Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN HASIL ANALSISIS RUANGAN DAN RENCANA PROGRAM

INOVASI DI RUANG SADEWA RSUD BANYUMAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Manajemen Keperawatan


Program Profesi Ners Di RSUD Banyumas

Oleh

Kelompok 2 RSUD Banyumas

Nana Lia Safitri, S.Kep I4B021006


M. Reza Fanisham, S.Kep I4B021007
Evi Nur Janah, S.Kep I4B021008
Zenita Rachmawati, S.Kep I4B021009
Amalia Nur Hayah, S.Kep I4B021010

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Ruangan Sadewa


Bangsal Sadewa merupakan salah satu instalasi pelayanan kesehatan jiwa
terpadu yang dikoordinatori oleh Wakil Direktur Pelayanan. Pelayanan
kesehatan jiwa terpadu merupakan bagian dari sistem pelayanan di rumah
sakit yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan
masyarakat. Layanan yang disediakan oleh bangsal Sadewa adalah pelayanan
rawat inap dan visum.
Bangsal Sadewa merupakan ruang perawatan kesehatan jiwa dan mennjadi
tempat pertama penerimaan pasien jiwa yang gelisah sertqa tidak memiliki
penyakit medis lainnya. Dokter penanggungjawab di bangsal Sadewa
berjumlah 4 yang bekerja sama dengan seluruh petugas Kesehatan di ruang
Sadewa. Jumlah karyawan di Bangsal Sadewa yaitu 15 orang, dengan rincian
1 orang kepala ruang, 2 orang kepala tim, 12 orang perawat pelaksana. Selain
itu juga terdapat 1 orang petugas pekarya, dan 1 orang administrasi.meliputi
ruang isolasi (UPIP) yang berjumlah 10 ruangan, ruang L, ruang K, ruang J,
ruang gelatik, dan ruang alih covid. Bangsal sadewa ruang JKL adalah raung
kelas 3 dan ruang iso;asi atau UPIP adalah ruang non-kelas 2.
Berdasarkan hasil observasi, bangsal Sadewa memiliki bentuk ruangan
letter L dan terbagi kedalam beberapa ruang rawat dan ruang penunjanng
lainnya. Hasil pengamatan menunjukan kualitas ruangan baik dengan tingkat
keamanan yang memadai. Tiap Ruangan menggunakan pintu besi sehingga
mencegah pasien dengan gangguan jiwa kabur keluar ruangan. Berdasarkan
hasil wawancara menjelaskan bahwa pasien yang datang akan diisolasi selama
2x24 jam di ruang isolasi untuk mendapatkan penanganan awal pasien dengan
gangguan jiwa.
Menurut hasil observasi penulis telah menyusun susunan ruangan di
Bangsal sadewa kedalam denah 2D yaitu sebagai berikut:
Gambar 1.1 Denah Bangsal Sadewa
UPIP 5
R.LINEN
Ruang
Kamar L atas I UPIP 4
WC
R.sholat
Ruang UPIP 3
atas 2

Ruang Ruang istirahat UPIP 2


konferensi petugas
Kamar K UPIP 1

Nurse station
R. OBAT

P
K R. R.Anamn a
a m esa n
t
m a Lantai 2 r
a k Ruang tunggu dan y
Sumber: Data observasi penerimaan pasien
rJ a
n baru R. APD
B. Gambaran Pasien
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
UPIP 6
269/Menkes/Per/III/2008, Pasien R. ADMINISTRASI
adalah setiap orang yang melakukan
konsultasi masalah kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
UPIP 7
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter umum
atau dokter spesialis. Sehingga pasien di bangsal Sadewa adalah orang yang
UPIP 8
R. DISKUSI
melakukan konsultasi kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan baik
oleh dirinya sendiri atau orang lain kepada dokter umum atau dokter spesialis
UPIP 9
jiwa.
Lapangan bermain
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala tim menjelaskanUPIP 10
bahwa
R. Ganti Covid
pasien di bangsal Sadewa merupakan pasien yang tidak diperbolehkan untuk
GELATIK
ditunggu oleh keluarga pasien, akan tetapi tetap menerapkan aturan jam besuk
sehingga keluarga tetap dapat bertemu dengan pasien di jam yang telah
Kebun
ditentukan
Eumber: Data observasi
Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruang dan petugas
administrasi, distribusi penyakit yang paling banyak ditemukan di bangsal
Sadewa adalah skisofrenia residual dengan total 102 pasien di bangsal Sadewa
di tahun 2022. Berikut data 5 penyakit paling tinggi di tahun 2022
Tabel 1.1 Daftar 5 Besar Penyakit Bangsal Sadewa
No Nama Penyakit Jumlah

1 F20.5 (Skizofrenia residual) 102

2 F20.9 (Skizofrenia tak spesifik 65

3 F20.0 (Skizofrenia paranoid) 31

4 F20.3 (Skizofrenia tak terinci) 26

5 F23.0 (Psikotik akut transient disorder) 14

Sumber: Laporan tahunan kinerja ruang sadewa tahun 2022

C. Fungsi-Fungsi Dan Manajemen Ruangan


1. Perencanaan (Planing)
RSUD Banyumas memiliki visi, misi, dan tujuan sebagai berikut: visi
RSUD RSUD Banyumas adalah “Menjadi rumah sakit pendidikan yang
bermutu tinggi, seimbang dan komprehensif”. Dalam mencapai visi tersebut,
maka misi yang ditetapkan oleh RSUD RSUD Banyumas antara lain:
a) Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan riset bidang kesehatan
yang bermutu tinggi, manusiawi dan terjangkau bagi masyarakat.
Hal ini bermaksud bahwa petugas mampu memberikan pelayanan,
pendidikan dan riset bidang kesehatan sesuai standar pelayanan dan
menimbulkan kepuasan pelanggan yang akan mendatangkan manfaat
jangka panjang. Petugas bersikap profesional dalam memberikan
pelayanan. Serta seluruh aspek yang diberikan petugas dapat terjangkau
oleh masyarakat termasuk oleh masyarakat tidak mampu, dengan
kualitas pelayanan yang sama.

b) Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan riset bidang kesehatan


yang seimbang, komprehensif dan integrasi.
Hal ini bermaksud bahwa petugas mampu memberikan pelayanan,
pendidikan dan riset bidang kesehatan yang seimbang dengan
mewujudkan upaya saling mengenal satu sama lain, saling membantu,
saling memahami, saling menghargai dan saling mengingatkan. Petugas
juga mampu merumuskan permasalahan pelanggan, mengambil rencana
tindakan dan usulkan secara sugestif, melibatkan pelangkan dalam
pengambilan keputusan, pelaksanaan tindakan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan, informasikan kepada pelanggan setiap
perkembangan penyelesaian tindakan, serta melanjutkan pelayanan
sampai tuntas dan cek tingkat kepuasan pelanggan.

c) Mengembangkan profesionalisme Sumber Daya Manusia


Hal ini bermaksud bahwa petugas memiliki empati terhadap
perasaan dan masalah pelanggan, selalu sigap dan salami dengan tulus
dan sopan, dan pelihara harga diri pelanggan. Pelanggan juga mampu
menyatakan respon positif terhadap masalah pelanggan dan menjadi
pendengar aktif yang baik. Petugas mampu memahami masalah
pelanggan dan siap membantu. Petugas mampu mengupayakan gagasan
pelanggan. Meningkatkan kesejahteraan pihak-pihak terkait
Berdasarkan visi dan misi yang diuraikan di atas, RSUD Banyumas
ingin mencapai tujuan sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang profesional, manusiawi,
holistik dan komprehensif
b. Menjadi wahana pelayanan pendidikan
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa di semua tataran kelas
perawatan pelayanan melalui pelayanan kesehatan jiwa yang terpadu
sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
banyumas pada khususnya dan sekitar.
d. Terwujudnya fasilitas pelayanan rawat inap kelas II dan kelas III
untuk pelayanan kesehatan jiwa yang terapeutik
Untuk mencapai tujuan sebagaimana diuraikan di atas, RSUD
Banyumas menetapkan arah kebijakannya sebagai berikut:
a) Memberikan pelayanan kesehatan yang berpedoman pada Standar
Prosedur Operasional (SPO) yang berlaku.
b) Memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.
c) Meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia.
d) Meningkatkan pengelolaan keuangan rumah sakit yang efisien.
e) Meningkatkan kebersihan dan kenyamanan rumah sakit.
f) Meningkatkan kepuasan pelanggan/pasien.

Ruang Sadewa RSUD Banyumas memiliki beberapa perencanaan


jangka pendek yang meliputi rencana kegiatan harian, bulanan, dan tahunan
yang akan diuraikan di bawah ini.
a) Kegiatan harian: meeting morning, serah terima/operan jaga, pre-
conference, post-conference, mengecek ulang kondisi pasien yang
dirawat, inventarisasi harian, terima pasien baru (jika ada) seserta
anamnesa dan input data, dan intervensi harian pada pasien.
b) Kegiatan bulanan: penetapan jadwal dinas, inventarisasi bulanan,
penilaian kebersihan ruangan, rapat bulanan antar instalasi jiwa yang
dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
c) Kegiatan tahunan: perhitungan kebutuhan SDM, peningkatan SDM,
pengajuan latihan atau seminar/workshop kepada Bagian Diklat, serta
inventarisasi (pengajuan permintaan barang sesuai kebutuhan), rapat
tahunan dengan pihak manajemen untuk evaluasi tahunan dan
perencanaan 1 tahun kedepan.
2. Pengorganisasian
Organizing (pengorganisasian) dilakukan setelah perencanaan.
Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas pokok dan
wewenang serta pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf
dalam rangka mencapai tujuan. Pengorganisasian dilakukan untuk
menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber yang diperlukan,
termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
Berdasarkan hasil observasi, bangsal Sadewa telah memenuhi syarat
sebagai salah satu organisasi, hal ini karena bangsal Sadewa memiliki
tujuan, tata tertib, kerjasama dari sekelompok orang, dan memiliki
koordinasi tugas serta wewenang. Tujuan organisasi merupakan
pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang,
tetapi dimaksudkan untuk dicapai pada waktu yang akan dating melalui
kegiatan-kegiatan organisasi
Tujuan dari terbentuknya bangsal Sadewa adalah untuk:
- Agar terselenggaranya pelayanan RSUD Banyumas sesuai dengan visi
dan misi
- Meningkatkan mutu pelayanan RSUD Banyumas
- Agar terselenggaranya pelayanan dan perawatan kesehatan jiwa yang
bermutu
- Tersedianya SDM yang professional dan berkualitas
- Tersedianya sarana dan prasarana medis yang memadai
- Tercipranya lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk pegawai,
pasien, dan pengunjung rumah sakit
- Terciptanya budaya keselamatan pasien rumah sakit
3. Struktur organisasi
Struktur organisasi bangsal Sadewa merupakan salah satu ruangan di
Instalasi Yankeswa. Instalasi Yankeswa dikepalaioleh seorang dokter
spesialis kesehatan jiwa dan membawahi 4 orang kepala ruang, ketua tim,
dan anggota tim. Instalasi Yankeswa bertanggung jawab kepada direktur.
RSUD Banyumas melalui Wakil Direktur Pelayanan
4. Metode pelayanan kesehatan
Bangsal Sadewa saat ini menggunakan metode asuhan pelayanan
modular. Menurut Nursalam (2015) keperawatan modular adalah
modifikasi pemberian asuhan keperawatan kepada sekelompok klien oleh
sekelompok perawat dengan berbagai jenjang kompetensi dibawah arahan
perawat profesioal. Perawat professional bertanggung jawab mengetahui
kondisi pasien daria wal masuk sampai pulang. Metode asuhan
keperawatan modular memiliki keunggulan yaitu memungkinkan pasien
mendapatkan pelayanan yang lebih komprehensif sehingga segala
kebutuhan akan dipenuhi oleh perawat.
Berdasarhan struktur organisasi yang telah penulis dapatkan, maka
dapat disimpulkan bahwa penugasan asuhan keperawatan yang ada di
bangsal Sadewa sesuai dengan metode modular dimana katim sebagai
perawat professional yang bertangung jawab pada anggota tim dan pasien
kelolaan tim.
Berikut susunan organisasi yang ada di Bangsal Sadewa

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Bangsal Sadewa

Direktur

Wadir pelayanan

Wadir
Instalasi lain
pelayanan

Kepala instalasi Yankeswa


dr. Hilma Paramita, Sp.KJ

Wakil instalasi Yankeswa


Agus Riyadi, S.Kep., Ns

Kepala ruang
Istri Mawarti, S.Kep., Ns
Administrasi
Slamet Nuridin

Ketua Tim I Ketua Tim II


Septyaning R, S.Kep., Ns Sutrisno, S.Kep., Ns

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

Elistyani Widayanti, A.md Sukarni, S.Kep., Ns


Tohan Saputra, Amd.Kep Nyoman Handoyo, Amd.Kep
Sulistio Dedi, S.Kep., Ns Wisnu Marga, Amd. Kep
Ari Puji L, S.Kep., Ns Maghfuri, S.Kep.Ns
Alfendo Rikho L, Amd.Kep Eni Damayanti, Amd.Kep
Dedi Herianto, Amd.Kep Beny Eka F, S.Kep., Ns
Heri Susilo, Amd.Keo

Sumber: Data
terolah
5. Daftar Dinas petugas kesehatan

Sumber: Data ruang Sadewa


6. Pengarahan pelayanan keperawatan

Pengarahan pelayanan keperawatan yang ada di bangsal Sadewa RSUD


Banyumas diterapkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan antara lain:

a) Menciptakan budaya motivasi

Pemberian motivasi kepada perawat merupakan salah satu upaya


untuk meningkatkan pelayanan keperawatan di rumah sakit. Kualitas
kinerja yang baik dapat diciptakan melalui pemberian motivasi.
Pengkajian yang dilakukan di Bangsal Sadewa mengenai budaya motivasi
menggunakan metode wawancara dan observasi. Penulis melakukan
wawancara kepada kepala ruang berkaitan dengan upaya dalam
menciptakan motivasi kerja para staff ruangan. Kepala ruangan
menyatakan bahwa upaya motivasi yang diberikan adalah dengan
memberikan pujian, kata-kata penyemangat, maupun penilaian bagus pada
kinerja perawat. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang juga
didapatkan bahwa kinerja perawat di bangsal Sadewa sudah cukup baik,
namun kepala ruang terkadang masih mendapatkan ada perawat yang
belum disiplin dalam melaksanakan tugas seperti terlambat masuk shift
atau penulisan asuhan keperawatan (dokumentasi) yang kurang lengkap
atau keliru pada status pasien. Adapun upaya yang dilakukan oleh kepala
ruang untuk memotivasi staf atau perawat yang mengalami penurunan
kinerja adalah dengan melakukan bimbingan dan pembicaraan personal
secara langsung serta pemberian solusi dengan memasangkan jadwal shift
bersama partner perawat yang memberi efek positif.

Selain itu dalam menciptakan budaya motivasi perawat yang ada di


bangsal Sadewa berpegang teguh pada prinsip budaya kerja yang dimiliki
oleh RSUD Banyumas yaitu sukses peningkatan mutu dengan 5M (Mutu,
Mudah, Murah, Mantap, Marem), sukses peningkatan disiplin dengan 5R
(Rapi, Rajin, Resik, Ramah, Rukun), dan sukses peningkatan efisiensi
dengan CUBIT (Cukup, Urgen, Baik, Irit, Terawat). Poster 5M, 5R, dan
CUBIT terpasang didinding ruangan sehingga memudahkan perawat nntuk
selalu melaksanakan budaya kerja tersebut. Perawat dan petugas akan
saling mengingatkan jika ada petugas yang melanggar prinsip tersebut.
Saat perukaran shift petugas bersama sama berdoa untuk kelancaran
kegiatan yang akan dilakukan di hari itu, katim akan selalu terimakasih
kepada petugas di shift sebelumnya atas kerja kerasnya dan memberikan
semangat untuk petugas yang akan berjaga.

b) Manajemen waktu: rencana harian

Dalam melakukan manajemen waktu di bangsal Sadewa, petugas


membuat timeline berupa logbook harian yang berisikan rencana kegiatan
kegiatan yang akan dilakukan dalam satu hari. Adapun rencana harian
yang ada pada ruang Sadewa adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2 Rencana harian Ruang Sadewa


WAKTU KEGIATAN
07 :15 WIB Meeting morning
07:30 WIB Handover
08: 00 WIB Pre conference
08:15 WIB Melakukan tindakan dan program-program
13:45 WIB Post conference
14.00 WIB Handover
14.30 WIB Pre conference
14.45 WIB Melakukan tindakan dan program-program
19.45 WIB Post conference
20.00 WIB Handover
20.30 WIB Pre conference
20.45 WIB Melakukan tindakan dan program-program
07.00 WIB Post conference
Sumber: Hasil observasi
c) Komunikasi efektif

Dalam menjalankan pelayanan keperawatan selama 24 jam/hari


petugas dibagi menjadi tiga shift yakni shift pagi, sore, dan malam.
Untuk mewujudkan dan menjaga komunikasi yang efektif antar petugas
di bangsal Sadewa selalu dilakukan meeting morning setiap pagi, operan
jaga di setiap pergantian jaga, pre conference di setiap awal shift dan
post conference di akhir shift.

a. Operan antar shift

Hasil dari wawancara pada karu di ruang sadewa RSUD Banyumas


didapatkan bahwa komunikasi yang dilakukan belum efektif,
dikarenakan belum diterapkannya SBAR secara optimal. sedangkan
wawancara yang dilakukan kepada katim ruangan sadewa mengatakan
jika operan yang terjadi sudah melakukan komunikasi secara efektif
dengan memisahkan pada masing-masing katim agar efektif dalam
melakukan intervensi kepada pasien, akan tetapi pemisahan kepada
kedua katim mempunyai kekurangan yaitu adanya ketidaktahuan dari
informasi pasien dari tim yang lainnya

b. Pre-conference tim

Hasil dari wawancara kepada karu ruang sadewa mengatakan jika


masih adanya shift yang melewatkan pre conference pada saat siang
hari

c. Post-conference tim

Hasil dari wawancara kepada karu ruang sadewa didapatkan bahwa


pada saat shift malam sering kali melewatkan post conference

d) Manajemen konflik

Manajemen konflik adalah proses mengelola konflik dengan


menyusun sejumlah strategi yang dilakukan oleh pihak-pihak berkonflik.
Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruang Sadewa penyelesaian
masalah/konflik dilihat dari jenis konflik, yaitu konflik individu dan
konflik terkait manajemen pelayanan kepada pasien. Jika konflik individu
maka pengaduan langsung akan diterima oleh kepala ruang yang
selanjutnya akan diselesaikan secara bersama-sama. Jika konflik
manajemen pelayanan kepaada pasien, maka akan diadukan kepada PJ
yang selanjutnya diteruskan kepada katim lalu ke karu sebagai bentuk alur
pengaduan adanya masalah dalam pelayanan kepada pasien.

e) Pendelegasian dan supervisi


Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang didapatkan
bahwa pendelegasian tugas luar rumah sakit (pelatihan) dilakukan oleh
pihak manajemen, yang didelegasikan kepada kepala ruang untuk
menunjuk perawat ruangan yang bersedia melaksanakan tugas (pelatihan)
dari pihak manajemen. Sedangkan untuk pendelegasian tugas dari kepala
ruangan dalam ruangan didelegasikan kepada kepala tim yang sedang
bertugas.

Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan. Berdasarkan hasil


wawancara dengan kepala ruang didapatkan bahwa kepala ruang
melakukan supervisi di ruangan dilakukan oleh kepala ruang minimal 2
kali dalam seminggu dan dilakukan tanpa jadwal khusus dengan
memantau tindakan yang dilakukan para staff ruangan.

7. Pengendalian mutu pelayanan keperawatan


Pengendalian mutu pelayanan di ruang Sadewa RSUD Banyumas
dinilai dari beberapa indikator. Berikut adalah beberapa indikator
pengendalian mutu ruang Sadewa:
1. Indikator Mutu Umum
a. Bed Occupancy Ratio ( BOR )
Rumus Perhitungan BOR (Bed Occupancy Rate):

BOR = 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡


X 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑇𝑇𝑥𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖

Tabel 1.3 BOR Ruang Sadewa RSUD Banyumas, 3 bulan terakhir (Desember 2022-
Februari 2023)
No Bulan BOR

1 Desember

- Ruang Intensif 76,51%

- Ruang kelas 3 77,22%

2 Januari

- Ruang Intensif 76,80%

- Ruang kelas 3 84,51%

3 Februari

- Ruang Intensif 72,46%

- Ruang kelas 3 70,89%

Sumber: Buku rekap bulanan ruang Sadewa


Bed Occupancy Ratio ( BOR ) atau presentase penggunaan tempat
tidur pada waktu tertentu di ruang Sadewa berdasarkan tabel 4.1 BOR
bulan Desember-Februari nilai BOR di ruang Sadewa ideal. Nilai ideal
BOR sendiri menurut KEMENKES RI (2018) 60%-85%.
b. Average Length of Stay ( ALOS )
Rumus perhitungan ALOS (Length Of Stay):
ALOS = l𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (h𝑖𝑑𝑢𝑝+𝑚𝑎𝑡𝑖)

Tabel 1.4 Average Length of Stay Ruang Sadewa RSUD Banyumas, 3 bulan
terakhir (Desember 2022-Februari 2023)

No Bulan LOS

1 Desember 13,5

2 Januari 14,6
3 Februari 11,3

Sumber: Buku rekap bulanan ruang Sadewa


Average Length of Stay ( ALOS ) adalah rata-rata lama rawat inap
seorang pasien. Secara umum nilai ALOS yang ideal yaitu antara 6-9 hari.
Tabel 4.2 menunjukkan nilai ALOS dari bulan Desember-Februari nilai
ALOS di ruang Sadewa tidak ideal dengan nilai rata-rata lama rawat inap
pasien pada bulan Desember selama 13 hari, bulan Januari 14 hari, dan
bulan Februari 11 hari. Lamanya pasien dirawat di ruang sadewa karena
melihat perkembangan dari kondisi pasien yang berpindah dari ruang
intensif ke ruang kamar kelas 3, dan juga faktor dari keluarga pasien yang
sulit dihubungi.
c. Turn Over Interval ( TOI )
Rumus perhitungan TOI (Turn Over Interval):
TOI = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒-h𝑎𝑟𝑖
𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟

Tabel 1.5 Turn Over Interval Ruang Sadewa RSUD Banyumas,6 bulan terakhir
tahun 2022
Jumlah
No Bulan TOI
TT

1 Juli 41 6

2 Agustus 41 7

3 September 41 8

4 Oktober 41 5

5 November 41 5

6 Desember 41 3

Sumber: Buku rekap bulanan ruang Sadewa


Turn Over Interval ( TOI ) yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi sampai terisi kembali. Semakin besar nilai
TOI menunjukan semakin lama tempat tidur tidak terisi, sehingga TOI = 0
berarti tempat tidur tidak sempat kosong satu haripun dan segera
digunakan lagi oleh pasien berikutnya. Hal ini menjadi pertimbangan
Depkes (2005) untuk menentukan standar nilai TOI yaitu 1-3 hari untuk
mengurangi risiko infeksi nosocomial dan menstabilkan beban kerja
perawat

2. Indikator mutu khusus:


Insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah
pada pasien, yang terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
Kejadian Nyaris Cedera (Near Miss), Kejadian Tidak Cedera, dan
Kejadian Potensial Cedera. Dari hasil wawancara yang telah diperoleh
dari perawat di Ruang Sadewa RSUD Banyumas angka insiden selama 3
bulan terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 1.6 Insiden di Ruang Sadewa
N
Periode Insiden Keterangan
o
1. Desember 2022 2 KTD Pasien jatuh
2. Januari 2023 0 -
KTD pasien jatuh dan risiko
3. Februari 2023 2
bunuh diri
Sumber: SIMRS RSUD Banyumas

3. Kondisi Pasien
Survei kepuasan pelanggan berdasarkan hasil pengkajian
didapatkan bahwa selama 3 bulan terakhir telah mencapai target.
Berikut adalah rata-rata persentase pencapaian kepuasan pelanggan:
Tabel 1.7 Hasil Survei Kepuasan Pelanggan
Hasil Target
No Bulan Keterangan
Capaian Minimal

1 Desember 80,1 Melampaui target

2 Januari 80,13 >76,61 Melampaui target

3 Februari 79,93 Melampaui target

Sumber: SIMRS RSUD Banyumas


Bangsal Sadewa arata-rata memiliki jumlah kunjungan pasien di
tahun 2022 sebanyak 86 pasien, berikut rincian jumlah kunjungan
pasien di tahun 2022
Tabel 1.8 Jumlah Kunjungan Pasien
No Bulan Jumlah Kunjungan Pasien

1 Januari 98

2 Februari 102

3 Maret 91

4 April 88

5 Mei 109

6 Juni 81

7 Juli 89

8 Agustus 89

9 September 61

10 Oktober 92

11 Noveber 111

12 Desember 121

Sumber: Buku rekap tahunan ruang Sadewa


4. Kondisi SDM
Survei kepuasan pelanggan berdasarkan hasil wawancara kepala
ruang menjelaskan bahwa sumber daya manusia ruang Sadewa masih
kurang. Sehingga membutuhkan tambahan tenaga kerja, SDM di
ruang sadewa melaksanakan tugas menggunakan sistem modular.
Jumlah SDM ruang Sadewa berjumlah 15 perawat, 1 tenaga
administrasi, dan 1 tenaga pengadministrasi keperawatan khusus.
Berdasarkan dari kasih pengukuran kuesioner adapatkan hasil
tingat kepatuhan petugas dalam melaksanakan tugas. Berikut laporan
penilaian pelaksann tugas petugas
Tabel 1.9 Hasil Pengukuran Tugas
No Jabaatan Nilai

1 Kepala ruangan 95.83%

2 Kepala Tim 100%

3 Perawat pelaksana 81.4%

Sumber: Data survey terolah


BAB III

PERECANAAN POA

A. Hasil Survei dan Analisa


Hasil servei berdasarkan standar PPI di ruang Sadewa oleh penulis
menunjukan hasil yang berbeda dengan hasil temuan komte PPI di RS
Banyumas. Beriku hasil survey penulis mengeni kepatuhan standar PPI di
ruang Sadewa:
Tabel 3.1 Kepatuhan penerapan PPI
No Jenia Indikator Nilai

1 Kebersihan tangan 81%

2 Batuk efektif 100%

3 Pengelolaan limbah tajam 100%

4 Pengendalian lingkungan 76.13

5 Penggunaan APD 71.42

6. Perlindungan petugas 85.71%

Sumber: Data survey terolah


Selain pemantauan kepatuhan PPI, penulis juga mendapatkan hasil
observasi selama 3 hari dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kepatuhan penerapan standar keselamatan pasien

No Jenia Indikator Presentase

1 Kepatuhan identifikasi pasien 100%

2 Komunikasi efektif 90%

3 Keamanan pemberian obat 100%

4 Ketepatan tindakan operatif -

5 Pencegahan infeksi 80%


6. Mengurangi risiko Jatuh 75%

Sumber: Data survey terolah


Hasil observasi yang ditemukan penulis terkai pelaksanaan standar praktik
operasionl adalah sebagai beriku:
Tabel 3.3 Hasil Obserasi Kepatuhan SPO ruang Sadwwa

No Kegori SPO Pesentase

1 Admission care 83.33 %

2 Kepatuhan Identiiasi pasien 8%

3. Komunikasi efektif 50%

4 Kewaspadaan rhadap obat high alert 75%

5. Pengurangan risiko infeksi 75%

6. pengurangan risiko jatuh 75%

7. Discharge planing

8. Pengelolaan linen kotor


Sumber: Data observasi terolah
B. POA
N Masalah Tujuan Kegiatan Alokasi Waktu (Maret 2023) Anggara PJ
o n
6 7 8 9 10 1 12 1 1 15 16
1 3 4

1. Kurangnya edukasi Apakah dengan Melakukan studi Rp. M. Reza


yang diberikan oleh promosi pemberian literatur untuk materi 50.000, - F
perawat tentang kertas check list edukasi kepatuhan
kepatuhan obat di obat serta edukasi obat
rumah sehingga masih kepatuhan obat di
tingginya angka rumah akan Melakukan persiapan
kembalinya pasien meningkatkan promosi dan
sebelum waktunya kepatuhan perawat pembuatan kertas
akibat putus obat saat melakukan check list di ruangan
discharge
Melakukan sosialisasi
planning?
program dan
mencontohkan
edukasi dan
pemberian kertas
check list saat role
play PPJA

Melakukan
pembenahan edukasi
saat kepulangan
pasien

Menerapkan program

Melakukan
monitoring
pelaksanaan program
di ruangan

Melakukan evaluasi
program

Menyusun laporan
akhir

Menyampaikan hasil
evaluasi program dan
rencana tindak lanjut
kepada kepala ruang

2 Berdasarkan hasil dari Apakah dengan Melakukan pengkajian - Nana Lia


observasi di ruang penataan alur linen dan observasi ruangan S
. Sadewa tentang dapat serta sarana dan
prasarana jenis linen
pengelolaan linen meningkatkan
kotor
terdapat beberapa linen pengelolaan jenis
kotor yang tercampur linen kotor ?
dan juga tidak sesuai Melakukan koordinasi -
dengan tempatnya. dengan akru dan
katim/ perawat
pelaksana tentang
proyek PSBH

Melakukan persiapan - – -
labeling, pengadaan
kantong plastic, dan
penataan alur serta
tempat pengelolaan
linen kotor

Melakukan sosialisasi -
Sebelumnya sudah program tentang
terdapat labelling dan
alur penempatan linen proyek PSBH saat
sesuai dengan jenis ropeplay PPJA
linen yang dikelola,
namun pengelolaan Melakukan pengadaan -
linen yang sudah ada labeling yang ditempel
belum cukup tertata pada dinding,
sehingga ada beberapa penyediaan kantong
jenis linen kotor yang plastic, dan penataan
tercampur tidak sesuai alur serta tempat linen
dengan jenis linen kotor
dengan tempat yang
Menerapkan program - - -
PSBH

Melakukan montoring - – -
pelaksanaan program
proyek PSBH di
ruangan

Melakukan evaluasi -
Program proyek
PSBH

Menyusun laporan - - -
akhir

Menyiapkan hasil -
evaluasi dan rencana
tindak lanjut
Evi Nur J
Hasil pengkajian 100% perawat yang Pengkajian ruangan
didapatkan bahwa bertugas shift pagi
sebanyak 50% dan sore mampu
perawat .yang bertugas menerapkan
shift pagi belum komunikasi efektif Rp.
3.
menerapkan SBAR-TBaK pada 25.000
komunikasi efektif saat handover, pre
SBAR-TBaK pada saat conference dan
handover, pre post conference
conference dan post
conference

Penilaian pre test

Persiapkan lembar
penilaian pre test dan
poster

Pemberian informasi
mengenai komunikasi
efektif SBAR-TBaK
melalui media poster
Role play menjadi
PPJA atau katim

Observasi dan analisis


penerapan komuniasi
efektif SBAR-TBak
setelah pre test

Penilaian post test dari


hasil observasi

Interpretasi hasil
penilaian pre dan post
test

Evaluasi kegiatan
Amalia
4
Nur H

5 Berdasarkan dari Apakah dengan •Persiapan: Zenita R


obervasi di Bangsal mendiakan booklet
Sadewa tentang informasi Observasi ruangan
manajemen penerimaan penerimaan pasien bangsal Sadewa
pasien baru didapatkan baru dapat
hasil bahwa petugas meninkatkan
kesehatan sudah penyampaian
menjelaskan tentang informasi dalam
alur penerimaan pasien proses admission
baru serta informasi care?
terkait perawatan yang
akan diterima selama
berada di bangsal
Sadewa.Pelaksanaan
penerima pasien sudah
sesuai dengan SPO
Admission care dengan
presentase 83.33%. Dari
hasil obervasi pada 4
pasien baru yang belum
memiliki riwayat
perawatan di bangsal
Sadewa sebelumnya
menunjukan bahwa
petugas memberikan
informasi kepada pasien
terkait failitas
perawatan, alur
pembayaran biaya
beserta asuransi yang
dapat diterima kepada
keluarga secara verbal.
Dari 4 pasien baru 3
diantaranya yang
menrima adalah oang
tua pasien sehingga
memerlukan penjelasan
yang lebih detail

Observasi
pelaksanaan SPO
admission care

Observasi respon
keluarga pasca
penjelasan

Pengumpulan - -
informasi dan bahan
data admission care
Pembuatan dan - -
penyusunan media

Revisi media pada -


pihak RS

Finlisasi media -

Pencetakan media -

Penerapan media - - - -
kepada petugas
Bangsal Sadewa.

Evaluasi penggunaan -
media dan rencana
tindak lanjut

Penyusunan laporan - -
akhir
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bangsal Sadewa merupakan ruang perawatan yang berfokus
pada penanganan dan perawatan penyakit psikosis (orang dengan gangguan jiwa) yang terdiri dari 2 ruangan, yaitu ruang perawatan kelas 3
dan non kelas 2(isolasi) dengan total tempat tidur sebanyak 41 tempat tidur. Diagnosis medis tertinggi selama tiga bulan terakhir yaitu
skizofrenia residual.. Sebuah ruangan, tentu tidak terlepas dari adanya konflik sehingga diperlukan manajemen yang tepat untuk
menyelesaikan konflik dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Peran serta kepala ruang dan ketua tim dibutuhkan untuk
mengelola mutu pelayanan ruangan dan asuhan keperawatan komprehensif. Motivasi kerja berperan serta dalam meningkatkan kualitas
pelayanan sehingga terhindar dari komplain pasien atau pun keluarga pasien.

B. Saran
Saran dari kami untuk dapat memaksaimalkan pelayanan yang ada di ruang Sadewa adalah dengan:

1. Adanya penambahan tenaga kesehatan untuk meningkatkan mutu perawatan serta menurunkan beban kerja tim daam melaksanakan
pelayanan kesehatan
2. Memaksimalkan pencegahan risiko jatuh dan melakukan tindakan lanjutan untuk mncegah kejadian luar biasa
3. Memberikan kepatuhan petugas dalam melaksanakan pencegahaan penyakit infeksius
4. Meningkatkan komunikasi efektif antar tenaga kesehatan untuk mencegah kesalah pahaman dalam berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai