Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BULIYING DI LINGKUNGAN KELUARGA,


SEKOLAH, DAN MASYARAKAT

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan

Konseling yang diampu oleh Dr. Naharus Surur, M.Pd

Oleh :
Siti Asiah
NIM. K5418076 / 76

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
TASIKMALA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya yang
berlimpah dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
persyaratan tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Institut Agama Islam Cipasung.

Dalam penyusunan laporan ini tentu tak terlepas dari pengarahan dan bimbingan
dari dosen pengampu. Maka dari itu penulis ucapkan rasa hormat dan terimakasih
kepada Bapak Dr. Naharus Surur, M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Bimbingan dan Konseling.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini,


untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun para pembaca.

Tasikmalaya, 07 Januari 2023

Siti Asiah

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 1

C. Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bulliying.......................................................................................................... 3
B. Macam-macam Bulliying............................................................................................. 3
C. Dampak Bulliying.........................................................................................................4
D. Solusi Mengatasi Bulliying...........................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................................7
B. Saran............................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan keluarga, lembaga pendidikan formal, maupun masyarakat
tentu mengiginkan perkembangan anaknya secara optimal dan mengubah perilaku
anak dari hal-hal yang negatif menjadi positif. Permasalahan yang terjadi dikalangan
siswa memang tidak didambakan. Oleh karena itu dari segi permasalahan yang
terjadi di keluarga, sekolah, dan masyarakat ini perlu antisipasi untuk mengurangi
permasalahan yang terjadi di kalangan anak, karena jika tidak diantisipasi maka
dalam dunia pendidikan itu hanya bisa dikategorikan oleh masyarakat sebagai
lembaga pendidikan yang tidak mengfungsikan tanggung jawabnya sebagai
pendidik dan juga tidak profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. Untuk itu diharapkan kepada para personil sekolah atau yang berwenang
dalam sekolah agar dapat mengatasi atau memecahkan masalah- masalah yang
dihadapi yang terjadi di sekolah dengan harapan agar para siswa juga bisa terbentuk
kepribadiannya dengan baik.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa buliying hanya terjadi di lingkungan sekolah,
akan tetapi buliying juga dapat terjadi di lingkungan keluarga dan bahkan lingkungan
masyarakat. Untuk itu, perlu adanya pemahaman akan bentuk-bentuk buliying yang ada di
lingkungan keluarga, sekolah dan juga masyarakat agar kejadian buliying dapat diantisipasi.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan buliying?
2. Bagaimana bentuk buliying di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat?

3. Bagaimana cara mencegah adanya buliying di lingkungan keluarga, sekolah


dan masyarakat?.

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian buliying dan macam-macamnya


2. Mengetahui bentuk-bentuk buliying di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
1
3. Mengetahui cara mengantisipasi buliying di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Buliying
Buliying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”)
merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan
sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa
terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus
menerus.
Terdapat banyak definisi mengenai bullying, terutama yang terjadi
dalam konteks lain seperti di rumah, tempat kerja, masyarakat, komunitas
virtual. Namun dalam hal ini dibatasi dalam konteks school bullying atau
bullying di sekolah. Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005) mendefinisikan
school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh
seorang atau sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap
siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Buliying kerap dikaitkan dengan lembaga pendidikan, dimana hal
tersebut dilakukan oleh siswa terhadap siswa lainnya yang dianggap lebih
lemah. Akan tetapi, Buliying dapat terjadi di linngkungan keluarga, sekolah
bahkan masyarakat.

B. Macam-macam Buliying
1) Berdasarkan bentuknya, bullying dapat dikelompokkan ke dalam 6
kategori:
 Kontak fisik langsung. Tindakan memukul, mendorong, menggigit,
menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit,
mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang
lain.
 Kontak verbal langsung. 2 Tindakan mengancam, mempermalukan,
merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling),
sarkasme, merendahkan (put- downs), mencela/mengejek, mengintimidasi,
memaki, menyebarkan gosip.
 Perilaku non-verbal langsung. Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan
lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau
mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.
 Perilaku non-verbal tidak langsung. Tindakan mendiamkan seseorang,
memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau
mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
 Cyber Bullying Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media
elektronik (rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media
social)
3
 Pelecehan seksual. Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku
agresi fisik atau verbal.
2) Berdasarkan lingkungannya, bulliying dapat dibedakan menjadi:
 Rumah
Rumah merupakan tempat melakukan segala hal dan
merupakan tempat pertama yang dikenal oleh anak. Akan
tetapi, siapa sangka bahwa bulliying dapat terjadi di lingkungan
keluarga. Contohnya seperti membandingkan kemampuan anak
dengan tolak ukur tertentu, selalu memarahi anak tanpa alasan
yang jelas, melarangg anak untuk bermain atau bersosialsasi
dengan lingkungannya.
 Sekolah
Buliying di lingkungan sekolah sangat sering terjadi, padahal
sekolah adalah satu forum pendidikan untuk mencari ilmu,
namun lingkungan yang baru dan orang-orang baru tidak semua
dapat menerima keadaan anak, sehingga anak sering
mendapatkan perlakuan yang tak layak. Cotoh buliying di
lingkungan sekolah adalah melakukan pemalakan pada siswa
lain, memerintah dengan sesuka hati, hukuman fisik atas
kesalahan yang tak jelas, mengolok-olok dengan nama julukan
yang tak pantas, atau bahkan mencibir RAS tertentu.
 Masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan tempat untuk bertumu
dengan orang-orang yang mempunyai karakter yang berbeda-
beda. Hal tersebut membuat seseorang mengalami perlakuan
yang tak layak. Contohnya adalah memaki seseorang di depan
banyak orang, menebar gunjingan, memfitnah, meneror, dan
lain sebagainya.
C. Dampak Buliying
Dampak bullying dapat mengancam setiap pihak yang terlibat, baik anak- anak yang
di-bully, anak-anak yang mem-bully, anak-anak yang menyaksikan bullying, bahkan
sekolah dengan isu bullying secara keseluruhan. Bullying dapat membawa pengaruh
buruk terhadap kesehatan fisik maupun mental anak. Pada kasus yang berat, bullying
dapat menjadi pemicu tindakan yang fatal, seperti bunuh diri dan sebagainya. Dampak
dari bullying adalah:
a) Dampak bagi korban.
Depresi dan marah, trauma yang berat, bahkan banyak yang mencoba untuk
melakukan bunuh diri.
b) Dampak bagi pelaku.
Pelaku memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula,
cenderung bersifat agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan, tipikal
orang berwatak keras, mudah marah dan impulsif, toleransi yang rendah terhadap

4
frustasi. Memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain dan kurang
berempati terhadap targetnya. Dengan melakukan bullying, pelaku akan
beranggapan bahwa mereka memiliki kekuasaan terhadap keadaan. Jika dibiarkan
terus menerus tanpa intervensi, perilaku bullying ini dapatmmenyebabkan
terbentuknya perilaku lain berupa kekerasan terhadap anak dan perilaku kriminal
lainnya.

D. Solusi Mengatasi Bulliying


Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi bullying meliputi program
pencegahan dan penanganan menggunakan intervensi pemulihan sosial (rehabilitasi).
A. Pencegahan Dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, dimulai dari anak,
keluarga, sekolah dan masyarakat.
1) Pencegahan melalui anak dengan melakukan pemberdayaan pada anak agar :
a. Anak mampu mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya bullying
b. Anak mampu melawan ketika terjadi bullying pada dirinya
c. Anak mampu memberikan bantuan ketika melihat bullying terjadi
(melerai/mendamaikan, mendukung teman dengan mengembalikan kepercayaan,
melaporkan kepada pihak sekolah, orang tua, tokoh masyarakat)
2) Pencegahan melalui keluarga, dengan meningkatkan ketahanan keluarga dan
memperkuat pola pengasuhan. Antara lain :
a. Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan mengajarkan cinta kasih antar sesama
b. Memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang sejak dini dengan
memperlihatkan cara beinterakasi antar anggota keluarga.
c. Membangun rasa percaya diri anak, memupuk keberanian dan ketegasan anak serta
mengembangkan kemampuan anak untuk bersosialiasi
d. Mengajarkan etika terhadap sesama (menumbuhkan kepedulian dan sikap
menghargai), berikan teguran mendidik jika anak melakukan kesalahan
e. Mendampingi anak dalam menyerap informasi utamanya dari media televisi,
internet dan media elektronik lainnya.
3)Pencegahan melalui sekolah
a. Merancang dan membuat desain program pencegahan yang berisikan pesan kepada
murid bahwa perilaku bully tidak diterima di sekolah dan membuat kebijakan “anti
bullying”.
b. Membangun komunikasi efektif antara guru dan murid
c. Diskusi dan ceramah mengenai perilaku bully di sekolah
d. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan kondusif.
e. Menyediakan bantuan kepada murid yang menjadi korban bully.
f. Melakukan pertemuan berkala dengan orangtua atau komite sekolah.

5
4) Pencegahan melalui masyarakat
Pencegahan melalui masyarakat dengan membangun kelompok masyarakat yang
peduli terhadap perlindungan anak dimulai dari tingkat desa/kampung (Perlindungan
Anak Terintegrasi Berbasis MAsyarakat : PATBM).

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buliying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan
dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa
terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus
menerus. Bentuk-bentuk buliying dapat dilakukan dengan kontak fisik langsung,
kontak verbal langsung, kontak non-fisik langsung, kontak non-verbal langsung, dan
cyberbuliyinng. Buliying dapat terjadi baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat. Buliying dapat dicegah dengan berbagai macam cara.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, tentu terdapat banyak kekurangan, oleh
karenanya penyusun sangat mengharapkan saran dari para pembaca pada makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA
Charkawati, fitria. (2015). Bulliying Siapa takut?, Solo: Tiga Ana Miftahul, Asrori.
https://www.kompasiana.com/jacinda1701/
https://wargamasyarakat.org/%E2%88%9A-17-contoh-bulliying-di-rumah-sekolah-
dan-masyarakat/

Anda mungkin juga menyukai