Anda di halaman 1dari 3

GEOFOAM INSTALLATION GUIDE

PT. DINAR MAKMUR

Persiapan Lahan
Idealnya, layer pertama balokan Geofoam harus dipasang di atas elevasi permukaan air tanah. Jika permukaan air dekat dengan dasar permukaan balok Geofoam,
maka air tersebut harus dipompa sampai dengan balok Geofoam tertutupi dengan material yang cukup berat untuk mencegah balok Geofoam mengambang. Perhitungan
drainase juga sangat penting dalam pemasangan Geofoam untuk menghindari balokan Geofoam mengapung karena daya angkat air.

Contoh : jika Geofoam berpotensi berada 10cm dibawah muka air tanah dengan luas permukaan tertentu, maka kita harus memastikan bahwa ada 0,1 x (1000-15) = 98,5
kg/m2 total material pengisi di atas permukaan Geofoam sebagai kompensasi atas daya angkat air.
Balokan Geofoam harus dipasang di tempat yang rata, tidak bergelombang dan tidak ada genangan air. Toleransi ketidak-rataan tidak boleh melebihi ±1 cm pada setiap
panjang 3 m. Selama Geofoam belum disusun, pastikan Geofoam disimpan dengan baik untuk mencegah balokan tersebut rusak. Selain itu, Geofoam juga harus
terlindungi dari suhu di atas 60°C, bensin, solvent , dan hidrokarbon lainnya selama masa penyimpanan dan konstruksi. Untuk mencegah balokan Geofoam tertiup angin,
pastikan beri pemberat lunak seperti karungan pasir di atas balokan Geofoam

Pemasangan Geofoam
Susunan pekerjaan pemasangan Geofoam dimulai dari pemasangan geomembrane sebagai dasar alas. Setelah itu lanjutkan dengan Geofoam lapisan pertama dan Geofoam
lapisan kedua dan seterusnya. Terakhir tutup kembali dengan geomembrane. Untuk lapisan timbunan dapat menggunakan timbunan tanah atau dapat ditutup dengan lapis
perkerasan. Namun tidak dapat menggunakan lapisan perkerasan beton campuran panas (ex. Aspal) langsung.
Ilustrasi urutan untuk pengerjaan pemasangan Geofoam dan aksesorisnya, dengan timbunan beton semen dapat dilihat pada gambar di berikut.

Gambar 1. Urutan pemasangan Lapisan Geofoam dan Aksesorisnya


1) Siapkan geomembrane diarea yang akan dipasang Geofoam. Geomembrane ini berfungsi sebagai pelindung Geofoam dari tanah dan daerah terbuka lainnya.

Gambar 2. Pemasangan Geomembrane

2) Susun Geofoam sesuai cutting list di area yang akan dipasang Geofoam. Diusahakan terdapat minimal 2 lapisan Geofoam yang untuk setiap lapisan berikutnya dipasang
dengan arah balok berkebalikan agar masing- masing balok Geofoam saling mengunci satu sama lain. Jika ada lapisan yang ketebalannya lebih kecil untuk mencapai ketebalan
total yang diinginkan, maka pastikan lapisan ini dipasang di bagian tengah atau bawah.

Gambar 3. Contoh konfigurasi Geofoam


3) Setiap sambungan dipasang dengan geograpper. Geograpper type 2 arah dipasang diantara sambungan dan di antara lapisan Geofoam. Sedangkan Geograpper type 1
arah dipasang pada sambungan yang terletak dilapisan Geofoam paling atas atau paling bawah. Penggunaan Geofoam ini untuk menyatukan 2 lapis atau lebih Geofoam
untuk mencegah pergeseran posisi selama proses konstruksi.
(Perhatikan: dilarang mengoperasikan alat berat langsung di atas permukaan balok Geofoam yang belum tercor, karena beban titik di atas
kapasitas compressive strength di atas balok Geofoam akan mengakibatkan kerusakan material).

Gambar 4. Tipe Geograpper dan Pemasangan Geograpper


Gambar 5. Pemasangan lapisan Geofoam

4) Setelah semua Geofoam terpasang dengan pengikat sambungan Geograpper, tutup Geofoam bagian atas mengunakan Geomembrane
5) Jika lapisan penutup di atas Geofoam adalah coran, maka persiapkan wiremesh untuk dipasang dan pastikan overlap wiremesh minimal 40D. Gunakan decking
beton sebelum memasang wire mesh. Setelah lapisan wire mesh selesai dipasang, maka tahapan pengecoran dapat dilakukan. Jika lapisan penutup di atas Geofoam adalah
material urugan tanah atau pasir, maka material dapat langsung dihamparkan. Pemadatan dapat dilakukan dengan menggunakan Roller vibra, dengan tebal tanah urugan di
atas balok Geofoam minimal 50cm.

Gambar 6. Illustrasi pemasangan Wiremesh dan beton decking

Anda mungkin juga menyukai