Generasi Muda
Disusun oleh :
JAKARTA BARAT
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas resensi yang diberikan
serta kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada buku tersebut. Saya
Saya menyadari bahwa penulisan resensi ini tidak lepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa resensi ini masih jauh dari kata
miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran maupun kritik
yang membangun dari berbagai sumber sehingga dapat menjadi pelajaran bagi
saya untuk mengerjakan tugas yang serupa di masa depan. Terakhir, saya berharap
Penulis
DAFTAR ISI
IDENTITAS BUKU
sebuah buku berjudul Buaya Jantan yang diterbitkan oleh Gama Media pada 2006.
Pada tahun 2009, Fajar mulai menyutradarai film panjang pertamanya di layar
Skak.
kekayaan alam yang dimiliki tetapi juga keberagaman suku, agama, bahasa, serta
adatistiadat. Ciri khas yang dimiliki tentunya memiliki keunikan yang membuat
orang luar suku merasa kagum. Kekaguman itulah yang dirasakan penulis, Fajar
dan perlu diketahui oleh dunia. Oleh karena itu Fajar Nugroho melalui bukunya
kembali serta mengenalkan pada generasi muda akan budaya Indonesia yang
yang berasal dari nirwana. Menurut mitos ini nenek moyang masyarakat Toraja
yang pertama menggunakan tangga dari langit untuk turun dari nirwana
bagaimana nama Toraja muncul. Versi pertama diceritakan bahwa nama Toraja
diberikan oleh Suku Bugis Sideendereng dan Luwu. Sedangkan versi kedua
percaya bahwa nama Toraja berasal dari kata Toraya yang lama-kelamaan
Bagi yang belum tahu, Tana Toraja adalah sebuah nama daerah dengan
dan berlembah. Sekitar 40% wilayah Toraja oleh pegunungan. Selain itu,
rusak atau tercemar sehingga banyak wisata alam di Toraja seperti hutan
Sehingga banyak juga potensi alam berupa sungai di Toraja seperti sungai
Sadan, sungai Maiting, dsb. Pada bagian ini dijelaskan juga bahwa banyaknya
flora dan fauna yang hanya bisa ditemukan di Toraja. Flora endemik tersebut
antara lain uru, dan nato buangin. Dan faunanya seperti anoa, musang, dan
kuskus.
utara dengan letak pintu di bagian depan rumah karena keyakinan bumi dan
langit dan bumi yang tidak percaya masyarakat Toraja dibagi dalam empat
mulia.
E. Jenis Tongkonan
Pada bagian ini, dijelaskan bahwa secara umum ada empat jenis
Toraja.
adalah upacara Rambu Solo. Seperti yang kita tahu, masyarakat Toraja
yang lebih baik. Dan Salah satu cara agar mayat dapat mencapai tempat
Rambu Solo’ adalah upacara adat kematian masyarakat Tana Toraja yang
dunia menuju alam roh. Alam roh yang dimaksud adalah Kembali kepada
bernama Puya.
saja.
pemotongan hewan.
pemotongan hewan.
hewan.
disebut Aluk Pia dan upacara kedua disebut Rante. Aluk Pia
hari.
Jika upacara Rambu Solo’ untuk duka cita, maka upacara Rambu Tuka’ untuk
suka cita. Acara suka cita yang dilakukan berhubungan dengan acara syukuran,
1. Kapuran Pangngan
2. Piong Sanglampa
7. Massura’ Tallang
8. Merok
Pada bagian ini dijelaskan beberapa tarian yang ada di Toraja antara lain:
3. Tari Pa’ Gellu’ Pangala’, untuk menyambut para patriot yang Kembali
Pada bagian ini disebutkan beberapa alat musik yang ada di Toraja, antara
lain:
3. Pa’ geso’geso, sejenis alat music gesek dan terbuat dari tempurung dan
tempurung kelapa.
Pada bagian ini penulis menjelaskan jika ada beberapa kerajinan di Toraja
Contohnya adalah Tenun Toraja, memiliki ciri khas, yaitu pembuatan dengan
alat tenun tradisonal, bukan mesin. Selain itu, rangkaian Manik-Manik Toraja,
Pada bagian ini dijelaskan bahwa seni ukir Toraja memiliki ciri khas,
salah satu ukiran khas Toraja adalah ukiran pada Tongkona. Ukiran-ukiran
tersebut sangat kental dengan tradisi Toraja sehari- hari. Bahasa Toraja hanya
keagamaan dan sosial, suku Toraja membuat ukiran kayu dan menyebutnya
pa’ssura (tulisan).
jenis. Warna ukiran terdiri atas merah, kuning, putih, hingga hitam. Seni lain
yang berkaitan erat dengan masyarakat Toraja adalah seni pahat. Salah satu
Kelebihan
bagus dan dapat menarik perhatian pembaca karena menyertakan gambar dan
juga warna yang cerah serta tidak terlalu mencolok sehingga nyaman untuk
dilihat. Selain itu, penulis juga bisa membawakan buku ini dengan bahasa yang
mudah dipahami sehingga saya dapat mengerti apa yang disampaikan dengan
Buku ini juga dilengkapi dengan berbagai gambar tentang topik yang
dibahas, sehingga tidak bosan dan saya jadi merasa lebih mengenal
kebudayaan masyarakat Toraja. Untuk format tulisan dan gambar juga disusun
dengan sangat rapi serta teratur sehingga sangat memudahkan dan nyaman
untuk dibaca. Pada akhir buku disajikan glosarium yang sangat informatif bagi
pembaca yang belum mengenal atau mengerti beberapa kata pada buku ini.
Kekurangan
saja ada beberapa penjelasan dari penulis yang disampaikan dengan bertele-
tele dan berulang sehingga membuat pembaca mudah bosan. Selain itu juga
ditemukan ada kurang lebih 2 kata yang penulisan diketik secara kurang tepat.
PENUTUP
a. Kesimpulan
terikat dengan sejarah karena hal ini merupakan warisan kebudayaan dari
nenek moyang kita sebelumnya dan juga sudah menjadi kewajiban kita untuk
yang telah diwariskan dan dilestarikan dengan sangat baik. Selain itu,
masyarakat Toraja juga bertanggung jawab bukan hanya kepada budaya tetapi
kepada lingkungan sekitar mereka juga. Sikap inilah yang bisa menyadarkan
kita kembali untuk belajar dan mengenal lebih dekat akan keunikan masyarakat
Tana Toraja.
Fajar Nugroho melalui bukunya tidak hanya memberikan informasi yang
sangat informatif dari berbagai aspek kehidupan masyarakat Toraja, tetapi juga
mengingatkan kembali mengenai keunikan yang berasal dari suku Toraja serta
b. Sambungan Saran
Saran yang akan saya berikan untuk resensi buku kali ini:
1. Gaya Bahasa dan sampul buku yang menarik agar dipertahakan oleh
sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Fajar. 2015. Kebudayaan Masyarakat Toraja. Surabaya: PT. JePe Press
Media Utama