Anda di halaman 1dari 6

Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini

Volume x Nomor x Bulan Tahun


e-ISSN: 2655-6561| p-ISSN : 2655-657X
http://jurnal.unw.ac.id/index.php/IJEC

TEMPLATE ARTIKEL UNTUK Indonesian Journal of Early Childhood:


Jurnal Dunia Anak Usia Dini 14pt, Times
New Roman Bold, Single Spacing, Center, Judul B.Indonesia tidak boleh
lebih dari 30 kata

Template Manuscript for Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak
Usia Dini 12pt, Times New
Roman Bold Italic, Single Spacing, Center, Judul B.Inggris tidak boleh lebih dari 30 kata

Penulis Pertama1,Penulis Anggota2, Penulis Anggota3


1,2,3
Organisasi atau institusi afiliasi, Negara
Email Korespondensi :
DOI:

Riwayat Artikel:
Diterima
Disetujui
Dipublikasikan

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perencanaan pembelajaran
yang dilakukan di Taman Kanak-Kanak (TK) Bhanti Guru, kurikulum yang digunakan dalam
proses pembelajaran, serta hambatan-hambatan yang dirasakan saat menggunakan kurikulum
tersebut, serta kesesuaian kurikulum yang dipakai dengan ketentuan atau pedoman dari
Kemendikbud. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, informasi yang didapatkan dalam penelitian ini merupakan informasi hasil
wawancara yang dilakukan bersama pendidiatau guru di TK Bhakti Guru, teknik
penggumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi
yang dilakukan di TK Bhakti Guru, kecamatan Cihaurbeti, kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Untuk mendukung keabsahan data dari penelitian ini dilakukan beberapa upaya sebagai
berikut: (a) melakukan studi litelatur dengan menambahakan rujukan-rujukan yang relevan
dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan, dan (b) berdiskusi dengan tema sejawat. Hasil
dari penelitian yang dilakukan di TK tersebut menunjukan kesesuain implementasi kurikulum
merdeka yang diselenggarakan dalam proses pembelajaran dan perencanaan pembelajaran
yang dilakukan di TK Bhakti Guru mulai dari implementasi dalam segi kegiatan
pembelajaran intrakulikuler, komponen inti, dan lampiran perencanaan pembelajarannya,
namun dalam implemntasi kurikulum merdeka ini tidak luput dari hambatan dan kelebihan
yang dirasakan oleh para pendidik di TK Bhakti Guru, untuk kelebihan dari penerapan
kurikulum tersebut para peserta didik dinilai lebih perpikir kreatif dalam proses pembelajaran
dan meningkatkan daya nalar dari peserta didik, dalam segi hamabatan dalam penerapana
kurikulum merdeka ini masih kurangnya informasi yang didapat oleh para guru untuk
menunjang pembelajaran yang lebih optimal, serta kurangnya pengalaman pendidik dalam
penguasaan teknologi informasi dan komunikasi yang notabenya harus dikuasai dalam
penerapan kurikulum merdeka ini
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini
Volume x Nomor x Bulan Tahun
e-ISSN: 2655-6561 | p-ISSN : 2655-657X

Kata kunci:Perencanaan Pembelajaran; kurikulum merdeka.

ABSTRACT
This study aims to find out more about the lesson plans carried out in Bhanti Guru
Kindergarten (TK), the curriculum used in the learning process, as well as the perceived
obstacles when using the curriculum, as well as the suitability of the curriculum used with
the provisions or guidelines from the Ministry of Education and Culture. The research
method used in this study is a qualitative method, the information obtained in this study is
information from interviews conducted with educators or teachers at Bhakti Guru
Kindergarten, data collection techniques in this study through observation, interviews, and
documentation conducted at Bhakti Guru kindergarten, Cihaurbeti sub-district, Ciamis
district, West Java. To support the validity of the data from this study, several efforts were
made as follows: (a) conducting a literature study by adding relevant references and in
accordance with the research being conducted, and (b) discussing themes with colleagues.
The results of the research conducted in the Kindergarten show the suitability of the
implementation of the independent curriculum which is held in the learning process and
learning planning carried out in the Bhakti Guru Kindergarten starting from implementation
in terms of intra-curricular learning activities, core components, and attachments to learning
plans, but in the implementation of this independent curriculum does not escape the obstacles
and advantages felt by educators in the Bhakti Guru Kindergarten, for the advantages of
implementing the curriculum the students are considered to be more creative thinkers in the
learning process and increase the reasoning power of students, in terms of obstacles in
implementing this independent curriculum there is still a lack information obtained by
teachers to support more optimal learning, as well as the lack of experience of educators in
mastering information and communication technology which incidentally must be mastered
in implementing this independent curriculum.
Keywords Learning Planning; independent curriculum.

Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini is licensed under a Creative Commons Attribution-
ShareAlike 4.0 International License.
© Tahun Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini

PENDAHULUAN
METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN


Anak usia dini merupakan suatu individu yang unik serta berbeda, dan memiliki
karaktersitik yang berbeda dengan manusia dewasa (Harsida, 2019).
Pada masa golde age yang twrjadi pada usia 0-6 tahun ini memerlukan stimulasi
dalam seluhur aspek perkembangannya, salah satu cara menumbuhkan, membina, dan
mengembangkan potensi anak diperlukan pendidikan anka usia dini , dalam Pendidikan Anak
Usia Dini juga memerlukan perencanaan pembelajaran yang menjadi pusat kegiatan yang ada
dalam lembaga tersebut. Perencanaan pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang
disusun dengan tujuan untukm merumusukan objek pembelajaran, isi pembelajaran, sumber
pembelajaran serta merumuskan hasil pembelajaran (Pratiwi & Farid Utsman, 2022).
perencanana disebut juga dengan kurikulum, kurikulum menutut Hawi merupakan
serangkaian isi, tujuan pendidikan yang menggabungkan berbgai kemampuan, nilai dan sikap
yang harus dikuasai oleh peserta didik (Gandana, 2019). Sejak diberlakukannya kurikulum
merdeka di Indonesia, TK Bhakti Guru juga PENULIS1,2,3.
NAMA mulai menerapkan perencanaan
IJEC. pembelajaran
VOL. X. NO. X. TAHUN
meggunakan kurikulum merdeka, kurikulum merdeka merupaka kurikulum yang
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini
Volume x Nomor x Bulan Tahun
e-ISSN: 2655-6561 | p-ISSN : 2655-657X

pembelajaran yang mengacu pada bakat dan minat (Madhakomala, 2022). Perencanna
pemebelajaran di TK Bhakti Guru yang diungkapkan oleh para pendidik disana terdiri dari:
program semester dan modul ajar. Para guru dan tenaga kependidikannya sudah
mempersipakan modul ajar yang cukup lengkap, diantaranya terdapat projek peguatan pelajar
pancasila dengan mengikutsetakan para peserta didiknya dalam perayaan- perayaan hari besar
nasional, dan diajarakan untuk menjaga dan mencintai lingkungan tempat tinggalnya dengan
cara mengejak para pesreta didik berkeliling disekitar lingkungan sekolah, belajar bergotong
royong dan menghargai sesama mahluk hidup, dalam modul ajar juga sudah tertapat ketiga
komponen dalam kurikulum merdeka yaitu informasi umum, komponen inti dan lampiran
yang dirancang dengan alokasi waktu, topik pembelajaran, tujuan pembelajaran, jadwal
kegiatan, dan sumber daya yang ada disekitar lingkungan sekolah yang disusun dan
direncanakan dengan baik. Selain itu para guru juga membuat program semester yang
berisitentang kegiatan pembelajaran untuk satu minggu atau lebih. Tidak hanya itu para guru
di TK Bhakti Guru juga melibatkan orang tua dalam perencanaan pembelajaraanya agar
proses pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran, serta
pengetahuan dan keretampilan anak didik bisa berkembang lebih baik.
Implementasi Kurikulum Merdeka Implementasi kurikulum merdeka dapat dilihat
dari struktur kurikulum merdeka pada pendidikan anak usia dini, sebagai berikut:
a. Kegiatan pembelajaran intrakulikuler. Kegiatan pembelajaran intrakulikuler
merupakan kegiatan yang dirancang untuk anak agar dapat mencapai kemampuan yang
dalam capaian pembelajaran. Dimana anak diharapkan mampu mencapai kemampuan yang
telah dituangkan dalam tujuan pembelajaran melaui hasil belajarnya. Inti atau tujuan utama
dari kegiatan pembelajaran intrakulikuler ini adalah bermain bermakna yang merupakan
perwujudan dari ” merdeka belajar ”. Kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman
yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. Dan didukung dengan pemanfaatan sumber
daya yang ada disekitar lingkungan anak dengan bantuan teknologi dan buku anak.
b. Projek penguatan profil pelajar Pancasila Projek ini bertujuan untuk memperkuat
upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang dimuat dalam Standar Kompetensi Lulusan
(Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan PAUD). Projek peguatan profil pelajar Pancasila
di PAUD dilakukan dalam konteks perayaan hari besar nasional, tradisi lokal, dan perayaan
hari besar internasional. Pelaksanaan projek peguatan ini menggunakan alokasi waktu
kegiatan di PAUD. Untuk alokasi waktu pembelajaran di PAUD usia 4-6 tahun paling sedikit
900 menit/ minggu. Dan alokasi waktu untuk usia 3-4 tahun paling sedikit 360 menit/
minggunya. Yang dituangkan dalam RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau modul
ajar.
Modul Ajar Dalam pengembangan modul ajar terdapat tiga komponen yang harus
dimuat dalam modul ajar kurikulum merdeka yang akan dibuat yaitu: informasi umum,
komponen inti, dan lampiran. a. Informasi Umum Informasi umum mencakup berbagai
komponen dan mencakup informasi dasar yang ada didalam modul ajar, diantaranya: 1)
Identitas Modul Identitas modul ini berisi nama penyusun, institusi, dan tahun penyusunan
modul ajar. Selain itu pada bagian ini juga memeberikan informasi mengenai jenjang sekolah,
maksudnya pada bagian ini dijelasakna secara spesifik jenjang sekolah yang sedang dibuat
modul seperti TK, sekolah dasar, sekolah, sekolah menengah, adan sekolah atas. Identitas
modul juga memuat kelas yang dituju dan alokasi waktu yang telah disesuaikan disekolah. 2)
Kompetensi Awal Pada bagian ini menjelaskan tentang pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan dan dimiliki siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung. Kompetensi awal
ini bisa digunakan sebagi acuan dalam penyusunan perancangan dalam modul ajar. 3) Profil
Pelajara Pancasila Profil pelajar pancasila merupakan salah satu kunci penting dalam
penyususnan modul ajar kurikulum NAMA merdeka.PENULIS1,2,3.
Maka dari ituIJEC.
guruVOL.
perluX.mentukan
NO. X. TAHUN
profil
pancasila mana yang sesuai dengan pembelajaran, selanjutnya profil ini akan di
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini
Volume x Nomor x Bulan Tahun
e-ISSN: 2655-6561 | p-ISSN : 2655-657X

implementasikan dalam metode pembelajran siswa. 4) Sarana dan Prasarana Dalam


komponen ini pemanfaatana sarada dan prasarana oleh guru harus dilakukan secara optimal
agar, proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal juga, dimana sarana dan prasrana
yang menunjang pada proses pembelajaran akan terlihat lebih menarik bagi para siswa. 5)
Target Peserta Didik Target peserta didik secara umum dibagi menjadi beberapa kelompok
yaitu, kelompok peserta didik reguler, peserta didik dengan kesulitan belajar, dan peserta
didik dengan pencapaian tinggi. Ketiga kelompok tersebut memmilki kebutuhan belajar yang
berbeda, oleh karerna itu para guru perlu menyesuaikan metode pembelajaran yang dapat
mendukung kebutuhan ketiga kelompok peserta didik secara merata. 6) Model Pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan sekolah dan
kebutuhn para peserta didik, model pembelajaran dalam sistem kurikulum merdeka cukup
beragam diantarannya, model pembelajaran tatap muka, model pembelajaran jarak jauh
dalam jaringan (daring), model pembelajaran blanded learning dan model pembelajaran
lainnya (Lestari et al., 2020). b. Komponen Inti Komponen ini merupakan komponen utana
dalam modul ajar kurikulum merdeka yang termasuk dalam komponen inti dibagi menjadi 6
bagia diantaranya: 1) Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran ini berisi informasi
mengenai hal-hal pentig dalam pembelajaran, penyususnan tujuan dalam pembelajaran
menyesuiakan dengan keberagaman siswa, sumber daya yang ada, dan metode asesmen yang
digunakan dalam pengevaluasian hasil pembelajaran, tujuan pembelajaran juga harus bisa
terukur dan dapat diuji. Ada pun bentuk-bentuk tujuan pembelajaran yang bisa digunakan
oleh guru, mulai dari pengetahuan yan berupa fakta atau berupa informasi, pemahman
konseptual, keterampilan atau penalaran, hingga kolaboratif dan strategi komunikasi. 2)
Pemahaman Bermakna Berisi tentang manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran, dan capaian-capaian apa saja yang harus dikuasai oleh peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran, dan diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. 3) Pertanyaan Tematik Pertanyaan ini dibuat oleh guru dengan tujuan agar dapat
mengasah peserta didik dalam proses berpikir kritis dan relevan denga tujuan pembelajran. 4)
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran harus
dijabarkan secara jelas dalam modul ahar, biasanya dalam kegiatan pembelajaran ini dibagi
menjadi 3 tahap, yaitu; tahap pendahuluan, tahap inti dan tahap penutup, dengan adanya
rencana kegiatan pembelajaran dalam modeul ajar diharapkan dapat membatu para guru
dalam mengoptimalkan alokasi waktu atau durasi waktu belajar. 5) Asesmen Dengan adanya
asesmen ini bertujuan untuk melihat pencapaian murid dan pemahaman mengenai materi
pembelajaran hang telah diebrikan sebelumnya, asesmen dilakuakan melalui asesmen sikap,
asesmen performa, dan asesmen tertulis. Ada tiga bentuk asesmen yang dapat dilakuakn
yaitu; asmen diagnostik yang dilakuakn sebelum pembelajaran dimulai, asesmen formatif
yang diberikan tau dikauakn paada saat proses pembelajaran sedang berlangsung, dan
asesmen sumatif yang dilakuakn setelah proses pembelajaran selesai. 6) Pengayaan dan
Remidial Setiap kelas, tentunya akan ada siswa yang memiliki capaian tinggi dan ada juga
siswa yang membutuhkan bimbingan lebih untuk memahami materi, adanya pengayaan dan
remidial ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Dimana siswa yang
memiliki capaian tinggi akan dihimbau mengikuti program pengayaan yang bertujuan agar
siswa tersebut dapat berkembang secara optimal, sementara itu siswa yang membutuhkan
bimbingan akan dihimau untu mengikuti remidial atau bimbingan tambahan gara siswa
tersebut memliki cukup waktu untuk memahami materi yang belum ia pahami.
Lampiran pada lampiran ini berisi tentang lampiran kerja siswa yang dibaut oleh guru,
bahan bacaan siswa dan guru, daftar pustaka dan glosarium. Dengan adanya lampiran
tersebut diharapkan dapat membantu guru dalam menjalankan kegiatan belajar dengan baik,
praktis, mudah, dan terarah. NAMA PENULIS1,2,3. IJEC. VOL. X. NO. X. TAHUN
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini
Volume x Nomor x Bulan Tahun
e-ISSN: 2655-6561 | p-ISSN : 2655-657X

Tabel harus diterangkan dalam batang tubuh. Tabel dibuat dalam ukuran huruf yang
lebih kecil daripada batang tubuh. Tabel hanya menggunakan border horizontal di tepi atas,
bawah dan batas judul kolom, tanpa border vertical (lihat Tabel 1). Judul tabel ada di atas
tabel, menggunakan Times New Roman 11.

Tabel 1. Contoh tabel yang sesuai dengan kolom


Tampilan Text Font
Isi tabel Times 11
Gambar
Gambar harus dijelaskan dalam paragraf. Tampilan gambar harus jelas, tulisan-tulisan
harus terbaca. Gambar dapat diperbesar menjadi 2 kolom penuh dan diletakkan pada awal
bagian atas atau bagian bawah suatu halaman.

SIMPULAN
Simpulkan apa yang telah dihasilkan dalam riset, bukan semata-mata apa yang
dibayangkan akan dilakukan. Nyatakan dengan jelas kontruusi apa yang diberikan dalam
bidang kajian ini. Simpulan dinyatakan dalam bentuk narasi.
Simpulan merupakan jawaban dari tujuan. Kesimpulan ditulis dengan singkat dan
jelas dalam bentuk narasi dan bukan pointer.

DAFTAR PUSTAKA
Gandana, G. (2019). Kurikulum PAUD, Teori dan kosep Dasar (1st ed.). 2019.
Harsida. (2019). Perencanaan Pembelajaran Anak Usia Dini (Studi Pengintegrasian Kurikulum
2013 Paud Dengan Aik Di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 4 Tebet Timur, Jakarta Selatan).
Lestari, R. H., Sumitra, A., Nurunnisa, R., & Fitriawati, M. (2020). Perancangan Perencanaan
Pembelajaran Anak Usia Dini Melalui Sistem Informasi Berbasis Website. Jurnal Obsesi :
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1396–1408.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.770
Madhakomala. (2022). Kurikulum Merdeka Dalam  Perspektif Pemikiran Pendidikan Paulo Freire.
At-Ta’lim: Jurnal Pendidikan , 8, 162–172.
https://doi.org/https://doi.org/10.36835/attalim.v8i2.819
Pratiwi, E. S., & Farid Utsman, A. (2022). PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. P-ISSN, 2(2), 232–240.
https://doi.org/10.32665/abata.v2i1.881NAMA PENULIS1,2,3. IJEC. VOL. X. NO. X. TAHUN
 
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini
Volume x Nomor x Bulan Tahun
e-ISSN: 2655-6561 | p-ISSN : 2655-657X

Jurnal:
Uttal, David H, Kathyrn V.Scudder, & Judy S. Deloache. (1997). Manipulative as Symbols :
A new Perspective on the Use of Concrete Object to Teach Mathematics. Journal of
Applied Developmental Psychology, 18(1) : 37-54.

Buku:
Anderson, D.W., Vault, V.D. & Dickson, C.E. (1999). Problems and Prospects for the
Decades Ahead: Competency Based Teacher Education. Berkeley: McCutchan
Publishing Co.
Prosiding:
Wasis. (2013). Merenungkan Kembali Hasil Pembelajaran Sains. Prosiding Seminar Nasional
FMIPA Undiksha III Tahun 2013, 10-13.

Skripsi, Tesis, Disertasi:


Dewi, R. (2007). Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Kepedulian Siswa SMA pada
Lingkungan Hidup (Tesis). Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia

NAMA PENULIS1,2,3. IJEC. VOL. X. NO. X. TAHUN

Anda mungkin juga menyukai