Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

Elektronika Analog dan Digital


NON-INVERTING

Di buat oleh :
Nama : Revidadina Dwi Junita
NIM : 21063042
PRODI : Pendidikan Teknik Elektro
DOSPEM : Citra Dewi, S.Pd., M.Eng

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSTAS NEGRI PADANG
2022
A. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa telah memiliki kemampuan
menghitung tegangan keluaran penguat non inverting
B. Teori Singkat
Op –Amp dapat digunakan dalam konfigurasi non –inverting. Terminal non inverting
dipakai sebagai tempat sinyal masuk dengan terminal satunya, inverting di hubung ke
ground. Sinyal keluaran akan sefasa dengan sinyal masukan . Op Amp (LM 741)
biasanya dilukiskan dengan simbol seperti gambar 1.

Gambar 1. Simbol Op Amp

Datasheet LM741
Sebagai penguat non –inverting seperti gambar dibawah ini. Sumber isyarat
dihubungkan dengan masukan (+). Rumus untuk menentukan tegangan keluaran dari
penguat non inverting adalah sebagai berikut:
𝑅In + 𝑅ƒ
𝑉out = 𝑅in 𝑉in

Untuk penguatannnya
𝑅in + 𝑅ƒ
𝐺𝑎𝑖𝑛 =
𝑅in
Terlihat penguatan pada konfigurasi non inverting selalu lebih besar dari 1. Kondisi
istimewa yaitu dimana 𝑅1 = ~ dan 𝑅2 = 0, diperoleh faktor penguatan non inverting 𝐴v
= +1 tidak terjadi penguatan sama sekali. Penguat hanya berfungsi sebagai voltage
follower (penerus tegangan). Dalam analisa penguat non inverting di atas dianggap
bahwa :
1. Tidak ada arus yang mengalir ke kedua masukan
2. Potensial di kedua masukan adalah sama

C. Alat dan Bahan


a. Osiloscope
b. Signal Generator
c. Op –Amp (LM 741)
d. Resistor 100, 220, 1000, 2200 Ω

D. Rangkaian Percobaan

E. Langkah Kerja
1. Perhatikan dulu datasheet LM741 dengan baik.
2. Buat rangkaian kerja seperti gambar rangkaian diatas
3. Hubungkan tegangan input (𝑉in) pada masukan non inverting dan
masukan inverting di groundkan pada AFG. 4. Pada catu daya hubungkan +12Vdc ke kaki
7 dan -12Vdc ke kaki dari IC LM741 (lihat datasheet LM741)
5. Untuk percobaan pertama besar 𝑅input 100 Ω dan 𝑅ƒeedback 220 Ω .
Hubungkan kabel osciloscope dari kedua chanel yaitu CH-A sebagai input dan
CH-B sebagai output dari rangkaian kerja untuk melihat gelombang input dan
output.
6. Atur signal generator 50 Hz dengan amplitudo 50 mVolt, amati tegangan puncak masukan dan
keluaran pada osciloscope dengan volt/Div = 20 mVolt dan
catat hasil pengamatan pada tabel dan gambarlah Vin dan Vout
7. Ganti besar 𝑅ƒeedback sesuai dengan table

F. Tabel pengamatan
Dengan frekuensi 50 Hz

No 𝑅input 𝑅ƒeedback 𝑉p(𝑉𝑜𝑙𝑡) Gain

𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
1 100Ω 220 Ω 0,16 0,05 4,2

2 1000 Ω 0,55 0,05 12

3 2200 Ω 1,15 0,05 24

4 2200 Ω 2200 Ω 0,1 0,05 3

5 1000 Ω 0,075 0,05 2,5

6 220 Ω 0,055 0,05 2,1

7 100 Ω 0,5125 0,05 2,025

Dengan frekuensi 1k Hz

No 𝑅input 𝑅ƒeedback 𝑉p(𝑉𝑜𝑙𝑡) Gain

𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
1 100Ω 220 Ω 0,155 0,05 4,2

2 1000 Ω 0,55 0,05 1,2

3 2200 Ω 0,23 0,05 1,23

4 2200 Ω 2200 Ω 0,1 0,05 3

5 1000 Ω 0,075 0,05 26


6 220 Ω 0,055 0,05 2,1

7 100 Ω 0,5125 0,05 2,025

G. Analisis data
R1 = 100 Ω dan R2 =220 Ω, F = 50 Hz

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 2,5 x 0,05 V V = 3,2 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,16 V
+ 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 Vin (teori) = 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 .
V output
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛
0 ,05 + 0 ,16
= = . 0,05

= = 4,2 . 0,05

= 4,2 = 0,21 V

- R1 = 100 Ω dan R2 =1K Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 11 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,55 V
+ 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 V output (teori) = 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 . Vin

𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛

= 0,05 + 0,55 = 0,05 + 0,55 . 0,05


0,05 0,05

= 0,6 = 12 . 0,05
0,05

= 12 = 0,6 V

- R1 = 100 Ω dan R2 =2200 Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 0,1 x 0,5 V = 11,5 x 0,1 V =
0,05 V = 1,15 V
+ 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 V output (teori) = 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛

= 0,05 + 1,15 = 0,05 + 0,55 . 0,05


0,05 0,05

= 1,20 = 24 . 0,05
0,05

= 24 = 1,2 V

- R1 = 2200 Ω dan R2 =100 Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 2 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,1 V
+ 𝑅𝑓 + 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 V output (teori) = 𝑅𝑖𝑛 . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛

= 0,05 +0,1 = 0,05 + 0,1 . 0,05


0,05 0,05

= 0,15 = 3 . 0,05
0,05

=3 = 0,15 V
- R1 = 2200 Ω dan R2 =1k Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 1,5 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,075 V
+ 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 V output (teori) = 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛

= 0,05 +0,075 = 0,05 + 0,075 . 0,05


0,05 0,05

= 0,125 = 2,5 . 0,05


0,05

= 2,5 = 0,125 V

- R1 = 2200 Ω dan R2 =220 Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 1,15 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,055 V
+ 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 V output (teori) = 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛

= 0,05 +0,055 = 0,05 + 0,055 . 0,05


0,05 0,05

= 0,105 = 2,1 . 0,05


0,05

= 2,1 = 0,105 V

- R1 = 2200 Ω dan R2 = 100 Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 1,05 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,05125 V
+ 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 V output (teori) = 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛

= 0,05 +0,05125 = 0,05 + 0,125 . 0,05


0,05 0,05

= 0,10125 = 2,025 . 0,05


0,05

= 2,025 = 0,10125 V
Table 2 frekuensi = 1k Hz

R1 = 100 Ω dan R2 =220 Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V V = 3,2 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,16 V
+ 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 V output (teori) = 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛

= 0,05 +0,16 = 0,05 + 0,16 . 0,05


0,05 0,05

= 0,21 = 4,2 . 0,05


0,05

= 4,2 = 0,21

- R1 = 100 Ω dan R2 =1K Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 11 x 0,05 V =
0,05 V = 0,55 V

Gain = 𝑅 𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 V output (teori) = . Vin


𝑅𝑖𝑛

= 0,05 + 0,55 = . 0,05


0,05

= 0,6 = 12 . 0,05
0,05

= 12 = 0,6 V

- R1 = 100 Ω dan R2 =2200 Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 0,5 x 0,1 V = 11,5 x 0,1 V =
0,05 V = 1,15 V

+ 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛

= 0,05 + 1,15 = . 0,05


0,05

= 1,20 = 24 . 0,05
0,05

= 24 = 1,2 V

- R1 = 220 Ω dan R2 =100 Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 0,5 x 0,1 V = 1 x 0,1 V =
0,05 V = 0,1 V

+ 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛

= 0,05 +0,1 = . 0,05


0,05

= 0,15 = 3 . 0,05
0,05

=3 = 0,15 V

- R1 = 2200 Ω dan R2 =1k Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 1,5 x 0,05 V =
0,05 V = 0,075 V

+ 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 V output (teori) =
𝑅𝑖𝑛 . Vin

= 0,05 +0,075 = 0,05 + 0,125 . 0,05


0,05 0,05

= 0,125 = 2,5 . 0,05


0,05

= 2,5 = 0,125 V

- R1 = 2200 Ω dan R2 =220 Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 1,15 x 0,05 V =
0,05 V = 0,055 V

+ 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 V output (teori) =
𝑅𝑖𝑛 . Vin
0 ,05 + 0,055
= 0,05 +0,055 = . 0,05
0,05 0,05

= 0,105 = 2,1 .0,05


0,05

= 2,1 = 0,105 V

- R1 = 2200 Ω dan R2 = 100 Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 1,05 x 0,05 V =
0,05 V = 0,05125 V

+ 𝑅𝑓
Gain = 𝑅𝑖𝑛 V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛
0,05 + 0 ,125
0,05 +0,05125
= = . 0,05
0,05 0,05

= 0,10125 = 2,025 . 0,05


0,05

= 2,025 = 0,10125 V
DATA 1 :
Dari data yang didapat dapat disimpulkan jumlah resistor feedback yang diganti mempengaruhi nilai
dari outputnya semakin besar hambatan feedback maka semakin besar nilai V outnya. Semakin besar
output yang didapat maka gainnya akan semakin besar pula didapatnya. Perbandingan dari V out yang
didapat dari simulasi dengan hasil perhitungan ada perbedaan dimana yang teori lebih besar. Hal ini
dikarenakan mungkin pembacaan saya yang berbeda sehingga ada perbedaan dengan V out dengan
rumus atau teori.
DATA 2 :

Dari data yang didapat dapat disimpulkan jumlah resistor feedback yang diganti mempengaruhi nilai
dari outputnya semakin besar hambatan feedback maka semakin besar nilai V outnya. Semakin besar
output yang didapat maka gainnya akan semakin besar pula didapatnya. Dari perbedaan yang ada antara
frekuensi 50 Hz dan 1k Hz tidak ada perbedaan sehingga nilai yang didapat sama. Perbandingan dari V
out yang didapat dari simulasi dengan hasil perhitungan ada perbedaan dimana yang teori lebih besar.
Hal ini dikarenakan mungkin pembacaan saya yang berbeda sehingga ada perbedaan dengan V out
dengan rumus atau teori.

7. kesimpulan
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa:
- nilai gain berpengaruh pada nilai Voutnya semakin besar V out semakin besar nilai gain
- Adanya perbedaan antara Vout hasil simulasi dengan Vout hasil teori dimana hasil teori didapat lebih
besar
- V in dan Vokut yang didapat stabil sebagaimana mestinya hal ini yang sesuain dengan sifat penguat
non inverting

negatif menstabilkan perolehan Tegangan umpan balik yang berlawanan ini mengurangi tegangan
masukan. Tegangan umpan balik yang berlawanan ini tetapi v1-v2 turun, dan keluaran akhir naik
seperti jika tidak ada umpan balik Hasil keseluruhan pertambahan yang sangat kecil pada tegangan
keluaran.

Anda mungkin juga menyukai