bisa dikatakan sebagai respon negatif terhadap modernitas Barat.

Kebangkitan Islam dimaknai sebagai resistensi identitas, dimana Barat

yang diasumsikan sebagai pemilik modernitas terlalu mendominasi dan

memonopoli kebenaran. Oleh sebab itu, kebangkitan Islam dalam konteks

semacam ini adalah sikap yang reaktif. Sebab resistensi tersebut

dilakukan dengan menyertakan sentimen identitas, sehingga

18
subjektivitasnya lebih memainkan peran, ketimbang sebagai sebuah

representasi objektif.5

Islam masuk ke Asia Tenggara melalui suatu proses damai yang

berlangsung selama berabadabad. Penyebaran Islam di kawasan ini

terjadi tanpa pergolakan politik atau bukan melaluiekspansi pembebasan

yang melibatkan kekuatan militer, pergolakan politik atau pemaksaan

struktur kekuasaan dan norma-norma masyarakat dari luar negeri.

Melainkan Islam masuk melalui jalur perdagangan, perkawinan, dakwah

dan pembauran masyarakat Muslim Arab, Persia dan India dengan

masyarakat pribumi. Watak Islam seperti itu diakui banyak pengamat atau

kapan, dimana mengapa, dan dalam bentuk apa Islam mulai menimbulkan

dampak pada masyarakat Asia Tenggara untuk pertama kalinya.

2. Faktor-Faktor Penyabab Kebangkitan Islam di Asia Tenggara

Faktor – Faktor Penyebab Kebangkitan Islam Di Asia Tenggara

a. Beriman dan bertaqwa Rakyat yang beriman dan bertaqwa

merupakan faktor utama dari bangkitnya Islam. Seperti

firman Allah dalam Al Qur’an : Barang siapa yang melahirkan

syiar itu dari hati yang bertaqwa Keinginan akan Islam datang

dari rakyat dengan penuh kesadaran dan penghayatan hasil

dari dakwah dan tarbiyah yang diperjuangkan dengan lemah

lembut, lunak, berhikmah, serta meyakinkan. Bukan dilobi

dengan rasa marah dan semangat yang tidak menentu.


5
Abdullah Taufik & Sharron Siddique, Islam and Society in Southeast Asia (Tradisi dan
Kebangkitan Islam di Asia Tenggara), (Jakarta: LP3ES, 1978)

19
Kebangkitan rakyat yang menginginkan Islam menyebabkan

seluruh peringkat masyarakat tunduk kepada Islam secara

sukarela. Terbentuklah sistem asuransi, jual beli, perbankan,

universitas dan berbagai institusi pendidikan, ekonomi,

budaya, sosial, kesehatan dll secara Islam. Riba, judi,

pemameran aurat, pergaulan bebas dan lain-lain kemungkaran

semakin mendapat tantangan dan ditinggalkan.

b. Jama’ah Islam yang bercita-cita besar

Di Asia tenggara khususnya Indonesia dan malaysia

banyak jamaah dan kelompok dakwah Islam pimpinan Melayu

yang bercita-cita besar, dan telah memulai kerja-kerja yang

bertaraf internasional untuk merealisasikan cita-cita mereka.

Gerakan dakwah yang bersifat universal dan global

mempunyai wawasan yang lebih luas. Tidak seperti partai

politik yang membatasakan perjuangannya hanya untuk

menguasai sebuah negara, kelompok nasionalis yang

memperjuangkan kepentingan suatu bangsa, atau bisnismen

yang mencari keuntungan materi. Cita-cita besar jamaah

Islamiah ialah mengislamkan dunia dengan menelusuri hadist

Rasulullah SAW.

c. Pemimpin Islam yang berwibawa

Pemimpin Islam Melayu yang berwibawa bukan saja

diakui dan disegani di Asia tenggara, namun juga diakui oleh

20
banyak orang di luar Asia Tenggara. Banyak musuh-musuhnya

semakin benci, tetapi penerimaan dari orang-orang yang cinta

kebenaran di seluruh dunia semakin meningkat. Kewibawaan

dan penerimaan ini bukan karena Abdullah, Taufik; Sharron

Siddique, Islam and Society in Southeast Asia (Tradisi dan

Kebangkitan Islam di Asia Tenggara), harta, kuasa atau

kepentingan duniawi, tetapi karena akhlak, ketabahan,

keberanian, kasih sayang, fikrah dan uslub perjuangannya

demikian menonjol. Pemimpin islam bukan saja mendapat

kepercayaan, keyakinan dan harapan dari orang Melayu, tetapi

juga umat islam di negara-negara lainnya seperti China,

Uzbekistan, Turki, Pakistan, Timur Tengah dan Eropa. Majelis

perbincangan dan mudzakarah dengan para pemimpin dan

tokoh masyarakat setempat telah seringkali dilakukan.

d. Fikrah (minda) yang global

Fikrah pemimpin Islam Melayu yang mempunyai tafsiran

terkini dalam memahami dan mengamalkan Islam serta

menerapkan kaedahkaedah perjuangan sudah diakui dan

terbukti keunggulannya. Dahulu pejuang islam hanya

mengambil kaedah Hassan Al banna, Sayyid Qutb, Maududi

dan lain-lain. Kini sudah banyak yang mengambil kaedah

perjuangan dan fikrah dari pemimpin Islam Melayu tersebut,

baik secara sadar ataupun tidak disadari. Industri pemikiran

21
Islam pemimpin Islam Melayu sudah beredar di berbagai

belahan dunia, tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga

mencakup Timur Tengah, Uzbekistan dan Eropa. Islam yang

diperjuangkan oleh bangsa melayu lebih lunak, berhikmah dan

berkesan dari pada yang diperjuangkan oleh pejuang-pejuang

Islam dari Timur Tengah dan belahan bumi lainnya.

e. Asas peradaban yang kukuh Jamaah Islamiah

pimpinan Melayu juga sudah membangun asas kemajuan

material yang syumul dan mencakup segala spek kehidupan

manusia. Di masa yang akan datang potensi masyarakat untuk

hidup secara Islami sangat cerah. Peradaban yang dibangun di

atas pembangunan insan di tingkat jamaah sudah sangat

kukuh dan sistem hidup Islam yang dibangunkan dalam

jamaah tersebut hanya menunggu waktu saja untuk

berkembang ke peringkat daulah (negara). Bagaikan benih-

benih yang subur, suatu model kehidupan yang Islami dalam

segala aspek kehidupan sudah tersedia untuk dicontoh oleh

masyarakat dunia. Sistem kebudayaan, pendidikan, dakwah,

ekonomi Islam dll, yang diperjuangkan oleh jamaah Islam dari

melayu (Asia tenggara) tersebut mendapat tempat di

Uzbekistan, negara-negara barat, Timur Tengah, Turki,

Pakistan dll. Sistem hidup dan uslub membangunkan umat

Islam ini sudah diakui oleh kalangan cendikiawan. Berpuluh-

22
puluh sarjana, magister dan doktor dari universitas-universitas

ternama di Asia tenggara dan Eropa telah dihasilkan dengan

menyiapkan tesis tentang sistem hidup islam dan uslub

perjuangan jamaah ini. Seorang penguji doktor dari Universitas

Oxford, Prof. Kent, ketika menguji sebuah disertasi tentang

sistem sosial ekonomi jamaah tersebut, mengatakan bahwa

mereka akan membuat suatu revolusi sosial tidak lama lagi.

f. Pejuang-pejuang Islam yang gigih

Rakyat melayu bukanlah rakyat yang malas seperti yang

digembar-gemborkan oleh barat selama ini. Hal ini sengaja

dibuat oleh penjajah dulu untuk meracun semangat perjuangan

dan jihad orang Melayu. Sejarah telah membuktikan

bagaimana rajin dan gagah beraninya pejuangpejuang melayu

dalam menegakkan kebenaran dan mengusir penjajah. Kalau

dulu kegigihan pejuang-pejuang Melayu itu dibentuk oleh

tantangan-tantangan external, sekarang sifat itu disuburkan

oleh faktor internal yaitu pembinaan roh Islamiah. Ternyata

pejuang-pejuang Islam Melayu telah dididik dan dilatih serta

dihadapkan dengan berbagai suasana, ujian dan kerja-kerja

yang memerlukan jiwa, ruh dan fisik yang kuat serta gigih.

Perjalanan-perjalanan dakwah diberbagai negara tersebut

telah membuktikan betapa mubaligh Islam melayu memang

kuat dan gigih berhadapan dengan cuaca, cara hidup, makan

23
minum dan ragam manusia yang berbeda. Walaupun sekarang

ini adalah era perang fikiran bukan perang senjata, namun sifat

kuat dan gigih ini tetap diperlukan untuk menyampaikan sistem

dan cara hidup Islam ke seluruh pelosok dunia.

g. Sumber Alam yang kaya

Negara-negara di Asia Tenggara adalah negara-negara

yang kaya dengan sumber daya alam dan energi, baik yang

ada di permukaan bumi berupa hutan, tanah yang subur, flora

dan fauna yang beraneka ragam, maupun yang berada di

dalam bumi yang berupa tambang-tambang minyak, gas bumi,

emas dan berbagai jenis mineral lainnya. Begitu juga dengan

kekayaan lautnya, baik yang berupa potensi perikanan

maupun potensi pertambangan bawah laut. Di natuna misalnya

telah ditemukan cadangan gas bumi terbesar di dunia.

Kekayaan alam ini merupakan modal tambahan untuk

memperjuangkan sistem hidup Islam ke seluruh dunia.

h. Jumlah penduduk yang banyak

Jumlah umat Islam yang ada di Asia tenggara lebih dari

200 juta orang. Jumlah ini lebih besar dari jumlah gabungan

umat islam yang ada di seluruh negara-negara Arab. Ini

merupakan jumlah besar yang mampu mencipta sejarah, dan

sangat dikhawatirkan oleh Barat. Gelombang kebangkitan

Islam alam melayu kalau berhasil digerakkan dengan iman dan

24
taqwa adalah satu gelombang dahsyat yang Insya Allah tidak

akan mampu dihadapi oleh kekuatan dunia manapun. Baik dari

segi pemikiran, cara hidup maupun kerohanian. Agar umat

Islam dapat bangkit kembali mengembalikan kejayaan Islam,

kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mendorong kemajuan

peradaban Islam di Dunia. Beberapa faktor yang mendorong

kemajuan peradaban Islam adalah sebagaimana berikut:

1) Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan

bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami

perkembangan dalam ilmu pengetahuan.

2) Kemajemukan dalam pemerintahan dan politik.

Untuk mengokohkan dinastinya, dinasti

Abbasiyah mengambil strategi yang berbeda

dengan dinasti Umayyah. dinasti Abbasiyah

meninggalkan corak dinasti Umayyah yang ke-

Arab-araban.

3) Menciptakan stabilitas ekonomi dan politik. Harun

al-Rasyid memanfaatkan kemajuan

perekonomian untuk pembangunan di sektor

sosial dan pendidikan, seperti pengadaan sarana

belajar bagi masyarakat umum. Penyediaan

infrastruktur yang dilakukan oleh Harun al-Rasyid

pada akhirnya dilanjutkan oleh al-Makmun,

25
khususnya dalam bidang pengembangan

pendidikan, ilmu pengetahuan, kehidupan

intelektual serta kebudayaan.

4) Gerakan penerjemahan manuskrip-manuskrip

kuno seperti hasil karya cendekiawan Yunani ke

dalam bahasa Arab. Hal ini sudah dilakukan

semenjak masa Khalifah al-Manshur dan

keturunannya dengan mengangkat dan menggaji

para penerjemah dengan gaji yang sangat tinggi.

5) Membangun perpusatakaan-perpustakaan

sebagai pusat penerjemahan dan kajian ilmu

pengetahuan. Khalifah al-Ma’mun yang dikenal

sangat mencintai ilmu pengetahuan mendirikan

Baitul Hikmah yang berfungsi sebagai

perpustakaan, pusat penterjemahan dan lembaga

penelitian. Bahkan, di lingkungan istana juga

didirikan perpustakaan pribadi khalifah yang

berfungsi sebagai lembaga pendidikan bagi

keluarga istana dan terhimpun di dalamnya para

ilmuwan, ulama dan para pujangga.6

3. Ormas Penggerak Kebangkitan Islam di Asia Tenggara


6
H.J. deGraaf & T.H. Pigeaud, Kerajaan Islam Pertama di Jawa, (Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti,
2003). Hlm. 20

26
Kebangkitan Islam di abad ke-19 hingga 21 adalah sebuah fenomena

global. Seiring dengan adanya interaksi dengan peradaban Barat di abad

ke-18, umat Islam menyadari ketebelakangan peradabannya

dibandingkan Barat. Interaksi tersebut berlanjut menjadi media refleksi

dan digunakan sebagai kesempatan untuk mempelajari peradaban Barat.

Namun kebangkitan Islam tidak semata-mata terinspirasi oleh kemajuan

peradaban Barat. Evers dan Sharon Siddique mencatat ada empat model

gerakan yang melatarbelakangi kebangkitan Islam. Pertama, gerakan

penolakan atas rasionalisasi, yaitu penolakan atas demistifikasi dunia.

Kedua, gerakan sebagai sebuah usaha untuk mengatasi tekanan-tekanan

modernisasi. Ketiga, gerakan anti imperialis dan hegemoni. Dan keempat,

gerakan pembaruan yang merupakan doktrin agama itu sendiri (1993). 7

Kebangkitan Islam dalam konteks yang dilatari oleh faktor pertama,

kedua, dan ketiga bisa dikatakan sebagai respon negatif terhadap

modernitas Barat. Kebangkitan Islam dimaknai sebagai resistensi

identitas, dimana Barat yang diasumsikan sebagai pemilik modernitas

terlalu mendominasi dan memonopoli kebenaran. Maka kebangkitan Islam

dalam konteks semacam ini adalah sikap yang reaktif. Sebab resistensi

tersebut dilakukan dengan menyertakan sentimen identitas. Sehingga

subjektifitasnya lebih memainkan peran, ketimbang sebagai sebuah

representasi objektif. Berbeda dengan ketiga model gerakan yang sudah

dijelaskan di awal, model yang keempat lebih merupakan determinasi

doktrinal dan sejarah. Senada dengan hal ini Esposito mencatat, bahwa
7
Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggata, (Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2011).

27
kebangkitan Islam di Asia Tenggara dewasa ini bukan sebagai reaksi

terhadap modernitas Barat, melainkan sebagai bagian tak tepisahkan dari

proses pembaruan yang selalu muncul, yang menunjukan

keberlangsungan tradisi Islam dalam sejarah (1983). Beberapa organisasi

kemasyarakatan penggerak kebangkitan islam, diantaranya :

1) Forsimas (Forum Silaturrahim Kemakmuran Masjid Serantau)

Forsimas merupakan organisasi Islam yang bergerak

dalam bidang pembinaan dan penguatan umat Islam jaringan

masjid. Organisasi ini lahir pada tahun 2005 di Banda Aceh

atas inisiatif Drs H M Hasan Basry, MA dengan jumlah

keanggotaan awalnnya terdiri dari 4 (empat) negara anggota,

yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan

Singapore. Misi utama Forsimas adalah menjalin

persaudaraan antar Masjid sedunia melalui jaringan

pengurus masjid dan organisasi Islam lainnya sehingga

semangat persaudaraan (ukhwah Islamiyah) dapat terbina

dengan baik. Forum ini menitikberatkan perhatiannya pada

pembinaan dan penguatan sektor kerjasama antar masjid

dengan sasaran yang ingin diccapai adalah terbinanya

kesatuan Masjid sedunia. Realitas menunjukkan bahwa

masjidil Haram atau masjid Nabawi hingga saat ini masih

tampil dengan begitu megah, eksklusif dalam kesendiriannya

sehingga dikagumi oleh siapa saja yang melihatnya. Namun

28
kekaguman itu hanya bersifat persial dan sendiri saja, karena

ia tidak mau melirik nasip masjid-masjid lain di seluruh dunia.

2) Gerakan Forum Dakwah Perbatasan (FDP)

Dalam pembinaan Umat Islam perbatasan Forum

Dakwah Perbatasan merupakan sebuah organisasi dakwah

yang memfokuskan diri untuk pengembangan dakwah di

daerah perbatasan Aceh dengan sumatera utara. Forum ini

dibentuk pada tahu 2015 oleh beberapa orang pemerhati

dakwah, khususnya beberapa orang dokter spesialisdi

Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang memiliki

perhatian khusus tentang kondisi umat Islam di wilayah

perbatasan Aceh dengan sumatera Utara. Forum Dakwah

Perbatasan ini dibentuk dengan tujuan memperkuat aqidah

umat Islam, membentuk kepribadian muslim yang

berakhlakul karimah, meningkatkan kapasitas ilmu

pengetahuan, khususnya dalam bidang keagamaan,

mendidik kader da’I sebagai penyiar Islam, membangun

ekonomi keummatan dan meningkatkan kualitas kesehatan

bagi masyarakat di wilayah perbatasan.

3) Moro Islamic Libration Front (MILF)

Moro Islamic Libration Front (MILF) adalah organisasi

perlawanan muslim Moro pimpinan Salamat Hasyim. MILF

memisahkan diri dari MNLF (Moro National Liberation Front)

29
pimpinan Nur Misuari, sejak 1984. Nur Misuari dianggap tidak

mampu menyampaikan aspirasi mayoritas muslim Moro

lantaran telah melakukan penandatangan kesepakatan

dengan pemerintah Manila, tanpa satupun penyelesaian

prinsipil bagi bangsa Moro. Hingga kini, MILF tetap berjuang

menghendaki tegaknya negara Islam yang merdeka dan bisa

menetukan nasibnya sendiri, meskipun pergerakan MILF dan

Abu Sayyaf sama-sama menginginkan berdirinya negara

Islam, namun MILF tidaklah se-ektrim dan radikal seperti Abu

Sayyaf.

4) NU (Nahdlatul Ulama)

Nahdlatul Ulama atau NU, didirikan pada tahun 1926

sebagai reaksi terhadap penaklukan Saudi atas Mekah dan

Madinah dengan pemahaman Islam yang kaku. Ini mengikuti

arus utama Islam Sunni, sambil memeluk spiritualitas Islam

dan menerima tradisi budaya Indonesia. Di Indonesia, negara

dengan populasi Muslim terbesar, Nahdlatul Ulama adalah

organisasi Islam terbesar di dunia dengan sekitar 90 juta

anggota dan pengikut. Dalam hal keanggotaan, organisasi ini

jauh melampaui Taliban – namun wajah Islam ini belum

dikenal di panggung internasional. Pada tahun 2014, NU

merespon kebangkitan kelompok Negara Islam dan ideologi

radikalnya dengan menginisiasi reformasi Islam. Sejak itu, ia

30
menguraikan reformasi yang disebutnya “Islam Kemanusian”

Hal itu menjelaskan bahwa kebangkitan Islam adalah sebuah

dorongan dan dinamika internal. Dari kerangka bepikir ini,

kebangkitan Islam di Asia Tenggara dapat dilihat sebagai

sebuah wacana alternatif dunia Islam, ketimbang sebagai

ancaman bagi Barat.5 Untuk membahas bagaimana muncul

organisasi Islam dan peranan organisasi Islam dalam

kiprahnya menyebarluaskan pemurnian ajaran Islam.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpula

Dalam konteks yang lebih luas, kebangkitan dapat merujuk pada proses

pemulihan, perubahan, atau transformasi yang terjadi dalam berbagai aspek

31
kehidupan, seperti kebangkitan ekonomi, kebangkitan seni dan budaya, atau

kebangkitan teknologi.

Kebangkitan memiliki beberapa tipe-tipe dan sumber yakni, Kebangkitan

Agama, Kebangkitan Nasionalis, Kebangkitan Ekonomi, dan Kebangkitan Sosial

merupakan bagian dari tipe-tipe kebangkitan, sedangkan sumbernya yakni

Perubahan Sosial, Kemajuan Teknologi, Krisis Ekonomi, Kebangkitan Spritual,

Kebangkitan Budaya, dan Kebangkitan Politik.

Kebangkitan Islam adalah sebuah masa dimana umat Islam ingin

menghidupkan kembali martabat, latar belakang budaya serta peradaban yanng

sesuai dengan kriteria Islam, dan menolak setiap penguasa dan pemimpin yang

berusaha merendahkan harkat dan martabat Islam.

Faktor-Faktor Penyabab Kebangkitan Islam di Asia Tenggara Faktor – Faktor

Penyebab Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, Beriman dan bertaqwa Rakyat

yang beriman dan bertaqwa merupakan faktor utama dari bangkitnya Islam.

Jama’ah Islam yang bercita-cita besar Di Asia tenggara khususnya Indonesia dan

malaysia banyak jamaah dan kelompok dakwah Islam pimpinan Melayu yang

bercita-cita besar, dan telah memulai kerja-kerja yang bertaraf internasional untuk

merealisasikan cita-cita mereka. Sumber Alam yang kaya Negara-negara di Asia

Tenggara adalah negara-negara yang kaya dengan sumber daya alam dan energi,

baik yang ada di permukaan bumi berupa hutan, tanah yang subur, flora dan fauna

yang beraneka ragam, maupun yang berada di dalam bumi yang berupa tambang-

tambang minyak, gas bumi, emas dan berbagai jenis mineral lainnya.

32
DAFTAR PUSTAKA

DeGraaf, H.J. & T.H. Pigeaud. 2003. Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Jakarta: PT.
Pustaka Utama Grafiti

Elvriadi. 2005. Kebangkitan Generasi Baru Asia Tenggara . Pekanbaru: Suska Pers

Helmiati. 2011. Sejarah Islam Asia Tenggata. Pekanbaru: Zanafa Publishing

33
https://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/Bangkit/Turabi1.html , Kebangkitan Islam dan Negara-
Negara Kawasan Arab

Rahmawati, Siti Afifatur & Uswatun Hasanah, Teori Kebangkitan Islam dan Realitasnya ,
Vol. 15, Al-Burhan, 2015.

Taufik, Abdullah & Sharron Siddique.1978. Islam and Society in Southeast Asia (Tradisi
dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara) . Jakarta: LP3ES

Wahidin & Arisman. 2021. Sosiohistoris Islam Asia Tenggara. Yogyakarta: Kalimedia

34

Anda mungkin juga menyukai