Anda di halaman 1dari 50

BAB 4

PERILAKU BIAYA
BERBASIS FUNGSI DAN
AKTIVITAS
http://www.allaboutminangkabau.com/2013/11/koleksi-foto-jembatan-layang-kelok-9.html

RIWAYADI
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendefinisikan perilaku biaya berbasis fungsi dan
menjelaskan kelemahan perilaku biaya berbasis
fungsi
2. Mendefinisikan perilaku biaya berbasis aktivitas
3. Menjelaskan manfaat pengkajian perilaku biaya
4. Mendefinisikan, memberikan contoh, dan
menggambarkan grafik biaya variabel
5. Mendefinisikan biaya variabel teknis (engineered
variable cost) dan biaya variabel diskresioner
(discretionary variable cost) serta memberikan
contohnya
6. Mendefinisikan, memberikan contoh, dan
menggambarkan grafik biaya tetap
7. Mendefinisikan biaya tetap komitmen
(committed fixed cost) dan biaya tetap
diskresioner (discretionary fixed costs) serta
memberikan contohnya
8. Mendefinisikan batas relevan dan memberikan
contoh batas relevan
9. Mendefinisikan, memberikan contoh, dan
menggambarkan grafik biaya semi variabel
10. Mendefinisikan, memberikan contoh, dan
menggambarkan grafik biaya bertahap
11. Menjelaskan beberapa metode yang dapat
digunakan untuk memilah biaya semivariabel
menjadi biaya tetap dan biaya variabel
12. Membuat fungsi estimasi biaya untuk
menentukan biaya dianggarkan
13. Menjelaskan dampak automasi pada perilaku
biaya
Tujuan 1: Perilaku Biaya Berbasis Fungsi

Dalam perilaku biaya


berbais fungsi, perilaku
total biaya dan biaya per
unit hanya dihubungkan
dengan unit driver
Gambar 4.1
Hubungan Biaya Produksi dengan Unit Driver

Biaya Produksi Unit Driver


Berubah
BBBL

Berubah
BTKL
JKL
Tidak Berubah
B. Pengecekan Produk

Tidak berubah
B. Set-up Mesin
Kelemahan perilaku biaya berbasis
fungsi adalah informasinya dapat
menyesatkan dalam pengambilan
keputusan karena biaya yang
diklasifikasikan sebagai biaya tetap
dalam prilaku berbasis fungsi pada
kenyataannya biaya tersebut
merupakan biaya variabel
sehubungan perubahan output
batch driver dan product driver.
Tujuan 2: Perilaku Biaya Berbasis Aktivitas

 Pada perilaku biaya berbasis aktivitas,


perilaku biaya tidak hanya dihubungkan
dengan unit driver tetapi juga non-unit
driver (batch-driver dan product-driver)
Hubungan Biaya Produksi dengan Unit Driver dan
Non Unit Driver

Biaya Produksi Cost Driver


Berubah
BBBL
Unit
Berubah JKL Driver
BTKL

B. Pengecekan Produk Berubah Batch


Jumlah
Driver Non-
Pengecekan Unit
Berubah Driver
B. Set-up Mesin Jumlah Batch
setup
Driver
PERILAKU BIAYA

 Prilaku biaya mengkaji bagaimana total


biaya dan biaya per unit berubah
sehubungan dengan perubahan output
(tingkat) driver aktivitas
Gambar 4.2
Hubungan Total Biaya, Biaya Per Unit, dan Output
Aktivitas

Kemungkinan I: Biaya
Total Biaya Berubah, Variabel
Dan Biaya Per Unit Tetap
Output Driver
Aktivitas Biaya
Kemungkinan II:
Berubah Tetap
Total Biaya Tidak Berubah,
Dan Biaya Per Unit Berubah

Kemungkinan I: Biaya
Total Biaya Berubah, Semi-
Dan Biaya Per Unit Berubah variabel
Tujuan 3: Manfaat Pengkajian Perilaku

 Memudahkan dalam perencanaan biaya


 Memudahkan dalam pengendalian biaya
 Memudahkan dalam pengambilan
keputusan
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Prilaku

 Biaya Variabel (variable cost)


 Biaya Tetap (fixed cost)
 Biaya semivariabel (semivariable cost)
Tujuan 4: Biaya Variabel
 Biaya variabel adalah biaya yang totalnya
berubah secara proporsional dengan
perubahan output driver aktivitas sedangkan
biaya variabel per unitnya adalah tetap dalam
batas relevan tertentu.

Contohnya biaya bahan baku langsung


dan biaya tenaga kerja langsung jika cost
drivernya unit dihasilkan
Gambar 4-3
Perilaku Biaya Variabel

Total Biaya
Output berubah secara
Driver proposional
Aktivitas
Berubah

Biaya per unit


tetap dalam batas
relevan
Tabel 4.1
Contoh Biaya Variabel

Jumlah Unit Jus Biaya Bahan Total Biaya


Apel (dalam Baku Per Botol Bahan Baku
Satuan Botol)

0 Rp 10.000 Rp 0
10 10.000 100.000
20 10.000 200.000
100 10.000 1.000.000
Gambar 4.4
Grafik Biaya Variabel Dalam Total dan Per Unit
Panel A:
BBBL Grafik Total Biaya Variabel

Garis Total BV
1.000.000

0 100 Unit dihasilkan


BBBL Panel B:
Grafik BV Per Unit

Garis BV per unit


10.000
Unit dihasilkan
0 10 20 100
Tujuan 5: Biaya Variabel Teknis dan Biaya
Variabel Diskresioner
 Biaya variabel teknis (engineered variable
cost) adalah biaya yang memiliki hubungan
erat dan nyata antara input dan output.
Jika output meningkat, inputnya juga akan
meningkat secara proporsional dengan
kenaikkan output. Sebaliknya, jika input
meningkat, outputnya juga meningkat.
Contohnya adalah biaya bahan baku
langsung.
 Biaya variabel diskresioner (discretionary
variable cost) adalah biaya yang memiliki
hubungan yang erat, tetapi tidak nyata
(artificial). Kenaikan output juga akan
menaikan input. Akan tetapi, kenaikan input
belum tentu menaikkan output. Contohnya
adalah biaya iklan. Misalkan biaya iklan
ditetapkan sebesar 2% dari penjualan. Jika
penjualan (output) meningkat, biaya iklan
juga meningkat secara proporsional.
Sebaliknya, jika biaya iklan dinaikkan menjadi
5% dari penjualan, kenaikan biaya iklan
(input) belum tentu meningkatkan penjualan
(output).
Tujuan 6: Biaya Tetap

 Biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap


dalam batas relevan tertentu tanpa
dipengaruhi oleh perubahan output driver
aktivitas, sedangkan biaya per unitnya
berubah berbanding terbalik dengan
perubahan output driver aktivitas.
 Contohnya adalah biaya gaji manajer
produksi, penyusutan aset tetap (dengan
metode garis lurus), PBB, dan asuransi.
Gambar 4.5
Perilaku Biaya Tetap

Biaya total tetap


dalam batas
Output relevan
Driver
Aktivitas
Biaya per unit
Berubah
berubah
berbanding
terbalik
Tabel 4.2
Contoh Biaya Tetap
Jumlah Unit Total Biaya
Dihasilkan Penyusutan BT Per Unit

10 Rp 500.000 Rp 50.000
100 500.000 5.000
1.000 500.000 500
10.000 500.000 50
Gambar 4-5
Grafik Total Biaya Tetap dan Biaya Tetap Per Unit
Biaya Penyusutan
Mesin Panel A:
Grafik Total Biaya Tetap

500.000 Garis Total BT

Unit Dihasilkan
0 10 100 1.000 10.000
Biaya Penyusutan
Mesin
Panel B:
500.000
Grafik BT Per Unit

5.000

50 Garis BT per unit


Unit Dihasilkan
0 10 100 1.000 10.000
Tujuan 7: Biaya Tetap Dikomitmenkan dan
Biaya Tetap Diskresioner
 Biaya tetap dikomitmenkan (committed fixed
costs) merupakan biaya yang berhubungan
dengan penyediaan kapasitas pabrik,
peralatan dan struktur organisasi perusahaan.
Biaya ini tidak dapat dihilangkan meskipun
untuk keputusan jangka pendek
 Contohnya biaya penyusutan pabrik dan
peralatan pabrik, pajak bumi dan bangunan,
asuransi, dan gaji manajemen puncak dan
karyawan operasi.
 Biaya tetap kebijakan (discretionary fixed
costs) sering disebut juga dengan managed
costs. Biaya ini muncul sebagai akibat
keputusan tahunan (annual decisions) oleh
manajemen untuk mengeluarkan biaya
tetap tertentu.
 Contohnya biaya iklan, biaya penelitian dan
pengembangan, dan biaya pelatihan
karyawan.
Tujuan 8: Batas Relevan
 Batas relevan (relevant
range) adalah batas dimina
biaya tidak berubah.
Pendefinisian bahwa biaya
itu tetap adalah berdasarkan
batas relevan jangka pendek
karena semua biaya dalam
jangka panjang pasti
berubah.
Gambar 4.7
Total BT Batas relevan biaya tetap

15.000.000

10.000.000

5.000.000
units
Dihasilkan
B. Penyusutan per 100.000 200.000
mesin per tahun Batas Relevan
Rp 5.000.000
dengan kapasitas
100.000 unit
Tujuan 9: Biaya Semivariabel

 Biaya semivariabel adalah biaya yang totalnya


berubah tetapi tidak proporsional dengan
perubahan output driver aktivitas dan biaya per
unit juga berubah berbanding terbalik dengan
perubahaan output aktivitas.

Contohnya biaya listrik dengan sistem


abodemen dan kwh, biaya air PDAM, biaya
pemeliharaan, Kartu Halo Telkomsel dengan
sistem abodemen dan pulsa, uang kuliah
dengan sistem tetap dan sks.
Gambar 4.9
Perilaku Biaya Semivariabel

Biaya total
berubah tidak
Output proposional
Driver
aktivitas
Biaya per unit
Berubah
berubah
berbanding
terbalik
Tabel 4.3
Contoh Biaya Semivariabel
Jumlah SKS Total Uang Uang Kuliah
Yang Diambil Kuliah Yang Per SKS
Dibayarkan
2 Rp 880.000 Rp 440.000
5 1.075.000 215.000
10 1.400.000 140.000
20 2.050.000 102.500
24 2.310.000 96.250

Uang kuliah: BT Rp 750.000 per semester, dan


BV Rp 65.000 per sks
Gambar 4-9
Grafik Biaya Semivariable Dalam Total dan Per Unit
Panel A:
Uang Kuliah Grafik Biaya Semivariabel Total

Garis Total Biaya


2.310.000

1.400.000
750.000 Garis BT

Jumlah sks
0 10 20 24
Uang
Kuliah Panel B:
Grafik Biaya Semivariabel Per Unit
750.000

Garis BSV per sks


96.250
Jumlah SKS
0 10 20 24
Tabel 4-4
Ikhtisar Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya Semivariabel

Biaya Tetap Biaya Biaya


Variabel Semivariabel
Biaya Total Tetap Berubah Berubah
secara tidak
proposional proposional
Biaya per Berubah Tetap Berubah
unit berbanding berbanding
terbalik terbalik
Tujuan 10: Biaya Bertahap
 Biaya bertahap (step cost) adalah
biaya yang tetap sampai batas output
aktivitas tertentu, dan naik secara
dratis pada output aktivitas tertentu
lainnya dan kemudian tetap lagi dalam
batas output aktivitas ini. Biaya
bertahap ini dapat dikategorikan
sebagai biaya semivariabel jika output
aktivitas yang dipertimbangkan dalam
rentang waktu yang pendek.
Gambar 4.10
Grafik Biaya Bertahap Yang Diklasifikasikan Sebagai Biaya
Semivariabel
Total Pengecekan

6.000.000

4.000.000
2.000.000

Unit dihasilkan
Gambar 4.11
Grafik Biaya Bertahap Yang Diklasifikasikan Sebagai Biaya
Tetap
Total
Penyusutan

15.000.000

10.000.000
5.000.000

Unit dihasilkan
Tujuan 11: Pemilihan Biaya Semivariabel
Menjadi Biaya Variabel dan Biaya
Tetap
Metode pemilahan biaya semivariabel:
1. metode biaya berjaga (stand-by cost
method)
2. metode titik tertinggi dan titik terendah
(high and low point method)
3. metode diagram pencar (scattergraph)
4. metode kuadrat terkecil (least squares
method)
Metode Biaya Berjaga
 Biaya berjaga adalah biaya yang
masih muncul selama kegiatan
operasional dihentikan
sementara waktu
Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah

 Dalam metode ini, biaya


variabel ditentukan dengan
mengurangkan biaya pada
aktivitas tertinggi dengan
biaya pada aktivitas terendah
Tabel 4.5
Biaya Pemeliharaan pada PT Semen Tonasa

Jam Kerja Biaya


Bulan Langsung Pemeliharaan
Januari 5.500 Rp 745.000
Februari 7.000 850.000
Maret 5.000 700.000
April 6.500 820.000
Mei 7.500 960.000
Juni 8.000 1.000.000
Juli 6.000 825.000

N (jumlah observasi) = 7 (bulan)


JKL Total Biaya
Tertinggi (Juni) 8.000 Rp 1.000.000
Terendah (Maret) 5.000 700.000
Perbedaan 3.000 Rp 300.000
Rp 300.000
Tarif BV = --------------- = Rp 100 per JKL
3.000
BT = total biaya - BV

BT = Rp 1.000.000 – (Rp 100 x 8.000)


= Rp 200.000,-
Atau

BT = Rp 700.000 – (Rp 100 x 5.000)


= Rp 200.000
Y=a+bx
Y = 200.000 + 100 x
x = JKL

Total biaya pemeliharaan 9.000 JKL adalah:

Y = 200.000 + 100 (9.000 JKL)


= Rp 1.100.000
Metode Diagram Pencar (Scattergraph/
visual fit/scattergram)
1,200,000
Biaya Pemeliharaan

1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
-
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
JKL

Gambar 4.12
Pemilahan Biaya Semivariabel Dengan Metode Diagram Pencar
Metode Kuadrat Terkecil

y = a + bx

xy
b = ------- a = y-rata-rata – b (x-rata-rata)
x2
Total B.
Pemelihar X y
Bulan JKL x2 xy
aan

Januari 5.500 745.000 -1.000 -105.000 1.000.000 105.000.000


Februari 7.000 850.000 500 0 250.000 0
Maret 5.000 700.000 -1.500 -150.000 2.250.000 225.000.000
April 6.500 820.000 0 -30.000 0 0
Mei 7.500 960.000 1.000 110.000 1.000.000 110.000.000
Juni 8.000 1.000.000 1.500 150.000 2.250.000 225.000.000
Juli 6.000 875.000 -500 25.000 250.000 12.500.000

Total 45.500 5.950.000 0 0 7.000,000 677.500.000


Rata-rata 6.500*) 850.000**)

*) x-rata-rata: 45.500/7 bulan = 6.500 JKL


**) y-rata-rata: 5.950.000 / 7 bulan = Rp 850.000 per bulan
677.500.000
b = --------------- = Rp 96,79
7.000,000

a = 850.000 – 96,79 (6.500) = Rp 220.865

y = 220.865 + 96,79 x
Tujuan 13: Dampak Automasi Pada Perilaku
Biaya

 Dalam lingkungan operasi yang


automasi, gaji yang dibayarkan
kepada pekerja dikategorikan
sebagai biaya tenaga kerja tidak
langsung dan diklasifikasikan
sebagai biaya tetap

Anda mungkin juga menyukai