Anda di halaman 1dari 16

Laporan Elektronika Analog dan Digital

Jobsheet 6
“NON-INVERTING;l”

Nama : Afdal Yusra


NIM : 21063051
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro
Sesi kelas : 0036
Dosen pengampu mata kuliah:
Citra Dewi, S.Pd., M.Eng

LABORATORIUM ELEKTRO DAYA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
NON-INVERTING
1. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa telah memiliki kemampuan
menghitung tegangan keluaran penguat non inverting
2. Teori Singkat
Op –Amp dapat digunakan dalam konfigurasi non –inverting. Terminal non inverting
dipakai sebagai tempat sinyal masuk dengan terminal satunya, inverting di hubung ke
ground. Sinyal keluaran akan sefasa dengan sinyal masukan . Op Amp (LM 741)
biasanya dilukiskan dengan simbol seperti gambar 1.

Gambar 1. Simbol Op Amp

Datasheet LM741
Sebagai penguat non –inverting seperti gambar dibawah ini. Sumber isyarat
dihubungkan dengan masukan (+). Rumus untuk menentukan tegangan keluaran dari
penguat non inverting adalah sebagai berikut:
𝑅In + 𝑅ƒ
𝑉out = 𝑅in 𝑉in

Untuk penguatannnya

𝑅in + 𝑅ƒ
𝐺𝑎𝑖𝑛 =
𝑅in

Terlihat penguatan pada konfigurasi non inverting selalu lebih besar dari 1. Kondisi
istimewa yaitu dimana 𝑅1 = ~ dan 𝑅2 = 0, diperoleh faktor penguatan non inverting
𝐴v = +1 tidak terjadi penguatan sama sekali. Penguat hanya berfungsi sebagai voltage
follower (penerus tegangan). Dalam analisa penguat non inverting di atas dianggap
bahwa :
1. Tidak ada arus yang mengalir ke kedua masukan
2. Potensial di kedua masukan adalah sama

3. Alat dan Bahan


a. Osiloscope
b. Signal Generator
c. Op –Amp (LM 741)
d. Resistor 100, 220, 1000, 2200 Ω

4. Rangkaian Percobaan
5. Langkah Kerja
1. Perhatikan dulu datasheet LM741 dengan baik.
2. Buat rangkaian kerja seperti gambar rangkaian diatas
3. Hubungkan tegangan input (𝑉in) pada masukan non inverting dan
masukaninverting di groundkan pada AFG.
4. Pada catu daya hubungkan +12Vdc ke kaki 7 dan -12Vdc ke kaki dari IC
LM741 (lihat datasheet LM741)
5. Untuk percobaan pertama besar 𝑅input 100 Ω dan 𝑅ƒeedback 220 Ω .
Hubungkan kabel osciloscope dari kedua chanel yaitu CH-A sebagai input dan
CH-B sebagai output dari rangkaian kerja untuk melihat gelombang input dan
output.
6. Atur signal generator 50 Hz dengan amplitudo 50 mVolt, amati tegangan
puncakmasukan dan keluaran pada osciloscope dengan volt/Div = 20 mVolt dan
catat hasil pengamatan pada tabel dan gambarlah Vin dan Vout
7. Ganti besar 𝑅ƒeedback sesuai dengan table

6. Tabel pengamatan
Dengan frekuensi 50 Hz
No 𝑅input 𝑅ƒeedback 𝑉p(𝑉𝑜𝑙𝑡) Gain
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
1 100Ω 220 Ω 0,16 0,05 4,2
2 1000 Ω 0,55 0,05 12
3 2200 Ω 1,15 0,05 24

4 2200 Ω 2200 Ω 0,1 0,05 3


5 1000 Ω 0,075 0,05 2,5
6 220 Ω 0,055 0,05 2,1
7 100 Ω 0,5125 0,05 2,025
Dengan frekuensi 1k Hz
No 𝑅input 𝑅ƒeedback 𝑉p(𝑉𝑜𝑙𝑡) Gain
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
1 100Ω 220 Ω 0,155 0,05 4,2
2 1000 Ω 0,55 0,05 1,2
3 2200 Ω 0,23 0,05 1,23

4 2200 Ω 2200 Ω 0,1 0,05 3


5 1000 Ω 0,075 0,05 26
6 220 Ω 0,055 0,05 2,1

7 100 Ω 0,5125 0,05 2,025

Analisis data
R1 = 100 Ω dan R2 =220 Ω, F = 50 Hz

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 2,5 x 0,05 V V = 3,2 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,16 V
𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛
0,05 +0,16 0,05 + 0,16
= = . 0,05
0,05 0,05

0,21
= 0,05 = 4,2 . 0,05
= 4,2 = 0,21 V
- R1 = 100 Ω dan R2 =1K Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 11 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,55 V
𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛
0,05 + 0,55 0,05 + 0,55
= = . 0,05
0,05 0,05

0,6
= 0,05 = 12 . 0,05

= 12 = 0,6 V

- R1 = 100 Ω dan R2 =2200 Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 0,1 x 0,5 V = 11,5 x 0,1 V
= 0,05 V = 1,15 V
𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛
0,05 + 1,15 0,05 + 0,55
= = . 0,05
0,05 0,05

1,20
= 0,05 = 24 . 0,05

= 24 = 1,2 V

- R1 = 2200 Ω dan R2 =100 Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 2 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,1 V
𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛
0,05 +0,1 0,05 + 0,1
= = . 0,05
0,05 0,05

0,15
= 0,05 = 3 . 0,05

=3 = 0,15 V

- R1 = 2200 Ω dan R2 =1k Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 1,5 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,075 V
𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛
0,05 +0,075 0,05 + 0,075
= = . 0,05
0,05 0,05

0,125
= = 2,5 . 0,05
0,05

= 2,5 = 0,125 V

- R1 = 2200 Ω dan R2 =220 Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 1,15 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,055 V
𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛
0,05 +0,055 0,05 + 0,055
= = . 0,05
0,05 0,05

0,105
= = 2,1 . 0,05
0,05

= 2,1 = 0,105 V

- R1 = 2200 Ω dan R2 = 100 Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 1,05 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,05125 V
𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛
0,05 +0,05125 0,05 + 0,125
= = . 0,05
0,05 0,05

0,10125
= = 2,025 . 0,05
0,05

= 2,025 = 0,10125 V
Dari data yang didapat dapat disimpulkan jumlah resistor feedback yang diganti mempengaruhi nilai
dari outputnya semakin besar hambatan feedback maka semakin besar nilai V outnya. Semakin besar
output yang didapat maka gainnya akan semakin besar pula didapatnya. Perbandingan dari V out yang
didapat dari simulasi dengan hasil perhitungan ada perbedaan dimana yang teori lebih besar. Hal ini
dikarenakan mungkin pembacaan saya yang berbeda sehingga ada perbedaan dengan V out dengan
rumus atau teori.
Table 2 frekuensi = 1k Hz
R1 = 100 Ω dan R2 =220 Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V V = 3,2 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,16 V
𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓 𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑖𝑛
0,05 +0,16 0,05 + 0,16
= = . 0,05
0,05 0,05

0,21
= 0,05 = 4,2 . 0,05
= 4,2 = 0,21
- R1 = 100 Ω dan R2 =1K Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 11 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,55 V

𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛

0,05 + 0,55
= = . 0,05
0,05

0,6
= 0,05 = 12 . 0,05

= 12 = 0,6 V

- R1 = 100 Ω dan R2 =2200 Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 0,5 x 0,1 V = 11,5 x 0,1 V
= 0,05 V = 1,15 V

𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛

0,05 + 1,15
= = . 0,05
0,05

1,20
= 0,05 = 24 . 0,05

= 24 = 1,2 V

- R1 = 220 Ω dan R2 =100 Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 0,5 x 0,1 V = 1 x 0,1 V
= 0,05 V = 0,1 V

𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛

0,05 +0,1
= = . 0,05
0,05

0,15
= 0,05 = 3 . 0,05

=3 = 0,15 V

- R1 = 2200 Ω dan R2 =1k Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 1,5 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,075 V

𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛
0,05 +0,075 0,05 + 0,125
= = . 0,05
0,05 0,05

0,125
= = 2,5 . 0,05
0,05

= 2,5 = 0,125 V

- R1 = 2200 Ω dan R2 =220 Ω


V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 1,15 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,055 V

𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛
0,05 +0,055 0,05 + 0,055
= = . 0,05
0,05 0,05

0,105
= = 2,1 .0,05
0,05

= 2,1 = 0,105 V
- R1 = 2200 Ω dan R2 = 100 Ω

V input = jumlah gelombang vertical x voltdiv V output = jumlah gelombang vertical x voltdiv
= 1 x 0,05 V = 1,05 x 0,05 V
= 0,05 V = 0,05125 V

𝑅𝑖𝑛 + 𝑅𝑓
Gain = V output (teori) = . Vin
𝑅𝑖𝑛
0,05 +0,05125 0,05 + 0,125
= = . 0,05
0,05 0,05

0,10125
= = 2,025 . 0,05
0,05

= 2,025 = 0,10125 V
Dari data yang didapat dapat disimpulkan jumlah resistor feedback yang diganti mempengaruhi nilai
dari outputnya semakin besar hambatan feedback maka semakin besar nilai V outnya. Semakin besar
output yang didapat maka gainnya akan semakin besar pula didapatnya. Dari perbedaan yang ada antara
frekuensi 50 Hz dan 1k Hz tidak ada perbedaan sehingga nilai yang didapat sama. Perbandingan dari V
out yang didapat dari simulasi dengan hasil perhitungan ada perbedaan dimana yang teori lebih besar.
Hal ini dikarenakan mungkin pembacaan saya yang berbeda sehingga ada perbedaan dengan V out
dengan rumus atau teori.

7. kesimpulan
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa:
- nilai gain berpengaruh pada nilai Voutnya semakin besar V out semakin besar nilai gain
- Adanya perbedaan antara Vout hasil simulasi dengan Vout hasil teori dimana hasil teori didapat lebih
besar
- V in yang didapat stabil

8. Tugas
1. Jelaskan prinsip kerja inverting amplifier
Inverting Amplifier merupakan penerapan dari penguat operasional sebagai penguat sinyal dengan
karakteristik dasar sinyal output memiliki section yang berkebalikan dengan section sinyal enter. Pada
dasarnya penguat operasional (OpAmp) memiliki faktor penguatan yang sangat tinggi (100.000 kali)
pada kondisi tanpa rangkaian umpan balik. Dalam inverting amplifier salah satu fungsi pamasangan
resistor umpan balik (feedback) dan resistor enter adalah untuk mengatur faktor penguatan inverting
amplifier (penguat membalik) tersebut. Dengan dipasangnya resistor feedback (RF) dan resistor enter
(Rin) maka faktor penguatan dari penguat membalik dapat diatur dari 1 sampai 100.000 kali.
2. jelaskan prinsip kerja Non-inverting amplifier
Non inverter menggunakan umpan dasar untuk menstabilkan perolehan tegangan Dengan jenis penguat
ini, umpan balik negatif juga menaikkan Tegangan masukan ini diperkuat untuk menghasilkan tegangan
keluaran in-phase Tegangan umpan balik ini besarnya Karena perolehan tegangan kalangterbuka yang
tinggi, perbedaan antara v1 dan v2 menjadi sangat kecil. tegangan umpan balik berlawanan dengan
tegangan masukan, kita memperoleh umpan balik negatif. Berikut ini adalah bagaiman umpan balik
negatif menstabilkan perolehan Tegangan umpan balik yang berlawanan ini mengurangi tegangan
masukan. Tegangan umpan balik yang berlawanan ini tetapi v1-v2 turun, dan keluaran akhir naik
seperti jika tidak ada umpan balik Hasil keseluruhan pertambahan yang sangat kecil pada tegangan
keluaran.

Anda mungkin juga menyukai