Anda di halaman 1dari 2

Android, Pelajar dan Sekolah

Sekarang ini tidak bisa dipungkiri hampir seluruh pelajar mempunyai HP, terlebih sejak
diberlakukannya pembelajaran daring sebab pandemi tahun 2019 lalu.

Setelah pandemi berlalu, pembelajaran sudah tidak lagi online, tetapi tatap muka.
Pembelajaran sudah aktif kembali sesuai jam pembelajaran.

Disaat ini, HP sudah bagaikan teman utama bagi semua orang, termasuk siswa. Hampir
semua siswa ke sekolah membawa HP. Yang menjadi permasalahan mendasar adalah
penggunaan HP yang tidak sesuai atau bisa dikatakan kurang tepat.

Banyak siswa membawa HP tidak untuk tujuan belajar melainkan sebatas hiburan atau
hal lainnya, seperti; main game, chatting, dan sebagainya.

Mungkin perlu dicermati kembali, Sekolah yang fungsi utamanya sebagai tempat belajar,
menempa diri mulai tergerus oleh budaya HP. Di sela sela pergantian kegiatan pembelajaran,
masih terdapat siswa yang main HP, bahkan ketika ada gurunya pun, tidak jarang yang
menggunakannya yang bukan untuk belajar.

Dilematisnya, sekolah tidak bisa serta merta melarang siswa membawa HP, karena di era
digital sekarang, HP sangat bermanfaat jika digunakan dengan baik dan sesuai kebutuhan siswa
dalam belajar, namun HP juga tidak kalah bahayanya jika disalahgunakan untuk hal-hal yang
tidak baik.

Disinilah peran guru sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman dan pengertian
kepada siswa, bagaimana siswa bijak dalam menggunakan HPnya di sekolah.

Disamping itu, sekolah harus membuat aturan jelas tentang penggunaan HP siswa di
sekolah. Kapan dibolehkan dan kapan dilarang. Itupun harus dengan kesepakatan wali siswa agar
apa yang menjadi kesepakatan bersama bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar
penggunaan HP di sekolah membawa manfaat, tidak malah sebaliknya. (hafidz)
Kecanduan media sosial di tengah pelajar masa kini
Oleh Ermawati MTsN 8 Banyuwangi

Di zaman milenial sekarang ini, penggunaan gadget sudah menjadi kebutuhan pokok
orang dewasa bahkan pelajar, kebutuhan akan teknologi komunikasi, seperti halnya sebuah
kebutuhan pokok yang penting dan sudah menjadi candu bagi remaja dan pelajar masa kini,
media sosial contohnya, Instagram, FaceBook, You tube, sebagai produk dari sebuah teknologi
informasi. Indonesia menempati urutan ke sepuluh negara paling kecanduan media sosial
(sumber kompas.com) suatu media sosial mengandung 2 mata pisau yang bisa memberi suatu
manfaat, atau sebaliknya memberi kerugian. Era sekarang ini media sosial bagi kalangan pelajar
sebagai bentuk eksistensi diri agar di akui di masyarakat ataupun lingkup pertemanan mereka,
bisa juga sebagai media menambah pertemanan, disisi lain media sosial di salah gunakan untuk
adu pamer harta, fisik, dan kekayaan sehingga menimbulkan kesenjangan di masyarakat , ada
banyak pelajar yang akhirnya menjadi insecure atau menjadi rendah diri setelah melihat sebuah
postingan di media sosial, yang bisa memfilter dampak dari sebuah media sosial hanya dari diri
kita sendiri, yaitu untuk selalu bersyukur apa yang telah Tuhan berikan kepada kita.

Anda mungkin juga menyukai