Laporan Epidemiologi LSD - Subkelompok 1 - Bagian 3 PDF
Laporan Epidemiologi LSD - Subkelompok 1 - Bagian 3 PDF
Populasi sapi di Kabupaten Semarang pada tahun 2021 adalah sebanyak 74835 ekor
yang tersebar di 19 kecamatan. Program pengendalian penyakit LSD pada sapi di Kabupaten
Semarang dilakukan berdasarkan hasil uji sampel dan kuesioner identifikasi faktor risiko
penyakit LSD pada sapi yang dilakukan selama survei. Faktor risiko penyebab utama pada
penyakit LSD diantaranya ialah adanya vektor penghisap darah, sistem pemeliharaan dan
biosekuriti yang kurang baik, kurangnya pengetahuan peternak, dan kurangnya pengawasan
lalu lintas. Strategi yang dilakukan ialah pengendalian penyakit dengan tujuan menurunkan
jumlah kejadian kasus LSD di Kabupaten Semarang. Rencana program pengendalian LSD
yang direncanakan Kabupaten Semarang disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Asumsi suku bunga, total benefit, present value benefit, total cost, present value cost
selama lima tahun pelaksanaan program pengendalian penyakit LSD
Tahun DR Total Benefit PVB (Rp) Total Cost PVC (Rp)
(10%) (Rp) (Rp)
Menurut analisis ekonomi, suatu program diterima atau tidak dapat diukur
menggunakan beberapa kriteria penilaian. Beberapa kriteria penilaian yang harus dihitung
antara lain net present value (NPV), benefit-cost ratio (B/C), dan internal rate of return
(IRR). Program pengendalian dapat diterima apabila memiliki nilai NPV lebih besar dari nol
(positif), memiliki nilai B/C lebih besar dari 1, dan memiliki nilai IRR yang lebih besar dari
suku bunga pinjaman yang berlaku. Ringkasan nilai NPV, BCR, dan IRR yang diperoleh dari
program pengendalian penyakit LSD di Kabupaten Semarang, dicantumkan pada Tabel 5.
Tabel 5 Ringkasan nilai NPV, BCR,dan IRR program pengendalian penyakit LSD di
Kabupaten Semarang
Parameter Penilaian Syarat Nilai yang Diperoleh
Salah satu kriteria penilaian penerimaan program yaitu NPV. Program dapat diterima
apabila nilai PVB > PVC. Nilai NPV yang diperoleh menunjukkan hasil lebih besar dari nol
(positif). Angka NPV menunjukkan keuntungan yang diperoleh dari program pengendalian
penyakit dalam ukuran nilai sekarang. Berdasarkan nilai discount rate 10%, jumlah
keuntungan yang diterima dalam ukuran nilai sekarang yaitu sebesar Rp.145.408.744.199.
Rasio B/C suatu program akan diterima apabila memiliki nilai lebih besar dari satu.
Berdasarkan perhitungan rasio B/C yang diperoleh dari program pengendalian penyakit LSD
di Kabupaten Semarang yaitu 4.55, maka program pengendalian memenuhi syarat rasio B/C.
Makna rasio B/C yaitu setiap rupiah yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan
sebesar 341 rupiah. Nilai IRR merupakan nilai discount rate yang menghasilkan NPV sama
dengan nol, atau dengan kata lain nilai PVB = PVC. IRR dapat diperoleh melalui perhitungan
manual maupun dengan bantuan rumus di Microsoft Excel. Syarat suatu program diterima
apabila nilai IRR melebihi nilai suku bunga pinjaman yaitu sebesar 10%. Nilai IRR yang
diperoleh dari program ini adalah 341% sehingga menunjukkan bahwa program memenuhi
syarat.