Toraja Utara Tourism Magazine PDF
Toraja Utara Tourism Magazine PDF
Salam
Redaksi
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Adapun tujuan perancangan Toraja Dalam perancangan majalah edisi
Yang Maha Esa atas kelancaran Utara Tourism Magazine, untuk turut pertama, penulis sadar bahwa
produksi Toraja Utara Tourism andil menceritakan dan terdapat banyak kekurangan serta
Magazine, sehingga bisa selesai memperkenalkan bagaiamana kekeliruan didalamnya. Untuk itu,
dengan baik. keindahan alam serta keistimewaan dengan penuh kerendahan hati kritik
adat-istiadat masyarakat Toraja. dan saran dari pembaca untuk
Toraja Utara Tourism Magazine, Dengan harapan, Toraja juga bisa memberikan masukan agar produksi
merupakan majalah digital edisi dikenal lebih luas lagi dengan cerita Toraja Utara Tourism Magazine edisi
pertama yang membahas seputar dan beragam ciri khas daerah ini. selanjutnya bisa lebih baik lagi,
pariwisata Toraja Utara. Produksi terima kasih.
Toraja Utara Tourism Magazine Dalam perancangan produksi Toraja
merupakan karya pertama Mitha Utara Tourism Magazine, penulis
Kauntur untuk menyelesaikan studi mengucapkan terima kasih kepada
Ilmu Komunikasi di Universitas seluruh tim redaksi yang berkenan
Kristen Satya Wacana. bekerjasama meluangkan waktu serta
pikiran menyempurnakan revisi,
Toraja Utara Tourism Magazine hadir sampai pada publikasi majalah.
dengan konsep majalah berbasis Sehingga majalah edisi pertama bisa
digital. Majalah yang bisa diakses selesai dengan baik.
menggunakan handphone ataupun
komputer. Sehingga pembaca lebih
eksibel dalam mengakses informasi
seputar pariwisata Toraja Utara. Dan Salam,
yang lebih utama, jangkaun majalah
digital bisa lebih luas. Mitha Kauntur
Tim Redaksi
Redaktur Pelaksana:
Mitha Kauntur
Reporter:
Mitha Kauntur
Fotografer:
Fyant Layuk
Mitha Kauntur
Seto Samben
Siwan
0 Km Toraja Utara
Tugu Kandean Dulang
Mayoritas masyarakat Toraja beragama Kristen Protestan, Aluk menjadi sumber pandangan hidup dan kebudayaan
sebagian beragama Katolik, ada juga yang menganut bagi leluhur masyarakat Toraja, yang kini terjalin turun
agama Islam. Suku Toraja juga memiliki kepercayaan temurun bagi setiap generasi yang ada di Toraja. Aluk
Aluk To Dolo yang merupakan agama atau kepercayaan mengandung nilai keagamaan yang mengarah pada
para leluhur suku Toraja. Kepercayaan ini sudah diakui tingkah laku hidup dan ritual suku Toraja kepada Puang
oleh pemerintah sebagai aliran Hindu - Dharma pada 15 Matua (Tuhan Yang Maha Kuasa) yang disembah sebagai
November 1969. Masyarakat Toraja percaya bahwa konon pencipta manusia, bumi dan segala isinya.
manusia yang turun ke bumi sudah dibekali dengan
aturan keagamaan yang disebut dengan Aluk.
Kemegahan dataran tinggi yang kuliner, keberagaman seni serta menemukan banyak kejutan di setiap
dikelilingi pegunungan tanaman otentik khas Toraja yang sudut wilayah Toraja. Keunikan dan
menyuguhkan beragam keindahan kaya khasiat. ciri khas daerah ini memiliki magnet
wisata negeri di atas awan, bangunan S e l am at m e n i k m at i p e s on a yang sangat memikat. Jelajahi dan
rumah adat yang disebut Tongkonan keindahan alam dan keistimewaan temukanlah. Kurre Sumanga .
dengan arsitektur ikonik, kelezatan budaya dari suku Toraja. Anda akan
MAKAM GOA
Toraja Utara
Londa
Sedikit Scerita
e d i kdari
i t pemakaman
c e r i t a d agoa
ri pPenempatan
enduduk asli jenazah
wilayah jugaLonda.
tidak dinia nmemiliki
t e r l e tmakna
a k d i bahwa
dalamsemakin
goa.
Londa,
pemakaman
konon goa katanya,
Londa.
tidakKonon
semua Penempatan
sembarangan,jenazahada aturan
juga tidak
yang Penempatan
tinggi penempatan ini memiliki
jenazah,
makna
itu
katanya,
masyarakattidak
Torajasemua
bisa dimakamkan
masyarakat mengikat.
sembarangan,Jika anda
ada berkesempatan
aturan yang bahwa
artinya semakin
jenazah tersebut
tinggi penempatan
merupakan
Toraja
di goa bisa
Londa.di makamkan
Wilayah makam pada goa
ini mengikat.
berkunjungJika
di wisata
anda ini,
berkesempatan
akan terlihat jenazah,
bangsawan. itu artinya jenazah tersebut
L
diperuntukkan
o n d a . P ebagi m a penduduk
k a m a n lokal
ini berkunjung
peti jenazahdi yang
wisatadiletakkan
ini, akan terlihat
pada merupakan bangsawan.
diperuntukkan
yang merupakan bagiketurunan
penduduk lokal
dari peti
puncak
jenazah
goa, digantung
yang diletakkan
pada tebing
pada
yang
p enduduk
merupakan
asli wilayah
keturunan Londa.
dari puncak
dan terletak
goa,didigantung
dalam goa. Penempatan
pada tebing
09 Toraja Utara Magazine
Toraja Utara
Lo’ko’ Mata
Ada cerita dibalik proses pemahatan liang Paa .
Katanya sebelum melakukan pemahatan satu
liang kubur ada ritual atau doa yang dilakukan
untuk kelancaran pemahatan batu. Mereka
menyebutnya ritual Disur u . S ebelum
pemahatan liang dilakukan, keluarga akan
menyiapkan satu ekor babi dan melakukan doa
di areal pemahatan makam. Setelah dilakukan
ritual Disuru , barulah pemahat mulai bekerja.
Ada juga cerita pamali dari proses pemahatan
liang Paa yang juga mengacu dari ajaran Aluk
To Dolo, masyarakat Toraja percaya bahwa
Buroso tu liang ke dipakande tu to manggaraga
liang yang artinya akan banyak keluarga yang
meninggal jika pekerja pemahat liang diberi
makan oleh keluarga. Itu sebabnya mereka yang
bekerja memahat liang, akan memasak atau
menyediakan makanan mereka sendiri. Setelah
pemahatan liang Paa selesai, kembali di
lakukan ritual yang disebut Massabu Liang
yang berarti mengucap syukur untuk
kelancaran pembuatan liang Paa . Ritual ini
juga dilakukan di areal makam, dilakukan
pemotongan babi bahkan ada juga yang
menyiapkan kerbau serta dilakukan doa
bersama.
Biaya yang diperlukan untuk pembuatan satu liang
Paa seharga satu sampai empat ekor kerbau yang
artinya puluhan sampai ratusan juta rupiah. Harga
ditentukan dari ukuran dan kesepakatan antara
keluarga dan pekerja liang. Waktu pemahatan
biasanya paling cepat 3 bulan bahkan sampai
bertahun - tahun, kembali lagi dari seberapa besar
ukuran dan jenis batu yang dipahat. Pekerja
pemahat makam batu biasanya berkelompok yang
terdiri dari 3 - 4 orang.
Toraja memiliki kebudayaan yang tidak akan pernah Tradisi warisan leluhur suku Toraja dilakukan dalam dua
habis untuk diceritakan. Di tengah perkembangan tradisi. Pertama disebut sebagai Aluk Rampe Matallo
budaya yang semakin modern tidak membuat atau yang umum didengar Aluk Rambu Tuka ,
masyarakat Toraja meninggalkan warisan para leluhur merupakan tradisi upacara sukacita di Toraja. Kedua
mereka. Kebudayaan yang mereka miliki terus dijaga dan disebut Aluk Rampe Matampu atau yang umum di
dilestarikan oleh anak cucunya. Setiap tradisi yang dengar Aluk Rambu Solo, sebagai upacara duka cita bagi
dilakukan masyarakat Toraja selalu berlandaskan alasan masyarakat Toraja. Aluk To dolo terdiri dari tiga suku
yang logis, serta memiliki nilai loso yang mendalam. kata; aluk (kepercayaan), to (orang), dolo (terdahulu)
Masyarakat Toraja begitu menghargai nilai kehidupan yang artinya kepercayaan atau ajaran orang terdahulu.
dan hidup berdampingan dengan alamnya. Masyarakat Aluk To dolo merupakan kepercayaan leluhur Toraja yang
Toraja menyakini bahwa pantan den ya angga na tu terdiri dari berbagai ritual yang mengarah kepada
katuan yang artinya segala sesuatu yang ada di tengah tingkah laku hidup suku Toraja kepada Puang Matua
masyarakat Toraja, masing - masing memiliki nilai dan (Tuhan Yang Maha Kuasa) yang disembah sebagai
kegunaannya. pencipta manusia, bumi dan segala isinya.
Bagi masyarakat Toraja kematian adalah suatu hal Rambu solo juga sering dikatakan sebagai upacara
yang tidak perlu ditakuti melainkan sebuah proses melepas jiwa dengan kesedihan dan kegembiraan.
yang harus dilalui. Masyarakat Toraja percaya bahwa Kombinasi kesedihan sekaligus kebahagiaan jika
akan ada kehidupan kedua setelah kematian, mereka ritual acara boleh dilangsungkan dengan baik oleh
menyebutnya puya atau nirwana. Semua arwah yang segenap rumpun keluarga. Masyarakat Toraja
meninggal akan sampai pada puya jika ritual menyebutnya pasundun mali na yang memiliki
pemakaman sudah dilangsungkan oleh rumpun makna puncak menyampaikan kerinduan serta
keluarga. Itu sebabnya upacara rambu solo begitu bentuk ungkapan kasih sayang bagi mendiang
sakral dan sarat akan nilai loso di baliknya. jenazah yang dikasihinya.
Setelah menjelajahi daerah dataran tinggi Toraja, Toraja sebagai salah satu tujuan destinasi wisata di
sepertinya memiliki kesan tersendiri bagi mereka yang Indonesia, menyuguhkan beragam pilihan wisata. Dari
pernah mengunjunginya. Kemegahan pegunungan yang da ar wisata pada tahun 2018, terda ar lebih dari 300
ada di dataran tinggi mengelilingi setiap desa, seolah wisata di Toraja Utara dengan berbagai tawaran destinasi.
menjadi tameng pelindung bagi masyarakat Toraja. Mulai dari wisata budaya, wisata kuliner, wisata sejarah,
Pesona bentang alam mulai dari, lautan awan seolah sampai wisata bentang alam menjadikan magnet yang
berada di negeri dongeng. Barisan terasering sawah yang memikat bagi para wisatawan. Jika Anda memasukkan
ada di pegunungan seolah tersusun rapi layaknya tangga Toraja sebagai bucket list kunjungan wisata, pastikan
yang menuruni lembah. Begitupun hamparan sawah yang untuk membuat da ar perjalanan wisata Anda, ini bisa
luas di tengah pemukiman warganya. Jejeran rumah adat menjadi salah satu strategi memudahkan perjalanan
Toraja jika diperhatikan layaknya perahu yang ada di wisata Anda di Toraja. Jika masih bingung menentukan
tengah pegunungan, tersusun rapi serentak menghadap tujuan destinasi, anda bisa melihat dua tujuan destinasi
ke Utara - Selatan. Mencicipi kuliner khas dengan rasa dan berikut;
bentuk yang unik. Serta menyaksikan bagaimana ritual
adat yang begitu memukau di daerah ini.
Jelajah Wisata
Menhir Toraja
Selain wisata alam dan mistis yang dapat dijumpai di
sepanjang sisi, Toraja memiliki pesona wisata batu
Menhir, masyarakat Toraja menyebutnya Simbuang Batu.
Bagi masyarakat Toraja Simbuang batu merupakan tanda
bagi mereka yang sudah melaksanakan upacara rambu
solo, dalam tingkat Rapasan Sapurandanan . Artinya
telah terlaksana upacara pemakaman yang paling tinggi di
Toraja dengan hewan kurban minimal 24 ekor kerbau.
Biasanya Simbuang batu banyak terlihat di halaman dekat
dengan bangun rumah adat Tongkonan, masyarakat
Toraja menyebut lokasi tertanamnya batu simbuang
sebagai Rante.
Toraja Utara
Bori’ Kalimbuang
Menurut cerita, awal mula terbentuknya simbuang batu di
Kalimbuang Bori pada tahun 1617. Sebagai awal
dilaksanakan upacara rambu solo sampai saat ini masih
digunakan sebagai tempat berlangsungnya upacara adat
bagi rumpun keluarga.
Masih di lokasi Kalimbuang Bori, jika mengikuti jalan
setapak dilokasi yang sama kita akan menemukan wisata
kuburan tua berbentuk batu alam yang dipahat. Ukuran
batu cukup besar, terlihat di samping batu terdapat
kumpulan tengkorak manusia yang tersusun rapi, juga
terdapat kuburan rumah mini atau patane. Disisi lain juga
terdapat kuburan bayi yang disebut sebagai Passiliran atau
baby grave.
Buah Pangi
Pammarasan
Jika di Jawa ada kuliner rawon, maka Toraja juga ada
pammarasan. Bahan dasar kedua masakan ini umumnya sama,
menggunakan pammarasan dalam bahasa Toraja, jika di
Indonesiakan sama dengan kluwak. Di Toraja olahan
pammarasan cenderung lebih kental dan pekat, menggunakan
cukup banyak rempah dibandingkan dengan olahan pa piong.
Pelengkap olahan pamarassan biasanya menggunakan ikan,
daging kerbau, daging babi dan daging ayam. Kuliner ini
memiliki tampilan berwarna hitam pekat tetapi rasa yang begitu
nikmat.
Toraja Utara Magazine 43
Pa'piong
adalah masakan yang begitu popular bagi masyarakat Toraja
maupun di kalangan wisatawan. Pa piong juga menjadi hidangan
wajib bagi setiap ritual adat maupun keagamaan di Toraja. Jika
anda berada di Toraja melihat hidangan makanan yang dimasak
dalam bambu dengan metode memasak menggunakan kayu
bakar, maka itu adalah pa piong. Bahan utama pa piong pada
umumnya adalah daging babi, ikan mas, atau daging ayam
dilengkapi dengan sayur daun mayana atau pelepah batang pisang
yang muda dan beberapa rempah pelengkap untuk menambah cita
rasa pada masakan ini. Olahan pa piong tidak menggunakan
banyak bumbu, itu sebabnya pa piong memiliki rasa yang khas dan
nikmat. Pa piong paling nikmat dihidangkan saat baru saja
diangkat dari panggangan, aroma yang khas dari masakan bambu
tentu menggugah selera makan.
Deppa Tori’
adalah kudapan khas Toraja. Bahan dasar kudapan ini dari tepung
beras, gula aren, dan taburan wijen. Deppa Tori diolah dengan
cara digoreng dan cukup mudah menemukan kudapan ini di
Toraja. Banyak dijumpai pada pasar tradisional dan di sepanjang
jalan poros juga terdapat banyak toko yang menjajakan. Deppa
Tori sering dijadikan sebagai oleh - oleh khas Toraja, dengan
harga yang relatif murah dan rasa yang menggugah selera, yang
menjadikan kudapan ini menjadi kuliner yang cukup digemari.
Minuman
Khas Toraja
Di Toraja terdapat minuman tradisional, yang juga menjadi minuman khas
daerah. Minuman ini menjadi jamuan atau pelengkap bagi tamu yang
berkunjung ke Toraja. Beberapa minuman di Toraja menjadi bagian dari budaya
Toraja. Kembali lagi bagaimana masyarakat Toraja begitu menghargai nilai
kekeluargaan dan memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki. Beberapa
minuman khas daerah yang erat kaitannya dengan budaya;
Kopi Toraja
bagi anda pecinta kopi tentu tidak asing lagi dengan kualitas
kopi khas Toraja. Dengan dua kopi unggulan yaitu jenis kopi
Arabika dan Robusta yang memiliki rasa yang nikmat. Kopi
Toraja memiliki pasaran tersendiri bagi penikmat kopi,
bahkan penggemar kopi Toraja sudah menyebar ke pasar
internasional. Yang unik dari masyarakat Toraja sebagai
penghasil salah satu kopi terbaik di Indonesia adalah bahwa
masyarakat Toraja juga begitu gemar menikmati kopi hasil
alamnya. Percaya atau tidak, di setiap rumah yang ada di
Toraja, pasti memiliki atau menyediakan kopi Toraja. Dua
alasan mengapa kopi ini selalu tersedia di setiap rumah.
Pertama karena masyarakat Toraja juga penikmat kopi dan
alasan kedua bahwa setiap tamu yang datang akan dijamu
dengan kopi khas daerah. Peranan kopi dalam kehidupan
masyarakat Toraja juga sangat penting, menjadi minuman
untuk menjamu para tamu di rumah, acara adat, maupun
acara keagamaan.
Pasar
Tradisional
Toraja
Jika sudah puas dengan cerita nilai budaya dan pesona
bentang alam Toraja, sepertinya kurang lengkap jika
belum menyempatkan waktu untuk menyambangi pusat
pasar tradisional. Katanya jika ingin mengetahui
kebiasaan masyarakat di suatu wilayah cobalah untuk
mengunjungi pasar tradisionalnya.
“
Fakta 6: Kosakata yang lazim Jika ingin menanyakan sesuatu,
di dengar. Penulis berharap kamu awali dengan kata Tabe'. dalam
bahasa Indonesia memiliki arti
“
bisa lebih dekat dengan masyarakat
Toraja ketika berkunjung. Ada permisi atau tolong.
beberapa kosakata dalam bahasa
“
Jika kamu menerima sesuatu dari
Toraja memiliki makna yang seakan orang Toraja, kamu perlu memberi
menjadikan kalian sebagai keluarga. respon dengan mengucapkan Kurre
Sumanga'. Yang artinya terima
“
kasih.
“
Jika ingin menanyakan kabar, kamu
perlu mengatakan, Umba nakua
kareba . jika jawaban yang kamu
terima adalah kareba melo itu
artinya kabar baik. Jika sebaliknya
kamu akan mendengar kareba tang
“
melo, yang artinya kabar tidak baik.