Anda di halaman 1dari 12

Modul Ajar Materi Al Quran dan Hadits Fase E

SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar


Tahun Pelajaran 2022-2023

A. Informasi Umum
1. Nama Guru : Alfian Huda Muttaqin, S.Pd.I
2. Sekolah : SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar
3. Jenjang Sekolah : SMK
4. Tahun Pelajaran : 2021/2022
5. Fase : E (Kelas X)
6. Elemen : Al-Qur’an dan Hadist
7. Alokasi Waktu : 6 JP / 3 x pertemuan
8. Kompetensi Awal : Peserta didik mampu menganalisis ayat Al-Qur’an dan
hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan
pergaulan bebas dan zina;
9. Profil pelajar Pancasila : Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, dan bernalar kritis.
10. Sarana prasarana : Ruang Kelas, papan tulis, spidol, HP, laptop, internet,
LCD, Al-Qur’an, Buku Guru PAI/ buku tafsir, buku hadist, buku tajwid, Buku Siswa PAI
11. Target peserta didik : Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan
dalam mencerna dan memahami materi ajar.
12. Model pembelajaran : Tatap Muka (Discovery Learning, PBL)

B. Komponen Inti
1. Capaian Pembelajaran
Pada akhir Fase E, dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis, peserta didik mampu menganalisis
ayat Al-Qur’an dan Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos
kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil,
menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta Hadis tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas dan zina;
dapat menyajikan konten dan paparan tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan
dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap kompetitif
dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina
adalah perintah agama; dan membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja
serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan
menjaga kehormatan diri.
2. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik mampu menganalisis ayat Al-Qur’an dan hadis tentang perintah untuk
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina.
b. Peserta didik membaca alqur`an dengan tartil, menghafal dengan fasih dan lancar
ayat Al- Qur’an serta hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan
etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas dan zina.
c. Peserta didik dapat menerapkan sikap berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
3. Pemahaman bermakna
Pembiasaan membaca al-Qur’an sesuai kaidah tajwid, memahami tafsir, dan hadist yang
terkait.
4. Pertanyaan Pemantik
a. Kapan terakhir kali membaca al-Qur’an?
b. Juz keberapakah surat al-Maidah dan surat at taubah itu?
c. Apa itu tajwid?
5. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama 2 JP @45 menit
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
- Mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran
15 Menit
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran.
- Memeriksa kehadiran siswa
- Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dan
menjelaskan manfaat dari tema yang dipelajari.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran Peserta didik menerima
informasi kompetensi, materi, tujuan, dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti:
- - Guru mentalaqqi ayat dan hadis berkompetisi dalam kebaikan
dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina 20 menit
dihadapan peserta didik. Peserta didik memperhatikan dengan
seksama, terutama pada gerakan mulut guru dan
menirukannya. Peserta didik membentuk kelompok dengan
mempertimbangkan heterogenitas. Peserta didik yang paling
fasih dan lancar dalam membaca Al- Qur`an disebar pada tiap
kelompok dan bertindak sebagai guru tutor sebaya. Anggota
kelompok belajar membaca Al-Qur`an dipandu oleh guru tutor 45 menit
sebaya.
- - Guru meminta peserta didik membaca arti per kata dari ayat
dan hadis berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta
larangan pergaulan bebas dan zina, kemudian membaca ayat
beserta terjemahnya. Peserta didik berlatih dan praktik
membaca arti per kata dari ayat dan hadis berkompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan
zina, kemudian membaca ayat berserta terjemahnya secara
berpasangan. Peserta didik menghafal arti per kata, kemudian
menghafal ayat berserta terjemahnya secara berpasangan.
Masing-masing peserta didik mendemonstrasikan hafalan di
hadapan guru secara bergantian.
-
Kegiatan Penutup
- Guru memberi penguatan materi
- Merencanakan kegiatan tindaklanjut dengan memberikan tugas
ayat dan hadis berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta
larangan pergaulan bebas dan zina beserta terjemahnya dibuku 10 Menit
tulis untuk memperkuat hafalan pesdik
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
- Guru menutup dengan doa dan salam
Pertemuan Kedua 2 JP @45 menit
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
- Mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran 10 Menit
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
- Memeriksa kehadiran siswa
- Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
- Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti:
- Guru memberikan permasalahan terkait asbabun nuzul dan
tafsir berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta 40 menit
larangan pergaulan bebas dan zina. Guru meminta peserta
didik merumuskan masalah terkait asbabun nuzul dan tafsir
tentang berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta
larangan pergaulan bebas dan zina. Peserta didik
mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah. Peserta
didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi
dari kitab-kitab tafsir untuk menjawab rumusan masalah.
Peserta didik melakukan analisa perbandingan isi masing-
masing kitab tafsir. Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas. Secara bersama-sama
menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.
- Guru memberikan permasalahan terkait penerapan perilaku 30 menit
kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja beserta
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Guru meminta
peserta didik merumuskan masalah terkait penerapan
perilaku kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja beserta
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah. Peserta
didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi
dari referensi buku-buku yang relevan untuk menjawab
rumusan masalah. Peserta didik melakukan pengolahan data
dan informasi dengan mendiskusikan di dalam
kelompoknya.
Kegiatan Penutup
- Guru memberi penguatan materi
- Merencanakan kegiatan tindaklanjut dengan memberikan
tugas membuat PPT tentang ayat berkompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas 10 menit
dan zina beserta kandungannya dan penerapannya.
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
- Guru menutup dengan doa dan salam
Pertemuan Ketiga 2 JP @45 menit
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
- Mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran 10 Menit
- Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
- Memeriksa kehadiran siswa
- Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
- Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Kegiatan Inti:
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas. 50 menit
- Secara bersama-sama menyimpulkan hasil temuan
yang diperoleh.

Kegiatan Penutup
- Guru memberi penguatan materi
- Merencanakan kegiatan tindaklanjut dengan
memberikan tugas merangkum materi tentang ayat dan
hadis berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta 10 menit
larangan pergaulan bebas dan zina
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
- Guru menutup dengan doa dan salam

6. - Asesmen
a. Diagnostik
1) Non Kognitif
a) Apa yang kamu rasakan saat mendengar orang membaca al-Qur’an?
b) Apakah kamu terbiasa membaca al-Qur’an?
2) Kognitif
a) Apa manfaat yang diperoleh dari perilaku kompetisi dalam kebaikan?
b) Bagaimana cara meningkatkan etos kerja?
b. Formatif
a. Diskusikan dengan anggota kelompok tentang asbabun nuzul dan tafsir ayat
berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina.
Presentasikan hasil diskusi bersama kelompok
b. Diskusikan dengan anggota kelompok tentang penerapan perilaku kompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja beserta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Presentasikan hasil diskusi bersama kelompok
c. Sumatif
Jawablah dengan baik dan benar pertanyaan di bawah ini !
1. Kehidupan dunia diwarnai dengan perubahan yang sangat dinamis. Allah
menganjurkan umatnya agar berkompetisi dalam kebaikan. Nabi Saw. mengajarkan
agar mengawali amal dengan membaca basmalah. Mengapa saat mengawali suatu
amal kebaikan harus dengan membaca basmalah dan berdoa kepada Allah Swt.?
2. Setiap ajaran Al-Qur’an pasti memiliki hikmah dan manfaat, termasuk ajaran fastabiqul
khairat. Sifat mulia ini akan mendatangkan banyak manfaat, baik bagi diri sendiri
maupun orang lain. Sebutkan dan jelaskan manfaat fastabiqul khairat dalam
kehidupan sehari-hari!
3. Berlomba dalam kebaikan dapat dilakukan oleh setiap muslim di manapun ia
berada. Lebih dari itu, Islam sangat menganjurkan agar bersegara melakukan
kebaikan dengan penuh semangat dan etos kerja tinggi. Mengapa seorang mukmin
harus bersegera dalam berlomba-lomba dalam kebaikan dan beretos kerja?
4. Pesaing bukan musuh yang harus dikalahkan tetapi merupakan rekan kerja dalam
berkompetisi secara sehat. Pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama akan
mempererat tali persaudaraan di antara sesama. Mengapa bisa demikian?
5. Q.S at-Taubah/9:105 berisi pesan-pesan mulia yang harus dilakukan oleh setiap
muslim dalam kehidupan sehari-hari. Sebutkan pesan-pesan mulia yang terkandung
dalam Q.S at-Taubah/9:105!
- Bentuk Asesmen
a. Sikap (diskusi)
b. Performa (presentasi)
c. Tertulis (essay)

7. Pengayaan dan Remedial


a. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan dapat mengikuti kegiatan pengayaan berupa pendalaman
materi. Kegiatan pengayaan dilakukan pada waktu tertentu sesuai perencanaan
penilaian.

b. Remedial
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan diharuskan mengikuti kegiatan remedial. Kegiatan remedial
dilakukan pada waktu tertentu sesuai perencanaan penilaian
LAMPIRAN

1. Lembar Kerja Peserta didik


A. Penilaian membaca dan menghafal
Nama lengkap :
Kelas:

Skor
N Nama Surat 4 3 2 1
O
1 Q.S. al-Maidah/5: 48
2 Q.S. at-Taubah/9: 105
Keterangan: Nilai maksimal adalah 4 X 3 =
12
Skor 4 Lancar dan sesuai kaidah tajwid Penghitungan nilai
Skor 3 Kurang lancar tapi sesuai kaidah tajwid Skor yang diperoleh X
Skor 2 Lancar tapi tidak seuai kaidah tajwid 100 =
Skor 1 Tidak lancar dan tidak sesuai kaidah Skor maksimal
tajwid

Catatan guru:
……………………………………………………………
………………

B. Penilaian Tugas Kelompok diskusi dan presentasi


Jabatan Aspek yg dinilai
No Nama Peserta Kelompok saat Skor Nilai
Didik presentasi 1 2 3
1
2
3

Aspek dan rubrik penilaian.


1. Kejelasan dan kedalaman informasi
a. Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
lengkap dan kurang sempurna, skor 30
c. Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi
kurang lengkap, skor 10.
2. Keaktifan dalam diskusi
a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi skor 30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi skor 20.
c. Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi skor 10.
3. Kejelasan dan kerapian presentasi
a. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi, skor
40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 30.
c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang
rapi, skor 20.
d. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan tidak rapi,
skor 10.
C. Penilaian Tugas Essay/uraian

No Kunci Jawaban Skor


Agar diberikan kemudahan, kelancaran, dan keberkahan. 1-4
Doa merupakan kekuatan spiritual yang akan mendorong
1 kalian untuk berusaha maksimal hingga amal tersebut
paripurna. Di samping itu ada nilai pahala atas amal yang
kalian lakukan dengan ikhlas.
Manfaat fastabiqul khairat dalam kehidupan sehari-hari 1-4
yaitu:
1. Memperoleh rida dan pahala dari Allah Swt.
2. Menjadi manusia yang bermanfaat
2
3. Mempercepat terselesaikannya pekerjaan
4. Termotivasi untuk menjadi lebih baik
5. Menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung-
jawab
6. Mempererat hubungan antar sesama
Karena kesempatan waktu hidup di dunia hanya 1-4
sementara dan terbatas oleh ruang dan waktu. Tidak ada
yang tahu kapan seseorang akan dipanggil menghadap
3 Allah Swt. Di samping itu, tidak ada yang tahu perubahan
yang akan dialami oleh seseorang. Bisa jadi malam ia
beriman, esoknya sudah tidak memiliki iman. Atau
malam ia masih shalat berjamaah di masjid, pagi
terjerumus dalam kemaksiatan.
Karena peran serta dan keterlibatan masing-masing in- 1-4
dividu dalam satu kelompok akan semakin memperkuat
4
jalinan hubungan kekeluargaan
Pesan-pesan mulia yang terkandung dalam Q.S. at- 1-4
Taubah/9: 105 adalah
1. Allah Swt. memerintahkan untuk beramal saleh
hingga manfaatnya bisa dirasakan oleh diri sendiri
5
maupun masyarakat luas. Amal tersebut harus
dilakukan dengan ikhlas karena mengharap rida dari
Allah Swt.
2. Setiap amal akan dilihat oleh Allah Swt., Rasulullah
Saw. dan mukminin di akhirat kelak. Lalu akan
dibalas sesuai amal tersebut, jika amalnya baik maka
mendapat pahala, sebaliknya jika amalnya buruk
maka akan dibalas dengan siksa. Karenanya seorang
muslim haruslah memperbanyak amal saleh ketika
hidup di dunia.
3. Janganlah merasa amalnya sudah cukup banyak untuk
bekal hidup di akhirat. Sifat ini akan menghambat
munculnya keinginan untuk beramal saleh lagi.
Tumbuhkan inisatif untuk melakukan amal saleh
sehingga orang lain ikut tergerak untuk
melakukannya. Pahala berlipat akan diberikan oleh
Allah Swt. kepada orang yang memberi contoh tanpa
mengurangi pahala mereka yang mencontoh. Setiap
manusia akan kembali ke kampung akhirat, dan
menerima balasan amal perbuatannya. Seorang
mukmin hendaklah jangan larut dengan gemerlap
kehidupan duniawi hingga melalaikan akhirat yang
kekal abadi.

Total maksimal 20

Rubrik Uraian
Kriteria skor:
c. Jika mampu menjawab namun sangat tidak sesuai dengan jawaban yang benar
d. Jika mampu menjawab namun masih ada lebih dari dua kesalahan dari jawaban
yang benar
e. Jika mampu menjawab namun masih ada satu kesalahan dari jawaban yang benar
f. Jika mampu menjawab sesuai dengan jawaban yang benar

Skor uraian = total skor x 5 =


2. Bahan bacaan Guru dan Peserta didik
a. Untuk guru
1) Al-Qur’an dan terjemahan
2) Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab
3) Tafsir Ibnu Katsir karya Ismail bin Umar al-Quraisyi bin Katsir al-Bashri ad-Dimasyqi
4) Tafsir al-Maraghi karya Ahmad Mustofa al-Maraghi
5) Lubabun Nuqul fii Asbaabin Nuzul, karya Jalaluddin As-Suyuthi
6) Kitab Hadis Riyadhus Shalilih karya Imam Nawawi
7) Buku Tajwid “Tuhfatul Athfal” karya Syeikh Sulaiman al-Jumzuri
8) Buku teks guru PAI dan Budi Pekerti SMK Kelas X
9) Internet
b. Untuk Peserta didik
1) Al-Qur’an dan terjemahan
2) Buku teks pesera didik PAI dan Budi Pekerti SMK Kelas X
3) Internet
MATERI PEMBELAJARAN
Kompetisi dalam Kebaikan
Hidup adalah kompetisi. Bukan hanya untuk menjadi yang terbaik, tetapi juga kompetisi untuk
meraih cita-cita yang diinginkan. Namun sayang, banyak orang terjebak pada kompetisi semu yang
hanya memperturutkan syahwat hawa nafsu duniawi dan jauh dari suasana robbani.
Kompetisi harta-kekayaan, kompetisi usahapekerjaan, kompetisi jabatan, kedudukan dan
kompetisi lainnya, yang semuanya bak fatamorgana. Indah menggoda, tetapi sesungguhnya tiada.
Itulah kompetisi yang menipu. Bahkan, hal yang sangat memilukan ialah tak jarang dalam
kompetisi selalu diiringi “suuẓan” buruk sangka, bukan hanya kepada manusia, tetapi juga kepada
Allah Swt. Lebih merugi lagi jika rasa iri dan riya ikut bermain dalam kompetisi tersebut.
Lalu, bagaimanakah selayaknya kompetisi bagi orang-orang yang beriman? Allah Swt. telah
memberikan pengarahan bahkan penekanan kepada orang-orang beriman untuk berkompetisi
dalam kebaikan sebagaimana firman-Nya:

Dalil Kompetisi
َ‫ﻋ ﱠﻤﺎ َﺟﺎ َءك‬ َ ‫�ُ ۖ َو َﻻ ﺗَﺘ ﱠ ِﺒ ْﻊ أَ ْھ َﻮا َءھُ ْﻢ‬ ‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ ۖ ﻓَﺎ ْﺣ ُﻜ ْﻢ َﺑ ْﯿﻨَ ُﮭ ْﻢ ِﺑ َﻤﺎ أَ ْﻧﺰَ َل ﱠ‬ ِ ‫ﺼ ِﺪّﻗًﺎ ِﻟ َﻤﺎ َﺑﯿْﻦَ َﯾﺪَ ْﯾ ِﮫ ﻣِ ﻦَ ْاﻟ ِﻜﺘ َﺎ‬
َ ‫ب َو ُﻣ َﮭﯿْﻤِ ﻨًﺎ‬ َ ‫ﻖ ُﻣ‬ ِ ّ ‫َﺎب ِﺑ ْﺎﻟ َﺤ‬
َ ‫َوأ َ ْﻧﺰَ ْﻟﻨَﺎ ِإﻟَﯿْﻚَ ْاﻟ ِﻜﺘ‬
ٰ
ِ ‫�ُ ﻟَ َﺠ َﻌﻠَ ُﻜ ْﻢ أ ُ ﱠﻣﺔً َواﺣِ ﺪَة ً َوﻟَﻜ ِْﻦ ِﻟ َﯿ ْﺒﻠُ َﻮ ُﻛ ْﻢ ﻓِﻲ َﻣﺎ آﺗ َﺎ ُﻛ ْﻢ ۖ ﻓَﺎ ْﺳﺘ َ ِﺒﻘُﻮا ْاﻟ َﺨﯿ َْﺮا‬ َ ‫ﻖ ۚ ِﻟ ُﻜ ٍّﻞ َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ﻣِ ْﻨ ُﻜ ْﻢ ﺷ ِْﺮ‬
ِ ‫ت ۚ ِإﻟَﻰ ﱠ‬
� ‫ﻋﺔً َوﻣِ ْﻨ َﮭﺎ ًﺟﺎ ۚ َوﻟَ ْﻮ ﺷَﺎ َء ﱠ‬ ِ ّ ‫ﻣِ ﻦَ ْاﻟ َﺤ‬
َ‫َﻣ ْﺮ ِﺟﻌُ ُﻜ ْﻢ َﺟﻤِ ﯿ ًﻌﺎ ﻓَﯿُﻨَ ِﺒّﺌ ُ ُﻜ ْﻢ ِﺑ َﻤﺎ ُﻛ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ﻓِﯿ ِﮫ ﺗَ ْﺨﺘَ ِﻠﻔُﻮن‬
Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan
membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
menjaganya maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah
engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau
Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji
kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlombalombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap
apa yang dahulu kamu perselisihkan.” (Q.S. al-Māidah/5: 48)
Pada Q.S. al-Māidah/5:48 Allah Swt. menjelaskan bahwa setiap kaum diberikan aturan atau
syariat. Syariat setiap kaum berbeda-beda sesuai dengan waktu dan keadaan hidupnya.
Meskipun mereka berbeda-beda, yang terpenting adalah semuanya beribadah dalam rangka
mencari riḍa Allah Swt., atau berlomba-lomba dalam kebaikan.
Allah Swt. mengutus para nabi dan menurunkan syariat kepadanya untuk memberi petunjuk
kepada manusia agar berjalan pada rel yang benar dan lurus. Sayangnya, sebagian dari ajaran-
ajaran mereka disembunyikan atau diselewengkan. Sebagai ganti ajaran para nabi, manusia
membuat ajaran sendiri yang bersifat khurafat dan takhayul.
Ayat ini membicarakan bahwa al-Qur’ān memiliki kedudukan yang sangat tinggi; al-Qur’ān
sebagai pembenar kitab-kitab sebelumnya; juga sebagai penjaga kitab-kitab tersebut. Dengan
menekankan terhadap dasar-dasar ajaran para nabi terdahulu, al-Qur’ān juga sepenuhnya
memelihara keaslian ajaran itu dan menyempurnakannya.
Akhir ayat ini juga mengatakan, perbedaan syariat tersebut seperti layaknya perbedaan manusia
dalam penciptaannya, bersuku-suku, berbangsa-bangsa.
Semua perbedaan itu adalah rahmat dan untuk ajang saling mengenal. Ayat ini juga mendorong
pengembangan berbagai macam kemampuan yang dimiliki oleh manusia, bukan malah menjadi
ajang perdebatan. Semua orang dengan potensi dan kadar kemampuan masing-masing, harus
berlomba-lomba dalam melaksanakan kebaikan. Allah Swt. senantiasa melihat dan memantau
perbuatan manusia dan bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tersembunyi.
Mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan? Paling tidak ada beberapa
alasan, antara lain sebagai berikut. Pertama, bahwa melakukan kebaikan tidak bisa ditunda-tunda,
melainkan harus segera dikerjakan. Sebab kesempatan hidup sangat terbatas, begitu juga
kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan. Kematian bisa datang secara tiba-
tiba tanpa diketahui sebabnya. Oleh karena itu, begitu ada kesempatan untuk berbuat baik, jangan
ditunda-tunda lagi, tetapi segera dikerjakan.
Kedua, bahwa untuk berbuat baik hendaknya saling memotivasi dan saling tolong-menolang, di
sinilah perlunya kolaborasi atau kerja sama. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang
membuat kita terdorong untuk berbuat baik. Tidak sedikit seorang yang tadinya baik menjadi rusak
karena lingkungan. Lingkungan yang saling mendukung kebaikan akan tercipta kebiasaan berbuat
baik secara istiqamah (konsisten).
Ketiga, bahwa kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan kesungguhan. Allah Swt.
bersabda:
ِ ‫اﻹﺛْ ِﻢ َو ْاﻟﻌُﺪ َْو‬
‫ان‬ َ ‫ﻋﻠَﻰ ْاﻟﺒِ ِ ّﺮ َواﻟﺘﱠ ْﻘ َﻮ ٰى ۖ َو َﻻ ﺗَﻌَ َﺎوﻧُﻮا‬
ِ ْ ‫ﻋﻠَﻰ‬ َ ‫َوﺗَﻌَ َﺎوﻧُﻮا‬
Artinya: “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan…” (Q.S. al-Māidah/5: 2)
Langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang baik adalah dengan memulai dari diri sendiri,
dari yang terkecil, dan dari sekarang. Mengapa? Sebab inilah jalan terbaik dan praktis untuk
memperbaiki sebuah bangsa. Kita harus memulai dari diri sendiri dan keluarga.
Sebuah bangsa, apa pun hebatnya secara teknologi, tidak akan pernah bisa tegak dengan kokoh
jika pribadi dan keluarga yang ada di dalamnya sangat rapuh.

Perilaku Etos Kerja


Sudah menjadi kewajiban manusia sebagai makhluk yang memiliki banyak kebutuhan dan
kepentingan dalam kehidupannya untuk berusaha memenuhinya. Seorang muslim haruslah
menyeimbangkan antara kepentingan dunia dan akhirat. Tidaklah semata hanya berorientasi pada
kehidupan akhirat saja, melainkan harus memikirkan kepentingan kehidupannya di dunia.
Untuk menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat, wajiblah seorang muslim untuk
bekerja. Bekerja adalah kodrat hidup, baik kehidupan spiritual, intelektual, fisik biologis, maupun
kehidupan individual dan sosial dalam berbagai bidang.
Seseorang layak untuk mendapatkan predikat yang terpuji, seperti potensial, aktif, dinamis,
produktif atau profesional, semata-mata karena prestasi kerjanya. Karena itu, agar manusia benar-
benar “hidup”, dalam kehidupan ini, ia memerlukan ruh (spirit). Untuk ini, al-Qur’an diturunkan
sebagai spirit hidup, sekaligus sebagai nur (cahaya) yang tak kunjung padam agar aktivitas hidup
manusia tidak tersesat.
Dalam al-Qur’an maupun hadis, banyak ditemukan literatur yang memerintahkan seorang muslim
untuk bekerja dalam rangka memenuhi dan melengkapi kebutuhan duniawi. Salah satu perintah
Allah kepada umat-Nya untuk bekerja termaktub dalam Q.S. at-Taubah/9:105 berikut ini.

Dalil tentang perilaku etos kerja


َ‫ﺸ َﮭﺎدَةِ ﻓَﯿُﻨَﺒِّﺌ ُ ُﻜ ْﻢ ﺑِ َﻤﺎ ُﻛ ْﻨﺘ ُ ْﻢ ﺗ َ ْﻌ َﻤﻠُﻮن‬ ِ ‫ﻋﺎﻟ ِِﻢ ْاﻟﻐَ ْﯿ‬
‫ﺐ َواﻟ ﱠ‬ َ ‫ﺳﻮﻟُﮫُ َو ْاﻟ ُﻤﺆْ ﻣِ ﻨُﻮنَ ۖ َو‬
َ ‫ﺳﺘ ُ َﺮدﱡونَ إِﻟَ ٰﻰ‬ ُ ‫ﻋ َﻤﻠَ ُﻜ ْﻢ َو َر‬ َ َ‫َوﻗُ ِﻞ ا ْﻋ َﻤﻠُﻮا ﻓ‬
‫ﺴﯿَ َﺮى ﱠ‬
َ ُ�
Artinya: “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga
rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang maha
mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 105).
Q.S. at-Taubah/9: 105 menjelaskan, bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk semangat
dalam melakukan amal saleh sebanyak-banyaknya. Allah Swt. akan melihat dan menilai amal-
amal tersebut. Pada akhirnya, seluruh manusia akan dikembalikan kepada Allah Swt. dengan
membawa amal perbuatannya masing-masing. Mereka yang berbuat baik akan diberi pahala atas
perbuatannya itu. Mereka yang berbuat jahat akan diberi siksaan atas perbuatan yang telah mereka
lakukan selama hidup di dunia.
Sebutan lain dari ganjaran adalah imbalan atau upah atau compensation. Imbalan dalam konsep
Islam menekankan pada dua aspek, yaitu dunia dan akhirat. Namun, penekanan kepada akhirat itu
lebih penting daripada penekanan kepada dunia (dalam hal ini materi).
Ayat di atas juga menjelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kita untuk bekerja, dan Allah
Swt. pasti membalas semua yang telah kita kerjakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam ayat ini
adalah penegasan Allah Swt. bahwa motivasi atau niat bekerja itu mestilah benar.
Umat Islam dianjurkan agar tidak hanya merasa cukup dengan melakukan “tobat” saja, tetapi harus
dibarengi dengan usaha-usaha untuk melakukan perbuatan terpuji yang lainnya, seperti
menunaikan zakat, membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan, menyegerakan untuk
mengerjakan ṡalat, saling menasihati teman dalam hal kebenaran dan kesabaran, dan masih banyak
lagi usaha-usaha lain yang sangat terpuji. Semua itu dilakukan atas dasar taat dan patuh kepada
perintah Allah Swt. dan yakin bahwa Allah Swt. pasti menyaksikan itu.
Ayat ini pun berisi peringatan bahwa perbuatan mereka itu pun nantinya akan diperlihatkan pula
kepada rasul dan kaum muslimin lainnya kelak di hari kiamat. Dengan demikian, akan terlihatlah
kebajikan dan kejahatan yang mereka lakukan sesuai amal perbuatannya. Bahkan, di dunia ini pun
sudah sering kita saksikan, bagaimana gambaran orang-orang yang berbuat jahat seperti pencuri,
penipu, pemerkosa, koruptor, dan lain sebagainya.
Banyaknya berita tentang korupsi, bagaimana koruptor dipertontonkan di ruang publik. Ini
menandakan bahwa di dunia pun perbuatan kita sudah bisa dipertontonkan. Apalagi kelak di
akhirat yang pasti sangat nyata dan tidak bisa ditutup-tutupi.
Artinya: “Dari Miqdam ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Tidak seorang pun yang makan lebih
baik daripada makan hasil usahanya sendiri. Sungguh Nabi Daud as. makan hasil usahanya.” (HR.
Bukhari)

Menerapkan Perilaku Mulia


Perilaku mulia (ketaatan) yang perlu dilestarikan
1. Selalu menaati perintah Allah Swt. dan rasul-Nya, serta meninggalkan larangan-Nya, baik di
waktu lapang maupun di waktu sempit.
2. Merasa menyesal dan takut apabila melakukan perilaku yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.
3. Menaati dan menjunjung tinggi aturan-aturan yang telah disepakati, baik di rumah, di sekolah
maupun di lingkungan masyarakat.
4. Menaati pemimpin selagi perintahnya sesuai dengan tuntunan dan syariat agama.
5. Menolak dengan cara yang baik apabila pemimpin mengajak kepada kemaksiatan.

Perilaku mulia (kompetisi dalam kebaikan) yang perlu dilestarikan


1. Meyakini bahwa hidup itu perjuangan dan di dalam perjuangan ada kompetisi.
2. Berkolaborasi dalam melakukan kompetisi agar pekerjaan menjadi ringan, mudah, dan hasilnya
maksimal.
3. Dalam berkolaborasi, semuanya diniatkan ibadah, semata-mata mengharap riḍa Allah Swt.
4. Selalu melihat sesatu dari sisi positif, tidak memperbesar masalah perbedaan, tetapi mencari
titik persamaan.
5. Ketika mendapatkan keberhasilan, tidak tinggi hati; ketika mendapatkan kekalahan, ia selalu
sportif dan berserah diri kepada Allah Swt. (tawakkal).

Perilaku mulia (etos kerja) yang perlu dilestarikan


1. Meyakini bahwa dengan kerja keras, pasti ia akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan (“man
jada wa jada” – Siapa yang giat, pasti dapat).
2. Melakukan sesuatu dengan prinsip: “Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, dan mulai
dari sekarang.”
3. Pantang menyerah dalam melakukan suatu pekerjaan.

3. Glosarium

Makhorijul huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf itu dibunyikan.
Tajwid membaguskan bacaan huruf-huruf/kalimat-kalimat Alquran satu persatu dengan terang,
teratur, perlahan, dan tidak terburu-buru sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid.
Tafsir ilmu untuk memahami kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang
menerangkan maknanya, menyingkap hukum dan hikmahnya, dengan merujuk pada ilmu bahasa
Arab, seperti ilmu Nahwu, tashrif, bayan, ushul fiqih, qiraat, asbabun nuzul, dan nasikh mansukh.
Hadist adalah hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik itu ucapan, perbuatan, atau
pengakuan (taqrir).
Etos kerja merupakan seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup motivasi yang
menggerakkan mereka, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode
perilaku, sikap-sikap, aspirasi, keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, dan standar-standar.

4. Daftar Pustaka
https://www.synaoo.com/perilaku-taat-kompetisi-dalam-kebaikan-dan-etos-kerja/ diakses pada
tanggal 8 Agustus 2021 pukul 14.28.
https://kumparan.com/berita-update/arti-dan-jenis-jenis-makhorijul-huruf-hijaiyah-yang-perlu-
diketahui-1v3jRJ1UXZP/full diakses pada tanggal 8 Agustus 2021 pukul 14.30.
https://kumparan.com/berita-hari-ini/ilmu-tajwid-pengertian-dan-tema-pembahasannya-
1vumqIbjzXp diakses pada tanggal 8 Agustus 2021 pukul 14.35.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tafsir diakses pada tanggal 8 Agustus 2021 pukul 14.37.
https://www.dicoding.com/blog/etos-kerja-adalah/ diakses pada tanggal 8 Agustus 2021 pukul
14.50.
Jamaril. 2017. Pengertian, Kedudukan Dan Fungsi Hadits.
https://sumbar.kemenag.go.id/v2/post/1952/pengertian-kedudukan-dan-fungsi-
hadits.html diakses pada tanggal 8 Agustus 2021 pukul 14.40.
Taufik, Ahmad dan Setyowati, Nurwastuti. 2021. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian
dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi .
Taufik, Ahmad dan Setyowati, Nurwastuti. 2021. Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi .

Karanganyar, 27 Mei 2022

Kepala Sekolah Guru Pengampu


SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar Al Quran dan Hadits

Burhan Mustaqim, M.Pd Alfian Huda Muttaqin, S.Pd.I


NBM. 992 076 NBM. 1 283 854

Anda mungkin juga menyukai