Herbal
dr. Junjun Fitriani. M.Biomed
Departemen Farmakologi
Universitas Tadulako
2022
1. Mengetahui jenis bahan herbal yang digunakan dalam
praktek klinis.
2. Mengetahui keuntungan dan kerugian penggunaan obat
herbal dan fitofarmaka dalam praktek klinis.
3. Mengetahui beberapa contoh penerapan obat herbal dan
fitofarmaka dalam praktek klinis.
Tujuan Pembelajaran
Indonesia terdapat 3 macam obat herbal yang diumumkan
oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) :
1. Obat Tradisional (Jamu, Obat tradisional Impor, Obat
tradisional Lisensi)
2. Obat Herbal Terstandar (OHT)
3. Fitofarmaka
Pendahuluan
Sekitar 3.500 struktur kimia baru dari sumber alami
dilaporkan.
2.618 diperoleh dari tumbuhan tingkat tinggi
512 dari tumbuhan tingkat rendah (lumut, jamur
berserabut, dan bakteri)
372 dari sumber lain (organisme laut, protozoa,
arthropoda, dan chordata)
Pendahuluan
Penemuan Obat dari Tumbuhan
• Mencari bahan kimia baru yang ditemukan seorang ahli
biologi untuk menguji masing-masing zat yang terkandung
dalam tumbuhan dengan tes farmakologis bentuk apa pun
tersedia.
Pendahuluan
Penemuan Obat dari Tumbuhan
• Mencari bahan kimia baru yang ditemukan seorang ahli
biologi untuk menguji masing-masing zat yang terkandung
dalam tumbuhan dengan tes farmakologis bentuk apa pun
tersedia.
Pendahuluan
Tahapan Pengembangan Obat
• Penemuan
• Pemilihan Produk
• Praklinis Hasil Uji Praklinik
– Uji Farmasetika Indikasi Awal
– Uji Farmakologi Perkiraan dosis efektif
– UjiToksikologi Perkiraan batas aman
• Klinis
– Fase I
– Fase II
– Fase III
Postmarketing surveilance – (fase 4 uji klinik)
Uji Farmasetika
Uji Farmakologi Awal Uji Farmakologi Lanjut
• Apakah ada efek yang • Dimana tempat kerjanya
diinginkan • Bagaimana mekanisme
• Apakah ada efek yang tak kerjanya
diinginkan
- efek samping - efek toksik
Uji Farmakologi
Uji Toksisitas Akut Uji Toksisitas Jangka Panjang
• Menetapkan potensi • Mengetahui spektrum efek
toksik
toksisitas akut.
• Hubungan dosis dan toksisitas
pada pemberian berulang
dengan jangka waktu lama
• Menilai berbagai gejala
• Obat diberikan berulang, setiap
klinis, spektrum efek hari sepanjang waktu tertentu
toksik, dan mekanisme – Uji subakut/subkronik (1-3
kematian bulan)
– Kronik (3-6 bulan)
• Akumulasi, toleransi,
metabolisme dan kelainan
khusus di organ
Uji Toksikologi
• UJI TOKSISITAS KHUSUS
Uji Toksikologi
BPOM : Terdapat 3 logo obat bahan alam di Indonesia
1. Obat Tradisional : Bahan atau ramuan yang berasal dari tumbuhan,
hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan
OT, yang secara turun temurun digunakan untuk pengobatan.
Kriteria Jamu :
- Keamanan dan manfaat dibuktikan secara empiris
- Dikatakan jamu jika telah digunakan oleh masyarakat melewati 3
generasi
- Bahan obat alam yang sediaanya berupa simplisia sederhana (Irisan
Daun,Buah,Biji,Batang,Rimpang,dan Akar)
Cth : Jamu Gendong, Curcuma, Sambiloto, Kencur, dll
Kriteria OHT :
- Memiliki Sertifikat CPOTB
- Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinik
- In vivo (Hewan uji), in vitro (organ atau cawan petri)
- Telah dilakukan standarisasi pada bahan baku yang digunakan dan
produk jadi
Kriteria Fitofarmaka
- Melewati uji Praklinik dan Klinik
- Memiliki sertifikat CPOTB
- Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan
dalam produk jadi
- Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Tidak sesuai untuk kondisi penyakit Tidak ada efek samping yang berbahaya
Perhitungan:
Dosis perkali : 1000 : 2 x 1,0 = 500 mg
Berapa kita harus ambil dari ekstrak kering?
0,500 x 200g = 0,625 g = 625 mg
160
ATAU
100 x 500 = 625mg
80
DAFTAR PUSTAKA
Terima Kasih…..