Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Muhammad Hapi

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043017413

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4512/SEJARAH PEREKONOMIAN

Kode/Nama UPBJJ : 49/BANJARMASIN

Masa Ujian : 2022/23.2 (2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. 1.Karl Bucher (1921) dalam bukunya yang berjudul The Origin of National Economic
(1892-1923), membagi perkembangan perekonomian menjadi tiga bagian, yaitu rumah
tangga:
1. keluarga tertutup atau masyarakat agraris;
2. kota tertutup atau masyarakat kota;
3. rakyat atau masyarakat kapitalis.

Dalam rumah tangga keluarga, produksi dilakukan oleh anggota keluarga dari sektor
perburuhan, perikanan, pertanian dan peternakan, dan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan anggota keluarga tersebut. Di sini tidak terjadi pertukaran antar rumah
tangga.

Lain halnya dalam rumah tangga kota, hasil produksi selain untuk memenuhi kebutuhan
keluarga juga untuk memenuhi kebutuhan langganan, sedangkan dalam rumah tangga
rakyat hasil produksi digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Di samping pembagian tersebut di atas,


Frederick List (1941) dalam bukunya yang berjudul Das Nationals System der Politischen
Ekonomi (1841), membagi masa perkembangan perekonomian masyarakat menurut
jenis mata pencaharian penduduk, yaitu:

1. Perburuhan dan perikanan.


2. Peternakan.
3. Pertanian.
4. Pertanian dan kerajinan setempat.
5. Pertanian dengan industri dan perdagangan internasional.

2. Dorongan untuk bergabung dalam gilde ini adalah karena adanya keinginan
untuk saling melindungi. Peraturan dalam gilde ditujukan untuk mengatur
cara hidup para anggota gilde dan pekerjaan para anggota tersebut.

Keuntungan dari adanya peraturan-peraturan tersebut adalah:


1. Persaingan antarnegara dapat dihindari karena masing-masing anggota
mempunyai mata pencaharian yang sederhana, tetapi terjamin. Untuk
mencapai tujuan tersebut, peraturan gilde menentukan hal-hal sebagai
berikut:

a. jumlah pembantu dan magang bagi tiap induk semang dibatasi (yaitu
seorang pembantu dan dua magang); jam kerja ditentukan dan larangan kerja
pada malam hari; b.
c. jika seorang induk semang memperoleh harga pembelian bahan murah
maka bahan tersebut dibagi-bagi dengan teman-temannya dalam gilde
tersebut;
d. upah pembantu ditentukan agar mereka dapat hidup layak.
Dengan demikian, perluasan seorang induk semang yang merugikan teman
(induk semang lain) tidak akan terjadi. Produk yang dihasilkan oleh gilde harus
bermutu tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakan peraturan
sebagai berikut:

a. pendidikan, misalnya seseorang harus bekerja sebagai magang selama 7


tahun, sebagai pembantu selama 7 tahun, baru kemudian boleh menempuh
ujian sebagai ahli (induk semang);

b. peraturan ujian ahli yang ketat baik dalam pelaksanaannya maupun


dalam pemeriksaannya;

c. bahan dan cara mengerjakan ujian ditentukan dengan teliti; d. produk


yang dihasilkan harus diuji/diperiksa dulu.

Sebagian penduduk kota pada zaman pertengahan terdiri dari tukang-


tukang yang merupakan pengusaha kecil yang merdeka. Kehidupan mereka
diatur oleh peraturan- peraturan gilde. Ketika mereka berumur 10 tahun
mereka magang pada seorang induk semang selama 7 tahun. Setelah itu, baru
mereka boleh bekerja sebagai pembantu dan setelah cukup pengalaman
mereka dapat menempuh ujian sebagai ahli dan setelah itu baru mereka dapat
diterima sebagai ahli (induk semang) di dalam gilde dan dapat membuka
perusahaan sendiri. Di sini mduk semang anggota gilde melakukan kegiatan-
kegiatan ekonomi yang meliputi:

1. Memenuhi kebutuhan langganannya yang memesan barang-barang


tertentu yangdapat mereka produksi.

2. Menjual hasil produksi mereka di pasar mingguan dan pasar tahunan.

3. Pada sekitar abad ke-15 terjadi perubahan permintaan barang-barang yang


menjadi semakin besar. Perubahan ini telah membawa perubahan-
perubahan yang besar dalam kehidupan ekonomi masyarakat Eropa
(Myrdal, G, 1956), Perubahan dalam permintaan terhadap barang-barang
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yakni

1. jumlah penduduk setelah wabah penyakit yang melanda Eropa dapat diatasi;
2. para penyewa bertambah makmur sehingga mereka dapat memelihara
jumlah keluarga yang besar;
3. kemewahan kaum bangsawan dan kebiasaan hidup boros dari kaum
bangsawan kebiasaan hidup boros orang Italia telah meluas pengaruhnya
sampai ke Eropa Utara:
4. bertambahnya jumlah bankir, pedagang besar, dan pengusaha yang berlomba
5. kemewahan dengan kaum bangsawan;
6. dan penduduk mulai meniru pola kehidupan orang kaya.

Melihat kondisi permintaan yang semakin meningkat ini, kaum kapitalis


tidak tinggal diam dan berusaha memanfaatkan kesempatan itu untuk
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dalam perdagangan. Kaum kapitalis
berusaha memproduksi barang-barang yang dibutuhkan pasar secara besar-
besaran sehingga ongkos produksi dapat dihemat dan keuntungan yang
diperoleh makin besar. Oleh karena itu, perusahaan- perusahaan besar juga
semakin meningkat jumlahnya
(Mackie, Y.A.C, 1963). Dengan demikian, jumlah buruh (tenaga kerja) upahan
juga makin banyak karena perusahaan- perusahaan besar menggunakan tenaga
kerja upahan. Di samping itu, semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar
juga mengakibatkan semakin banyak usaha perdagangan dan pengangkutan
barang.

4. Bangsa Belanda adalah bangsa niaga yang pertama di Eropa Utara.


Pelayaran nakhoda Belanda ke Prancis, Portugal, dan Spanyol semakin
ramai karena orang-orang Belanda banyak yang pergi ke Prancis, Portugal,
dan Spanyol untuk membeli barang dagangan untuk dijual di negara-negara
Laut Timur. Perdagangan dengan Portugal dan Spanyol maju pesat karena
jalur perdagangan dunia pada waktu itu telah berpindah ke Eropa Barat.
5. Pada sekitar tahun 1560 daerah Holland mengalami perkembangan yang
pesat karena permintaan berbagai macam barang di pasar dunia meningkat
tajam dan banyak pedagang besar pindah ke Holland. Amsterdam menjadi
pelabuhan pertama sesudah Antwerpen. Usaha perikanan (haring)
merupakan lapangan kerja yang cukup luas menyerap tenaga kerja dan
berkembang pesat. Meningkatnya usaha pelayaran juga mendorong
perluasan usaha pembuatan alat perlengkapan kapal sehingga usaha
pembuatan layar, tali, bejana, dan lain-lain memberikan kesempatan kerja
yang luas bagi penduduk di daerah tersebut. Di antara pedagang-pedagang
tersebut ada yang menjadi pengusaha besar dan memiliki kapal atau
perusahaan lain dan mempunyai perwakilan di pelabuhan-pelabuhan asing.
Perusahaan-perusahaan besar yang mula- mula timbul di negeri Belanda
pada akhir abad ke-16 adalah perusahaan perdagangan. Pada akhir abad
ke-16 pertenunan di Belanda Utara berkembang dan para pedagang
Belanda memperoleh hak perdagangan tunggal di daerah Belanda Selatan.
Pelayaran Belanda telah mencapai Italia, Levant, Guinea, Amerika, dan
Indonesia
Pada tahun 1602 Belanda mendirikan VOC atau semacam kongsi dagang di
Hindia Barat. Untuk memperoleh keuntungan yang besar beberapa hal
dilakukan olehpemerintah Belanda, yaitu:
1. memberi upah yang sangat rendah kepada para pegawai VOC. Namun
karena kehidupan pegawai ini sangat sulit, akhirnya mereka banyak
melakukan penyelewengan (korupsi);

2. menghancurkan kelebihan hasil produksi atau persediaan agar harga


rempah- rempah di Eropa tetap terjaga tinggi;

3. pengangkutan rempah-rempah ke daerah pemasaran dilakukan sedikit


demi sedikit agar keuntungan yang diperoleh dari perdagangan tetap
tinggi;

4. biaya pengangkutan ditekan serendah-rendahnya, yaitu dengan


menggunakan kapal besar yang sedikit mungkin.

Gubernur Jenderal Van Diemen dan Maetsuycker (1640-1680) berusaha


mengusir orang-orang Portugis dari seluruh Asia agar memperoleh hak
dagang tunggal di Indonesia dan usaha tersebut berhasil baik. Selanjutnya,
kantor-kantor dagang Portugis di pantai India, Malaka, dan Thailand dapat
dikuasai oleh Belanda sehingga pengaruh VOC di Indonesia berangsur-
angsur menjadi semakin besar. Pembentukan perserikatan dagang pada
akhir zaman pertengahan di Lubeck dan kota-kota Hanza merupakan
bentuk perseroan terbatas pertama. Perserikatan ini didirikan oleh
beberapa orang yang disebut "penguasa". Tiap penguasa mencari calon
pemegang saham dan jika perserikatan ini berakhir, modal dari masing-
masing pemegang saham dikembalikan ditambah dengan keuntungan yang
menjadi bagiannya. Prosedur tersebut merupakan cara untuk
pembentukan modal.

Anda mungkin juga menyukai