Anda di halaman 1dari 19

LEMBAR KERJA 9

RPP DAN MODUL


Nama Mahasiswa : Ahmad Sukur Ritonga
Dosen Pembimbing : Dr. Hamka M.Hum
Dosen Pamong : Asriana, M.Ag
Kelas : Batch 2 A Akidah Akhlak
Fase : D (Kelas 8)
Satuan Pendidikan : MTs PP Amiruddiniyah

LK-9a : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


KURIKULUM MERDEKA

Satuan Pendidikan : MTs PP Amiruddiniyah


Kelas / Semester : VIII / Ganjil
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Materi Pembelajaran : Adab Kepada Orang Tua dan Guru
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
A. Tujuan Pembelajaran :
8.2. Menghayati adab kepada orang tua dan guru
8.3. Mencontoh adab kepada orang tua dan guru
8.4. Menganalisis Adab kepada orang tua dan guru
B. Indikator Pembelajaran :
8.2.1 Menjelaskan adab kepada orang tua dan guru
8.2.2 Menjelaskan hikmah adab kepada orang tua dan guru
8.2.3 Menunjukkan contoh kepada orang tua dan guru
8.2.4 Menyajikan cuplikan adab kepada orang tua dan guru
C. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Mengucapkan salam, berdo’ a, mengabsen serta 10 Menit
mengkondisikan kelas.
 Guru mengajukan persoalan secara komunikatif tentang
hal- hal yang berkaitan dengan modul adab kepada orang
tua serta guru yang dikenal partisipan didik.
 Guru mengantarkan tujuan pembelajaran
 Peserta didik dipecah ke dalam sebagian kelompok
 Peserta didik menyimak mekanisme penerapan
pendidikan
Kegiatan Inti KEGIATAN LITERASI 60 Menit
 Peserta didik diberi motivasi serta panduan buat
memandang, mengamati, membaca serta menuliskannya
kembali. Mereka diberi siaran serta bahan teks terpaut
modul adab kepada orang tua serta guru
BERFIKIR KRITIK
 Guru membagikan peluang buat mengenali sebanyak bisa
jadi perihal yang belum dimengerti. Persoalan ini wajib
senantiasa berkaitan dengan modul Adab Kepada Orang
Tua serta Guru.
KERJASAMA
 Peserta didik dibuat dalam sebagian kelompok buat
mendiskusikan, mengumpulkan data, mempresentasikan
ulang, serta silih bertukar data menimpa Adab Kepada
Orang tua serta Guru.
BERKOMUNIKASI
 Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok
ataupun orang secara klasikal, mengemukakan komentar
atas presentasi yang dicoba setelah itu ditanggapi kembali
oleh kelompok ataupun orang yang mempresentasikan
KREATIVITAS
 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang
telah dipelajari terkait materi Adab Kepada Orang Tua dan Guru.
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami
Penutup  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman 10 Menit
belajar
 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dan berdoa

Purbasari , Oktober 2023


Mengetahui: Guru Mata Pelajaran
Kepala Madrasah, Akidah Akhlak

Sukarjo, S.Ag Ahmad Sukur Ritonga


LK-9b : Modul Ajar
MODUL AJAR AKIDAH AKHLAK
MATERI : ADAB KEPADA ORANG TUA DAN GURU

I. Informasi Umum
Nama Penyusun : Ahmad Sukur Ritonga
Institusi : MTs. PP Amiruddiniyah
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : MTs / Fase D
Kelas : VIII
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

II. Kompetensi Awal


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
III. Profil Pelajar Pancasila
1. Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis dan kreatif
2. Profil Pelajar Rahmatal Lil ‘Alamin adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia
IV. Target Peserta Didik
Peserta didik Kelas 8 Fase D
V. Model Pembelajaran
Melalui model pembelajaran dengan menggunakan discovery learning dan berbasis produk
terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Sosial Emotional Learning (SEL)
KOMPETENSI INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui tutor sebaya, siswa bisa membaca dan menjelaskan Adab pada orang tua dan
pengajar
2. Melalui metode gosip search, siswa bisa menganalisis adab pada orang tua dan pengajar
3. Melalui pembelajaran diskusi, peserta didik dapat menyebutkan adab kepada orang tua serta
pengajar
4. Melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa bisa membentuk peta konsep adab kepada
orang tua serta guru dan Manfaat adab kepada orang tua serta guru
B. KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan adab kepada orang tua dan guru
2. Peserta didik mampu menganalisis adab kepada orang tua dan guru
3. Peserta didik mampu menyebutkan dan menjelaskan contoh dan manfaat adab kepada orang
tua dan guru
4. Peserta didik mampu membuat peta konsep tentang adab kepada orang tua dan guru s
C. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Guru bisa menghubungkan pelajaran dengan pengamatan peserta didik pada kehidupan
sehari-hari, contohnya bagaimana ibadahnya serta amalan-amalan sunnah, rasa bersyukur
siswa.
2. Guru memberikan pembanding menggunakan memberikan gambaran peserta didik yg selalu
semangat taat dan istiqomah dalam menjalankan ibadah sholat, bersedekah serta selalu
bersyukur dalam pada kehidupannya sebagai akibatnya bisa bahagia dan sukses dunia
akhirat.

D. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Jelaskan pengertian adab kepada orang tua dan guru
2. Tuliskan contoh adab kepada orang tua dan guru
3. Apa manfaat adab kepada orang tua dan guru
4. Hikmah apa yang dapat di ambil dalam meneladani adab kepada orang tua dan guru
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa, absensi, memberikan tujuan serta penilaian akibat pembelajaran.
 pengajar mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang hal-hal yg berkaitan dengan
materi adab pada orang tua dan pengajar yang diketahui siswa.
 pengajar memberikan tujuan pembelajaran
 siswa dibagi ke dalam beberapa grup
 siswa menyimak mekanisme pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan Inti (60 Menit)
Langkah-langkah menggunakan tutor sebaya adalah sebagai berikut:
 Memilih peserta didik yang mempunyai kompetensi dan pemahaman adab kepada orang tua
yang baik didalam kelas.
 Peserta didik yang sudah terpilih diatas kemudian membaca adab kepada orang tua dan guru
dengan buku pegangan peserta didik dan didampingi oleh guru pengajar.
 Guru bertindak sebagai fasilitator , motivator dan narasumber yang akan mengontrol bacaan
adab kepada orang tua dan guru
 Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan atas materi yang dibacakan tentang adab
kepada orang tua dan guru yang belum dipahami kepada guru.
 Setelah peserta ddik mendapatkan materi yang dibacakan, kemudian guru meminta siswa
untuk menganalisisi sesuai dengan pemahaman siswa terkait adab kepada orang tua dan guru
 Guru meminta peserta didik untuk membacakan hasil analisis serta menjelaskannya
Kegiatan Penutup (10 Menit)
 siswa serta guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru buat mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran serta pemugaran.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan di rendezvous berikutnya.
 pengajar mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi permanen
semangat belajar dan diakhiri menggunakan berdoa
F. ASESMEN/PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
penilaian perilaku berupa observasi yang asal berasal catatan kegiatan rutin siswa, baik yg
terkait dengan ibadah mahdhah (seperti salat, puasa sunah, membaca Al-Qur`an, dll) maupun
ibadah social (mirip membantu orang lain, dll), begitu pula sikap yg terkait menggunakan
materi, yakni adab pada orang tua serta guru. kemudian siswa diminta mengisi lbr penilaian
diri dengan cara membubuhkan pertanda centang (√) pada kolom yg sinkron. apabila siswa
belum memberikan sikap yg diharapkan maka bisa ditindaklanjuti dengan melakukan
pembinaan, baik oleh pengajar, wali kelas juga guru BK.
2. Penilaian Pengetahuan
Peserta didik diminta untuk mengerjakan 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:
a. Peserta didik dapat menganalisis Adab kepada Orang Tua dan Guru
b. Pserta didik dapat memberikan contoh adab kepada orang tua dan guru
c. Peserta didik dapat memberikan manfaat dari adab kepada orang tua dan guru
G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
1. Pengayaan
siswa yg sudah mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan minimal yg
ditetapkan bisa mengikuti aktivitas pengayaan berupa pendalaman materi. aktivitas
pengayaan dilakukan di waktu tertentu sesuai perencanaan penilaian
2. Remedial
siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai kriteria ketuntasan minimal yg
ditetapkan diharuskan mengikuti aktivitas remedial. aktivitas remedial dilakukan di ketika
tertentu sesuai perencanaan penilaian

H. GLOSARIUM
1. Berkata Baik dan sopan kepada orang tua
2. Melaksanakan perintah orang tuadan meninggalkan larangan nya selama bukan dalam
kemaksiatan kepada allah
3. Tidak membohongi orang tua
4. Membantu orang tua dalam kegiatan sehari – hari
5. Mendengarkan ketika guru menjelaskan
6. Bertanya kepada guru denga sopan
7. Meminta ijin jka ada keperluan
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Akidah Akhlak Kelas VII Madrasah Tsanawiyah, Direktorat KSKK Madrasah
Direktorat Jendral Pendidikan Islam. Kementrian Agama Republik Indonesia 2020
2. Video Sumber Belajar : https://youtu.be/wZRD08gODE0

Labuhanbatu , Oktober 2023


Mengetahui: Guru Mata Pelajaran
Kepala Madrasah, Akidah Akhlak,

Sukarjo, S.Ag Ahmad Sukur Ritonga


Lampiran
Materi
PETA KONSEP
ADAB KEPADA ORANG TUA DAN GURU

ADAB
ADAB KEPADA
KEPADA
GURU
ORANG TUA

Peranan Guru sebagai


Orang Tua orang tua di
sekolah

Cara berbuat Cara


baik kepada menghrmati
Orang Tua Guru

A. MENGAMATI DAN MENANYA


1. Mengamati
Perhatikan gambar berikut!

Anak sedang sungkem pada orang tua Siswa menerima piala dari Guru

2. Menanya
Buatlah masing-masing sebuah pertanyaan dari gambar-gambar di atas berkaitan dengan
adab kepada orang tua dan guru.

B. ADAB KEPADA ORANG TUA


1. Peranan Orang Tua
Berbuat baik kepada orang tua (birul walidain) yaitu ibi dan ayah adalah akhlak yang
sangat mulia. Allah Swt., mewajibkan kepada kita untuk senantiasa berbuat baik kepada orang
tua. Tingkatkan keutamaan berbuat baik kepada orang tua diletakkan Allah Swt. begitu tinggi,
sehingga didalam Al-Qu’an perintah menyembah Allah diiringi dengan perintah berbuat baik
kepada orang tua. Misalnya pada QS. Al-Isra’/17:23 :
َ ٰ ‫َّل ِإيااهُ َو ِب ۡٱل ٰ َو ِلدَ ۡي ِن ِإ ۡح‬
‫سنًا‬ ٓ ‫ض ٰى َرب َُّك أَ اَّل ت َعۡ بُد ُٓواْ ِإ ا‬
َ َ‫۞وق‬
َ
Dan tuhan telah memerintahkan agar kamu menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat
baik kepada ibu dan bapak.
Rasulullah banyak menerangkan dalam hadisnya tentang keutamaan berbuat b aik
kepada orang tua. Salah satunya disebutkan dalam sebuah hadis:
‫للا‬ َ ‫ج َو ْالعُ ْم َرا ِة َو ْال ِج َها ِد ِف ْي‬
ِ ‫س ِب ْي ِل‬ ِ ‫ص ْو ِم َو ْال َح‬
‫صدَقَ ِة َوال ا‬
‫ص َل ِة َوال ا‬ َ ‫ِب ُر ْال َوا ِلدَ ْي ِن اَ ْف‬
‫ض ُل ِمنَ ال ا‬
Berbuat baik kepada orang tua itu lebih utama dibandingkan sholat, sedekah, puasa, haji,
umrah, dan jihad di jalan Allah.
Hadis di atas menunjukkan kepada kita betapa utamanya kedudukan berbuat baik
kepada orang tua, walaupun seorang itu mengerjakan sholat, sedekah, puasa, haji, umrah, dan
jihad di jalan Allah, jika ia tidak berbakti kepada orang tuanya atau durhaka kepada orang
tuanya maka ibadahnya tidak dapat menolongnya di akhirat nanti, karena ia telah melakukan
dosa besar.
Mengapa Allah menempatkan derajat yang begitu tinggi terhadap perbuatan baik
kepada orang tua? Karena jasa orang tua terhadap anaknya begitu besar. Mereka telah
bersusah payah membesarkan dan mendidik anak-anak mereka. Seorang ibu mengandung
anaknya selama 9 bulan. Ia sangat berhati-hati supaya kandungannya terpelihara dengan baik.
Walaupun harus menanggung penderitaan yang cukup lama, namun ia nantikan kelahiran
bayinya dengan penuh kesabaran dan kegembiraan. Ketika saatnya melahirkan, seorang ibu
dihadapkan pada situasi yang sangat menegangkan, yaitu perjuangan antara hidup dan mati.
Akan tetapi setelah sang bayi lahir, sirnalah semua rasa sakit, disambutnya bayinya dengan
senyuman yang tulus dan penuh kasih sayang.
Penderitaan tidak terbatas sampai melahirkan anaknya, tetapi masih berlanjut sampai
anaknya besar.dengan penuh keikhlasan anaknya dirawat, dijaga, dan dibimbingnya. Tengah
malam disaat orang tertidur nyenyak, seorang ibu harus bangun menyusui anaknya, apalagi
jika anaknya jatuh sakit. Semuanya dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharapkan balasan
sedikitpun.
Seorang ayahpun tidak tinggal diam, ia berjuang sekuat tenaga mencari nafkah untuk
keperluan keluarganya. Setiap hari ia bekerja membanting tulanguntuk memenuhi kebutuhan
anak-anak dan istrinya. Teriknya panas matahari, bahkan dinginnya malam tidak dihiraukanya
asalkan rezeki bisa diperolehnya dan keluarganya bisa hidup sejahtera.
Setelah anak-anaknya berangsur besar, tugas orang tua tidak semakin ringan tetapi
semakin berat. Setiap hasri seorang ibi harus bangun pagi-pagi dan menyiapkan sarapan anak-
anaknya, menyiapkan pakaian dan segala kepeluan anak-anaknya. Tugas ayahpun semakin
berat, karena semakin besar anak-anaknya, semakin besar pula kebutuhan hidup yang harus
dipenuhinya. Maka seorang ayah harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan rezeki
yang lebih banyak.
Selain pekerjaan rutin seperti diatas, ada lagi tugas orang tua yang tak kalah beratnya,
yaitu mendidik. Semua orang tua mengharapkan agar anak-anak mereka menjadi anak-anak
yang pandai, yang berbudi luhur, dan sukses dalam hidupnya. Dengan berbagai cara mereka
mengupayakan agar anak-anak mereka berhasil. Mereka akan bertambah khawatir kalau-
kalau anaknya terkena pengaruh buruk dari luar. Tiap hari mereka lepas anak-anak mereka
kesekolah dengan doa. Ketika anak-anak pulang sekolah disambutnya dengan rasa syukur.
Begitulah tanggung jawab orang tua terhadap anak-anaknya. Begitu besar peranan orang
tua bagi kelangsungan hidup anak-anaknya, sehingga wajarlah agama islam menempatkan
kewajiban berbakti kepada orang tua ini sebagai ajaran yang sangat penting.
2. Cara Berbuat Baik Kepada Orang Tua
Berbuat baik kepada orang tua dibagi menjadi 2 keadaan yaitu berbuat baik kepada orang
tua ketika mereka masih hidup dan berbuat baik kepada orang tua setelah meninggal
dunia.
a. Berbuat baik kepada orang tua ketika mereka masih hidup
Kalau dihitung-hitung jasa rang tua kepada anaknya tidak akan terhitung, sulit
dibandingkan dengan apapun. Jasa orang tua kepada anak-anaknya tidak akan terbalas.
Mereka memang tidak akan mengharapkan imbalan jasa berupa harta,seperti
diungkapkan dalam sebuah syair lagu:
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
Bagi orang tua, jerih payahnya sudah merasa terbalas manakala anaknya menjadi anak
yang berakhlak mulia dan sukses dalam hidupnya. Walaupun orang tua tidak
mengharapkan balasan dari anaknya, sebagai anak tentu berkewajiban berbuat baik
kepada kedua orang tuanya. Firman Allah Swt., dalam QS. Luqman/31: 14-15
disebutkan yang artinya sebagai berikut :
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua
orang tua mu. Hanya kepada Aku kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempresekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang
itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
dengan baik.”
Kepada kedua orang tua hendaknya kita senantiasa memperlihatkan tingkah laku yang
baik. Ketika hendak pergi kesekolah atau hendak bepergian, hendaklah kita pamit
dengan mencium tangan mereka. Betitu pula dengan tiba di rumah sepulang dari
sekolah atau bepergian, kita ucapkan salam, dan kita cium tangan mereka.
Bagaimanapun kita menganggap orang tua kita salah, jangan kita ucapkan kata-kata
yang kasar kepada mereka. Bagaimanapun kecewa dan marahnya kita, tetaplah
berkata sopan kepada mereka. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Isra’/17: 23-24
yang artinya sebagai berikut:
“Jika salah serang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah engakau membentak keduanya dan
ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu
terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah “wahai tuhanku!
Sayangilah keduanya sebagai mana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu
kecil.””
Dalam sebuah hadis diriwayatkan sebagai berikut :
Pada suatu saat seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah: “Ya Rasulullah,
Siapakah yang paling berhak untuk ku pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab,
“ibumu!” Orang tersebut bertanya lagi “Setelah itu siapa lagi?” Beliau menjawab
lagi “Ibumu!” Orang tersebut bertanya lagi “ Sesudah itu siapa?” Beliau menjawab
“Ibumu!” Untuk keempat kalinya orang itu bertanya, “ Kemudian siapa lagi?”
Rasulullah pun menjawab “Kemudian bapakmu!”.
Sebagai seorang anak tentu mengetahui mana yang menjadi kesenangan ibu dan ayah,
dan mana pula yang tidak mereka senangi. Lakukanlah apa yang mereka senangi dan
tinggalkanlah apa yang tidak mereka senangi. Jika kita sudah dewasa dan mempunnyai
penghasilan, alangkah baiknya sewaktu-waktu kita mebawakan oleh-oleh untuk orang
tua kita. Walaupun sebenarnya mereka tidak mengharapkan, tetapi mereka akan
merasa senang dan bangga melihat anak-anaknya dapat berbuat baik.
Ketika ayah dan ibu kita sedang sakit tunjukan kepada ayah atau ibu , bahwa kita
adalah anak yang berbakti kepada mereka. Doakan mereka berdua agar cepat sembuh.
Ketahuilah bahwa sikap kita yang baik dan menyenangkan itu merupakan obat bagi
ibu atau ayah yang sedang sakit.
b. Berbuat baik kepada orang tua ketika mereka sudah meninggal dunia
Berbuat baik kepada orang tua, tidaklah berhenti hanya sampai mereka meninggal
dunia. Walaupun ibu atau ayah kita telah tiada, kita masih dapat berbuat baik kepada
mereka.
Suatu ketika ada seorang lelaki datang menghadap Saw.: “Ya Rasulullah, apakah ada
yang harus aku baktikan kepada orang tua setelah mereka meninggal?” Jawab
Rasulullah Saw. “Ya ada. Yakni melayati ketia orang tua meninggal, memohon
ampunan, melaksanakan wasiat serta pesan-pesannya, menyambung tali
persaudaraan dengan sanak kerabat yang bias mereka lakukan, dan menghormati
teman-teman mereka.” (HR. Abu Dawud dan Baihaqi)
Dalam sebuah hadis yang lain Rasulullah Saw. menerangkan pula yang artinya:
“Apabila seseorang telah meninggal dunia maka putuslah semua amalnya, kecuali
tiga hal yaitu : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang
mendoakannya.”
Agama Islam mengajarkan agar kita selaku anak yang saleh mendo’akan ibu atau ayah
kita yang meninggal. Lafal doanya sama seperti yang telah kamu pelajari atau boleh
juga dengan doa yang lain. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengerti. Dia pasti
mendengar doa kita.
C. ADAB KEPADA GURU
1. Guru sebagai orang tua di sekolah
Dalam Islam orang yang terpelajar atau orang-orang yang berilmu menduduki tempat-
tempat yang terhormat.
sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Mujadalah/58:11
‫ٱَّللُ ٱلاذِينَ َءا َمنُواْ ِمن ُك ۡم َوٱلاذِينَ أُوتُواْ ۡٱل ِع ۡل َم دَ َر ٰ َجت َو ا‬
‫ير‬ٞ ‫ٱَّللُ ِب َما ت َعۡ َملُونَ َخ ِب‬ ‫يَ ۡرفَعِ ا‬
“.....niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang berimandi antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang
kamu kerjakan.”
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi semua orang Islam, dalam sebuah hadis
riwayat Bukhari dan Muslim di sebutkan yang artinya sebagai berikut:
“menuntut ilmu diwajibkan atas setiap orang muslim”
Guru adalah orang yang mengajarkan ilmu kepada kita sejak pendidikan usia dini atau
TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, orang yang mengajar, mendidik, dan
membimbing kita adalah guru. Guru ibarat mata air yang tak pernah kering tempat
menimba ilmu.
Pendidikan di rumah merupakan tanggung jawab orang tua, di sekolah tanggung jawab
guru. Guru adalah orang tua kita disekolah. Oleh sebab itu guru pun harus dihormati
sebagaimana orang tua kita.
2. Cara Menghormati Guru
Dalam hadis riwayat Abu Hasan Mawardi, Rasulullah Saw. bersabda :
ُ‫َو ِق ُر ْوا َم ْن ت َت َعَلا ُم ْونَ ِم ْنه‬
Muliakanlah orang-orang yang memberikan pelajaran kepadamu.
Agama Islam mengajarkan cara menghormati guru antara lain sebagai berikut:
a. Memberi salam lebih dulu ketika bertemu dengan guru.
b. Memperhatikan nasihat-nasihatnya yang baik.
c. Mematuhi perintahnya selama tidak bertentangan dengan Islam.
d. Menjauhi laranganya selama tidak bertentangan dengan Islam.
e. Tidak boleh mengada-ada pertanyaan yang akibatnya merugikan diri sendiri.
f. Berbicara dengan baik dan menunjukkan sikap merendahkan diri.
g. Dalam majelis atau pertemuan hendaklah mendahulukan guru untuk menempati
tempatnya dan memberikan kesempatan lebih dulu.
h. Mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.
i. Tidak meperolok-olok atau meremehkannya.
Lampiran 2
Contoh Media Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD Projector
3. LKPD
Lampiran 3
Lembar Kerja Kelompok 1
 Kegiatan : Bercerita tentang kisah-kisah Nabi Sulaiman a.s.
Ketentuan :
 Buat kelompok, cari cuplikan kisah tentang nabi Sulaiman as. Dari berbagai sumber
 Simpulkan keteladanan apa yang bisa diambil dari isi cerita
 Ceritakan di depan kelas dengan cara cerita berkait (tiap anggota kelompok
bercerita/meneruskan cerita temannya sebelumnya)
 Kelompok yang lain memperhatikan dan mencatat tema cerita dan keteladanan yang bisa
diambil dari isi cerita dengan membuat dan mengisi tabel seperti berikut:
1. Peserta didik yang tampil bercerita
 Lembar Cerita :
Kelompok :
NO UNSUR DESKRIPSI
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
1 Cerita ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
2 Sumber
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Keteladanan/hikmah
3 ………………………………………………………
yang bisa diambil
………………………………………………………
………………………………………………………
 Format penilaian
ASPEK YANG DINILAI
NO NAMA ISI TAMPILAN NILAI
1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
Dst
Lampiran 4
Rubrik Penilaian Kerja Kelompok (Pertemuan 1)
Materi :..................................
Kelas : .................................
Nama Kelompok : ………………………….
1. ..................................
2. ..................................
3. ..................................
4. ..................................
No Keterangan Runtut dan benar Kerapihan
1 Adab Kepada Guru
2 Adab Kepada Orang Tua
Rentang nilai : 10 – 100
Lampiran 5
Lembar Tes Tulus (Pertemuan 1)
Soal Tes Tulis : Uraian / Essay
1. Jelaskan pengertian adab?
2. Jelaskan pengertian adab kepada orang tua !
3. Jelaskan pengertian adab kepada guru !
4. Apa hikmah adab kepada orang tua ?
5. Apa hikmah adab kepada guru !
Rubrik Penilaian
No. Soal Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Lampiran 6

Lembar Pengamatan Sikap (Pertemuan 1)

Perlu bimbingan Cukup Baik Sangat baik


No. Kriteria
1 2 3 4
Mampu
mengajukan
pendapat yang
belum memenuhi Memenuhi satu Memenuhi benar, menghargai
1. Kerjasama
kriteria kriteria dua kriteria perbedaan
pendapat, tidak
memaksakan
kehendak.
Tugas selesai
Tugas selesai
melebihi waktu Tugas selesai
melebihi waktu Tugas selesai
Tanggung yang ditentukan tepat waktu
2. yang ditentukan sebelum waktu
Jawab lebih dari 10 yang telah
maksimal 5 – 10 habis
menit/ tugas tidak ditentukan
menit
selesai
Sebagian
Banyak kesalahan Sebagian kecil besar Jawaban benar
3. Teliti
dalam menjawab jawaban benar jawaban semua
benar
belum
Percaya membutuhkan terlihat ragu- tidak terlihat ragu-
4. menunjukkan
Diri bantuan guru ragu ragu
percaya diri
Keterangan : Sangat Baik :4
Baik :3
Cukup :2
Perlu Bimbingan :1
Tanggung
No Nama Percaya Diri Kerjasama Teliti
Jawab
1 Ade Khoerunnisa

2 Dafa Maulana
3 Dinda S. Lestari

4 Erna Ritonga
5 Havizah Siregar

6 Hamizatun Satdiah

7 Farhan Yahya

8 Ferdi Pranata

9 Suci Arini

10 Sa’adatul Jannah
Lampiran 7
Lembar Kerja Kelompok (Pertemuan 2)
 Lembar Catatan :
Kelompok :
Keteladanan/Hikmah yang
No Nama Cerita
bisa diambil
1 ……………… …………………… 1. …………………………
dst …………………… …………………………
…………………… …………………………
…………………… 2. …………………………
…………………… …………………………
…………………… …………………………
…………………… 3. …………………………
…………………… …………………………
…………………… …………………………
 Format penilaian
ASPEK YANG
NO. NAMA DINILAI NILAI
1 2
1
2
3
4
dst
Lampiran 8
Rubrik dan Penilaian Kerja Kelompok (Pertemuan 2)
Skor
Sangat Perlu
No Indikator Sempurna Cukup
Sempurna Bimbingan
4 3 2 1
1. Dapat Menganalisis Perilaku yang
Mencerminkan membiasakan Adab
Kepada Orang Tua dan Guru
2. Dapat Menganalisis Manfaat Adab
Kepada Orang Tua dan Guru
3. Dapat Menganalisis Beberapa alasan
kita harus bersikap sopan dan santun
kepada guru
Lampiran 9
Lembar Tes Tertulis (Pertemuan 2)
Soal Uraian / Essay
1. Jelaskan peranan ibu dan ayah dalam kehidupan seseorang!
2. Jelaskan adab kepada ibu dan ayah ketika mereka masih hidup!
3. Sebutkan cara berbuat baik kepada orang tua ketika mereka telah meninggal dunia!
4. Mengapa guru dikatakan sebagai orang tua kita di sekolah?
5. Sebutkan cara-cara berbuat baik kepada guru!

Rubrik Penilaian
No. Soal Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Lampiran 10

Lembar Pengamatan Sikap (Pertemuan 2)


No Nama Siswa Sikap Skala Penilaian
1 Kerja Sama 1 2 3 4 5
2 Tanggung Jawab
4 Teliti
5 Percaya Diri
6 Kerja sama
dst
Keterangan
Sangat Baik :4 Baik :3 Cukup :2 Kurang :1
Lampiran 11
Materi Pengayaan

Orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita adalah orang tua kita, yakni ibu dan ayah. Kita
wajib berbuat baik kepada kedua orang tua kita, baik ketika merekamasih hidup maupun ketika
mereka sudah meninggal dunia. Cara berbuat baik kepada orang tua antara lain:
1. Patuh dan hormat kepada mereka.
2. Menyenangkan hati orang tua baik dengan perkataan maupun perbuatan.
3. Mendoakan orang tua baik ketika orang tua sehat, sakit, maupun telah meninggal dunia.
4. Jangan melakukan perbuatan yang mengakibatkan orang tua sakit hati atau sedih.
5. Hubungkanlah tali silaturrahim dengan saudara dan kerabat orang tua kita setelah mereka
meninggal dunia.
Guru merupakan orang gtua kita di sekolah, guru dengan ikhlas memberikan ilmu dan bimbingan
kepada kita. Kita pun harus menghormati guru dengan cara-cara antara lain sebagai berikut:
1. Memberi salam lebih dulu ketika bertemu dengan guru.
2. Memperhatikan nasihat-nasihatnya yang baik.
3. Mematuhi perintahnya selama tidak bertentangan dengan Islam.
4. Menjauhi laranganya selama tidak bertentangan dengan Islam.
5. Tidak boleh mengada-ada pertanyaan yang akibatnya merugikan diri sendiri.
6. Berbicara dengan baik dan menunjukkan sikap merendahkan diri.
7. Dalam majelis atau pertemuan hendaklah mendahulukan guru untuk menempati tempatnya dan
memberikan kesempatan lebih dulu.
8. Mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.
9. Tidak meperolok-olok atau meremehkannya.

Anda mungkin juga menyukai