Anda di halaman 1dari 4

Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia

Nama : Ani Agistina


Nim : 203220024
Mata Kuliah : Apresiasi & Kajian Puisi
Dosen Pengampu : Diana Silaswati

Tugas 5
1. Bagan strukturalisme genetic

STRUKTURALISME GENETIK

UNSUR EKSTRINSIK
 BIOGRAFI
UNSUR INTRINSIK PENGARANG
 DIKSI  HUBUNGAN
KARYA SASTRA
 RITME
DENGAN
 PENGIMAJIAN KONDISI SOSIAL
 TEMA MASYARAKAT
 AMANAT PADA SAAT
KARYA SASTRA
LAHIR

2. Analisis puisi

Ibu
karya Zawawi Imron

kalau aku merantau lalu datang musim kemarau


sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
hanya mata air air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku

di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan


lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara, dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku
Hasil Analisis Unsur Instrinsik
tema puisi ini adalah kasih saying ank terhadap ibunya.

Diksi :
kemarau
berarti ; kekeringan, gagal panen, bencana
mayang siwalan
berarti ;kerinduan, kenangan indah
gua pertapaanku
berarti ; dalam kandungan/Rahim, tempat berlindung, tempat bernaung,
berlayar
berarti ; menghadapai kehidupan
angina sakal
berarti ; masalah, cobaan, hambatan

Pengimajian
penglihatan :
sumur-sumur kering
daunanpun gugur Bersama reranting
saat bunga kembang
penciuman ;
semerbak bau sayang

Rima
banyak menggunakan akhiran dengan vocal (dari yang tersering) “u”, “a”, dan “I”

Amanat
ibu adalah seseorang yang sangat berjasa dalam kehidupan kita dengan segala hal yang
diberikan olehnya. Dan bagaimana seorang anak yang telah hidup berpisah dengan
ibunya harus tetap mengingat dan berbakti kepada orangtuanya.
Unsur Ekstrinsik
Biografi pengarang
Zawawi Imron lahir didesa Batang-Batang, Kabupaten Sumenep. Beliau mulai terkenal
dalam percaturan Sastra Indonesia sejak bertemu penyair 10 kota di Taman Ismail
Marzuki, Jakarta pada Tahun 1982. Sejak tamat sekolah rakyat beliau melanjutkan
pendidikannya di Pesantren Lambiccabi, Gapura Semenep. Kumpulan sajaknya Bulan
tertusuk ilalang mengilhami sutradara Garin Nugroho untuk membuat film layer perak
bulan tertusuk ilalang. Kumpulan sajaknya Nenek Moyangku Air Mata terpilih sebagai
buku Puisi terbaik dengan mendapat hadiah Yayasan Buku Utama 1985.

Hubungan karya sastra dengan kondisi sosial masyarakat pada saat karya sastra
lahir
Latar belakang kehidupan Zawawi Imron mempengaruhi proses penciptaan puisi ini.
Zawawi Imron lahir dipulau Madura yang kondisi cuaca disana cukup panas. Dia
menggambarkan kondisi itu dengan menuliskan kata kata “kemarau dalam salah satu bait
puisi ini. Selain itu kondisi geografis pulau Madura adalah laut,hal itu tergambar pada
kata-kata yang cukup jelas digambarkan pada puisi ini. Segala kehidupan sosial
digambarkan dalam puisi ini mulai dari petani dan nelayan. Zawawi Imron juga
merupakan salah satu tokoh agama didaerahnya, sehingga didalam penciptaan puisi ini
zawawi tetap menyisipkan nilai-nilai agama . hal ini tergambar pada kalimat “Tuhan
yang ibu tunjukan telah kukenal. Pandangan Zawawi Imron dalam penciptaan puisi ini
cukup luas. Berangkat dari kebaikan seorang ibu, hal-hal yang lain juga diangkat oleh
pengarang salah satu contohnya adalah nilai-nilai agama, kehidupan sosial masyarakat,
kekayaan alam, anugrah Tuhan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai