Anda di halaman 1dari 11

Network Planning metoda ADM/CPM

Beberapa proses dalam penjadwalan metode ADM:

 Mendefinisikan item pekerjaan


 Perhitungan durasi tiap kegiatan
 Penyusunan urutan kegiatan dan mendefinisikan hub. ketergantungan
 Penggambaran diagram sesuai dengan hubungan ketergantungan
 Penulisan notasi
 Analisis jaringan
– Perhitungan maju (Forward Pass)
– Perhitungan mundur (Backward Pass)
– Penentuan Jalur Kritis
– Perhitungan Float (Waktu mengambang)

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 1


Network Planning metoda ADM/CPM
Simbol dan Notasi pada ADM :
 Event (peristiwa, kejadian) dilambangkan dengan lingkaran dan biasa
dinotasikan dengan angka yang dituliskan dalam lingkaran tersebut, contoh :
Event ke-1 dituliskan sebagai
1
 Activity (aktivitas, kegiatan) dilambangkan dengan anak panah dan biasa
dinotasikan dengan huruf besar yang dituliskan di atas garis tersebut, contoh :
Aktivitas A dapat dituliskan sebagai
A
Dummy, merupakan aktivitas fiktif C
yang perlu digambarkan untuk A

menunjukkan ketergantungan dummy

kegiatan, contoh : B
D

Aktivitas C dapat dimulai setelah A dan B selesai, sedangkan


aktivitas D dapat dimulai setelah B selesai (tidak tergantung pada A)

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 2


Network Planning metoda ADM/CPM
Aturan dasar logika ADM :
– Sebelum suatu aktivitas boleh dimulai, semua aktivitas yang mendahuluinya
harus sudah berakhir.
– Tanda panah menyatakan kegiatan dan hubungan ketergantungan, panjang
dan kemiringannya tidak mengandung pengertian apapun.
– Nomor event tidak boleh sama, penomoran biasanya dimulai dari kiri ke
kanan.
– Di antara dua event tidak boleh terdapat dua aktivitas atau lebih secara
langsung, harus dibuat sebuah aktivitas dummy.
– Suatu jaringan kerja hanya boleh memiliki sebuah initial event dan sebuah
terminal event.
A 2
D
Contoh Network : 5
3
1 B 3 E F 5
4
7 4 3
1
C
1
1 12

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 3


Network Planning metoda ADM/CPM
A B - Aktivitas A mendahului aktivitas B.
2
- Aktivitas A merupakan predecessor aktivitas B.
- Aktivitas B merupakan successor aktivitas A.
B - Aktivitas A mendahului aktivitas B, C, dan D.
- Aktivitas A merupakan predecessor aktivitas B, C, dan D.
A C
2 - Aktivitas B, C, dan D merupakan successor aktivitas A.
D

A - Aktivitas A, B, dan C mendahului aktivitas D.


- Aktivitas A, B, dan C merupakan predecessor aktivitas D.
B D
4 - Aktivitas D merupakan successor aktivitas A, B, dan C.
C

A - Diagram jaringan kerja yang SALAH, karena dalam dua


1 2 event terdapat dua aktivitas secara langsung.
B

salah

- Diagram jaringan kerja yang BENAR, aktivitas B tidak


A
1 3 secara langsung terjadi antara event 1 dan event 3, tetapi
B
B
B melalui event 2 terlebih dahulu.
dummy
2 - Aktivitas antara event 1 dan event 2 merupakan aktivitas
semu (dummy) dan dilambangkan dengan garis terputus-
benar
putus.

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 4


Network Planning metoda ADM/CPM
Aplikasi ADM :
 Pada tahun 1957 sebuah proyek pabrik kimia milik du Pont Company dibangun dengan
rencana anggaran sebesar $10.000.000, rencana ini kemudian diperbaiki, dan hasilnya
diperoleh penghematan biaya 10% menjadi $9.000.000. Metode yang digunakan untuk
memperbaiki rencana tersebut kemudian dikenal dengan nama Critical Path Method
(Metoda Lintasan Kritis).
 CPM kini biasa digunakan untuk menjadwalkan proyek yang sudah sering dilakukan
sehingga durasi aktivitas (pekerjaan) sudah dapat dipastikan. Biasanya berupa proyek-
proyek Engineering Konstruksi.
No. Akt. Nama Akt. Durasi Akt. Pendahulu
1 A 5 -
2 B 4 -
3 C 8 -
4 D 3 A
5 E 7 A
6 F 5 C
7 G 4 C
8 H 3 B, D
9 I 9 F, H
10 J 11 F, H
11 K 8 E, I
12 L 10 G, J

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 5


Network Planning metoda ADM/CPM

Perkiraan Kurun Waktu Kegiatan:


Prinsip-prinsip yang Perlu Diperhatikan :
1. Bebas dari waktu pelaksanaan kegiatan sebelum dan sesudahnya
2. Perhatikan Ketersediaan Sumber daya
3. Gunakan hari kerja normal, tidak lembur dan tidak ada usaha tambahan lain
4. Bebas pertimbangan mencapai target
5. Masukkan unsur waktu berkaitan dengan ijin resmi
6. Masukkan unsur waktu berkaitan dengan iklim
7. Tidak memasukkan hal-hal tidak terduga

Volume Pekerjaan
Kurun Waktu (Durasi)  t 
Produktivitas

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 6


Network Planning metoda ADM/CPM

Perhitungan Waktu & Penentuan Lintasan Kritis


TEi A TEj
i j
Notasi yang digunakan : TLi tij TLj

 TE : Earliest Event Occurence Time (saat paling cepat terjadinya event)


 TL : Latest Event Occurence Time (saat paling lambat terjadinya event)
 ES : Earliest Activity Start Time (Earliest Start). Saat paling cepat dimulainya aktivitas
 EF : Earliest Activity Finish Time (Earliest Finish). Saat paling cepat selesainya aktivitas.
 LS : Latest Activity Start Time (Latest Start). Saat paling lambat dimulainya aktivitas.
 LF : Latest Activity Start Time (Latest Finish). Saat paling lambat selesainyaaktivitas.
 S : Total Slack/Total Float
 SF : Free Slack/Free Float
 A : Kode aktivitas
 t : Duration (time) = waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas.

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 7


Network Planning metoda ADM/CPM
Perhitungan Waktu Maju (Paling Cepat )
 Saat paling cepat terjadinya initial event adalah hari ke 0 sehingga TE0= 0 (kecuali
untuk proyek yang berhubungan dengan proyek lain/sebelumnya)
 Jika initial event terjadi pada hari ke 0 ( TEi = 0 ; i = 0),
maka ESij = TEi = 0
EFij = ESij + tij
 Pada event yang menggabungkan beberapa aktivitas, berlaku
TEj = Max{EFi1j, EFi2j, EFi3j} EFi1j

TE j
EFi2j
j
TL j
EFi3j

Karena suatu event hanya terjadi jika aktivitas-aktivitas yang mendahuluinya


telah selesai, maka saat paling cepat terjadinya event tersebut sama dengan nilai
terbesar dari saat yang paling cepat selesainya aktivitas-aktivitas yang berakhir
pada event.
Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 8
Network Planning metoda ADM/CPM
Perhitungan Waktu Mundur (Paling Lambat)
 Pada terminal event berlaku TLj = TEj
 Pada saat paling lambat dimulainya suatu aktivitas sama LSij = LFij - tij
dengan saat paling lambat selesainya aktivitas tersebut
dikurangi dengan durasinya.
LFij = TLj
 Pada event yang menyebarkan aktivitas (Burst Event) yang
menjadi pangkal beberapa aktivitas berlaku :
LSij1

TE i
LSij2
TLi = Min{LSij1, LSij2, LSij3}
i
TL i
LSij3

Setiap aktivitas hanya dapat dimulai bila event yang mendahuluinya telah terjadi,
maka saat paling lambat terjadinya suatu event sama dengan nilai terkecil dari saat
paling lambat dimulainya aktivitas-aktivitas yang berpangkal pada event tersebut.

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 9


Network Planning metoda ADM/CPM
Perhitungan Kelonggaran Waktu (Slack/Float)
 Free Float/Free Slack (Kelonggaran Bebas, SF)
Kelonggaran waktu yang dapat dimanfaatkan untuk mengundurkan pelaksanaan aktivitas
proyek tanpa mempengaruhi saat paling cepat dimulainya aktivitas yang mengikutinya.
Dapat dinyatakan sebagai selisih antara TEj (saat paling cepat terjadinya event di akhir suatu
aktivitas) dan EFij (saat paling cepat selesainya aktivitas tersebut) : SFij=TEj-EFij dan karena
EFij=TEi+Tij maka :
SFij=TEj-TEi -tij
 Total Float/Total Slack (Kelonggaran Total, S)
Kelonggaran waktu yang dapat dimanfaatkan untuk mengundurkan pelaksanaan aktivitas
proyek tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan. Dapat
dinyatakan sebagai selisih antara LSij (saat paling lambat dimulainya suatu aktivitas) dan ESij
(saat paling cepat dimulainya suatu aktivitas), atau selisih antara LFij (saat paling lambat
selesainya suatu aktivitas) dan EFij (saat paling cepat selesainya suatu aktivitas) : Sij=LSij-
ESij, dan karena ESij=TEi (dari perhitungan maju) dan LSij=TLj-tij (dari perhitungan mundur),
maka :
Sij=TLj - tij-TEi
Sij=LFij-EFij, dan karena EFij=TEi+tij (dari perhitungan maju) dan LFij=TLj (dari perhitungan
mundur), maka :
Sij=TLj -TEi - tij
Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 10
Network Planning metoda ADM/CPM

Perhitungan Waktu & Penentuan Lintasan Kritis


 Lintasan Kritis dibentuk oleh beberapa Aktivitas Kritis, yaitu aktivitas
yang tidak mempunyai kelonggaran, sehingga pelaksanaannya harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh.
 Lintasan (path) kritis karena bila kegiatan yang terdapat pada lintasan
ini berubah waktu penyelesainnya, maka penyelesaian proyek secara
keseluruhan akan berubah (panjang lintasan kritis menunjukkan waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan).
 Perhitungan parameter waktu untuk lintasan kritis :
– Perhitungan waktu paling cepat
– Perhitungan waktu paling lambat

Fadli, MT Manajemen Konstruksi 3: Perencanaan dan Pengendalian Proyek 11

Anda mungkin juga menyukai