Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan bawang putih mempunyai efek antibakteri terhadap bakteri
gram positif dan negatif. Bawang putih memiliki zat kimia aktif seperti
senyawa organosulfur yang mengandung asam amino, minyak atsiri atau
alliin, dan allisin. Zat kimia aktif yang mempunyai efektifitas sebagai
antibakteri adalah allisin yang merupakan salah satu dari zat aktif pembunuh
bakteri pathogen.
Jenis mikroba yang dapat dihambat pertumbuhannya oleh bawang
putih (Allium sativum L.) ialah: anti bakteri, contohnya Staphylococcus
aureus, α dan β hemolytic streptococcus, Eschericia coli, dan Proteus
vulgaris, anti jamur, contohnya Candida ablicans, virus, contohnya Herpes,
dan protozoa contohnya Trypanosoma brucei. Bawang putih dapat
dimanfaatkan dalam beberapa bentuk, contohnya seperti larutan bawang
putih, minyak bawang putih dan ekstrak bawang putih. Variasi bawang putih
cukup beragam, seperti yang sering dijumpai di pasar tradisional Indonesia
yaitu varietas jenis sin chung dan kating. Perbedaan yang dapat di nilai dari
setiap variasi bawang putih adalah bau yang dihasilkan. Bawang putih sin
chung lebih tidak beraroma dibandingkan dengan bawang putih kating.
Tanaman lain yang tidak kalah mudah ditemukan adalah tanaman
kemangi. Tanaman ini merupakan tanaman liar yang mudah tumbuh dan
biasanya di dibudidayakan khususnya oleh masyarakat indonesia. Secara
tradisional tanaman kemangi biasa digunakan untuk mengobati sakit perut,
demam, menghilangkan bau mulut, dan sebagai sayuran mayur. Tumbuhan
kemangi mempunyai zat aktif seperti minyak linalool, 1,8-cineol, Eugenol,
Methyl cinnamate, α-cubebene, caryophyllene, β-ocimene dan α-farnesene.
Beberapa zat aktif aktif diatas dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus, α dan β hemolytic streptococcus, Eschericia coli, dan
Proteus vulgaris.
Tanaman kemangi juga memilki efek, antibakteri, antidiabetik dan
antihiperglikemik serta memiliki efektifitas antioksidan. Tanaman kemangi
ini memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, saponin, tannin
dan steroid yang bersifat antibakteri. Kandungan dari flavonoid bekerja
dengan cara merusak dinding sel bakteri yang menyebabkan kematian sel
serta menghambat sintesa protein yang serupa dengan mekanisme kerja dari
antibiotik.
Infeksi bakteri yang umumnya terjadi di berbagai lingkungan, dan
dapat dijumpai pada ditubuh manusia pada umumnya seperti, di kulit
manusia, kuku, hidung, dan membrane mukosa ialah bakteri Staphylococcus
aureus. Bakteri ini menular dengan cara kontak fisik langsung ataupun
melalui udara. Infeksi Staphylococcus aureus bisa terjadi pada permukaan
kulit, luka, dan jaringan yang lebih dalam hingga menyebabkan infeksi
seperti acne (jerawat), abses, pneumonia, meningitis, dan arthritis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari konstentrasi
ekstrak daun kemangi dan bawang putih yang paling efektif sebagai
antibakteri terhadap Staphylococcus aureus pada media Nutrient Agar.
1.2 RumusanMasalah
Bagaimana perbandingan efektifitas ekstrak etanol daun kemangi
(Ocimum sanctum L.) dan bawang putih (Allium sativum L.) mempunyai
efek antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbandingan efek antibakteri ekstrak etanol
daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dan bawang putih (Allium
sativum L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui perbandingan jumlah pertumbuhan koloni bakteri
Staphylococcus aureus akibat peningkatan konsentrasi ekstrak etanol
daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dan bawang putih (Allium sativum
L.).
b. Mengetahui KHM (Kadar Hambat Minimal) ekstrak etanol daun
kemangi (Ocimum sanctum L.) dan bawang putih (Allium sativum L.)
terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
1.4 Manfaat penelitian
a. Manfaat klinis
Memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh ekstrak etanol daun
kemangi (Ocimum sanctum L.) dan bawang putih (Allium sativum L.)
terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
b. Manfaat akademika
Dapat digunakan sebagai penelitian dasar yang dipakai untuk
penelitian selanjutnya.
c. Manfaat Masyarakat
Menambah ilmu pengetahuan kepada masyarakat khususnya mengenai khasiat
etanol daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dan bawang putih (Allium sativum
L.) sebagai terapi adjuvant infeksi akibat bakteri Staphylococcus aureus.

Anda mungkin juga menyukai